Perkuat Lini B2C, Startup Insurtech Igloo Luncurkan Platform D2C di Indonesia

Igloo, perusahaan insurtech regional, resmi meluncurkan platform direct-to-consumer (D2C) bernama igloo.co.id di Indonesia. Platform ini memberikan fleksibilitas bagi masyarakat untuk memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup mereka, mulai dari asuransi hewan peliharaan hingga kendaraan listrik.

Peluncuran ini dilatarbelakangi oleh penetrasi asuransi di Indonesia yang masih rendah, hanya 2,7% menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui platform baru ini, Igloo berharap dapat meningkatkan inklusi dan literasi asuransi di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya perlindungan finansial.

Pada platform igloo.co.id, pengguna dapat memilih berbagai produk asuransi dari penyedia terkemuka seperti Zurich, Sompo, Sinar Mas, dan Oona. Produk-produk ini mencakup asuransi hewan peliharaan, perjalanan, mobil, sepeda motor, dan kendaraan listrik. Selain itu, Igloo juga berencana menambahkan asuransi kecelakaan pribadi pada akhir bulan Oktober.

“Platform ini memberikan kebebasan bagi konsumen untuk menjelajahi, mempelajari, dan memilih produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Kami berkomitmen untuk mengatasi tantangan aksesibilitas dan keterjangkauan dalam adopsi asuransi di Indonesia,” ujar Co-founder dan CEO Igloo Raunak Mehta.

Utamakan pengalaman pengguna

Lewat platform D2C ini, Igloo menghadirkan fitur-fitur unggulan yang dirancang untuk memudahkan pengguna, seperti Fast Quotes untuk mendapatkan penawaran asuransi cepat, Buy-Now-Upload-Later untuk pengajuan dokumen yang fleksibel, serta Claims Support yang siap membantu pelanggan selama proses klaim. Dukungan pelanggan juga tersedia melalui WhatsApp dan saluran digital lainnya.

Sejak soft launch pada Mei lalu, platform ini telah menarik hampir 20.000 pengunjung setiap bulan. “Kami terus menyempurnakan layanan berdasarkan umpan balik pelanggan untuk memastikan pengalaman yang optimal,” ungkap Head of D2C Igloo Indonesia Delta Andreansyah.

Dengan peluncuran igloo.co.id, Igloo memperluas jangkauannya di pasar Indonesia dan semakin mendekatkan asuransi ke masyarakat, sesuai dengan misinya untuk mendemokratisasi asuransi melalui teknologi.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Emtek Kembali Borong Saham Bukalapak Senilai Rp1,1 Triliun

Di tengah volatilitas saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mengumumkan penambahan kepemilikan saham Bukalapak, dari sebelumnya 850 juta saham (0,82%) menjadi 10,6 juta saham (10,36%). Hal ini sesuai disampaikan dalam keterbukaan perusahaan.

Jumlah saham baru yang dibeli sebanyak 9,8 miliar saham atau setara 9,54%. Transaksi ini menggunakan harga per saham Rp120, sehingga menghasilkan nilai pembelian Rp1,1 triliun. Emtek mengatakan bahwa tujuan transaksi ini adalah untuk investasi jangka panjang.

Sebelumnya kemarin (09/10) sempat santer beredar kabar bahwa Bukalapak mencatatkan crossing sekitar Rp2,08 triliun pada sesi perdagangan sahamnya dengan harga rata-rata Rp155,- (di atas harga rata-rata perdagangan Rp132-Rp150 per saham).

Berdasarkan struktur kepemilikan terakhir per September 2024, pemegang saham terbesar setelah Ant Financial 9,7 miliar saham atau setara 9,4%. Adapun Emtek menjadi pemegang saham terbesar dengan 25,4 miliar saham atau 24,6% kepemilikan.

Penambahan saham Emtek ini sekaligus menggerus saham yang dipegang oleh Ant Financial.

Ini adalah kali kedua grup Emtek mengumumkan “borong” saham Bukalapak. Sebelumnya mereka juga mengumumkan aksi korporasi serupa pada Juni 2022. Melalui anak usahanya PT Kreatif Media Karya (KMK), perseroan membeli 724,30 juta saham atau setara 0,7%. EMTEK pertama kali berinvestasi di Bukalapak dengan memberikan pendanaan seri B pada Februari 2015.

Dinamika Bukalapak

Bukalapak baru-baru ini banyak menjadi buah-bibir, setelah adanya rumor akan diakuisisi oleh raksasa e-commerce asal Tingkok, TEMU. Kendati demikian melalui pernyataan resminya perusahaan mengatakan tidak mengetahui adanya rencana akuisisi tersebut. Rumor ini pun membuat pasar berspekulasi, menjadikan harga saham Bukalapak sempat terseret naik dalam beberapa hari ke belakang.

Di luar isu tersebut, Bukalapak juga baru tinggal salah satu petingginya Teddy Oetomo yang mengundurkan diri dengan alasan personal. Mundurnya Teddy sebagai Direktur/Presiden Bukalapak menjadikan puncak kepemimpinan perseroan kini hanya dinakhodai 3 orang direktur, yakni Willix Halim (CEO), Natalia Firmansyah (CFO), dan Victor Lesmana (Direktur).

