Genshin Impact 2.0 Tawarkan Banyak Fitur, Karakter dan Region Baru untuk Dijelajahi

Pada tanggal 9 Juli 2021, MiHoYo selaku developer game Genshin Impact membeberkan isi dari update versi 2.0 melalui live-stream di Twitch. Melalui presentasi yang berdurasi satu jam tersebut, MiHoYo resmi menyatakan bahwa update selanjutnya, pemain akan memasuki region baru, yaitu Inazuma.

Region dan Cerita

Desain Inazuma terinspirasi dari Negara Jepang pada zaman Edo. Inazuma sebenarnya sudah pernah disinggung pada awal game dirilis, namun baru terealisasi setelah usia Genshin Impact menginjak usia 10 bulan. Tidak seperti 2 kota sebelumnya, Inazuma didesain sebagai wilayah kepulauan, yang dikelilingi oleh lautan.

Selain wilayah baru, pemain juga dapat melanjutkan cerita utama. Dikisahkan bahwa Inazuma tengah mengalami pemberontakan melawan Archon mereka, yakni dewa yang memimpin suatu wilayah. Pemberontakan tersebut dikarenakan dekrit Archon untuk menyita semua Vision di Inazuma. Belum jelas apa alasan dari dekrit tersebut, namun pemain dapat mengetahuinya setelah update 2.0.

Developer juga menjelaskan secara detail proses pembuatan update 2.0, mulai dari mekanik pertarungan, topografi wilayah, musik sampai makna dan kisah di balik lingkungan Inazuma.

sumber: Genshin Impact

Karakter

Tidak seperti update-update sebelumnya, kali ini developer langsung menampilkan banyak karakter baru sekaligus. Untuk memulai update, ada 3 karakter baru yang akan bisa didapatkan, yaitu Kamisato Ayaka, Yoimiya dan Sayu.

Kamisato Ayaka disebutkan akan menjadi salah satu tokoh kunci di cerita utama. Ia merupakan putri dari 3 klan utama di Inazuma yaitu klan Kamisato. Popularitas Ayaka sebagai karakter sudah ada sejak Genshin Impact masih dalam tahap beta testing. Kamisato Ayaka akan dirilis sebagai karakter bintang 5 dengan senjata sword dan elemen Cryo.

Karakter bintang 5 lain yang dirilis adalah Yoimiya. Ia diceritakan sebagai seorang pemilik pabrik kembang api. Ia merupakan seorang archer dengan elemen Pyro. Dan karakter baru terakhir adalah Sayu, yakni karakter bintang 4 bersenjata claymore dengan elemen Anemo.

Sumber: Genshin Impact

Gameplay dan Event

Beberapa event akan kembali lagi ke Genshin Impact. Event seperti Theater Mechanicus, Lost Riches dan Leyline Overflow dapat diakses lagi oleh pemain yang mungkin belum pernah mencobanya. Pada salah satu event, ada juga karakter gratis yakni Beidou.

Serenity Teapot juga akan mendapat tambahan yang menarik. Pemain sekarang dapat menanam tanaman yang dapat dipanen setelah waktu yang ditentukan. Bibit yang dipakai juga tergantung dari bibit apa yang pemain kumpulkan dari Teyvat.

Fitur

Ada beberapa fitur baru yang akan diterapkan setelah update 2.0. Salah satu fitur baru yang sangat ditunggu-tunggu oleh pemain adalah cross save antara PlayStation dan PC/Mobile. Setelah sekian lama, akhirnya pemain PS dapat melanjutkan progress mereka di platform lain.

Bagi pemain Genshin Impact, pasti tahu sulitnya mencari artefak yang bagus. Karena itu fitur penukaran artefak yang ditawarkan developer mungkin bisa menjadi solusinya. Dengan menukarkan sejumlah artefak, pemain akan mendapatkan Artefak yang dipilih sebagai gantinya.

Bagi pemain yang suka dengan gacha, MiHoYo juga memberikan sistem baru untuk gacha senjata. Dengan fitur ini, pemain akan diberikan kepastian saat menginginkan senjata tertentu. Detailnya dapat dilihat di situs resmi Genshin Impact.

