Laporan Lalu Lintas dari Waze Kini Tampil di Aplikasi Mobile Google Maps

Pada pertengahan Juni lalu, Google mengakuisisi Waze, perusahaan yang memberikan layanan crowdsourcing informasi kemacetan lalu lintas secara real time. Banyak yang sudah menunggu-nunggu hasil dari akuisisi tersebut, utamanya bagaimana layanan Waze diintegrasikan dengan layanan-layanan yang sudah dimiliki Google saat ini.

Kini, melalui blog Google Latlong, akhirnya Google mengumumkan gebrakan pertamanya pasca akuisisi Waze. Tentunya bisa ditebak, layanan Waze diintegrasikan dengan layanan perpetaan dari Google, Google Maps. Laporan-laporan mengenai kecelakaan lalu lintas, pembangunan jalan, atau penutupan jalan yang dikirimkan oleh pengguna Waze kini sudah hadir juga di aplikasi mobile Google Maps untuk Android dan iOS.

Sebaliknya, layanan Waze juga kini diperkaya dengan dua fitur dari Google. Pertama, aplikasi Waze untuk Android dan iOS kini diperbarui dan dilengkapi dengan fitur Google Search. Kedua, fitur Waze Map Editor kini juga ditambahi dengan citra satelit dari Google Street View.

Sayangnya, pembaruan aplikasi mobile Google Maps untuk Android dan iOS yang sudah memasukkan informasi lalu lintas dari Waze ini belum bisa digunakan oleh pengguna di seluruh dunia. Pembaruan ini baru bisa dinikmati oleh pengguna di negara-negara Argentina, Brazil, Cili, Kolombia, Ekuador, Perancis, Jerman, Meksiko, Panama, Peru, Swiss, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.

AdDuplex: Nokia Kuasai 86,9% Pangsa Pasar Windows Phone 8

Sebelumnya kami sempat mengulas beberapa laporan dari AdDuplex mengenai pangsa pasar perangkat-perangkat berbasis sistem operasi Windows Phone. Secara umum, Nokia menunjukkan tren yang sangat positif dalam menguasai pangsa pasar Windows Phone berdasarkan laporan Ad Duplex pada April dan Juli lalu.

Pada laporan terbaru di bulan Agustus ini, Nokia menguasai 86,9% pangsa pasar Windows Phone 8. Pemain lain seperti HTC, Samsung, dan Huawei hanya memiliki sedikit pangsa pasar dengan masing-masing sebesar 9,8%, 2,1%, dan 1,2%. Sementara, Windows Phone 8 sendiri memiliki 65% pangsa pasar sistem operasi Windows Phone, 35% sisanya dimiliki oleh Windows Phone 7.

Jika didetilkan berdasarkan produk spesifik, Nokia Lumia 520 masih menjadi ponsel pintar berbasis Windows Phone terlaris dengan pangsa pasar sebesar 18%, meningkat dari 13,3% pada laporan April lalu. Empat posisi selanjutnya diisi oleh Lumia 920, Lumia 620, Lumia 710, dan Lumia 800.

Tentunya ini merupakan kabar baik bagi Nokia. Apalagi berdasarkan laporan terakhir dari Gartner, pangsa pasar Windows Phone sendiri kini sudah berhasil mengungguli pangsa pasar BlackBerry di ranah sistem operasi untuk ponsel pintar. Jika Windows Phone berhasil mempertahankan posisinya sebagai ekosistem ketiga, maka perangkat-perangkat keluaran Nokia lah yang menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang ingin mencari alternatif diluar Android dan iOS.

[Rumor] LG Akan Luncurkan Tablet Berukuran 8 Inci LG G Pad

Belakangan ini LG sudah mengeluarkan berbagai perangkat bergerak untuk hampir semua kategori dan jenis pasar. Untuk perangkat ponsel pintar di kelas premium LG sudah merilis LG G2 dan di kelas entry level LG merilis Optimus L1 II. Untuk kategori phablet, LG dirumorkan sedang mempersiapkan perangkat Optimus Vu 3. Nah, bagaimana dengan tablet?

