Bukalapak Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik 6 Persen, Meski Masih Catat Kerugian

Bukalapak (IDX: BUKA) mengumumkan kinerja keuangan tidak diaudit untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 Juni 2024 (Q2 2024). Meskipun pendapatan kuartal kedua meningkat 6% dari kuartal sebelumnya, yakni mencapai Rp1.244 miliar, perusahaan masih mencatat kerugian dengan EBITDA yang Disesuaikan sebesar -Rp41 miliar.

Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh divisi Marketplace yang menunjukkan kinerja dengan peningkatan 26% selama kuartal tersebut. Pendapatan inti meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp306 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kerugian menurun dari tahun sebelumnya

Meskipun mencatat kerugian, EBITDA yang Disesuaikan meningkat Rp84 miliar dibandingkan tahun lalu, menunjukkan adanya perbaikan dalam upaya pengurangan kerugian perusahaan. Marjin kontribusi juga meningkat 30% dari kuartal ke kuartal, mencapai Rp162 miliar pada Q2 2024 dari Rp124 miliar pada Q1 2024.

Divisi Online-to-Offline (O2O) mengalami pertumbuhan 17% pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan dengan tahun lalu, didorong oleh peningkatan ragam produk dan layanan. Ramadan yang jatuh di bulan Maret memberikan dampak signifikan pada pendapatan O2O. Meskipun ada penurunan belanja selama musim liburan Idul Fitri, secara keseluruhan, pendapatan tetap meningkat 11% di paruh pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Strategi efisiensi dan inovasi untuk mengurangi kerugian

Bukalapak terus berinvestasi dalam inovasi dan efisiensi operasional. Pengeluaran G&A (general & administrative) kembali normal seperti kuartal kedua tahun 2023. Investasi dalam teknologi menjadi kunci untuk mendorong efisiensi biaya dan mempercepat waktu eksekusi transaksi. Dengan kas sebesar Rp19 triliun, Bukalapak memiliki posisi modal yang kuat untuk berinvestasi dalam inovasi dan memperluas pasar.

“Kesabaran dan ketekunan menjadi landasan manajemen. Kami fokus pada pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan serta menciptakan nilai nyata bagi semua pemangku kepentingan,” ujar Presiden Bukalapak Teddy Oetomo.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Blibli-Tiket Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik Tipis, Kerugian Ditekan Hingga 38 Persen

PT Global Digital Niaga Tbk (BEI: BELI), induk Blibli, Tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma, melaporkan hasil kinerja keuangan terbaru. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, perusahaan menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang positif.

Para periode semester pertama 2024 (1H24), Blibli-Tiket berhasil mengurangi kerugian EBITDA konsolidasi sebesar 38% year-on-year (YoY) — dari Rp1.587 miliar pada 1H23 menjadi Rp1.048 miliar pada 1H24. Marjin bruto juga mengalami peningkatan dari 15,3% pada 1H23 menjadi 19,7% pada 1H24, mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam operasional.

Pendapatan neto konsolidasi perseroan meningkat sebesar 1% YoY — dari Rp7.776 miliar pada 1H23 menjadi Rp7.852 miliar pada 1H24.

Kinerja keuangan konsolidasian Blibli

Struktur biaya yang lebih baik tercermin dari penurunan persentase Beban Operasional terhadap Total Processing Value (TPV) dari 7,9% pada 1H23 menjadi 7,5% pada 1H24. Peningkatan ini mendorong pertumbuhan EBITDA konsolidasi terhadap TPV dari -4,3% pada 1H23 menjadi -2,9% pada 1H24.

“Kami memulai tahun ini dengan melewati periode tantangan ekonomi dan variabilitas permintaan sebelum pemilu, namun dengan gembira dapat saya sampaikan jika perseroan telah menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan marjin yang luar biasa sepanjang paruh pertama tahun ini yang sesuai dengan fokus Perseroan ke arah profitabilitas. Kinerja yang teguh ini menggarisbawahi kekuatan model usaha kami dan landasan kokoh yang telah kami bangun untuk kesuksesan yang berkelanjutan,” ujar CEO Blibli-Tiket Kusumo Martanto.

Inovasi dan ekspansi strategis

Komitmen perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pengguna terlihat dari peluncuran fitur Keanggotaan Terpadu (Unified Membership) yang memberikan akses tanpa batas di ekosistem Blibli-Tiket. Pembangunan gudang baru di Marunda juga hampir selesai dan diharapkan mulai beroperasi pada Oktober 2024.

