Mengoptimalkan Tim yang Ada untuk Mendapatkan Inovasi

Bisnis startup dibangun dari sumbangsih orang-orang yang berada di dalamnya. Ide dan eksekusi awal ada pada tim. Untuk mengelola anggota tim butuh pemahaman ekstra baik secara tim maupun individu. Pemahaman ini wajib dimiliki oleh semua orang pemimpin. Jika suatu saat terjadi deadlock atau inovasi yang mandek, pemimpin perlu mengeksplorasi dan mengoptimalkan anggota timnya untuk menemukan sesuatu hal yang baru.

Berikut beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan tim yang ada dan menemukan inovasi selanjutnya.

Mempersilakan orang-orang “lapar” untuk memimpin

Untuk bisa menggali inovasi dan mengetahui potensi-potensi lain dari tim pemimpin wajib mengetahui kemampuan individu dan kerja sama tim masing-masing. Kemudian buat waktu bersama-sama untuk mengetahui antusias masing-masing anggota tim dalam mengembangkan tim.

Dari sama pemimpin bisa mencoba memberikan kesempatan orang-orang yang terlihat “lapar” dan haus akan kemajuan dan rasa ingin tahu yang tinggi untuk menjadi seorang pemimpin. Awalnya memang butuh penyesuaian, namun jika ini merupakan cara untuk mendapatkan inovasi baru, tidak ada salahnya dicoba.

Menantang asumsi

Insting atau naluri dalam mengambil keputusan biasanya dimiliki oleh semua pemimpin. Selain itu, dalam melakukan inovasi yang berkelanjutan asumsi sering muncul. Jika bisnis ingin mendapatkan lebih banyak inovasi bisa dilakukan dengan mencoba menguji asumsi-asumsi yang ada, bisa dari pemimpin atau anggota tim yang lain.

Pengujian dan strategi yang baru adalah dua hal yang harus terus diulang untuk menguji asumsi. Dengan menantang asumsi bisnis bisa lebih dini mengidentifikasi perubahan dan menyiapkan strategi untuk mengantisipasinya.

Mengedepankan komunikasi yang baik

Inovasi sekarang ini bisa hadir dari mana saja. Tidak hanya mengandalkan insting pemimpin atau hasil brainstorming. Inovasi bisa didapatkan dari komunikasi yang baik, baik dengan pengguna, tim atau orang-orang terdekat.

Ide atau gagasan sering terhambat karena tidak adanya komunikasi atau komunikasi yang kurang baik antara pemimpin dengan tim atau bisnis dengan penggunanya. Biasanya dari komunikasi-komunikasi tersebut ditemukan alasan yang kuat mengembangkan produk atau fitur baru untuk melengkapi yang sudah ada.

ViuGraph Usung Konsep Social Network, Incar Pengguna Usia Muda

Konsep social networking atau media sosial menjadi model-model dan layanan yang cukup populer di Indonesia. Bahkan untuk media sosial besar seperti Facebook, Instagram dan Twitter Indonesia masih menjadi negara dengan sumbangsih pengguna dan posting tertinggi. Meski sudah banyak media sosial populer di Indonesia, hal ini tidak membuat ViuGraph “minder” untuk merebut hati pengguna internet di Indonesia.

ViuGraph merupakan layanan social networking yang memungkinkan pengguna berbagi foto dan video. Dikembangkan PT Svarga Indomulia Mediatama, layanan yang mulai diluncurkan di pertengahan tahun 2017 ini mencoba merebut hati para pengguna media sosial mainstream yang mulai muak dengan postingan yang bertebaran yang tidak sesuai dengan minat mereka. ViuGraph menawarkan filter berdasarkan kategori (selain following) dengan keinginan masing-masing.

“ViuGraph memberikan platform berbagi cerita dalam klasifikasi topik-topik tertentu, di samping dengan teman yang sudah dikenal. Selain hal tersebut, ada fitur filtering yang membuat pengguna ViuGraph hanya melihat apa yang diinginkan dengan timeline berdasarkan waktu kronologis konten tersebut di upload. You Watch What You Want, You View What You Like,” ungkap founder CEO ViuGraph Wahyu Widi.

Wahyu menjelaskan ViuGraph memiliki tab spesial yang  berisi video dengan durasi di atas 60 detik dan di bawah 8 menit. Nantinya video tersebut nantinya hanya akan disimpan di penyimpanan selama sepekan.