Application Information Will Show Up Here

Startup Insurtech Rey Umumkan Pendanaan Tambahan Rp53 Miliar

Startup insurtech Rey mengumumkan tambahan pendanaan sebesar $3,5 juta atau setara Rp53 miliar. Pendanaan ini dipimpin CyberAgent Capital, Arthazen Capital, dan PT Gametraco Tunggal, serta didukung investor sebelumnya, termasuk Trans Pacific Technology Fund (TPTF), Genesia Ventures, dan Reycom Document Solusi (RDS).

Dengan dana segar ini, Rey ingin memperkuat visinya untuk mentransformasi proteksi kesehatan melalui layanan yang holistik, terjangkau, dan sepenuhnya digital. Hingga saat ini, Rey telah melayani lebih dari 50.000 pengguna dan 100 organisasi.

Selain menawarkan layanan kesehatan individu dan organisasi, Rey mencatat keberhasilan dengan rasio klaim produk asuransi yang terintegrasi hanya sekitar 50%, jauh lebih rendah dibandingkan asuransi kesehatan konvensional yang mencapai 105,7% pada semester pertama 2024. Rey juga tidak pernah menaikkan premi sejak 2022, menjadikannya solusi yang kompetitif.

Inovasi Rey

Rey juga terpilih sebagai salah satu penyelenggara Inovasi Digital Kesehatan (IDK) di Regulatory Sandbox Kementerian Kesehatan pada tahun 2024. Sebelumnya, Rey menyelesaikan Regulatory Sandbox Inovasi Keuangan Digital dari OJK, menegaskan perannya sebagai pionir dalam integrasi layanan kesehatan dan keuangan.

Rey menawarkan solusi baru untuk sistem administrasi pihak ketiga (TPA) yang selama ini cenderung administratif. Melalui teknologi dan ekosistemnya, Rey memperkenalkan active health management, yang mengedepankan keterlibatan kesehatan berkelanjutan, baik preventif maupun kuratif. Langkah ini menjadi solusi bagi tantangan industri asuransi kesehatan yang menghadapi peningkatan klaim.

Sebagai pionir di industri ini, Rey juga mengembangkan sistem berbasis generative AI dan rekam medis elektronik untuk klaim dan underwriting. Teknologi ini telah dipaparkan dalam Indonesia Underwriting Summit 2024 dan diklaim mendapat respons positif dari berbagai perusahaan asuransi di Indonesia.

Tahun 2024 menjadi tahun yang sibuk bagi Rey, dengan pendanaan baru, partisipasi dalam program IDK Kemenkes, penyelesaian Regulatory Sandbox OJK, serta prestasi internasional dengan masuk sebagai Top 4 di ajang Fintech Elevator Pitch Competition di Hong Kong.

“Kami bangga dengan pencapaian tahun ini dan akan terus berinovasi untuk menghadirkan solusi proteksi kesehatan yang berkelanjutan,” ujar Co-Founder & CEO Rey Evan Tanotogono.

Sebelumnya Rey terakhir kali mengumumkan pendanaan pada Juli 2022 lalu. Kala itu perusahaan mengumumkan pendanaan baru sebesar $4,2 juta (lebih dari 63 miliar Rupiah) dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF), Genesia Ventures, dan PT Reycom Document Solusi (RDS).

TPTF merupakan investor pra-awal Rey yang menyuntik dana sebesar $1 juta pada September 2021. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga merilis fitur pendukung untuk kartu keanggotaan dinamai ReyCare, ReyCard, dan ReyFit.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Startup Fintech-Enabler Pallav Terima Pendanaan Awal, Bantu Lembaga Kredit Lakukan Digitalisasi

Startup fintech-enabler Pallav mengumumkan perolehan pendanaan awal dengan nominal dirahasiakan dari sejumlah investor termasuk M Venture Partners, Kadan Capital, dan Monk’s Hill Ventures. Selain itu beberapa eksekutif senior di bidang keuangan, seperti Jefferson Chen (pendiri Advance Intelligence Group) dan Arun Pai (mantan eksekutif Flow/AsiaCollect), juga berpartisipasi dalam investasi ini. Dana ini akan digunakan Pallav untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan memperluas tim guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Pallav bertujuan untuk membangun sistem operasi kredit yang membantu lembaga keuangan tradisional di Indonesia dan sekitarnya. Co-founder & CEO Pallav Nathan Gunawan, menyatakan bahwa fokus utama mereka adalah memperkuat akses keuangan bagi masyarakat luas yang memerlukan kredit, dengan memberdayakan bank dan lembaga keuangan lainnya agar lebih efisien dan menguntungkan.

Selain Pallav, sejumlah startup lokal juga hadir sebagai fintech-enabler membantu lembaga keuangan tradisional lakukan digitalisasi. Misalnya Finfra, mereka memungkinkan bisnis untuk menambahkan fitur lending ke dalam model bisnisnya, misalnya untuk skenario invoice financing atau solusi pembiayaan purchasing. Selain itu ada juga Komunal yang fokus membantu proses digitalisasi BPR.

