Mendalami Teknologi Kubernetes di #SelasaStartup: “Kubernetes 101: The connection between technology and agility”

Perkembangan teknologi semakin cepat. Termasuk datangnya teknologi baru bagi kalangan software developer (pengembang perangkat lunak) yang memudahkan mereka untuk merancang sebuah aplikasi melalui ‘containers’. Kontainer adalah cara modern yang dilakukan oleh para developer untuk mengemas aplikasi software, sehingga bisa lebih mudah didistribusikan dengan cepat dan efektif. Namun kalau ada terlalu banyak kontainer, ini bisa menjadi sangat sulit untuk dikelola. Untuk mengoptimalkan fungsi teknologi container, umumnya pengembang memanfaatkan sebuah aplikasi khusus, salah satu yang belakangan sering direkomendasikan adalah Kubernetes.

Sebagai sistem orkestrasi container open-source, Kubernetes menyediakan kerangka kerja bagi developer untuk mengatur kontainer ini. Jadi, Kubernetes merupakan platform portabel yang dapat disesuaikan dan dapat memfasilitasi otomatisasi, penerapan, dan konfigurasi kontainer di seluruh kelompok host. Kubernetes berdiri di atas platform Linux dan dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah pengembang mengelola container yang berisikan sekian aplikasi melalui proses yang singkat dan mudah.

Pertama kali dikembangkan oleh Google pada 2014 silam, Kubernetes merupakan proyek open-source yang dibangun berdasarkan pengalaman Google selama satu setengah dekade terakhir menjalankan berbagai workloads hasil kontribusi dari berbagai komunitas pengembang dalam ekosistem Google. Selepas pengembangan awal, Kubernetes pun kian populer di kalangan pengembang dunia. Hal itu tak lepas dari fitur yang diusungnya diklaim memiliki sejumlah benefit, di antaranya; service discovery and load balancing, storage orchestration, automated rollouts and rollbacks, automatic bin packing, dan banyak fitur lainnya.

Melihat ekonomi digital saat ini, aplikasi penampung ini menjadi hal normal baru yang sering ditemukan untuk organisasi modern yang mengelola aplikasi. Komunitas juga melihat organisasi perusahaan besar mulai menggunakan Kubernetes yang dapat membantu mempercepat transformasi digital perusahaan mereka. Kubernetes sendiri menyediakan platform bagi pengguna, berapa pun ukuran organisasinya,dapat mengelola container-container ini menjadi lebih efisien, dengan sumber daya yang lebih sedikit, dan tidak memakan banyak waktu.

SUSE Rancher melansir, Kubernetes merupakan solusi kunci bagi perusahaan dalam upaya transformasi digital.  Kubernetes mempermudah perusahaan dalam merancang, memaketkan, dan menjalankan aplikasi. Dengan memasukkan aplikasi ke dalam container dan menggunakan Kubernetes, tim Developer dapat mengintegrasikan solusi penyimpanan, mengotomatiskan peluncuran dan rollback, dan bekerja di semua infrastruktur selama mereka menjalankan distribusi bersertifikat. Ini adalah cara yang efisien bagi tim TI untuk mengelola jumlah kontainer mereka yang terus bertambah saat mereka ingin mengubah infrastruktur mereka. Hal itu didukung dengan solusi teknologi Kubernetes yang dianggap mampu meningkatkan kelincahan dan efisiensi bagi tim pengembang software perusahaan.

Melihat perjalanan teknologi saat ini, aplikasi perusahaan menjadi lebih kompleks, dan tim Developer dan operasi membutuhkan alat untuk mengelola kerumitan itu. Kubernetes adalah alat itu – memungkinkan perusahaan untuk menerapkan, menskalakan, dan mengelola aplikasi dalam container di mana saja. Baca panduan ini, Kubernetes Management For Dummies, untuk mendapatkan bantuan dalam membangun lingkungan Kubernetes tingkat perusahaan

Keunggulan lain Kubernetes tentu sepertinya tak akan cukup dijabarkan dalam satu halaman artikel ini. Jika Anda tertarik untuk mendalami solusi Kubernetes lebih lanjut, DailySocial bersama dengan SUSE mengajak Anda untuk membahas Kubernetes lebih lanjut dalam seri #SelasaStartup yang bertemakan “Kubernetes 101: The connection between technology and agility”. Rencananya, bincang hangat virtual seputar Kubernetes ini akan dilangsungkan pada 20 April 2021 pukul 7 malam WIB di platform Zoom. Sebelum itu, Anda juga bisa download dan membaca Kubernetes Management For Dummies, untuk mendapatkan gambaran dalam membangun lingkungan Kubernetes tingkat perusahaan. 

Pastikan Anda tidak melewatkan kesempatan ini untuk belajar lebih dalam seputar Kubernetes 101 bersama kami di #SelasaStartup.

Membedah Potensi Ekosistem Digital Indonesia di Masa Depan

Amazon Web Services (AWS) baru saja menerbitkan laporan berjudul: Unlocking APAC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches, yang membahas tentang potensi pertumbuhan digital non-metropolitan di Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, kami berkolaborasi dengan AWS mengadakan kegiatan webinar #StartupUntukNegeri seri kedua dengan tema: Mengembangkan startup Anda di luar metropolitan Indonesia, yang  akan berlangsung pada hari Selasa, 6 April 2021, pukul 7 malam melalui aplikasi Go To Webinar. Dalam kegiatan tersebut kami akan membahas secara langsung mengenai potensi besar startup Indonesia yang akan berkembang pesat di masa depan. 

