Banding Diterima, Omega Esports Bisa Kembali Bertanding di Turnamen DPC

Salah satu tim esports asal Filipina, Omega Esports baru saja tertimpa kabar buruk yaitu isu match-fixing atau pengaturan skor. Kasus ini fatal bagi tim yang bermain di Upper Division – DPC SEA Regional League.

Pelanggaran tersebut tercium oleh pihak penyelenggara yaitu Beyond the Summit. Pihak penyelenggara lalu mengabarkan Valve. Alhasil tim Omega Esports mendapatkan larangan bertanding di turnamen resmi Valve selamanya.

Selain tim, para pemain yang sedang memperkuat Omega Esports (Smart Omega) juga mendapatkan hukuman yang sama. Kasus ini rupanya juga ditelusuri oleh pihak internal Omega Esports dan memutuskan untuk mengajukan banding ke Valve.

Rupanya hasil yang diraih cukup memuaskan. Karena, Omega Esports diizinkan kembali bertanding di turnamen resmi dari Valve. Apakah mereka bisa kembali bertanding di Upper Division?

Hukuman dan Hasil Banding Omega Esports

Omega Esports yang mengajukan banding kepada Valve secara mengejutkan diterima. Pihak organisasi mengatakan bahwa timnya tidak terlibat sama sekali dengan match-fixing.

Pihak Omega mengatakan bahwa nama timnya merupakan korban dalam kasus ini. Keuntungan sepenuhnya diambil oleh beberapa pemain yang terbukti bertanggung jawab pada kasus match-fixing, antara lain:

  • Chris “CTY” Maldo
  • Prince “Prince” Daculan
  • Ryniel “Zenki” Calves

Tiga nama di atas diberikan hukuman oleh pihak Omega yaitu pemutusan kontrak kerja. Selain itu, untuk mengantisipasi di masa depan pihak internal Omega juga akan melakukan pengetatan pada proses perekrutan pemain.

Pada pengumuman melalui akun Twitter resminya, Omega Esports akan kembali bertanding di DPC Spring Season yang berarti pada pertengahan tahun 2022. Dengan kata lain, mereka tidak akan bertanding di DPC Winter Season dan harus merelakan slotnya untuk BOOM Esports.

Nasib Rekrutan Anyar Omega Esports

https://assets.skor.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2021/11/24/4019209173.jpeg

Dengan selesainya banding, Omega Esports masih memiliki secercah harapan untuk kembali berkompetisi di ranah kompetitif Dota 2 Asia Tenggara.

Namun bagaimana dengan nasib para pemain atau rekrutan baru di tim Omega Esports?

Pihak Omega Esports belum mengumumkan secara resmi mengenai susunan pemain divisi Dota 2-nya. Dengan pemutusan kontrak beberapa pemain seperti CTY, Zenki, dan Prince, maka Omega Esports hanya memiliki 3 pemain yaitu Ramz, Forev, dan Eren.

Meski begitu, Forev sempat mengumumkan mencari tim baru melalui cuitan di akun Twitter pribadinya. Di sisi lain, wakil Indonesia yaitu Ramzi “Ramz” Bayhaki belum memberikan informasi mengenai langkah yang akan diambilnya.

Kemendikbudristek Luruskan Isu Hadirnya Esports ke Kurikulum Nasional

Esports memang menjadi topik yang sangat hangat diperbincangkan seiring perkembangan zaman dan teknologi, salah satunya di lingkup Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Memang, pasca diakui sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di PON, esports kian sering dibicarakan. Selain sebagai wujud menerima kemajuan era teknologi, esports juga memiliki badan pemerintahan resmi yaitu Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI).

Namun apakah benar esports akan masuk ke kurikulum nasional?

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan di Kemendikbudristek yaitu Anindito Aditomo meluruskan isu tersebut. Menurutnya, kehadiran materi esports sifatnya opsional dengan kata lain diperbolehkan namun tidak diwajibkan.

“Esports tidak masuk kurikulum nasional. Sekolah boleh saja memasukkan konten tersebut jika dipandang relevan untuk kebutuhan dan konteksnya,” ujar Anindito, dikutip dari CNN.

Melengkapi pernyataannya, Anindito menilai bahwa kurikulum nasional harus mencerminkan standar pendidikan minimal. Dengan kata lain, materi yang dibawa setidaknya harus esensial dan relevan bagi perkembangan para siswa.

Sumber: PBESI

Namun Anindito menambahkan bahwa yang bisa menilai relevansi sebuah materi atau tidak adalah dari pihak sekolah. Karena faktanya operasional kurikulum dibuat oleh pihak sekolah, bukan dari Kemendikbudristek.

“Sebenarnya yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek bukanlah kurikulum sekolah, melainkan kerangka dan struktur dasar kurikulum. Sekolah-lah yang berwenang mengembangkan kurikulum operasional yang menjadi panduan bagi guru untuk melakukan pembelajaran di kelas,” ujarnya.