Transformasi digital untuk lembaga keuangan tradisional

Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi Pallav dalam operasional lembaga keuangan tradisional adalah praktik penagihan yang masih manual dan tidak efisien. Metode ini tidak hanya mempersulit lembaga untuk melayani nasabah dengan risiko lebih tinggi, tetapi juga meningkatkan biaya operasional. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pallav memperkenalkan modul layanan pinjaman yang mendukung peminjaman berisiko tinggi dan mengoptimalkan proses penagihan melalui teknologi canggih.

Platform Pallav yang telah bersertifikasi ISO-27001 ini dilengkapi dengan template perilaku berbasis kecerdasan buatan (AI), proses penagihan digital, serta dasbor pemantauan yang memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketat Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Solusi ini membantu bank meningkatkan upaya pemulihan pinjaman mereka dengan lebih efektif.

Diluncurkan pada April 2024, Pallav kini telah bermitra dengan hampir 20 lembaga keuangan di Indonesia. Modul layanan pinjamannya membantu meningkatkan pemulihan pinjaman hingga 30% lebih tinggi dibandingkan metode konvensional yang digunakan oleh lembaga keuangan sebelumnya.

Dipimpin oleh Nathan Gunawan, Jason Rusli, Vikram Jain, dan Sajan Pruthi, tim Pallav memiliki pengalaman luas di industri keuangan dan teknologi. Mereka sebelumnya terlibat dalam proyek-proyek inovatif di perusahaan seperti Bain & Company, TravelokaPayLater, dan MoneyView di India.

Dengan pendanaan baru ini, Pallav berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi yang mampu mentransformasi layanan keuangan di Indonesia, khususnya dalam ruang pinjaman, demi memberikan solusi yang lebih aman dan efisien bagi masyarakat luas.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Enam Startup AI Tahap Awal Unjuk Gigi di Demo Day DSLaunchpad AI 2024

DSLaunchpad AI merupakan program inkubator startup tahap awal yang fokus mengembangkan solusi dengan kecerdasan buatan (AI) sebagai salah salah satu fondasinya. Program ini terdiri dari akvitias pembelajaran, penugasan, hingga mentoring yang berlangsung intensif selama 4 minggu; dan ditutup dengan Demo Day sebagai sesi presentasi lulusan terbaik dari program ini.

DSLaunchpad AI diinisiasi oleh firma konsultan Discovery/Shift dan modal ventura DS/X Ventures yang merupakan bagian dari DailySocial Group.

Sejak pendaftaran dibuka pada awal Juli 2024 s/d pertengahan Agustus 2024, DSLaunchpad AI mendapatkan 159 startup pendaftar. Dari jumlah tersebut lalu tim DS/X Ventures melakukan kurasi menjadi TOP22 Startup yang mendapatkan pembinaan 1-on-1 dengan para supermentors. Hingga mengerucutkannya menjadi TOP6 untuk mengikuti Demo Day di hadapan puluhan investor (VCs, CVCs, Angels) dan korporasi.

“Tahun ini benar-benar luar biasa! Melihat para talenta AI Indonesia melampaui ekspektasi dengan ide-ide brilian dan inovasi yang berani membuat kami semakin bersemangat. Terima kasih tak terhingga kepada para mitra dan mentor yang luar biasa – dukungan kalian telah membuka jalan bagi masa depan AI yang penuh potensi di Indonesia. Kita baru saja memulai, dan perjalanan ini akan semakin menginspirasi!” ujar Managing Partner Discovery/Shift, Rama Mamuaya.

Mentor dan Benefit

Selama 4 minggu, para startup mendapatkan sesi mentoring secara intensif. Demi meningkatkan fleksibilitas, di tengah kesibukan para founder dalam menggarap startupnya, sesi ini dilakukan secara online di malam hari. Para founder terpilih disuguhkan materi dan pembinaan langsung dari pada mentor meliputi:

Nama Perusahaan Materi
On Lee CTO GDP Venture, CEO & CTO GDP Labs AI Fundamental
Andrias Ekoyuono Chief of AI & Corporate Strategy Kumparan Ideation and Problem Identification
Risman Adnan Director of Digital Techology Kalbe Digital Lab Market Research & Validation
Hokiman Kurniawan Co-Founder & CEO Meeting.ai Product Development Planning
Irzan Raditya Co-Founder & CEO Kata.ai Business Model Development
Gani Putra Lie Head of Investment MDI Ventures Financial Planning and Fundraising
Ananda Budi Sr. Architect Solution Alibaba Cloud Indonesia AI Technical Workshop
Michael Cleavant Head of Investment DS/X Ventures Pitching Preparation for Early-Stage Startup

Selain itu, para peserta juga mendapatkan perks tambahan atas keterlibatan Alibaba Cloud Indonesia dalam mendukung program DSLaunchpad AI. Yakni para peserta mendapatkan akses eksklusif ke program Alibaba Cloud Catalyst, yang memungkinkan setiap startup mendapatkan benefit cloud credit senilai $1000 (atau setara Rp15,5 juta) untuk kebutuhan pengembangan dan R&D, juga akses ke ekosistem startup Alibaba Cloud.

Untuk peserta terbaik, Alibaba Cloud juga akan memberikan credit cloud tambahan senilai $20.000 atau setara dengan kredit senilai Rp231 juta.

