Acer C720 Resmi Diluncurkan, Siap Saingi HP Chromebook 11

Di saat industri komputer personal terus menerus mengalami penurunan pangsa pasar, Google justru mengambil keuntungan dengan semakin banyaknya produsen perangkat elektronik yang melirik Chrome OS besutannya dan ikut memproduksi perangkat berbasis sistem operasi tersebut. Setelah baru-baru ini HP merilis Chromebook 11, Acer menyusul dengan meluncurkan Acer C720.

Kita telaah dulu spesifikasi teknis Acer C720. Dari segi ukuran, Acer C720 memiliki dimensi layar yang sama persis dengan Chromebook 11 dengan lebar diagonal 11 inci dan resolusi 1366×768 piksel. Untuk dapur pacunya, Acer C720 menggunakan prosesor seri Haswell terbaru dari Intel, tepat seperti yang disampaikan oleh Intel pada September lalu. Dengan memori RAM sebesar 4 GB dan baterai yang diklaim bisa bertahan selama 8,5 jam dengan pemakaian aktif, di atas kertas Acer C720 lebih handal dibandingkan Chromebook 11.

Kabar baiknya, Acer C720 dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau lagi dibandingkan harga $279 untuk Chromebook 11. Untuk konsumen di Amerika Serikat, Acer C720 bisa dibeli dengan harga $249 di Amazon dan Best Buy. Kemungkinan besar harga ini akan lebih tinggi jika Acer C720 nanti pada akhirnya masuk ke pasar Indonesia.

Belum ada informasi mengenai ketersediaan Acer C720 untuk pasar internasional, termasuk untuk Indonesia. Simak terus Trenologi untuk kabar terbaru dari perangkat ini nanti.

 

Sumber: Android Authority.

Bekerjasama dengan Google, HP Rilis HP Chromebook 11

Kerjasama antara HP dan Google nampak semakin langgeng. Setelah mengumumkan jajaran tablet Android terbarunya di penghujung September lalu, HP kemarin merilis laptop berbasis Chrome OS bernama HP Chromebook 11. Dengan demikian, HP Chromebook 11 menjadi laptop ketiga yang diproduksi oleh HP dengan menggunakan Chrome OS. Sebelumnya HP pernah merilis HP Pavilion Chromebook dan HP Chromebook 14.

Bisa dibilang HP Chromebook 11 merupakan versi “murah” dari Chromebook Pixel. Mengambil banyak ciri desain dari Chromebook Pixel, Chromebook 11 tampil dengan desain yang menawan. HP Chromebook 11 tersedia dalam dua varian warna, hitam dan putih, dengan masing-masing memiliki pilihan empat aksen warna Chrome: biru, hijau, merah, dan kuning.

HP Chromebook 11 memiliki layar berukuran 11,6 inci dengan resolusi 1366×768 piksel. Untuk dapur pacunya, HP Chromebook 11 ditenagai oleh prosesor Exynos 5250 GAIA dan memori RAM DDR3 sebesar 2 GB. Meski hanya memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup kecil, 16 GB SSD, pemilik HP Chromebook 11 diberikan fasilitas penyimpanan gratis di Google Drive hingga 100 GB selama dua tahun. Terakhir, HP menjanjikan daya tahan baterai selama 6 jam untuk pemakaian aktif. Spesifikasi lengkapnya bisa dilihat di tautan ini.

Perangkat Chromebook teranyar ini dibanderol dengan harga $279. Sementara waktu, HP Chromebook 11 baru bisa dibeli oleh konsumen yang berdomisili di Amerika Serikat dan Inggris melalui Amazon, Google Play, Best Buy, dan Currys.

Google Hangouts 1.3 Akan Hadirkan Integrasi dengan SMS dan MMS?

Meski tidak sering menjadi objek pemberitaan yang ramai dibicarakan, Google secara berkala terus mengembangkan Hangouts. Sebelumnya pada bulan Juli lalu, Hangouts kembali mendapatkan fitur untuk melakukan panggilan suara untuk Hangouts pada Gmail, Chrome, dan Google+.

Kali ini beredar kabar mengenai rencana mengintegrasikan layanan SMS dan MMS dengan Google Hangouts pada versi terbarunya nanti. Kabar ini pertama kali muncul dari situs Android Police yang mengklaim mendapatkan kabar tersebut melalui sumber yang terpercaya. Meski tidak menyebutkan siapa sumbernya, Android Police berani memberi rating 9 dari 10 untuk akurasi rumor ini.

