Mengenal Lebih Jauh Gamification di Toyota Fun/Code 2019 Roadshow Bandung

Masih dalam acara Toyota Fun/Code Roadshow Bandung, melanjutkan artikel sebelumnya kali ini giliran CTO Agate, Teguh Budi Wicaksono membagikan insight tentang bagaimana industri game yang saat ini meningkat sangat pesat juga dapat memberikan impact yang baik bagi masyarakat.

Indonesia memang salah satu gudang gamer terbesar di dunia. Akan tetapi tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia juga melahirkan sejumlah pengembang game terkemuka dengan game buatan lokal yang tak kalah saing dari luar.

Sebagai salah satu game studio lokal, Agate melihat peluang pengembang game di tanah air masih sangat menjanjikan, dengan menyasar berbagai segmentasi pasar, bukan hanya B2C tapi juga B2B.

Berkembangnya Gamification

Bagi Teguh, industri game dapat diibaratkan sebagai industri dopamin atau industri yang produknya dapat dinikmati orang. Industri film dan musik juga termasuk di dalamnya. Bicara skala, Teguh menilai industri game sudah melampaui produk hiburan lain, seperti industri film. Sebagai perbandingan, nilai industri game di 2017 telah mencapai $108,9 miliar, hampir tiga kali lipat dari industri film yang sebesar $40,6 miliar.

Diskusi panel Funcode Bandung

Apalagi, industri game telah berevolusi sejak 2015. Industri game tidak lagi melulu pada produk konsol dan PC yang cenderung tak praktis dan lebih mahal. Kehadiran smartphone memunculkan potensi lebih besar terhadap pertumbuhan industri game.

Selain itu, lanjutnya, definisi game kini telah berkembang luas dan telah diadopsi lintas industri, mulai dari militer hingga kesehatan. Ada banyak kasus pemanfaatan game untuk kebutuhan simulasi, seperti operasi jantung dan latihan menembak.

Teguh menekankan pentingnya mengejar kualitas di industri ini. Menurutnya, industri game berbeda dengan perusahaan teknologi atau startup.

Karena dalam hal ini, game tidak lagi dilihat oleh konsumen sebagai produk lokal atau global. Namun, lebih kepada game apa yang disukai dan berkualitas. Dengan kata lain, pengembang lokal harus bisa mengejar kualitas dari pemain global.

Ada banyak elemen dalam dunia game yang dapat membuat orang terikat atau menjadi ketergantungan dengan sebuah game. Dengan adanya fenomena tersebut, membuat banyak praktisi maupun developer di belahan bumi ini yang mencoba memanfaatkan peluang tersebut dengan mempelajari elemen-elemen dari game, lalu menerapkannya dalam suatu bidang keilmuan yang kini dikenal dengan istilah gamification. Di mana elemen-elemen yang ada di dalam suatu game, kini diterapkan untuk keperluan di luar game yang salah satunya adalah sebagai metode pelatihan karyawan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa gamification adalah menyatukan suatu masalah dalam aplikasi non-game menjadi memiliki unsur game, sehingga dapat mengikat penggunanya. Dalam hal ini, gamification juga bisa diterapkan dalam sebuah hackathon.

Contoh yang paling mudah adalah membuat simulator mengemudi (driving simulator) yang dapat menampilkan nilai jika kamu mengemudi dengan baik. Atau membuat sebuah aplikasi yang menilai cara kamu mengemudi secara efisien. Dari beberapa contoh tersebut tentunya dapat disimpulkan bahwa gamification juga dapat membantu membantu industri otomotif.

Pertanyaannya, mampukah Anda mengimplementasi konsep gamification dalam sebuah MVP? Buktikan bahwa Anda dapat menyelesaikan tantangan product development dalam 24 jam untuk dunia otomotif dari Toyota, dan layak mendapatkan total hadiah senilai 100 juta rupiah.

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019

Belajar Mengembangkan Produk yang Menjadi Solusi di Roadshow Toyota Fun/Code Bandung

Setelah beberapa waktu lalu sukses di Yogyakarta, rangkaian roadshow Toyota Fun/Code terus berlanjut. Kali ini giliran Bandung mendapat kesempatan mengikuti rangkaian roadshow Toyota Fun/Code 2019. Bertempat di Prime Park Hotel Bandung, kali ini giliran CTO Nodeflux Faris Rahman dan CTO Agate Teguh Budi Wicaksono.

Seperti di Yogyakarta, Roadshow Toyota Fun/Code Bandung diisi dengan pemaparan pengalaman dari pembicara dalam proses pengembangan produk dan inovasi korporasi. Beda lingkup bisnis, beda kisah juga tentang bagaimana para pemimpin lini teknologi ini mengatasi setiap permasalahan. Inilah yang menjadikan tiap pemaparan dari pembicara sebuah referensi yang layak bagi mereka yang ingin masuk di dunia startup atau yang tengah mengembangkan produk.

