Kondisi Keuangan GOTO Q1 2024 Membaik Setelah Lepas Tokopedia

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2024. Terdapat beberapa catatan menarik yang dapat disimak.

Pertama, dari sisi bottom line, GOTO mampu melanjutkan tren penurunan rugi bersih menuju profitabilitas. Rugi bersih atribusi entitas induk terpangkas hingga 78% menjadi Rp861,91 miliar dari sebelumnya Rp3,86 triliun. Penurunan rugi ini menjadi terendah sepanjang perusahaan didirikan sejak Desember 2015.

Sebagai perbandingan, Q1 2022 rugi atribusi GOTO sebesar Rp6,47 triliun. Q1 2021 rugi sebesar Rp1,81 triliun. Sementara, rugi GOTO dalam satu tahun sebesar Rp90,39 triliun akibat goodwill senilai Rp78,77 triliun.

Jika mengeluarkan penurunan nilai goodwill itu, sebenarnya rugi GOTO dari bisnis yang tercatat hanya Rp11,75 triliun (2023), turun 60,04% dari kerugian di tahun sebelumnya sebesar Rp29,4 triliun.

Kedua, dari sisi top line, pendapatan bersih meningkat 22% menjadi Rp4,07 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,33 triliun. Berikut rinciannya:

  • Pendapatan bruto lini on-demand tumbuh 12% menjadi Rp3,34 triliun, EBITDA yang disesuaikan menyusut dari minus Rp246 miliar menjadi Rp166 miliar.
  • Pendapatan dari e-commerce service fee Rp110 miliar dari periode Februari-Maret 2024. Kini Tokopedia dicatatkan sebagai entitas asosiasi perseroan per 1 Februari 2024. Capaian ini dianggap menjanjikan, bersamaan dengan pemenuhan kepatuhan terhadap regulasi.
  • Pendapatan bruto dari lini fintech naik 57% menjadi Rp666 miliar. EBITDA yang disesuaikan menyusut sebesar 52% menjadi Rp248 miliar.

Dalam keterangan resmi, Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menyampaikan sepanjang tahun lalu, pihaknya telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok.

“Pada kuartal pertama 2024, kami telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024. Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan,” terang dia.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo melanjutkan, pada Q1 2024 GOTO mencatatkan pertumbuhan top line kuat. Hal ini tercermin pada pertumbuhan GTV inti grup sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya, serta pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 18%.

“Sementara itu, EBITDA yang disesuaikan tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga kami berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan pedoman EBITDA yang disesuaikan untuk tahun buku 2024. Kami akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin, seiring langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang,” kata Lo.

GOTO secara konsolidasian memangkas kerugian EBITDA yang disesuaikan sebesar 89% menjadi Rp102 miliar. Disampaikan pencapaian ini berada dalam jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun buku 2024.

Kerugian EBITDA disesuaikan ini disebabkan oleh pelaksanaan rencana peningkatan investasi untuk ekspansi bisnis fintech GoTo, serta perlambatan yang disebabkan oleh kondisi musiman pada segmen on-demand services di bulan Januari dan Februari 2024.

“Faktor-faktor tersebut telah dipertimbangkan sebelumnya, dan GoTo tetap berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (break even) untuk keseluruhan tahun buku 2024.”

Dekonsolidasi GoTo Logistics

Grup GoTo juga telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi kepemilikannya terhadap bisnis pengiriman dan pemenuhan (fulfillment) pendukung Tokopedia yang berada di bawah GoTo Logistics. Pada saat penyelesaian transaksi tersebut, GoTo Logistics juga akan didekonsolidasi dari Grup GoTo.

Transaksi ini tidak akan berdampak kepada GoSend, layanan pengiriman konsumen-ke-konsumen yang pada saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.

Patrick menjelaskan GoTo Logistics memiliki bisnis yang berkaitan dengan layanan di Tokopedia, seperti pengiriman dan fulfilment. Operasional GoTo Logistics yang berkaitan dengan Tokopedia tersebut menurutnya akan kembali ke Tokopedia.

“Bagian kedua dari bisnis tersebut adalah yang tidak terkait dengan layanan Tokopedia, dan ini adalah bagian bisnis B2B yang akan tetap bersama GOTO,” kata Patrick dalam earning calls GOTO seperti dikutip dari Bisnis.com.

Selain itu, lanjut Patrick, dekonsolidasi ini juga tidak terkait dengan GoSend. Dia menjelaskan GoSend tidak pernah menjadi bagian dari GoTo Logistics dan merupakan bagian dari bisnis On-Demand Service GoTo.

“GoSend tidak pernah menjadi bagian dari GoTo Logistics. Itu [GoSend] selalu menjadi bagian dari bisnis ODS kami dan akan tetap bersama kami,” tutur Patrick.

Manfaatkan Platform Digital, Strategi BTN Mudahkan Generasi Muda Miliki Rumah

Generasi muda semakin sulit memiliki hunian akibat laju peningkatan upah minimum kerja kalah jauh dengan kenaikan harga properti. Isu besar ini menjadi pekerjaan rumah para pemangku kepentingan untuk menyelesaikannya karena angka backlog relatif masih tinggi.

Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), angka backlog mencapai 9,9 juta unit pada 2023. Angka ini tergolong turun dari tahun sebelumnya sebesar 12,75 juta unit pada 2020. Backlog adalah jumlah perumahan yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan hunian yang belum terpenuhi.