“Di ViuGraph ada tab spesial untuk video dengan durasi di atas 60 detik dan di bawah 8 menit. Nantinya video jenis ini hanya akan disimpan di storage kami selama sepekan (untuk saat ini belum ada pembatasan masa simpan di storage). Kami melihat kadang ada story yang tidak lengkap jika dibatasi durasinya sampai 60 detik, misalnya hiburan atau berita,” imbuh Wahyu.

Target pengguna usia muda

Sebagai salah satu platform yang mengandalkan waktu online di internet, ViuGraph menyasar pengguna di kisaran usia 16 sampai dengan 22 tahun. Selain itu ViuGraph juga menyasar ibu-ibu muda atau para pencari kerja yang sedang mencari berita atau tutorial.

Saat ini ViuGraph baru tersedia di platform berbasis Android. Aplikasinya pun sederhana namun tampak sekali usaha ViuGraph menyediakan pengalaman berbeda menggunakan aplikasi berbagi foto dan video.

Pengguna hanya cukup mendaftar atau login menggunakan akun Gmail, kemudian akan dihadapkan dengan pilihan topik yang diinginkan. Nantinya postingan dengan topik yang dipilih akan menghiasi beranda atau timeline pengguna. Berbarengan dengan pengguna yang di-follow.

Tantangan ViuGraph di Indonesia

Loyalitas pengguna internet di Indonesia bukan hanya soal fitur, tetapi juga stabilitas layanan dan banyak pengguna populer (baik artis, influencer hingga politikus) yang berada di platform tersebut. Dua hal yang harusnya menjadi fokus ViuGraph saat ini. Menyediakan fitur berguna, menjaring banyak pengguna populer dan menjaga stabilitas layanan.

Semenjak pertama kali diluncurkan, ViuGraph sudah mendapatkan 500-an pengguna. Dengan umur yang masih baru dan persaingan dengan media sosial ternama, ViuGraph masih harus berjuang ekstra keras meyakinkan pengguna Indonesia untuk menggunakan layanannya.

“Karena aplikasi kami memberikan solusi simpel bagi pengguna media sosial visual yang saat ini yang dirundung masalah dengan banyaknya postingan konten yang tidak diminati. [..] Di samping itu, ini media sosial dikembangkan oleh anak-anak muda Indonesia dan dimiliki oleh badan hukum di Indonesia yang tentunya bayar pajaknya di Indonesia,” ujar Wahyu.

Application Information Will Show Up Here

Olaf Van Schagen Jadi CEO OLX Indonesia yang Baru

OLX Indonesia secara resmi mengumumkan Olaf Van Schagen sebagai CEO barunya. Pengalaman Olaf yang dalam 18 tahun terakhir berkecimpung di industri digital menjadi modal berharga untuk memimpin OLX Indonesia dan bersaing di industri e-commerce Indonesia yang semakin ketat.

“Indonesia menjadi negara dengan lanskap e-commerce yang menarik dan menonjol di Asia. Oleh karena itu, suatu kehormatan bagi saya, mendapatkan kepercayaan untuk memimpin platform iklan baris terbesar di negara ini,” ujar Olaf menanggapi penunjukannya sebagai CEO baru OLX Indonesia.

Olaf akan menggantikan posisi Robin Voogd CEO Regional OLX Asia yang sementara menjadi CEO OLX Indonesia selepas pengunduran diri Daniel Tumiwa. Bulan Mei kemarin Daniel memutuskan mundur sebagai CEO OLX Indonesia dan menjadi Strategic Advisor OLX Indonesia.

Selama sebelas tahun terakhir OLX Indonesia telah menjadi salah satu bagian dari industri jual beli online di Indonesia. Dari data internal OLX tercatat 23 juta pengguna aktif setiap bulan menandakan minat masyarakat terhadap platform iklan baris ini. Selain itu, OLX juga memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan memastikan para penjual dan pembeli bertemu dalam sebuah transaksi yang saling menguntungkan.

Menyambut pengumuman CEO baru OLX Indonesia ini Robin Voogd mengatakan, “OLX Indonesia identik dengan platform iklan baris di negara ini. Dengan pengalaman yang begitu banyak, portofolio yang beragam, serta kejelian untuk melihat peluang dalam bisnis, saya yakin kepemimpinan Olaf akan semakin memperkuat posisi OLX sebagai pemimpin iklan baris online, di Indonesia.”