Roadshow Bandung

Sesi presentasi dibuka oleh Faris yang menyampaikan bahwa implementasi yang pas dari teknologi mampu menghasilkan sebuah pemrosesan baru yang lebih pintar, cepat dan efisien. Salah satunya seperti yang diupayakan oleh Nodeflux, startup yang mengembangkan produk berbasis distributed-computation platform.

Pentingnya menjadi adaptif
Riset pasar adalah salah satu tahap krusial dalam alur implementasi pengembangan produk, sebelum akhirnya Minimum Viable Product (MVP) siap untuk diuji secara praktis baik oleh pasar yang disasar maupun tim internal. Riset perlu dilakukan secara mendalam. Di sisi lain, product owner atau bahkan CEO ingin segera produknya rilis agar kompetitor tidak mengambil alih ide.

“Kuncinya adalah adaptiveness ya. Memang di startup itu dituntut untuk agile,” ujar Faris menanggapi hal tersebut, khususnya berkaitan dengan produknya yang berkenaan dengan bisnis B2B. “Pertama kita lihat, fiturnya seperti apa? Apakah ini bisa berlaku general untuk klien yang lain? Kalau misalnya iya, berarti impact-nya tinggi. Tapi kalau enggak, kita lihat lagi, effort yang kita bikin harus sejauh apa?”

Ide cemerlang tidak cukup sebagai bekal untuk membawa suatu produk bisa rilis dengan fitur optimal. Perlu validasi reguler dan juga memahami betul peran dari setiap lini operasional dalam kegiatan pengembangan produk. Di Nodeflux, Faris paling tidak mempertimbangkan tiga faktor yang harus ada dalam adopsi produk: kesiapan klien, kemampuan tim internal, dan biaya.

Kembali ke prinsip umum: Amati, Tiru, Modifikasi
Sebesar apa pun skala perusahaannya, implementasi inovasi perlu berangkat dari pembenahan kultur secara internal. Alur kerja dan penentuan skala prioritas menentukan apakah inovasi di perusahaan terkait dapat bertahan di tengah lanskap kompetisi pasar.

Untuk yang satu ini, Nodeflux sudah memiliki kerangka kerjanya, yakni dengan memetakan kebutuhan pasar, kelayakan, keuntungan proyek, dan keberlanjutan hidup produk. Jika itu merupakan bagian dari proses pengembangan, bagaimana dengan proses penemuan ide produk?

Faris Nodeflux

“Kembali lagi ke ATM: Amati, Tiru, Modifikasi,” ujar Faris yang beranggapan bahwa prinsip tersebut menjadi salah satu caranya dalam penemuan ide produk yang menjadi solusi.

Cara tersebut pada dasarnya dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks pengembangan. Misalnya dalam hackathon. Dalam proses penemuan ide yang feasible, orang yang mengikuti hackathon sejatinya dapat menemukan titik tengah antara solusi yang aplikatif sekaligus tantangan yang diberikan. Tertarik ingin mengimplementasi ATM dalam hackathon? Coba saja ikuti tantangan product development untuk dunia otomotif dari Toyota. Ada total hadiah senilai 100 juta rupiah menantimu di sana.

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019

Toyota Ajak Developer Belajar Membangun MVP di Roadshow Toyota Fun/Code 2019 Yogyakarta

Rangkaian program TOYOTA Fun/Code telah dimulai. Rangkaian ini dimulai dari roadshow yang telah berlangsung di Yogyakarta dan terlihat berhasil memantik semangat para developer untuk berkarya. Sebanyak lebih dari 100 developer turut memeriahkan rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code Roadshow Yogyakarta.

Selama kegiatan workshop, para developer mencari tahu lebih banyak mengenai bagaimana raksasa teknologi dalam membangun sebuah MVP dari narasumber profesional dan expert di bidang IT, yaitu Guritno Adi Saputro yang merupakan CTO Privy.Id dan Irving Hutagalung, senior cloud Architect Microsoft. Baik dalam kelas yang membahas pemaparan mendasar maupun pendalaman dari sisi teknis, para developer memperlihatkan ketertarikannya dalam pengembangan aplikasi.

Dalam TOYOTA Fun/Code Roadshow Yogyakarta menjelaskan tentang bagaimana cara menguji MVP agar dapat dapat bersaing di industri teknologi, bagaimana proses trial and error sampai akhirnya menemukan ramuan yang tepat, serta bagaimana proses validasi produk-produk baru perusahaan besar. Hal ini berhubungan dengan signifikansi transformasi digital sebagai salah satu bentuk dari transformasi bisnis, di mana transformasi digital dapat berarti otomatisasi pekerjaan dan penyederhanaan cara bekerja.