Selain itu, akuisisi sekitar 99,83% saham di Dekoruma memperluas cakupan kategori produk home and living.

Dengan berbagai inovasi tersebut, berikut performa untuk  setiap lini bisnis perseroan:

  • Ritel 1P: Mengalami sedikit penurunan GPBD sebesar 6% y.o.y pada 2Q24. Namun, rasionalisasi meningkatkan Take Rate secara signifikan.
  • Ritel 3P: GPBD tumbuh sebesar 21% YoY pada 2Q24, didorong oleh peningkatan marjin dari bisnis B2C dan permintaan kuat pada usaha OTA.
  • Institusi: Menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan GPBD meningkat sebesar 292% YoY pada 2Q24. Kualitas klien institusional juga meningkat.
  • Toko Fisik: GPBD bertumbuh pesat sebesar 23% YoY pada 2Q24, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan perluasan jaringan toko elektronik konsumen.
Kinerja lini bisnis Blibli

“Strategi pertumbuhan omnichannel yang selektif, upaya yang ketat untuk meningkatkan laba bruto, dan pengendalian biaya yang disiplin telah efektif dalam meningkatkan kinerja kerugian EBITDA konsolidasi kami sebesar 38% YoY pada 2Q24,” ujar CFO Blibli-Tiket Ronald Winardi.

Ke depan, Blibli berkomitmen akan terus berinovasi dan memperluas strategi omnichannel. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih baik dan berkelanjutan bagi pelanggan, serta menjaga arah profitabilitas.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

GoTo Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik 39 Persen, Kerugian Turun 95 Persen

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan kinerja keuangan kuartal kedua tahun 2024 dengan sejumlah pencapaian. Grup mencatat peningkatan Gross Transaction Value (GTV) inti sebesar 54% YoY, mencapai Rp63,2 triliun, sementara pendapatan bruto tumbuh 39% YoY menjadi Rp4,3 triliun.

Rugi EBITDA yang disesuaikan dilaporkan menurun drastis sebesar 95% YoY menjadi Rp48 miliar, dinilai menunjukkan langkah yang tepat untuk mencapai target impas EBITDA untuk tahun buku 2024.

Group CEO GoTo Patrick Walujo menyatakan, “Pertumbuhan yang cepat di kuartal kedua menunjukkan strategi kami untuk fokus pada pasar massal telah tepat. Kami terus berkomitmen untuk mencapai EBITDA impas untuk tahun buku 2024.”

Kinerja segmen bisnis

  • On-Demand Services: Segmen ini mencatat rekor tertinggi sejak awal 2023 dengan peningkatan pesanan yang diselesaikan sebesar 20% YoY dan GTV tumbuh 14% YoY menjadi Rp15,5 triliun. Pendapatan bruto meningkat 17% YoY menjadi Rp3,4 triliun. Segmen ini berhasil mencatat EBITDA yang disesuaikan positif selama tiga kuartal berturut-turut.
  • Financial Technology: GTV inti segmen ini tumbuh 65% YoY mencapai Rp56,2 triliun. Pendapatan bruto meningkat 97% YoY menjadi Rp788 miliar. Nilai pinjaman yang disalurkan meningkat sekitar 3,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan aplikasi GoPay telah diunduh lebih dari 30 juta kali.

Group CFO GoTo Jacky Lo menambahkan, “Dengan pertumbuhan pengguna Gojek Plus yang dua kali lipat dan adopsi aplikasi GoPay yang semakin meluas, kami yakin berada di jalur yang tepat untuk mencapai target profitabilitas.”

Efisiensi dan pengelolaan biaya

Beban kas rutin tetap GoTo menurun 5% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Pengurangan biaya ini didorong oleh efisiensi operasional dan pengelolaan beban usaha yang disiplin. GoTo juga mencatat posisi kas yang kuat dengan Rp22,0 triliun pada akhir Juni 2024.

GoTo juga menyatakan terus berkomitmen pada praktik terbaik terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Perusahaan meningkatkan jumlah armada kendaraan listrik roda dua sebesar 172% dan meluncurkan berbagai kemitraan serta produk baru untuk mitra.

Ke depan, GoTo berencana untuk terus fokus pada pengembangan bisnis Financial Technology dan On-Demand Services, dengan target mencapai EBITDA impas pada akhir tahun 2024.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Bank Jago Kini Miliki 10 Juta Pengguna, Kontribusi Gopay dan Bibit Capai 66 Persen

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan bisnis  pada semester pertama tahun 2024. Mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital, perseroan berhasil mencapai hasil yang positif dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.