Lebih lanjut dari sumber yang sama menyampaikan jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian layak masih cukup tinggi, yakni sebesar 26,9 juta rumah tangga pada 2023, meskipun sudah turun dari 29,4 juta pada 2020.

Penurunan suku bunga KPR non subsidi dan memperpanjang jangka waktu KPR nonsubsidi dari 20 tahun menjadi 30 tahun dapat menjadi solusi untuk mengatasi backlog perumahan. Langkah inilah yang ditempuh BTN sebagai bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) lewat peluncuran produk KPR BTN Gaess for Millenial sejak 2018. Produk ini dikhususkan untuk generasi muda di segmen KPR nonsubsidi.

Produk ini memungkinkan nasabah bisa membayar bunga kredit selama dua tahun tanpa perlu membayar uang muka (DP) 0%. Namun ada persyaratan yang harus dipenuhi, usia debitur mulai dari 21-35 tahun, memiliki penghasilan tetap, suku bunga mulai dari 4,47% selama dua tahun, dan tenor mulai dari 20 tahun (KPA) sampai 30 tahun (KPR).

Kelebihan tersebut memungkinkan generasi muda untuk memilih rencana pembayaran yang sesuai dengan kemampuan keuangan mereka.

“Rata-rata usia debitur yang mengambil kredit di Bank BTN terbanyak dari generasi milenial (usia 21-30 tahun) sebanyak 41%, kemudian usia 30-40 tahun (40%), dan di atas 40 tahun (19%). Usia produktif ini akan memegang peranan penting di BTN,” ucap DRM Business Kantor Wilayah 3 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Carly Tambunan saat media gathering di Bali, pekan lalu (26/4).

Carly menjelaskan pengajuan KPR Gaess dapat dilakukan melalui situs resmi BTN Properti. Situs ini punya tiga fitur utama: marketplace untuk listing proyek perumahan dari pengembang yang sudah bekerja sama dengan BTN di seluruh Indonesia; sumber informasi; dan pengajuan KPR online.

Di fitur marketplace, pengunjung dapat melihat listing unit stock, harga, profil developer, dan 4D tour service. Sementara untuk fitur KPR online, sudah terintegrasi dengan sistem e-loan BTN dan petugas BTN yang terdedikasi.

Dalam data terakhir per Agustus 2023, situs BTN Properti telah dikunjungi sekitar 30 juta pengunjung, dengan jumlah pengajuan KPR lebih dari 17 ribu pengajuan. Dari jumlah pengajuan tersebut, total kredit yang disalurkan melalui BTN Properti sekitar Rp1,3 triliun.

BTN juga telah bekerja sama dengan lebih dari 7 ribu mitra pengembang. Lewat kemitraan tersebut, pengunjung dapat memilih berbagai jenis hunian yang dapat dipilih, baik sebagai tempat tinggal maupun untuk investasi.

Kendati harga rumah mendaki, berdasarkan laporan BTN, KPR komersial pada 2021 tetap melesat 39,92% menjadi Rp135,69 miliar dan trennya terus menanjak hingga 2023 mencapai Rp227,57 miliar atau naik 24,12% yoy. Kemudian per kuartal I 2024, penyaluran KPR BTN tercatat Rp61,56 miliar.

Adapun pada Maret 2024, harga rumah di Kota Denpasar menjadi yang tertinggi secara tahunan dibandingkan kabupaten/kota se-Indonesia. Kenaikannya mencapai 20,1% jelang akhir 2023 lalu berdasarkan Flash Report Rumah123.com. Denpasar menjadi salah satu wilayah paling konsisten dalam pertumbuhan harga hunian, selain Bogor. Denpasar mencatat selisih pertumbuhan harga di atas laju inflasi tahunan sebesar 10,2%.

Perencana Keuangan dari Lintar Financial Agus Helly yang turut hadir dalam media gathering menyarankan agar generasi muda yang akan mengajukan KPR untuk mulai menetapkan tujuan. Apakah kebutuhan atau keinginan. Kemudian, melakukan perencanaan anggaran.

“Cari tahu kebutuhannya apakah beli atau sewa. Jika memungkinkan, bisa memanfaatkan dukungan dari pemerintah, seperti subsidi,” tutur Agus.

Selanjutnya, mereka juga bisa mempertimbangkan opsi kolaborasi dengan pasangan bagi mereka yang merencanakan menikah atau berumah tangga. Apabila masih belum mencukupi, maka mereka bisa meningkatkan keahliannya untuk mencari tambahan pendapatan.

Northstar, East Ventures Suntik Startup Edtech Vietnam “PREP”

Startup edtech asal Vietnam, PREP, memperoleh pendanaan dari Northstar Group, melalui Northstar Ventures. Putaran ini diikuti oleh investor sebelumnya, East Ventures, mengutip dari regulatory fillings melalui Alternative.PE.

“Kami dengan bangga mengumumkan investasi terbaru kami oleh Northstar Ventures I pada startup edtech Vietnam, PREP!,” tulis perwakilan Northstar melalui akun LinkedIn.

Disampaikan lebih lanjut, pihak Northstar tertarik untuk mendanai PREP karena terdapat potensi yang menjanjikan di bidang edtech. Sepanjang 2022 kemarin, terdapat lebih dari 350 ribu pelajar dari Asia Tenggara belajar di luar negeri. Sekitar 132 ribu pelajar di antaranya merupakan pelajar dari Vietnam.

Northstar melihat tren yang berkembang ini menyadarkan akan pentingnya sertifikasi bahasa bagi pelajar Vietnam yang menempuh pendidikan internasional. “Kami yakin PREP berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan permintaan ini!”, tutup tulisan tersebut.