Telkomsel Hadirkan GraPARI Virtual dengan Teknologi Besutan Kata.ai

Telkomsel secara resmi meluncurkan GraPARI Virtual yang disediakan untuk menjawab dan menanggapi permintaan informasi seputar produk dan layanan miliknya. Sistem ini dikembangkan bersama dengan Accenture, dan kini dapat sudah bisa diakses pelanggan melalui berbagai macam platform chatbot seperti LINE, Facebook Messenger, dan Telegram. Dengan peluncuran ini Telkomsel mengukuhkan diri sebagai operator seluler pertama di Indonesia yang mengadopsi layanan asisten virtual.

Lebih jauh, GraPARI Virtual Telkomsel ini merupakan sebuah layanan pelayanan pelanggan di ranah digital yang dikembangkan dengan menggabungkan sisi artificial Intelligence, customer analytics dan interaksi manusia untuk menghasilkan pengalaman terbaik dari sebuah pelayanan pelanggan. Asisten virtual yang diberi nama Veronika juga akan hadir setiap waktu, 7×24 jam untuk melayani pelanggan Telkomsel.

Di balik asisten virtual Veronika ternyata ada teknologi yang menjadi spesialisasi Kata.ai, startup yang digawangi oleh Irzan Raditya. Menanggapi kerja sama yang terjalin dengan Telkomsel Irzan mengatakan:

“Sebagai layanan chatbot pertama dan terdepan di industri telekomunikasi Indonesia dan Asia Tenggara, besar harapan kami bahwa manfaat teknologi artificial intelligence dari Kata.ai tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi proses penanganan pelanggan, namun secara signifikan juga berpengaruh positif terhadap revenue dari penjualan dan pemasaran berbagai produk-produk Telkomsel.”

Menanggapi peluncuran ini Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, “Kami terus melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan layanan di ranah digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam berinteraksi dengan kami. Dengan adanya GraPARI Virtual Telkomsel, kami berharap permintaan informasi seputar produk dan layanan Telkomsel dapat direspon dengan lebih cepat dan tepat.”

Ada pun informasi yang bisa dilayani melalui GraPARI Virtual Telkomsel antara lain informasi GraPARI terdekat, cara updgrade ke 4G, informasi plakat aktif dan berlangganan, informasi tagihan, informasi PIN T-Care dan informasi PUK. Selain itu GraPARI Virtual Telkomsel juga memungkinkan pelanggan bisa mendapatkan beberapa pelayanan untuk berlangganan paket, pembelian pulsa, membayar tagihan, dan melakukan pertukaran poin.

“Saat ini pelanggan memiliki mobilitas yang tinggi dan gaya hidup digital mendorong kami untuk memberikan solusi yang cepat dan tepat terhadap kebutuhan layanan yang mereka gunakan. Hadirnya GraPARI Virtual ke genggaman pelanggan layaknya memberikan mereka akses 24 jam untuk mengunjungi GraPARI Telkomsel,” jelas Ririek lebih lanjut.

Chatbot atau asisten virtual memang menjadi salah satu inovasi lanjutan di sisi pelayanan pengguna. Kehadirannya dan respons cepatnya diharapkan bisa memberikan pengalaman pengguna. Namun, di sisi lainnya kualitas jawaban juga menjadi pertimbangan.

Evaluasi Ketika Bisnis Tidak Kunjung Tumbuh dan Berkembang

Salah satu syarat bagi bisnis startup untuk mencapai kesuksesan adalah terus bertumbuh (scaling-up). Baik dari segi fitur atau layanan, pengguna, hingga profit atau pendapatan. Pertumbuhan bisnis harus menjadi perhatian khusus karena berdampak bagi keberlangsungan bisnis. Untuk mengevaluasi pertumbuhan bisnis, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan jika lajunya masih jalan di tempat.

Kurangnya peluang

Untuk bisa bertumbuh harus wajib memiliki ruang dan peluang. Jika bisnis menghadapi posisi stuck atau tidak mengalami pertumbuhan dalam waktu yang lama hal yang paling mungkin adalah sudah tidak ada peluang untuk tumbuh. Di sinilah seorang pemimpin harus menganalisis, mulai dari model bisnis, ekosistem, hingga target pengguna. Lakukan ekspansi jika perlu, tambah jumlah layanan jika dibutuhkan.

