Tips Mengelola Database Email Marketing dalam Jumlah Besar

Dalam menggunakan email marketing, hal yang cukup penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan database pelanggan yang dimiliki. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola database, yaitu bagaimana cara kita mengumpulkan data lalu kemudian mengelola data tersebut dengan baik.  Dengan memiliki pengelolaan database yang baik, seorang pelaku bisnis dapat memanfaatkan database tersebut untuk menciptakan kampanye pemasaran yang lebih terukur dan masif.

Namun, salah satu masalah yang biasanya akan muncul saat mengelola database adalah bagaimana para pelaku bisnis dapat melakukan pengelolaan database saat data yang dimiliki mulai berjumlah besar. Melalui artikel ini, kami akan membahas bagaimana strategi yang tepat untuk melakukan pengumpulan dan pengelolaan data, sehingga data yang dimiliki nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat kampanye menjadi lebih maksimal.

Strategi Mengumpulkan Data

Lead Magnet

Lead magnet merupakan hal yang kita berikan kepada calon pelanggan agar memberikan ketertarikan kepada mereka untuk memberikan data yang dibutuhkan. Dalam menggunakan lead magnet sebagai strategi pengumpulan data, Anda perlu melihat nilai lead magnet yang diberikan dengan data yang dibutuhkan. Nilai antara keduanya harus berbanding lurus. Contohnya, bila yang ditawarkan hanya subscribe ke newsletter Anda, data yang dikumpulkan mungkin tidak bisa terlalu banyak, cukup nama dan email misalnya. Akan tetapi, ketika lead magnet yang diberikan nilainya lebih tinggi misalnya diskon, voucher, atau ebook, data yang dapat diminta kepada calon pelanggan bisa lebih banyak lagi.

Anda bisa memanfaatkan berbagai cara untuk mendatangkan leads. Dimulai dari yang paling sederhana, yaitu pengunjung website Anda. Anda juga bisa mendatangkan leads dari berbagai kegiatan yang diikuti seperti pameran, exhibition, atau konten media sosial yang dapat memperlihatkan lead magnet yang akan diberikan.

Strategi Mengelola Data

Nurturing Data

Nurturing data adalah bagaimana cara kita dapat memproses sebuah data. Banyak pelaku bisnis yang telah berhasil memiliki jumlah database yang sangat besar. Namun masih banyak pula yang belum tahu database tersebut akan digunakan untuk apa serta bagaimana mengelola data-data tersebut dengan baik. Data yang tidak diolah dan dikelola dengan baik tidak akan dapat menjadi insight untuk kampanye pemasaran Anda.

Anda bisa memanfaatkan fitur Contact Management yang tersedia di penyedia layanan email marketing Anda untuk dapat mengelola data dalam jumlah cukup banyak seperti 10.000 data, 100.000 data, atau bahkan lebih. Untuk dapat memanfaatkan fitur ini dengan baik, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan data menggunakan fitur Contact Management.

  • Labeling

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan label kepada database yang dimiliki. Label ini juga bisa digunakan untuk membedakan database yang Anda miliki. Ada berbagai cara untuk melakukan labeling. Contohnya Anda bisa memberikan label berdasarkan bagaimana cara Anda mendapatkan database tersebut. Misalnya database tersebut diberi label “exhibition” karena Anda mendapatkannya dari acara exhibition yang baru saja Anda ikuti. Dengan memiliki label seperti ini, Anda bisa menghubungi mereka dengan cara yang lebih personal, misalnya membawa konteks exhibition yang baru saja diikuti bersama.

  • Segmentasi

Segmentasi selalu penting dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang terukur dan relevan bagi bisnis. Dengan melakukan segmentasi pada database, Anda akan dapat lebih cermat untuk mengetahui konten yang cocok, produk yang pernah dibeli, atau bagaimana aktivitas yang dilakukan pada kampanye pemasaran yang sebelumnya.

Dengan melakukan pengelolaan data yang tepat, Anda dapat menjaga relevansi dengan audiens dan customer pada kampanye email marketing dengan lebih baik lagi. Kegiatan pengelolaan data ini juga sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam sekali waktu, namun harus dilakukan secara terus menerus. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda melakukan pengelolaan data tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

 

Tips Email Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

Dalam menyusun strategi pemasaran, selalu ada pelaku bisnis yang belum memiliki keyakinan untuk memanfaatkan email marketing sebagai salah satu channel pemasarannya. Hal ini biasanya terjadi karena mereka belum melihat adanya dampak positif yang dapat diberikan oleh email marketing terhadap penjualan bisnisnya.