Artikel ini merupakan hasil wawancara kami bersama Gunawan Susanto, Country General Manager AWS (Amazon Web Services), yang menelisik lebih dalam tentang hasil laporan tersebut terhadap kondisi ekonomi digital beberapa tahun ke depan 

***

Q: Dalam laporan terbaru yang diterbitkan oleh AWS ditemukan bahwa hanya 19% pekerja yang memiliki keterampilan digital. Sedangkan perekonomian membutuhkan lebih dari 110 juta pekerja digital di tahun 2025 dan dengan adanya persentase demikian, rata-rata pekerja Indonesia perlu untuk mengembangkan tujuh keterampilan digital dalam 5 tahun ke depan untuk mengimbangi kemajuan dan permintaan teknologi. 

 

  • Bagaimana Anda melihat pernyataan tersebut?
  • Apa peran AWS dalam mempercepat upaya pelatihan dalam membangun tenaga kerja di masa depan yang akan membantu memajukan visi 4.0 di Indonesia?

Dalam laporan yang diterbitkan, ditemukan 59% pekerja individu digital di Indonesia akan memenuhi persyaratan penuh di tahun 2025. Beberapa keterampilan digital yang berkembang pesat seperti, desain arsitektur cloud, keamanan siber, pemodelan data skala besar, pengembangan web/perangkat lunak/game, serta dukungan operasi perangkat lunak. 

Upaya yang bisa dilakukan adalah menjembatani kesenjangan keterampilan tersebut. AWS sendiri telah melakukan berbagai kegiatan untuk bisa meningkatkan keterampilan digital masyarakat di Indonesia. Termasuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, organisasi industri, serta pemerintah,  menyediakan berbagai peluang pelatihan gratis, pelatihan kelas virtual dan tatap muka dengan tingkat dasar, menengah, dan lanjutan selama satu hingga bekerja sama dengan @Dicoding Indonesia di Cloud dan Program Beasiswa Pengembang Back-End, dengan tujuan membekali masyarakat Indonesia dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengisi dan memajukan profesi pengembang back-end di negara ini. Program ini terbuka untuk siswa, guru, dan masyarakat umum. Untuk informasi lebih lanjutnya, silakan kunjungi laman ini: https://aws.dicoding.com/

Q: Teknologi harus dapat diakses oleh semua orang. Baru-baru ini, Werner Vogels, CTO Amazon, dalam serial “Now go build”-nya berbicara tentang petani Indonesia. Seberapa besar peran teknologi dalam menangani beberapa masalah paling mendesak di Indonesia?

Di AWS, kami bekerja setiap hari dengan beberapa pendiri negara paling inovatif untuk mendukung mereka dalam membangun dan mengembangkan bisnis berbasis teknologi yang dirancang untuk memecahkan masalah yang penting bagi komunitas di seluruh negeri, dan mengatasi kesenjangan struktural yang menantang dalam kehidupan sehari-hari. Mereka melakukan ini dengan menerapkan teknologi untuk menciptakan akses baru dan model bisnis baru, dan tidak dibatasi oleh praktik tradisional. Di Amazon, kami menyebutnya Day 1 thinking – di mana kami melihat kemungkinan, daripada terbatas pada hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya.

Kita bisa ambil contoh dari sektor pengiriman dan logistik yang berkembang pesat di Indonesia. Di kondisi yang penuh tantangan seperti sekarang, perusahaan rintisan seperti layanan pengiriman makanan, HappyFresh, membangun dan berinovasi di AWS Cloud untuk membantu memastikan pengiriman bahan makanan dan barang-barang penting yang nyaman. Selain itu, kita juga melihat bagaimana startup telehealth lokal seperti HaloDoc memanfaatkan AWS Cloud untuk memberikan akses yang lebih besar ke perawatan medis selama pandemi, semuanya online sehingga pengguna dapat berbicara dengan dokter dari rumah. Di AWS, kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan ini, membantu para pembangun Indonesia untuk menciptakan perusahaan rintisan sukses yang memberi manfaat positif bagi masyarakat kami.

Q: Kami memiliki para profesional yang berpengalaman dalam korporat yang bersedia mengambil risiko dan mencoba sebuah startup. Dengan basis pengguna smartphone yang sangat besar, harga data kuota yang murah, ekonomi yang tumbuh, bagaimana Indonesia siap menghadapi gangguan digital? Akankah beberapa tahun ke depan kita akan melihat menjamurnya bisnis yang mengutamakan digital dan mereka akan menyusup ke setiap sektor ekonominya?

Tidak diragukan lagi kita sedang menuju masa transformasi digital yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh lanskap bisnis Indonesia, dan tentunya kita akan terus melihat momentum ini dalam ekosistem startup domestik kita. Komputasi cloud telah menjadi alat bagi para founders di Indonesia untuk mewujudkan ide mereka dengan lebih cepat dan mudah. Sifat cloud yang hemat biaya berarti para pemula dapat bereksperimen dengan kecepatan yang lebih tinggi, gagal dengan cepat dengan dampak finansial yang rendah, dan pulih dengan mudah.