Kebosanan

Hal selanjutnya yang diperhatikan adalah kebosanan. Dalam menjalankan sebuah bisnis kebosanan bisa melanda banyak aspek, seperti kebosanan pada strategi marketing, kebosanan dengan inovasi yang tidak ada perubahan berarti maupun kebosanan yang melanda orang-orang di dalam tim. Di titik inilah pemimpin perlu mengambil langkah bijak, seperti mencari insight baru dari orang-orang di luar tim, atau melakukan inovasi yang cukup membuat antusiasme secara menyeluruh.

Melihat ke dalam tim

Selanjutnya, jika bisnis tidak kunjung juga mendapatkan pertumbuhan sebagai pemimpin wajib untuk melakukan evaluasi. Tidak ada salahnya mendatangkan satu-dua orang yang memiliki kompetensi lebih untuk mengubah keadaan. Atau paling tidak pemimpin bisa memberikan kebijakan untuk setidaknya mengubah suasana atau memberikan kesempatan anggota tim untuk berkreasi lebih.

Prioritas fokus

Fokus adalah hal penting lainnya yang harus diprioritaskan. Jangan sampai fokus bisnis diletakkan ke hal-hal yang tidak semestinya. Jika di tahap awal fokus bisa diletakkan untuk melakukan eksplorasi pasar dan menggali peluang, target pengguna dan pembenahan model bisnis. Hal tersebut bisa menjadi kunci. Selanjutnya bisa fokus pada bagaimana terus menumbuhkan bisnis.

Marketplace Agromaret Bertahan dengan Menjual Barang Kebutuhan Industri Pertanian

Indonesia sebagai negara yang dikenal dengan pertaniannya memang menjadi salah satu alasan valid banyak orang yang mengembangkan startup di sektor pertanian. Baik yang membantu proses investasi sampai dengan marketplace yang menjual produk dan barang kebutuhan industri pertanian. Satu dari banyak layanan marketplace yang menyediakan barang-barang kebutuhan pertanian ini adalah Agromaret.

Beroperasi sejak tahun 2009, Agromaret awalnya beroperasi sebagai platform iklan baris di bidang pertanian. Seiring berjalannya waktu dan menimbang kebutuhan dan masukan pengguna, akhirnya Agromaret berkembang sebagai sebuah perusahaan startup di medio akhir 2016. Fokusnya menjual barang-barang kebutuhan pertanian dan peternakan mulai dari bibit, peralatan pertanian dan peternakan hingga pupuk kandang.

“Agromaret merupakan marketplace yang fokus kepada komoditi pertanian / agribisnis. Sehingga produk-produknya pun lebih segmented ke arah agribisnis dan produk pendukung lainnya. Dari tahun 2009 hingga juli lalu. Agromaret lebih mengarah kepada iklan baris seperti OLX. Namun di bulan Juli kami me-release fitur rekening bersama sehingga proses pembayaran akan ditengahi oleh Agromaret. Jika transaksi selesai, uang dari customer baru bisa dicairkan oleh Agromaret ke supplier,” terang CEO Agromaret Setia Darmawan Afandi.

Konsep marketplace yang diusung Agromaret memberikan kewenangan bagi setiap penggunanya untuk mengiklankan komoditas mereka sehingga pelanggan bebas memilih dan bernegosiasi dengan supplier sesuai dengan spesifikasi yang mereka butuhkan.

Sebagai salah satu startup dengan niche yang khusus, Agromaret menghadapi tantangan-tantangan yang serupa dengan marketplace niche lainnya dalam hal mengedukasi pelanggan yang disasar, termasuk masalah branding dan sistem kerja Agromaret.

Sebagai salah satu negara agraris yang memiliki banyak lahan pertanian dan peternakan, peluang startup di sektor ini untuk berkembang cukup besar. Pun demikian dengan tantangan-tantangan yang ada perlu usaha dan proses untuk bisa dikenal dan digunakan dengan baik oleh masyarakat.

Disinggung mengenai target dan tujuan tahun ini, Afandi lebih jauh menjelaskan bahwa dirinya ingin membawa Agromaret menjadi salah satu marketplace nomor satu untuk urusan pertanian.