Hingga Juli 2024, pengguna aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 10 juta nasabah funding. Jika ditambahkan dengan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta. Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi signifikan mitra ekosistem strategis, seperti ekosistem GoTo (khususnya Gopay) dan platform reksa dana online Bibit. Sekitar 66% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem ini.

Pertumbuhan pengguna aplikasi Jago juga sejalan dengan peningkatan DPK  yang mencapai Rp14,8 triliun pada akhir kuartal II-2024, tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,1 triliun. Dari total DPK tersebut, 61% atau sekitar Rp9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sementara sisanya 39% atau Rp5,7 triliun merupakan term deposit.

Dalam hal penyaluran kredit, Bank Jago berhasil menyalurkan sebesar Rp15,7 triliun hingga akhir kuartal II-2024, meningkat 40% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,2 triliun. Penyaluran kredit ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, terbukti dari rendahnya rasio non-performing loan gross yang hanya sebesar 0,4%.

“Sebagai bank yang menggabungkan cara-cara digital dengan strategi bisnis yang kuat, Bank Jago menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan kualitas yang baik. Inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital adalah model bisnis yang tepat untuk kami,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung.

Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini turut mendorong total aset Bank Jago menjadi Rp24,2 triliun per semester I-2024, meningkat 29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya permodalan Bank Jago untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2024, Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, tumbuh 23% dari Rp41 miliar pada Juni 2023.

Arief menambahkan, “Sebagai bank berbasis teknologi, kami tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kombinasi inovasi dan manajemen risiko yang baik merupakan landasan kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi.”

Selain itu, Bank Jago juga mendapatkan pengakuan internasional. Pada April 2024, Forbes menempatkan Bank Jago dalam daftar 403 bank terbaik di dunia, dan nomor empat teratas di Indonesia. Pengakuan ini diberikan berdasarkan survei terhadap 49 ribu nasabah dari 33 negara, yang mengevaluasi tingkat kepercayaan, layanan nasabah, layanan digital, serta syarat dan ketentuan.

“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan, Aplikasi Jago sekarang sudah digunakan jutaan nasabah dan membantu mereka mencapai mimpinya,” kata Head of Consumer Business Bank Jago, Trio Lumbantoruan.

Dengan pencapaian ini, Bank Jago menunjukkan bahwa pendekatan digital dan kolaboratifnya mampu menjawab tantangan dan kebutuhan perbankan modern, serta terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Pendapatan Amar Bank Naik 15% di Semester Pertama 2024 Berkat Digitalisasi

Amar Bank melaporkan lonjakan laba sebesar 15% pada semester pertama tahun 2024, terutama didorong oleh penerapan inovasi digital dalam operasional mereka. Dalam rilis pers  resminya, induk platform fintech Tunaiku ini menyoroti keberhasilan strategi digitalisasi yang telah mereka jalankan.

CEO Amar Bank, Vishal Tulsian, mengungkapkan bahwa transformasi digital adalah kunci utama di balik peningkatan kinerja keuangan ini.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terkini guna memberikan layanan terbaik kepada nasabah kami,” ujarnya.

Platform digital Tunaiku menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini. Dengan memanfaatkan teknologi big data dan AI, Tunaiku berhasil memberikan akses kredit yang lebih mudah dan cepat kepada nasabah. Inovasi ini tidak hanya mempercepat proses persetujuan kredit, tetapi juga meningkatkan tingkat kepuasan nasabah.

Peningkatan penggunaan aplikasi mobile

Salah satu faktor signifikan lainnya yang berkontribusi pada peningkatan laba Amar Bank adalah peningkatan penggunaan aplikasi mobile oleh nasabah. Aplikasi ini memudahkan nasabah dalam mengelola akun mereka, melakukan transaksi, dan mengajukan pinjaman secara real-time. Dengan antarmuka yang user-friendly dan fitur-fitur canggih, aplikasi mobile Amar Bank berhasil menarik lebih banyak pengguna dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut data internal, penggunaan aplikasi mobile meningkat hingga 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap keamanan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh platform digital Amar Bank.

Selain inovasi teknologi, Amar Bank juga fokus pada strategi kolaborasi dan pengembangan produk. Bank ini menjalin kemitraan dengan berbagai fintech dan perusahaan teknologi untuk memperluas jangkauan layanan mereka. Salah satu kolaborasi terbaru adalah dengan perusahaan teknologi finansial terkemuka, yang memungkinkan Amar Bank untuk memperkenalkan produk-produk baru yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.

