Project Eve Pamerkan Grafis Fantastis dan Pertarungan Sengit nan Brutal

Semenjak diumumkan pada tahun 2019, akhirnya Project Eve merilis trailer perdana mereka. Perpaduan antara gameplay yang intens, musik latar yang upbeat, dan grafis yang memukau, menjadikannya sebagai salah satu game yang ditunggu-tunggu dari deretan game yang dipamerkan di ajang PlayStation ShowCase 2021 kemarin.

Project Eve bertempat di bumi yang telah porak poranda. Diceritakan bahwa umat manusia terpaksa keluar dari bumi, setelah kalah melawan NA:tives yang menyerbu bumi. NA:tives merupakan ras Alien misterius dengan berbagai ukiran dan variasi. Ras ini identik dengan mata yang ada di sekujur tubuh dan memiliki tentakel.

Untuk merebut bumi kembali, pemain akan bermain sebagai Eve, seorang penyintas dari pasukan paratrooper yang dikirim untuk berperang melawan NA:tives.

sumber: PlayStation

Mekanisme pertarungan Eve akan bertumpu pada Beta Gauge. Dengan mengumpulkan Beta Gauge, pemain dapat memakai berbagai jenis skill, seperti menembus Super Armor, mengeksekusi serangan cepat, mengganggu kombo lawan, dan masih banyak lagi.

Cara pemain mengumpulkan Beta Gauge adalah dengan menangkis dan menghindari serangan musuh. Selain skill, Beta Gauge juga dapat dipakai untuk mendapatkan Buff atau mengaktifkan serangan besar. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Kim Hyung Tae selaku Game Director pada PlayStation Blog.

Pemain nantinya juga dapat menemukan kostum yang modis, yang dapat ditemukan di sepanjang game, untuk mempercantik penampilan Eve.

sumber: PlayStation

Selain bertarung, banyak rintangan yang akan dihadapi Eve saat menjelajahi medan pertempuran, seperti memanjat dinding, berselancar di terowongan, berayun dengan tali, dan masih banyak lagi. Pemain juga dapat menemukan item yang tersebar luas saat berpetualang.

Shift Up Studio adalah developer yang mengorkestrasikan game tersebut. Studio ini dikenal dari Destiny Child, sebuah game mobile yang dirilis pada 2016.

Dengan segudang pengalaman di industri game mobile, mereka akhrinya mencoba membuat Project Eve, yang merupakan game konsol pertama mereka. Walaupun demikian, mereka dapat membuktikan hasil game AAA yang sangat memukau melalui trailer pertama.

Project Eve belum mengumumkan tanggal rilis dari game ini dan masih dalam proses pengembangan sampai saat ini.

Asterigos Tawarkan Sensasi Bertarung di Era Fantasi ala Romawi Kuno

Asterigos merupakan salah satu game yang dipamerkan saat PlayStation Showcase 2021. Action RPG ini menjadi salah satu game yang berhasil mencuri perhatian pemain. Melalui trailer pendek, Asterigos menunjukkan sedikit cerita dan gameplay-nya.

Pemain akan bermain sebagai Hilda, seorang ksatria berani dari Northwind Legion. Ia sedang mencari ayahnya yang hilang dan pergi berkelana. Sampai suatu ketika ia memasuki sebuah kota mistis yang terkutuk. Di situ, ia menyaksikan sejarah dan rahasia di balik kebangkitan dan keruntuhan dari kota tersebut. Hilda akan menemui banyak pilihan sulit, yang akan menentukan nasib dari seluruh kerajaan tersebut.

Developer Asterigos, Acme Gamestudio, menyatakan bahwa game ini akan berfokus pada tiga aspek yaitu eksplorasi, storytelling, dan tantangan.

Pemain akan menjelajahi Aphes, sebuah kota yang dipenuhi dengan misteri dan musuh yang diam di kota tersebut. Mulai dari reruntuhan kota, penjara bawah tanah, hingga arena pertarungan seperti Colloseum.

sumber: Asterigos

Cerita yang terjadi pada game ini akan diceritakan dengan berbagai perspektif, untuk memberikan pengalaman bermain yang unik dan menarik. Sepanjang perjalanannya, apapun yang diperbuat Hilda akan mengubah sejarah kota tersebut.

Untuk pertarungannya, Asterigos memiliki mekanisme pertarungan yang unik. Pemain dapat memakai berbagai jenis senjata, dengan keunikannya masing-masing. Senjata-senjata tersebut adalah:

1.Sword and Shield

Sword & Shield adalah senjata yang seimbang, baik dari segi pertarungan maupun pertahanan. Senjata ini mampu menahan hampir segala jenis serangan.