Berdasarkan Alternative.PE, putaran ini tak hanya dipimpin oleh Northstar Ventures, juga terdapat investor sebelumnya, Cercano Management. East Ventures dikabarkan menyuntik tambahan dana sebesar $500 ribu untuk Prep.

Baik Cercano dan East Ventures merupakan investor sebelumnya di PREP pada April 2023. Pada saat itu, nominal investasi yang dikucurkan sebesar $1 miliar.

PREP didirikan pada 2020 oleh Thu Pham (CEO) dan Tran Hoai Nam (CTO). Startup ini menawarkan berbagai solusi kursus online dan latihan ujian simulasi yang berfokus pada bahasa terstandardisasi, seperti IELTS, TOEIC, dan ujian kelulusan tingkat SMA. PREP menghadirkan konten interaktif yang mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif antar siswa.

Dari sisi teknologi, PREP menstimulasikan situasi ujian nyata yang imersif dan interaktif, serta dapat dipersonalisasi dan disesuaikan dengan gaya belajar, kecepatan, dan preferensi siswa.

Berdasarkan data dari PREP, layanan persiapan ujian terstandardisasi dengan kualitas tinggi selalu menjadi permintaan di Vietnam. Pasar pembelajaran bahasa di Vietnam disebut memiliki potensi yang luar biasa, dengan perkiraan ukuran pasar sebesar $2,1 miliar, di mana $1,6 miliar untuk pasar bahasa Inggris dan sisanya untuk bahasa lainnya.

Sebagai catatan, PREP bukan satu-satunya portofolio East Ventures di Vietnam. Sebelumnya sudah ada beberapa nama, di antaranya Medigo, Vietcetera, CirCO, Sendo, dan Kim An Group.

Ekosistem di Vietnam kian menarik

Lebih tertariknya Apple untuk berinvestasi lebih banyak di Vietnam ketimbang Indonesia kian menarik untuk dibahas. Mengutip dari Kompas.id, Vietnam memiliki 10 alasan sebagai tujuan investasi asing, yakni lokasinya yang strategis, pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerintahan stabil, keberadaan para pekerja muda, kemudahan berbisnis, keberadaan zona industri khusus, iklim investasi yang menarik, pertumbuhan konsumen, jaringan ekonomi dunia lewat penekenan free trade area (FTA) dengan banyak negara dan kawasan, serta integrasi aturan lokal dengan peraturan dunia.

Sebelumnya, pemerintah Vietnam melakukan program reformasi ekonomi, dinamai “doi moi”, artinya keterbukaan dan reformasi. Doi moi membuka peran swasta besar-besaran, termasuk insentif bisnis. Kemudian, mendalami aspek pendidikan untuk membuka agar negara tidak hanya menyediakan pekerja muda berupah murah, tetapi juga produktif.

Strategi ini membuahkan hasil yang positif karena Vietnam mampu menjadi negara perakit barang elektronik dan teknologi informasi dengan upah yang relatif murah.

Kelebihan lainnya, sambung laporan tersebut, Vietnam punya peraturan yang sinkron dari pusat hingga daerah dan secara geografis dekat dengan Tiongkok. Walau demikian, negara ini berada di garda terdepan tentang efek dari sikap geopolitik dunia, yang sewaktu-waktu bisa berubah dan semena-mena, tapi juga bisa berubah ramah. Mereka netral terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.

Venture Builder “Starventure” Mengumumkan Kehadiran

Perusahaan venture builder Starventure mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Starventure didirikan oleh pendiri Ideosource Edward Chamdani dan Jeremy Michael Sutandy.

Dalam keterangan resmi, Starventure fokus pada penciptaan dan peluncuran bisnis atau startup baru secara sistematis. Caranya melalui memberikan dukungan bagi pelaku bisnis yang baru mulai atau startup yang berada di tahap awal. Starventure menyediakan sumber daya dan keahlian untuk mereka menuju kesuksesan dan menjadi pemain global.

Co-founder Starventure Jeremia Michael Sutandy menuturkan, pihaknya ingin terlibat lebih awal karena untuk mengidentifikasi ide bisnis yang memiliki potensi untuk menghasilkan pertumbuhan yang tinggi dan dampak yang besar, sehingga memiliki peluang investasi. Perusahaan secara proaktif mengakselerasi pengembangan ide-ide bisnis yang inovatif, untuk kemudian divalidasi.

Pada tahapan ini, validasi ide bisnis merupakan langkah yang sangat penting sebelum dieksekusi menjadi produk dan jasa. Untuk melakukan analisa dan verifikasi, Starventure melibatkan pelaku bisnis yang sudah mapan dari industri yang sejenis dengan startup tersebut sebagai mentor.

“Starventure mempertemukan para pelaku bisnis, investor, dan mentor berpengalaman dalam sebuah ekosistem yang sehat dan saling mendukung. Ekosistem ini menyediakan kerangka terstruktur dan sumber daya bersama sehingga Starventure dapat mengakselerasi perkembangan ide menjadi produk atau jasa, lalu meluncurkannya ke pasar dengan lebih cepat,” terang Jeremy.

Kehadiran Starventure di Indonesia tak hanya untuk membuka jalan para pelaku bisnis bisa naik kelas dan meraih kesuksesan. Lebih dari itu, Starventure juga memiliki misi untuk mengembangkan ekosistem startup dan semangat kewirausahaan di Indonesia dengan membina talenta baru, mendorong inovasi, dan menarik lebih banyak investasi.