Silicon Valley VC, Marc Andreessen mengatakan bahwa AWS Cloud telah membantu meminimalisir biaya untuk menjalankan aplikasi menjadi $ 1.500 per bulan – perbedaan 100x, yang berarti lebih mudah daripada sebelumnya untuk meluncurkan teknologi bisnis. Cloud mengurangi risiko proses pertumbuhan dan memastikan perusahaan rintisan tidak perlu berinvestasi besar-besaran untuk mengantisipasi permintaan di masa mendatang.

Sejak awal, tujuan AWS adalah memungkinkan siapapun, dimana pun, mengakses skala dan struktur biaya yang sama dengan perusahaan terbesar di dunia. Kami percaya bahwa menyediakan layanan cloud yang andal untuk semua orang mampu mendemokrasikan inovasi dan memungkinkan ide atau model bisnis terbaik untuk menang – tidak harus yang memiliki sumber daya paling banyak di belakangnya.

Kami memiliki sejarah panjang dalam membantu memelihara startup seiring pertumbuhan mereka. Kami secara teratur bekerja dengan investor ventura (seperti Alpha JWC), inkubator, ruang kerja bersama, dan dalam sektor universitas untuk mengungkap startup yang baru muncul dan memberi mereka dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang.

AWS berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan keterampilan untuk memastikan bahwa perusahaan rintisan memiliki akses ke sekumpulan orang berbakat dari berbagai latar belakang, dan kami bahkan menawarkan kursus pelatihan online gratis untuk pelanggan pemula kami tentang topik populer seperti Keterampilan Praktisi Cloud, Pembelajaran Mesin, dan IoT. Untuk semua alasan ini, kami sangat setuju bahwa Indonesia sedang memasuki era kemajuan digital yang luar biasa, dan AWS berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ide bisnis inovatif negara kami di semua industri.

Q: Apa saja pokok pembahasan penting dalam laporan Alpha JWC ini?

Salah satu poin kunci dalam laporan Alpha JWC adalah ini: Meskipun kekuatan ekonomi meningkat, kami mengamati bahwa kota-kota (T2 dan T3) ini ~ 3-5 tahun di belakang Tier 1 mereka dalam adopsi digital.

PDB Indonesia adalah $ 4,1rb – dua kali lipat dari pasar seperti India. Separuh populasinya berusia di bawah 30 tahun. Ia memiliki hampir 200 juta pengguna internet. Karena sebagian besar pengeluaran online telah didorong oleh konsumen Tingkat 1, bagaimana Anda semua melihat ekosistem berjalan dengan baik? Kebutuhan konsumen Tier 2 dan Tier 3 berbeda – konten bahasa lokal, pekerjaan – semua ini dilakukan dengan pendekatan wallet thin approach

Q: Bagaimana peran teknologi dengan adanya peluang ini untuk mentransformasi digital di seluruh kota? Misal, cloud computing ini mampu membuka kesempatan bagi para pendiri, termasuk mereka yang masih dalam tahap paling awal, untuk mengakses alat dan layanan canggih yang mungkin sudah tidak terjangkau sejak bertahun-tahun lalu, seperti Artificial Intelligence dan Internet of Things (IoT). Seberapa besar kesadaran yang Anda lihat di antara para pendiri dalam memanfaatkan akses (teknologi) semacam itu?

Komputasi cloud semakin mempermudah Anda untuk mewujudkan ide hebat, bahkan untuk pendiri non-teknis pada tahap paling awal dalam menumbuhkan bisnis yang sukses. Di AWS, kami menawarkan berbagai program dan inisiatif untuk mendukung startup di setiap tahap siklus hidup mereka, dari tahap awal hingga kedewasaan.

Pada tahap paling awal, program AWS Activate kami memberikan sejumlah manfaat bagi startup yang memenuhi syarat, termasuk kredit AWS, dukungan teknis, dan pelatihan. AWS Activate telah memberikan ratusan ribu startup di seluruh dunia dengan sejumlah manfaat sejak tahun 2013, termasuk kredit AWS, dukungan teknis, dan pelatihan. Amazon memberikan lebih dari US $ 1 miliar dalam bentuk kredit AWS secara global selama tahun 2020 untuk membantu para pemula tahap awal meluncurkan bisnis mereka dan mempercepat pertumbuhan mereka. Dengan bantuan ini, para pemula menggunakan layanan cloud yang dapat diskalakan, andal, dan aman seperti computing, penyimpanan, database, analitik, Internet of Things, pembelajaran mesin, dan banyak lainnya dari AWS untuk menskalakan bisnis mereka.

Dengan lebih dari 200 produk dan layanan, kami memiliki rangkaian kemampuan terluas dan terdalam dari penyedia cloud mana pun, mulai dari computing dan penyimpanan dasar hingga opsi basis data dan arsitektur tingkat lanjut, hingga solusi yang dibuat sebelumnya. Selain itu, tim kami berdedikasi untuk bekerja dengan pelanggan pemula kami untuk membantu mereka menentukan layanan mana yang terbaik untuk mereka.