2.Daggers / Dual Blades

Daggers merupakan senjata yang menawarkan gameplay yang gesit dan lincah. Dengan pertarungan tempo tinggi dan kemampuan menghindari serangan, pemain dapat mengontrol alur pertarungan dengan cepat.

3.Hammer

Seperti RPG lain, Hammer merupakan senjata kuat namun dengan tempo permainan yang lebih lambat. Serangan kuat dari Hammer mampu mendobrak pertahanan musuh dengan mudah.

4.Staff

Pasti ada yang kurang, tanpa adanya penggunaan sihir di RPG fantasi. Pemain dapat menyerang dari jarak yang jauh dengan Staff, bahkan sebelum musuh mampu mendekati pemain.

5.Bracelets

Berbeda dengan Staff yang memiliki gameplay yang aktif, Bracelets memberikan gameplay yang reaktif. Pemain dapat menaruh magic mines di area sekitar, yang akan meledak bila ada musuh yang mendekat. Bracelets juga dapat memberikan serangan sihir jarak dekat.


Belum ada tanggal rilis yang diberikan oleh Acme Gamestudio, namun developer memastikan bahwa game ini akan dirilis pada akhir musim semi 2022 (Maret-Mei) untuk PlayStation 4 dan diikuti dengan Playstation 5 pada akhir musim gugur 2022 (September-November). Nantinya Asterigos direncanakan rilis untuk PC, PlayStation 4, dan PlayStation 5.

Build Terbaik Raiden Shogun Genshin Impact: Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Raiden Shogun adalah karakter baru berelemen Electro pertama di Genshin Impact yang diperkenalkan pada versi 2.1, bersamaan dengan Kujou Sara.

Ia merupakan Archon ketiga, dari tujuh Archon yang ada di Teyvat, yang bersemayam di Inazuma. Ia diperkenalkan sebagai Archon Electro, setelah Venti dan Zhongli dirilis. Mengingat kemampuan kedua Archon pendahulunya yang sangat kuat, apakah Raiden Shogun mampu mengimbangi mereka?

Overview

Genshin Impact mendeskripsikan Raiden Shogun sebagai karakter support. Ia memiliki skillset dan gameplay yang unik. Secara sederhana, Raiden Shogun memberikan damage Electro, baik melalui Elemental Skill maupun Burst-nya, sekaligus mengisi energy mereka masing-masing saat Elemental Burst-nya aktif.

Elemental Skill Raiden Shogun mampu menghasilkan damage Electro setiap kali sebuah karakter memberikan damage ke musuh sekitarnya, baik sedang aktif di field ataupun tidak. Durasi Elemental Skill-nya sangat panjang, namun dengan cooldown yang cukup pendek. Hal ini menjadikan Elemental Skill-nya selalu siap dipakai.

Kelemahannya, skill ini hanya akan bekerja setiap kali karakter memberikan damage ke musuh dan bukan setiap kali karakter aktif menyerang. Maka dari itu, skill ini tidak dapat menembus shield Abyss Mage dan sejenisnya. Skill ini masih bisa aktif apabila mengenai armor Fatui atau Lawachurl.

Elemental Burst Raiden Shogun akan memberikan damage dan akan mengubah serangan Raiden Shogun menjadi Electro selama beberapa detik. Selain itu, setiap kali Raiden berhasil menyerang musuh, ia akan mengisi energi satu tim.

Pada Elemental Skill dan Burst-nya, ada dua mekanik yang patut diperhatikan. Raiden Shogun akan memberikan tambahan damage untuk Elemental Burst satu tim, berdasarkan konsumsi energi mereka. Semakin besar cost-nya, maka bonus yang diberikan juga semakin besar.

Mekanik yang kedua adalah Resolve Stack. Setiap kali Elemental Burst satu tim diaktifkan, maka semakin kuat pula Elemental Burst milik Raiden Shogun yang diaktifkan setelahnya. Indikatornya dapat dilihat dari lingkaran ungu yang ada di belakang karakter aktif.

Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan Elemental Burst dari karakter lain, sebelum memakai Elemental Burst Raiden Shogun. Resolve Stack akan terisi penuh, apabila lingkaran di belakang karakter menyala sepenuhnya.

Artefak

Artefak yang disarankan untuk Raiden Shogun adalah 4 Emblem of Severed Fate, karena sebagian besar kekuatannya terletak pada Elemental Burst. Selain itu, melalui talenta pasifnya, setiap Energy Recharge yang dimilikinya akan memberikan tambahan Electro Damage Bonus.