Menurut rumor yang baru-baru ini beredar, LG kini juga sedang mempersiapkan sebuah tablet bernama G Pad. Rencananya tablet G Pad ini akan hadir dengan ukuran layar sebesar 8,3 inci dengan resolusi 1920×1200 piksel. Dengan prosesor berinti empat Snapdragon 800 dan memori RAM sebesar 2 GB, jelas terlihat intensi LG untuk menempatkan G Pad di kelas premium.

Sayangnya, sebagaimana rumor-rumor di tahap awal, belum ada bocoran yang lebih lengkap mengenai tablet G Pad ini. Jika jadi dirilis, maka G Pad akan meramaikan pasar tablet dengan form factor 7-9 inci yang saat ini sudah dihuni oleh beberapa perangkat-perangkat seperti Galaxy Note 8, Nexus 7 terbaru, dan kemungkinan nanti juga akan diramaikan oleh generasi terbaru iPad Mini.

Belum ada informasi harga, tanggal, maupun di negara mana saja tablet G Pad akan dirilis. Hanya dikatakan bahwa kemungkinan G Pad akan dirilis di penghunjung tahun 2013 ini. Simak terus Trenologi untuk mengetahui kelanjutan kabar mengenai tablet LG G Pad ini nanti.

 

Sumber: Android Authority. [gambar via]

Lenovo Dikabarkan Akan Membeli BlackBerry

Setelah beberapa waktu secara resmi menyatakan sedang mempertimbangkan akan menjual perusahaannya, BlackBerry kini dikabarkan mendapatkan peminat. Adalah produsen peralatan elektronik asal Taiwan, Lenovo, yang saat ini santer diberitakan akan membeli BlackBerry.

Kabar ini dipicu wawancara CEO Lenovo, Yang Yuanqing, kepada situs Bloomberg. Dalam wawancara tersebut Yuanqing mengatakan bahwa Lenovo sedang berencana melakukan akuisisi di area komputer personal dan telepon seluler. “Industri ini sedang di periode konsolidasi, maka kami tentunya harus mengambil kesempatan [melakukan akuisisi] jika kami bisa menemukan target yang tepat”, tambahnya.

Meski Yuanqing tidak menyebut secara spesifik nama perusahaan mana yang hendak diakusisi oleh Lenovo, beberapa analis memprediksikan bahwa BlackBerry merupakan target potensial untuk diakuisisi oleh Lenovo. Jean-Louis Lafayeedney, analis dari JI Asia, mengatakan, “BlackBerry memegang jumlah paten yang signifikan yang mungkin dibutuhkan oleh Lenovo dalam upayanya meningkatkan pangsa pasar di luar Cina, utamanya di pasar negara-negara berkembang”.

Saham BlackBerry mengalami lonjakan sebesar 14% menyusul bergulirnya kabar kemungkinan akuisisi oleh Lenovo ini. Lenovo sendiri, berdasarkan data terakhir dari Gartner, saat ini memiliki pangsa pasar ponsel pintar terbesar keempat di dunia. Tentunya menarik untuk disimak jika benar terjadi Lenovo membeli BlackBerry, utamanya mengingat Lenovo sejauh ini sudah menjadi pemain yang cukup besar di pasar ponsel pintar dengan mengandalkan perangkat-perangkat berbasis Android.

 

Sumber: Bloomberg [1][2]. [gambar via]

Ubuntu Edge Catat Rekor Jumlah Pengumpulan Dana melalui Crowdfunding

Masih ingat dengan penggalangan dana yang dilakukan oleh Canonical untuk mengembangkan perangkat Ubuntu Edge? Untuk membuat perangkat yang digadang-gadang akan menjadi “superphone” ini, Canonical sejak akhir bulan Juli lalu membuka penggalangan dana melalui situs crowdfunding Indiegogo.