Layanan kami mencakup rangkaian lengkap alat AI / ML, mulai dari alat pembuatan dan pelatihan hingga kerangka kerja lanjutan dan solusi berbasis AI yang dikemas. Kami bekerja sama dengan perusahaan rintisan Indonesia yang melihat manfaat besar dari adopsi Machine Learning. Contoh yang bagus adalah HappyFresh, layanan belanja bahan makanan online yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Diluncurkan pada tahun 2015, perusahaan ini bermitra dengan 278 supermarket dan toko yang menggunakan platform dan layanan pengiriman HappyFresh untuk menawarkan belanja bahan makanan online kepada pelanggan. Perusahaan mengirimkan lebih dari 100.000 produk melalui aplikasinya yang telah diunduh lebih dari 1,5 juta kali. HappyFresh menggunakan AWS Lambda untuk deteksi penipuan, AWS Glue untuk mengekstraksi dan memproses data, dan Amazon SageMaker untuk pembelajaran mesin guna mengantisipasi permintaan pelanggan

 Q: Apa prediksi Anda untuk tahun 2021 dan seterusnya, terkait dengan perluasan peluang ke kota T2 dan T3 di Indonesia?

2021 akan menjadi tahun transformasi digital yang belum pernah terjadi sebelumnya, didukung oleh percepatan adopsi komputasi awan. Ini benar-benar akan menjadi “tatanan kehidupan baru” untuk lanskap bisnis Indonesia.

AWS akan membuka wilayah infrastruktur di Indonesia pada akhir 2021/awal 2022. Pembukaan Wilayah AWS di Indonesia akan mendukung ekosistem startup yang berkembang pesat di Indonesia, perusahaan besar di Indonesia, dan lembaga pemerintah dengan membantu mendorong lebih banyak pekerjaan dan bisnis teknologi, meningkatkan ekonomi lokal, dan memungkinkan organisasi di semua vertikal untuk menurunkan biaya, meningkatkan ketangkasan, dan meningkatkan fleksibilitas. Kami senang AWS menjadi bagian yang berarti dari perjalanan ini.

Penambahan Wilayah AWS Asia Pasifik (Jakarta) akan memungkinkan organisasi memberikan latensi yang lebih rendah kepada pengguna akhir di Indonesia, dan di seluruh Asia Pasifik. Selain itu, organisasi Indonesia dari startup hingga perusahaan dan sektor publik akan memiliki infrastruktur di negaranya untuk memanfaatkan teknologi canggih dari cloud terkemuka di dunia dengan rangkaian layanan cloud terluas dan terdalam termasuk analitik, Artificial Intelligence, database, Internet of Things (IoT) , pembelajaran mesin, layanan seluler, tanpa server, dan lainnya untuk mendorong inovasi.

***

Ikuti webinar #StartupUntukNegeri seri kedua dengan tema: Mengembangkan startup Anda di luar metropolitan Indonesia, yang  akan berlangsung pada hari Selasa, 6 April 2021, pukul 7 malam melalui aplikasi Go To Webinar!

Survei LPEM FEB UI: 7 dari 10 Penjual Tokopedia Alami Kenaikan Volume Penjualan 133%

Jakarta, 24 Maret 2021 – Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 mencatat 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia alami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%. 

Dengan riset bertajuk “Bertahan, Bangkit, dan Tumbuhnya UMKM di Tengah Pandemi melalui Adopsi Digital”, LPEM FEB UI menemukan bahwa kolaborasi antara Tokopedia dan masyarakat telah memberikan dampak besar untuk perekonomian Indonesia saat pandemi. Riset tersebut mengungkapkan tiga provinsi dengan peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia, yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%), dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%), dan DKI Jakarta (28,3%). 

Menanggapi hasil survei tersebut, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengungkapkan bahwa pandemi telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Sehingga digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat dan telah menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab tantangan pandemi.

“Tokopedia berkomitmen #SelaluAdaSelaluBisa untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan harian hingga menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi khususnya di tengah pandemi,” ujarnya. 

Pernyataan tersebut diperkuat melalui hasil survei LPEM FEB UI yang dijelaskan oleh Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah. Dirinya mengungkapkan bahwa 68,6% penjual yang bergabung dengan Tokopedia pada saat pandemi merupakan sosok pencari nafkah tunggal di keluarga. Sedangkan 76,4% penjual menyatakan, kemudahan mengelola bisnis menjadi alasan utama bergabung dengan Tokopedia. Di saat yang sama, di Tokopedia terdapat pula 90% penjual berskala mikro. 

Berdasarkan data dari tim internal Tokopedia, Astri mengungkapkan Tokopedia berhasil meraih peningkatan jumlah penjual yang signifikan, dengan komparasi dari 7,2 juta penjual sebelum pandemi Januari 2020 lalu meningkat menjadi lebih dari 10 juta penjual saat ini. Salah satu pegiat usaha yang mengalami peningkatan penjualan saat pandemi adalah Bali Alus

“Sejak pandemi, 80% penjualan kami berasal dari Tokopedia. Kenaikan penjualan selama pandemi mencapai hampir 3x lipat dibanding periode sebelum pandemi,” kata Pemilik Bali Alus, Ni Kadek Eka Citrawati.

Pandemi Ubah Pola Konsumsi Masyarakat

Belanja online semakin menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi risiko penyebaran virus di tempat ramai. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya angka rata-rata pengeluaran bulanan konsumen sebelum dan saat pandemi di Tokopedia yang mencapai 71%. Selain itu, hasil riset LPEM FEB UI juga menemukan bahwa transaksi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, hobi, dan tagihan meningkat saat pandemi. 

Melihat berbagai fakta yang ada, platform belanja online Tokopedia semakin diandalkan berbagai kalangan. Konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan hingga pekerja lepas meningkat di masa pandemi.