“Karena itu Kemendikbudristek tidak berencana memasukkan esports sebagai materi wajib di tingkat nasional,” tambah Anindito.

Kurikulum Esports Seberapa Penting?

Sumber: PON Papua

Tentu Anindito paham bahwa banyak pihak yang antusias mengenai kehadiran esports ke kurikulum nasional. Namun ruang dari kurikulum memang sangat terbatas dan harus menilai seberapa pentingnya esports sebelum dimasukan ke kurikulum oleh Kemendikbudristek.

Selain itu, kehadiran esports di kurikulum nasional akan menggeser beberapa pelajaran penting lainnya karena padatnya kurikulum.

“Jika semua materi yang dianggap penting oleh sebagian orang harus masuk kurikulum, yang menjadi korban adalah siswa,” ucapnya.

Kurikulum yang padat akan mendorong guru untuk mengajar ala kadarnya. Dengan kata lain, guru akan dipaksa mengajar secara verbal dan cepat tanpa sempat mengajak siswa berdiskusi.

“Tugas yang diberikan juga akan bertumpuk-tumpuk, namun tanpa umpan balik yang bermakna,” tutup Anindito.

Sejauh ini, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) baru melakukan upaya agar esports setidaknya masuk ke kegiatan ekstrakurikuler untuk tingkat SMP dan SMA/sederajat.

7 Mantan Pro Player Mobile Legends yang Tidak Terdengar Lagi Kiprahnya

Perkembangan ranah esports Mobile Legends: Bang Bang memang sangat pesat, terutama di Indonesia. Sejak menghadirkan gelaran MSC perdana di tahun 2017, tercatat Mobile Legends kini menjadi game MOBA smartphone terpopuler di Indonesia dengan unduhan lebih dari 100 juta.

Banyak pemain yang sudah mewarnai perjalanan skena esports Mobile Legends di Indonesia sejak seri MPL Indonesia perdana pada tahun 2018. Namun ada pula nama-nama pemain bintang yang sekarang tidak lagi terdengar.

Siapa saja pemain tersebut? Lalu apa torehan dan kegiatan mereka setelah tidak lagi terdengar di ranah esports Mobile Legends? Mari simak 7 mantan pro player Mobile Legends yang kurang terdengar lagi kiprahnya.

1. Hansen “Spade” Meyerson

Siapa yang tidak mengenal Spade? Pemain yang sempat membela Elite8 Critical Reborn hingga ONIC Esports ini memang tidak lagi bermain untuk tim esports profesional.

Prestasi lain dari Spade adalah MVP Regular Season di MPL ID Season 1 dan membantu ONIC Esports mengisi posisi ketiga di MPL ID Season 2.

Namun Spade memang terkenal sebagai pemain yang piawai dalam menggunakan beberapa hero Marksman seperti Lesley. Setelah tidak lagi membela ONIC Esports rupanya Spade menghabiskan waktunya dengan membuat konten YouTube di kanal pribadinya.

2. Risky “BarierJr” Gunawan

BarierJr (pojok kiri) saat bertanding di MSC 2018. Sumber: MSC

Pemain atau Tank andalan dari RRQ O2 di MPL ID Season 1 kini memang tidak lagi terdengar kiprahnya. Setelah membela tim tersebut hingga MPL ID Season 2, BarierJr sempat mengisi posisi pelatih RRQ Academy.

Meski demikian, BarierJr belum mampu menghasilkan banyak pencapaian bersama timnya. Pasca lepas dari RRQ, pemain dengan nama lengkap Risky Gunawan tersebut juga sempat membela Aerowolf, Victim Esports, hingga Rebellion Genflix.

Sampai saat ini, BarierJr belum membela tim esports profesional lain dan juga tidak terlalu aktif di kanal YouTube miliknya.

3. Randika “Warpath” Dwi Putra

https://i.ytimg.com/vi/t1ObayCXfZM/maxresdefault.jpg
Sumber: Monochrome Esports

Warpath merupakan salah satu punggawa Saints Indo yang menjadi idola di era esports Mobile Legends tahun 2017. Warpath juga sempat mengemban Top Global Rank Season 5 dan pemain yang pada zamannya terkenal dengan hero Moskov.

Meski begitu, Warpath memang belum pernah bermain di gelaran MPL Indonesia. Namun kala itu, ia bersama Saints Indo menjadi raja di berbagai turnamen Mobile Legends tampil sebelum era MPL.

Sudah lama tidak terdengar pasca berpisah dengan Recca Esport, rupanya Warpath keluar dari ranah Mobile Legends dan menjadi bagian dari divisi Wild Rift tim Monochrome Esports.

4. Arya Hans “Hexaz0r” Arifan Silitonga

https://revivaltv2.b-cdn.net/wp-content/uploads/2019/07/saints-indo-mpl-id-s2.jpg
Sumber: MPL Indonesia

Salah satu legenda dari ranah esports Mobile Legends, Hexaz0r tentu tidak bisa dilewatkan. Pemain satu ini merupakan Tank veteran yang sudah bermain untuk berbagai tim seperti Saints Indo, Bigetron Esports, hingga BOOM Esports.