 TOP6 Startup

Setelah tahapan inkubasi, dipilih 6 startup terbaik yang akan mempresentasikan startup mereka di hadapan investor dan korporasi. Demo Day ini bertujuan untuk membuka potensi kolaborasi dan sinergi antara startup terpilih dengan para stakeholder di jaringan DailySocial.

Berikut daftar 6 startup AI yang terpilih masuk ke sesi Demo Day:

Startup Deskripsi
InLive Inlive adalah SaaS telekonferensi yang membantu pengembang atau perusahaan mengembangkan aplikasi telekonferensi kustom mereka dalam hitungan minggu, bukan bulan, dengan menggunakan API cloud yang mereka miliki.
Ternakin Ternakin adalah operator peternakan ikan yang bermitra dengan petani, memanfaatkan IoT dan AI untuk mengoptimalkan operasional peternakan dan meningkatkan transparansi. Pendekatan Ternakin memberdayakan petani untuk meningkatkan produktivitas sambil memastikan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan.
Mulai.com Mulai.com adalah Platform Anti Kejahatan Keuangan terpusat tanpa kode (no-code) untuk fintech dan bank dalam memerangi kejahatan keuangan seperti Pencucian Uang dan Penipuan di ruang Fiat & Kripto.
TalentMarket Talent Market adalah mesin pencari berbasis AI untuk menemukan talenta global yang telah diverifikasi serta peluang kerja.
Diva Diva, sebuah platform automasi proses bisnis tanpa kode (no-code), bertujuan untuk mengakhiri tugas-tugas berulang bagi operator, agen, dan proses manual lainnya. Platform ini akan membuka peluang untuk fokus pada hal-hal yang penting dan meningkatkan produktivitas serta profitabilitas guna mendorong pendapatan sambil mengurangi biaya.
Paperless Hospital PaperlessHospital adalah startup yang berfokus pada solusi juru tulis medis bertenaga AI untuk rumah sakit. Teknologi mereka mengotomatiskan proses dokumentasi, memungkinkan dokter untuk lebih banyak menghabiskan waktu merawat pasien sambil memastikan catatan medis yang akurat dan efisien. Startup ini membantu penyedia layanan kesehatan mengurangi beban administratif dan meningkatkan alur kerja secara keseluruhan.

DSLaunchpad AI berharap dengan adanya rangkaian program ini dapat meluluskan startup AI tahap awal yang siap terap di pasar, di tengah kebutuhan pasar AI yang terus meningkat di Indonesia maupun dunia.

GOTO Memilih Hengkang dari Vietnam, Sementara Sejumlah Startup Lokal Terus Perkuat Kehadiran di Sana

Tepat sepekan yang lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“GoTo”) resmi mengumumkan penutupan operasional di Vietnam, efektif 16 September 2024. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada pasar yang memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan jangka panjang.

Vietnam hanya menyumbang kurang dari 0,5% terhadap Gross Transaction Value (GTV) grup dan 2% dari GTV layanan on-demand. Karena itu, penutupan ini dinilai tidak akan berdampak material pada operasional atau kondisi keuangan perusahaan. GoTo memastikan proses penutupan akan mengikuti peraturan lokal, dan tetap berkomitmen pada target EBITDA impas di tahun 2024.

Kendati decacorn lokal ini menyerah di pasar Vietnam, saat ini masih ada sejumlah startup lokal yang memiliki basis di sana, berikut di antaranya:

Ruangguru

Ruangguru memulai ekspansi ke Vietnam dengan nama Kien Guru pada 2019. Vietnam menjadi negara pertama tujuan ekspansi Ruangguru karena dinilai memiliki masalah yang sama seperti yang dihadapi Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya di bidang pendidikan.

Kegiatan bisnis di Vietnam makin diperkuat setelah pada Mei 2023 mereka mengumumkan akuisisi atas Mclass, sebuah platform live teaching asal Vietnam. Hal ini disebut sebagai langkah strategis perusahaan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapabilitasnya di wilayah tersebut.

Green Rebel

Startup produsen pangan nabati Green Rebel Foods resmi meluncurkan produknya di Vietnam, yang juga sekaligus menandakan aksi ekspansi terbarunya di regional.

Disebutkan dalam debut awalnya Green Rebel telah berkolaborasi dengan tujuh mitra di Ho Chi Minh City dan Hanoi untuk memasarkan produknya, antara lain Annam Group, eMart, Genshai, Laang Saigo, L’s Place, MM Mega Market Vietnam, dan Organic Convenience Stores.

PasarPolis

Setelah bukukan pendanaan seri A pada tahun 2018, satu tahun setelahnya startup insurtech PasarPolis menggalakkan ekspansi regional dengan memasuki pasar Vietnam. Salah satu strateginya dengan menggalang kerja sama strategis dengan mitra lokal, di antaranya Atadi, Sendo dan Go-Viet (Gojek adalah salah satu investor PasarPolis). Mereka juga menunjuk Country Manager untuk memimpin bisnis di sana.

“Dengan menghubungkan PasarPolis dengan platform yang dimiliki mitra, kami dapat menawarkan berbagai produk asuransi dari banyak perusahaan kepada konsumen mereka. Verifikasi dokumen yang dilakukan secara digital menawarkan proses klaim yang cepat untuk konsumen, prosesnya dapat diselesaikan dalam tiga menit,” ujar Founder & CEO PasarPolis Cleosent Randing dalam keterangan resminya kala itu.