Panel Discussion Yogyakarta

Dalam transformasi digital, para talenta perusahaan harus memiliki empat hal untuk diterapkan di dalam pola pikir mereka sehari-hari, yang di antaranya berkenaan dengan bagaimana memberdayakan potensi mereka secara internal, memaksimalkan interaksi mereka dengan konsumen, optimalisasi kegiatan operasional mereka, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi mengembangkan produk, layanan, atau model bisnis perusahaan.
Meluncurkan sebuah MVP

Dalam sesi pertama, Guritno Adi Saputro menjelaskan apa yang dimaksud dengan MVP, mengapa kita perlu membangun sebuah MVP dan bagaimana Privy.Id dalam membangun dan memvalidasi ide sebelum meluncurkan sebuah MVP sebagai startup. PrivyID memiliki motto untuk menjadi DNA digital yang pada dasarnya menjadi penyelenggara identitas elektronik dengan subyek hukum yang akuntabel untuk melindungi data pribadi dan kepentingan pengguna ketika melakukan transaksi digital. Melalui integrasi dengan PrivyID, penyedia layanan digital bisa mencegah para pengguna jasanya membuat lebih dari satu akun. Di sisi pengguna, mereka juga menjadi memiliki kekuatan hukum yang lebih jelas.

Transformasi kultur Microsoft

Dalam sesi selanjutnya, Irving Hutagalung menyampaikan bagaimana transformasi kultur yang terjadi di Microsoft. Sebagai perusahaan yang rajin berinovasi dan bahkan selalu mengeluarkan produk setiap bulan, bagaimana Microsoft memvalidasi sebuah ide produk yang dapat diterima oleh pasar di tengah persaingan yang ketat antar perusahaan teknologi dunia. Setidaknya ada beberapa hal yang yang berkaitan dengan transformasi digital yang dapat dilakukan oleh suatu bisnis. Dimulai dari internal bisnis, memaksimalkan potensi SDM, melibatkan komponen yang turut berpengaruh dalam bisnis, serta mengoptimalkan operasi bisnis melalui teknologi.

Melalui hackathon banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan, seperti solusi baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, bahkan menjadi trigger lahirnya sebuah bisnis baru yang potensial. Hackathon juga menjadi ajang pengujian dan pembuktian kemampuannya dalam programming. Tujuan utamanya adalah membuka peluang sebesar-besarnya kepada industri untuk semakin inovatif dan kreatif memaksimalkan sumber daya teknologi yang ada.

 Memiliki ide yang inovatif atau tertarik mengembangkan sebuah MVP? Coba ikuti tantangan product development untuk dunia otomotif dari Toyota. Ada total hadiah senilai 100 juta rupiah menanti Anda di Toyota Fun/Code 2019!

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019

Kembangkan Ekosistem Inovator Indonesia di Dunia Otomotif, Toyota Gelar TOYOTA Fun/Code 2019

Revolusi industri 4.0 membuat dunia mulai beradaptasi dengan kultur digital yang mengotomasi beberapa elemen di dalamnya, seperti hadirnya smart logistic, smart city, dan smart home. Industri otomotif juga tengah melakukan perubahan untuk mendukung kebutuhan konsumen dalam dunia otomotif. Pengaplikasian digitalisasi ini penting bagi bisnis untuk terus memanjakan konsumen dan juga dapat berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya alam yang terlibat di dalamnya.

Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian TOYOTA untuk menghadirkan sebuah ajang kompetisi pemrograman (hackathon) bertajuk TOYOTA Fun/Code 2019, yang didukung oleh DailySocial.id, yang memang fokus pada inovasi dan ekosistem startup.

TOYOTA Fun/Code 2019 mengajak para talenta teknologi informasi di Indonesia dalam berinovasi dan menghasilkan produk yang solutif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang otomotif. Melalui kompetisi hackathon ini, TOYOTA berharap para profesional di bidang pemrograman dan teknologi informasi dapat mengembangkan purwarupa (minimum viable product) produk digital yang dapat memecahkan masalah di dunia otomotif dan/atau membantu meningkatkan pengalaman berkendara yang lebih baik, seperti keselamatan saat berkendara, mengurangi frekuensi kecelakaan, hingga merawat kendaraan.