Belum jelas benar bagaimana implementasi integrasi SMS dan MMS dengan Hangouts. Android Police sendiri berspekulasi bahwa di perangkat Nexus selanjutnya aplikasi SMS standar akan dihilangkan sama sekali dan digantikan dengan Hangouts. Saya sendiri tidak yakin Google akan menghapus aplikasi SMS standar dari sistem operasi Android selanjutnya.

Dari bocoran tampilan yang didapatkan Android Police, bisa dilihat bahwa dalam versi Hangouts pada foto tersebut terdapat opsi untuk mengirim dan menerima SMS melalui aplikasi Hangouts. Juga bisa dilihat bahwa pesan yang dikirim melalui SMS akan tampil dengan tulisan “via SMS”.

Tentunya ini berita baik bagi mereka yang sudah nyaman berada di ekosistem aplikasi-aplikasi dari Google. Paling tidak dalam bayangan saya, dengan integrasi ini maka SMS/MMS bisa kita terima dari aplikasi Hangouts di berbagai layanan Google seperti Gmail atau Chrome. Tapi untuk tahu bagaimana tepatnya penerapan integrasi SMS dan MMS  dengan Hangouts, nampaknya kita harus menunggu rilis resmi Google Hangouts 1.3.


Sumber: Android Police
.

Samsung Daftarkan Merk Dagang Galaxy Round, Smartphone dengan Layar Fleksibel?

Jika LG dikabarkan sedang mempersiapkan perangkat LG Z atau LG Flex sebagai ponsel pintar pertamanya yang menggunakan teknologi layar fleksibel, Samsung kini juga dikabarkan tengah mempersiapkan perangkat serupa. Rumornya, perangkat ini akan bernama Galaxy Round.

Rumor mengenai Galaxy Round ini tentunya tidak berdasarkan rekaan semata. Seperti yang dilansir oleh situs Android Authority, Samsung memang kedapatan sudah mendaftarkan merk dagang (trademark) Galaxy Round ke kantor paten dan merk dagang Amerika Serikat (USPTO) sejak 30 September lalu. Meski tidak disebutkan dengan eksplisit perangkat seperti apa Galaxy Round pada form pendaftaran merk dagang tersebut, berbagai media langsung berspekulasi bahwa nama inilah yang akan menjadi nama perangkat ponsel pintar dengan layar fleksibel besutan Samsung.

Masih menurut Android Authority, beberapa media di Korea Selatan pun sempat menyebut-nyebut nama Galaxy Round sebagai perangkat ponsel pintar dengan layar fleksibel. Asiae, salah satu media Korea Selatan, bahkan lebih jauh menyebutkan bahwa Galaxy Round akan dibanderol dengan harga 1 juta won, setara dengan 10,7 juta rupiah berdasarkan kurs saat tulisan ini dibuat.

Belum ada klarifikasi resmi dari Samsung mengenai rumor Galaxy Round. Simak terus Trenologi untuk update perkembangan rumor seputar Galaxy Round.

 

Sumber: Android Authority. [gambar via]

 

LG Z, Perangkat Pertama dengan Layar Fleksibel dari LG, Akan Rilis Bulan Depan?

Selain wearable gadget seperti Google Glass dan Samsung Galaxy Gear, teknologi layar fleksibel merupakan salah satu inovasi yang digadang-gadang akan menjadi tren berikutnya. Dua produsen utama perangkat berbasis Android, LG dan Samsung, sudah beberapa kali mengumumkan bahwa pihaknya sedang mengembangkan perangkat elektronik yang menggunakan layar fleksibel.

Dilansir oleh Digital Trends, LG saat ini dikabarkan sudah semakin dekat untuk benar-benar merilis ponsel pintar dengan layar fleksibel. Masih menurut Digital Trends, ponsel pintar dengan layar lebar besutan LG ini saat ini memiliki kode nama LG Z atau LG Flex. Lebih jauh lagi, perangkat LG Z/Flex disebut-sebut akan segera dirilis di bulan November tahun ini.