Padahal, email marketing bisa menjadi channel pemasaran yang membantu peningkatan penjualan bila diterapkan dengan tepat. Untuk itu, perencanaan kampanye pemasaran menggunakan email marketing harus diperhatikan dengan baik agar dapat meningkatkan penjualan Anda. Melalui artikel ini, kami akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan penggunaan email marketing Anda.

Ketahui dan Pahami Target Audiens Anda

Dalam email marketing, penting untuk memahami siapa target audiens Anda sehingga konten email yang dikirim dapat relevan dan disesuaikan dengan minat mereka. Anda harus memahami bahwa setiap pelanggan yang ada di dalam daftar kontak email Anda mungkin memiliki ketertarikan yang beragam. Untuk itu, sangat tidak disarankan untuk memberikan email yang sama keada seluruh audiens Anda. Dengan mengenali siapa audiensnya, Anda dapat lebih mudah untuk menyesuaikan konten kepada tiap kategori audiens Anda.

Segmentasi Database Customer

Untuk lebih mengenali dan memahami karakteristik audiens, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan segmentasi pada database pelanggan Anda. Segmentasi bisa dilakukan berdasarkan berbagai hal, mulai dari demografi, lokasi, psikografi, produk yang pernah dibeli, umur, hingga hal detail seperti berapa kali pengguna tersebut telah membeli produk Anda. Kategorisasi ini dapat membantu Anda untuk lebih mengenal audiens dan menyesuaikan konten yang akan dikirimkan sehingga lebih dapat mengundang ketertarikan pelanggan untuk melakukan pembelian.

Kirim Email Reguler dan Kirim Secara Konsisten

Langkah selanjutnya adalah mulai mengirimkan email secara reguler dan konsisten kepada pelanggan Anda. Saat seseorang berlangganan pada email marketing Anda, mereka pasti memiliki ketertarikan dengan bisnis Anda. Untuk itu, manfaatkan hal tersebut dengan mengirimkan konten yang relevan terkait dengan bisnis Anda secara konsisten. Dengan begitu, mereka secara perlahan akan mulai memahami bisnis Anda melalui konten-konten yang dikirimkan.

Personalisasi Email Anda

Kampanye email marketing Anda akan dapat berjalan dengan sangat baik ketika dapat memberikan pengalaman yang unik dan terpersonalisasi untuk pelanggan Anda. Hal ini akan membuat mereka merasa diistimewakan dan memiliki hubungan yang terasa dekat dengan brand. Menurut Campaign Monitor, email yang subjeknya dipersonalisasi akan memiliki peluang untuk dibuka sebanyak 26% lebih besar dibandingkan subjek email biasa. Selain pada subjek, Anda juga bisa memberikan kesan personal pada isi email seperti penyebutan nama di awal email. Personalisasi ini juga bisa terus disesuaikan dengan kebutuhan kampanye pemasaran Anda.

Maksimalkan Subjek Email Anda

Subjek adalah hal pertama yang akan memastikan apakah pelanggan akan tertarik atau tidak untuk membuka email Anda. Untuk itu, salah satu cara memaksimalkan email marketing Anda adalah dengan memberikan perhatian lebih terhadap pembuatan subjek email tersebut. Selain dengan memberikan pesan yang dipersonalisasi, Anda juga bisa membuat ketertarikan pelanggan untuk membuka email dengan membuat subjek yang mengundang rasa penasaran. Dengan membuka email tersebut, pelanggan lebih memiliki kemungkinan untuk mebaca keseluruhan email dan menekan tombol CTA yang diberikan pada email.

Lakukan A/B Test

Untuk dapat meningkatkan penjualan melalui email marketing, Anda juga perlu mengetahui formula terbaik dalam mengirimkan email kepada audiens. Mulai dari isi konten, tampilan, hingga waktu pengiriman harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Salah satu cara untuk memastikan formula terbaik tersebut adalah dengan melakukan A/B Testing pada email marketing Anda. Melalui A/B Testing, Anda bisa membuat dua sampel dengan jenis konten, subjek, tampilan, hingga waktu pengiriman yang berbeda. Setelah itu, lihat hasil pengiriman dua jenis konten tersebut lalu analisis konten seperti apa yang lebih disukai dan menghasilkan konversi bagi bisnis Anda.