Dalam kegiatan Hackathon bertema Fun, Futuristic dan Informative, peserta dapat mengembangkan solusi untuk pengalaman dan kenyamanan saat berkendara dan menambah pengetahuan seputar otomotif di luar aktivitas berkendara (Go Beyond). Dengan kategori yang diperlombakan meliputi solusi Eco-Driving, Education, Ownership Experience, Value Chain & Trade In, serta solusi Difabel. Startup dan praktisi IT yang memiliki ide atau terobosan unik terkait tema dan kategori tersebut dapat segera melakukan submisi ide melalui http://toyotafuncode.id/.

Selain kompetisi hackathon, TOYOTA juga akan bertemu dan berbagi ide secara langsung dengan komunitas programmer di Indonesia melalui rangkaian kegiatan roadshow yang akan diselenggarakan di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta sebagai bagian dari rangkaian acara TOYOTA Fun/Code 2019. Kegiatan roadshow ini terbuka bagi siapa saja, baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang ingin memperluas dan memperdalam wawasan mengenai teknologi informasi dan inovasi di dunia otomotif. Informasi dan pendaftaran untuk kegiatan ini juga dapat dilakukan di website resmi https://toyotafuncode.id/index/roadshow.

Pengumpulan ide pengembangan aplikasi sudah dibuka pada tanggal 8 Agustus 2019 dan ditutup pada 3 Oktober 2019. Dari semua ide aplikasi yang masuk, penyelenggara akan memilih ide terbaik untuk menjadi finalis yang akan bersaing mengimplementasikan ide pengembangan aplikasinya selama 24 jam pada tanggal 26-27 Oktober 2019 di Jakarta.

Sebagai bentuk apresiasi pada para pemenang TOYOTA Fun/Code 2019, TOYOTA akan memberikan hadiah uang tunai senilai total Rp 100 juta yang diharapkan dapat meningkatkan dan memacu semangat para peserta untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.

Daftarkan ide inovatif Anda sekarang juga di TOYOTA Fun/Code! Kesempatan Anda mendapatkan total hadiah senilai Rp 100.000.000 hanya sampai 3 Oktober 2019. Yuk, daftar sekarang di dly.social/toyotafuncode.


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019

Gamification dan Pentingnya Paham Berkendara dengan Baik

Kebosanan dan keterbatasan aktivitas yang bisa Anda lakukan saat mengemudi dapat menimbulkan risiko keselamatan jalan. Contohnya, kurangnya perhatian saat lalu lintas lengang, perjalanan rutin, atau saat mengemudi semi-otomatis. Gamification adalah istilah yang menjadi lebih sering terdengar ketika berbicara tentang inovasi organisasi dan partisipasi pengguna.

Sederhananya, ini adalah penggunaan mekanisme permainan untuk melibatkan dan memotivasi orang dalam peran mereka. Cara paling umum gamification dapat diaplikasikan adalah untuk memantau perilaku pengemudi. Dengan menggunakan teknologi telematika, sebuah perusahaan dapat melacak dan memantau pengemudi, dan memberikan sebuah hadiah(rewards) dan tips untuk mendorong peningkatan pengguna.

Di era digital ini, perusahaan dari hampir setiap industri mulai memperkenalkan elemen gamification ke tempat kerja. Sebagai contoh yang dianggap sebagai kampanye sukses adalah di industri penurunan berat badan dan kebugaran seperti Weight Watchers dan Fitbit yang telah terbukti berhasil sebagai alat rekrutmen suatu instansi. Contoh yang paling terkenal mungkin adalah gamification rekrutmen Angkatan Darat AS di tahun 2002 silam.

Jadi bagaimana relevansi gamification dengan industri keselamatan armada dan keselamatan pengemudi? Hal ini menjadi sangat relevan karena banyak alasan, dan banyak perusahaan telah mengetahui hal ini. Karena bagaimanapun edukasi itu penting dan lebih penting lagi, memikirkan bagaimana agar pesan mengenai pentingnya berkendara tersampaikan dengan baik kepada masyarakat usia produktif ini atau millenials. Berikut ini adalah bagaimana elemen-elemen permainan atau gamification dapat membantu mengelola armada, keselamatan, dan meningkatkan efektivitas program keselamatan pengemudi.

Praktik terbaik dalam gamification

Saat mempertimbangkan gamification, salah satu elemen terpenting adalah menentukan apa tujuan Anda dan seperti apa indikator kesuksesan itu nantinya. Contoh umum dalam gamification yang melibatkan perilaku mengemudi mencakup kecepatan serta peristiwa yang terkait dengan g-force seperti pengereman keras, akselerasi cepat atau membelokan kendaraan terlalu cepat. Beberapa contoh lain yang lebih sederhana seperti perilaku pengemudi, yaitu, ketika pengemudi menggunakan ponsel mereka saat mengemudi.