Hexazor sendiri sudah bermain di banyak ajang MPL Indonesia, namun torehan prestasinya tidak bernasib baik. Pemain yang gemar menggunakan Grock ini juga sempat mengisi jajaran Top Global Grock.

Meski begitu, kini Hexazor tidak bermain untuk tim esports profesional manapun. Belum tahu apakah sang pemain akan kembali ke jalur kompetitif Mobile Legends.

5. Aprizal “KneEr” Jaya

https://techgenez.com/wp-content/uploads/2020/10/evos-esports-league-of-legends-2048x1096.png
KneEr (dua dari kiri) di roster EVOS Esports MPL ID Season 1. Sumber: EVOS Esports

Sang bintang yang sempat memperkuat salah satu tim Mobile Legends terkuat, EVOS Esports, KneEr merupakan sosok kapten yang membawa tim dengan julukan Harimau Putih ini menempati posisi runner-up di gelaran MPL ID Season 1.

Pasca ajang tersebut, sang pemain memutuskan untuk berpisah dengan EVOS Esports. Dikabarkan banyak faktor mengapa KneEr memutuskan hengkang, salah satunya karena tindakan indisipliner dari sesi latihan rutin.

Meski sukses sebagai kapten tim di MPL ID Season 1, rupanya KneEr tidak kembali ke ranah kompetitif Mobile Legends. Sampai saat ini pun sang pemain tidak terdengar lagi kabarnya baik sebagai pemain, influencer, maupun pelatih tim Mobile Legends.

6. Renhart “Oreo” Khoeway

https://revivaltv2.b-cdn.net/wp-content/uploads/2018/04/30605335_229366551153385_7821684823872765952_n-1024x576.jpg
Sumber: EVOS Esports

Lagi, salah satu pemain yang berhasil membawa EVOS Esports menempati posisi runner-up pada ajang MPL ID Season 1. Oreo merupakan pemain keenam di EVOS Esports dan menjadi salah satu Tanker terbaik pada masanya.

Bersamaan dengan KneEr, Oreo juga turut mengucapkan selamat tinggal untuk EVOS Esports setelah selesainya gelaran MPL ID Season 1 silam.

Pasca membela EVOS, ia sempat membela tim Louvre. Namun sayang, hingga sekarang namanya tidak lagi terdengar pasca pihak Louvre resmi merangkul Donkey.

Serupa dengan KneEr, Oreo juga tidak membela tim esports manapun dan juga tidak membuat kanal YouTube sebagai seorang content creator.

7. Edward “Eiduart” Tjahyadikarta

https://www.revivaltv.id/wp-content/uploads/2018/05/eiduart.jpg
Sumber: RevivalTV

Mantan punggawa Bigetron Esports (dulu Bigetron Player Kill di S1), dan ONIC Esports ini merupakan sosok pemain kunci dan team leader kelas kakap di era MPL ID Season 1 dan MPL ID Season 2. Eiduart menjadi inisiator sekaligus shout-caller pada masanya.

Pasca pensiun dari pemain profesional, Eiduart sepertinya memutuskan untuk lebih aktif di belakang layar. Ia membuat tim esports-nya sendiri, Siren Esports. Di Siren Esports, Eiduart mengisi posisi sebagai COO dan mengiringi torehan fantastis Siren Esports sebagai juara MDL Indonesia dua kali berturut-turut. Ia juga sempat menjadi CEO GPX (Geng Kapak) selama beberapa saat.

Omega Esports Tersandung Kasus Match Fixing, BOOM Esports Kembali ke Upper Division

Ada kejutan di ranah esports Dota 2 SEA karena Omega Esports atau Smart Omega resmi didiskualifikasi dari Regional DPC SEA. Kasus ini menjadi buah bibir mengingat akan dimulainya rangkaian turnamen DPC musim 2021-2022.

Tim esports asal Filipina tersebut tersandung kasus match-fixing dan mendapatkan hukuman dari Valve dengan kehilangan slot Upper Division di DPC SEA.

Selain turun dan didiskualifikasi, Valve juga akan melarang Omega Esports untuk bertanding di seluruh rangkain turnamen resmi miliknya.

Hal ini mengejutkan mengingat kedatangan 3 pemain baru ke tim Omega seperti Ramzi “Ramz” Bayhaki, Lee “Forev” Sang-don, and Liew “Eren” Jun Jie. Hukuman yang jatuh kepada Omega juga membuat beberapa pemain yang baru bergabung kecewa, salah satunya Forev yang mengumumkan terbuka dengna tawaran dari tim lain baik sebagai pelatih ataupun pemain.