Tencent Batasi Waktu Bermain Anak dengan Teknologi Facial Recognition

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam industri game, Tencent banyak sekali meraih kesuksesan. Perusahaan asal Tiongkok ini memiliki banyak sekali judul game ternama, seperti PUBG MOBILE, Arena of Valor, Path of Exile, Call of Duty Mobile, dan masih banyak lagi.

Di balik kesuksesan Tencent dalam mengelola bisnis mereka, timbul juga beberapa masalah yang menjadi perhatian publik. Salah satunya adalah durasi bermain game yang berlebihan. Masalah ini tidak hanya dialami oleh pemain yang berusia dewasa namun dialami pula oleh remaja, dan bahkan yang masih anak-anak sekalipun.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Tencent akan memberlakukan “jam malam” dengan memanfaatkan teknologi pengenalan wajah. Mereka menyebut fitur ini dengan nama “Midnight Patrol”. Fitur tersebut telah dijalankan sejak tanggal 6 Juli 2021 lalu di Tiongkok.

Fitur Midnight Patrol ini akan mewajibkan setiap pemain untuk menunjukkan wajah mereka untuk dipindai. Fitur ini nantinya akan terhubung dengan sistem pusat keamanan publik. Bagi pemain yang tidak mau memindai wajah mereka, maka mereka akan dipaksa untuk melakukan logout.

“Kita akan melakukan pemindaian wajah untuk akun yang telah didaftarkan dengan nama yang valid dan yang telah tercatat bermain dalam durasi tertentu di malam hari,” kata Tencent menurut terjemahan Sixth Tone. “Bagi setiap orang yang menolak atau gagal melakukan pemindaian wajah, akan ditandai oleh anti-addiction supervision milik sistem kesehatan dari game Tencent, lalu dipaksa offline.”

Pihak Tencent belum mengumumkan secara jelas, berapa lama durasi yang dimaksud. Fitur ini akan mulai diaplikasikan ke dalam 60 game populer dan  akan terus diterapkan ke semua game milik Tencent. Sebagai standar, fitur ini akan beroprasi setiap malam, yang dimulai dari pukul 22.00 sampai pukul 10.00.

Kecanduan bermain game telah diperangi oleh pemerintah Tiongkok sejak tahun 2019. Banyak permasalahan terjadi yang disebabkan dari kecanduan bermain game, seperti mengganggu perkembangan fisik dan mental anak, sampai kasus pencurian uang, yang digunakan untuk topup akun mereka atau menghabiskannya di internet cafe.

WePlay Umumkan Academy League 2021 dengan Total Hadiah US$100 Ribu

WePlay telah mengumumkan turnamen eksklusif yang akan mengadu pemain muda untuk game Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO). Turnamen tersebut dinamakan WePlay Academy League 2021 dengan total hadiah US$100 ribu atau sekitar Rp1,4 miliar. Turnamen ini akan berlangsung mulai tanggal 19 Juli – 8 Agustus 2021.

WePlay akan bermitra dengan 8 organisasi ternama yang akan berkompetisi di turnamen ini. Tim yang ikut serta adalah sebagai berikut :

  • Astralis Talent
  • BIG Academy
  • Fnatic Rising
  • FURIA Academy
  • mouz NXT
  • Natus Vincere Junior
  • Young Ninjas
  • VP.Prodigy

Pada saat berita ini ditulis, hanya Fnatic Rising saja yang belum mengumumkan roster lengkap mereka. Setiap tim diwajibkan memiliki setidaknya 4 pemain dengan usia antara 16-20 tahun.

Kedelapan tim tersebut akan bertanding secara online dengan format double round-robin dengan masing-masing match BO1. Tim yang memperoleh peringkat pertama sampai ketiga akan lanjut ke babak playoff. Sedangkan tim yang memperoleh peringkat terakhir akan tereliminasi. Empat tim yang tersisa akan diadu kembali di babak Gauntlet untuk memperebutkan spot terakhir di babak playoff.

Babak playoff akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2021 mendatang. Babak ini nantinya akan diadakan di WePlay Esports Arena, Kyiv, Ukraina dan digelar secara online.