Untuk sebuah perusahaan atau organisasi yang baru mengenal gamification, dan tidak yakin bagaimana hal itu sesuai dengan budaya perusahaan mereka, melakukan pengujian dan pembelajaran adalah ide yang bagus. Menawarkan program dalam tahap BETA dapat memungkinkan karyawan atau pengguna untuk menguji coba gamification.

Keuntungan gamification

Cocok dengan jadwal yang padat
Pelatihan pengemudi berbasis gamification yang dikirimkan langsung ke ponsel atau tablet pengemudi dapat dilakukan atau “dimainkan” kapan saja, dengan cara yang sama seperti permainan video. Ini berarti, daripada mengambil waktu berharga saat ada pekerjaan lain, pengemudi dapat mengikuti pelatihan mereka kapan saja, misalnya saat menunggu klien atau di antara rapat. Ini cocok dengan jadwal padat pelajar modern yang hanya memiliki 1% waktu dalam seminggu untuk fokus pada pelatihan dan pengembangan.

Meningkatkan kepercayaan diri pengemudi
Ketika gamification berperan dalam program keselamatan pengemudi, hal itu dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri pengemudi dengan memungkinkan pengemudi melihat dan memantau kemajuan mereka sendiri; mirip dengan kemajuan yang mungkin dilakukan seseorang menggunakan Fitbit, misalnya. Gamification memberikan pujian yang pengguna butuhkan untuk mendorong pengguna untuk mengulangi kegiatan yang sama. Tugas yang sebelumnya biasa saja bisa tiba-tiba menjadi sangat menarik bagi pengemudi.

Atau dengan contoh lainnya adalah apa yang dilakukan oleh Toyota dalam kampanye gamification dengan membuat aplikasi iPhone yang mengubah pengisian daya ponsel Anda menjadi sebuah game. Game ini kemudian menunjukkan Anda papan peringkat dari semua orang yang mengisi daya ponsel mereka pada “waktu yang tepat” dan juga mendapatkan “medali”

Dengan generasi millenials, yang tumbuh dalam lingkungan yang sangat dekat dengan penggunaan teknologi, menawarkan gamification dapat menjadi cara yang efektif. Ketika semakin banyak perusahaan mulai menawarkan program-program semacam ini dan menanamkannya ke dalam budaya perusahaannya, penting untuk tetap berada di depan tren dan terus berinovasi tidak hanya dari sudut pandang manfaat pengguna, tetapi juga dari sudut pandang biaya operasional.

Itulah sebagian kecil tentang gamification yang dinilai dapat menunjang keberhasilan berkendara yang ramah lingkungan. Apakah Anda punya ide pengembangan produk yang tak kalah bermanfaat dari informasi tentang gamification di atas?

Daftarkan ide inovatif Anda sekarang juga di Toyota Fun/Code! Kesempatan Anda mendapatkan total hadiah senilai Rp 100.000.000 hanya sampai 3 Oktober 2019. Yuk, daftar sekarang di dly.social/toyotafuncode.


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019.

Aplikasi Eco-Driving yang Dapat Diterapkan di Indonesia

Cara mengemudi untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) atau eco driving bisa diaplikasikan ketika membawa mobil sehari-hari. Sebab, selain untuk menghemat BBM, bisa juga mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Teknik mengemudi eco driving menjadi salah satu perkembangan yang dianggap sebagai pionir berkendara ramah lingkungan.

Eco driving bertujuan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar serta berperan mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya. Selain efisien, penerapan teknik eco driving juga berkontribusi terhadap program pelestarian lingkungan dengan mengurangi sumbangan gas CO2 terutama oleh kendaraan roda dua sebagai sumber polusi terbesar.

Dua aspek tersebut dikombinasikan yang menciptakan teknik mengemudi yang menghemat waktu dan biaya, aman, serta ramah lingkungan. Dari segala sisi, produsen berinovasi menghadirkan fitur-fitur pendukung berkendara hemat energi atau eco driving. Meski jawaban mutlak eco driving adalah penggunaan energi alternatif seperti hybrid atau listrik, mobil dengan bahan bakar minyak juga disematkan fitur penunjang penghematan.

Fitur yang paling mudah ditemui adalah indikator ”eco” pada penampang speedometer. Saat ini hampir sebagian besar produsen mobil sudah memiliki fitur tersebut. Sebut saja produk kendaraan seperti Toyota Innova, Toyota Yaris maupun Toyota Agya. Bahkan, kini sejumlah produk roda dua melengkapi cluster speedometer-nya dengan indikator eco.