“Kami percaya bahwa dukungan dan bimbingan sejak awal dapat membuat bisnis menjadi lebih kuat dengan pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga bisnis menjadi scalable dan investable,” ucapnya.

Diklaim, dengan bimbingan yang komprehensif ini, ditargetkan setidaknya bisnis atau startup dapat mengalami pertumbuhan antara 5%-20% setiap bulannya.

Pihaknya juga tidak memberi batasan hanya bisnis di bidang tertentu, karena yang diutamakan adalah skalabilitasnya. Fokus dari Starventure adalah bisnis yang dapat memberi manfaat dan memberi nilai tambah bagi bisnis lainnya. Dengan demikian akan terbentuk ekosistem yang berkelanjutan di mana para pelaku bisnis dapat saling menopang antar berbagai kepentingan bisnis.

Kehadiran Starventure meramaikan pemain venture builder yang sudah hadir di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Ecoxyztem, UMG IdeaLab, Terratai, Antler, WGSHub, dan Wright Partners.

Brankas Sediakan Layanan Direct API Setelah Kantongi Izin Bank Indonesia

Startup fintech penyedia solusi open finance Brankas resmi memperkenalkan solusi teranyarnya, Brankas Direct API. Solusi ini hadir setelah Brankas mendapat restu dari Bank Indonesia untuk mengantongi lisensi PJP Kategori Izin 2 untuk Account Information Services (AInS) atau Layanan Penyediaan Informasi Sumber Dana.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan Bank Indonesia kepada Brankas untuk menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki lisensi AInS. Memecahkan masalah pelanggan adalah prioritas utama kami, dan kami sangat senang bahwa API pembayaran kami membantu mempercepat rekonsiliasi, mengurangi kegagalan pembayaran, dan memungkinkan pengalaman embedded finance,” ujar Co-Founder & CEO Brankas Todd Schweitzer seperti dikutip dari blog perusahaan.

Brankas Direct API adalah solusi pay-by-bank, salah satu solusi pembayaran melalui rekening bank yang menawarkan proses penyelesaian real-time. Bagi pelanggan, mereka dapat menggunakan Brankas untuk membagikan informasi saldo rekening bank mereka secara aman untuk inisiasi pembayaran, memungkinkan verifikasi pembayaran real-time dan pemberitahuan otomatis jika dana tidak mencukupi.

Kelebihan dari solusi ini, memungkinkan dana dapat dipindahkan secara instan tanpa risiko fraud atau kehilangan yang biasa terjadi di metode escrow tradisional. Pelanggan juga dapat melakukan pembayaran digital dengan mudah tanpa perlu memiliki atau membawa kartu kredit/debit secara fisik.

Berkat lisensi AInS, perusahaan fintech, ritel, hingga perusahaan online dapat menggunakan Brankas Direct API untuk mengakses informasi rekening bank yang terhubung dari pelanggan mereka secara aman. Penambahan kemampuan read-only ini memungkinkan verifikasi transaksi real-time untuk pengembalian atau pembayaran.

“Ini memberikan jaminan ekstra kepada pelanggan untuk pengembalian dana dan pembayaran yang berhasil diproses, sembari mengurangi risiko fraud dari transaksi yang tidak sah. Bisnis dengan model pembayaran berlangganan (recurring payment) juga dapat memberitahu ke pelanggan sejak dini mengenai kondisi saldo rekening yang tidak mencukupi, sehingga mengurangi potensi gangguan layanan atau biaya tambahan dari pembayaran yang gagal dilakukan,” tambahnya.

Selain kantongi lisensi AInS, bank sentral juga memberi restu kepada Brankas untuk menyelenggarakan kegiatan Payment Initiation and/or Acquiring Services (PIAS) atau Layanan Inisiasi dan/atau Penerimaan Pembayaran. Dengan demikian, Brankas diizinkan untuk menyelenggarakan layanan penerusan transaksi pembayaran pelanggan dan penerimaan pembayaran untuk bisnis.

Pembayaran yang diakomodasi berupa premi asuransi, pembayaran pinjaman, transaksi e-commerce, pengisian ulang e-wallet, langganan online, hingga payment gateway virtual accounts, untuk memberikan pilihan pembayaran regular dan pembayaran tunggal berbasis digital kepada konsumen yang telah memberikan persetujuan. Pemain terdekat Brankas, Ayoconnect sudah mengantongi lisensi serupa sejak Juni 2023 sebagai PJP Kategori Izin 1.

Pengklasifikasian penyelenggara jasa sistem pembayaran telah disusun di dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 22/23/PBI/2020 tentang Sistem Pembayaran (PBI SP).

  1. Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang merupakan Bank atau Lembaga Selain Bank yang menyediakan jasa untuk memfasilitasi transaksi pembayaran kepada pengguna jasa. Aktivitasnya meliputi: penatausahaan Sumber Dana; penyediaan informasi Sumber Dana; payment initiation dan/atau acquiring services; dan layanan remitansi.
  2. Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) merupakan pihak yang menyelenggarakan infrastruktur sebagai sarana yang dapat digunakan untuk melakukan pemindahan dana bagi kepentingan anggotanya. Aktivitasnya: kliring; dan/atau penyelesaian akhir.

Pemain PJP juga diwajibkan untuk memiliki setidaknya satu dari tiga kategori izin yang tersedia:

  1. PJP Kategori Izin 1: AIS, PIAS, AInS, dan layanan remitansi.
  2. PJP Kategori Izin 2: PIAS dan AInS.
  3. PJP Kategori Izin 3: layanan remitansi dan lainnya.