Eugene “Hitras” Shepelev, Lead Esports Manager dari WePlay Esports
Sumber: weplayholding.com

“WePlay Academy League merupakan wadah yang sempurna bagi pemain CS:GO yang berani, yang siap untuk menantang status quo. Dengan event rutin yang baru, pemain muda dapat mengasah kemampuan mereka dan berpotensi diangkat masuk ke roster utama. Banyak juara dunia CS:GO masa depan akan melihat kembali ke WePlay Academy League sebagai event pertama mereka mendapatkan pengalaman on-stage yang nyata,” kata Eugene Shepelev, Lead Esports Manager dari WePlay Esports.

Grand Theft Auto 6 Tidak akan Dirilis Setidaknya sampai 2025

Ada kabar terbaru mengenai perkembangan judul game raksasa milik Rockstar, yakni Grand Theft Auto 6 (GTA 6). Kabar ini pertama kali diketahui dari video yang diunggah oleh Tom Henderson melalui akun YouTube miliknya.

Henderson mengatakan bahwa kita tidak dapat menikmati seri terbaru dari Grand Theft Auto dalam waktu dekat, setidaknya sampai tahun 2025. Ia menyingkapkan beberapa detail yang akan ada di GTA 6 mendatang.

Ia menyebutkan, sistem map untuk GTA 6 akan bersifat “evolving world”. Sistem ini serupa dengan sistem yang diterapkan oleh Fortnite. Map ini nantinya akan berkembang seiringnya waktu dan DLC tambahan.

Grand Theft Auto 6 direncanakan akan berlatar di kota Vice City. Bagi mereka yang telah mengikuti perkembangan GTA cukup lama, nama kota tersebut sudah tidak asing karena merupakan kota yang sama dengan latar GTA Vice City. Namun yang berbeda adalah GTA 6 akan mengambil latar kota Vice City yang modern dan kekinian.

sumber: rockstargames.com

Selain itu, GTA 6 juga akan menghadirkan kembali fitur multiple protagonists. Fitur ini diterapkan terakhir kali pada seri Grand Theft Auto 5. Pada game tersebut, pemain diberi pilihan tokoh-tokoh protagonis yang berjumlah 3 orang, yakni Michael De Santa, Trevor Phillips dan Franklin Clinton. Nantinya Rockstar akan mengenalkan hal yang baru karena salah satu tokoh protagonisnya perempuan. Tokoh ini akan menjadi tokoh utama perempuan pertama pada seri Grand Theft Auto. Ia akan dikenali sebagai seseorang yang cerdas dan handal dalam menggunakan teknologi dan peretasan.


Tom Henderson menyatakan, bahwa video yang diunggahnya itu hanya bersifat “prediksi” saja. Namun berita mengenai tahun rilis GTA 6 ini menguat, setelah rilisnya berita dari VGC dan juga telah dikonfirmasi oleh jurnalis Bloomberg, Jason Schreier, dalam selang waktu yang cukup dekat.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan waktu yang dibutuhkan Rockstar membengkak. Salah satu faktor utamanya adalah GTA 5 yang masih sangat populer dan mencetak keuntungan yang sangat besar bagi mereka setiap tahunnya. Selain itu Rockstar juga ingin mengutamakan kesehatan para pegawainya, setelah permasalahan yang terjadi pada masa lampau.

Tencent Buat Studio Berisikan Mantan Developer Blizzard untuk Genre RTS

Setelah sukses dengan PUBG MOBILE (PUBGM), Tencent melirik game dengan genre Real Time Strategi (RTS). Mereka akan mencoba terjun dengan mendirikan Uncapped Games. Studio yang berlokasi di Playa Vista, California ini, dikepalai oleh mantan developer Blizzard, yakni David Kim.