Teknologi dan fitur canggih terus dikembangkan di dunia otomotif, mulai dari teknologi yang sudah disematkan pada mobil Anda hingga aplikasi-aplikasi yang dapat Anda gunakan sebagai pendukung eco driving. Beberapa aplikasi pendukung eco driving tersebut adalah sebagai berikut:
1.CarPrint

Aplikasi asal Washington DC ini mengubah pengalaman mengemudi menjadi sebuah game yang aman dimainkan. Pengemudi akan dianggap memenangkan game ketika berhasil mengalahkan peringkat ekonomi bahan bakar kendaraan saat mengemudi di kota dan jalan raya.

Berkendara secara efisien tidak hanya dapat menghemat uang, tetapi mengurangi keausan pada kendaraan dan membuat mengemudi menjadi lebih aman. Bagaimanapun, kunci untuk eco driving adalah memperhatikan gerakan kendaraan lain, sinyal lalu lintas, dan sejenisnya.

2. Carma Carpooling

Diterbitkan oleh Avego, Carma Carpooling adalah sebuah aplikasi verifikasi carpooling ternama di Amerika Serikat dan beberapa negara lain di dunia. Pada dasarnya ini adalah sebuah aplikasi seluler yang membuatnya lebih mudah untuk terhubung dengan tetangga yang mencari tumpangan.

Aplikasi ini tentunya dapat membantu Anda menghemat uang, mengurangi kemacetan perkotaan dan yang paling penting mengurangi emisi karbon. Aplikasi ini tersedia di platform iOS dan Android.

3. D’BOS

Aplikasi yang satu ini adalah karya anak bangsa. Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan sebuah aplikasi bernama D’BOS. Aplikasi ini dapat menilai perilaku pengemudi sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi.

Dirancang dengan memanfaatkan akselerometer dan GPS pada smartphone, piranti ini memiliki kemampuan untuk mengukur percepatan gaya dan perubahan posisi yang terjadi. D’BOS juga mendukung penggunaan bahan bakar yang efisien melalui fitur perhitungan eco driving.

4. EcoDriver

Sebagai sebuah game, EcoDriver akan menguji kemampuan mengemudi Anda dengan irit dan aman di lingkungan tak berujung secara acak. Game ini menunjukkan kepada Anda keuntungan dari mengemudi dengan aman, ekonomis dan dengan cara yang ramah lingkungan.

Pemain harus menguasai medan yang berbahaya dan situasi lalu lintas yang berbahaya, semuanya sambil menghemat bahan bakar dan menyadari apa yang sedang terjadi. Karena Anda hanya akan maju jika Anda mengemudi dengan efisien

Selain aplikasi pendukung eco driving di atas, teknologi yang tak kalah canggih adalah penggunaan teknologi drive by wire (DBW) yang sudah banyak diaplikasikan di berbagai produk otomotif terutama Toyota.

Mobil berteknologi drive by wire dapat meningkatkan efisiensi penggunaan komponen dan efisien BBM. Dengan ini teknologi dan aplikasi yang telah berkembang saat ini, lebih banyak pengguna teknis dapat melakukan konfigurasi aplikasi untuk memantau kinerja kendaraan dengan lebih cermat, termasuk nilai-nilai spesifik seperti bobot trotoar, tenaga mesin maksimal, jenis transmisi, jumlah roda gigi, dan koefisien kendaraan.

Itulah sebagian kecil dari pengembangan produk aplikasi yang dinilai dapat menunjang keberhasilan berkendara yang ramah lingkungan. Apakah Anda punya ide pengembangan produk yang tak kalah bermanfaat dari aplikasi-aplikasi di atas?

Daftarkan ide inovatif Anda sekarang juga di Toyota Fun/Code! Kesempatan Anda mendapatkan total hadiah senilai Rp 100.000.000 hanya sampai 3 Oktober 2019. Yuk, daftar sekarang di https://toyotafuncode.id/


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019.

Kultur “Pintar” di Industri Otomotif, Pentingkah?

Setiap industri kini tengah berupaya mengadopsi kultur “pintar” di dalamnya, seperti smart logistic, smart city, smart home, dan masih banyak lagi. Bagaimana dengan industri otomotif? Pengaplikasian kultur ini bukanlah semata-mata tentang membuat semua komponen di dalam mobil menjadi lebih canggih dari biasanya, tapi juga mengenai pentingnya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Seperti pada laporan Microsoft yang berjudul “The Future of Automotive” memprediksikan bahwa transformasi teknologi digital pada industri otomotif akan mempengaruhi semua sektor. Tidak hanya industri otomotif, hampir semua industri saat ini sedang berbenah diri dan bertransformasi ke arah digital. Dalam laporan tersebut juga menggambarkan bagaimana solusi berbasis Cloud dan teknologi digital lainnya dapat membantu pabrikan kendaraan, pabrikan spare part dan dealer dari industri otomotif untuk mentransformasi bisnis mereka.

