Microsoft dan Mojang Studios Secara Resmi Menyuntik Mati Minecraft Earth

Setelah diumumkannya lewat WWDC Keynote pada 2019, Minecraft Earth dirilis sebagai game Augmented Reality seperti Pokémon GO. Melihat gameplay dari Minecraft Earth sebenarnya sangat menarik. Anda dapat membuat bangunan, mengumpulkan sumber daya, crafting, dan menjelajah.

Image Credit: Apple

Pada 5 Januari 2021, Microsoft dan Mojang Studios selaku penerbit dan pengembang Minecraft Earth mengumumkan akan menyuntik mati game Augmented Reality ini. Menurut website resmi minecraft.net, Minecraft Earth mendapatkan patch terakhir pada 5 Januari dan tutup permanen pada 30 Juni.

“Minecraft Earth dirancang sebagai permainan penjelajahan bebas dan kolaboratif — dua hal yang hampir mustahil dilakukan melihat situasi global saat ini (pandemi COVID 19),” dikutip dari website resmi Minecraft.net. “Hasilnya, kami telah membuat keputusan untuk mengalokasi ulang sumber daya kami ke hal lain yang memberikan nilai lebih pada komunitas Minecraft dan menghentikan dukungan untuk Minecraft Earth di Juni 2021.”


Tutupnya Minecraft Earth bukan hanya disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang sedang melanda seluruh dunia, melainkan ada beberapa masalah lain. Mojang sendiri yang menyebutkan Minecraft Earth memiliki beberapa bug in-game pada item-item, sistem Adventure, perlengkapan, senjata, peta, serta Crafting dan Smelting. 

Terdapat bug juga di Google Play Store yang harusnya menampilkan tulisan “Perangkat Anda tidak kompatibel dengan versi ini” menjadi “Item ini tidak tersedia di negara Anda”. Tombol-tombol untuk bermain Minecraft Earth juga tidak tersusun dengan benar di sebagian perangkat seperti OnePlus 7 Pro, OnePlus 5t, Huawei P30, Huawei P20 Pro, Huawei Mate20 Pro, Huawei Honor 10, Huawei P20 Lite, dan Xiaomi Note 7.

Image Credit: Minecraft

Jika mengingat kembali masa-masa peluncuran, Minecraft Earth mendapatkan banyak respon baik dari komunitas. Sayangnya, Game Augmented Reality besutan Mojang dan Microsoft ini tidak pernah mencapai tingkat popularitas seperti Pokémon GO. Apakah mungkin karena game ini terdapat banyak bug?

Saat ini, Minecraft Earth tidak lagi dapat dimainkan maupun diunduh dari App Store dan Play Store. Mojang Studios mengatakan bahwa akan memberikan Minecraft edisi Bedrock secara gratis kepada semua pemain yang pernah melakukan transaksi in-game di Minecraft Earth.

Di sisi lain, kreator Mod untuk Minecraft berhasil mendapatkan lebih dari US$350 Juta. Mod ini sudah terjual 1 miliar kali sejak Mojang membuka marketplace resminya di tahun 2017 dengan total nilai lebih dari US$350 juta. Anda dapat membaca tentang ini lebih lanjut di sini.

Streamer Minecraft, Dream, Kumpulkan Lebih Dari Rp2 Milliar Untuk Membantu Kaum Muda LGBTQ

Nama Dream mungkin sudah sangat familiar di telinga sebagian besar pemain Minecraft. YouTuber dan Streamer satu ini terkenal akan konten-kontennya seperti “Minecraft Speedrun” dan “Speedrunner VS Hunter”. Tetapi, akhir-akhir ini terdapat beberapa pihak menuduh Dream melakukan tindakan curang di speedrun Minecraft-nya. Dream bahkan mengakui bahwa ia melakukan kecurangan secara tidak disengaja pada speedrun-nya.