Melalui perencanaan kampanye yang tepat, email marketing dapat menjadi channel yang paling efektif untuk membantu peningkatan penjualan bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu memaksimalkan peningkatan penjualan tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

Melihat Email Marketing sebagai Channel Marketing Paling Efektif untuk Bisnis

Penggunaan email marketing terkadang menjadi pertanyaan bagi seorang pebisnis saat memulai usahanya. Terutama karena sumber daya yang terbatas dan keraguan akan efektivitas penggunaannya. Melalui artikel ini, kami akan menunjukkan kepada Anda bahwa pemasaran melalui email adalah salah satu strategi paling efektif dan patut dicoba untuk dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda.

Apakah Orang Masih Menggunakan Email?

Dewasa ini, email telah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari kita, mulai dari urusan pekerjaan hingga promo diskon karena telah berlangganan. Dalam sebuah studi, 58% orang dewasa mengaku setiap pagi membuka kotak masuk email mereka. Membuka email juga masih menjadi kegiatan inti dari aktivitas penggunaan ponsel. Menurut data Eleventy Marketing Group, sebanyak 62% orang mengatakan bahwa mereka membuka email melalui ponsel mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak orang yang terus menggunakan email secara aktif terlepas dari apapun tujuan membuka email tersebut.

Media Sosial vs Email

Bila disandingkan dengan penggunaan media sosial, mungkin Anda akan berpikir bahwa berpikir bahwa media sosial adalah channel yang lebih baik untuk memasarkan produk kepada audiens dibandingkan melalui email.  Padahal menurut Marketing Sherpa, 72% orang mengaku bahwa konten promosi yang didapatkan melalui email lebih baik daripada media sosial. Selain itu, menurut data dari The American Genius, sebanyak 4,24% audiens yang dikirimi email akan melakukan pembelian. Hal ini juga didukung oleh data dari Campaign Monitor yang mengatakan email 40 kali lebih efektif dibandingkan Twitter dan Facebook dalam mengubah khalayak biasa menjadi seorang pelanggan untuk bisnis Anda.

Bila melihat tingkat engagement, penggunaan email marketing juga dapat memperlihatkan angka yang cukup tinggi. Email memiliki rata-rata CTR sebanyak 3,71% dan juga Open rate rata-rata sebanyak 22,86% untuk semua industri. Hal ini dapat memperlihatkan bahwa penggunaan email marketing juga bisa membantu melengkapi kampanye marketing Anda dalam meningkatkan penjualan.

Menyusun Strategi Email Marketing Anda

Setelah yakin dan mengetahui pentingya menggunakan email marketing sebagai bagian dari kegiatan pemasaran Anda, kini saatnya Anda mengetahui elemen-elemen yang perlu digunakan agar kegiatan marketing tersebut berjalan lebih efektif. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan email marketing untuk bisnis Anda.

1. Segmentasi Target Audiens

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan segmentasi pada target pasar Anda. Hal ini dilakukan agar Anda memiliki kampanye pemasaran yang lebih terarah dan berkualitas. Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh seorang pebisnis adalah yakin bahwa bisnis mereka bisa menjangkau semua orang. Padahal dengan memiliki segmentasi yang lebih spesifik, Anda dapat menciptakan pesan yang lebih spesifik melalui email sehingga audiens akan merasa lebih terikat dengan pesan tersebut. Selain itu, dengan memiliki segmentasi yang jelas juga dapat membantu Anda untuk mengetahui konten-konten yang menarik untuk audiens Anda.

2. Lakukan A/B Testing Email

Melakukan A/B testing pada email marketing berguna untuk menemukan strategi promosi terbaik untuk bisnis Anda. A/B testing ini digunakan untuk membantu Anda membandingkan reaksi pelanggan dari dua sampel yang berbeda. Dari hasil perbandingan tersebut, Anda dapat mengetahui strategi apa yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda. Performa masing-masing sampel diukur dari masing-masing angka conversion rate.

Dalam melakukan A/B testing, Anda bisa melakukan uji coba pada tiga komponen yaitu content, subject, dan send time. Pada content, Anda bisa membuat dua sampel dengan dua konten yang berbeda sehingga Anda mengetahui konten mana yang lebih diminati oleh para audiens. Melalui tes pada subject, Anda bisa melakukan perbandingan tipe subject email seperti apa yang lebih menarik perhatian sehingga email tersebut akan dibuka oleh audiens. Pada send time, Anda bisa membuat variasi waktu pengiriman email, sehingga Anda bisa menemukan waktu pengiriman yang tepat agar audiens memiliki kecenderungan membuka dan membaca email lebih besar.

