5 Tim Dota 2 Asia Tenggara yang Perlu Diikuti di Tahun 2022

Ranah kompetitif Dota 2 di Asia Tenggara mengalami peningkatan yang cukup pesat di tahun 2021. Kompetisi tingkat dunia seperti The International 10 yang membawa T1 sebagai wakil Asia Tenggara menjadi pencapaian yang sangat penting.

Memang di beberapa seri sebelumnya, Asia Tenggara dianggap kurang menantang di kompetisi Dota 2 level dunia. Hanya ada Fnatic dan TNC Predator yang terhitung stabil, meskipun tidak berbuat banyak di The International.

Menatap tahun 2022 dengan penuh prediksi, apakah tim-tim Dota 2 dari Asia Tenggara bisa kembali tampil konsisten di hadapan tim-tim dunia?

Berikut dipilih 5 tim Dota 2 dari Asia Tenggara yang wajib diikuti perkembangannya di tahun 2022. Tentu kelima tim yang dipilih masuk dalam jajaran Regional League DPC 2021-22: Upper Division.

5. OB.Neon

Tidak kaget bila OB.Neon masuk ke dalam jajaran tim yang perlu diikuti pada tahun 2022. Tim satu ini memiliki langkah yang mengejutkan dalam mengamankan slot di Singapore Major.

Bukan hanya masuk ke Singapore Major, OB.Neon juga menduduki peringkat 5-6 serta mampu mengalahkan tim kuat Dota 2. Jangan lupakan aksi skem dkk. saat mengalahkan Vici Gaming, Team Liquid, dan Fnatic di Singapore Major.

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2021/04/e9ce24e39d87c68677c53adb65b0acf3_EyBz2BgUUAAVZR9.jpeg
Sumber: Neon Esports

Meski begitu, OB.Neon harus tersingkir di tangan Team Secret dengan skor sengit yaitu 2-1. Namun dengan tingginya performa dari pemain OB.Neon, rupanya terjadi penurunan di babak kualifikasi TI10 regional Asia Tenggara.

Beberapa pemain dari OB.Neon berpencar selepas aktifnya periode transfer pemain. Alhasil, OB.Neon tidak lagi terlalu difavoritkan namun memiliki potensi yang sangat baik menghadapi DPC di tahun 2022.

Dari klasemen saat ini DPC 2021-22: SEA, OB.Neon sedang terpuruk di urutan ke-7 dengan torehan 0 kemenangan dan 3 kekalahan.

4. TNC Predator

Tim yang sangat sering mewakili Asia Tenggara di ajang internasional satu ini tidak boleh dilewatkan. TNC Predator mampu memberikan banyak kejutan, seperti mengalahkan OG pada gelaran The International 6 silam.

Langkahnya di DPC 2021-22 sendiri tidak berjalan cukup baik. TNC Predator berjalan sangat buruk di tahun 2021 saat gagal melaju di kualifikasi The International 10.

https://www.upcomer.com/wp-content/uploads/2021/09/Wallpaper_TNCPredator.png
Sumber: WePlay

Tahun terburuk TNC Predator sejak tahun 2015 dan kegagalan ke TI untuk pertama kalinya sejak beraksi di main event pada TI6. Masih setia menggunakan roster Filipina, rupanya tidak memberikan dampak yang lebih baik pasca perubahan roster.

Bahkan, 3 pemain yang setia mengisi formasi TNC Predator sejak tahun 2018, Gabbi, Armel, dan Tims tidak luput dari target perubahan roster. Saat ini, TNC Predator menduduki klasemen terakhir di DPC 2021-22 SEA – Upper Division dengan 0 kemenangan dan 4 kekalahan.

3. BOOM Esports

https://pbs.twimg.com/media/FAOEBt-VgAYR-ux.jpg
Sumber: BOOM Esports

BOOM Esports layak masuk ke dalam jajaran tim Asia Tenggara terbaik di tahun 2021. Kini, armada Serigala Hitam siap menghadapi tahun 2022 dengan tatapan positif.

Setelah melakukan perubahan roster besar-besaran dengan hanya menyisakan satu pemain Indonesia yaitu Fbz, rupanya BOOM mendapatkan banyak gelar juara.

BOOM Esports menarik pemain Filipina ke tim seperti Tims, skem, Yopaj, dan Tino serta sang pelatih yaitu Mushi. Hasil memuaskan sukses diraih oleh BOOM seperti gelar juara BTS Pro Series Season 8 dan Season 9.

Dari rekor di DPC 2021-22 juga BOOM Esports sukses menempati posisi puncak dengan 4 kemenangan dan 0 kekalahan. Poin ini berhasil diraih melawan tim yang sulit yaitu Fnatic, OB.Neon, Team SMG, dan Motivate.Trust Gaming.

Perjalanan roster ini masih sangat panjang tentu BOOM Esports siap memberikan permainan terbaiknya di tahun 2022 mendatang.

2. Fnatic

Fnatic menghadapi tahun yang sangat tidak konsisten di tahun 2021. Mereka kerap kalah di beberapa pertandingan krusial sehingga harus keluar dari turnamen meski belum lama, seperti saat Singapore Major.

Selain itu Fnatic harus bermain di The International 10 melalui jalur kualifikasi menghadapi TNC Predator. Dengan periode DPC 2021-22 yang baru berlangsung, tentu Fnatic masih memiliki ruang untuk berkembang.

Nama Fnatic sendiri sudah sangat terkenal di tim Dota 2 dunia, apalagi menjadi tim langganan dari Asia Tenggara yang lolos ke The International.

Meski begitu banyak hal yang harus dibenahi Fnatic, karena tampil konsisten merupakan kunci penting dalam meraih banyak gelar juara. Hingga saat ini di DPC 2021-22: SEA, Fnatic menempati posisi papan tengah di urutan ke-4.

Pada pertandingan DPC, Fnatic harus kalah di tangan BOOM Esports dan Team SMG, serta meraih poin saat mengalahkan TNC Predator dan OB.Neon.

1. T1

Salah satu tim yang sangat diapresiasi di tahun 2021 dengan performanya yan sangat baik. T1 merekrut pemain yang didominasi oleh mantan pemain Geek Fam.

Raihan paling memukau T1 di tahun 2021 tentu gelar juara di ESL One Summer 2021, posisi ketiga di WePlay Animajor 2021, serta posisi 7-8 di The International 2021.

Hasil yang sangat memuaskan untuk tim yang baru dibentuk, apalagi T1 sebelumnya hanya mampu bermain di turnamen tier 2 dan tier 3 level Asia Tenggara.