Diketahui bahwa kedua anak perusahaan Tencent, Lightspeed Studio dan Quantum Studio, berperan untuk membantu mendirikan Uncapped Games. Untuk menyokong David Kim lebih lagi, Jason Hughes akan mengisi posisi sebagai Lead Producer dan Zhongshan Zhang sebagai Lead Engineer pada Uncapped Games. Keduanya juga merupakan mantan karyawan Blizzard.

dari kiri: Zhang, Kim dan Hughes
sumber: gameindustry.biz

“Saya selalu ingin untuk mencoba lagi membuat game RTS sejak waktu yang cukup lama, mungkin hampir satu dekade,” ucap Kim kepada GamesIndustry.biz dalam sebuah wawancara. “Saya pernah dihubungi oleh berbagai pihak dan telah berkomunikasi ke berbagai perusahaan namun studio ini terasa seperti kesempatan sekali seumur hidup bagi saya. Apabila kami berencana untuk mencoba membuat game RTS selanjutnya, saya pikir kami membutuhkan kepercayaan yang selaras, dalam apa yang kami sedang coba lakukan,” katanya.

Jason Hughes menyebut bahwa ini merupakan kombinasi “a perfect storm”, yang terdiri dari orang-orang yang tepat dengan visi yang jernih atas apa yang mereka ingin capai.

“Kesempatan ini merupakan hal yang menyenangkan, bisa berada dalam sebuah perusahaan yang benar-benar percaya pada tim, percaya pada game, percaya dengan apa yang kami lakukan. Dan, seperti yang David katakan, ada banyak perhatian tertuju pada RTS, terutama dari CEO dan ia benar-benar ingin kami untuk membuat game yang baik,” kata Hughes.

sumber: starcraft2.com

Ia menambahkan, “Lightspeed dan Quantum sangat percaya pada genre ini dan ingin membuatnya sukses. Dan untuk mengatakan ‘hanya membuat game PC RTS yang baik’ memang jarang terucap dan bagi saya hal tersebut merupakan faktor besar yang memotivasi.”

David Kim pernah bekerja sebagai desainer untuk Starcraft 2 dan dalam beberapa tahun terakhir saat ia bekerja di Blizzard, ia pernah menangani game Diablo 4 dan World of Warcraft.

Sedangkan Jason Hughes tercatat pernah bekerja untuk Blizzard selama 6 tahun dan telah menangani beberapa judul game milik Blizzard, seperti Diablo III, Diablo IV, dan Hearthstone dengan berbagai posisi.

BOOM Esports Gagal Lolos ke The International Tahun Ini

Setelah beberapa hari berjuang untuk lolos ke The International 10 (TI 10), langkah BOOM Esports akhirnya berhenti. Mereka terpaksa melepaskan mimpi mereka untuk berangkat ke The International tahun ini setelah dikalahkan TNC Predator pada babak Lower Bracket Final dengan skor 2-1.


Sebelum gugur, BOOM Esports sempat bertemu dengan TNC Predator di babak Upper Bracket Round 2. Di match tersebut, TNC Predator berhasil mengalahkan BOOM Esports dengan skor 2-1 juga.

Walau demikian, kemenangan yang didapatkan oleh TNC Predator di pertandingan itu bukanlah hal yang mudah. Pada game ketiga, TNC Predator nyaris kalah setelah mereka kehilangan semua barrack dan harus menghadapi mega creep. Namun mereka mampu melihat celah, setelah Hero mid player BOOM Esports, Mikoto, harus mati untuk mendapatkan barrack terakhir. Dengan informasi tersebut, TNC Predator mencoba untuk melakukan push dan ternyata berhasil memenangkan game tersebut. Pertandingan itu berjalan selama 75 menit.

Setelah itu, BOOM Esports harus melanjutkan perjalanan mereka melalui lower bracket. Mereka mengalahkan Galaxy Racer dengan skor 2-1 dan Execration dengan skor 2-0. Dan pada akhirnya, terjadilah rematch antara BOOM Esports dan TNC Predator.

Di match tersebut, BOOM Esports telah menyiapkan draft Hero untuk menghadapi TNC Predator. Jika TNC Predator memainkan Terrorblade pada pertemuan mereka yang sebelumnya, kali ini BOOM Esports lah yang mengambil Terrorblade di game pertama dan kedua. Lalu di game ketiga, untuk pertama kalinya di sepanjang qualifier, BOOM Esports memainkan Phantom Lancer.