3. Kirimkan Konten yang Sesuai dengan Pelanggan

Setelah Anda mengetahui konten apa yang lebih disukai oleh audiens melalui A/B testing, kini waktunya untuk terus mengirimkan email dengan topik yang relevan. Anda bisa mengambil referensi dari blog Anda atau membahas hal yang sedang diikuti oleh audiens Anda, jangan terlalu fokus untuk langsung memasarkan produk. Jangan lupa untuk menambahkan call to action (CTA) pada email tersebut sehingga setelah membaca konten tersebut audiens memiliki ketertarikan untuk mendatangi web Anda.

4. Pantau Report Campaign Email Marketing

Setelah melakukan pengiriman email, hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah memantau report campaign dari email marketing Anda. Berikut adalah beberapa hal dari report email yang harus Anda perhatikan.

Email Delivery Rate

Email delivery rate adalah persentase yang menunjukan tingkat email yang terkirim. Ada beberapa hal yang membuat email Anda mungkin tidak 100% terkirim salah satunya adalah email yang berakhir di folder spam karena sistem atau penggunaan kata-kata yang terdeteksi sebagai spam.

Open Rate

Open rate merupakan persentase yang menunjukan seberapa banyak email yang dibuka oleh pelanggan. Angka open rate yang tinggi dapat menunjukkan bahwa email marketing yang Anda kirimkan menarik bagi pelanggan dan begitu pula sebaliknya.

Click-Through Rate (CTR)

Click-Through-Rate (CTR) pada email marketing memperlihatkan persentase pelanggan yang melakukan klik pada tautan di email Anda. Tujuan dari pengukuran metrik ini adalah untuk melihat bagaimana statistik pelanggan dalam mengunjungi web dari konten yang Anda kirimkan melalui email tersebut.

Unsubscribes

Tingkat unsubscribe adalah salah satu metrik yang tidak boleh dihiraukan. Bila angka unsubscribe terus meningkat, Anda perlu melakukan evaluasi pada cara Anda mengirimkan email marketing. Angka unsubscribe yang tinggi juga memperlihatkan bahwa konten yang Anda kirimkan tidak menarik atau tidak dibutuhkan oleh pelanggan.

Bounce Rate

Angka bounce rate ini dapat menunjukan persentase email yang tidak terkirim atau gagal diterima oleh pelanggan. Angka bounce rate ini dapat membantu Anda melakukan evaluasi terhadap pengiriman email dengan lebih cermat. Saat terjadi suatu bounce back, pengirim email akan mendapatkan notifikasi otomatis terkait gagalnya pengiriman email karena adanya kesalahan saat pengiriman.

Dengan melakukan penyusunan strategi yang tepat, email marketing dapat menjadi channel pemasaran yang paling efektif untuk bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu memaksimalkan kegiatan pemasaran tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

9 Tips Memulai Email Marketing untuk Bisnis

Sebagai seorang pelaku usaha, memiliki return on investment (ROI) yang tinggi pada berbagai channel marketing tentu dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan untuk bisnis Anda. Namun, bila Anda baru ingin memulai perencanaan marketing pada bisnis Anda, hal yang harus dilakukan adalah memilih channel marketing yang tepat di awal, salah satunya dengan mulai menggunakan email marketing untuk bisnis Anda.

Menurut data dari Marketing Sherpa, 72% orang merasa bahwa konten promosi yang didapatkan melalui email lebih baik daripada sosial media. Selain itu, dikutip dari Campaign Monitor, email 40 kali lebih efektif dibandingkan Twitter dan Facebook untuk mengubah audiens biasa menjadi pelanggan. Untuk itu, memanfaatkan email marketing akan dapat membantu Anda mendapatkan pelanggan dengan cepat di awal bisnis Anda. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut kami hadirkan tips dalam memulai email marketing untuk bisnis Anda.

1. Pilih Penyedia Layanan Email Marketing

Untuk memulai campaign dengan menggunakan email marketing, Anda harus memiliki penyedia layanan email marketing yang dapat dipercaya dan memiliki track record bagus. Salah satu penyedia layanan email marketing automation tools yang memiliki berbagai fitur untuk membantu Anda memulai campaign email marketing Anda adalah MTARGET. Dengan menggunakan MTARGET, Anda bisa memanfaatkan berbagai tools seperti landing page, transactional email, social media management, customer insight, A/B Testing, dan fitur-fitur lainnya untuk membantu kegiatan marketing bisnis Anda berjalan dengan lebih efektif.