Inovasi produk juga menjadi salah satu fokus utama. Amar Bank meluncurkan beberapa produk baru yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan finansial berbagai segmen masyarakat. Produk-produk ini mencakup solusi pinjaman untuk usaha kecil dan menengah (UKM) serta layanan keuangan yang lebih inklusif bagi masyarakat yang belum terlayani oleh bank konvensional.

Tantangan dan prospek masa depan

Meski mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, Amar Bank tetap waspada terhadap tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan persaingan yang semakin ketat di industri perbankan menjadi beberapa tantangan utama yang harus dihadapi.

Namun, dengan strategi yang solid dan fokus pada inovasi, Amar Bank optimis dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

“Kami percaya bahwa dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kami dapat menghadapi tantangan dan meraih peluang yang ada,” tutup Vishal Tulsian.

Dengan pencapaian ini, Amar Bank telah membuktikan bahwa inovasi digital bukan hanya tren sementara, melainkan masa depan industri perbankan yang mampu memberikan manfaat nyata bagi nasabah dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Anak Usaha Bukalapak Gandeng Jalin untuk Perkuat Sistem Pembayaran Mitra

PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) anak usaha Danareksa dan PT Visi Jaya Indonesia (VJI) atau yang dikenal dengan produknya “Eidupay” mengumumkan kolaborasi strategis untuk memperkuat infrastruktur sistem pembayaran bagi UMKM yang tergabung dalam Mitra Bukalapak.

Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji, Direktur Komersial Jalin Eko Dedi Rukminto, dan Direktur VJI Dessia, menandai langkah besar dalam upaya mendukung digitalisasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Sebagai bagian dari Bukalapak, VJI memiliki misi untuk menciptakan ekonomi yang adil dan inklusif. Dalam rangka mendukung visi tersebut, VJI berkomitmen untuk memperkuat layanan sistem pembayaran bagi Mitra Bukalapak, yang saat ini mencakup belasan juta UMKM di seluruh Indonesia.

Dengan bergabungnya VJI dalam jaringan Link, para pemilik warung, kios pulsa, dan UMKM lainnya yang menjadi Mitra Bukalapak akan mendapatkan akses ke solusi pembayaran QRIS yang lebih efisien dan andal.

Direktur Komersial Jalin Eko Dedi Rukminto, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal dalam memberikan dukungan infrastruktur pembayaran kepada VJI.

“VJI telah menegaskan posisinya untuk memperkuat layanan sistem pembayaran bagi merchant yang tergabung dalam Mitra Bukalapak. Jalin sangat senang dapat memberikan solusi pembayaran yang andal agar para Mitra Bukalapak tidak perlu khawatir ketika memperluas layanan digital mereka,” ungkap Eko.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi UMKM di Indonesia melalui model bisnis online-to-offline (O2O). Model ini memungkinkan Mitra Bukalapak menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas ke layanan perbankan.

Berbagai produk virtual dan layanan keuangan digital seperti pembayaran tagihan, pengisian saldo e-wallet, pengiriman uang, serta pembelian pulsa akan menjadi lebih mudah karena Mitra Bukalapak dapat menerima pembayaran melalui QRIS.

Direktur VJI Dessia menambahkan bahwa peluang kerja sama ini sangat luas dan tidak terbatas pada layanan pembayaran QRIS saja.

“Ke depannya, kami melihat banyak potensi kolaborasi lainnya untuk mewujudkan inklusi keuangan yang mendukung model bisnis O2O lainnya. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan keuangan yang inklusif dan berperan sebagai penghubung digital yang menghubungkan masyarakat dengan ekosistem finansial dan non-finansial,” ujar Dessia.

Jalin, sebagai perusahaan yang mengelola integrasi jaringan ATM BUMN terbesar di Indonesia melalui merek ATM Link, telah berkomitmen untuk memajukan inovasi di sektor pembayaran sejak didirikan pada tahun 2016. Dengan mengelola jaringan “Link” untuk menghubungkan layanan transaksi keuangan berbasis ATM & CRM, Debit, CDM, Mobile Banking, Mini ATM, dan QRIS, Jalin terus berusaha memberikan solusi terbaik bagi para anggotanya.

Di sisi lain, VJI yang didirikan pada tahun 2009 dan menjadi bagian dari Bukalapak sejak 2023, telah menyediakan berbagai layanan pembayaran termasuk remitansi, QRIS, uang elektronik, dan payment gateway. Dengan dukungan penuh dari Bank Indonesia sebagai perusahaan penyedia jasa pembayaran (PJP) kategori 1, VJI berupaya untuk terus mendukung tercapainya inklusi keuangan dan ekonomi yang adil bagi UMKM di seluruh Indonesia.