Alipay+ Direncanakan Segera Hadir di Indonesia

Perusahaan fintech bagian dari Alibaba, Ant International, berencana untuk memperluas layanan Alipay+ di Indonesia pada tahun ini. Ambisi ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menggarap pasar Asia Tenggara.

Mengutip dari Kumparan, CEO Ant International Yang Peng mengungkapkan pihaknya aktif berdiskusi dengan mitra lokalnya, seperti Bank Mandiri dan DANA, untuk mewujudkan rencana tersebut.

“Dan kami juga sangat aktif berdiskusi dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan juga Bank Indonesia (BI) untuk melihat apakah kita bisa mendatangkan wisatawan asing, pengguna e-wallet, datang ke Indonesia,” ujar Peng saat berkunjung ke Kantor Menkominfo, pekan lalu (19/4).

Pihaknya juga berdiskusi dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi terkait implementasi layanan pembayaran cross-border melalui fitur QR payment Alipay+ kepada wisatawan mancanegara, sekaligus pengguna Alipay+ yang berada di Indonesia. Selama ini banyak UMKM yang tidak mendapat potensi pembayaran dari turis asing karena biasanya turis melakukan pembayaran dengan kartu kredit.

“Jika layanan ini dapat diterapkan di Indonesia, saya rasa akan banyak UMKM yang mulai merangkul lebih banyak wisatawan untuk berbelanja di mereka,” tambahnya.

Perkembangan Alipay+

Mengutip dari situsnya, Alipay+ adalah platform gerbang pembayaran yang melayani merchant di seluruh dunia, dengan fokus khusus di kawasan Asia-Pasifik. Solusi yang dihadirkan adalah mengintegrasikan berbagai dompet elektronik dan opsi pembayaran, meningkatkan cakupan pembayaran lintas negara, dan menyederhanakan transaksi bagi pedagang dan pelanggan.

Apabila merchant sudah bermitra dengan Alipay+, konsumer cukup menggunakan dompet elektronik lokalnya sebagai metode pembayaran melalui memindai kode QR (seperti konsep QRIS).

Sejak diperkenalkan pada 2020, Alipay+ telah bekerja dengan sekitar 30 dompet elektronik terkemuka hingga tahun lalu. Beberapa di antaranya adalah mPay (Makau, Tiongkok), Hipay (Mongolia), Changi Pay (Singapura), OCBC (Singapura), Naver Pay (Korea Selatan), Toss Pay (Korea Selatan), Kakao Pay (Korea Selatan), TrueMoney (Thailand), dan Touch ’n Go eWallet (Malaysia).

Para pengguna dompet elektronik dari tiap negara tersebut bahkan dapat menggunakan aplikasinya saat berwisata dan berbelanja di merchant yang sudah bekerja sama dengan Alipay di Tiongkok. Diklaim Alipay+ telah menghubungkan puluhan juta pedagang di 56 negara dengan lebih dari 1,4 miliar akun pembayaran di Asia dan sekitarnya.

Sepanjang tahun lalu, dalam hal volume transaksi, AlipayHK, Kakao Pay, Touch ‘n Go eWallet, dan GCash masuk sebagai empat mitra e-wallet terpopuler yang digunakan oleh wisatawan lintas negara, selain Alipay itu sendiri. Sedangkan, Touch ‘n Go eWallet, mPay, dan TrueMoney berada di peringkat tiga teratas berdasarkan peningkatan volume transaksi bulan ke bulan (MoM) pada bulan November 2023.

Pencapaian ini memperlihatkan, merchant-merchant yang berada di Tiongkok, Makau, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura termasuk yang paling diuntungkan dari lonjakan pembayaran lintas negara.

Pluang Hadirkan Investasi ETF Saham Global

Startup wealthtech Pluang memperluas cakupan produk investasi, kali ini memperkenalkan kelas aset ETF (Exchange-Traded Funds). Terdapat 50 ETF global yang tersedia di aplikasi mereka.

Head of Investment Research Pluang Jason Gozali menuturkan, “Di kala nilai Dolar AS yang menguat dan sudah tersedianya akses informasi yang bisa mulai 1 Dolar saja, saya melihat investasi ETF pasar AS menjadi alternatif menguntungkan baik bagi investor pemula maupun lanjutan. Bahkan ada ETF dari awal tahun 2024 hingga pekan pertama April sudah menghasilkan return ~10%,” ujarnya, Senin (22/4).

Perlahan masyarakat mulai melek dengan produk investasi. Dari beberapa pilihan aset investasi, reksa dana menjadi aset yang cukup populer di kalangan investor pemula maupun lanjutan. Per Desember 2023, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terjadi peningkatan jumlah investor reksa dana sebesar 18,87%, naik signifikan sejak 2020.

Pasalnya, kelas aset jenis ini mampu menghasilkan return yang menjanjikan bahkan bisa mengalahkan rata-rata inflasi dengan risiko yang minimum.

ETF adalah kumpulan aset (mirip reksa dana) yang diperdagangkan di bursa saham, mirip dengan saham, sehingga menawarkan kombinasi unik antara diversifikasi reksa dana dan fleksibilitas saham. Keistimewaan ETF terletak pada cara perdagangannya yang bisa dilakukan sepanjang jam bursa, memberikan fleksibilitas yang tidak ada di reksa dana tradisional, yang hanya diperdagangkan satu kali sehari pada akhir perdagangan.