Sebagai artefak alternatif, Anda dapat memakai antara 2 Noblesse Oblige, 2 Emblem of Severed Fate, dan 2 Thundering Fury. Namun untuk artefak alternatif ini, hanya disarankan apabila Anda belum memiliki 4 Emblem of Severed Fate yang baik.

Untuk statnya, Raiden Shogun menginginkan Energy Recharge yang cukup besar. Selain karena energy cost Raiden yang berjumlah 90, Energy Recharge juga berfungsi sebagai damage tambahan. Dengan memiliki 200% Energy Recharge saja, Raiden Shogun sudah memiliki Electro Damage Bonus yang hampir setara dengan +20 Goblet.

Main Stat: ATK% / Energy Recharge / Electro Damage Bonus?

Stat yang ideal merupakan kunci untuk performa Raiden Shogun yang optimal. Namun bagaimanakah menentukan stat yang benar?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Energy Recharge Raiden Shogun memberikan Electro Damage Bonus. Namun Energy Recharge yang terlalu banyak menjadikan damage Raiden Shogun tidak optimal, apabila Attack-nya rendah. Maka dari itu, perlu diperhatikan kapan memakai main stat pada artefak, antara Energy Recharge atau ATK%.

Main stat yang dimaksud di sini adalah main stat untuk Sands of Eon. Untuk Goblet of Eonothem, Anda dapat memakai artefak dengan main stat ATK% atau Electro Damage Bonus. Keduanya akan memberikan output yang relatif sama. Maka dari itu, pakailah artefak yang memiliki sub stat yang lebih baik. Untuk Circlet of Logos, tetap memakai Crit Rate/DMG.

Jika Energy Recharge Raiden Shogun ada di antara 200%-250%, hanya dari senjata dan sub stat artefak, maka Anda bisa memakai main stat ATK%. Sedangkan apabila Raiden Shogun memakai senjata dengan sub stat selain Energy Recharge, maka Anda sebaiknya menggunakan Sands of Eon dengan main stat Energy Recharge.

Prioritas sub stat :

  1. Crit Rate/DMG
  2. Energy Recharge
  3. Atk%
  4. Elemental Mastery

Senjata

Untuk senjata, akan dibagi menjadi dua kategori, yakni senjata terbaik dan senjata F2P terbaik.

Senjata terbaik Raiden Shogun dipegang oleh Engulfing Lighning. Senjata ini memang didesain untuk Raiden Shogun, baik secara stat, visual dan efek pasifnya. Senjata ini dapat memenuhi kebutuhan Energy Recharge dan Attack Raiden Shogun dengan jumlah yang besar.

Untuk senjata alternatifnya, Anda dapat memakai Primordial Jade Winged Spear, Skyward Spine, Staff of Homa, Vortex Vanquisher dan Deathmatch. Senjata bintang 5 tentu memiliki base attack yang lebih tinggi dibandingkan dengan senjata bintang 4, jadi disarankan untuk memakainya.

Untuk senjata F2P terbaik, Anda dapat memakai The Catch. Senjata ini bisa Anda dapatkan dari fitur memancing, yang diperkenalkan pada versi 2.1. Sub stat Energy Recharge dan juga efek pasifnya sangat cocok untuk Raiden Shogun.

Untuk senjata F2P alternatif, Anda dapat menggunakan Favonius Lance, Prototype Starglitter, atau Blackcliff Pole.

Komposisi Tim

Quickswap adalah sebuah istilah yang dipakai untuk komposisi tim yang gameplay-nya lebih bertumpu di rotasi dan penggunaan Elemental Skill & Burst, dibandingkan hanya memakai satu main DPS. Umumnya tim ini berisikan sub DPS dan support.

Raiden Shogun memiliki sinergi yang bagus di tim ini. Selain memberikan damage yang cukup besar, ia dapat membantu mengisi energi yang diperlukan oleh satu tim. Salah satu contoh tim Quickswap yang disarankan berisi Raiden Shogun, Xiangling, Xingqiu, dan Bennet. Selain berisikan sub DPS yang kuat dan mudah didapatkan, tim ini akan memanfaatkan reaksi Vaporize, Overload, dan Electro-charged secara bersamaan.

Eula dan Raiden Shogun memiliki sinergi yang bagus. Selain untuk mengakses Superconduct, Raiden Shogun dapat meningkatkan damage Elemental Burst milik Eula serta mengisi energinya. Kebutuhan energi yang besar selalu menjadi masalah utama Eula dan Raiden Shogun dapat menyelesaikannya. Salah satu contoh tim ini adalah Raiden Shogun, Eula, Beidou, dan Diona. Anda dapat mengganti Beidou dengan Fischl, apabila sedang menghadapi boss atau musuh single target.

Selain Eula, karakter spesifik yang memiliki sinergi dengan Raiden Shogun adalah Tartaglia atau Childe. Komposisi yang dimaksud adalah Firework, namun mengganti Fischl dengan Raiden Shogun. Komposisi tim ini akan memanfaatkan reaksi Electro-charged untuk menghabisi musuh dalam jumlah yang banyak.

Tartaglia memang tidak memiliki masalah Energi, namun ia memiliki masalah saat Elemental Skill-nya sedang cooldown. Raiden Shogun dapat mengisi kekosongan tersebut. Anda dapat mengganti Bennet dengan Healer atau Shielder.

sumber: Genshin Impact

Tips & Tricks

Berikut ini merupakan beberapa tips dan trik yang mungkin bisa Anda gunakan:

  • Komposisi tim dapat mempengaruhi banyaknya Energy Recharge yang diperlukan Raiden Shogun. Apabila ada karakter Electro lain di tim, maka 180-200% Energy Recharge sudah cukup. Dan jika Raiden Shogun hanya karakter Electro yang ada di tim, Energy Recharge disarankan ada di atas 200%.
  • Walaupun kombinasi antara Beidou dan Raiden Shogun terlihat menarik, namun kombo ini tidak bisa dipakai. Elemental Burst milik Beidou tidak akan bekerja selama Raiden Shogun menyerang saat Elemental Burst-nya berlangsung. Hal ini telah dinyatakan oleh miHoYo secara resmi.
  • Memang setiap pemakaian Elemental Burst satu tim akan memperkuat Burst milik Raiden Shogun, namun bukan berarti pengaktifan Elemental Burst Raiden Shogun harus menunggu Resolve Stack penuh. Jangan sampai Resolve Stack yang belum penuh menghalangi rotasi yang mengakibatkan damage yang tidak optimal.
  • Apabila Anda memiliki Yoimiya atau karakter pyro lainnya, Anda juga dapat memasangkannya dengan Raiden Shogun. Namun perlu diperhatikan bahwa dengan menghasilkan reaksi Overload, maka Anda harus mengejar musuh yang terpental. Hal ini terkadang cukup mengganggu rotasi karena butuh waktu lebih untuk mengejar musuh tersebut.

Penutup

Seperti karakter lainnya, Raiden Shogun memiliki kelebihan dan kekurangan. Memang Raiden Shogun belum bisa menyaingi kekuatan kedua Archon sebelum dirinya, namun bukan berarti karakter ini merupakan karakter yang buruk.

Raiden Shogun mampu membuka sebuah variasi tim yang berbeda dan bahkan mampu mengubah build artefak beberapa karakter karena menawarkan pengisian energi. Hal tersebut dapat dilihat dari sinerginya bersama Eula.

Untuk saat ini, Raiden Shogun memberikan solusi terhadap permasalahan yang belum ada. Kondisi ini mirip dengan saat Archon Geo, Zhongli, pertama kali dirilis pada versi 1.1. Pada saat itu, belum banyak musuh yang mengharuskan pemain untuk membawa karakter Shielder. Hal tersebut sudah jauh berbeda dibandingkan dengan sekarang di versi 2.1, dengan munculnya musuh seperti varian Geovishap dan Azdaha, yang akan memberikan damage besar kepada pemain tanpa shield.

Pemerintah Tiongkok Minta Publisher Game Kurangi Fokus Cari Keuntungan

Pemerintah Tiongkok semakin serius memerangi kecanduan bermain game untuk anak-anak. Setelah membatasi durasi bermain game anak-anak dan remaja pada beberapa waktu lalu, kali ini mereka memanggil langsung perusahaan yang bersentuhan langsung.

Pada hari Rabu (8/11), kedua perusahaan raksasa asal Tiongkok, Tencent dan NetEase, dipanggil pemerintah Tiongkok untuk membahas beberapa permintaan. Kedua perusahaan tersebut memegang andil terbesar pada game online di Tiongkok.Pertemuan tersebut dilakukan di Beijing.

Pemerintah Tiongkok meminta kedua perusahaan tersebut untuk mengurangi fokus mereka untuk mengejar keuntungan atau pun menarik perhatian pemain. Mereka meminta untuk mengubah desain dari sebuah game yang mengakibatkan kecanduan. Perusahaan yang tidak mematuhi kebijakan ini akan mendapatkan sanksi.