Perlu diingat, teknologi layar fleksibel tidak berarti bahwa perangat ponsel pintar LG Z/Flex akan menjadi perangkat yang fleksibel juga. Perbedaan LG Z/Flex dengan ponsel pintar konvensional adalah bentuknya yang bisa lebih ergonomis karena layarnya memang bisa dipasang dalam posisi yang melengkung alih-alih posisi lurus pada ponsel pintar konvensional. Selain itu, teknologi layar fleksibel juga menjadikan layar lebih tahan terhadap goresan dan benturan.

Untuk spesifikasi, LG Z/Flex diprediksikan akan memiliki ukuran layar 6 inci dengan resolusi 1080 piksel, prosesor Snapdragon 800 quad core, serta mendukung konektivitas 4G. Sekilas spesifikasi ini merupakan spesifikasi “standar” untuk perangkat Android kelas premium yang dirilis tahun ini.

Belum ada keterangan lebih pasti mengenai tanggal rilis LG Z/Flex, perkiraan harganya, serta perkiraan di negara mana saja perangkat ini akan dijual. Pastinya Trenologi akan mengabarkan perkembangan terbaru dari rumor ini nantinya.

 

Sumber: Digital Trends. [gambar via]

LG G Pad 8.3 Mulai Dipasarkan 14 Oktober?

Meski sudah diperkenalkan sejak awal September lalu, perangkat LG G Pad 8.3 memang masih menimbulkan pertanyaan bagi konsumen yang berminat terhadap tablet ini. Pertengahan September lalu sudah beredar rumor mengenai harga jual LG G Pad 8.3 yang menyatakan bahwa perangkat ini akan dipasarkan dengan harga terjangkau yakni sebesar $299.

Kali ini, beredar kabar dari situs Android Central bahwa LG G Pad 8.3 akan mulai dipasarkan pada tanggal 14 Oktober ini. Bersumber dari siaran pers yang dipublikasikan LG di situs berbahasa Korea miliknya, kabar ini menyatakan bahwa LG G Pad 8.3 akan dipasarkan pertama kali di Korea pada 14 Oktober dan selanjutnya ke lebih dari 30 negara sebelum tahun 2013 berakhir. Tidak dirinci benar apa saja negara-negara ini.

Sedikit mengulang, LG G Pad 8.3 memiliki spesifikasi berupa layar 8.3 inci – Full HD, 1920 x 1200 WUXGA (Widescreen Ultra Extended Graphics Array), berat 338g, baterai 4600mAh, prosesor Qualcomm Snapdragon 600 dengan 1.7 GHz quad-core CPU dan memori RAM 2 GB. Jika benar G Pad dilepas di harga $299 maka, dalam pandangan saya, tablet ini merupakan salah satu tablet terbaik dari segi perbandingan harga dengan spesifikasi teknis.

Sekarang tentunya kita tinggal menunggu apakah Indonesia akan menjadi salah satu dari negara-negara yang akan dikunjungi oleh LG G Pad 8.3? Berkaca dari pengalaman sebelumnya dimana LG sudah dua kali merilis perangkat flagship-nya (Nexus 4 dan LG Optimus G) dengan peluncuran yang cukup meriah, rasanya tidak muluk-muluk kalau berharap tablet ini akan mampir juga di Indonesia.

 

Sumber: LG via Android Central.

Nielsen Twitter TV Rating Akan Diluncurkan Mulai Hari Ini

Masih ingat dengan rencana Nielsen dan Twitter untuk merilis Nielsen Twitter TV Rating? Pada akhir 2012 lalu, Nielsen dan Twitter mengumumkan kerjasama untuk menghadirkan sebuah sistem yang menyediakan pengukuran terhadap acara televisi berdasarkan percakapan para pengguna Twitter. Saat itu Nielsen dan Twitter menjanjikan bahwa Nielsen Twitter TV Rating akan mulai diluncurkan pada September tahun ini.

Sedikit terlambat dari target awal, akhirnya muncul kabar mengenai peluncuran layanan Nielsen Twitter TV Rating. Menurut situs The Wall Street Journal (WSJ), Nielsen dan Twitter akhirnya akan mulai merilis data-data rating acara televisi berdasarkan audiens di Twitter pada hari ini, Senin 7 Oktober waktu setempat di Amerika Serikat.

Menjelang rilis Nielse Twitter TV Rating, WSJ mempublikasikan sebuah sampel data yang akan bisa diakses pada layanan teranyar dari Nielsen dan Twitter tersebut. Pada infografis di bawah ini bisa dilihat sampel data yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penonton acara televisi dengan jumlah “unique audience” dari acara tersebut di Twitter. Terminologi “unique audience” ini merupakan adalah sebuah skala pengukuran yang digunakan di Nielsen Twitter TV Rating untuk menunjukkan jumlah total pengguna Twitter yang melihat tweet yang berkaitan dengan sebuah acara televisi tertentu.

Pada infografis di atas, bisa dilihat bahwa jumlah unique audience sebuah acara televisi di Twitter ternyata tidak berbanding lurus dengan jumlah penonton acara tersebut. Mengomentari data tersebut, juru bicara Twitter, Rachael Horwitz mengatakan, “jika sebuah acara televisi mencipatakan percakapan di Twitter, acara tersebut lebih bernilai dan seharusnya mendapatkan kredit untuk itu”.

Komentar lain datang dari Steve Kalb, direktur investasi video dari Mullen. Kalb berteori bahwa jika sebuah acara televisi menimbulkan percakapan di Twitter maka acara tersebut diperhatikan oleh pemirsanya sehingga secara tidak langsung iklan-iklan di acara tersebut juga akan diperhatikan. Sementara, Nielsen sendiri mengungkapkan bahwa terdapat paling sedikit 19 juta pengguna yang aktif mengirimkan tweet mengenai acara televisi selama kuartal kedua 2013 lalu. Angka ini meningkat sebanyak 24% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Apakah pengukuran acara televisi berdasarkan media sosial akan menjadi tren selanjutnya? Melihat langkah Facebook yang juga dikabarkan sedang menyiapkan layanan serupa dengan Nielsen Twitter TV Rating, bisa jadi kedepannya suara penonton di media sosial bisa mempengaruhi nasib sebuah acara televisi.

 

Sumber: The Wallstreet Journal. [gambar via]

Dell Resmi Perkenalkan Tablet Venue 7, Venue 8, Venue 8 Pro dan Venue 11 Pro

Apa strategi Dell pasca diakuisisi oleh grup Silver Lake Partners dan Microsoft pada Februari lalu? Jika melihat pengumuman Dell pada hari Rabu kemarin, maka strategi Dell adalah dengan masuk ke pasar tablet Android dan Windows.

Tidak tanggung-tanggung, Dell mengumumkan empat perangkat sekaligus. Dua perangkat, Dell Venue 7 dan Dell Venue 8 akan mengusung sistem operasi Android. Sementara dua perangkat lainnya, Dell Venue 8 Pro dan Dell Venue 11 Pro akan berjalan di atas sistem operasi teranyar Microsoft, Windows 8.1.

Venue 7 dan Venue 8 yang diplot untuk bermain di kelas entry level memiliki spesifikasi teknis yang sama persis. Selain ukuran layar yang berbeda, keduanya memiliki prosesor Intel Clover Trail berkecepatan 2 GHz, kapasitas penyimpanan internal 16 GB, serta berjalan di atas Android versi 4.2 Jelly Bean. Tentunya sesuai namanya masing-masing, Venue 7 memiliki layar berukuran 7 inci, sementara Venue 8 berukuran 8 inci. Keduanya menggunakan resolusi yang sama yakni 1280×800 piksel.

Rencananya kedua tablet berbasis Android dari Dell ini akan mulai dipasarkan di Amerika Serikat pada tanggal 18 Oktober. Venue 7 akan dibanderol dengan harga $149 untuk varian tanpa konektivitas 3G, sementara Venue 8 pada harga $179.

Venue 8 Pro dan Venue 11 Pro masing-masing dilengkapi dengan perangkat stylus serta prosesor Intel Bay Trail. Venue 11 Pro bahkan menawarkan varian dengan prosesor Intel Core i3 dan i5. Venue 8 Pro dilego dijual dengan harga $299 sementara Venue 11 Pro dengan harga $499 dan mulai dipasarkan juga pada tanggal yang sama yakni 18 Oktober.

 

Sumber: Dell via Unwired View.

Vertu Constellation, Smartphone Android Mewah Terbaru dari Vertu

Vertu nampaknya semakin mantap dengan pilihannya menggunakan sistem operasi Android untuk menggantikan Symbian yang selama ini selalu menjadi ciri khas ponsel-ponsel mewah besutannya. Setelah merilis Vertu Ti beserta beberapa variannya, kini Vertu merilis seri lainnya yang diberi nama Vertu Constellation.