Kerja sama strategis antara Jalin dan VJI ini diharapkan dapat memberikan dorongan besar bagi pengembangan ekosistem pembayaran digital di Indonesia, serta memberikan manfaat nyata bagi para pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Sinar Mas Adopsi Teknologi AI untuk Transformasi Digital dengan RISE with SAP

SAP SE mengumumkan bahwa Sinar Mas, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, telah memilih RISE with SAP untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan memanfaatkan inovasi terbaru SAP, termasuk Business AI. Langkah ini menandai awal transformasi digital Sinar Mas melalui migrasi lima bisnis mereka ke cloud.

Sinar Mas, yang beroperasi di tujuh pilar bisnis: Pulp & Paper, Agribisnis & Pangan, Layanan Keuangan, Pengembang & Real Estat, Telekomunikasi & Teknologi, Energi & Infrastruktur, serta Layanan Kesehatan, sebelumnya mengandalkan sistem on-premise. Keputusan untuk beralih ke SAP S/4 HANA Cloud didorong oleh keinginan untuk merampingkan operasi, meningkatkan kelincahan, mempercepat inovasi, dan mendorong skalabilitas, yang semuanya dimungkinkan oleh inti digital yang bersih.

Migrasi ke Cloud untuk Efisiensi dan Inovasi

Franky Widjaja, Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness & Food serta Golden Agri-Resources, menyatakan bahwa perpindahan ke cloud dengan bantuan mitra jangka panjang mereka, SAP, akan memastikan Sinar Mas dapat menavigasi tantangan masa depan dengan lebih baik serta memanfaatkan manfaat teknologi AI.

“Perusahaan-perusahaan saat ini harus beradaptasi cepat terhadap inovasi baru untuk terus tumbuh dan mencapai ambisi mereka,” ujar Franky. “Langkah ini juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Jesslyne Widjaja, Executive Director-Strategy & People di Golden Agri-Resources, menambahkan bahwa akses ke data yang akurat dan berkualitas tinggi dari seluruh organisasi sangat penting bagi Sinar Mas untuk mengintegrasikan dan merampingkan operasi.

“Dengan beralih ke SAP’s Cloud ERP, kami akan memiliki pandangan holistik atas data kami, memungkinkan kami untuk beradaptasi lebih baik terhadap perubahan yang berdampak pada semua industri tempat kami beroperasi,” kata Jesslyne Widjaja.

Dukungan SAP untuk Transformasi Sinar Mas

Scott Russell, Chief Revenue Officer dan anggota Dewan Eksekutif SAP SE, menyatakan bahwa keputusan strategis Sinar Mas untuk mengadopsi RISE with SAP adalah contoh utama bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia memanfaatkan teknologi cloud untuk membangun ketahanan dan kelincahan di pasar yang dinamis saat ini.

“Dengan kekuatan business AI yang terintegrasi langsung ke dalam proses bisnis inti mereka, Sinar Mas akan dapat membawa sejarah pertumbuhan dan inovasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Scott. “Kami berharap dapat mendukung Sinar Mas dalam fase baru yang menarik dari transformasi bisnis mereka.”

Verena Siow, Presiden dan Managing Director SAP South East Asia, menekankan bahwa selama kemitraan mereka dengan Sinar Mas yang telah berlangsung selama 28 tahun, Sinar Mas selalu melihat ke masa depan dan apa yang harus dilakukan untuk terus tumbuh dan berkembang.

“Perpindahan mereka ke teknologi cloud dengan RISE bersama SAP mencerminkan pendekatan yang berorientasi ke depan dan akan menyiapkan Sinar Mas untuk masa depan yang lebih baik dalam melayani pelanggan mereka serta terus berkontribusi pada perekonomian nasional Indonesia,” kata Verena Siow.

Transformasi digital yang dilakukan Sinar Mas dengan bantuan RISE with SAP tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga untuk memanfaatkan inovasi AI yang terus berkembang. Langkah ini menandai komitmen Sinar Mas untuk tetap relevan dan kompetitif di era digital, sambil berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Andre Soelistyo Mundur; GoTo Buyback Saham Senilai Rp3,2 Triliun

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan dua langkah penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 11 Juni 2024.

Pertama, perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp3,2 triliun atau setara dengan US$200 juta. Buyback ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 12 bulan setelah RUPSLB.