Pada pertemuan tersebut, dibahas pula mengenai evaluasi konten di game, terutama game-game yang memiliki nilai yang bertentangan dengan budaya mereka, seperti pemujaan uang dan homoseksual. Mereka menyatakan bahwa perusahan perlu mempertegas regulasi, saat bersinggungan dengan monetisasi dan menghentikan mekanisme game, yang bertujuan hanya untuk mencari keuntungan.

via: daydaynews.cc

Tencent dan NetEase mendukung penuh permintaan terebut. Tencent menyatakan bahwa mereka mendukung permainan game yang sehat dan akan sangat serius memerhatikan kesehatan fisik dan mental generasi muda. Mereka mengapresiasi arahan dan instruksi dari pemerintah dan akan bekerja keras untuk sepenuhnya patuh atas segala aturan yang berkaitan dengan kecanduan game anak-anak muda dan regulasi konten.

NetEase juga menyatakan akan mengikuti semua aturan dan instruksi dengan patuh. “Kami akan melanjutkan upaya kami untuk memberikan lebih banyak lagi game berkualitas dan akan mempromosikan sebuah lingkungan bermain game yang sehat dan bertanggungjawab untuk pemain muda, sembari membangun dan mempromosikan sebuah lingkungan serupa di Tiongkok.” Kata NetEase dalam sebuah pernyataan.

Pertemuan tersebut berdampak pada saham dari kedua perusahaan tersebut. Menurut Bursa Saham Tiongkok, per tanggal 9 September, saham Tencent turun sebesar 11% dan NetEase sebesar 8,5% setelah pertemuan tersebut.

Walaupun telah menetapkan kebijakan pembatasan waktu bermain pada minggu lalu, namun hal tersebut dianggap tidak cukup. Banyak orang tua yang menyatakan bahwa anak-anak masih dapat mengakali peraturan pembatasan jam bermain, salah satunya dengan memakai akun orang dewasa untuk bermain game online.

Ghostwire: Tokyo Tampilkan Fenomena Mistis Namun juga Futuristis

Pada PlayStation Showcase 2021 kemarin, Ghostwire: Tokyo mendapatkan sebuah trailer pendek yang memamerkan gameplay dan grafisnya. Video tersebut juga menceritakan sedikit cerita di balik kekacauan kota Tokyo yang menjadi lokasi game.

Ghostwire: Tokyo berlangsung di era modern Jepang, terutama kota Tokyo. Namun kota tersebut dipenuhi oleh banyak makhluk mitologi dan hantu khas Jepang. Tidak sedikit pula hantu-hantu tak berwajah yang mengenakan setelan yang berkeliaran di jalan. Di akhir video, ditampakkan seseorang yang merupakan sosok antagonis yang mengenakan topeng Oni yang bernama Hannya.

Game Action RPG ini digarap oleh developer asal Jepang, Tango Gameworks. Sebelum Ghostwire: Tokyo, Tango Gameworks telah menghasilkan game horror terkenal, yaitu The Evil Within (2014) dan The Evil Within 2 (2017). Ghostwire: Tokyo merupakan proyek mereka selanjutnya yang bakal rilis tahun depan. Awalnya game ini direncanakan akan rilis pada Oktober tahun ini, namun akhirnya ditunda.

sumber: Bethesda

Diceritakan bahwa pemain terbangun di tengah jalan penyebrangan di tengah kota Tokyo, dengan lenyapnya populasi manusia di kota itu. Tanpa diketahui apa yang menyebabkan fenomena tersebut, pemain bertemu dengan banyak makhluk halus yang menyerang pemain.

Untuk melawan mereka, pemain membutuhkan Ethereal Weaving, yaitu sebuah teknik yang menggunakan elemen dan energi spiritual, dipadukan dengan alat-alat bertarung, untuk melawan berbagai ancaman. Dengan memakai kekuatan angin, air, dan api, pemain akan menggabungkan kemampuan untuk melewati setiap rintangan supernatural.

Walaupun pernah mengerjakan game horror seperti serial Evil Within, Ghostwire: Tokyo lebih cenderung menekankan sisi action-nya. Hal ini dinyatakan oleh Ikumi Nakamura, sebagai mantan Creative Director, sebelum ia keluar pada tahun 2019 yang silam.

Ekspektasi game ini cukup besar, mengingat developer dan publishernya, Bethesda Softworks (Elder Scroll, Fallout, Doom) merupakan pemain lama yang piawai menghasilkan sejumlah game berkualitas.

Sampai saat ini belum ada tanggal rilis yang jelas, namun Ghostwire: Tokyo direncanakan bakal rilis pada tahun depan, tepatnya musim semi 2022 (Maret – Mei). Ghostwire: Tokyo akan dirilis untuk PlayStation 5 dan PC.

miHoYo Gugat Bilibili, Paksa Ungkap Identitas 11 Leaker

Peperangan Genshin Impact melawan leaker memasuki babak baru. miHoYo, selaku developer Genshin Impact, baru saja menggugat Bilibili, sebuah platform video sharing di Tiongkok. Gugatan ini dilakukan demi mencari identitas 11 leaker berbeda. Sidang akan dilakukan pada 17 September mendatang.

Sekadar informasi, kedua perusahaan besar ini tidak memiliki masalah satu sama lain. Keduanya sering berkolaborasi dan memiliki hubungan yang baik. Gugatan ini merupakan bentuk kerjasama miHoYo dan Bilibili dalam memburu para leaker Genshin Impact.

Karena undang-undang privasi di Tiongkok, miHoYo tidak bisa meminta langsung data pribadi para pengguna Bilibili. Data tersebut hanya bisa dibuka melalui sebuah persidangan.Maka dari itu, metode penggugatan ini dilakukan.

Pada beberapa bulan lalu, Genshin Impact memang gencar membabat habis para leaker. Mereka bahkan sempat menyatakan bahwa tindakan pembocoran ini sangat menggangu rencana dan proses pengembangan game dan promosi versi baru. Hal tersebut juga bisa mengakibatkan kesalahpahaman pemain terhadap isi dari sebuah versi baru.

Para leaker yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki akses pada tahap beta testing. Mereka menyebarluaskan informasi tersebut melalui media sosial, salah satunya adalah melalui Bilibili, setelah mendapatkan informasi saat melakukan testing.

Sumber: 4chan

Pada bulan Juni lalu, salah satu leaker asal Tiongkok, yang dikenal dengan alias “Uncle Takashi”, pernah digugat langsung oleh miHoYo karena membocorkan konten Genshin Impact. Ia dikenakan denda sebesar RMB500 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar.

Leaker tersebut mengaku, bahwa ia mendapatkan surat gugatan langsung dari pengacara miHoYo melalui pos. Ia terpaksa menjual rumahnya, demi membayar denda tersebut. Pada akhirnya, miHoYo berbaik hati dengan memotong dendanya, sehingga leaker tersebut hanya diwajibkan untuk membayar RMB100 ribu saja.

Pada saat itu, miHoYo berhasil mencocokkan gambar yang tersebar dan mencocokkannya dengan data yang mereka miliki. Karena telah memegang identitas asli semua tester-nya, maka dengan mudahnya mereka menemukan leaker tersebut.

Genshin Impact tersedia secara gratis untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Android, iOS, dan PC. Sedangkan versi Switch-nya sedang dalam tahap pengembangan.

Microsoft Flight Simulator Undur DLC Top Gun ke Tahun Depan

Asobo Studio, selaku developer dari Microsoft Flight Simulator, resmi menunda ekspansi Top Gun ke tahun depan. Mereka beralasan bahwa mereka ingin menyelaraskan tanggal rilis Top Gun: Maverick dengan ekspansi ini. Mereka menyatakan pengumuman tersebut melalui situs remsinya.

Sumber: flightsimulator.com

“Paramount Pictures baru saja menggeser tanggal rilis Top Gun: Maverick ke 27 Mei 2022. bersamaan dengan akhir pekan Hari Memorial. Seperti yang telah kami umumkan sebelumnya, ekspansi Top Gun: Maverick untuk Microsoft Flight Simulator untuk PC Windows 10, Steam, Xbox Series X|S dan Xbox Game Pass akan dirilis bersamaan dengan filmnya. Kami tidak sabar untuk berbagi informasi lebih lanjut di masa yang akan datang.” Kata Asobo Studio.

Minggu lalu, Paramount Pictures menunda beberapa film mereka di tahun 2021, termasuk Top Gun: Maverick. Awalnya film tersebut direncanakan untuk dirilis pada akhir pekan Thanksgiving di tahun ini. Paramount Pictures terpaksa menundanya karena peningkatan kasus covid-19 di Amerika Serikat.

Ekspansi Top Gun: Maverick pertama kali diumumkan pada E3 tahun ini bersamaan dengan trailer gameplay-nya. Banyak yang terkejut dan terkesima atas pengumuman ekspansi ini, mengingat popularitas franchise Top Gun yang dibintangi oleh Tom Cruise.

Walaupun ditunda, setidaknya pemain masih dapat menikmati salah satu mode terbaru di Microsoft Flight Simulator, yaitu mode multiplayer racing. Mode ini memberikan ruang untuk pemain berkompetisi satu sama lain, baik dengan teman-teman maupun dengan pilot lain, dalam sebuah balapan pesawat.