Modalku (Funding Societies)

Setelah hadir di 4 negara di Asia Tenggara, Modalku mulai masuk pasar Vietnam sejak tahun 2022. Dengan ekspansi ini,  Modalku melayani UMKM di berbagai sektor, seperti pendidikan, ritel, teknologi, dan FMCG, dengan menawarkan produk pembiayaan perdagangan, pembiayaan inventaris, pembiayaan piutang dan utang di Ho Chi Minh, Hanoi, dan sekitarnya.

Sejak pandemi Covid-19, akses terhadap permodalan menghambat pertumbuhan UMKM di Vietnam. Berdasarkan data Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, UMKM mengambil porsi sebanyak 98% dari total bisnis di 2020. Namun, hanya 54% UMKM terdaftar yang aktif beroperasi di 2019. Padahal, UMKM telah memberikan lapangan pekerjaan terhadap 5,6 juta orang dan menyumbang lebih dari $241 miliar atau 40% dari PDB di Vietnam.

NusaTrip

Platform OTA NusaTrip mengumumkan pembukaan kantor regional di Ho Chi Minh City, Vietnam pada Maret 2023 lalu. Kantor regional ini akan berfokus untuk menciptakan berbagai inisiatif strategi penjualan dan bekerja sama dengan ekosistem pariwisata di negara tersebut.

Setelah pandemi Covid-19 menunjukkan pemulihan, Vietnam kembali membuka pintu untuk para wisatawan internasional pada Maret 2022. Semenjak itu, industri pariwisata domestik Vietnam mengalami pertumbuhan yang kuat dan berhasil mendatangkan lebih dari empat juta wisatawan mancanegara.

Ekspansi ini lalu dikuatkan dengan akuisisi NusaTrip terhadap startup akomodasi perjalanan B2B bernama VLeisure. Diharapkan solusi VLeisure yang melayani hotel ukuran kecil hingga menengah dapat memperluas cakupan layanan dan jangkauan NusaTrip di sana.

Fuse

Startup insurtech Fuse mulai hadir di Vietnam pada tahun 2021 dengan fokus awal menjual produk asuransi mikro. Terkait dengan pertumbuhan bisnisnya di negara lain seperti Vietnam, tercatat bahwa saat ini Fuse telah menerbitkan lebih dari 5 juta polis di negeri naga biru tersebut per akhir 2022.

Di sana Fuse menawarkan produk asuransi mikro melalui kanal e-commerce dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Lantas baru- baru ini, Fuse mereplikasi model Business to Agent/Broker to Customer–yang terbukti sukses dikembangkan di pasar Indonesia–ke negara Vietnam.

Menurut data laporan e-Conomy SEA 2022 yang dipublikasikan oleh Google, Temasek dan Bain & Company. Pertumbuhan ekonomi digital Vietnam diproyeksikan akan cemerlang pada tahun 2025. Vietnam diprediksi mencapai GMV sebesar $ 23 miliar di akhir tahun 2022 dan  US$ 49 miliar di tahun 2025.

Industri asuransi umum di Vietnam juga diprediksi akan tumbuh 2 karena didukung oleh pemulihan ekonomi yang kuat, peningkatan frekuensi bencana alam, dan pertumbuhan asuransi wajib.

Kredivo

Kredivo Group secara resmi mengumumkan perluasan ke Vietnam pada Agustus 2021. Produk diluncurkan secara bertahap, dimulai dengan pembayaran tagihan dan pinjaman pribadi, dilanjutkan dengan paylater pada Q4 2021.

Perluasan layanan ini dilakukan melalui joint venture dengan Phoenix Holding, perusahaan investasi (family office) setempat. “Kredivo Vietnam Joint Stock Company”, nama entitas barunya, juga bermitra dengan VietCredit Joint Stock Company, perusahaan pembiayaan di Vietnam untuk mengoperasikan bisnis paylater.

AC Ventures Dikabarkan Terlibat dalam Pendanaan Rp938 Miliar Produsen Susu Nabati Oatside

AC Ventures dikabarkan berpartisipasi ke pendanaan seri B Oatside, yang merupakan produsen susu oat berbasis di Singapura. Menurut data yang dicatatkan ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, sejumlah investor telah terlebih dulu masuk ke putaran ini, di antaranya TR Capital, Tangram Asia Capital, Temasek, dan GGV Capital. Total dana yang diraih dalam putaran ini melebihi $60 juta atau sekitar Rp938 miliar dengan valuasi $650 juta.

Ketika dimintai keterangan, pihak AC Ventures menolak memberikan komentar terkait kabar ini.

Oatside didirikan tahun 2020 oleh Benedict Lim, mantan CFO Kraft Heinz Indonesia. Mereka mengklaim sebagai produsen susu oat penuh pertama di Asia. Produk susu oatnya, yang diproduksi di Kabupaten Bandung, menggunakan oat panggang asal Australia dan dirancang khusus untuk selera Asia dengan cita rasa malt yang khas.