T1 bertanding melawan tim-tim terbaik Dota 2 dunia dengan perlawanan, apalagi saat menghadapi Vici Gaming, PSG.LGD, dan Alliance. Pada DPC 2021-22 SEA: Upper Division, tim T1 menempati posisi kedua dengan torehan 2 kemenangan dan 0 kekalahan dengan menyisakan 2 pertandingan.

Pelatih PSG.LGD xiao8 Bebas dari Tudingan Kasus Pengaturan Skor

Salah satu nama besar di skena Dota 2, xiao8, baru saja mendapatkan kabar baik. Sang pelatih PSG.LGD resmi bebas dari tudingan kasus pengaturan skor pasca kekalahan timnya melawan Team Spirit di TI10.

Berkat lepasnya kasus pengaturan skor, pihak PSG.LGD juga membersihkan nama xiao8 melalui laman Weibo miliknya. Sebelumnya xiao8 mendapatkan rumor tersebut karena draft yang tidak biasa pada grand final TI10.

https://i0.wp.com/riseuptv.id/wp-content/uploads/2021/12/51599990641_9bb4418f3d_o-scaled.jpg?fit=2560%2C1703&ssl=1
Sumber: The International

Untuk menyelidiki kasus, xiao8 terkena penangguhan melatih selama 30 hari oleh pihak Valve.

PSG.LGD juga mengumumkan beberapa hal pasca selesainya kasus xiao8, antara lain:

“Investigasi dari Supervision Center diawasi dan dibimbing langsung oleh departemen keamanan publik dan hasil dari investigasi adalah sebagai berikut:

1. Anggota klub cabang Dota 2 kami (PSG.LGD) tidak memiliki niat untuk merusak keadilan dari jalannya pertandingan dan tidak berusaha merusak pertandingan dengan perilaku yang tidak sportif.

2. Setelah selesainya TI10, pandangan negatif tentang Zhang Ning (xiao8) yang dimunculkan di internet tidak terbukti benar.”

https://cdn-wp.thesportsrush.com/2021/10/c3b12333-xiao8-with-y.jpg
Sumber: The International

Sebelumnya, pihak PSG.LGD juga meminta bantuan dari Valve dalam proses investigasi. Rekaman baik dalam bentuk audio maupun video di pertandingan krusial yang melibatkan xiao8 bisa dipakai dalam penyelidikan.

Rekaman ini digunakan untuk melihat apakah xiao8 sengaja membuat kekalahan dari segi draft. Dengan hasil investigasi yang sudah selesai dilakukan, xiao8 kini siap kembali bertugas.

Akibat selesainya tudingan ini banyak fans Tiongkok yang senang karena kasusnya tidak terbukti. Apalagi menghadirkan kontroversi di tengah meningkatnya performa dari PSG.LGD.

Beberapa fans juga meminta pihak berwajib untuk menyelidiki awal rumor kasus ini dari mantan istri xiao8. Investigasi lebih lanjut kepada mantan istri xiao8 tentu akan memberikan tindakan disiplin mengenai pencemaran nama baik.

Apalagi xiao8 sudah melatih banyak tim dan sempat membawa EHOME kembali ke performa yang lebih baik sebelum akhirnya pindah. Sejauh ini, fans melihat PSG.LGD bisa kembali bertanding untuk merebut gelar juara The International.

https://staticg.sportskeeda.com/editor/2021/10/62443-16346141249413-1920.jpg
Sumber: The International

Dari segi roster DPC 2021-22, PSG.LGD tidak merubah satu pun pemain pada timnya meski menelan kekalahan melawan Team Spirit. Dengan lepasnya kasus ini, tentu xiao8 bisa kembali bekerja dengan tenang tanpa adanya isu-isu negatif yang berhembus.

7 Pemain Dota 2 Jagoan yang Absen di Regional League DPC 2021-22

Setelah selesainya gelaran The International 10 di pertengahan bulan Oktober 2021, banyak perubahan roster yang dilakukan setiap tim. Karenanya, ada banyak juga pemain yang absen membela tim di Regional League Dota Pro Circuit (DPC) musim ini.

Setelah beberapa bulan fase transfer pemain yang diberikan Valve, baik fans dan tim peserta tak sabar menunggu daftar lengkap para pemain yang berlaga di musim ini. Tidak sedikit kejutan yang menarik untuk dilihat salah satunya kembalinya zai dan MATUMBAMAN ke Team Liquid.

Lantas, siapa saja pemain ternama di ranah kompetitif Dota 2 yang absen pada fase pertama DPC 2021-22 yang bergulir hingga pertengahan Desember 2021 kemarin?

1. Martin “Saksa” Sazdov

https://ogs.gg/wp-content/uploads/2021/11/HERO-WEBSITE.jpg
Saksa (kiri) hengkang dari OG. Sumber: OG Esports

Salah satu pemain yang aktif mengisi lini roster OG di 2020-21, Saksa rupanya absen pada gelaran DPC 2021-22. Pemain yang mengisi posisi empat (soft support) ini menemani OG sejak hengkangnya JerAx.

Selama 20 bulan membela OG, Saksa bisa dibilang mampu bermain dengan ritme yang pas bersama n0tail, Topson, Ceb, dan SumaiL. Namun lagi-lagi OG belum mampu mengeluarkan permainan maksimal selama TI10 berlangsung.

OG gagal memperpanjang rekor positifnya untuk memenangkan trofi Aegis. Pasca TI10, Saksa dan SumaiL memutuskan untuk berpisah untuk mencari kesempatan berkarier dengan tim lain.

Tercatat sampai sekarang Saksa sendiri belum aktif bermain untuk tim manapun.

2. Song “Sccc” Chun

https://cdn1.dotesports.com/wp-content/uploads/2020/03/10131520/49634223198_aa38a3fde4_k.jpg
Sumber: Dot Esports

Pemain bintang dari Tiongkok, Sccc juga absen selama fase awal DPC 2021-22 di regional Tiongkok. Benar, finalis The International 7 tersebut tidak mampu bermain maksimal pasca hengkang dari Newbee.

Sebelumnya, Sccc sendiri bermain secara kompetitif untuk EHOME hingga Desember 2020. Dengan kata lain, Sccc tidak pernah bermain Dota 2 secara kompetitif selama tahun 2021.

Mengisi kesibukannya di tahun 2021, sang midlaner sangat aktif melakulan live streaming di platform Huya. Selama DPC 2021-22 berlangsung Sccc disibukkan sebagai talent untuk memberikan komentar dan analisa menarik.

Alasan Sccc meninggalkan EHOME? Pihak organisasi mengatakan bahwa mereka menghormati keputusan Sccc untuk hengkang karena keinginan atau alasan pribadinya.