“Kami ingin menjadikan Agromaret sebagai sebuah startup yang mampu membantu sebanyak mungkin petani dan pelaku agribisnis di Indonesia serta menjadikan Agromaret sebagai market leader di bidang pertanian dan mampu dikenal masyarakat secara luas hingga ke pelosok negeri. Di samping itu, dengan bekerja sama dengan IPB, kami berharap dapat menghadirkan sebuah platform yang sinergi antara pemerintah, para pakar pertanian (IPB), dan masyarakat luas,” tutup Afandi.

InMobi Luncurkan Platform Baru untuk Mudahkan Pembuatan Iklan Video

Salah satu platform periklanan dan teknologi mobile InMobi mengumumkan telah meluncurkan platform media mobile untuk iklan video in-app premium. Platform tersebut dihadirkan dalam upaya untuk memberikan pengalaman tampilan dan interaktivitas iklan video yang bebas buffer sehingga dapat meningkatkan kinerja untuk para pemasar atau pengiklan.

Dengan kemitraan yang terjalin dengan beberapa publisher di Indonesia, seperti Viu, Detik, Path, BBM, Baca, LINE, dan lain-lain, InMobi mengklaim bisa menjangkau lebih dari 60 juta penonton video.

Platform teranyar dari InMobi ini juga dihadirkan dengan perangkat authoring yang bisa membantu para pemasar menciptakan iklan video mobile yang lebih interaktif dan mampu memberikan pengalaman berbelanja dan lebih mendorong para pemasar untuk menjadi mobile-ready untuk lebih meningkatkan keterlibatan dengan pengguna.

Dari data internal InMobi, saat ini tercatat peningkatan yang cukup signifikan untuk pembelanjaan iklan video di jaringan InMobi di Indonesia pada periode pertengahan tahun 2017. Angkanya naik 241% jika dibandingkan dengan sebelumnya. Ini termasuk pertumbuhan pembelanjaan iklan video yang lebih besar 30% dibanding dengan pertumbuhan konsumsi iklan video. Hal ini disebut menjadi pendorong kuat untuk para pengiklan untuk lebih fokus pada video mobile.

CEO & Founder InMobi Naveen Tewari menekankan bahwa platform baru ini merupakan salah satu bagian dari komitmen InMobi untuk mendorong inovasi lokal melalui produk-produk yang khusus diciptakan untuk pasar Indonesia. Dalam kesempatan yang sama Naveen juga mengumumkan bahwa InMobi akan berinvestasi di Indonesia sebesar $50 juta selama lima tahun ke depan.

Naveen mengatakan, “Melalui serangkaian investasi di Indonesia ini, kami menjadi penyedia solusi untuk seluruh hal mengenai mobile di Indonesia. Mengingat bahwa 91% pengguna digital dilakukan secara mobile, menjadi suatu keharusan bagi para pemasar di Indonesia untuk melakukan pendekatan video secara mobile-first untuk menjangkau pelanggannya.”

“Indonesia merupakan pasar kami yang tumbuh paling cepat dan menjadikan kami di posisi terdepan karena kehadiran kami sejak awal serta teknologi kami yang kuat. Karena alasan inilah kami memutuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar terbaik untuk meluncurkan platform media mobile untuk iklan video layaknya TV,” lanjutnya.

SVP & Managing Director InMobi untuk APAC, Timur Tengah, dan Afrika Jayesh Easwaramony menjelaskan bahwa peluncuran platform media mobile ini merupakan bagian dari rencana utama InMobi dalam usahanya mentransformasikan marketing di Indonesia atau dikenal dengan rencana “Transformasi Indonesia Marketing”.

“Sebagai bagian dari rencana ini, InMobi telah menggerakkan lebih dari 1,5 juta transaksi untuk para pemain e-commerce selama semester pertama 2017. InMobi juga bekerja dengan 15 publishers utama di Indonesia, menjadikan InMobi termasuk sebagai mitra tiga terdepan untuk brand terkait dengan pemasaran mobile,” imbuh Jayesh.

TopKarir Coba Sediakan Lowongan Pekerjaan untuk Generasi Muda

Lowongan pekerjaan menjadi salah satu topik yang tidak habis untuk dibahas. Di ekosistem startup Indonesia pun demikian, banyak yang coba menghadirkan layanan untuk memudahkan dan membantu para pencari kerja dan penyedia lowongan untuk saling terhubung. Salah satunya adalah TopKarir. Tak hanya menyediakan informasi lowongan pekerjaan TopKarir juga informasi mengenai pelatihan, sertifikasi hingga beasiswa.