Dengan ETF, investor dapat membeli atau menjual saham ETF kapan pun mereka mau selama pasar saham AS terbuka. Keunggulan lain dari ETF adalah kemampuannya menyediakan diversifikasi yang luas dalam satu paket investasi karena investor seolah-olah memiliki sebagian dari berbagai aset yang ada di dalam ETF tersebut, mulai dari saham, obligasi, hingga komoditas, tergantung pada jenis ETF yang dipilih.

Hal ini memungkinkan investor untuk mengurangi risiko dengan cara yang efisien dan praktis. Lantaran investor bisa mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan diversifikasi. Secara bersamaan, mereka juga memperoleh eksposur yang luas terhadap berbagai kelas aset tanpa harus membeli secara individual setiap aset tersebut.

Pluang menawarkan akses ke 50 top ETF yang berpotensi untuk dikulik. Beberapa di antaranya adalah SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY), Invesco QQQ Trust (QQQ), Vanguard Total Stock Market ETF (VTI), Vanguard FTSE Developed Markets ETF (VEA), dan SPDR Dow Jones Industrial Average ETF Trust (DIA).

Diklaim, ETF juga memiliki biaya transaksi yang jauh lebih kompetitif. Di Pluang, biaya transaksi untuk ETF diatur sama dengan biaya transaksi saham AS, yaitu 0,3% untuk pengguna reguler dan 0,2% untuk Member Pluang Plus. Jika dibandingkan dengan reksa dana, biaya transaksi ini tergolong rendah dibandingkan dengan biaya manajer investasi reksa dana mulai dari 1% – 4% dari nilai investasi.

Kelas aset ini memperkaya rangkaian portofolio produk yang sebelumnya telah hadir di Pluang. Di antaranya: Emas Digital, Index Futures, Saham AS, Aset Kripto, dan Reksa Dana.

Application Information Will Show Up Here

Stanford Buka Program Pelatihan Khusus CEO di Indonesia

Stanford Seed, program inisiasi dari Stanford Graduate School of Business (GSB) mengumumkan perluasan program pelatihan kepemimpinan di Indonesia, Seed Transformation. Inisiatif ini pertama kali dijalankan di kawasan Afrika dan Asia Selatan.

Seed Transformation adalah program pelatihan kepemimpinan yang dirancang selama 10 bulan untuk CEO dan pendiri bisnis bersama dengan tim manajemennya untuk melihat peluang pertumbuhan dan merumuskan rencana strategis untuk perkembangan bisnis mereka.

Melalui program tersebut, Stanford Seed membantu dan mendukung para CEO untuk meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Direktur Eksekutif Stanford Seed Darius Teter menyampaikan, Indonesia memiliki populasi besar, tata kelola pemerintahan yang mendukung pertumbuhan usaha, dan jumlah perusahaan lokal yang masif untuk pertumbuhan eksponensial ke depannya. Hal tersebut menjadi latar belakang yang bagi Stanford Seed untuk memperluas kehadirannya di negara lain.

“Ketika menentukan negara-negara untuk program ini, kami selalu mempertimbangkan faktor-faktor berikut dengan cermat, di mana kami selalu bertanya pada diri kami: Di negara mana kami bisa bekerja sama dengan para pelaku usaha beserta tim manajemen yang memiliki dedikasi tinggi dan siap untuk membuat dampak yang berarti bagi masyarakat?,” ujar Teter dalam keterangan resmi, Senin (22/4).

Dia mengungkapkan, dalam rekam jejak sebelumnya, pasca-peserta mengikuti program Stanford Seed, pendapatannya meningkat 75%. Sekitar 39% di antaranya menjalin kemitraan bisnis dengan peserta lain dan 34% peserta lainnya berhasil memperluas usahanya ke pasar baru. Tak hanya itu, peserta berhasil mengumpulkan modal sebesar lebih dari $1.025 miliar (sekitar Rp16 triliun).

Seed mengundang sebanyak 45 CEO dan pendiri bisnis lokal untuk berpartisipasi. Jelang pendaftaran program, akan diadakan sesi informasi tatap muka yang memungkinkan calon peserta untuk bertanya langsung. Sesi ini bakal diselenggarakan di empat kota: Medan (24 April), Jakarta (26 April), Surabaya (29 April), dan Bali (30 April). Reservasi sudah dibuka melalui tautan berikut.

Program Seed Transformation

Lebih jauh dijelaskan, program Seed Transformation adalah program pelatihan kepemimpinan dari Stanford Seed yang dirancang selama 10 bulan. Program terbuka untuk perusahaan lokal yang memiliki pendapatan mulai dari $300 ribu-$15 juta (sekitar Rp4,8 miliar-Rp243,9 miliar). Berikut informasi lainnya:

  1. Tenggat waktu pendaftaran: 7 Juni 2024.
  2. Pendaftaran online: situs Stanford Seed.
  3. Durasi program: Januari-November 2025.
  4. Format: paruh waktu, gabungan sesi kelas tatap muka dan daring.
  5. Sesi tatap muka: dua kali per minggu, diadakan di Jakarta dan/atau Bali.
  6. Lokakarya perusahaan dua hari di perusahaan terkait bersama tim manajemen perusahaan.
  7. Pembelajaran daring: jadwal fleksibel dan menyesuaikan dengan CEO (5-8 jam/minggu) dan tim manajemen (2-4 jam/minggu).
  8. Biaya program: $6 ribu* (mayoritas disubsidi oleh donatur Seed).
  9. Beasiswa: berlaku untuk perusahaan kecil, pendiri dari kalangan perempuan, dan wirausahawan sosial untuk maju ke tahap wawancara.
  10. Program disampaikan dalam bahasa Inggris untuk CEO, sementara materi untuk anggota tim lainnya disampaikan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris.