Dengan target dana sebesar 32 juta dolar AS, penggalangan dana Ubuntu Edge salah satu proyek crowdfunding yang paling ambisius. Kini, empat hari menjelang berakhirnya masa penggalangan dana tersebut, Ubuntu Edge sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar $11.115.214 saat tulisan ini dibuat. Angka ini merupakan rekor jumlah dana terbesar yang berhasil dikumpulkan melalui mekanisme crowdfunding. Sebelumnya rekor jumlah dana terbesar yang terkumpul melalui crowdfunding dipegang oleh Pebble yang berhasil mengumpulkan dana sebesar $10.266.485 melalui situs Kickstarter.

Meski berhasil mencatatkan rekor, bukan berarti penggalangan dana Ubuntu Edge sudah mencapai titik terang. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, target pendanaan Ubuntu Edge sendiri adalah sebesar 32 juta dolar AS. Dengan demikian, saat ini masih terdapat kekurangan dana sebesar hampir 21 juta dolar AS yang harus didapatkan dalam jangka waktu kurang dari 4 hari lagi.

Karena Canonical mengambil model fixed funding dalam proses ini, proyek Ubuntu Edge tidak jadi didanai jika jumlah dana minimal yang sudah ditetapkan oleh Canonical tersebut tidak terpenuhi. Jika pada tanggal 21 Agustus nanti belum terkumpul dana sebesar 32 juta dolar AS, maka semua dana yang sudah terkumpul hingga batas waktu tersebut akan dikembalikan lagi oleh Indiegogo kepada masing-masing penyumbang dana untuk proyek Ubuntu Edge ini.

Mengingat tenggat waktu yang tinggal sedikit, saya pikir akan sulit tercapai target pendanaan proyek Ubuntu Edge ini di situs Indiegogo. Meskipun demikian, saya sendiri berharap Canonical tertap mencoba mengembangkan dan akhirnya merilis perangkat Ubuntu Edge ini ke pasar. Karena terlepas dari berhasil atau tidaknya penggalangan dana Ubuntu Edge ini nanti, terkumpulnya dana hingga lebih dari 11 juta dolar AS untuk pengembangan perangkat ini sudah menunjukkan antusiasme yang cukup besar dari banyak pihak terhadap konsep Ubuntu Edge.

[Rumor] Tablet Nokia Akan Dirilis September, Usung Windows RT 8.1

Menjadi motor keberhasilan sistem operasi Windows Phone menjadi ekosistem ketiga menggantikan BlackBerry, Nokia nampaknya semakin percaya diri untuk terlibat lebih jauh dengan Microsoft. Kali ini, menurut rumor yang beredar, Nokia akan menambah lini produknya yang berbasis sistem operasi besutan Microsoft dengan merilis sebuah tablet yang berbasis Windows RT 8.1.

Kabar ini pertama kali beredar dari blog teknologi yang khusus membahas beraneka produk Microsoft, Microsoft-News.com. Menurut blog tersebut, sumber anonim mereka menyebutkan bahwa Nokia sedang mempersiapkan tablet berbasis Windows RT 8.1 yang rencananya akan dilepas ke pasar kelas premium.

Masih menurut sumber tadi, tablet pertama Nokia ini akan memiliki spesifikasi berupa prosesor berinti empat Snapdragon 800 dengan kecepatan 2,15 GHz, layar berukuran 10,1 inci dengan resolusi 1080p, dan kapasitas penyimpanan internal sebesar 32 GB. Belum diketahui spesifikasi memori RAM atau kamera yang akan digunakan oleh tablet ini. Selain itu tablet ini juga akan dilengkapi dengan keyboard fisik yang bisa dilepas dan bisa berfungsi sebagai sandaran saat tablet digunakan dalam posisi berdiri. Tablet ini dikabarkan akan dirilis pada bulan September ini dengan peluncuran pertama dilakukan di Amerika Serikat.

Perlu diingat, berbeda dengan sumber bocoran lain yang biasa kami kutip seperti @evleaks atau blog SamMobile, Microsoft-News.com sejauh ini belum pernah kami kutip sama sekali sehingga saya sendiri tidak bisa memastikan seberapa akurat rumor ini. Pastinya Trenologi akan mengabarkan perkembangan selanjutnya jika ada sumber lain yang memberi konfirmasi mengenai tablet Nokia ini.