Untuk menjamin pengalaman otentik mengendalikan pesawat terbang, developer telah bekerja sama dengan Reno Air Racing Association dan mendesain mode balap pesawat ini berdasarkan STIHL National Championship Air Races.

Peluncuran mode ini disertai dengan improvement untuk negara Swiss, Austria, dan Jerman di dalam game. Ekspansi ini bisa didapatkan secara gratis via Reno Air Races expansion pack. Ekspansi ini merupakan ekspansi terbesar Microsoft Flight Simulator sejak game ini pertama kali dirilis.

Belum ada tanggal pasti mengenai perilisan ekspansi ini, namun perilisannya akan diumumkan pada musim gugur tahun ini (September – November 2021).

Perangi Monopoli, Korea Selatan Haruskan Google dan Apple Buka Pembayaran Alternatif

Dewasa ini, penggunaan internet tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Internet memudahkan banyak sekali aktivitas kita, mulai dari kegiatan sehari-hari, hiburan, kesehatan, bisnis, penelitian, dan masih banyak lagi.

Saat ini praktek jual beli di dunia digital pun sudah jauh lebih mudah, bila dibandingkan dengan satu dekade lalu. Maka dari itu, banyak marketplace yang mulai bermunculan pada beberapa tahun terakhir. Namun apabila ada pihak-pihak tertentu yang memiliki wewenang terlampau besar di sebuah platform digital, perlu dibuat regulasi untuk mengurangi kekuasaan absolut mereka.

Sumber: techcrunch.com

Pemerintah Korea Selatan baru saja menyetujui aturan yang mengharuskan Apple dan Google untuk mengganti sistem tagihan mereka. Pemerintah setempat mendesak kedua perusahaan raksasa tersebut untuk menyediakan metode pembayaran alternatif, selain dari yang digunakan sekarang. Rencana ini akan menjadi undang-undang setelah disetujui oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Sebelum keputusan ini dibuat, para developer yang ingin menggunakan platform Play Store dan App Store diwajibkan untuk membayar komisi hingga 30%. Praktek ini dianggap merugikan developer, namun tak banyak yang bisa mereka perbuat.

Terkait dengan situasi tersebut, Apple memberikan respon sebagai berikut:

“Peraturan bisnis telekomunikasi yang telah dilayangkan akan membuat pengguna yang membeli produk digital dari sumber lain, merasa takut ditipu,  mengganggu keamanan privasi dan fitur seperti ‘Ask to Buy’ dan Parental Controls menjadi kurang efektif. Kami yakin kepercayaan pengguna di App Store akan berkurang, akibat proposal ini. Hal ini akan mengurangi profit atas lebih dari 482 ribu developer yang telah terdaftar di Korea, yang telah mendapatkan keuntungan lebih dari KRW8,55 triliun melalui Apple.”

Statemen serupa telah dikeluarkan Apple, saat berhadapan dengan Epic Game. Tim Sweeney, selaku CEO dan pendiri Epic Games, memberikan cuitannya mengenai situasi ini. Ia mendukung penuh kebijakan yang direncanakan oleh pemerintah Korea Selatan. Saat berita ini ditulis, Google masih belum memberikan pernyataan mereka.

Diketahui bahwa Epic Games sebelumnya pernah melayangkan gugatan atas Apple dan Google, terhadap praktek monopoli ini. Kasus ini diawali dari dilarangnya Fortnite pada App Store, karena dianggap melanggar aturan yang telah ditentukan. Pasalnya Epic Games sempat memfasilitasi pembelian langsung tanpa melewati Apple.

Hal inilah yang membuat Apple dan Google mengeluarkan Fortnite dari Store mereka masing-masing. Karena tidak terima dengan keputusan ini, Epic Games menggugat Apple pada bulan Mei lalu. Kasus ini masih bergulir hingga sekarang.

Norman Reedus Sebut Sedang Negosiasi Sekuel Death Stranding

Setelah dirilis pada tahun 2019 lalu, Death Stranding menuai respon yang bervariasi. Karena gameplay yang unik, banyak yang mencintainya, namun tak sedikit pula yang berpendapat bahwa game ini repetitif dan membosankan.

Banyak spekulasi dan rumor mengenai apakah Death Stranding akan mendapatkan sequel atau tidak. Semua game hasil karya Hideo Kojima selalu berhasil mencuri perhatian para gamers.

sumber: Kojima Production

Baru saja ada update terbaru mengenai Death Stranding. Informasi tentang sequel game ini sedikit mendapatkan kejelasan. Kabar tersebut dibocorkan langsung oleh salah satu aktor utamanya, Norman Reedus.