2. Kumpulkan kontak list email Anda

Setelah memiliki email marketing tools, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghimpun kontak yang akan dikirimi email.  Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan kontak ini, salah satunya dengan memanfaatkan lead magnet. Lead magnet merupakan suatu hal yang bisa diberikan kepada calon pelanggan untuk mendapatkan data yang diinginkan.

Sebagai contoh, kita bisa memberikan ebook berupa tips, tutorial, atau insight yang sesuai dengan karakteristik bisnis dan calon pelanggan kita. Dengan begitu, pelanggan dapat lebih tertarik untuk mengisi data yang dibutuhkan demi mendapatkan lead magnet yang kita tawarkan sebelumya. Dalam melakukan pengumpulan data kontak ini, kami sangat menyarankan untuk jangan pernah membeli daftar kontak email, karena mungkin para penerimanya bisa merasa terganggu dan justru melakukan report as spam terhadap email Anda.

3. Tambahkan Daftar Kontak ke Akun Email Marketing Anda

Setelah melakukan pengumpulan daftar kontak email, kini waktunya Anda menambahkan daftar tersebut ke akun email marketing Anda. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, Anda bisa melakukan pengelompokkan daftar email tersebut jika memungkinkan. Anda bisa mengelompokkannya berdasarkan demografi, minat, atau dari mana Anda mendapatkan kontaknya. Hal ini akan membuat Anda bisa mengirimkan email sesuai dengan segmentasi yang telah dibuat.

4. Siapkan Welcome Email

Welcome email merupakan interaksi pertama yang akan diterima pelanggan email Anda. Keberadaan welcome email ini sangat penting karena dapat berfungsi sebagai kesan pertama bagi bisnis Anda di mata pelanggan email tersebut. Anda bisa membukanya dengan ucapan salam hangat, memberikan gambaran tentang apa yang akan mereka dapatkan dari mengikuti email ini, dan tawarkan mereka sesuatu yang bermanfaat. Setelah dibuat, welcome email dapat dikirim ke seluruh kontak baru secara otomatis dengan menggunakan layanan email marketing yang telah dipilih sebelumnya.

5. Buat Template Email

Dengan membuat sebuah template email, Anda bisa terus menggunakan kembali email yang telah dibuat dan dikirim sebelumnya tanpa perlu repot-repot membuat ulang dari awal. Buatlah template yang menarik dengan desain dan isi yang disesuaikan dengan kebutuhan campaign Anda. Pada tools email marketing MTARGET, ada berbagai template yang telah disediakan dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.

6. Personalisasi Email Anda

Salah satu cara untuk membuat email marketing lebih menarik adalah dengan melakukan personalisasi pada email Anda. Personalisasi ini dapat membuat para penerima email merasa lebih dekat dengan bisnis Anda. Sebagai contoh, Anda bisa menambahkan nama, company, atau data lainnya yang sudah Anda miliki sebelumnya.

Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa email yang dipersonalisasikan memiliki 29% angka open rates yang lebih tinggi serta angka CTR sebesar 41% lebih tinggi. Selain itu, dalam studi yang sama juga ditemukan bahwa 35% pelaku bisnis juga mengatakan bahwa komunikasi yang lebih personal dengan para pelanggan memiliki dampak pendapatan yang signifikan.

7. Kirim Tes Email Sebelum Anda Mengirimnya Kepada Pelanggan

Melakukan tes email diperlukan untuk membantu Anda melihat setiap detail yang ada. Hal ini juga membantu Anda untuk melihat hal yang kurang atau lupa ditambahkan pada email yang telah dibuat. Selain itu, Anda juga memiliki kesempatan untuk melakukan pengecekan kesalahan ejaan atau penyebutan hal penting lainnya. Dalam email marketing, Anda tidak memiliki kesempatan untuk membatalkan email yang telah dikirim sebelumnya. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengirimkan tes terlebih dahulu. Anda dapat mengirimnya ke internal kantor atau rekan terdekat yang bisa membantu.

8. Kirim Email Anda (Pada Waktu Terbaik)

Salah satu hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengiriman email adalah waktu pengirimannya. Setiap audiens memiliki kebiasaan yang berbeda dalam membuka email, untuk itu Anda perlu mengetahui waktu terbaik untuk mengirimkan email marketing Anda. Salah satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan melakukan A/B Testing. Selain itu, Anda juga perlu memiliki konsistensi dalam mengirim email, tidak terlalu sering, dan juga setiap email tidak terlalu jauh jarak pengirimannya. Hal ini perlu dilakukan agar audiens lebih cepat mengenali dan terbiasa dengan email yang dikirimkan.