Pada fase early game, BOOM Esports sempat tertinggal, namun mereka mampu mengejar ketinggalan. Seiring berjalannya pertandingan, terjadi beberapa clash, yang didominasi oleh TNC Predator. Puncak pertandingan terletak pada clash terakhir di depan Roshan di sekitar menit 62. Di awal pertarungan, BOOM Esports berhasil menangkap beberapa Hero TNC Predator. Namun TNC Predator melakukan buyback dan mampu menyapu bersih semua Hero dari BOOM Esports.

Banyak fans, terutama fans Dota 2 di Indonesia, yang kecewa atas kekalahan BOOM Esports. Namun perlu diingat bahwa qualifier untuk wilayah Asia Tenggara kali ini diisi oleh banyak tim kuat, seperti Fnatic, TNC Predator dan OB Esports x Neon yang gagal lolos ke The International melalui jalur DPC.

Terima kasih BOOM Esports atas perjuangannya. Semoga Boom Esports bisa mendapatkan hasil yang lebih baik pada musim selanjutnya.

KONAMI dan Bloober Team Umumkan Kerjasama untuk Silent Hill?

Blooper Team telah mengumumkan kerja sama dengan KONAMI, salah satu publisher game terbesar di dunia. Kedua belah pihak telah menandatangani “strategic cooperation agreement“, yang berarti mereka akan bergabung dalam mengembangkan konten terpilih dan saling bertukar informasi. Berita ini pertama kali dirilis oleh Blooper Team melalui website resmi mereka pada tanggal 30 Juni 2021.

“Hari ini adalah hari bersejarah bagi saya dan puncak dari beberapa tahun kerja keras kami. Fakta bahwa sebuah perusahaan terkemuka seperti KONAMI memutuskan untuk bekerja sama secara strategis dengan Blooper Team, menandakan bahwa kami juga bergabung dengan para pemimpin industri gaming dan menjadi rekan setara dengan mereka,” kata Piotr Babieno, Presiden Bloober Team.

Bloober Team adalah developer video game asal Polandia yang didirikan pada November 2008. Perusahaan ini dikenal dengan game-game horror mereka, seperti Layers of Fear (2016), Observer (2017), Blair Witch (2019) dan game terbaru mereka yakni The Medium (2021).

KONAMI merupakan sebuah perusahaan yang telah lama berkecimpung di dalam dunia game dan entertainment. Mereka merupakan perusahaan terkemuka dengan banyak franchise yang mendunia, seperti eFootball PES, Metal Gear, Silent Hill, Contra, Castlevania, dan juga Yu-Gi-Oh! Trading Card Game.

Kolaborasi antara developer game horror dan perusahaan raksasa yang memegang banyak sekali franchise, memperkuat adanya usaha untuk membangkitkan kembali seri game horror terkenal, Silent Hill. Seri ini sangat diminati para penggemar game horror karena Silent Hill merupakan game yang sangat ikonik sampai sekarang.

Silent Hill telah memberikan dampak yang signifikan atas pengembangan game horror saat ini. Meski game horror, Silent Hill tidak serta merta mengandalkan jumpscare dan makhluk-makhluk menyeramkan seperti game horror kebanyakan.

Sebagai contoh, Silent Hill dapat membangun suasana mencekam melalui berbagai unsur, mulai dari alur cerita, karakter, musik latar hingga penggunaan lingkungan di sekitar pemain. Walaupun dengan keterbatasan teknologi grafis pada waktu itu, Silent Hill masih bisa menciptakan suasana menakutkan dengan pemakaian kabut dan camera angle khas Silent Hill.

Sebuah game Silent Hill baru sangat dinantikan oleh para fansnya. Seri game Silent Hill terakhir dirilis pada 12 Agustus 2014. Selain itu fans juga sempat kecewa karena KONAMI pernah membatalkan pengerjaan game Silent Hill oleh Hideo Kojima. Fans pastinya menyambut baik kabar ini, dengan harapan game terbaru Silent Hill segera terwujud.

Game Director dari Assassin’s Creed Valhalla Tinggalkan Ubisoft

Eric Baptizat, Game Director dari game Assassin’s Creed Valhalla, diketahui telah meninggalkan Ubisoft dan bergabung ke EA Motive. Ia bergabung untuk mengerjakan sebuah proyek yang dirumorkan akan jadi game Dead Space selanjutnya.

Sumber: ubisoft.com

Beberapa game yang pernah digarap oleh Eric Baptizat adalah Assassin’s Creed Valhalla sebagai Game Director dan Assassin’s Creed: Origins sebagai Game Designer. Ia juga pernah terlibat dalam pengerjaan Assassin’s Creed IV: Black Flag dan Assassin’s Creed Unity. Baptizat meninggalkan Ubisoft setelah berkarya selama 16 tahun sebelum memutuskan pindah ke EA Motive. Pada akun LinkedIn resmi milik Eric Baptizat, ia tercatat telah bergabung dengan EA Motive sejak bulan April 2021. Ia sendiri belum pernah mengumumkan kepergiannya secara gamblang kepada publik.

EA Motive, atau dikenal juga dengan Motive Studios, adalah sebuah studio developer game asal Kanada yang merupakan salah satu studio milik Electronic Sports (EA). Game-game yang pernah dihasilkan oleh EA Motive adalah Star Wars Battlefront II di tahun 2017 dan Star Wars: Squadrons pada tahun 2020. Saat ini EA Motive dikabarkan tengah mengerjakan sebuah project yang diyakini adalah reboot dari seri game Dead Space. Mereka pun menyangkal bahwa proyek yang sedang dikerjakan adalah sebuah game Star Wars terbaru. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh EA Motive melalui akun Twitter resmi mereka pada bulan November 2020 lalu.

Sebagai game yang pernah dipimpin pengembangannya oleh Eric Baptizat, Assassin’s Creed Valhalla memiliki beberapa fakta menarik. Pada saat minggu pertama game ini dirilis, Assassin’s Creed Valhalla mengalahkan penjualan setiap seri game Assassin’s Creed pada 17 November 2020 lalu. Untuk versi Playstation 4, game ini telah terjual sebanyak 45.055 keping di minggu pertama setelah dirilis yang menjadikannya sebagai game retail kedua terlaris di Jepang.

Game ini pernah dinominasikan untuk kategori Innovation in Accessibility dan Best Action/Adventure pada The Game Awards 2020 serta kategori Outstanding Video Game pada 2021 GLAAD Media Award. Selain itu, game ini juga pernah mendapatkan tujuh nominasi pada NAVGTR awards, salah satunya adalah kategori Game of the Year.

Pokémon GO Fest 2021 Menghadirkan Banyak Pokémon Legendaris

Dalam rangka merayakan tahun kelima dari Pokémon GO, Niantic telah mengumumkan sebuah event spesial, yakni Pokémon GO Fest 2021. Event ini akan menghadirkan setiap Pokémon legendaris yang pernah muncul di game, seperti Rayquaza, Dialga, Zekrom, dan masih banyak lagi.

sumber: pokemongolive.com

Pokémon GO Fest tahun ini berdurasi selama 2 hari yang dimulai pada tanggal 17-18 Juli 2021. Raid untuk event kali ini akan diadakan di hari Minggu, antara pukul 10.00-18.00 waktu setempat. Semua pokemon legendaris yang akan muncul disebar di beberapa periode waktu. Detailnya sebagai berikut:

  • Wind Hour: Mewtwo, Ho-Oh, Latias, Latios, Regigigas, Altered Forme Giratina, Cresselia, Virizion, dan Therian Forme Tornadus. Semua Pokémon tersebut dapat ditemukan pada jam 10.00-11.00 dan pada pukul 14.00-15.00 waktu setempat di Five-star Raids.
  • Lava Hour: Moltres, Entei, Regirock, Groudon, Heatran, Reshiram, Terrakion, Therian Forme Landorus dan Yveltal. Semua Pokémon tersebut dapat ditemukan pada pukul 11.00-12.00 dan pada pukul 15.00-16.00 waktu setempat di Five-star Raids.
  • Frost Hour: Articuno, Suicune, Lugia, Regice, Kyogre, Palkia, and Kyurem. Semua Pokémon tersebut dapat ditemukan pada pukul 12.00-13.00 dan pada pukul 16.00-17.00 waktu setempat di Five-star Raids. Untuk Uxie, Mesprit, dan Azelf, mereka akan muncul seperti biasa.
  • Thunder Hour: Zapdos, Raikou, Registeel, Rayquaza, Dialga, Cobalion, Therian Forme Thundurus, Zekrom, and Xerneas. Semua Pokémon tersebut dapat ditemukan pada pukul 13.00-14.00 dan pada pukul 17.00-18.00 waktu setempat di Five-star Raids.