TopKarir memulai kiprahnya sejak Juli 2015. Dari sana TopKarir terus berkembang dan mendapatkan sejumlah penyempurnaan sehingga sampai sekarang ini. TopKarir mungkin bukan satu-satunya di Indonesia, namun dengan target yang spesifik TopKarir mencoba merebut segmen pasar yang sedang hangat, yaitu generasi muda.

Secara gamblang TopKarir menyasar para lulusan SMK (tenaga kerja terampil), lulusan akademisi atau universitas, dan para pencari kerja yang memiliki pengalaman sampai dengan 5 tahun. Kriteria yang jelas menyebutkan bahwa sasaran mereka adalah orang-orang muda dengan keterampilan yang spesifik.

Mengusung misi untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja muda Indonesia melalui pengelolaan karier dan mendukung kewirausahaan, TopKarir menyediakan beragam pilihan fitur. Tidak hanya lowongan, TopKarir juga dilengkapi informasi mengenai magang, pelatihan dan sertifikasi, beasiswa, dan tips mengenai pengembangan karier.

Layaknya layanan yang memudahkan pencarian pekerjaan, TopKarir juga menghadirkan fitur untuk membuat CV atau resume digital yang bisa dicetak atau digunakan untuk melamar di pekerjaan yang diposting di layanan TopKarir. Kabarnya TopKarir juga akan berencana untuk meluncurkan fitur terbaru berupa fitur interview yang bisa dilakukan secara langsung maupun terekam.

CEO TopKarir Bayu J. Wirjoatmodjo kepada DailySocial menceritakan saat ini TopKarir sedang bertumbuh, baik dari segi jumlah iklan lowongan, beasiswa, pelatihan dan sertifikasi maupun jumlah pengguna yang bergabung. Sejauh ini pengguna TopKarir paling banyak berada di kisaran usia 19-26 tahun.

“Kami fokus kepada anak muda Indonesia, terutama adik-adik kita yang ada pada segmen skilled workers (pekerja terampil) dan fresh graduate, yang saat ini belum ada yang serius menggarap. [Kami] membantu mereka meningkatkan kualitas diri mereka melalui sharing session, kelas pelatihan, dan sebagainya. Kami mendapat dukungan dari Pemerintah sehingga lebih terpercaya,” terang Bayu.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan TopKarir bermitra dengan komunitas-komunitas yang memiliki visi sama, yakni memiliki fokus kepada peningkatan daya saing anak muda Indonesia dan juga mengurangi jumlah pengangguran terbuka di Indonesia.

Ketika disinggung mengenai target di tahun ini, Bayu menuturkan, “Target kami tahun ini adalah dikenal oleh HRD Perusahaan, diminati oleh para pencari kerja, [dan] bekerja sama dengan pemerintah untuk menyalurkan kerja bagi lulusan SMK,” jelas Bayu.

Mengembangkan Budaya Tanggung Jawab Tim

Bukan menjadi rahasia umum bahwa mengembangkan startup tidak hanya mengembangkan bisnis atau produknya, namun harus pula membangun dan mengembangkan kultur demi menjaga kualitas di dalamnya. Salah satu kultur yang penting dan harus dibangun sedini mungkin adalah kultur akuntabilitas, atau kultur tentang tanggung jawab. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mulai membangun kultur tanggung jawab ini.

Mencari orang yang tepat

Membangun tim diawali dengan memilih orang-orang yang tepat. Dalam kasus membangun budaya tanggung jawab yang tepat memilih anggota tim harus berdasarkan rekam jejak tanggung jawab mereka. Meski kemampuan teknis dibutuhkan dalam sebuah tim tapi di sisi lain tanggung jawab dan pemenuhan tanggung jawab menjadi penting untuk bisa mencapai tujuan. Untuk itu pastikan Anda mencari orang-orang yang tepat, baik dari segi teknis maupun tanggung jawab.

Untuk mencari orang-orang yang bertanggung jawab bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Misalnya dengan mengerjakan tugas saat seleksi, mewawancarai mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut tentang tanggung jawab, atau cara-cara lain yang bisa dikreasikan.