“Di Tokopedia sendiri, terdapat pertumbuhan jumlah pengguna aktif bulanan dari yang semula lebih dari 90 juta sebelum pandemi (Januari 2020) menjadi lebih dari 100 juta saat ini,” tambah Astri. 

Selain adanya peningkatan pada jumlah pengguna, riset LPEM FEB UI juga menemukan bahwa e-wallet terverifikasi dan mobile/internet banking adalah dua produk keuangan yang paling banyak didaftarkan saat pandemi. Diikuti dengan transaksi melalui virtual account dan e-wallet juga banyak dipilih selama pandemi.

Strategi Tokopedia Selanjutnya

Dengan pesatnya angka pertumbuhan yang didapat selama tahun 2020, Tokopedia berharap akan semakin banyak pihak yang lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, yang terus berkontribusi memulihkan ekonomi. Mengingat UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yang berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.

Ke depannya, Tokopedia akan terus mengedepankan lima pilar utama dalam mendorong perkembangan bisnis, yaitu (1) memperkuat fondasi, (2) fokus pada kebutuhan konsumen, (3) memperluas pemanfaatan data, (4) penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan (5) menjalankan kerangka kerja yang optimal secara finansial.

“Indonesia, termasuk lebih dari 17 ribu pulau di dalamnya, akan terus menjadi fokus utama dari Tokopedia. Oleh karena itu, Tokopedia berkomitmen untuk menjadi lebih relevan untuk Indonesia,” tutup Astri.

[UPDATED] OMG, Artikel Pertama DS Dijual via NFT, Harganya Bisa Beli Kerupuk Sekampung!

Sebelum dunia periklanan berkembang seperti sekarang, MySpace telah memasuki layanan periklanan berbasis video di tahun 2008. Lewat hasil kerja sama dengan Audited dan MTV, MySpace meluncurkan layanan terbarunya bernama MySpaceAd. Topik tersebut menjadi artikel historis pertama DailySocial.id di tahun 2008, yang akan dilelang pada hari Kamis, 1 April 2021 mendatang.

Artikel historis pertama tersebut menjadi awal perjalanan DailySocial.id dalam merancah dunia startup Indonesia sebagai media platform. Informasi terbaru yang kami berikan menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat untuk bisa mengetahui berita terbaru di dunia. Di saat yang sama pula, berbagai perangkat telekomunikasi hingga channel media sosial mulai bermunculan. Salah satu platform yang ramai dibahas dan digunakan adalah MySpace, kanal platform media sosial asal Paman Sam, yang juga menjadi pembahasan artikel pertama di DailySocial.id.

You never forget your first. Artikel ini bukan hanya sekumpulan kata-kata yang dirangkai menjadi berita, tetapi mewakili sebuah lompatan menuju dunia digital yang nantinya akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Sebuah awal perjalanan yang luar biasa dan tidak tergantikan.” kata Rama Mamuaya, penulis artikel, founder, dan CEO DailySocial.id.

Membahas awal perjalanan DailySocial.id di industri teknologi, tidak terlepas dari masa keemasan teknologi Indonesia di tahun 2008. Bertepatan dengan perkembangan telekomunikasi di Indonesia hingga akses internet yang membuka informasi dari berbagai belahan dunia, kami hadir menyediakan layanan informasi seputar perkembangan teknologi terbaru.

OMG, Artikel Pertama DS Dijual via NFT, Harganya Bisa Beli Kerupuk Sekampung!

Dengan momen historis tersebut, kami akan melelang artikel pertama DailySocial.id yang berjudul ‘MySpace Ad Rangkul MTV’ di Superrare. Anda bisa melakukan bidding atau tawaran lelang secara online dimulai dari 1 ethereum (ETH), yang akan dilakukan di akun Instagram @dailysocial.id pada pada hari Rabu, 1 April 2021 melalui kolom komentar. Penawar dengan harga tertinggi akan mendapatkan hak milik pada artikel pertama DailySocial.id sekaligus voucher monthly subscription DailySocial.id.

Selamat kepada Rama Mamuaya!

___

Disclosure: artikel ini dibuat untuk memeriahkan April Mop 2021

Mendalami Pentingnya Efisiensi Bisnis Untuk Melewati Krisis

Pandemi yang telah melanda satu tahun terakhir tentu masih memberikan dampak bisnis yang cukup beragam. Tak sedikit pula, dampak yang dirasakan oleh para pebisnis teknologi di Indonesia cenderung mengarah ke dampak negatif, yang membuat para founder harus bersiasat demi mempertahankan roda bisnis yang harus terus berjalan. Salah satu langkah untuk bisa survive dalam situasi di atas adalah efisiensi bisnis.

Bagi startup, banyak cara yang bisa diambil untuk melakukan efisiensi. Seperti misalnya dengan mengadopsi teknologi cloud dari sisi teknikal. Di sisi lain, efisiensi terkait permodalan, anggaran belanja, hingga biaya operasional dan lain sebagainya mungkin juga bisa jadi langkah yang harus diambil sebagai cara terbaik untuk bertahan.