 

Sumber: Microsoft-News.com. [gambar via]

Gartner: Pangsa Pasar Windows Phone Untuk Pertama Kalinya Mengungguli BlackBerry

Sebelumnya kami sudah mengulas hasil riset terbaru Gartner yang melaporkan bahwa untuk pertama kalinya angka penjualan ponsel pintar atau smartphone mengungguli angka penjualan feature phone. Masih merujuk ke laporan yang sama, ada temuan lain yang juga menarik untuk kita cermati, untuk pertama kalinya pangsa pasar Windows Phone berhasil mengungguli BlackBerry.

Ini tentunya kabar yang sangat baik bagi Microsoft yang sejak rilis Windows Phone pertama kali sangat berambisi untuk mengambil alih “ekosistem ketiga” dari BlackBerry. Dengan 7,4 juta unit perangkat berbasis Windows Phone terjual selama kuartal kedua 2013 lalu, Windows Phone kini memiliki 3,3% pangsa pasar. BlackBerry sendiri nampaknya belum berhasil meningkatkan pangsa pasar meski telah merilis tiga perangkat berbasisi sistem operasi BlackBerry 10. Dengan total penjualan 6,1 juta unit, BlackBerry memiliki pangsa pasar sebesar 2,7%. Tentunya Android dan iOS masih tak tergoyahkan di posisi pertama dan kedua dengan masing-masing menguasai 79% dan 14,2% pangsa pasar.

Sementara jika dilihat berdasarkan produsen, komposisi pangsa pasar ponsel pintar masih belum berubah dibandingkan hasil kuartal pertama 2013 lalu. Samsung, Apple, LG, Lenovo, dan ZTE secara berurutan masih menjadi lima produsen dengan pangsa pasar ponsel pintar terbesar.

Pada pasar perangkat ponsel secara keseluruhan (yang memperhitungkan pasar ponsel pintar dan feature phone), komposisi sepuluh produsen teratas masih mirip dengan kondisi di kuartal pertama 2013. Perbedaannya hanya pada perubahan urutan beberapa produsen saja. Lenovo naik ke urutan 7 dari urutan 9 pada kuartal sebelumnya, menggeser perolehan pangsa pasar TCL dan Sony.

Perlahan tapi pasti, Microsoft nampaknya akan berhasil mengukuhkan posisinya sebagai ekosistem ketiga. Dengan masa depan BlackBerry yang kini tidak menentu sehubungan dengan rencana penjualan perusahan tersebut, praktis belum ada lawan kuat bagi Microsoft untuk berebut tempat ketiga tersebut. Beberapa sistem operasi alternatif seperti Firefox OS, Tizen atau Sailfish masih belum memiliki pangsa pasar yang signifikan di ranah ponsel pintar.

 

Sumber: Gartner. [gambar via]

Dijual? Joint Ventures? Bagaimana Masa Depan BlackBerry?

Ketatnya persaingan di industri perangkat elektronik terbukti sangat tinggi. Meski harga sahamnya di bursa mulai turun, pada tahun 2009 BlackBerry (yang saat itu masih memiliki nama resmi perusahaan sebagai RIM) masih memegang 51% pangsa pasar ponsel pintar di regional Amerika Utara yang notabene merupakan pasar ponsel pintar terbesar saat itu. Empat tahun kemudian, siapa yang menyangka bahwa perusahaan asal Kanada ini akan kebingungan menyelamatkan masa depan bisnisnya.

Pada hari Senin lalu BlackBerry mengumumkan pernyataan resmi yang mengatakan bahwa BlackBerry mempertimbangkan beberapa strategi alternatif untuk menyelamatkan perkembangan bisnis BlackBerry yang kini bertumpu pada kesuksesan perangkat-perangkat berbasis BlackBerry 10 di pasar. Di antara berbagai alternatif yang dipertimbangkan adalah pendirian joint ventures, kerjasama atau aliansi strategis, dan bahkan penjualan perusahaan ke pihak lain.