Selain itu, GoTo juga akan merombak jajaran komisaris dan direksi. Co-Founder GoTo Andre Soelistyo mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai komisaris. Surat pengunduran diri Andre diterima perusahaan pada 17 Mei 2024. Andre, yang memiliki 0,78 persen saham GoTo, sebelumnya menjabat sebagai CEO GoTo Group hingga Juni 2023.

Dalam perubahan manajemen ini, John A. Prasetio diusulkan sebagai komisaris independen baru menggantikan Robert Holmes Swan. Perusahaan juga akan mengajukan pengangkatan kembali Dirk Van den Berghe sebagai komisaris independen, serta Garibaldi Thohir dan Wishnutama Kusubandio sebagai komisaris.

Menurut Sekretaris Perusahaan RA Koesoemohadiani, pengunduran diri Andre tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi hukum, keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan. Perubahan dalam jajaran manajemen ini diharapkan dapat memperkuat struktur perusahaan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Andre Soelistyo, bersama Kevin Aluwi, menjadi Co-CEO Gojek pada Oktober 2019 setelah Nadiem Makarim mundur untuk menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Di bawah kepemimpinannya, Gojek bergabung dengan Tokopedia pada 17 Mei 2021, membentuk entitas usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, menjadikan perusahaan sebagai salah satu entitas bisnis terkemuka di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Indosat dan Mastercard Resmikan Pusat Keunggulan Keamanan Siber di Indonesia

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Mastercard telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk meluncurkan Pusat Keunggulan Keamanan Siber (Cybersecurity Center of Excellence) di Indonesia. Acara pengumuman ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan CEO Mastercard Michael Miebach.

Pusat keunggulan ini bertujuan melindungi dan memperkuat ekonomi digital Indonesia. Fokus utama meliputi peningkatan pendidikan keamanan siber, penelitian inovatif di bidang keamanan digital, dan kolaborasi industri untuk mendeteksi serta mengurangi penipuan.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menyatakan keyakinannya bahwa inisiatif ini akan mendorong bakat siber Indonesia ke depan. Sementara itu, Presiden Divisi Asia Tenggara Mastercard Safdar Khan, menekankan pentingnya membangun kepercayaan dalam ekonomi digital melalui kolaborasi dan inovasi.

Kemitraan ini juga sejalan dengan visi “Indonesia Emas 2045” yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia. Dengan memanfaatkan keahlian global dan lokal, Pusat Keunggulan Keamanan Siber Indosat-Mastercard diharapkan dapat memperkuat ekosistem keamanan siber Indonesia dan menjadikannya pemimpin digital global.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

XL Axiata dan Smartfren Bakal Merger, Membentuk Entitas Baru “MergeCo”

Axiata Group Berhad (induk XL Axiata) bersama dengan Sinar Mas (induk Smarfren), telah menandatangani nota kesepahaman tidak mengikat. Kesepakatan ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren, yang diharapkan dapat menciptakan entitas baru yang lebih kuat bernama MergeCo.

Nama MergeCo bukan yang pertama dipakai Axiata, sebelumnya saat mereka melakukan merger dengan Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) pada Juni 2022 lalu juga menggunakan nama merek tersebut.

Proses penjajakan ini masih berada pada tahap awal. Kedua perusahaan berharap dapat tetap menjadi pemegang saham pengendali dalam MergeCo. Saat ini, belum ada kesepakatan yang mengikat tercapai, dan kedua belah pihak sedang dalam proses validasi, uji tuntas, dan pembuatan rencana bisnis bersama.

Jika penggabungan ini berhasil, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang signifikan melalui kombinasi skala usaha, keahlian, dan pemahaman pasar lokal yang dimiliki oleh kedua perusahaan. Ini tidak hanya akan memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar telekomunikasi Indonesia tetapi juga diharapkan dapat menghasilkan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.

Axiata, sebagai pemain utama dalam sektor digital dan teknologi di Indonesia, memiliki visi jangka panjang untuk mendukung masa depan digital di negara ini. Melalui inisiatif ini, Axiata ingin memperkuat komitmennya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, yang merupakan pasar kunci bagi perusahaan.

MergeCo diharapkan tidak hanya memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham melalui operasi yang efisien dan pemanfaatan teknologi terkini. Ke depannya, jika penggabungan terlaksana, transaksi tersebut akan tunduk pada peraturan yang berlaku dan memerlukan persetujuan dari pemegang saham serta regulator.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten