[Dailyssimo] Yahoo!, Big Boat In A Big Wave

Tanggal 5 April 2012 mungkin merupakan judgement day bagi sebagian karyawan Yahoo! secara keseluruhan dalam konteks perubahan policy internal perusahaan berbasis internet tersebut. 2000 karyawan Yahoo! dirumahkan termasuk teman-teman yang bekerja di Yahoo! Indonesia. Ini adalah kali pertama keputusan untuk me-layoff karyawan berdampak ke Indonesia, sebelumnya setidaknya telah tiga kali badai layoff menimpa Yahoo! selama saya bekerja di perusahaan tersebut yang dampaknya juga terasa sampai kantor regional mereka di Singapore.

Menjalankan perusahaan berbasis internet itu seperti berselancar dimana kita harus jeli mengetahui seberapa besar ombak yang datang dan seberapa cepat kita bermanuver. Informasi ini bukan hanya penting untuk diketahui oleh para decision maker tapi juga, menurut hemat saya, seluruh karyawan sehingga mereka bisa tahu apa yang harus dipersiapkan bagi kelangsungan hidup mereka pribadi, karena…..pada akhirnya jika sesuatu yang buruk terjadi maka merekalah yang harus bergantung pada parasut masing-masing.

Continue reading [Dailyssimo] Yahoo!, Big Boat In A Big Wave

[Dailyssimo] You Are What You Share

Apakah Anda pernah mencari tahu apa alasan orang mem-follow/like Anda di layanan social media dimana Anda bergabung? Banyak yang menjawab dengan asumsi yang paling umum, yaitu karena teman, karena profesi yang dijalani atau juga karena melihat rata-rata konten yang sering dibagikan.

Bagi tokoh-tokoh yang personality-nya sudah kadung terbentuk pada media-media tradisional, masuk ke social media bisa sedikit menguak real personality mereka (kalau mereka handle sendiri lho ya), contohnya ketika seorang media moghul, Rupert Murdoch memutuskan untuk menggunakan Twitter, sosoknya yang dikenal sebagai salah satu kekuatan media lengkap dengan kemisteriusannya sedikit demi sedikit mulai lumer melalui celotehannya di Twitterverse. Banyak yang  menyebutkan bahwa Twitter merusak reputasi Murdoch karena kita semua jadi kehilangan sosok yang dibentuk sebelum, namun saya berpendapat justru Twitter membuat sosok Murdoch jadi jauh lebih membumi dan memunculkan karakter sebenarnya dari seorang Rupert Murdoch.

Continue reading [Dailyssimo] You Are What You Share

[Dailyssimo] The Key to Managing Social Media: Community Management

I decided to focus on all things related to the online community around the end of the 90’s until now. Many developments happened, nowadays, it would seem out of date if we do not know what is social media. Even though the gap on time is long and a lot of progress is still happening, but the core of everything has not changed much: community management.

The thing that changed is the medium. The first time I got to know community management, the popular media back then was mailing list while nowadays, the hip one is social media.

Brian Solis’s writing on August 2007, Social Media is About Sociology Not Technology, makes me look back and have to agree to what he described in his writing. But if I may add, there is also Psychology aside from Sociology that plays a very important role in the management of social media.

Continue reading [Dailyssimo] The Key to Managing Social Media: Community Management

[Dailyssimo] Kunci Pengelolaan Social Media: Community Management

Saya memutuskan untuk fokus pada segala sesuatu yang berkaitan dengan online community sekitar akhir tahun 90-an sampai sekarang. Banyak perkembangan yang terjadi, saat ini akan terasa ketinggalan zaman jika kita tidak tahu apa yang disebut dengan social media. Meski rentang waktu cukup lama dan banyak perkembangan, namun inti dari semuanya tidak banyak berubah, yaitu community management.

Hal yang berubah adalah medianya, dimana ketika masa awal saya mengenal community management, media yang populer digunakan adalah mailing-list sedangkan pada saat ini social media adalah media yang sedang hip.

Tulisan Brian Solis yang ia buat pada bulan Agustus 2007, Social Media is About Sociology Not Technology, membuat saya kembali melihat ke belakang dan harus menyetujui apa yang ia paparkan, hanya mungkin kalau boleh saya tambahkan ada unsur Psikologi juga selain Sosiologi yang sangat berperan dalam pengelolaan social media.