Saat ini produk Oatside sudah dipasarkan di 18 negara, di antaranya Singapura, Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Hong Kong, Filipina, dan India. Ekspansi pun terus digencarkan setelah sebelumnya perusahaan membukukan pendanaan seri A senilai $65,6 juta pada tahun 2022 lalu.

Nilai pasar untuk varian produk ini juga cukup besar di Asia-Pasifik, bahkan termasuk yang terbesar secara global. Menurut laporan Euromonitor International, Asia-Pasifik merupakan wilayah dengan kinerja terbaik untuk susu nabati, dengan penjualan mencapai $9,8 miliar pada tahun 2023.

Mengutip data DealStreetAsia, Oatside telah mendapati pertumbuhan bisnis signifikan dengan peningkatan 3x lipat pada tahun 2023 bernilai lebih dari $37 juta. Di sisi lain, kerugian perusahaan berkurang 59%, menjadi $1 juta.

Dengan permintaan yang terus bertambah dan pasar yang semakin luas, pada akhir tahun 2023 Oatside memperluas lini produknya dengan meluncurkan tiga varian es krim, serta varian susu oat Mocha dan Salted Caramel. Terbaru, Oatside merilis produk Chocolate Malt oat milk yang mengandalkan cita rasa malt khasnya. Produk ini awalnya tersedia di Singapura dan digambarkan sebagai “roti cokelat cair”.

Kompetisi Ketat, Flash Coffee di Indonesia Klaim Pertumbuhan Bisnis 50% Sepanjang H1 2024

Startup coffee-chain Flash Coffee mengklaim pertumbuhan signifikan di Indonesia pada paruh pertama (H1) 2024. Hal tersebut ditorehkan melalui peningkatan penjualan lebih dari 50% yang diimbangi perluasan gerai baru di Jakarta dan Bandung.

Saat ini, Flash Coffee mengoperasikan 67 gerai di Indonesia dan sedang dalam proses memperluas kehadirannya di pasar ini. Pendapatan per gerai diklaim meningkat lebih dari 50% sejak awal 2024, didukung oleh menu baru yang telah diluncurkan. Berkat strategi ini, Flash Coffee telah mencapai profitabilitas operasional di Indonesia.

Pertumbuhan yang mengesankan ini didorong oleh visi dan keputusan perusahaan untuk fokus pada pasar Indonesia, setelah menutup operasinya di pasar Asia lainnya serta sukses mengubah Flash Coffee di Thailand menjadi waralaba.

“Kami sangat antusias dengan potensi pasar Indonesia sejak membuka gerai Flash Coffee pertama kami di Jakarta pada Januari 2020,” ujar Founder & CEO Flash Coffee David Brunier. “Berkat dukungan dari pelanggan setia dan fokus strategis kami pada Indonesia sebagai pasar paling matang, kami kini memperluas jejak kami di negara ini dengan rencana penambahan banyak gerai baru dalam 12 bulan ke depan. Kami baru saja memulai.”

Proposisi nilai Flash Coffee

Setiap gerai baru dirancang untuk menawarkan pengalaman kopi yang unik, dengan minuman andalan Flash Coffee seperti Seasalt Palm Sugar Latte dan Whipped Strawberry Matcha. Selain itu, gerai ini juga dilengkapi dengan aplikasi pemesanan digital yang ramah pengguna serta konsep toko yang lebih besar dengan desain yang nyaman, mendorong pelanggan untuk tinggal lebih lama dan bersosialisasi.

Selain komitmen berkelanjutan dari pendiri Flash Coffee, Sebastian Hannecker dan David Brunier, White Star Capital telah menunjuk Jakob Angele, Venture Partner di White Star Capital dan mantan CEO foodpanda, untuk mendukung pertumbuhan Flash Coffee. Angele, yang berperan penting dalam mengembangkan foodpanda hingga mencapai volume transaksi $5,5 miliar, akan memanfaatkan keahliannya di industri F&B dan pengiriman makanan online untuk memperkuat posisi Flash Coffee di pasar Indonesia.

“Kami sangat senang melihat perubahan baru-baru ini dan fokus intensif kami pada Indonesia yang berbuah menjadi kesuksesan bisnis nyata. Saya sangat antusias dengan masa depan Flash Coffee,” ujar Jakob Angele, Ketua Eksekutif Flash Coffee dan Venture Partner di White Star Capital. “Indonesia adalah salah satu pasar kopi paling menarik dan dinamis di dunia. Flash Coffee berada di posisi unik untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang akan kopi berkualitas tinggi.”

Flash Coffee terakhir membukukan pendanaan seri B senilai $50 juta tahun 2023 lalu dipimpin oleh White Star Capital. Bersamaan dengan pengumuman pendanaan tersebut, mereka mengatakan telah mencapai 100% profitabilitas seluruh outlet di Indonesia. Sejak berdiri tahun 2020, Flash Coffee kini sudah memiliki kehadiran di Indonesia, Singapura, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Lanskap kompetisi coffee-chain

Dalam bermanuver di Indonesia, Flash Coffee dihadapkan pada persaingan yang cukup ketat. Di ranah ini – kedai kopi modern yang didukung layanan digital—sudah ada sejumlah pemain lokal yang memiliki kehadiran kuat. Sebut saja Kopi Kenangan, Fore Coffee, Janji Jiwa, dan sejumlah pemain lainnya.