3. Vitalie “Save-” Melnic

https://i.ytimg.com/vi/FiMHlRZzklY/maxresdefault.jpg
Sumber: Virtus.pro

Pada tahun 2021, Virtus.pro mendatangkan Save- yang juga mengisi posisi sebagai kapten tim tersebut. Selama membela tim, VP menjadi wakil CIS yang sangat dominan, namun lagi-lagi tidak mampu bermain maksimal selama TI10.

Tim VP sendiri diperkuat oleh para talenta muda CIS seperti Nightfall, namun  langkah Save- dkk. tidak berjalan lama. Pihak manajemen Virtus.pro memutuskan untuk melakukan rotasi dan transfer pemain pasca TI10 selesai.

Ke mana Save- pasca hengkang dari Virtus.pro? Dia belum membela tim manapun dan sekarang lebih aktif live stream di platform Twitch miliknya. Meski begitu, Save- dikabarkan akan kembali ke skena kompetitif dalam waktu dekat.

4. Aliwi “w33” Omar

https://sm.ign.com/ign_ap/screenshot/default/w33_zx21.jpg
Sumber: IGN

Nigma Galaxy merupakan tim yang sangat menarik perhatian di tahun 2021, bahkan setelah pengumuman roster tim yang mengisinya, termasuk w33.

Sebelum membela Nigma, pemain dengan nama lengkap Aliwi Omar tersebut tidak membela tim manapun sejak April 2021. Namun performa Nigma yang kurang memuaskan membuat manajemen Nigma melepas w33.

Benar, hingga kini w33 hanya aktif bermain di public dan belum ada rumor yang berhembus tentang keikutsertaannya di DPC 2021-22. Status w33 sendiri masih dikontrak oleh Nigma Galaxy, namun masuk ke dalam roster tidak aktif.

Nigma Galaxy sendiri tidak memasukkan w33 ke daftar pemain pengganti meski masih aktif dikontrak oleh tim. Selama DPC Eropa berlangsung, justru sang pelatih Roman “rmN-” Paley yang lebih aktif bermain.

5. Xu “fy” Linsen

https://cdn.oneesports.gg/cdn-data/2021/06/Dota2_ElephantDPCChinaSeason2UpperDivision.jpg
Fy (dua dari kiri) bersama tim Elephant. Sumber: ONE Esports

Pemain yang kerap disebut “Raja Tusk” satu ini memang tidak asing dengan kualitasnya sebagai soft support. Sempat mengisi babak final The International sebanyak 2x, fy belum mampu membawa trofi Aegis ke pelukannya.

Pasca TI10 berlangsung, pihak Elephant juga melakukan perombakan pemain. Xu “fy” Linsen menjadi salah satu pemain yang hengkang dari tim Elephant.

Alasannya bukan karena performa buruk, melainkan fy dalam laman Weibo miliknya ingin rehat sejenak dengan alasan kesehatan. Dengan hengkangnya fy, Elephant perlu mencari 5 pemain sekaligus.

Paparazzi sendiri hengkang ke Xtreme Gaming, sedangkan Somnus dan Super kini aktif membela tim Royal Never Give Up.

6. Jacky “EternaLEnVy” Mao

Tidak ketinggalan informasi terkini dari EternaLEnVy atau yang lebih dikenal dengan EE-sama. Sang pemain berkebangsaan Kanada tersebut juga tidak aktif bermain selama DPC 2021-22 berlangsung.

Jacky sendiri terakhir membela tim Sadboy bersama dengan Moo sebelum memutuskan rehat. Tim Sadboy sendiri bermain secara aktif di DPC 2021: Amerika Utara – Lower Division.

EternaLEnVy juga tidak berpartisipasi pada gelaran The International 10. Sejauh ini, perjalanan karier dari Jacky Mao tidak terlihat baik selepas hengkang dari tim Cloud9.

7. Gustav “s4” Magnusson

https://thelazy.media/wp-content/uploads/2021/10/S4-1024x576.jpg
Sumber: Alliance

Pemain Dota 2 terakhir yang terkenal sebagai legenda, s4 juga tercatat tidak aktif bermain untuk tim manapun. Gustav resmi hengkang dari Alliance selesai gelaran The International 10 di pertengahan Oktober 2021 lalu.

Alliance tidak mampu berbuat banyak di bawah komando s4 selama TI10. Timnya harus takluk 2-0 tanpa balas di tangan T1 yang memang sedang dalam performa terbaiknya.

Tim Alliance sendiri mempromosikan 3 nama yang menggantikan s4, Limmp, dan fng. Nama-nama baru yang membela Alliance selama DPC 2021-22 adalah Supream^, Leslao, dan Aramis.

10 Turnamen Esports dengan Jumlah Penonton Terbanyak di Tahun 2021

Perkembangan ranah esports terus menunjukkan peningkatan, tidak terkecuali turnamen esports di tahun 2021. Kali ini, Esports Charts menunjukkan data mengenai 10 turnamen esports yang paling banyak ditonton di tahun 2021.

Dari berbagai judul game baik level regional hingga dunia menghiasi jajaran 10 turnamen esports kali ini. Apa saja turnamen esports tersebut? Mari simak informasi selengkapnya.

10. Mid-Season Invitational 2021 

Di peringkat ke-10 datang dari game League of Legends. Turnamen bertajuk Mid-Season Invitational berhasil meraih total penonton 1,83 juta dan rata-rata angka views di angka 711.465.

Popularitas ditunjang dengan pertandingan antara DWG KIA vs RNG. Memang tim DWG KIA paling memikat banyak penonton dengan total torehan 924.130 views.

9. MLBB Southeast Asia Cup 2021

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2021/06/91f8a74d4689c40c7fdcf5301bf7b43e_execration-msc.jpg

Mobile Legends: Bang Bang menorehkan salah satu turnamennya yaitu MSC 2021. Tercatat menurut Esports Chart, MSC 2021 menghasilkan total 2,28 juta peak viewers.

Turnamen ini didominasi oleh penonton asal Filipina, apalagi saat Execration bertanding. Tim tersebut menorehkan rata-rata views sebesar 514.617. Angka ini juga membawa peningkatan dibanding seri MSC 2019 yang hanya menorehkan total 276.579 peak viewers.

8. MPL ID Season 8

mpl id season 8
Sumber: MPL ID

Lagi-lagi turnamen dari game Mobile Legends: Bang Bang. Memang turnamen dari game ini sangat populer di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia dengan MPL ID Season 8.

Turnamen ini menorehkan total 2,39 juta peak views, menjadi turnamen esports paling populer di bulan Agustus dan September mengalahkan LCK, LEC, hingga ESL Pro League.

MPL ID Season 8 mengumpulkan lebih dari 500.000 peak views dibandingkan seri sebelumnya (MPL ID Season 7).