Continue reading [Dailyssimo] Kunci Pengelolaan Social Media: Community Management

Reputation and Assets On A Buzzer

On the last day of Java Jazz Festival, I met an old friend who is now an Indonesian Android users community activist, Agus Hamonangan. During our conversation, he asked a question that has been under my observation for quite some time, about an activity that emerged as an effect from the rising social media trend: buzzer and also paid tweet phenomenon in Indonesia that leads to the trend of buying and selling followers especially on Twitter.

Agus, as he’s usually called, asked my opinion about whether the buzzer phenomenon will be able to continue along with the development of social media world. My answer was brief: as long as there is need then everything that can meet that need will certainly continue. It’s a simple economic principle.

I’ve seen that almost every Twitter account that I follow that became buzzer does not have the ability to maintain their reputation as a brand. Let me give you an illustration. Say, what do you expect by following a Twitter account under the name Raditya Dika? I’m sure you’d want to get funny and witty tweets that are uniquely Radit (Raditya’s nickname). So what do you feel when suddenly the tweets from Raditya Dika’s account start to packed with ads, with certain hashtags? Yes, probably you wouldn’t find this as a problem but many are disappointed.

Continue reading Reputation and Assets On A Buzzer

[Dailyssimo] Reputasi dan Asset Pada Seorang Buzzer

Pada hari terakhir Java Jazz Festival, saya bertemu dengan salah seorang teman lama yang kini menjadi aktifis komunitas pengguna Android, mas Agus Hamonangan. Dalam obrolan kami, ia menanyakan satu pertanyaan yang memang sudah lama ada dalam pengamatan saya, yaitu berkaitan dengan munculnya aktivitas sebagai dampak dari naiknya tren social media, buzzer dan juga fenomena Tweet berbayar, yang di Indonesia berdampak pada tren jual-beli follower terutama di Twitter.

Mas Agus bertanya tentang pendapat saya apakah fenomena buzzer ini akan bisa berlanjut dengan seiring perkembangan dunia social media? Jawaban saya singkat saja, selama kebutuhan itu ada maka apapun yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut pasti akan berlanjut, it’s a simple economic principle.

Sepengamatan saya, permasalahan yang lebih dalam adalah hampir semua pengguna Twitter yang saya follow yang akhirnya menjadi buzzer tidak memiliki kemampuan menjaga nama mereka sebagai brand.

Continue reading [Dailyssimo] Reputasi dan Asset Pada Seorang Buzzer

[Dailyssimo] Time and Work Space Revolution

For those of you who work in a city as crowded as Jakarta certainly need no further explanation as to why the city can’t be considered comfortable as a place to work, but what I would like to highlight here is how technology makes the revolution of time and work space possible for the whole industry.

Internet will be the backbone of the industrial world even though at present there are companies that have not been using it optimally, yet. And the issue of “working in Jakarta” could be resolved one step at a time with the Internet. How exactly the internet is the solution? I will try to describe it below.

There are two main problems working in Jakarta, first is optimizing working hours. This will not be achieved if we spend 2-3 hours commuting to work (not to mention the meetings outside of the office); this is reinforced by the fact that the workers/professionals have been moving to the suburbs. Second is the fatigue (tiredness) that emerged as the impact of the first problem. This fatigue element is causing discomfort when working which eventually negatively affects work performance.

Continue reading [Dailyssimo] Time and Work Space Revolution

[Dailyssimo] Revolusi Waktu dan Ruang Kerja

Bagi Anda yang bekerja di kota sepadat Jakarta tentunya tidak perlu dijelaskan lagi apa yang membuat kota ini belum bisa disebut sebagai kota yang nyaman untuk dijadikan tempat bekerja, namun yang ingin saya angkat di sini adalah bagaimana teknologi membuat kemungkinan terjadinya revolusi waktu dan ruang kerja dalam keseluruhan industri.

Internet akan jadi tulang punggung dunia industri, walaupun pada saat ini masih banyak perusahaan yang belum secara optimal menggunakannya. Dan dengan internet ini pula maka sebenarnya sedikit demi sedikit permasalahan “bekerja di Jakarta” bisa teratasi. Bagaimana tepatnya internet jadi solusi? Saya akan coba paparkan di bawah.

Continue reading [Dailyssimo] Revolusi Waktu dan Ruang Kerja