9. Pantau Report Email Marketing Anda

Kegiatan pengiriman email marketing sebenarnya tidak terhenti saat Anda telah selesai mengirimkan email kepada audiens. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pemantauan report dari email yang dikirimkan. Anda bisa mengecek statistik sent rate, open rate, CTR, unopened rate, unsubscribe, bounce rate, dan sebagainya. Setelah itu, analisis report yang Anda miliki untuk melakukan evaluasi terhadap campaign email Anda.

Perencanaan email marketing yang baik, dapat membantu Anda untuk mendapatkan pelanggan baru serta menjaga pelanggan lama agar terus memanfaatkan produk dan layanan yang disediakan oleh bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda untuk memaksimalkan kegiatan marketing Anda adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

Belajar Social Media Marketing untuk Startup

Pada era teknologi seperti sekarang, media sosial tidak hanya digunakan untuk berbagi pengalaman dan cerita, tetapi juga menjadi tren yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran. Tidak sedikit strategi social media marketing yang diterapkan untuk bisnis atau startup dan berhasil.

Strategi marketing seperti social media punya beragam kelebihan, mulai dari jangkauan yang lebih luas, memberikan efisiensi dari segi biaya dan waktu, serta yang paling penting adalah bersifat ‘kekinian’. Lalu, apa saja yang harus kamu lakukan untuk bisa menerapkan social media marketing pada bisnis startup? Simak pembahasannya di bawah ini!

Memilih media sosial yang tepat untuk bisnismu

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami media sosial mana yang tepat untuk diterapkan pada produk startup Anda. Karena beda media sosial, beda pula strateginya. Tentukan target yang akan disasar lalu pilihlah media sosial untuk menyusun strategi social media marketing yang akan diterapkan.

Facebook memang terkenal punya jangkauan yang lebih luas karena banyak segmen yang bisa disasar. Sedangkan Instagram mayoritas lebih menyasar pada kaum milenial. Lalu Twitter dengan informasinya yang cepat dan ringkas. Dengan berbagai pilihan social media, saatnya Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Menentukan social media yang tepat untuk marketing bisnis
Memilih social media yang tepat untuk bisnis

Secara umum, kebanyakan orang hanya aktif di dua hingga tiga jenis social media yang paling umum adalah Facebook, Instagram, dan Twitter. Ketika memutuskan jenis social media apa yang paling tepat untuk marketing, jangan lupa bahwa Anda juga harus mengetahui bahwa jenis social media yang nyaman bagi Anda belum tentu merupakan kanal yang lebih disukai oleh audiens atau target market. Dari banyaknya pilihan social media, tentukan mana yang paling sesuai dengan produk/layanan bisnis Anda.

Konten yang Bervariasi

Setelah menentukan social media apa saja yang akan digunakan, isilah dengan konten-konten mengenai startup Anda. Agar lebih menarik untuk audiens, gunakan jenis konten yang berbeda. Seperti foto atau video, tentunya disertai copywriting yang baik. Lalu, Anda dapat membuat caption semenarik mungkin. Dengan teknik copywriting yang tepat, Anda bisa meningkatkan brand awareness produk startup Anda.

Selain itu, Anda harus bisa memastikan bahwa setiap bagian konten yang Anda buat telah memiliki pesan yang berharga bagi target market, sehingga mereka akan mengulang untuk mengunjungi website atau aplikasi dari startup Anda. Tidak hanya bervariasi, ciri konten yang valuable juga setidaknya dapat menjawab pertanyaan juga kebutuhan dari target market.

Pelajari tentang Social Media Management

Cara selanjutnya dalam strategi untuk social media marketing ini bermanfaat dalam proses posting setiap konten produk dari startup Anda. Dengan mempelajari Social Media Management, Anda akan tahu waktu dan konten apa saja yang ‘pas’ untuk dibagikan. Mempelajari bagaimana konten kompetitor Anda, sampai melihat insights menarik tentang konten yang sesuai. Tidak hanya itu, dengan berbagai tools yang tersedia, Anda tidak perlu repot ketika akan update konten secara satu per satu.

Dengan memahami Social Media Management, Anda bisa menghemat waktu lebih banyak dengan baik. Perihal jadwal posting tetap dan teratur, juga lebih siap dalam menyediakan konten. Begitu pula dengan aktif di media sosial akan membuat bisnis Anda memperluas pasar dan bisa menjangkau berbagai kalangan.