Turnamen DPC yang digelar oleh Beyond The Summit juga mengumumkan nama para pemain yang terlibat dalam match-fixing. Ada 6 pemain yang dianggap terlibat dan mendapatkan hukuman larangan bermain di ajang resmi Valve, antara lain:

  1. Dave Hioro Miyata
  2. Prince Daculan
  3. Patt “Piolz” Piolo Dela Cruz
  4. Van Jerico Manalaysay
  5. Ryniel “Zenki” Keit Calvez
  6. Chris “CTY” Ian Francis Maldo

Team Execration yang baru saja menarik Van Jerico sebagai offlaner diizinkan untuk mencari pemain baru agar dapat kembali bertanding di fase kualifikasi Regional League DPC SEA.

BOOM Esports Kembali ke Upper Division DPC SEA

Sumber: BOOM Esports

Meski memang pihak Omega sangat dirugikan, namun ada juga pihak yang diuntungkan atas kasus ini salah satunya adalah BOOM Esports. Tim yang beranggotakan kombinasi pemain Filipina, Indonesia, dan Malaysia tersebut kembali ke Upper Division di Regional League DPC SEA Season 2.

BOOM Esports sebelumnya gagal menjaga posisinya di Upper Division Season 1 dan harus puas menempati posisi ketujuh. Pasalnya, dalam sistem Regional League DPC SEA, tim yang diurutan 7 dan 8 akan bermain di Lower Division di musim selanjutnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by BOOM Esports (@boomesportsid)

Hasil ini menjadi angin segar bagi BOOM Esports yang belakangan ini menghasilkan performa memukau. Bahkan, Tims dkk. mampu menjuarai turnamen BTS Pro Series Season 8 dan Season 9 setelah mengalahkan Team SMG dan Polaris di partai grand final.

Indonesia Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah Ajang IESF Esports World Championship 2022

Gelaran tahunan untuk ajang esports level dunia, IESF Esports World Championship resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah. Nantinya, Nusa Dua, Bali akan menjadi lokasi untuk ajang esports satu ini.

Pengumuman pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah IESF Esports World Championship 2022 diwakili oleh Komite Olimpiade Nasional (NOC Indonesia), PB Esports Indonesia, dan International Esports Federation (IESF).

Untuk waktu perhelatan IESF Esports World Championship 2022 sendiri akan berlangsung pada 20-27 November 2022.

Sebelum ke laga utama, tentu para negara anggota IESF akan menggelar fase kualifikasi, termasuk Indonesia. Dikabarkan akan ada 120 negara yang memulai fase kualifikasi untuk IESF, tepatnya dari bulan Januari 2022 awal hingga bulan Mei akhir.

Presiden IESF, Vlad Marinescu
Presiden IESF, Vlad Marinescu. Sumber: IJF

Presiden IESF, Vlad Marinescu mengatakan, “Bali sangat ideal untuk menjadi tuan rumah IESF Esports World Championship ke-14 tahun 2022.”

Lalu dia juga menambahkan, “Salah satu alasan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah adalah karena Indonesia memiliki tim esports yang luar biasa dan telah berkembang sejak lama. Kami sangat senang bisa membawa turnamen ini ke Bali,” jelasnya.

Selain itu Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari juga memberikan pendapatnya tentang penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah IESF World Championship 2022.

“NOC Indonesia sangat mendukung terselenggaranya acara ini. Bersama seluruh stakeholder, kita bergerak meningkatkan prestasi olahraga dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” ucap Okto di sesi siaran pers.

Apa Keuntungan Indonesia Sebagai Sang Tuan Rumah?

https://cdn.dmcl.biz/media/image/223888/o/258893218_427590398776738_4491987343291187819_n.jpg
Sumber: IESF

Memang, ada keuntungan ketika suatu negara ditunjuk sebagai tuan rumah. Mengambil contoh di luar ranah esports, timnas sepak bola Qatar mendapatkan tiket langsung ke FIFA World Cup 2022 karena menjadi tuan rumah.

Lalu, apakah Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari statusnya sebagai tuan rumah IESF World Championship 2022?

“Dokumen teknis masih difinalisasi, tapi sepertinya tidak dibutuhkan wild card. Sebagai tuan rumah, ada kemungkinan tim Indonesia mendapatkan benefit lebih. Tapi semuanya ini akan dikonfirmasi dalam pertemuan IESF selanjutnya,” ujar perwakilan IESF.

Pemilihan Gim di IESF World Championship 2022

https://assets.skor.id/crop/257x72:1919x1006/x/photo/2021/11/19/571982332.jpg
Sumber: IESF

Setelah pemilihan tuan rumah, langkah berikutnya adalah pemilihan judul gim yang akan dipertandingkan. Apa saja judul gim yang akan dibawa oleh IESF dan perwakilan komite Indonesia untuk ajang satu ini?

“Setelah ini, kita akan membentuk tim pelaksana di Bali yang nantinya akan memfinalisasi judul gim apa saja yang akan dipertandingkan. Akhir tahun ini atau setelah tahun baru kita akan umumkan judul gim tersebut,” jelas pihak IESF.

“Jumlah pastinya masih kita keep, akan menjadi kejutan bagi para peserta turnamen esports ini. Bertanding di Bali sudah menjadi daya tarik tim yang akan bertarung di turnamen,” tambah IESF.

Singkirkan Blacklist, ONIC Esports Raih Gelar Juara MPL Invitational 2021

Tim Mobile Legends: Bang Bang asal Indonesia, ONIC Esports sukses meraih gelar juara MPL Invitational 2021. Sang penantang dari Filipina, Blacklist International tidak mampu membendung perlawanan SANZ dkk. di partai puncak.

Nama ONIC Esports sendiri kembali menjadi buah bibir setelah mampu melaju ke babak grand final pasca menekuk Alter Ego. Sang juara MPL ID Season 8 mengamankan babak grand final dengan strategi dua Marksman yang digunakan SANZ dan Sir ft Lanss.

Di sisi lain, Blacklist International yang menjadi penantang ONIC Esports di grand final MPLI 2021 merupakan sang juara MPL PH 2021. Wakil Filipina tersebut berhasil melaju setelah mengalahkan RRQ Hoshi di babak semi-final.

Dengan hasil ini, maka dua tim juara MPL dari Filipina dan Indonesia siap adu stategi dan kekuatan untuk menentukan tim Mobile Legends terbaik saat ini.

ONIC Esports Masih Terlalu Dominan

Sumber: MPLI

Mungkin banyak yang mengira bahwa ONIC Esports akan kewalahan bertanding dengan Blacklist International, sang tim juara asal Filipina. Namun ONIC Esports konsisten menunjukkan kualitasnya hingga akhir pertandingan yang menggunakan format best-of-five tersebut.

Blacklist International sendiri membuka pertandingan pertama dengan kemenangan berkat kombinasi Estes dan Bane yang cukup menyulitkan.

Namun ONIC Esports merespon dengan cepat lewat pertandingan kedua. Kini kombinasi Rafaela dan Yi-Sun Shin keluar sebagai senjata pamungkas ONIC sehingga mampu menyamakan skor dengan angka 1-1.

Kembali mengulang momentum, ONIC Esports sukses memenangkan game ketiga. Kombinasi Bane dan Popol & Kupa sukses membuat kewalahan tim Blacklist International.

SANZ juga bermain sangat baik dalam menjaga tempo dan merusak laning phase dari lawannnya. Kenggulan ONIC Esports 2-1 sukses diamankan dan hanya membutuhkan satu kemenangan tersisa untuk menjadi juara.

Benar saja, ONIC Esports mampu mengamankan game terakhir dan menutup grand final dengan skor 3-1. Claude dan Natan rupanya mampu membungkam pergerakan dari Blacklist di pertandingan terakhir dengan tempo yang cukup cepat.

Kemenangan ONIC di laga terakhir tersebut sekaligus memaksa Blacklist International harus puas dengan posisi runner-up di MPL Invitaitonal 2021.

Sumber: MPLI

Gelar juara MPL Invitaitonal 2021 kali ini juga memberikan kisah manis bagi tim Indonesia. Pasalnya, gelar MPL Invitational tiga tahun terakhir selalu dimenangkan oleh tim Indonesia yaitu RRQ Hoshi, Alter Ego, dan sekarang ONIC Esports.

Temukan Sang Juara, Berikut Para Pemenang di DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1

Turnamen fighting games yang membawa judul TEKKEN 7, DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1 resmi usai. Pertandingan terakhir tentu ditutup dengan TOP 4 Finals yang berisikan para juara.

Sekilas tentang fase grand final, DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1 membawa 4 pemain yang menjadi juara di masing-masing fase kualifikasi. Total ada 4 kualifikasi yang berlangsung sehingga tercipta babak TOP 4 Finals.

Berikut para pemenang yang mengisi TOP 4 Finals:

1. DRivals | Gazhilla
2. KTB | Legendre
3. DRivals | Kuuga
4. KTB | EPROID

Pertandingan sendiri dibuka dengan pertandingan antara DRivals Kuuga melawan KTB Legendre. Dengan format best-of-three, setidaknya para pemain harus mengamankan 2 kemenangan.

Namun hal tersebut sulit dibayangkan mengingat 4 pemain yang hadir merupakan juara di masing-masing kualifikasi. Pada laga pembuka, KTB Legendre sukses lolos ke babak berikutnya setelah mengamankan kemenangan dengan skor 2-1.

Lalu di pertandingan berikutnya diisi oleh KTB EPROID melawan DRivals Gazhilla. Masih berlangsung sengit, pertandingan berlanjut hingga 3 ronde yang sukses dimenangkan oleh DRivals Gazhilla lewat skor 2-1.

Dengan hasil ini, perwakilan KTB dan DRivals akan kembali bertemu di babak grand final upper bracket. Pada laga kali ini, KTB Legendre masih terlalu kuat setelah memaksa Gazhilla turun ke lower bracket untuk bertanding melawan rekan setimnya, Kuuga.

Laga yang membawa format best-of-three tersebut sukses dimenangkan oleh Gazhilla dengan skor 2-1. Dengan hasil ini, maka akan terjadi pertandingan ulang antara KTB Legendre melawan DRivals Gazhilla.

Sumber: DRivals

Format yang berbeda tentu hadir di fase grand final tepatnya dengan seri best-of-five. Setiap pemain memiliki karakter favoritnya masing-masing untuk menghadirkan kombinasi serangan mematikan.

Namun siapa sangka, pertandingan kali ini menunjukkan dominasi dari DRivals Gazhilla. Ajang grand final DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1 sukses ditutup dengan kemenangan sempurna, 3-0 oleh DRivals Gazhilla.

Berikut rekaman laga grand final DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1:

DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 2 Siap Bergulir

Sumber: DRivals

Setelah sukses menggelar musim pertamanya, DRivals dan Hybrid kembali membuka pendaftaran untuk musim keduanya. Jajaran sponsor juga kembali diisi oleh MyRepublic dan Fantech.

Dari segi format, musim kedua kali ini masih akan menerapkan hal yang sama hingga fase grand final di TOP 4 Finals. Turnamen kali ini juga menjadi wadah bagi para talenta atau pemain-pemain hebat dalam kategori fighting games, apalagi kategori fighting games kerap masuk sebagai cabang olahraga esports yang dipertandingkan.

Berikut jadwal kualifikasi DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 2:

Sumber: DRivals

DRivals x Hybrid TEKKEN League Buka Fase Kualifikasi 3 dan 4

Perkembangan ekosistem esports fighting games, TEKKEN 7 di Indonesia masih terus berjalan. Salah satunya dari ajang DRivals x Hybrid TEKKEN League yang akan memasuki fase kualifikasi 3 dan 4.

Sebelumnya, DRivals x Hybrid TEKKEN League sudah menyelesaikan fase kualifikasi 1 dan 2. Beberapa pemain yang bertanding akan adu kuat dalam format single-elimination sehingga tidak ada ruang untuk membuat kesalahan saat bertanding.

Format untuk setiap pertandingan adalah best-of-three, lalu final akan menggunakan best-of-five dan maksimal tim yang terdaftar adalah 32 dalam satu fase kualifikasi.

Turnamen kualifikasi pertama sendiri dimenangkan oleh KTB | Legendre sedangkan untuk kualifikasi kedua dimenangkan DRivals | Kuuga. Para pemain menampilkan kombinasi serangan yang hebat sehingga layak menjadi pemenang.

Bagi Anda yang penasaran dengan aksi para pemenang DRivals bisa langsung menyimak videonya di bawah ini:

Kualifikasi Pertama

Kualifikasi Kedua

https://www.youtube.com/watch?v=a2ShLEzi8sI

Pendaftaran Kualifikasi DRivals x Hybrid

Sumber: DRivals

Pendaftaran untuk kualifikasi ketiga dan keempat sendiri sudah dibuka. Pada jadwal yang tercantum, DRivals TEKKEN League akan melangsungkan kualifikasi pada 23 dan 30 Oktober mendatang.

Nantinya setiap pemenang di kualifikasi akan kembali diadu pada ajang puncak yaitu TOP 4 Finals.

Dengan hasil di dua kualifikasi sebelumnya, tinggal menyisakan 2 pemain lagi dari kualifikasi 3 dan 4 guna melengkapi jajaran peserta di TOP 4 Finals.

Link Pendaftaran:

Kualifikasi 3: KLIK DI SINI
Kualifikasi 4: KLIK DI SINI

Sumber: DRivals

Selain adu kehebatan dalam game TEKKEN 7, para peserta juga berkesempatan mendapatkan total hadiah sebesar Rp4.500.000 di DRivals x Hybrid TEKKEN League.

Sekilas Tentang Ranah Esports TEKKEN 7

https://images3.alphacoders.com/694/thumb-1920-694711.jpg
Sumber: Steam

Bagi yang belum tahu, TEKKEN 7 merupakan seri fighting game yang sangat populer dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Memulai trennya sejak 1994 pada mesin Ding Dong (Namco System 11), TEKKEN terus mengikuti tren dan masih digemari banyak fansnya hingga sekarang.

Bandai Namco Entertainment juga mengiringi perkembangan ranah esports TEKKEN 7 dengan beberapa turnamen. Salah satu turnamen yang sedang digelar saat ini adalah Tekken Online Challenge 2021 yang berlangsung di SEA, Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika Selatan.

Indonesia sendiri memiliki salah satu pemain TEKKEN 7 yang mampu mewakili negara yaitu Meat. Pemain dengan nama lengkap M. Adriansyah Jusuf tersebut mewakili Indonesia di SEA Games 2019 dengan beberapa karakter andalannya seperti Paul Phoenix, Dragunov, Marduk, hingga Jack 7.