7. The International 10

https://img.redbull.com/images/c_limit,w_1500,h_1000,f_auto,q_auto/redbullcom/2021/10/20/ribc5cuknakwouvwqjpx/team-spirit-ti10-winner
Sumber: Red Bull Esports

Turnamen Dota 2 paling populer yaitu The International 10 jadi yang paling berkesan sepanjang sejarahnya karena kemenangan Team Spirit. TI10 sendiri menorehkan 2,74 juta peak views dan total lebih dari 107 juta jam ditonton oleh seluruh penonton.

Saat dibedah melalui jumlah penonton dari tim yang bertanding, rupanya Team Spirit menjadi tim yang paling banyak ditonton, diikuti oleh PSG.LGD, Team Secret, dan OG.

Meski demikian, The International 10 belum mampu melampaui turnamen esports sang pesaing yaitu League of Legends World Championships.

6. PGL Major Stockholm 2021

PGL Major Stockholm 2021
Sumber: PGL

Belum mati ditelan zaman, turnamen CS:GO masuk di urutan ke-6 dengan turnamen PGL Major Stockholm 2021.

Turnamen CS:GO satu ini mencatat 2,74 juta penonton atau peak views. Angka penonton untuk turnamen CS:GO terbesar, bahkan Esports Charts memberikan data turnamen major paling banyak ditonton selain PGL Major Stockholm.

ELEAGUE Major 2017 mencatat 1,33 juta, 52% lebih rendah dibandingkan PGL Major Stockholm.

5. M2 World Championship

m2 world championship
Sumber: Moonton

Turnamen ketiga juga muncul lagi dari Mobile Legends: Bang Bang yaitu M2 World Championship. Pada turnamen kali ini, M2 menorehkan angka 3,08 juta peak views.

Karena torehan penontonnya, M2 World Championship dicatat sebagai turnamen esports dunia dengan penonton terbanyak ketujuh. Dari sisi jumlah penonton dari tim yang bertanding, BREN Esports sang juara memimpin lalu diikuti RRQ Hoshi di urutan kedua.

4. M3 World Championship

M3 World Championship
Sumber: Moonton Indonesia

Turnamen yang dimenangkan oleh Blacklist International, M3 World Championship mampu mencatat 3,19 juta peak views. Meski baru usai, Esports Charts sudah mencatat pencapaian penonton dari turnamen satu ini.

Dari segi angka, memang M3 World Championship sangat populer dengan angka 602.588 penonton dalam waktu 62 jam siaran. Secara efisiensi waktu, angka penonton yang dikumpulkan memang sangat tinggi.

3. PUBG Mobile Global Championship Season 0

pmgc season zero
Sumber: Tencent

PUBG Mobile tidak ketinggalan menghadirkan turnamen terpopuler di tahun 2021 dengan PUBG Mobile Global Championship Season 0 (Zero). Digelar pada tahun 2020 dan selesai di bulan Januari 2021, ajang ini mencatat 3,80 juta peak views.

Turnamen satu ini juga mencatat rata-rata penonton di angka 528.000 selama 122 jam waktu siaran. Penonton dari Indonesia memimpin dengan angka tertinggi, diikuti oleh Arab Saudi dan Rusia.

2. League of Legends 2021 World Championship

worlds 2021 league of legends
Sumber: Riot Games

Di urutan kedua datang dari League of Legends 2021 World Championship. Turnamen besutan Riot Games ini meraih 4,01 juta peak views bahkan tidak termasuk angka penonton dari regional Tiongkok.

Pencapaian Worlds 2021, memang memukau sebagai game esports PC pertama yang meraih penonton di atas 4 juta. Bahkan, turnamen ini juga menorehkan rekor turnamen esports paling lama ditonton yaitu total 175 juta jam.

Babak Grand Final sendiri menorehkan angka 73 juta peak views saat EDward Gaming dan DWG KIA bertanding.

Dengan angka yang tidak termasuk penonton dari Tiongkok, tentu rasanya sah menyebut League of Legends World 2021 Championship sebagai turnamen esports PC terpopuler.

1. Free Fire World Series 2021 Singapore

free fire world singapore 2021
Sumber: Garena

Rupanya game esports dari platform mobile mengisi urutan pertama. Dengan tajuk Free Fire World Series 2021 Singapore, turnamen ini dinobatkan sebagai turnamen esports paling banyak ditonton tahun 2021 versi Esports Charts.

Turnamen ini menorehkan angka 5,41 juta peak views dengan dominasi penonton dari India, Indonesia, lalu Brasil. Uniknya, penonton juga datang dari broadcast negara yang kurang populer yaitu Portugal (1,06 juta peak views) dan Spanyol (890.000 peak views).

Dengan hasil ini, maka Free Fire sah mengalahkan popularitas turnamen esports baik dari sang kompetitor PUBG Mobile maupun level game mobile seperti Mobile Legends: Bang Bang.

Tak Terkalahkan, Team Liquid Jadi Tim Pertama yang Lolos Major DPC 2021-22

Kabar terbaru datang dari Team Liquid yang baru saja lolos tanpa kekalahan dan jadi tim pertama yang lolos ke Major Dota 2 untuk DPC 2021-22 mendatang. Hasil ini diraih langsung berkat torehan kemenangan 5 kali berturut-turut.

Benar, Team Liquid yang baru kedatangan MATUMBAMAN dan zai sukses meraih hasil maksimal di tengah sengitnya persaingan DPC regional Eropa. Uniknya kemenangan kelima Team Liquid datang setelah mengalahkan tim unggulan regional Eropa, Team Secret, dengan skor 2-1.

Kemenangan beruntun tadi memang patut dipuji, apalagi Team Liquid juga baru mengganti susunan roster timnya. Selain Team Secret, MATUMBAMAN dkk. juga meraih kemenangan dari tim Coolguys, Tundra, OG, dan Team Tickles.

Rekap Team Liquid vs Team Secret

Pertandingan Pertama

micke vu team liquid dota 2
Sumber: DreamHack

Pada laga pembuka, Team Secret mampu memimpin jalannya awal pertandingan. Dari segi laning phase, Secret bisa dibilang unggul namun di pertengahan laga Liquid bisa mengambil alih.

MATUMBAMAN bermain apik dengan Bristleback miliknya hingga mampu membeli Aghanim’s Scepter dengan waktu yang cepat. Hasil ini membuat jalannya peperangan lebih menguntungkan di pihak Team Liquid, apalagi Secret memerlukan waktu untuk membeli Silver Edge.

Pertandingan sengit terus menerus terjadi hingga memakan waktu sampai 58 menit, Liquid sukses mengamankan laga pertama. Terjadi drama buyback hingga pembelian Divine Rapiers untuk menentukan sang pemenang di laga pertama.