Menyiasati anggaran untuk mewujudkan efisiensi yang optimal

Dalam efisiensi pembelanjaan modal, para pebisnis mungkin dapat menghapus atau mengalokasikan belanja modal yang tidak jadi prioritas utama ke hal lain yang lebih bermanfaat. Anggaran pembelanjaan modal di sini bisa melingkupi biaya investasi seperti pembelian alat produksi, pembelian aset bangunan dan sebagainya. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyiasati biaya operasional. Beradaptasi dengan kondisi saat ini, aset perangkat kerja seperti laptop menjadi opsi working tools karyawan pertama selama menjadi menjalankan sistem kerja jarak jauh (remote working).

Meski laptop adalah perangkat yang cukup efektif, namun hal tersebut justru bisa meningkatkan beban biaya operasional perusahaan, jika para pebisnis memilih keputusan yang kurang tepat. Misalnya dengan memborong perangkat laptop untuk diberikan kepada setiap karyawannya. Belum lagi ada biaya di luar aset seperti, tim IT Support yang memadai dan juga keperluan software resmi untuk menunjang pekerjaan.

Menyewa aset bisa jadi opsi terbaik ketimbang memiliki aset secara utuh

Lain halnya jika pebisnis memilih opsi lain seperti, menyewa laptop sebagai working tools karyawan. Selain alasan efisiensi yang efektif, perusahaan tidak perlu menambah biaya IT Support untuk menyelesaikan kendala yang terjadi pada perangkat tersebut. Sama seperti yang ditawarkan oleh Asani yang merupakan marketplace spesialis penyewaan laptop dan komputer untuk perusahaan.

Keuntungan menyewa seperti yang ditawarkan oleh Asani dipandang mampu meningkatkan upaya efisiensi perusahaan. Seperti misalnya meringankan beban arus kas di awal tanpa upfront cost, tidak adanya depresiasi nilai aset yang dimiliki, hingga keuntungan lain seperti penyewa tak perlu lagi dibuat sulit dengan biaya perawatan dan perbaikan yang kerap menggerus biaya operasional perusahaan. Asani menawarkan IT Support yang siap sedia memberikan pelayanan terbaik saat penyewa mengalami kendala apapun.

Dengan menggunakan pelayanan menyewa laptop, para pengusaha bisnis tidak perlu lagi memikirkan hal secara teknis dan biaya tak terduga. Misalnya dengan  memasukan dan upgrade software yang dibutuhkan, hingga menyelesaikan kendala saat terjadi masalah. Asani menawarkan segala kemudahan kepada perusahaan, sehingga setiap karyawan bisa langsung bekerja dan melakukan aktivitas tanpa gangguan dan biaya tambahan.

Asani hadir memberikan opsi terbaik yang lebih memudahkan dan efisien secara bisnis maupun teknis selama menjalankan remote working. Layanan yang ditawarkan oleh Asani sendiri cukup sederhana, namun bisa membantu pengusaha dalam upaya efisiensi bisnis yang maksimal. Dengan menerapkan sistem sewa bulanan, penyewa tak perlu lagi mengalokasikan biaya ekstra meliputi maintenance, laptop cadangan jika terjadi kerusakan, pembaruan hardware, dan lain sebagainya. Seluruh kebutuhan itu sudah ditangani langsung oleh Asani sebagai bagian dari layanannya.

Ingin mengetahui lebih lanjut perihal solusi efisiensi bisnis yang ditawarkan oleh Asani? Silakan kunjungi tautan ini untuk informasi selengkapnya.

Girls in Tech Indonesia Dukung Keterlibatan Perempuan Dalam Industri Digital Lewat Program “Hacktiv8 for Girls in Tech Scholarship”

Guna memberikan dukungan pemberdayaan perempuan dalam industri digital, Girls in Tech Indonesia membuka kesempatan bagi perempuan Indonesia untuk memulai karir di bidang industri digital dan teknologi lewat program “Hacktiv8 for Girls in Tech Scholarship”. Pendaftaran program yang didukung oleh Education New Zealand ini telah dibuka pada 1 Desember 2020 lalu dan telah terpilih 18 orang penerima beasiswa dari 436 total pelamar. 

Program beasiswa yang  berkolaborasi dengan Hacktiv8 ini terbuka untuk anggota Girls in Tech Indonesia maupun publik untuk meningkatkan kemampuan dalam industri digital dan Indonesia. Sekaligus memberikan inspirasi dan memberdayakan lebih banyak perempuan serta generasi muda yang memiliki minat dan potensi di bidang teknologi digital. Terdapat 3 program beasiswa yang akan diberikan, antara lain: Introduction to Python, Front End Web Development dan Introduction to Programming. 15 penerima beasiswa akan mendapatkan satu kelas untuk masing-masing terkait dengan proyek yang mereka buat.

Delapan belas penerima beasiswa yang beruntung mendapatkan kesempatan ini adalah Bela Devianti R., Atika Dwi H.A., Linda Oktavianty, Larasati Nugroho, Putu Sanisa P., Astuti Pangestu, Nurulita Aida R., Graciella Valeska L., Andi Shahifah M., Joyceline Susanto, Elvira Siahaan, Shafa Salsabila K., Anastasia Novia W., Fitri Sinta A. D., Karenza Balqis, Riza Tri W., Clarissa Tanuhardja, dan Angela Mulia.