Menentukan tujuan yang jelas dan terukur

Untuk membangun budaya tanggung jawab salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperjelas tujuan yang ingin dicapai dengan ukuran-ukuran yang cukup jelas untuk dipahami. Bagian terpenting ini berkaitan dengan perbedaan ekspektasi antar anggota tim. Untuk melakukan hal tersebut cara-cara yang bisa ditempuh adalah dengan menuliskan tujuan atau ekspektasi di tempat yang bisa diakses banyak orang, ukuran yang spesifik, dan juga tenggat waktu yang ditetapkan. Kejelasan seperti ini akan membantu pengguna dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mempertanggungjawabkannya.

Mendelegasikan wewenang

Untuk menyiapkan kultur tanggung jawab dan mewariskannya ke anggota tim yang lain sebagai pemimpin seharusnya mulai memberikan wewenang kepada salah satu anggota tim. Berikan tanggung jawab yang lebih ke salah satu dari mereka. Tujuannya untuk melatih mereka memegang tanggung jawab lebih, tanggung jawab untuk membagi pekerjaan dengan rekan satu tim.

Mengukur dan review hasil

Demi mencapai tujuan dan membangun kebiasaan yang baik tugas terpenting bisnis adalah mengukur dan me-review setiap hasil yang dicapai bersama dengan anggota tim. Dalam review ini nantinya diharapkan bisa mendapatkan hasil yang bisa dievaluasi bersama, baik evaluasi positif maupun evaluasi negatif. Dengan demikian jika ditemukan permasalahan bisa dievaluasi bersama sejak dini.

Andalkan Sistem Lelang, Layanan On-Demand Anterin Hadir di Jabodetabek

Industri transportasi online di Indonesia sudah memasuki babak baru. Investasi yang diterima para pemain top membuat mereka berinovasi tiada henti. Meski demikian pesona pasar industri transportasi online masih menggoda banyak pihak untuk turut meramaikan dan mendapatkan keuntungan dari sana. Salah satu layanan transportasi online lokal yang mencoba bertahan dan bersaing adalah Anterin. Dengan mengedepankan fitur lelang, Anterin saat ini sudah hadir di daerah Jabodetabek.

Anterin saat ini disebut sudah memiliki transportasi online baik untuk motor atau pun mobil. Selain itu Anterin juga memiliki layanan lain seperti on-demand kurir dan on-demand truk yang meliputi pickup, blind van, hingga truk. Mereka juga berencana menghadirkan layanan B2B, meski belum mengungkapkan detilnya.

Saat ini Anterin sendiri sudah beroperasi di kawasan Jabodetabek. Dengan tren positif yang ada, Anterin berencana melebarkan saya ke Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan kota-kota lainnya.

Menurut Co-founder Anterin Rachmat Efendi, saat ini Anterin terus berkembang baik dari segi driver maupun penggunanya. Dari data internal Anterin saat ini terdapat hampir 5000 orang sebagai driver dan 3000 orang sebagai konsumen dengan request pemesanan mulai 50 sampai 100 per hari.

Salah satu yang membedakan Anterin dengan layanan transportasi online lain di Indonesia adalah sistem penentuan harga yang diberikan. Anterin dengan percaya diri mengusung sistem lelang yang memungkinkan harga ditentukan sendiri pengemudi namun dengan batas atas dan batas bawah yang sudah ditentukan. Driver juga dapat menentukan sendiri tarif peak hour, non-peak hour, atau sesuai dengan kondisi yang ada di jalanan.

Sistem lelang yang diterapkan juga memberikan kebebasan bagi konsumen untuk memilih layanan berdasarkan jenis kendaraan, pengemudia pria atau perempuan, hingga harga yang terbaik yang ditawarkan. Sistem lelang ini yang tampaknya membuat Anterin bisa terus bertahan jika berhasil diterima para pengemudi dan konsumen.

Rachmat kepada DailySocial menjelaskan saat ini salah satu tantangan serius Anterin ada pada promo-promo yang terus menerus hadir dari penyedia layanan sejenis yang ada saat ini. Namun meski demikian Anterin masih bisa mendapatkan penerimaan baik dari masyarakat terutama mereka yang tidak puas dengan pelayanan yang ada di layanan lain.

“Antusias masyarakat sangat besar terhadap Anterin, karena mungkin sudah banyak juga yang memiliki pengalaman kurang baik di provider yang lain dan ingin merasakan pengalaman baru dengan aplikasi transportasi online. Driver Anterin yang terdaftar saat ini 80% berasal dari provider existing, sisanya adalah driver baru di dunia transportasi online,” jelas Rachmat.