Pada 2019 ini, salah satu teknologi teranyar yang tampaknya akan banyak digunakan pada kendaraan terbaru adalah elektrifikasi sebagai tenaga ekstra pada mesin kendaraan. Era kendaraan bertenaga listrik semakin masif di tahun ini dan di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya di luar negeri tetapi juga di dalam negeri, apalagi dengan adanya dukungan dari pemerintah.

Pemerintah juga menyampaikan bahwa pusat inovasi yang dibangun oleh industri otomotif ini salah satu upaya untuk menghadapi era Industri 4.0. Inovasi merupakan kebutuhan pelaku industri agar dapat berdaya saing memasuki revolusi industri keempat, dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti robotik 3D printing, kecerdasan buatan, dan internet of things (IoT).

Adopsi Internet of Things (IoT)

Salah satu landasan utama teknologi kendaraan saling terkoneksi adalah Internet of Things, di mana beberapa contoh di antaranya seperti fungsi parkir otomatis dan fungsi cruise control yang adaptif. Dalam waktu tidak lama, hampir semua pabrikan otomotif akan menyediakan fitur ini di semua kendaraan yang baru.

Dari dunia startup, salah satu inovator IoT adalah Litmus Automation. Dengan solusinya untuk kebutuhan Industrial Internet of Things, berbagai jenis perangkat dapat disambungkan dengan aplikasi-aplikasi komersial lainnya. Penerapan solusi-solusinya antara lain adalah interaksi antara kendaraan terkoneksi dengan gawai yang dipakai, pengelolaan armada kendaraan, berbagi penggunaan kendaraan serta solusi untuk pemeliharaan kendaraan.

Fenomena kendaraan terkoneksi dan penggunaan Internet of Things di dalam kendaraan memang belum terjadi secara komersial, namun sejumlah pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi informasi tengah berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama menghadirkannya di pasar. Hal ini tercermin dari adanya 300 lebih paten yang telah dikembangkan oleh perusahan-perusahaan.

Optimalisasi fungsi Big Data

Penggunaan Big Data atau pengumpulan informasi dalam skala yang besar dan luas sudah terbukti dalam banyak industri tidak terkecuali di dunia otomotif. Menggunakan serangkaian teknik seperti penambangan data, modelling, kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan lainnya guna menganalisa data tersedia untuk meramalkan peristiwa di masa depan.

Teknologi seperti itu sangat bermanfaat dalam hal menekan risiko-risiko yang timbul, terlebih pada suatu sistem di mana semua kendaraan akan terkoneksi satu sama lainnya, dan berbagi informasi.

Penerapan lainnya adalah dengan membantu konsumen guna menentukan pilihannya dalam berkendara. Dengan sejumlah informasi yang tersedia, konsumen dapat mencari premi asuransi kendaraan yang lebih murah, dan mengantisipasi kendaraan yang mogok atau dengan sistem pemeliharaan berkala yang lebih menyeluruh.

Kultur “pintar” dalam industri otomotif menandai titik balik di mana teknologi baru menjadi sistem saraf pusat bagi bisnis, menghubungkan penjualan, pemasaran, keuangan, SDM, produksi, logistik dan layanan pelanggan, sambil mengubah bagaimana perusahaan melakukan operasi dan berinteraksi dengan konsumen.

Itulah sebagian kecil informasi dari pengembangan kultur  pintar di industri otomotif. Apakah Anda punya ide pengembangan produk yang tak kalah bermanfaat dari informasi di atas?

Daftarkan ide inovatif Anda sekarang juga di Toyota Fun/Code! Kesempatan Anda mendapatkan total hadiah senilai Rp 100.000.000 hanya sampai 3 Oktober 2019. Yuk, daftar sekarang di https://toyotafuncode.id/


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019.

Saatnya Scale up dan Manfaatkan Modal Usaha Bisnis Anda

Perkembangan bisnis yang serba dinamis dan kompetitif, dibutuhkan ide yang inovatif dan briliant serta ditunjang dengan modal yang optimal agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan bisnis saat ini. Mungkin pada tahap ini Anda sering bertanya “apa yang harus dilakukan setelah mendapatkan pendanaan?”.

Tantangan pertama dalam pengembangan bisnis, Anda harus mampu mengidentifikasi dengan baik value yang ditawarkan dari produk atau layanan yang hendak dijual. Di setiap lini bisnis akan memiliki proses yang berbeda, misalnya untuk bisnis di bidang jasa, tidak hanya layanan (service) tetapi skill & capability tenaga kerja juga perlu diperhatikan. Artinya unsur keahlian, track record, hingga kredensial yang disampaikan ke konsumen. Pastikan hal tersebut dipahami dengan baik sebelum berkomunikasi ke konsumen.