“Kami menargetkan 1.500 perempuan bisa terinspirasi dan berdaya dari program ini. Semakin banyak yang bisa mendapat inspirasi akan semakin membuka kesempatan perempuan-perempuan Indonesia berkarir di bidang teknologi.” Kata Nafinia Putra selaku Co-Managing Director dari Girls in Tech Indonesia

Sebelum program beasiswa “Hacktiv8 for Girls in Tech Scholarship”, Girls in Tech Indonesia telah mengadakan Arisan Digital yang juga memiliki tujuan untuk mendukung pemberdayaan perempuan dalam industri digital. Girls in Tech Indonesia sendiri telah berjalan sejak 2011 dan hadir menjadi sebuah komunitas berbasis sukarelawan (volunteer-based community), dengan serangkaian kegiatan seperti workshop bulanan, bootcamp, mentorship, dan lainnya.

Didukungnya Girls In Tech Indonesia oleh Education New Zealand bukan lagi hal baru. Setelah Arisan Digital, program beasiswa ini juga turut didukung oleh badan pemerintah yang bertujuan untuk mempromosikan New Zealand, Education New Zealand dengan harapan kesempatan ini bisa menarik minat para perempuan Indonesia untuk terlibat dalam membantu meningkatkan kemajuan teknologi di Indonesia. 

“Kami sangat senang dan bersemangat bisa memiliki berbagai program yang komprehensif dengan Girls In Tech Indonesia. Program beasiswa ini juga merupakan bentuk dukungan kami bagi pemberdayaan perempuan Indonesia di bidang teknologi secara nyata. Kesempatan ini sangat luar biasa bagi perempuan-perempuan Indonesia yang tertarik, memiliki minat dan potensi dalam teknologi. Ini tentu akan membantu kemajuan teknologi di Indonesia. ” ungkap Ben Burrowes, Manager Regional Education New Zealand untuk Asia Timur.

Dalam penyelenggaraannya, Girls in Tech Indonesia berkolaborasi dengan Hacktiv8 sebagai partner penyelenggara, yang juga merupakan platform coding bootcamp yang mentransformasi pemula menjadi programmer yang siap kerja. Melalui kerja sama tersebut dan dukungan dari Education New Zealand, diharapkan program “Hacktiv8 for Girls in Tech Scholarship” ini mampu menciptakan ekosistem digital yang lebih beragam gender dan mematahkan adanya stereotip bahwa industri teknologi hanya untuk kaum Adam. Juventia Vicky selaku Chief Commercial Officer Hacktiv8 juga menambahkan, “Karena kami percaya bahwa everyone can code.”.

Daftarkan Inovasimu di UKode Hackathon 2021!

UK – Indonesia Tech Hub bersama DailySocial mempersembahkan serangkaian acara berjudul Tech to Impact yang mengangkat masalah perubahan iklim, kejahatan dunia maya, dan potensi bisnis untuk meningkatkan inklusi – dalam sektor digital Indonesia. UKode Hackathon 2021 menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin menuangkan inovasi terbaik mereka untuk bisa menangani masalah lingkungan di Indonesia melalui teknologi digital. UKode Hackathon sepanjang Maret akan menampilkan start-up Indonesia bersaing menciptakan inovasi digital yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim.

Apa itu UKode Hackathon 2021?

UKode Hackathon adalah kompetisi Hackathon yang diinisiasi oleh UK-Indonesia Tech Hub yang bertujuan untuk mendorong solusi teknologi baru yang kreatif.

 

Kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam UKode Hackathon 2021?

Rangkaian acara dalam UKode Hackathon Program ini meliputi acara Anniversary Tech to Impact dan Webinar Series, yang diadakan pada tanggal 25 Februari 2021 dan 2 Maret 2021. Kegiatan tersebut turut mengundang para pembicara ekspertis di bidang lingkungan maupun startup teknologi digital. Sedangkan kompetisi UKode Hackathon sendiri telah dibuka sejak acara Anniversary di tanggal 23 Februari – 4 Maret 2021.

 

Apa tema hackathon UK – Indonesia Tech Hub?

Tema kompetisi UKode Hackathon 2021 adalah “Tech to Impact”, yang mengajak seluruh talenta digital lokal untuk berkompetisi menghadirkan inovasi teknologi yang berdampak positif dalam menyikapi isu perubahan iklim.

 

Apakah peserta dikenakan biaya pendaftaran?

Peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran atau biaya lainnya (GRATIS). Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dengan berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan UK – Indonesia Tech Hub dan pihak-pihak lain terkait dalam penyelenggaraan acara ini.

 

Apa saja persyaratan peserta “UKode Hackathon 2021”?

  • Warga Negara Indonesia (WNI) dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.
  • Memiliki kartu identitas diri (KTP / SIM / Kartu Mahasiswa / Paspor) yang MASIH BERLAKU dan dapat ditunjukkan kepada penyelenggara saat diminta.
  • Anda diperbolehkan mendaftar sebagai peserta INDIVIDU atau peserta TIM (maksimal beranggotakan tiga orang).
  • Kompetisi ini tidak berlaku bagi seluruh karyawan/karyawati UK-Indonesia Tech Hub, DailySocial dan pihak ketiga yang terkait dengan pelaksanaan kompetisi ini, beserta anggota keluarga atau setiap orang yang berhubungan dengan kompetisi “UKode Hackathon 2021” ini.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi DailySocial via email: [email protected].

 

Apa kategori yang dilombakan di UKode Hackathon 2021?

Kategori kompetisi hackathon yang dapat diikuti tahun ini adalah perubahan iklim atau climate change.

 

Jika ada perubahan/revisi dalam ide yang sudah terlanjur peserta kirimkan ke panitia, bolehkan peserta mengirimkan ulang ide terbaru tersebut?