Membangun engagement dengan audiens

membangun engagement sebagai cara meningkatkan social media marketing
Membangun engagement dengan audiens

Imbas dari luasnya jangkauan social media marketing membuat media pemasaran ini berhubungan dengan banyak orang. Anda perlu menjalin hubungan dengan mereka lewat media sosial khususnya untuk meningkatkan engagement. Manfaatkan fitur yang tersedia seperti chat, direct message, comment, dan masih banyak lainnya dalam berkomunikasi via digital. Hubungan yang baik dengan audiens akan membentuk brand image dan brand loyalty akan produk startup Anda ke depannya. Oleh karena itu, bangunlah komunikasi dua arah yang baik dari sekarang.

Penting untuk menjaga dan mempertahankan hubungan serta komunikasi dengan audiens. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan audiens Anda menyuarakan pendapat mereka dengan mengomentari posting di social media.  Ada baiknya pula bila Anda menanggapi komentar audiens agar tercipta komunikasi dua arah. Untuk itu, pastikan fitur komentar dalam akun social media dalam keadaan aktif. Anda juga bisa memperoleh gagasan atau ide topik yang menarik dari komentar atau pendapat audiens Anda.

Lakukan evaluasi dan jangan berhenti berinovasi

Kegiatan paling akhir dari social media marketing adalah melakukan evaluasi. Pahami dari berbagai sisi seperti melihat jumlah reach, impression, engagement, followers, juga feedback dari audiens, dan lainnya. Optimalnya, evaluasi dilakukan seminggu sampai sebulan sampai Anda bisa mendapatkan hasilnya. Jika yang Anda dapatkan adalah perkembangan positif, maka pertahankan dan berusaha kembangkan. Namun, jika belum tercapai, Anda perlu evaluasi dan melihat di mana kekurangannya.

Melakukan perbandingan dengan kompetitor juga bisa dijadikan acuan dalam evaluasi kegiatan social media marketing untuk startup. Jangan berhenti bereksperimen dengan ide baru agar Anda tahu rancangan yang sesuai untuk diterapkan.

Mengoptimalkan Multi-Touch Attribution dalam Mobile Marketing

Dalam memahami bagaimana customer journey sebuah brand, pemasar harus dapat mengukur efektivitas media yang digunakan untuk berinteraksi dengan calon pelanggannya. Dengan mengetahui efektivitas masing-masing contact point, pemasar dapat lebih mengetahui tentang customer journey calon pelanggannya serta dapat lebih jeli dalam mengatur strategi pemasarannya. Salah satu cara untuk mengukur efektivitas tersebut adalah dengan menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA).

Akan tetapi, bagi pemasar yang belum terbiasa atau baru mengadopsi MTA mungkin akan menemukan beberapa kesulitan dalam mengoptimalkan strategi pemasarannya. Untuk itu, seorang pemasar perlu melakukan beberapa persiapan serta mengetahui tantangan dalam menggunakan MTA sebelum mengimplementasikannya. Berikut persiapan dan tantangan yang dapat diatasi dalam penggunaan MTA yang juga kami rangkum dari The Adjust Multi-Touch Guide.

Memahami Persiapan Tim dari Awal

Sebelum memulai penggunaan MTA dalam strategi pemasaran Anda, pastikan bahwa tim Anda telah memiliki pemahaman yang sama dalam pelaksanaan implementasinya. Caranya dengan melakukan persiapan secara tim dari awal. Berikut beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk melakukan persiapan sebelum mulai menggunakan MTA.

A. Ubah Pola Pikir Tim

Penggunaan MTA yang cukup berbeda membuat Anda lebih baik memberikan pemahaman terhadap seluruh anggota tim mengenai proses dan hasil baru yang akan didapat termasuk mengatur ekspektasi terhadap keberhasilan penggunaan. Selain itu, anggota tim juga penting untuk mengetahui mengapa dalam strategi pemasaran ini menggunakan MTA serta apa keunggulannya. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda akan lebih mudah dalam mengimplementasi MTA karena sudah memiliki pengetahuan yang sama sejak dari awal.