Kopi Kenangan, sebagai unicorn di sektor ini, belum lama ini melakukan diversifikasi bisnis dengan menyasar kalangan menengah ke bawah lewat brand “Satu Kenangan”. Di gerai yang lebih kecil, mereka menawarkan aneka produk minuman kopi dengan harga yang lebih murah. Sebelumnya, Kopi Kenangan banyak melakukan ekspansi produk dengan menghadirkan aneka sajian roti.

Gambaran persebaran coffee-chain di Indonesia per 2023
Gambaran persebaran coffee-chain di Indonesia per 2023

Pemain lain seperti Janji Jiwa juga terus melakukan perluasan wilayah dengan memasuki kota-kota tier-2 dan tier-3.

Lanskap persaingan kopi kekinian kini juga mulai diramaikan dengan konsep “kopi gerobak”. Salah satu pemain yang terus bermanuver adalah Jago Coffee. April 2024 ini, mereka baru memperoleh pendanaan seri A sebesar $6 juta (sekitar Rp98 miliar) dipimpin investor  Intudo Ventures dan BEENEXT Accelerate. Dengan model bisnis ini, perusahaan mengklaim telah mencapai profitabilitas yang stabil selama beberapa kuartal berturut-turut dan tumbuh lebih dari 13x pada 2023.

Application Information Will Show Up Here

TransTRACK Raih Pendanaan Seri A Rp185 Miliar untuk Mentransformasi Sektor Logistik dan Transportasi

TransTRACK, startup digitalisasi operasional armada melalui solusi fleet operation optimizer dan supply chain integrator, mengumumkan penutupan pendanaan seri A sebesar $12 juta atau setara Rp185 miliar. Putaran ini dipimpin Eurazeo dan Cocoon Capital, dengan dukungan IFP Securities, Bintang Delapan, dan AppWorks. Putaran ini melanjutkan pendanaan pra-seri A yang dibukukan pada Juni 2023 lalu senilai $2,1 juta (lebih dari Rp31 miliar) yang dipimpin Ortus Star.

Dengan modal tambahan yang didapat, TransTRACK akan mempercepat ekspansi ke seluruh Asia Tenggara, terutama memperdalam penetrasi di pasar Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Lalu selanjutnya akan mulai mengeksplorasi pasar Australia dan Taiwan.

“Dengan dukungan ini, kami tidak hanya mempercepat ekspansi kami tetapi juga memperkuat peran kami sebagai game changer dalam mentransformasi digitalisasi manajemen armada di Asia Tenggara. Sejak didirikan, kami berkomitmen untuk mendorong inovasi dalam logistik dan manajemen armada, dan dengan pendanaan ini, kami sangat antusias untuk memperluas operasi kami dan memenuhi permintaan yang berkembang dari para pelanggan kami,” ujar Founder & CEO TransTRACK Anggia Meisesari.

Potensi besar di sektor logistik

Seiring dengan sektor logistik di Asia Tenggara yang diproyeksikan bernilai lebih dari $55 miliar pada tahun 2025, TransTRACK berambisi jadi yang terdepan dalam transformasi ini. Dengan pesatnya peningkatan e-commerce, urbanisasi, dan meningkatnya permintaan akan solusi rantai pasokan yang efisien, solusi end-to-end inovatif TransTRACK siap untuk menangkap pangsa pasar yang besar di pasar regional utama, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Momentum ini semakin memperkuat kehadiran TransTRACK di industri teknologi Asia Tenggara, mentransformasi berbagai sektor dengan meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan transportasi dan logistik melalui penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). Selain itu, solusi teknologi ramah lingkungan TransTRACK, termasuk dasbor emisi karbon, analisis jejak karbon, dan optimalisasi transportasi laut, siap mendukung penerapan pajak karbon Indonesia pada tahun 2025.

Dengan mendigitalisasi operasi armada, TransTRACK mengklaim bisa membuat perusahaan meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan armada sebesar 40% sekaligus mengurangi biaya lembur, bahan bakar dan tenaga kerja, total jarak tempuh, dan waktu menganggur sebesar 30%. Dengan visibilitas real-time, analitik prediktif, dan proses yang disederhanakan, bisnis dapat mengoptimalkan operasi, meminimalkan penundaan, dan meningkatkan tingkat layanan, menjadikan TransTRACK sebagai mitra utama dalam mengatasi tantangan logistik unik yang dihadapi di seluruh wilayah regional ini.

“Logistik tetap menjadi kunci bagi daya saing perekonomian Asia Tenggara secara keseluruhan, namun sektor ini menghadapi fragmentasi dan inefisiensi mengingat tantangan infrastruktur di wilayah tersebut. Ada potensi besar bagi pemain yang tepat untuk mengembangkan solusi yang meringankan dislokasi ini dan menurunkan biaya logistik, sekaligus mengurangi emisi dan meningkatkan standar keselamatan bagi operator, penumpang, dan kargo di seluruh industri,” jelas Investment Director Eurazeo Ernest Xue.