Peserta diberikan kesempatan untuk mengirimkan MAKSIMAL 3 ide per tim sebelum tanggal batas pengumpulan ide ditutup.

 

Kemana peserta harus mengirimkan ide yang sudah selesai dibuat?

Ide yang sudah selesai dibuat bisa di-upload di halaman dasbor akun peserta melalui fitur “Ideation”. Panitia tidak melayani pengiriman ide melalui email atau cara lainnya.

 

Keuntungan apa saja yang akan didapat jika mengikuti “UKode Hackathon 2021”?

Para peserta berkesempatan untuk terhubung dengan International Tech – Hub Network (ITHN) dari Pemerintah Britania Raya yang akan membantu talenta digital Indonesia untuk terhubung secara global dan membuka peluang untuk kolaborasi internasional.

 

Bolehkan peserta mendaftarkan lebih dari satu tim?

Anda hanya diperbolehkan mengikuti kompetisi dengan menggunakan SATU AKUN UNIK yang terdaftar di situs resmi “DSBuild – UKode Hackathon 2021”. Untuk yang mendaftar sebagai peserta tim, hanya boleh bergabung di maksimal 1 (satu) tim saja.

 

Apakah UKode Hackathon menyediakan API khusus?

UK-ID Tech Hub tidak menyediakan API khusus bagi peserta UKode Hackathon 2021. Peserta dapat menggunakan API publik atau membuat API sendiri.

 

Kapan daftar finalis akan diumumkan?

Peserta yang terpilih akan diumumkan di situs resmi: https://dailysocial.id/ dan akan dihubungi oleh penyelenggara.

 

Tahapan apa saja yang harus dilakukan peserta untuk mengikuti kompetisi ini?

Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui peserta yaitu :

  1. REGISTRASI

Registrasi hanya dapat dilakukan melalui situs resmi yaitu melalui link berikut ini http://dly.social/ukode . Anda bisa mendaftar sebagai peserta INDIVIDU atau peserta TIM (maksimal beranggotakan tiga orang). Setelah selesai mendaftar, Anda akan menerima email untuk melakukan aktivasi akun.

  1. LOGIN

Setelah berhasil melakukan registrasi, peserta akan mendapatkan akses masuk ke dalam dasbor dengan menggunakan akun yang telah didaftarkan.

  1. PENGUMPULAN IDE

Peserta diwajibkan mengirimkan ide aplikasinya untuk proses seleksi UKode Hackathon 2021.

  1. SELEKSI IDE

Ide yang telah di-submit oleh para peserta akan melalui proses seleksi ide untuk dapat melaju ke tahap selanjutnya.

  1. PENGUMUMAN PESERTA

Peserta yang lolos seleksi ide akan dihubungi melalui email [email protected]. Pihak penyelenggara akan melakukan konfirmasi melalui nomor telepon yang sudah terdaftar.

  1. JUDGING DAY

TOP 5 dari 30 peserta yang ide paling menarik yang telah dikumpulkan oleh perorangan atau tim terpilih akan melaju ke tahap judging day.

Untuk info timeline atau Hackathon roadmap tahapan diatas bisa dilihat lebih detail di halaman Overview.

 

Seperti apa kriteria penialain yang dilakukan untuk mencari finalis?

Kriteria penilaian akan dilihat berdasarkan hal-hal berikut ini:

  • 1) Technical Capability (30%): Technical Viability based on documentation submitted.
  • 2) Product Usability (25%): The solution is ready to be implemented.
  • 3) Scalable Product (20%): Capability to be adapted & future potential development.
  • 4) Alignment with the Green Tech Challenges (25%)

 

Apa itu acara Tech to Impact Webinar series?

Untuk mensosialisasikan “UKode Hackathon 2021” akan diadakan webinar series dengan berbagai topik pembahasan.

Webinar series ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, wawasan, dan kemampuan para peserta di bidang pengolahan data, serta memberikan peserta bekal untuk mengikuti “UKode Hackathon 2021”.

 

Berapa lama waktu yang diberikan untuk submit ide?

Batas waktu pengumpulan ide setelah mendaftar adalah tanggal 4 Maret 2021. Semakin cepat Anda mengumpulkan ide maka semakin banyak waktu yang Anda punya untuk mematangkan ide dan waktu revisi.

 

Jika saya ada pertanyaan, kemanakah saya bisa menghubungi panitia/penyelenggara?

Anda bisa menggunakan fitur contact us di situs resmi pada halaman overview, yang berada di bagian paling bawah dasbor atau Anda bisa langsung email ke [email protected] dengan subject email berikut: [UKode Hackathon 2021]- [Pertanyaan Anda]
Daftarkan inovasimu terbaikmu untuk berikan dampak positif bagi lingkungan di Indonesia melalui UKode Hackathon 2021 di sini: http://dly.social/ukode

Tech to Impact didirikan pada tahun 2020 oleh UK – Indonesia Tech Hub dan berhasil menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas untuk lebih dari 2.000 start-up dan UMKM, serta memberdayakan perempuan dan penyandang disabilitas dalam literasi digital.

UK – Indonesia Tech Hub diluncurkan pada September 2019 di Kedutaan Besar Inggris Jakarta, bertujuan untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang teknologi dan inovasi kedua negara. UK – Indonesia Tech Hub mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia melalui program yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan literasi digital.