Jika Samsung selama ini dipersepsikan sebagai pengekor, untuk kali ini barangkali Samsung boleh berbangga karena idenya menggunakan desain bodi berbahan menyerupai kulit rupanya diadopsi Vertu pada perangkat Vertu Constellation ini. Hanya saja, sebagai perangkat super premium, Vertu bahkan menggunakan bahan kulit sungguhan yang sudah dipoles sedemikian rupa agar memiliki durabilitas yang lebih tinggi untuk melapisi bahan titanium yang membentuk rangka perangkat Vertu Constellation.

Dari segi spesifikasi, Vertu Constellation mengambil ukuran layar 4,3 inci dengan resolusi 720 piksel, prosesor berinti ganda Snapdragon S4 1,7 GHz, prosesor grafis Adreno 320, kapasitas penyimpanan internal 32 GB, kamera belakang beresolusi 13 megapiksel, kamera depan beresolusi 1,3 megapiksel, serta baterai berkapasitas 1.800 mAh. Ditambah lagi dengan sistem operasi yang sudah menggunakan Android versi 4.2, Vertu Constellation jelas memiliki spesifikasi teknis yang lebih baik dari Vertu Ti.

Meski memiliki spesifikasi teknis yang di atas kertas lebih baik, Vertu Constellation justru dibanderol dengan harga yang lebih murah dari Vertu Ti. Tapi jangan keburu senang dulu, meski jauh lebih murah Vertu Constellation tetap saja memiliki harga yang sangat mahal yaitu sebesar 4.900 euro atau sekitar 77 juta rupiah berdasarkan kurs saat tulisan ini dibuat.

Vertu Constellation mulai dijual pada bulan Oktober ini di toko-toko resmi milik Vertu. Di Indonesia sendiri Vertu ada di Jakarta, tepatnya di Plaza Senayan. Menurut Detik, terdapat paling tidak 400 pelanggan Vertu yang terdaftar di Indonesia.

 

Sumber: Engadget.

PEN.UP, Aplikasi Jejaring Sosial untuk Pengguna Galaxy Note

Beberapa tahun belakangan ini, rasanya sudah tidak aneh melihat berbagai media dan aplikasi jejaring sosial muncul dan berkembang. Selain media sosial populer seperti Facebook atau Twitter, banyak bermunculan media dan aplikasi jejaring sosial yang memiliki diferensiasi khusus seperti Instagram untuk berbagi foto, LinkedIn yang menempatkan diri sebagai media sosial untuk profesional, atau Path yang menjamur di kalangan pemilik perangkat mobile.

Samsung baru-baru ini ikut juga terlibat di ranah media sosial. Dengan tujuan untuk mempererat komunitas pengguna perangkat Galaxy Note besutannya, Samsung memperkenalkan sebuah aplikasi jejaring sosial bernama PEN.UP. Aplikasi ini ditujukan bagi pengguna perangkat-perangkat Samsung yang dilengkapi dengan stylus untuk berbagi gambar-gambar yang dibuat dengan S Pen.

Seperti halnya media sosial lain, di PEN.UP pengguna bisa membagikan kreasi gambar buatannya dan melihat kreasi dari pengguna lain. Selain itu, terdapat juga Hall of Fame yang akan menampilkan kreator-kreator yang dinilai memiliki karya-karya terbaik.

Baru dirilis pada 30 September kemarin, sejauh ini PEN.UP nampaknya cukup diterima oleh para pengguna perangkat seri Galaxy Note. Paling tidak, statistik Google Play menunjukkan angka jumlah unduhan PEN.UP sudah berada di kisaran 100.000 hinga 500.000 unduhan dalam kurun waktu sekitar 4 hari saja. Angka ini rasanya akan terus meningkat mengingat Samsung kabarnya akan menyediakan PEN.UP secara pre-loaded untuk seri Galaxy Note terbaru, dimulai dari Galaxy Note 3.

Jika Anda memiliki perangkat Galaxy Note, barangkali Anda bisa mencoba aplikasi PEN.UP dengan mengunduhnya langsug dari Google Play di tautan ini.

 

Sumber: Google Play via Android Community.