Benefit lain yang ditawarkan:

  1. Menggunakan kurikulum kelas dunia dari Stanford GSB untuk mengembangkan bisnis.
  2. Melibatkan hingga lima anggota tim manajemen perusahaan untuk pengembangan yang komprehensif.
  3. Membuat growth action plan yang rinci.
  4. Berkolaborasi dengan penasihat bisnis yang berdedikasi.
  5. Memeroleh sertifikat dari Stanford Graduate School of Business.
  6. Bergabung dalam jaringan Seed Transformation yang beranggotakan lebih dari 1.000 CEO/pendiri dari 30 negara di dunia.
  7. Mendapatkan akses ke pelatih Seed, konsultan, dan mahasiswa magang Stanford.

Startup Web3 SnowSeed Tawarkan Konsep Raih Pendapatan Lewat Investasi Berbasis NFT

Gairah inovasi terbaru berbasis web3 terus terjadi. Kali ini SnowSeed, platform crowdfunding berbasis NFT yang diluncurkan oleh PT Gaudi Verse Indonesia, hadir di Indonesia memperkenalkan konsep yang memungkinkan pengguna memperoleh “basic income” melalui pembayaran bunga USDC dan mining koin PDT melalui investasi produk.

Konsep tersebut mampu meraih kepercayaan dari dua investor yang berinvestasi sebesar $5 juta (sekitar Rp81 miliar) pada awal Maret ini. Investor tersebut adalah Buckingham Holdings Indonesia dan MCI (Medi Crypto International). Investasi ini diraih dalam waktu singkat setelah SnowSeed berdiri pada Desember 2023.

Dalam keterangan resmi perusahaan, Chief Investment Officer Buckingham Holdings menyampaikan, nilai masa depan akan fokus pada web3, berbagi nilai antar individu, sehingga pihaknya memutuskan untuk melakukan investasi strategis pada SnowSeed, yang memahami hal ini lebih dari siapa pun.

“Pasar kripto masih dalam tahap awal dan belum terdefinisi, dan tujuan kami adalah berinvestasi pada perusahaan yang dapat memimpin pasar,” tambahnya.

Mengutip dari situs perusahaan, SnowSeed merupakan platform yang meluncurkan Special NFT Offering (SNO). Platform ini memungkinkan pengguna memperoleh “basic income” melalui pembayaran bunga USDC dan mining koin PDT dari produk yang diinvestasikan.

Pendiri SnowSeed adalah Anang Prayudi, didukung oleh jajaran tim berlatar belakang di dunia web3 dari Korea Selatan, Filipina, dan Taiwan. Anang yang berlatar belakang di dunia medis ini sebelumnya menjabat sebagai direksi di Siloam Hospitals, bagian dari Lippo Group. Sejumlah direksi di Buckingham Holdings Indonesia turut masuk di SnowSeed.

Fokus bisnis SnowSeed

Bisnis utama SnowSeed adalah NFT yang menggabungkan model “basic income” berbasis NFT yang belum pernah ada sebelumnya, yakni menjamin kepemilikan saham di berbagai industri bidang kesehatan, keuangan, real estate, dan hiburan di Indonesia, kemudian membagikan dividen kepada pemegang SNO sesuai dengan kepemilikan mereka.

Seperti diketahui, SNO seperti ICO (Initial Coin Offering), namun diklaim lebih aman dan stabil karena menghubungkan aset dunia nyata ke utilitas NFT. SNO menyediakan NFT yang lebih menguntungkan dan aman dengan menghubungkan aset dunia nyata ke utilitas NFT.

SnowSeed SNO punya tingkat transparansi dan kredibilitas yang tinggi karena di belakangnya terikat perjanjian bisnis strategis dengan Sukses Artha Mandiri, sebuah lembaga keuangan lokal di Indonesia. Yang mana, dana investasi akan disimpan di sana dan digunakan untuk berinvestasi pada aset nyata melalui lembaga keuangan tersebut.

Saat ini, SnowSeed telah menerbitkan NFT terkait layanan kesehatan dan berencana meluncurkan produk investasi dalam pengembangan real estate dengan perusahaan besar Indonesia dan pemerintah negara bagian, serta proyek hiburan dan seni melalui platform investasi SnowSeed. Ada minat dan pertanyaan yang signifikan dari luar negeri mengenai produk berikutnya.

Industri rumah sakit di Indonesia selama ini sebagai entitas nirlaba, sehingga memungkinkan adanya struktur yang dapat menghasilkan keuntungan besar. Penerbitan koin PDT yang dapat digunakan di rumah sakit di Indonesia, diharapkan dapat membangun sistem yang memperluas praktik penggunaan koin tersebut sehingga terus meningkatkan nilainya.

Sementara itu, SnowSeed secara aktif menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia, seperti Lippo Group, konglomerat bisnis peringkat keenam di Indonesia, dan Rumah Sakit Siloam, waralaba medis terbesar di Indonesia. Terbentuknya kemitraan strategis ini, menimbulkan antusiasme yang tinggi untuk melihat dampak yang akan ditimbulkannya terhadap pasar kripto di masa depan.