Dikutip dari IGN Brazil, Norman menyatakan hal tersebut melalui sebuah wawancara. “Game (Death Stranding) sedang dalam proses negosiasi saat ini, jadi… Yay!” Ucap Norman Reedus pada jurnalis AdoroCinema, Vitoria Pratini.

Aktor yang dikenal dari serial The Walking Dead ini kerap kali memberikan spoiler mengenai pengumuman dari sebuah proyek yang tengah dikerjakannya. Hal serupa dilakukannya pula saat berbicara mengenai The Walking Dead Season 10 yang rilis pada tahun 2019 silam.

Bagi para penggemar Death Stranding, akan ada versi Director’s Cut yang akan dirilis pada 24 September tahun ini. Versi ini akan mendapatkan remaster untuk PlayStation 5. Selain itu, banyak fitur baru yang akan ditambahkan, seperti mekanis pertarungan, lapangan tembak, jenis robot baru, dan masih banyak lagi. Pre-order-nya sudah bisa diakses melalui PlayStation Store.

Andil Hideo Kojima dalam pembuatan sebuah video game selalu menuai banyak perhatian. Sebagai sosok yang idealis, ia mampu menghasilkan game yang berkualitas dan memiliki ciri khas. Namanya dikenal melalui franchise Metal Gear Solid.

Walaupun menuai beragam ulasan, Death Stranding mampu meraih beberapa penghargaan, Pada The Game Awards 2019, Death Stranding berhasil menyabet beberapa penghargaan untuk kategori Best Game Direction, Best Score/Music, Best Performance dan juga menjadi salah satu nominasi Game of the Year di tahun yang sama. Hal ini merupakan prestasi yang cukup hebat, mengingat tidak banyak game dengan gameplay serupa.

Saat pertama kali dirilis, Death Stranding mampu mencetak rekor dengan menjadi game dengan penjualan copy fisik terlaris di Jepang. Per Juli 2021, Death Stranding telah berhasil terjual sebanyak lima juta copy.

Sifu, Game Bela Diri ala Jackie Chan, akan Dirilis Tahun 2022

Sebuah game yang mengangkat tema bela diri baru mendapatkan kabar terbaru melalui Gamescom 2021. Game tersebut adalah Sifu. Pada video trailer-nya, Sifu memamerkan gameplay pertarungan, grafis yang khas, dan juga tanggal rilisnya.

Sifu pertama kali diumumkan saat event State of Play milik PlayStation di bulan Februari lalu. Saat itu, Sifu direncanakan akan dirilis di tahun 2021, namun akhirnya ditunda ke tahun depan.

Game ini mengangkat tema bela diri klasik ala Jackie Chan, yang menggunakan teknik bela diri dan benda-benda di sekitar pemain. Sifu berfokus pada perkelahian tangan kosong dan memungkinkan pemain melawan beberapa orang sekaligus.

Pada game ini, pemain akan berperan sebagai protagonis yang ingin membalas dendam, dengan mencari pembunuh yang membantai keluarganya. Dalam pencariannya, pemain akan bertemu dengan banyak sekali musuh. Beradaptasi di lingkungan baru dan memanfaatkan benda sekitar menjadi kunci di game ini.

Ada mekanik menarik yang digunakan game ini, yaitu apabila pemain mati pada sebuah pertarungan, maka pemain akan kembali hidup dengan ilmu yang baru namun dengan fisik yang menua.

Sloclap, studio yang ada di balik Sifu, merupakan developer dari Absolver, sebuah game bela diri yang sukses besar dalam mengeksekusi genre action. Sifu merupakan game kedua mereka setelah Absolver. Dengan modal tersebut, maka besar ekspektasi pemain terhadap Sifu.

Sifu akan dirilis pada tanggal 22 Februari 2022 untuk konsol PlayStation 4, PlayStation 5 dan PC. Anda dapat melakukan pre-order mulai dari sekarang melalui PlayStation Store dan Epic Games Store.

Untuk pre-order, Sifu akan diluncurkan dengan dua versi. Dengan membeli Standard Edition, Anda akan mendapatkan base game dan dua bonus pre-order, yaitu sebuah Photo Mode Cinematic Pack dan dua avatar eksklusif.  Anda dapat membelinya dengan harga US $39,99 atau sekitar Rp577 ribu.

Untuk Deluxe Edition, Anda akan mendapatkan tambahan Original Soundtrack, sebuah art book digital, dan dapat memainkan game ini 2 hari lebih awal. Anda dapat membeli edisi ini dengan harga US $49,99 atau sekitar Rp720 ribu.