Lepas Hiatus, Turnamen Red Bull Kumite 2021 Siap Digelar di Las Vegas!

Salah satu brand minuman berenergi, Red Bull kembali mengumumkan ajang esports rutinnya di tahun 2021 untuk Fighting Games yaitu Red Bull Kumite.

Sempat hiatus di tahun 2020 karena kasus pandemi, pihak Red Bull kembali di tahun 2021 dan memilih format tatap muka.

Benar, turnamen esports Fighting Games satu ini akan digelar secara langsung di Amerika Serikat, tepatnya di Caesars Palace, Las Vegas pada 13 dan 14 November mendatang.

Turnamen esports yang berlangsung selama dua hari tersebut akan memainkan 3 judul game sekaligus yaitu Street Fighter V: Champion Edition, TEKKEN 7, dan Guilty Gear Strive.

Sumber: Red Bull

Nantinya para pemain dan tim esports akan memeriahkan gelaran Red Bull Kumite 2021, namun pihak penyelenggara belum menjelaskan total hadiah yang akan diperebutkan.

Beberapa informasi yang baru diumumkan oleh pihak Red Bull adalah kehadiran sponsor yang setia menghiasi ranah esports Fighting Games.

Salah satunya adalah ASTRO Gaming, headset resmi yang berkolaborasi dengan MixAmp untuk memanjakan kualitas suara bagi para peserta di Red Bull Kumite.

Selain perlengkapan pertandingan, ASTRO Gaming juga menyiapkan ASTRO A10 headset bagi para peserta yang mendaftar untuk Last Chance Qualifiers di lokasi langsung.

Lalu ada brand monitor yaitu AOC serta sponsor yang cukup unik yaitu KMC Wheels, perusahaan manufaktur roda kendaraan.

Las Vegas Sebagai Tuan Rumah Red Bull Kumite 2021

Sumber: Red Bull

Terpilihnya Las Vegas merupakan hal yang cukup mengejutkan, khususnya untuk gelaran Red Bull Kumite. Sejak digelar tahun 2015, baru kali ini Red Bull memilih Las Vegas.

Sebelumnya, Red Bull Kumite digelar di Perancis untuk tahun 2015 sampai 2018. Lalu pada tahun 2019, Red Bull memilih Jepang sebagai tuan rumah.

Baru tahun ini benua Amerika akhirnya dipilih sebagai lokasi gelaran esports Red Bull Kumite. Memang nama Amerika Serikat sangat populer untuk Fighting Games, sebut saja gelaran EVO 2019 di Las Vegas.

Belum ada pengumuman resmi untuk jajaran formasi caster, pemain, hingga tim yang akan bertanding di turnamen tersebut.

Red Bull Kumite sendiri akan disiarkan secara langsung melalui Red Bull TV, serta di kanal Twitch dan YouTube resminya.

12 Daftar Hero Tank Mobile Legends Terkuat di Tahun 2021

Perkembangan sebuah game MOBA memang memacu lahirnya nama-nama hero yang baru, tidak terkecuali Mobile Legends: Bang Bang. Popularitas game MOBA mobile besutan Moonton sangat tinggi di Asia Tenggara.

Lahirnya tim-tim esports populer juga datang dari ekosistem Mobile Legends yang populer seperti rivalitas EVOS Legends dan RRQ Hoshi pada MPL Indonesia.

Berbeda dengan atlet esports, bagi para pemain kasual memang ada banyak tujuan ketika bermain Mobile Legends seperti untuk hiburan semata atau hanya ingin memanjat ranking yang lebih tinggi.

Sumber: Mobile Legends

Untuk memanjat ranking juga butuh pemahaman beberapa hero dan role, salah satunya pemilihan Tank. Bila tidak ada seorang Tank, maka sangat sulit untuk memenangkan sebuah pertandingan di ranked.

Tapi bila Anda bingung hero Tank mana yang seharusnya dipelajari, artikel satu ini bisa menjadi referensi untuk meningkatkan ranking. Yuk simak 12 hero Tank Mobile Legends yang kuat di tahun 2021!

12. Belerick

Belerick merupakan salah satu hero Tank yang memiliki kekuatan yang baik untuk menjaga musuh di area tertentu dengan skill ultimate, Wrath of Dryad.

Selain itu, Belerick juga sangat cocok menggunakan magic damage karena pasifnya yaitu Deadly Thorns akan mengeluarkan akar ke daerah sekitar ketika terkena damage.

Faktanya, selain sebagai Tank, Belerick juga bisa digunakan untuk posisi offlane. Jadi, ia sangat baik digunakan juga untuk meningkatkan rank.

11. Gatotkaca

Hero Tank yang terinspirasi dari legenda Indonesia mendapatkan posisi yang sangat baik untuk tipe pemain yang agresif. Gatotkaca bisa melakukan rotasi dengan cepat.