Image Credit: Dream – YouTube

Pada awal bulan Juni, Dream mengatakan bahwa akan menyumbangkan semua uang yang ia peroleh dari YouTube, donasiBits, maupun streaming ke The Trevor Project untuk membantu para pemuda LGBTQ. Sekadar informasi, bulan Juni merupakan “Pride Month” yakni saat komunitas-komunitas LGBTQ dari berbagai penjuru dunia berkumpul dan merayakan kebebasan mereka.

The Trevor Project merupakan lembaga non profit asal AS yang memberikan intervensi krisis dan pencegahan bunuh diri bagi kaum muda LGBTQ. Beberapa orang mulai pesimis tentang niat Dream menyumbangkan semua uang yang dihasilkan karena ia tidak melakukan streaming sama sekali selama bulan Juni, tetapi dugaan itu terlalu cepat muncul.

Pada 30 Juni, hanya dalam 2,5 jam, Dream menghasilkan dana sebesar US$20 ribu atau sekitar Rp289 juta dari YouTube dan donasi US$60 ribu (sekitar Rp867 juta) dari fanbase-nya. Teman-teman Dream, GeorgeNotFound dan Sapnap juga ikut menyumbang dana sebesar US$50 ribu (sekitar Rp722 juta). Total semua dana yang dikumpulkan berjumlah US$140 ribu atau lebih dari Rp2 milliar.

Hal yang menakjubkan adalah kekuatan solidaritas dari komunitas Minecraft sendiri. Komunitas Minecraft berhasil menggalangkan dana US$90 ribu hanya dalam dua stream dan tiga podcast tentang Pride Month.

Tindakan Dream merupakan kesempatannya untuk berbuat baik setelah berbulan-bulan melawan tuduhan kecurangan di speedrun-nya. Peningkatan popularitas Dream selama beberapa tahun terakhir juga meroket akibat game Minecraft yang meledak kembali. Popularitas yang meroket juga berimbas ke penghasilannya menjadi sekitar US$3 juta per tahun menurut beberapa perkiraan.

Di sisi lain, menurut Saweria, Streamer Game dapat menghasilkan Rp44 juta sebulan dari dana dukungan. Anda dapat membaca lebih lengkap tentang ini di sini. Jika Anda penasaran dari mana asal penghasilan para streamer, Anda dapat membaca artikel yang kami tuliskan beberapa waktu lalu.

Tiongkok Melarang Mata Uang Crypto, Harga GPU Akhirnya Turun?

Kelangkaan pasokan GPU membuat harga pasarannya melambung karena lebih banyaknya permintaan pasar dari penawaran. Beberapa faktor yang mengakibatkan suplai GPU menurun meliputi kekurangan chip sillicon serta diborong penimbun dan para miner mata uang crypto yang membutuhkan kekuatan kartu grafis untuk menambang.

Image Credit: Screen Rant

Mata uang crypto meraih popularitas tinggi pada tahun 2021 ini. Sebagian besar orang yang melihat harga mata uang digital ini meroket akhirnya memutuskan untuk mengikuti tren mining. Tentu saja, menambang mata uang crypto akan lebih baik apabila menggunakan GPU high-end karena kekuatan prosesnya berimbas pada kecepatan mining. Hal ini mengakibatkan langkanya persediaan GPU high-end seperti NVIDIA seri RTX dan AMD RX 6000-series.

Baru-baru ini, pemerintah Tiongkok melarang semua mata uang digital di negaranya dan menutup hampir semua tempat tambang cryptocurrency. Pemerintah Tiongkok menganggap mata uang digital dapat mengganggu ekonomi, memudahkan transfer aset illegal, dan pencucian uang. Hal ini mengakibatkan jatuhnya harga Bitcoin, Ethereum, DOGE Coin, dan lainnya.

Image Credit: Greenidge Generation

Larangan Tiongkok atas cryptocurrency ditambah NVIDIA yang membuat versi LHR (Limited Hash Rate) dari kartu grafis seri RTX mereka mengakibatkan harga kartu grafis di sana menurun drastis.

Pada marketplace online JD.com, NVIDIA GeForce RTX 3060 dibanderol dengan harga ¥4099.00 atau sekitar Rp9,2 juta. Harga ini menurun sekitar 70% dari harga awalnya sebesar ¥13,499 atau sekitar Rp30,3 juta. Harga ini masih di atas MSRP dari NVIDIA sebesar Rp5,6 juta tetapi tetap saja ini kabar positif.

Image Credit: ASUS TUF GAMING

Benua Eropa juga mengalami penurunan harga dan peningkatan supply GPU. Di Jerman, NVIDIA GeForce RTX 3060 dibanderol dengan harga €599 (Rp10,3 juta). Harga ini menurun dari bulan Mei yang mencatatkan harga tertinggi di €1349 (Rp23,3 juta). Tidak hanya GPU dari NVIDIA, harga kartu grafis dari tim merah juga menurun. Pada bulan Mei, AMD Radeon RX6800 mencatatkan harga €1699 (Rp29,3 juta) dan saat ini harga itu menurun menjadi €1049 (Rp18,1 juta).

Harga-harga kartu grafis yang menurun tentu saja merupakan hal yang baik. Sayangnya, belum bisa dipastikan apakah penurunan harga GPU ini akan terbawa ke Indonesia atau tidak. Di Tiongkok, NVIDIA juga meningkatkan persediaan RTX 3060 untuk warnet-warnet di sana.

AMD FidelityFX Super Resolution Resmi Diluncurkan, Bagaimana Performanya?

Setelah diumumkan pada awal bulan Juni oleh AMD, FidelityFX Super Resolution atau FSR akhirnya dirilis resmi untuk publik. AMD FSR merupakan teknologi upscaling yang bertugas untuk menambah FPS tanpa menurunkan kualitas grafis di beberapa game yang sudah mendukung teknologi ini.

Image Credit: AMD

Saat peluncurannya, AMD FSR sudah mendukung 7 game dan menjanjikan lebih banyak lagi ke depannya. Game yang sudah bisa dimainkan dengan AMD FSR meliputi 22 Racing Series, Anno 1800, Evil Genius 2, Godfall, Kingshunt, Terminator: Resistance dan The Riftbreaker. AMD berkerja sama dengan lebih dari 40 developer untuk mengimplementasikan FSR di game mereka. Akhir tahun ini, AMD FidelityFX Super Resolution akan datang ke Dota 2, Far Cry 6, dan Resident Evil Village.

Fitur FidelityFX Super Resolution ini sudah disematkan pada driver AMD terbaru, Radeon Software versi 21.6.1. AMD menyatakan bahwa FSR akan mendukung GPU-GPU baru maupun lama. GPU yang dapat menggunakan FSR yaitu, seri RX 6000, RX 5000, RX 500, RX 400, RX Vega, dan laptop dengan CPU AMD Ryzen yang memiliki iGPU Radeon Graphics. AMD juga membuat FSR dapat digunakan pada GPU NVIDIA baru hingga GeForce GTX 10-series.

Fidelity Super Resolution mampu meningkatkan FPS dengan 4 mode, Ultra Quality, Quality, Balanced, dan Performance. Di setiap mode, FSR berkerja dengan cara meningkatkan render resolution sebesar 1.3x, 1.5x, 1.7x, dan 2.0x.

Cara kerja dari AMD FidelityFX ini cukup canggih. Saat diaktifkan, FSR menurunkan resolusi render in-game dan men-upscale lagi ke resolusi layar. Artinya, jika resolusi layar Anda 1920×1080, FSR dengan mode Performance akan menurunkan resolusi render in-game sampai 960×540.

Image Credit: AMD

Kabarnya, AMD juga akan mendatangkan fitur FidelityFX Super Resolution ini ke PlayStation 5 dan Xbox Series X/S. Tetapi untuk saat ini, FSR hanya tersedia di PC.

Sejumlah reviewer seperti Linus Tech Tips menguji langsung teknologi upscaling dari AMD. Menggunakan Radeon RX6800 XT, YouTuber asal Canada ini memperlihatkan bagaimana kualitas grafis di settingan Native, Ultra Quality, Quality, Balanced, dan Performance. Tidak hanya kualitas grafis, hasil performa yang diberikan juga ditampilkan pada video. Selain Linus, Hardware Unboxed dan Gamer Nexus juga tiba pada kesimpulan yang senada.

Umumnya, pada resolusi 4K dan 1440p, FSR Ultra Quality dan Quality akan memberikan peningkatan performa yang layak diacungi jempol dengan kualitas grafis yang mendekati native resolution. Sayangnya, pada setting Balanced ataupun Performance, kualitas grafisnya akan terlihat kurang memuaskan.

Selain itu, jika Anda masih menggunakan monitor dengan resolusi 1080p, Anda mungkin tidak akan banyak mendapatkan peningkatan performa dengan FSR. Namun demikian, Hardware Unboxed menambahkan jika peningkatan performa untuk resolusi 1080p mungkin dapat berguna bagi mereka-mereka yang masih menggunakan onboard grafis seperti pada APU AMD.

Sony Akan Mendukung Perkembangan Cross-Play Pada Platform PlayStation

Setelah bertahun-tahun tidak mendukung fitur cross-play, Sony akhirnya memilih untuk menggandeng dan mengembangkan fitur ini untuk PlayStation. Bahkan, CEO dari Playstation, Jim Ryan menginginkan lebih banyak game yang mendukung fitur cross-play.

Jim Ryan, CEO dari PlayStation (Image Credit: Sony)

“Kami akan mendukung dan mendorong fitur cross-play,” ucap Jim Ryan dikutip dari Axios. CEO dari PlayStation ini menunjukkan bagaimana Sony akan membantu mengembangkan fitur cross-play di beberapa game ternama seperti Fortnite, Rocket League, Call of Duty, Minecraft, dan Destiny 2. “Jumlah game yang didukung akan terus bertambah.” Lanjut Jim.

Bagi yang tidak mengetahui fitur ini, cross-play merupakan sebuah fitur yang memungkinkan pemain bermain online multiplayer antar platform seperti antara pemain Nintendo Switch dengan Xbox, pemain PlayStation dengan PC, atau kombinasi lainnya.

Dokumen dari Persidangan (Image Credit: The Verge)

Meskipun sudah mendukung dan ikut mengembangkan cross-play, Sony memiliki sistem royalti aneh yang menguntungkan mereka. Menurut dokumen dari persidangan Epic melawan Apple, Sony mengizinkan fitur cross-play di PlayStation apabila mereka mendapatkan royalti khusus yang harus dibayar oleh penerbit game. Royalti khusus yang dibayarkan merupakan potongan pendapatan dari pemain yang sering bermain di PlayStation tetapi membeli item in-game di platform lain.

Pada tahun 2018, Microsoft juga menyatakan bahwa selama ini Sony yang tidak ingin memasukkan fitur cross-play di console PlayStation 4 untuk bermain bersama Xbox One.

“Kami berkerja sama dengan Nintendo untuk mendukung permainan antar network (cross-play) pada Xbox One dan Switch. Keinginan kami untuk mewujudkan hal yang sama dengan PlayStation 4 masih belum terpenuhi,” ucap Microsoft dikutip dari Kotaku.

Image Credit: Gearbox

Selain pernyataan dari Microsoft dan sistem royalti tersebut, Randy Pitchford selaku CEO dari Gearbox memposting di Twitter bahwa fitur cross-play pada Borderlands 3 akan dihilangkan di konsol PlayStation. Tentu saja jika Sony benar-benar ingin mengembangkan cross-play, hal ini harus segera diurus dan Borderlands 3 mendapat fitur bermain antar platform-nya kembali secepatnya.

Di sisi lain, Sony ternyata punya 25 game PlayStation 5 yang sedang digarap. Seperti Ratchet and Clank: Rift Apart, Horizon Forbidden West, dan juga God of War: Ragnarok yang belum juga dirilis. Meski memiliki banyak game yang sedang dikerjakan, Sony ternyata memiliki kesulitan dalam memproduksi konsol terbarunya itu. Mereka menyatakan bahwa kelangkaan PS5 akan berlanjut sampai 2022.

VALORANT Kenalkan Agent Baru Berupa Robot Pembunuh Bernama “KAY/O”

Game FPS besutan Riot Games, VALORANT, mengumumkan kedatangan agent baru ke permainannya bernama “KAY/O”. Agent berwujud robot pembunuh ini dikabarkan akan rilis bersamaan dengan Episode 3: Act 1 pada 22 Juni 2021. Dengan update ini, VALORANT juga mendatangkan Battle Pass baru serta beberapa ubahan in-game.

Sebagai Agent dengan role Initiator, KAY/O memiliki skill-skill menarik yang fungsinya cukup familiar di kalangan pemain FPS. Skill pertama yang dimilikinya adalah “FRAG/MENT”. Skill ini memungkinkan KAY/O menggunakan sebuah fragmen ledak yang dapat dilempar. Saat dilempar, fragmen ini akan menempel ke tanah lalu meledak beberapa kali.

Skill kedua KAY/O “FLASH/DRIVE” memungkinkannya menggunakan granat flashbang yang dapat dilempar dan mengakibatkan kebutaan pada musuh atau teammate yang melihat flashbang-nya.

Skill ketiga dari robot pembunuh ini bernama “ZERO/POINT”. Skill ini akan membuat KAY/O mendapatkan sebuah pisau yang dapat dilempar. Saat dilempar, pisau ini akan menempel ke tanah dan membuat pemain di dalam radius mendapatkan status Suppressed. Status ini akan membuat pemain tidak dapat menggunakan ability-nya.

Ultimate yang dimiliki KAY/O bernama “NULL/CMD”. Saat mengaktifkan ulti, KAY/O akan mengeluarkan sebuah gelombang energi. Musuh-musuh yang terkena gelombang ini akan mendapat status Suppressed.

Image Credit: Riot Games

Saat menggunakan Ultimate-nya, KAY/O juga mendapatkan status Combat Stim yang membuatnya memiliki fire-rate tinggi (mirip dengan Reyna). Dan jika KAY/O terbunuh saat menggunakan Ultimate, para teammate dapat menghidupkannya kembali.

Melihat Skill atau Ability dari KAY/O membuatnya terasa familiar — seperti flashbang yang mirip dengan CS:GO, status Suppressed yang mirip dengan Thatcher dari Rainbow Six: Siege, serta Ultimate yang memungkinkannya dibangkitkan mirip dengan game Battle Royale seperti PUBG, Fortnite, maupun Apex Legends.

Image Credit: @valorleaks_

Selain datangnya KAY/O di Episode 3 ini, VALORANT juga memberikan Battle Pass baru dengan item in-game yang unik. Salah satunya merupakan pisau dengan desain minimalis. Kabarnya, skin-skin yang akan datang dengan pisau ini akan memiliki gaya desain yang mirip. VALORANT juga memberikan beberapa ubahan ke harga-harga ability para Agent.

Belum lama ini, Esports Fight Club (EFC) mengumumkan kolaborasi dengan VALORANT Champions Tour 2021 (VCT 2021). EFC akan meningkatkan pengalaman player maupun viewer pada VALORANT Champions Tour 2021 terutama di wilayah Asia Tenggara. Anda dapat membaca lebih lengkap tentang ini di sini.

AMD Luncurkan Radeon RX 6900XT Dengan Sistem Pendingin Air!

AMD mengumumkan GPU terbaru mereka, Radeon RX 6900XT. Kartu grafis ini akan mendapatkan versi sistem pendingin air. Radeon RX 6900XT Liquid Cooled ini dikabarkan memiliki clock speed dan TDP yang lebih tinggi dari biasanya. Hal ini membuat performa di atas kertas dari GPU ini lebih unggul dari versi pendingin udara.

Image Credit: Maingear

AMD Radeon RX 6900XT versi Liquid Cooled memiliki basis yang sama dengan versi pendingin udara. Keduanya mengusung Navi 21 XT GPU milik AMD dengan arsitektur RDNA 2.0. Bedanya, berkat pendinginan air, kartu grafis ini dapat berkerja lebih maksimal dan memberikan performa lebih tinggi.

Image Credit: AMD

Di atas kertas, AMD Radeon RX 6900XT Liquid Cooled memiliki clock speed 2250Mhz dan 2435Mhz boost clock. Artinya, angka ini meningkat dari versi pendingin udaranya sebesar 235Mhz untuk clock speed dan 185Mhz untuk boost clock. 

TDP (Thermal Power Design) juga meningkat 30W menjadi 330W. Selain clock speed dan TDP yang meningkat, kecepatan VRAM 16GB GDDR6-nya juga bertambah menjadi 18Gbps. Hal ini akan membuat bandwidth maksimum dari GPU ini menjadi 576GB/s.

Image Credit: AMD

AMD memberikan sistem pendingin air dengan radiator sebesar 120mm dan kipas di radiator yang membantu menurunkan suhu air. Sistem ini merupakan sistem pendinginan terbaik di antara GPU AMD Big Navi yang semuanya masih menggunakan sistem pendingin udara. Untuk segi konektivitas, Radeon RX 6900XT Liquid Cooled memiliki 4 port display output, yaitu 1 HDMI 2.1, 2 DisplayPort 1.4a, dan 1 USB Type-C.

Radeon RX 6900XT Liquid Cooled merupakan salah satu GPU flagship terkuat dari AMD. Tetapi, menurut VideoCardz, AMD tidak berencana untuk menjual bebas kartu grafis ini. Melainkan hanya menawarkannya kepada produsen-produsen PC built-up seperti Maingear asal US, PC Specialist asal UK, dan Dospara asal Jepang. Di website-website ini, status dari Radeon RX 6900XT LC ini masih coming soon.

Tentu saja, Radeon RX 6900XT LC mendapatkan fitur-fitur terbaru dari AMD. Seperti AMD FidelityFX Super Resolution, Infinity Cache, Smart Access Memory, FreeSync, dan masih banyak lagi.

Baru-baru ini, AMD juga mengumumkan akan mendorong produksi GPU. Serta, laptop dengan GPU AMD mobile terbaru RX 6800M besutan ASUS ROG sudah meluncur.

Ubisoft Akan Rilis Rainbow Six: Extraction, Karakter-Karakter Dari Rainbow Six: Siege Akan Melawan Alien!

Setelah Rainbow Six: Vegas, Siege, dan banyak lagi, Ubisoft akhirnya akan menambahkan judul baru dari serial game ber-genre FPS besutan mereka itu bernama Rainbow Six: Extraction. Game baru besutan Ubisoft ini awalnya diumumkan pada tahun 2019 dengan nama Rainbow Six: Quarantine dan ditargetkan rilis awal 2020. Tetapi, nasibnya mirip dengan Ultra Age yang perilisannya ditunda sampai tahun 2021 ini.

Melihat trailer dari Ubisoft, Rainbow Six Extraction menceritakan tentang alien yang dinamakan The Archaeans datang dan berevolusi di bumi. Lalu, para operator dari Rainbow Six: Siege ditugaskan untuk membasmi alien-alien yang tinggal dan mengancam kehidupan di bumi.

Dari segi gameplay, Rainbow Six Extraction memiliki kemiripan dengan Rainbow Six: Siege. Bedanya, Siege berbasis PvP kompetitif 5 lawan 5, sedangkan Extraction mengusung tipe game PvE kooperatif.

Image Credit: Ubisoft

Rainbow Six: Extraction dapat dimainkan bersama hingga 3 pemain. Dan para pemain akan berkerja sama menyelesaikan misi-misi tiap rondenya. Misinya berupa membersihkan satu area yang dipenuhi alien, menghabisi target tertentu, atau menjaga beberapa area di map dari serangan alien. Tiap akhir ronde, pemain dapat memilih untuk pergi dari area bermain dan mengakhiri permainan atau melanjutkan petualangan lebih jauh.

Sama seperti di Rainbow Six: Siege, para pemain dapat memilih operator dengan kekuatan-kekuatan yang berbeda. Dari bocoran gameplay-nya, operator yang dapat dimainkan di Rainbow Six: Extraction identik dengan Rainbow Six: Siege, seperti Ash, Doc, Pulse, dan masih banyak lagi. Tetapi di Extraction, para operator ini terlihat menggunakan baju dengan gaya bio-hazard.

Image Credit: Ubisoft

Alien-alien yang akan menjadi pihak antagonis memiliki tingkat ancaman bervariasi. Beberapa alien bisa menembak atau bersembunyi di tempat persembunyian. Serta ada beberapa alien yang seperti Hulk yang berbadan besar dan bisa menghancurkan segala sesuatu di depannya.

Rainbow Six: Extraction akan datang ke PC, PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X/S pada tanggal 16 September 2021. Dan kabarnya, game ini akan mendukung cross-play antar platform. 

Ubisoft menawarkan dua edisi dari Rainbow Six: Extraction, yaitu Standart dan Deluxe Edition. Untuk harganya, Anda harus mengeluarkan uang Rp619 ribu untuk mendapatkan edisi Standart dan Rp825 ribu untuk edisi Deluxe. Jika ingin pre-order game ini, Anda dapat melakukannya di sini.

Di tahun 2021 ini, Ubisoft juga mengungkap trailer dari game adaptasi film Avatar. Serta berencana mengganti strategi bisnis game-nya menjadi “High-End Free-To-Play”.

The Parasight Memulai Debutnya Dengan Mengumumkan Game Action-Adventure Baru, Blacktail

Developer game baru, The Parasight memulai karirnya dengan mengumumkan game bernama Blacktail. The Parasight ternyata dirintis oleh beberapa mantan pembuat game horror seperti Layers of Fear, Layers of Fear 2, Blair Witch, Observer, dan The Medium. Melihat riwayat developer dari Blacktail, sepertinya game ini akan membuat siapapun yang memainkannya mendapatkan pengalaman yang seru dan menyeramkan.

Blacktail merupakan game first-person ber-genre action-adventure yang memiliki tokoh utama legenda dari rakyat Slavia, Baba Yaga. Menurut Wikipedia, Baba Yaga merupakan nenek-nenek penyihir jahat yang dapat terbang dan suka menculik anak-anak. Tinggal di gubuk kecil, Ia sering digambarkan sebagai tokoh antagonis.

Tetapi, cerita dari game Blacktail memiliki perbedaan dengan cerita Baba Yaga di Wikipedia. Di game ini, Anda akan menjadi gadis berumur 16 tahun bernama Yaga. Yaga diusir dari desanya karena dituduh melakukan praktek sihir. Mendengarkan suara misterius, Yaga mengambil busur dan panah serta menggunakan kekuatan mistis untuk membangun mitos dari Baba Yaga yang terkenal.

Image Credit: Blacktail Game

Menggunakan busur dan gauntlet, Yaga akan menghabisi semua musuh yang menghalangi perjalanannya. Bukan memburu anak-anak, Yaga memburu ingatan-ingatan dari masa lalunya yang berjalan di bumi sebagai roh jahat. Ingatan-ingatan yang didapatkan akan membantu Yaga membuka misteri dari masa lalu dan masa depannya. Semakin jauh perjalanan Yaga, Ia akan diberikan beberapa pilihan penting yang akan menjadikannya penjaga hutan baik hati atau Baba Yaga yang terkenal akan kejahatannya.

Selain mengikuti cerita dari Yaga, Anda dapat membuat panah dan ramuan, memburu hewan liar untuk makanan, memanen tumbuhan, serta mencari harta karun tersembunyi dan beberapa cuplikan dari legenda Slavia.

Image Credit: Blacktail

Blacktail akan rilis pada platform PC melalui Steam terlebih dahulu di musim dingin tahun ini. Ke depannya, game action-adventure ini akan rilis di PS5 serta Xbox Series X/S. Belum ada bocoran dari Parasight mengenai harga jual dari Blacktail. Bagaimana menurut Anda? Apakah cerita dari Blacktail menarik?

Pada musim panas 2021 ini, banyak game yang diumumkan untuk perilisan. Salah satunya merupakan Two Point Campus besutan Two Point Studios dan SEGA. Anda dapat membacanya lebih lengkap tentang game Two Point Campus di sini.

Kelangkaan GPU Membuat MSI Bangkitkan NVIDIA GeForce GT 730 di 2021

Akibat pandemi yang masih berlangsung, semua orang harus tetap di rumah. Beberapa orang yang bosan di rumah, akhirnya memutuskan untuk menjadi gamer dan merakit PC. Tetapi mengingat kelangkaan GPU yang sedang terjadi, banyak orang yang tidak dapat membeli GPU untuk PC mereka. Bahkan, beberapa orang membeli GPU di atas harga retail (MSRP).

Mendengar kabar ini, MSI memutuskan untuk membangkitkan NVIDIA GeForce GT 730. GPU yang dirilis pada tahun 2014 ini tentu saja tidak bisa disebut sebagai GPU kuat. Tetapi, jika digunakan untuk sekadar melengkapi PC yang tidak memiliki IGP, GT 730 dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Image Credit: MSI

Desain low-profile dengan panjang total 146mm membuat MSI GeForce GT 730 cocok dimasukkan ke hampir semua casing PC. GPU ini menggunakan heatsink tanpa kipas untuk hal pendinginan. Oleh karena itu, suara yang dihasilkan oleh GT 730 bisa dibilang sangat minim bahkan tidak ada.

Menurut website MSI, GT 730 yang akan dihidupkan kembali mengusung arsitektur Kepler. GPU berusia 7 tahun ini memiliki VRAM berjumlah 2GB DDR3 dengan kecepatan memory 1600Mhz dan interface memory 64-bit. NVIDIA juga menyematkan 384 CUDA cores dan boost clock 902Mhz untuk GT 730.

Image Credit: MSI

Dalam segi konektivitas, MSI GeForce GT 730 memiliki 3 port untuk display, yaitu satu port dual-link DVI-D, satu HDMI 1,4, dan satu D-sub. GPU ini dapat menjalankan resolusi sampai 4K (4096 x 2160) tetapi jika menjalankan resolusi 4K, refresh rate akan dibatasi hingga 30Hz.

MSI GeForce GT 730 memiliki konsumsi daya sekitar 23W dan hanya memakan daya lewat slot PCIe. MSI menyarankan penggunaan PSU minimal 300W untuk mengangkat GT 730 ini. GPU besutan NVIDIA ini juga mendukung software overclock milik MSI, Afterburner.

MSI GeForce GT 730 ini mulai dibanderol di Jepang dengan harga 4,565¥ atau sekitar Rp592 ribu.

Jika digunakan untuk gaming berat, tentu saja GPU ini kurang memadai. Tetapi, untuk Anda yang memiliki PC dengan processor tanpa grafis onboard, GPU ini cocok untuk sekadar menyalakan PC Anda sambil menunggu supply GPU tambahan.

Meskipun saat ini GPU sedang mengalami kekurangan stok, penjualan GPU pada kuartal pertama 2021 mencapai 119 juta unit. Serta, di kuartal pertama ini, MSI melaporkan keuntungan bersihnya meningkat dari sebelumnya.