Buckingham Holdings telah menjadi mitra resmi Grup Lippo, sejak memulai proyek pipa gas di Provinsi Palembang pada 2017. MCI (Medi Crypto International) adalah pertukaran mata uang kripto terpusat yang dilisensikan oleh BAPETI, Kontrak Berjangka Komoditi Indonesia Otoritas Pengaturan Perdagangan.

Startup Biotech PathGen Raih Pendanaan Awal dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

Startup biotech PathGen mengumumkan pendanaan dengan nominal dirahasiakan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia. Dana segar ini akan dialokasikan untuk pengembangan R&D, teknologi, perluasan pasar, dan lainnya.

“Kami yakin bahwa pendanaan ini akan mendukung misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendemokratisasi solusi pengujian molekuler yang sesuai dengan konteks lokal,” ucap Co-founder dan CEO PathGen Susanti dalam keterangan resmi, Jumat (19/4).

PathGen merupakan startup bioteknologi berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler. Startup ini berdiri pada 2020 oleh Susanti (CEO) dan Michael Rampangilei (COO) yang bergabung pada 2023. Mereka percaya bahwa deteksi dini penyakit dan akses terhadap pengobatan yang lebih presisi merupakan hal yang krusial untuk mencegah terjadinya komplikasi kesehatan, tapi sayangnya belum semua orang bisa melakukannya.

Oleh karena itu, PathGen hadir dengan visi untuk mendemokratisasi solusi genomik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan menyediakan alat diagnostik molekuler yang terjangku untuk mendeteksi kanker dan berbagai penyakit lainnya di Indonesia.

“Kami menyambut PathGen ke dalam ekosistem kami dan bersemangat untuk mendukung PathGen dalam membuat solusi ini semakin mudah diakses oleh pasar. Kami yakin bahwa investasi ini tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga memperkuat kemampuan kita untuk meningkatkan dan menciptakan luaran klinis yang positif,” ujar Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Pemegang Saham Royal Group Indonesia Irawan Mulyadi menambahkan, pihaknya akan mendukung PathGen dalam mewujudkan ambisinya untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan melalui pengobatan presisi dengan menyediakan diagnostik molekuler yang tepat sasaran dan terjangkau untuk Indonesia dan negara lainnya.

“Kami akan membawa ahli korporasi dan bisnis kami ke PathGen dan memastikan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan berdampak. Kolaborasi dengan East Ventures akan memungkinkan kami untuk menggabungkan kekuatan dan kemampuan kami untuk melanjutkan terobosan inovasi di bidang kesehatan,” kata dia.

Solusi PathGen

Salah satu penyakit yang menjadi tantangan kesehatan global adalah kanker yang menyebabkan hampir 10 juta kasus kematian pada 2020. Sekitar setengah dari seluruh kasus kanker terjadi di negara berkembang dan negara berpendapatan rendah.

Meskipun demikian, WHO (World Health Organization) mengungkapkan terdapat kesenjangan akses terhadap pengobatan kanker yang komprehensif. Walaupun terdapat lebih dari 90% negara berpendapatan tinggi mempunyai sumber daya yang memadai, sayangnya kurang dari 15% negara berpendapatan rendah memilikinya.

Misalnya di Indonesia, hanya 18% fasilitas kesehatan yang memiliki akses terhadap tes kanker molekuler, hal ini disebabkan oleh biaya yang mahal, kompleksitas tes, serta keterbatasan kapasitas manusia dan laboratorium.

Sebagai solusinya, PathGen menyediakan solusi diagnostik molekuler yang dapat diakses dan diandalkan untuk mengidentifikasi risiko berdasarkan riwayat keluarga, menentukan prognosis (prakiraan kemungkinan terkena suatu penyakit), dan memprediksi respons pengobatan.

Untuk memfasilitasi pengujian yang lancar dan meningkatkan adopsi di pasar Indonesia, alat tes ini sebagian besar akan berbasis PCR. Pendekatan ini memanfaatkan melimpahnya instrumen PCR di Indonesia akibat pandemi COVID-19. Dengan memanfaatkan teknologi PCR, PathGen berambisi ingin memberikan solusi pengujian komprehensif yang layak, baik secara teknis dan finansial dengan infrastruktur yang ada dan mempertimbangkan kendala harga di pasar Indonesia.

PathGen juga mengembangkan diagnostik molekuler melalui pengembangan teknologi mutakhir seperti Next-generation sequencing (NGS) untuk kanker dan penyakit lainnya. NGS telah merevolusi genomik yang memungkinkan analisis genom berukuran besar secara cepat dan hemat biaya, dan pada saat yang bersamaan, memfasilitasi pembuatan profil penyakit secara komprehensif.

Pendekatan ini mengidentifikasi varian genetik yang berkaitan dengan respons dan metabolisme obat sehingga dapat menghasilkan pengobatan yang terpersonalisasi dengan mengoptimalkan pemilihan dan dosis obat untuk setiap pasien. Selain itu, PathGen berinovasi dengan patologi digital dan platform AI untuk meningkatkan akurasi dan presisi diagnostik.

Sejak berdiri, perusahaan telah mencatat beberapa pencapaian, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan bioteknologi, BioFarma, untuk memproduksi dan mendistribusikan produk perdananya, BioColoMelt-Dx, sebuah alat diagnostik molekuler untuk kanker kolorektal yang diluncurkan pada 2022.

Produk ini diluncurkan sebagai kit diagnostik molekuler pertama di Indonesia yang sudah teruji dan diproduksi secara lokal. Disebutkan BioColoMelt-Dx telah tersedia di rumah sakit kanker besar di Indonesia, antara lain Pusat Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.