Scale up harus segera dilaksanakan pada momen yang tepat

Kapan waktunya untuk scale up? VP Product Strategy LinkedIn mencatat beberapa poin penting yang wajib diketahui ketika sudah sampai saat yang tepat untuk melakukan scale up. Ketika jumlah pegawai Anda sudah mencapai 150 orang atau lebih, merupakan pertanda yang pasti untuk segera melakukan scale up.

Berikut beberapa strategi-strategi yang bisa diadopsi pebisnis untuk menyiapkan dan menghindari kesalahan dan kegagalan dalam mengelola penambahan modal usaha :

Siap Menghadapi Kompetitor Saat Bisnis Sudah Bertumbuh

Salah satu alasan mengapa perusahaan wajib untuk melakukan scale up adalah kompetitor. Bisnis yang sudah bertumbuh dan berkembang tetap membutuhkan berbagai inovasi agar tetap bersaing dan tidak boleh merasa puas serta melakukan analisis terhadap pesaing, pasalnya d para pesaing itu bisa saja merupakan pesaing langsung dan pesaing tidak langsung. Pesaing langsung adalah mereka yang menyajikan produk atau layanan serupa. Sedangkan pesaing tidak langsung adalah mereka yang menyediakan produk atau layanan alternatif sebagai pengganti.
sebagai founder bisnis harus memiliki pola pikir yang terbuka. Permasalahannya tidak sedikit founder yang merasa puas karena sudah berada di pasar yang niche, artinya tidak banyak pemain di sana dan pangsa konsumennya adalah kalangan khusus.

Fokus Mendapatkan Traction Pengguna

Lebih baik memiliki 100 orang yang mencintai produk Anda daripada memiliki 1 juta orang yang hanya menyukai produk Anda sesaat. Seperti yang diungkapkan oleh Co-Founder Y Combinator Paul Graham. Kesalahan terbesar dari pemilik startup adalah ketika membuat aplikasi digital berharap aplikasi tersebut langsung menjadi viral dan menjangkau jutaan pengguna. Hal tersebut menjadi tidak berguna jika jutaan orang tersebut hanya melihat dan menyukai saja.

Proses scale up akan lebih mudah dilakukan jika produk yang Anda miliki telah berhasil meraih perhatian 100 orang yang bukan hanya menyukai produk Anda namun mencintainya.

Saatnya Rekrut Orang yang Tepat untuk Bisnis Anda

Proses perekrutan merupakan kunci keberhasilan dari proses scale up. Dalam buku yang dirilis oleh Google dengan judul “How Google Works”, sebagian besar keberhasilan dari Google adalah proses perekrutan kandidat yang tepat. Secara pribadi Larry Page, Sergey Brin serta Brian Chesky mengulas satu persatu calon kandidat yang layak untuk dijadikan pegawai sedikitnya hingga 100 orang.

Yang perlu diperhatikan adalah proses perekrutan akan lebih mudah dilakukan ketika perusahaan sudah masuk ke tahap scale up, tanpa tetap mempertahankan standar atau kualifikasi dari perusahaan sekalipun jumlah pegawai semakin bertambah. Seperti yang ditegaskan oleh Founder dan ex-CEO VMware Diane Greene.

Pengembangan bisnis adalah serangkaian proses terpadu, yang bertujuan untuk mendorong pengusaha memanfaatkan berbagai komponen yang berkontribusi perkembangan bisnis selain target penjualan. Karena untuk mengembangkan bisnis dibutuhkan banyak hal, yang terkait dengan operasional , melaksanakan ekspansi, hingga menjaga relationship loyal customer agar bersedia merekomendasikan atas pengalaman dan solusi yang dialami sebagai testimoni terbaik mereka.

Pendanaan juga menjadi hal yang sangat penting bagi pengembangan usaha Anda. Ada beberapa hal bisa Anda lakukan untuk mendapatkan pendanaan, salah satunya melalui program Maybank SUKA. Maybank SUKA adalah program pembiayaan atau pemberian kredit kepada pengusaha skala SME (Usaha Kecil dan Menengah) dengan proses yang sederhana, tidak “ribet”, dan cepat. Kredit dapat diberikan untuk modal kerja, dapat juga untuk membiayai investasi.

Anda bisa memperoleh limit pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha yang dilengkapi dengan layanan transaksi perbankan yang terintegrasi sehingga memudahkan proses transaksi bisnis Anda semakin efektif dan efisien..

Informasi lebih lanjut mengenai Maybank SUKA, bisa dapat melalui link berikut ini http://bit.ly/MaybankSUKA