Ada beberapa skill yang sangat berguna untuk peperangan seperti ultimate yaitu Avatar of Guardian yang bisa melompat jauh ke lokasi tertentu. Posisi semi-tank juga bisa memaksimalkan pasfinya yaitu Steel Bones.

10. Johnson

Setelah mendapatkan buff, Johnson menjadi pilihan yang perlu dipikirkan secara serius bila ingin memanjat rank. Pasalnya, Johnson bisa mengangkut 2 pemain sekaligus dengan skill ultimate yaitu Rapid Touchdown.

Untuk posisi Tank Johnson juga bisa menahan damage yang besar, apalagi dengan pasif yang memberikan armor ketika darah turun lebih dari 70%.

Tidak hanya Tank, pada patch tahun 2021, Johnson bisa digunakan sebagai offlane/semi-tank dengan build magic damage.

9. Tigreal

Tigreal adalah salah satu hero Tank paling lama yang ada di MLBB. Selain memiliki kemampuan mendorong pemain ke arah tertentu dengan Sacred Hammer, ulti Tigreal bisa merusak formasi musuh, apalagi dengan kombinasi Flicker.

Bila digunakan di saat yang tepat, ulti Tigreal dapat memberikan banyak keuntungan saat peperangan tim.

8. Franco

Selain Tigreal, Franco juga sudah lama mewarnai Mobile Legends. Ia bisa menarik pemain lawan dengan Iron Hook.

Franco juga cocok menahan hero yang lincah seperti Ling, Selena, Harith, hingga Harley dengan menggunakan skill ultimate-nya yaitu Bloody Hunt.

Jadi, tidak heran bila Franco cocok untuk meningkatkan rank buat para pengguna Tank yang andal.

7. Uranus

Pemilihan hero Tank juga kian bervariasi, kini Uranus bisa menjadi pilihan sebagai penahan damage yang besar. Skill regenerasi HP menjadi ‘nilai jual’ dari hero satu ini.

Skill ultimate, Consecration sangat baik untuk menjaga HP tetap bertambah meski mendapatkan banyak damage. Uranus juga belakangan bisa digunakan sebagai semi-tank karena skill Ionic Edge mampu memberikan damage yang cukup besar.

6. Hylos

Bila berbicara menahan damage, tidak hanya Uranus yang bisa diandalkan karena Hylos juga bisa. Hero dengan perawakan seorang Centaur ini bisa menahan damage yang sangat besar.

Kombinasi pasif serta skill ultimate, Glorious Pathway bisa juga berguna untuk inisiasi. Lebih bagusnya lagi, Hylos juga sangat kuat di Early Game dan bisa membunuh hampir semua lawan 1vs1 dengan Ring of Punishment.

5. Grock

Grock merupakan hero Tank yang sangat cocok untuk inisiasi dengan menggunakan skill Power of Nature. Selain itu, Grock juga mampu memecah kebuntuan saat terjadinya peperangan.

Skill ultimate-nya, Wild Charge, bisa memberikan damage besar apalagi ketika memojokkan lawan dengan dinding. Jadi hero Tank satu ini juga cocok bagi Anda yang ingin agresif meski menggunakan Tank.

4. Atlas

https://www.youtube.com/watch?v=VsfB4AM0rI4

Untuk memanjat rank sepertinya Atlas wajib diperhitungkan. Hero satu ini sangat cocok melakukan peperangan dalam skala besar.

Karena, banyak stun bisa dihasilkan dari jajaran skill Atlas. Dengan skill ultimate-nya ia bisa menarik hampir semua lawan dengan Fatal Links.

3. Khufra

Inisiasi memang menjadi nilai penting Tank, apalagi jika inisiasi digunakan di saat yang tepat dan mengubah ritme pertarungan. Khufra bisa menjadi pilihan utama karena bisa melempar lawan dan cocok melawan beberapa hero seperti Fanny dengan skill Bouncing Ball.

2. Gloo

Hero ini adalah salah satu Tank terbaru yang ada di MLBB. Untuk hero yang satu ini, Anda bisa memaksimalkan skill pasif yaitu Stick, Stick.

Movement speed lawan bisa berkurang dengan pasifnya dan ia mampu menahan damage yang cukup besar dengan skill ultimate miliknya yaitu Split, Split.

1. Baxia

Hero terakhir yang cocok untuk memanjat rank di tahun 2021 adalah Baxia. Hero ini memiliki rotasi yang cepat dengan skill Baxia-Shield Unity, yang menjadi nilai penting ketika bermain di rank tinggi seperti Legend atau Mythic.

Selain itu, Baxia mampu menahan damage yang sangat besar dengan skill ultimate yaitu Tortoise’s Puissance sehingga sangat efektif untuk peperangan di segala kondisi.

Itu tadi daftar hero Tank Mobile Legends terbaik yang bisa Anda gunakan untuk memanjat ranking. Di sisi lain, jika Anda masih bingung soal menentukan item yang ingin digunakan, Anda bisa membaca daftar item Mobile Legends terbaik yang pernah kami buat sebelumnya.