Ada beberapa Pokémon, seperti Dialga dan Palkia, yang lebih jarang muncul bila dibandingkan dengan Pokémon legendaris lainnya. Kemunculan terakhir mereka kurang lebih 2 tahun yang lalu. Maka dari itu, Pokémon GO Fest 2021 merupakan momen yang tepat bagi para trainer baru untuk melengkapi koleksi Pokémon mereka.

Tidak diperlukan tiket untuk berpartisipasi di Pokémon GO Fest 2021 namun akan ada hadiah tambahan bagi para Trainer yang memiliki tiket. Tahun ini, Pokémon GO Fest akan bertemakan musik, maka frekeuensi kemunculan Pokémon dengan ciri serupa, seperti Chimecho, Kricketot dan Audino, mengalami peningkatan.

Niantic juga menambahkan di akhir pengumumannya, untuk tetap berhati-hati terhadap sekeliling Anda dan tetap mematuhi otoritas kesehatan setempat saat bermain Pokémon GO.

T1 Juara ESL One Summer 2021 Mengalahkan Virtus.pro

Setelah melewati pertandingan yang sengit, T1 akhirnya dapat menutup pertandingan melawan Virtus.pro dengan skor 3-2 dan menjuarai ESL One Summer 2021. Hasil ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Virtus.pro pernah mengalahkan T1 pada babak upper bracket final dengan skor 2-1. Pemenang ESL One Summer 2021 membawa pulang hadiah sebesar US$175 ribu atau sekitar Rp2 miliar.

Pada game pertama, T1 bermain unggul dan aggresif. T1 dapat mengakhirinya dengan waktu yang relatif cepat, yakni 31 menit. Namun pada game kedua dan ketiga, Virtus.pro bermain lebih baik sampai skor 2-1. Pada akhirnya, T1 mampu membalikkan lagi keadaan dengan beberapa comeback yang terjadi pada game keempat dan kelima.

Kedua tim datang ke ESL One Summer 2021 dengan direct invite dan langsung menempati upper bracket round 2. Sebelum pertemuan mereka untuk pertama kalinya di babak upper bracket final, Virtus.pro mengalahkan tim besar asal Eropa, yakni OG dan Alliance. T1 melaju setelah mengalahkan Vikin.gg dan Quincy Crew. Virtus.pro maju lebih dulu ke babak grand final setelah mengalahkan T1 dengan skor 2-1. Walau jatuh ke lower bracket, T1 masih bisa mengungguli Alliance dan menyusul Virtus.pro di babak final.

Di musim ini, T1 memperoleh hasil yang baik. Pencapaian mereka meliputi peringkat pertama di Dota Pro Circuit 2021 Season 2: Southeast Asia Upper Division, peringkat ketiga di WePlay AniMajor, dan yang terakhir menjadi juara di ESL One Summer 2021.

Sedangkan lawan mereka, Virtus.pro, juga mendapatkan hasil yang cukup baik. Tim ini berasal dari tim kedua milik Virtus.pro, yaitu VP.Prodigy. Mereka diangkat menjadi tim utama pada 5 November 2020. Prestasi mereka adalah peringkat pertama di ESL One DPC Eastern Europe Season 2: Upper Division. Namun mereka tidak berhasil mendapatkan 1 kemenangan pun pada AniMajor kemarin dan langsung tereliminasi. Peringkat kedua pada ESL One Summer 2021 menjadi hadiah hiburan bagi mereka.

ESL One Summer 2021 merupakan turnamen terakhir, sebelum dimulainya regional qualifier The International, yang akan dimulai dari tanggal 23 Juni – 10 Juli 2021 dan diawali dari region Amerika Selatan dan Eropa Timur.