Pertandingan Kedua

Berbeda dengan sengitnya pertandingan pertama, di pertandingan kedua, Team Liquid mudah kehilangan fokus. Selain karena draft yang lebih menguntungkan di sisi Secret, peperangan bagi kubu zai dkk. juga tidak berjalan rapih.

Liquid kekurangan damager untuk membawa kemenangan, sedangkan Secret bermain dengan baik dalam mengontrol peperangan. Alhasil, Puppey dkk. sukses menyamakan kedudukan dengan pertandingan selama 41 menit.

Pertandingan Ketiga

Pertandingan terakhir sekaligus penentuan juga tidak berjalan jauh berbeda. Liquid memulai jalannya pertandingan dengan sangat aman dan defensif, apalagi MATUMBAMAN sangat membutuhkan farming.

Penggunaan Slardar dari Team Liquid secara mengejutkan sangat efektif melawan Shadow Fiend dan Doom dari Team Secret. Kunci laning adalah hal yang diutamakan oleh MATUMBAMAN, apalagi kalau bukan teknik split push.

Kuat dari segi laning, Team Secret belum mampu mengalahkan Liquid pada saat peperangan. Kombinasi Mirana, Beastmaster, dan Slardar efektif mengalahkan kombinasi draft dari Team Secret.

Pertandingan berakhir di menit ke-52 dengan skor tipis 22-24 untuk kemenangan Team Liquid.

8 Tim yang Memastikan Lolos ke Babak Playoff VALORANT Champions 2021

Pasca selesainya babak grup di VALORANT Champions 2021 selama 7 hari, maka terpilih 8 tim yang berhak melaju ke babak Playoff. Meski tanpa kehadiran Sentinels, tentu keseruan akan tetap tersaji di turnamen kali ini.

Ada 4 grup pada gelaran VALORANT Champions 2021. Dari total 16 tim yang bertanding, ada 8 tim yang lolos.

Sumber: VALORANT Esports

Pada klasemen grup, ada 2 tim yang tersingkir. Berikut jajaran tim yang gagal melaju ke Playoff VALORANT Champions 2021, antara lain:

1. Sentinels
2. Team Envy
3. Keyd Stars
4. FURIA Esports
5. Team Vikings
6. Crazy Racoon
7. Vision Strikers
8. FULL SENSE

Nama-nama tim favorit yang gugur seperti Sentinels dan Team Envy memang mengejutkan. Namun momen ini menjadi tanda bahwa banyak tim potensial lain yang mampu memberikan perlawanan di VALORANT Champions 2021.

8 Tim yang Berhak Lolos ke Playoffs VALORANT Champions 2021

Sumber: VALORANT Esports

Sebanyak 8 tim yang lolos ke Playoff VALORANT Champions 2021 memiliki kesempatan untuk meraih gelar juara dunia sekaligus uang sebesar US$350,000.

Ada 3 tim terakhir yang sukses melengkapi jajaran 8 tim tersebut, berikut daftar lengkapnya:

1. Acend
2. Team Liquid
3. KRU Esports
4. Gambit Esports
5. Fnatic
6. Cloud9 Blue
7. Team Secret
8. X10 CRIT

Dari daftar tim yang lolos tentu banyak hal yang mengejutkan. Salah satunya hanya ada 1 tim dari Amerika Utara. Selain itu, fakta mengejutkan lainnya adalah hadirnya 2 wakil Asia Tenggara dan 2 wakil EMEA di babak Playoff VALORANT Champions 2021.

Dari sisi skena kompetitif Asia Tenggara, kabar ini menjadi angin segar. Dengan kata lain, level tim SEA sudah bisa bersaing di skala dunia.

Dua wakil Asia Tenggara yang sukses melaju ke babak Playoff adalah X10 CRIT dengan roster Thailand dan Team Secret dengan roster Filipina. Namun, para wakil SEA harus bertanding melawan tim-tim kuat pada babak Quarterfinal, berikut bracket Playoff VALORANT Champions 2021:

Sumber: VALORANT Esports

Pertandingan pembuka adalah Acend melawan Team Secret lalu disusul laga pamungkas antara Team Liquid melawan Cloud9.

Di hari berikutnya akan disusul pertandingan antara Gambit Esports sang juara VCT 2021: Stage 3 Masters Berlin melawan X10 CRIT dan Fnatic yang akan menghadapi KRU Esports.

Tersingkir dari VALORANT Champions 2021, Sentinels Siap Rombak Roster?

Salah satu momentum paling mengejutkan di VALORANT Champions 2021 adalah tersingkirnya Sentinels, tim juara VCT 2021: Stage 2 Masters Reykjavík.

Selain latar belakangnya sebagai tim juara, rupanya tim yang menyingkirkan Sentinels bisa dibilang kurang dijagokan. Tim tersebut adalah KRU Esports yang merupakan tim dari Argentina atau regional Amerika Latin.

Dengan kekalahan ini, maka Sentinels harus tersingkir bersama FURIA Esports dari grup B.

Tersingkirnya Sentinels dari VALORANT Champions 2021

https://pbs.twimg.com/media/FF9WqIMVIAcYKOi?format=jpg&name=large
Sumber: VALORANT

Sentinels sendiri masuk pada grup B yang berisikan Team Liquid, KRU Esports, dan FURIA Esports. Pada laga pembuka, KRU Esports bermain melawan Team Liquid, sedangkan Sentinels membuka kemenangan melawan FURIA Esports.

Namun masalah dari Sentinels datang setelahnya, karena TenZ dan kawan-kawan tidak mampu mengalahkan Team Liquid. Kekalahan dengan skor 2-1 membuat Sentinels harus bermain ke babak selanjutnya yaitu Decider Match.

Sedangkan KRU Esports harus melawan FURIA Esports untuk dapat melawan Sentinels. KRU sukses mengalahkan FURIA dengan skor 2-1 dan berhak melawan sang juara VCT 2021: Stage 2 Masters Reykjavík.

Laga pertama dari Sentinels melawan KRU Esports bisa dibilang sesuai dengan prediksi banyak orang, kemenangan TenZ dkk. di map Fracture. Sebenarnya Sentinels masih unggul hingga paruh pertama pertandingan di map Haven, namun secara mengejutkan KRU Esports membalikan keadaan.

https://cdn1.dotesports.com/wp-content/uploads/2021/12/06174035/KRU-at-VCT-Champs.jpg
Sumber: VALORANT

KRU Esports menutup map kedua dengan kemenangan lewat skor 13-11. Di laga ketiga rupanya hasil mengejutkan di map Split terjadi, khususnya kepada Sentinels.