Meski baru secara resmi BlackBerry membuat pernyataan semacam ini, menurut beberapa sumber, BlackBerry sebenarnya sudah berencana mencari pembeli yang tepat untuk mengakuisi atau membeli saham mayoritas perusahaan tersebut sejak tahun 2012 lalu. Menurut situs Bloomberg, sejak tahun 2012 beberapa bankir dari perusahaan JP Morgan sudah berusaha mencarikan pembeli untuk BlackBerry namun tidak berhasil.

Kabar terakhir, investor asal Kanada bernama Prem Watsa dirumorkan akan membeli mayoritas saham BlackBerry dan mengubahnya menjadi perusahaan privat. Watsa sendiri saat ini sudah memiliki 10% saham BlackBerry dan menjadi pemilik dengan presentase saham terbesar di perusahaan tersebut. Meskipun demikian, sampai saat tulisan ini dibuat belum ada informasi berapa dana yang akan digelontorkan oleh Watsa untuk menyelamatkan BlackBerry.

Apapun opsi yang akhirnya dipilih BlackBerry nantinya, menarik untuk disimak langkah apa yang akan diambil oleh pemilik baru BlackBerry. Apakah BlackBerry akan meninggalkan consumer market sama sekali dan beralih menjadi penyedia solusi mobile bagi korporat? Apakah BlackBerry akan menjual lisensi sistem operasinya untuk bisa digunakan produsen perangkat keras lain? Tentunya kita masih harus menunggu untuk bahkan mengetahui apakah akan pihak yang benar-benar membeli saham mayoritas BlackBerry atau justru BlackBerry akan terhempas ke arah kebangkrutan.

 

Sumber: Ars Technica, Guardian, NY TimesBloomberg. [gambar via]

Microsoft by the Numbers, Statistik Mengenai Berbagai Layanan Microsoft

Statistik nampaknya sedang tidak bersahabat dengan Microsoft. Beberapa kali laporan dari IDC menunjukkan tren buruk bagi industri komputer personal yang notabene merupakan industri yang vital terhadap eksistensi produk-produk Microsoft. Continue reading Microsoft by the Numbers, Statistik Mengenai Berbagai Layanan Microsoft

[Rumor] LG Persiapkan Optimus Vu 3

Jika Samsung sedang mempersiapkan phablet Galaxy Note 3, LG tak mau kalah. Di segmen perangkat phablet, LG sudah memiliki portofolio berupa perangkat LG Optimus Vu dan Optimus Vu 2. Baru-baru ini LG dirumorkan sedang mempersiapkan generasi penerus seri ini yakni Optimus Vu 3.

Seperti dilansir oleh Digital Trends, kabar mengenai Optimus Vu 3 pertama kali muncul dari harian Korea bernama Asia Economic. Berdasarkan kabar tersebut, Optimus Vu 3 akan hadir dengan layar berukuran 5,2 inci dengan resolusi 1280×960 piksel. Optimus Vu 3 diperkirakan akan diotaki oleh prosesor berinti empat Snapdragon 800. Spesifikasi lainnya yang juga dirumorkan adalah kamera belakang dengan resolusi 13 megapiksel serta dukungan terhadap jaringan LTE Advance. Selain spesifikasi ini, belum banyak detil teknis lain yang muncul.

Disinyalir Optimus Vu 3 akan dirilis pada bulan September nanti. Jika benar, ini memperlihatkan intensi LG untuk benar-benar bersaing secara head-to-head dengan Galaxy Note 3 yang juga akan dirilis pada September nanti.

LG sendiri baru-baru ini baru saja merilis dua perangkat dalam waktu yang berdekatan. LG G2 dirilis sebagai flagship untuk pasar premium sementara Optimus L1 II dirilis untuk kelas entry level. Dengan posisinya sebagai pemegang pangsa pasar terbesar ketiga setelah Samsung dan Apple menurut data dari IDC pada akhir Juli lalu, bisa dipahami gerak cepat LG merilis berbagai varian perangkat ini sebagai upayanya untuk terus memanfaatkan momentum positif di pasar.

 

Sumber: Digital Trends.