Ia melanjutkan, “Investasi kami pada TransTRACK menandakan keyakinan kami bahwa produk berkelanjutan yang muncul dari hubungan data dan mobilitas akan menjadi transformatif bagi salah satu industri paling tradisional di dunia. Sebagai investor global yang telah mendukung dekarbonisasi logistik di berbagai belahan dunia, kami berkomitmen untuk bermitra dengan para wirausahawan yang bekerja keras untuk menciptakan solusi yang berkontribusi terhadap dekarbonisasi di Asia Tenggara dan membantu dunia usaha mengurangi jejak karbon mereka dan mewujudkan perkotaan yang lebih berkelanjutan.”

Pertumbuhan bisnis

TransTRACK telah menunjukkan pertumbuhan luar biasa sejak didirikan pada tahun 2019, mencapai pertumbuhan bulanan sebesar 20% selama setahun terakhir.  Saat ini, TransTRACK telah melayani lebih dari 1.200 klien di 130 kota di Indonesia dan 30 kota di Malaysia dan Singapura, dengan lebih dari 150.000 subscription, melayani berbagai sektor termasuk logistik, transportasi umum, ritel, keuangan, pertambangan, pelabuhan & kelautan, jasa industri, serta perkebunan & kehutanan.

Pendanaan bari ini akan mendorong rencana ambisius TransTRACK untuk memperluas operasinya ke 100 kota di seluruh Indonesia dan semakin memperkuat kehadirannya di pasar logistik dan transportasi yang berkembang pesat di Asia Tenggara.

Putaran pendanaan ini menandai momen penting dalam pertumbuhan perusahaan, seiring dengan perjalanan inovasi dan ekspansi TransTRACK. Dengan dukungan dari investor terkemuka, TransTRACK siap menjadi pemain kunci dalam sektor logistik dan transportasi Asia Tenggara, mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan pertumbuhan di seluruh kawasan.

Application Information Will Show Up Here

Startup Agritech Beleaf Dikabarkan Terima Pendanaan Tambahan dari Norinchukin

Startup agritech Beleaf dikabarkan menerima pendanaan tambahan untuk putaran seri A mereka. Menurut data yang dilaporkan ke regulator, seperti dikutip Alternative.pe, perbankan asal Jepang yakni Norinchukin masuk memberikan tambahan dana $1 juta atau sekitar Rp15,5 miliar.

Sebelumnya pada pertengahan 2023 lalu, Beleaf mengumumkan perolehan pendanaan seri A $6,85 juta atau lebih dari Rp103 miliar dipimpin oleh Alpha JWC Ventures. Putaran ini melanjutkan pendanaan tahap awal yang berhasil diraih pada akhir 2022 lalu. Turut berpartisipasi dalam putaran ini investor baru Openspace Ventures dan beberapa angel investor.

Fokus pada layanan Farming as a Services (FaaS), Beleaf mengajak mitra petani untuk mengimplementasikan sistem pertanian modern seperti dengan konsep hidroponik. Kepada mitranya, Beleaf memberikan dukungan berupa supai benih berkualitas tinggi, bimbingan penanaman, teknologi IoT, hingga layanan penjualan hasil panen. Mengutip data di situsnya, saat ini ada 97 mitra FaaS dengan total lahan mencapai 12 hektar.

Untuk konsumen akhir dan bisnis, Beleaf Farms menyediakan produk makanan segar seperti sayuran hijau, buah-buahan, bahkan paket penanaman sayur rumahan. Produk Beleaf juga disalurkan lewat sejumlah platform seperti Sayurbox, Astro, GrabMart, hingga supermarket seperti Hypermart, HERO, Papaya, SuperIndo, dan sebagainya.

Awal mula Beleaf

Beleaf didirikan sejak 2019 oleh Amrit Lakhiani. Mereka mengawali bisnis sebagai merek hidroponik premium yang menawarkan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Seiring pertumbuhan bisnis dan pengalaman mengelola pertanian mereka sendiri, perusahaan mulai mengembangkan produknya ke manajemen pertanian yang didukung teknologi.

Beleaf meluncurkan program Farming as a Service pada tahun 2022, melibatkan petani di Puncak dan Bandung dengan manajemen pertanian yang dimungkinkan oleh teknologi. FaaS sudah dengan cepat menyelesaikan beberapa tantangan mendesak di sektor ini. Meskipun merupakan negara agraris, potensi Indonesia masih belum teroptimalkan dan ketergantungannya pada impor hasil pertanian masih tinggi.

Amrit mengaku pihaknya menyadari bahwa alih-alih membangun lebih banyak pertanian sendiri, mereka memiliki sesuatu yang dapat diterapkan secara luas dan lebih kuat. Didukung oleh big data dan IoT, solusi Beleaf menawarkan layanan end-to-end  mulai dari operasional, distribusi, dan offtaking – menghubungkan pertanian, distributor, dan pengecer dalam satu ekosistem terintegrasi. Hal ini memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan profitabilitas mereka.

Fokus bisnis saat ini adalah mengendalikan dan meningkatkan hasil pertanian mitra hingga 15%. Platform mereka memantau cuaca, pembibitan, aktivitas penanaman, dosis nutrisi, perencanaan pertanian, dan panen. Semua data yang dikumpulkan dari proses ini kemudian akan memperkuat pembelajaran mesinnya untuk peningkatan berkelanjutan pertanian, serta penelitian dan pengembangan solusi agribisnis di masa depan.