Meski memimpin di paruh pertama pertandingan, rupanya Sentinels kembali menelan kekalahan oleh KRU Esports dengan skor yang sama, 13-11.

Akan Terjadi Perubahan Roster di Sentinels?

Sumber: Twitter

Isu tentang perubahan roster Sentinels mulai tercium, apalagi setelah salah satu pemainnya yaitu Michael “dapr” Gulino yang mengubah biodata di akun Twitter pribadinya.

Benar, dapr mengubah biodatanya sebagai content creator untuk Sentinels. Sebelum terjadi kekalahan Sentinels, bahkan Shroud pada siaran Twitch miliknya memberikan pernyataan unik.

“Tidak peduli apa alasannya, Sentinels akan tetap mengganti roster,” ujarnya. “Mereka (Sentinels) tidak akan menang dan mereka akan mengganti roster,” tambah Shroud di kanal Twitch.

Uniknya, pernyataan ini diucapkan Shroud sehari sebelum gugurnya Sentinels dari VALORANT Champions 2021. Tepatnya saat kekalahan Sentinels ketika menghadapi Team Liquid.

7 Referensi Guide Mobile Legends di YouTube yang Perlu Anda Tahu

Ekosistem sebuah game memang melibatkan banyak pihak untuk terus berkembang. Salah satunya adalah kreator konten atau YouTuber. Kehadiran para kreator konten di YouTube memberikan cara sekaligus ide dalam menggunakan hero kepada sesama pemain game Mobile Legends.

https://gumlet.assettype.com/afkgaming%2Fimport%2Fmedia%2Fimages%2F14398-bda06228ed51156d6f4dd42aa34e1eeb.jpeg?format=auto
Sumber: Mobile Legends

Pada konten kali ini, beberapa YouTuber terkenal memang fokus dalam memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero hingga strategi baru.

Beberapa di antaranya merupakan mantan pemain/atlet profesional hingga YouTuber pada umumnya yang fokus dalam membuat edukasi konten Mobile Legends yang dikemas menarik. Jika Anda merasa masih sering mengumpat karena lose streak, Anda bisa menonton konten-konten dari YouTuber di bawah ini untuk membantu Anda.

1. JessNoLimit

Ia merupakan salah satu mantan pemain EVOS Esports hingga MPL ID Season 3. Pemain dengan nama Tobias Justin merupakan kreator konten Mobile Legends yang sangat aktif sejak memutuskan pensiun.

JessNoLimit bisa dibilang menjadi pionir bagi para influencer Mobile Legends di Indonesia. Sejak memutuskan menjadi YouTuber, tercatat hingga sekarang JessNoLimit sukses mendapatkan 23,8 juta subscribers.

Konten dari JessNoLimit sendiri memang lebih variatif namun dia tetap konsisten memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero Mobile Legends hingga saat ini.

2. ShinmenTakezoYT

Kreator konten atau YouTuber berikutnya adalah ShinmenTakezoYT. Dia sangat aktif memberikan guide untuk game Mobile Legends: Bang Bang yang dikemas dengan sangat menarik.

ShinmenTakezoYT memang menghadirkan konten yang orisinal dan unik. Meski begitu, ada banyak ilmu yang bisa Anda dapatkan darinya, hingga beberapa strategi yang ada di luar META seperti Tank Badang.

Jadi, bagi yang ingin mencoba cara baru menggunakan beberapa hero, Anda bisa langsung menyimak konten dari ShinmenTakezoYT.

3. RRQ Lemon

Bukan dari EVOS Esports, kali ini pemain dari sang rival yaitu RRQ Lemon juga turut menjadi kreator konten yang terhitung masih aktif sebagai pemain. Membela RRQ Hoshi hingga MPL ID Season 7, Lemon memutuskan rehat di MPL ID Season 8.

Mengisi waktu rehatnya, Lemon atau pemain dengan nama Ikhsan ini fokus dalam memberikan konten guide untuk Mobile Legends. Beberapa konten terbarunya adalah cara menggunakan Valentina, hero baru di Mobile Legends.

Tentu latar belakangnya sebagai pemain profesional bisa jadi nilai lebih dalam memberikan saran yang menunjang permainan Anda.

4. Betosky

Salah satu YouTuber dari Amerika Serikat, Betosky memberikan warna yang lebih unik dan menarik dalam menyajikan kontennya. Guide Mobile Legends yang dia suguhkan tampil lebih berkelas dan menghibur.

Memang perbedaan gaya setiap YouTuber dalam menyunting kontennya bisa menjadi ciri khas tersendiri. Betosky sendiri mengedepankan gaya konten yang lebih seru, mudah dipahami, dan nyaman ditonton.

Tentunya unsur meme tidak luput dari sentuhan di setiap kontennya meski memang tidak banyak. Apakah Anda tertarik menonton konten dari Betosky yang dikemas ‘agak’ lebih serius?

5. Oura Gaming

https://www.youtube.com/watch?v=Pi21zOZ5p4g

Mantan pemain/atlet esports dari EVOS Esports kembali mengisi jajaran YouTuber yang layak Anda tonton. Selain kaya akan pengalaman, Oura merupakan juara dunia Mobile Legends di M1 World Championship 2019.

Konten yang disajikan Oura sendiri sangat variatif seperti konten hiburan, podcast, analisa permainan tim esports, hingga guide Mobile Legends.

Saat aktif sebagai pemain Mobile Legends, Oura mengisi beberapa role seperti jungle dan offlane. Tidak heran banyak yang mengidolakan Oura apalagi para pemain dengan posisi yang sama.

Untuk hero sendiri Oura kerap menggunakan Fanny, Masha, Yu Zhong, Thamuz, dan lain sebagainya. Jika Anda merupakan salah satu pemain offlane, tidak salah jika Anda menyimak banyak konten dari Oura Gaming.

6. Hororo chan

Siapa yang tidak mengenal Hororo chan? YouTuber ini sudah aktif membuat konten Mobile Legends dalam waktu yang lama. Meski tidak diketahui identitasnya, namun Hororo chan menggunakan animasi seorang wanita dengan rambut hitam.

Segala kontennya dibuat menarik dan unik. Apalagi dengan penambahan unsur meme yang menghibur. Meski demikian, Hororo chan memiliki kemampuan yang sangat hebat di game Mobile Legends.

Ada banyak tips dan trik yang bisa Anda terapkan di Mobile Legends dari konten Hororo chan. Anda ingin tips hero seperti Yve? Alice? Beatrix? Freya? Semua ada, bahkan Hororo chan juga memiliki konten khusus untuk mengecek perubahan status di setiap patch Mobile Legends.

7. OzaRess

YouTuber berikutnya adalah OzaRess. Ia adalah salah satu kreator konten yang sangat sering bermain di Advanced Server. Bagi Anda yang belum tahu, Advanced Server memberikan pengalaman bermain Mobile Legends dengan patch/hero yang sedang dalam masa percobaan.

Tentu akan banyak hero yang belum kalian dengar apalagi dalam ranah kompetitif Mobile Legends. OzaRess menghadirkan beberapa tips menarik yang langsung bisa Anda terapkan bila benar terjadi perilisan patch atau hero baru di update mendatang.

Beberapa guide yang dihadirkan OzaRess di kanal YouTube miliknya antara lain hero-hero baru seperti Aulus, Floryn, Aamon, Valentina, hingga Phylax. Jajaran hero terbaru dari Mobile Legends ini akan dikulik secara mendalam oleh OzaRess seperti build dan emblem yang harus dipilih.

Jadi bila Anda hobi dalam mencoba hero-hero baru di Advanced Server, jangan sungkan untuk menonton konten guide Mobile Legends milik OzaRess.

Komunitas Esports Disabilitas, Ebility.id Terima Dana Pengembangan Sebesar Rp100 Juta

Pasca selesainya Grand Final Oxtrade IFeLeague 1 di Highgrounds, Pantai Indah Kapuk, pada 4-5 Desember yang lalu, terdapat juga acara Lelang Oxtrade x IFeL yang dilaksanakan secara terbuka melalui platform lelang.

Beberapa tokoh juga mengikuti acara lelang tersebut, seperti Indra Kenz yang disebut sebagai Sultan Medan. Lalu ada juga aktor Indonesia, Mang Saswi, dan Bastian Steel.

Selain itu ada Jackson Lo, Joseph, hingga penyerang Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah yang ikut memeriahkan proses lelang. Oxtrade dan IFeL berkolaborasi menciptakan merchandise berupa hand drawing custom shoes yang dibuat eksklusif hanya berjumlah tiga pasang. Sebagian hasil lelang tersebut akan diberikan kepada komunitas Esports Ability Indonesia (Ebility.id).

Redaksi Hybrid.co.id mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan Shena Septiani selaku Founder Ebility.id tentang penerimaan dana pengembangan senilai Rp100 juta hingga tujuan di balik gelaran esports disabilitas mendatang.

Bagaimana prospek yang akan dilihat di turnamen mendatang dari pendanaan Rp100 juta untuk Ebility.id?

“Untuk poin pertama, turnamen ini bakal digelar sama IFeL. Kami cuma request saja mau acaranya bagaimana dan IEeL akan buat sesuai keinginan kami. Sesuai kesepakatan terakhir ya. Nah untuk acara dari dana Rp100 juta itu kami ingin buat yang benar-benar bagus sih.

Tidak hanya sekadar turnamen saja tapi hasilnya bisa everlast gitu, mungkin bisa buat coaching clinic, talk show yang lebih inklusif dan tentunya melibatkan sahabat disabilitas secara langsung.”

Apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Ebility.id di esports?

Shena Septiani (tengah) di acara IFeL. Sumber: Ebility.id

“Yang ingin dicapai kami sih advokasi. Dari awal banyak yang mengira bahwa disabilitas harus masuk ke esports yang lebih serius atau kompetitif. Dari kami sendiri itu usaha advokasi. Kami ingin tunjukkan ke masyarakat luas bahwa kami memang exist atau ada gitu.

Dan keberadaan mereka diakui oleh para media, kawan esports, dan tetap tujuan utamanya kami advokasi dan terus menjalankan campaign tentang disabilitas yang inklusif dan setara dengan yang non-disabilitas,”

Kapan dan apa saja game yang akan dipilih untuk turnamen mendatang?

“Untuk turnamen mendatang kami akan memilih PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, dan PES Mobile.

Semuanya mobile karena kami ingin teman-teman disabilitas dari background manapun bisa bermain karena (game) mobile itu kan sangat mudah diakses, apalagi semua teman-teman disabilitas belum pasti punya konsol atau PC, namun sudah pasti punya smartphone.

Jadi acara lebih kompetitif lagi karena tidak ada alasan tidak ikut karena tidak memiliki konsol atau PC karena semuanya (game) mobile,”

Pandangan Ebility.id terkait ranah turnamen esports dan keterbukaannya terhadap sahabat penyandang disabilitas?

“Pandangan kami esports itu sebagai medianya, justru yang utama adalah tentang disabilitasnya itu sendiri. Kami ingin mengadvokasi masyarakat tentang keberadaan sahabat disabilitas, jenis-jenis disabilitas yang berbeda-beda bisa jadi satu di ranah esports.

Jadi sebenarnya esports di sini sebagai wadah atau media, tetap tujuan utama kami adalah advokasi secara umum untuk menunjang kesetaraan dan cita-cita kami untuk dipandang sama, exist di masyarakat.” Terang Shena.

Harapan dari turnamen ini bila sudah selesai terselenggara?

Twitch bisa bantu orang-orang dengan disabilitas. | Sumber: Microsoft News

“Harapannya ini bisa jadi portoflio kami (Ebility.id) di bidang esports dan memang kami ada di sekitar masyarakat. Saya ingin masyarakat kenal, tahu keberadaan, dan juga belajar tentang kaum disabilitas. Nantinya kami juga akan menggelar kelas bahasa isyarat.

Jadi selesai acara ini kami inginnya everlast, ada lagi kegiatan-kegiatan ke depannya. Apalagi acara ini offline ya, jadi semoga terus berlanjut,”

7 Mantan Pro Player Mobile Legends yang Masih Eksis Pasca Pensiun

Mobile Legends: Bang Bang memang menjadi salah satu game yang ramai dimainkan di Indonesia. Seiring perkembangannya, tokoh atau atlet esports pun turut merasakan dampak positifnya.

Beberapa pemain yang memutuskan untuk pensiun dini masih kedapatan ‘bermain’ di lingkup ekosistem esports Mobile Legends. Sebelumnya, kami membahas tentang 7 mantan pro player Mobile Legends yang kurang terdengar kiprahnya.

Lalu di edisi kali ini, siapa saja pemain yang masih eksis pasca pensiun? Apa kesibukan yang digeluti oleh para mantan pro player Mobile Legends tersebut? Yuk, simak 7 mantan pro player Mobile Legends yang masih eksis pasca memutuskan pensiun.

1. Justin “JessNoLimit”

https://www.revivaltv.id/wp-content/uploads/2019/10/Jess-no-Limit-1.jpg
JessNoLimit di MPL ID Season 1. Sumber: RevivaLTV

Siapa yang tidak kenal dengan JessNoLimit? Dia bisa dibilang sebagai pionir kreator konten Mobile Legends: Bang Bang di YouTube.

Pemain yang memiliki nama Tobias Justin tersebut bermain Mobile Legends cukup lama. JessNoLimit bahkan sempat memperkuat Saints Indo bersama Daylen dan Warpath.

Memulai masa kejayaannya bersama EVOS Esports sebagai runner-up MPL ID Season 1, kariernya sebagai pro player hanya bertahan hingga akhir MPL ID Season 3. JessNoLimit sudah tidak aktif berlatih bersama tim dan memutuskan untuk hengkang.

Bukan tanpa rencana, JessNoLimit melihat peluang di YouTube dan beralih profesi sebagai kreator konten. Sang pemain kini sangat terkenal dan sudah memiliki total 23,8 juta subscribers saat artikel ini ditulis.

2. Yurino “Donkey”

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2019/11/17/1259504673.jpg
Donkey (paling kanan) merayakan kemenangan EVOS di M1. Sumber: EVOS Esports

Salah satu pemain penting dari masa kejayaan EVOS Esports adalah Donkey. Pemain dengan nama Yurino tersebut merupakan pemain setia EVOS bahkan sejak MPL ID Season 1.

Donkey yang menjadi seorang Tank sudah merasakan pahitnya kekalahan di grand final MPL ID Season 1 hingga manisnya comeback di grand final M1 World Championship di Malaysia bersama EVOS.

Seiring dengan torehan manisnya selama bertanding, rupanya Donkey secara mengejutkan keluar dari EVOS Esports. Setelah memperkuat tim Harimau Putih hingga MPL ID Season 5, Donkey mengatakan tidak akan kembali ke tim tersebut.

Lantas apa yang dilakukan Donkey pasca pensiun? Pada awalnya, Donkey aktif sebagai seorang streamer, namun perlahan-lahan sang pemain aktif dalam beberapa acara esports baik on-air maupun off-air.

Hingga akhirnya, kini Donkey membuat timnya sendiri dan menjabat sebagai CEO di GPX (Geng Kapak).

3. Afrindo “G/Four” Valentino

https://asset-a.grid.id/crop/12x0:1076x816/x/photo/2019/08/23/1642405140.jpg
G atau Four (tengah atas) saat aktif di EVOS pada gelaran MPL ID Season 4. Sumber: EVOS Esports.

Saat terjadi perubahan pemain yang masif di era MPL ID Season 3, EVOS Esports menarik salah satu juara MPL ID Season 1 yaitu Afrindo “G” Valentino. Sang pemain resmi memperkuat tim EVOS mulai di MPL ID Season 3 pasca bermain untuk Aerowolf.

Kehadiran Afrindo di tubuh tim bisa dibilang cukup baik, namun tidak berakhir cemerlang. Beberapa rotasi kerap dilakukan oleh tim EVOS Esports untuk menemukan kecocokan pola permainan.

Meski begitu, G tidak mampu berkontribusi banyak dan harus hengkang sebagai pemain aktif. Melihat potensi yang ada, manajemen EVOS tidak mendepak Afrindo melainkan masih menggunakan jasanya sebagai pelatih.

Hingga saat ini, Afrindo “G” Valentino masih aktif sebagai pelatih untuk tim EVOS Icon di ajang MDL Indonesia, liga resmi kasta kedua Mobile Legends: Bang Bang.

4. Eko “Oura” Julianto

https://oneesports.azureedge.net/cdn-data/sites/2/2021/05/EVOS-Legends-juara-M1.jpg
Oura (dua dari kanan) bersama EVOS Esports saat menjuarai M1 Worlds Championship. Sumber: ONE Esports

Lagi-lagi mantan pemain EVOS Esports sekaligus bintang di M1 World Championship. Eko Julianto atau yang kerap disapa Oura merupakan salah satu pensiunan pro player Mobile Legends yang masih aktif.

Saat masih aktif bermain, Oura lihai dalam menggunakan hero di posisi jungle hingga offlane. Siapa yang tidak ingat aksi Oura dalam menggunakan Masha di grand final M1 World Championship?

Pasca menjuara M1 World dan MPL ID Season 4, Oura memutuskan untuk hengkang sekaligus pensiun dari skena kompetitif Mobile Legends.

Namun hingga saat ini Oura sendiri masih aktif di ekosistem Mobile Legends sebagai influencer dan juga menjabat sebagai head of Esports di Geng Kapak (GPX).

5. Jonathan “Emperor” Liandi

Pemain berikutnya masih mantan punggawa EVOS Esports. Jonathan Liandi atau Emperor merupakan pemain yang membela tim tersebut di musim MPL ID Season 2 dan MPL ID Season 3.

Pasca hengkang, Emperor tidak bermain untuk tim lain. Langkah awalnya menjadi seorang streamer dan kini aktif sebagai influencer dan kreator konten YouTube.

Jonathan Liandi juga terkenal dengan konten podcast miliknya yaitu EmpeTalk di kanal YouTube.

6. Steven “Marsha” Kurniawan

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2018/10/03/3766006383.jpg
Marsha (paling kanan) saat membela EVOS di MPL ID Season 2. Sumber: RevivaLTV

Pemain yang juga sempat membela EVOS Esports pasca bermain untuk RRQ.O2, Marsha, memang sudah tidak aktif lagi sebagai atlet esports. Ia terakhir membela Genflix Aerowolf pada MPL ID Season 4.

Namun kegagalannya bersama Genflix Aerowolf di MPL ID Season 4 membuatnya hengkang lebih cepat. Pada akhir pertandingan, Marsha sempat memberikan niatnya untuk pensiun.

Pasca memutuskan pensiun, Marsha kini aktif di tim Geng Kapak (GPX) sebagai bagian yang mengurus bisnis GPX, terkait lobi investor maupun sponsor.

7. Dicky “Tuturu

https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x169:1080x1081/x/photo/2021/07/17/3626321785.jpg

Pensiunan pro player Mobile Legends kali ini tidak datang dari EVOS Esports, melainkan RRQ. Dicky atau pemain dengan nickname Tuturu merupakan sosok Marksman yang dihormati sekaligus disegani.

Tuturu sendiri belum memperkuat roster RRQ sejak MPL ID Season 6 usai. Posisi pemain tersebut perlahan digantikan dengan pendatang baru.

Meski begitu, Tutur mengakui bahwa dirinya tidak bilang pensiun dari skena kompetitif Mobile Legends melainkan rehat.

Namun hingga saat ini belum ada niat Tuturu untuk kembali ke tim profesional. Bahkan, kini Tuturu terlihat sangat aktif di kanal YouTube miliknya sebagai konten kreator yang memiliki 1,18 juta subscribers.