B. Susun KPI Baru dan Mulai dari Kampanye Kecil

Perubahan strategi membuat Anda akan memiliki KPI baru yang menjadi tolak ukur dalam mencapai tujuan kampanye pemasaran Anda. Susun KPI baru tersebut bersama dengan tim Anda yang terlibat sehingga mudah untuk mengintegrasikan pekerjaan masing-masing anggota selama kampanye berlangsung. Selain itu, Anda dapat mulai mengadopsi penggunaan MTA dalam skala kecil terlebih dahulu agar dapat melakukan tes serta melihat pemahaman tim terhadap implementasi yang diharapkan.

C. Atur Data yang Didapat Lalu Optimalisasikan

Saat mulai menggunakan MTA, Anda akan mulai mendapatkan data-data baru yang didapat dari masing-masing touchpoint yang digunakan. Hal ini membuat tim Anda harus mulai mengatur kategori dan tipe-tipe data tersebut sebelum nantinya dapat dioptimalisasikan setelah mengetahui performa dan efektivitas masing-masing touchpoint dari data-data tersebut.

Bersiap Menghadapi Tantangan

Selain persiapan secara internal, seorang pemasar juga harus bersiap dalam menghadapi beberapa tantangan saat menggunakan MTA. Berikut beberapa tantangan yang mungkin akan ditemui saat mulai menggunakan MTA.

A. Install Tidak Lagi Jadi Fokus Utama

Hal ini menjadi tantangan bagi pemasar yang masih fokus terhadap tingkat install aplikasi sebagai konversi utama dalam menggunakan MTA. Bagi beberapa brand, pembelian dalam aplikasi jauh lebih penting daripada sekadar meng-install aplikasinya. Sehingga, seorang pemasar harus dapat memikirkan bagaimana tindak lanjut dari konversi tersebut hingga seorang calon konsumen akhirnya melakukan pembelian melalui aplikasi.

B. Kurangnya Visibilitas Iklan

Seorang pemasar akan menemukan tantangan ini bila terlalu berfokus terhadap penggunaan mobile marketing. Data yang kurang lengkap dan hanya mencatat interaksi terakhir pengguna memang masih menjadi kekurangan dari pemanfaatan mobile sebagai media berinteraksi dengan calon pelanggan. Untuk itu, pemasar juga perlu memaksimalkan touchpoint lain untuk memperkaya data mengenai calon konsumennya.

C. Kehadiran Fraud yang Mengganggu Pengukuran

Satu tantangan lagi yang harus dihadapi oleh pemasar adalah hadirnya bentuk fake clicks yang membuat pengukuran dapat menjadi kurang efektif. Hal ini membuat pemasar akan mendapatkan data yang kurang akurat mengenai customer journey dalam mencapai konversi yang ingin dituju. Hal ini membuat pemasar harus lebih jeli dalam melihat data seperti jumlah klik sebelum konversi agar dapat lebih mengerti efektivitas touchpoint yang diukur.

Dengan memahami persiapan yang harus dilakukan serta tantangan yang mungkin dihadapi, Anda mungkin dapat mengimplementasikan MTA dengan lebih optimal bersama dengan tim Anda. Pemahaman yang lebih baik akan membuat penggunaan MTA tidak hanya membantu mencapai konversi yang dituju, tetapi juga dapat mendatangkan konsumen yang lebih loyal untuk brand. Anda juga dapat mengetahui lebih lanjut tentang persiapan dan tantangan dalam penggunaan MTA ini melalui The Adjust Multi-Touch Guide dari Adjust yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

Model-model dalam Multi-Touch Attribution

Pengalaman konsumsi media yang semakin beragam membuat seorang pemasar harus terus beradaptasi untuk mengerti bagaimana interaksi harus dilakukan kepada calon pelanggannya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan berbagai media untuk berinteraksi dan mengetahui bagaimana customer journey yang dimiliki oleh calon pelanggannya. Untuk dapat mengukur efektivitas berbagai media yang digunakan tersebut, seorang pemasar dapat menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA) yang dapat mengukur bagaimana rangkaian perjalanan interaksi calon pelanggan dengan media pemasaran yang digunakan.

Menggunakan MTA juga membuat kita dapat lebih mengetahui contact point yang paling efektif dalam menjangkau calon pelanggan serta bagaimana contact point tersebut memberikan pengaruh terhadap konversi dalam rangkaian kampanye pemasaran yang dilakukan. Akan tetapi, penggunaan MTA memerlukan kecermatan oleh seorang pemasar, karena MTA sendiri memiliki beberapa model yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemasar dalam menggunakannya. Untuk lebih memahaminya, melalui artikel ini kami hadirkan penjelasan mengenai model-model MTA yang kami rangkum dari The Adjust Multi-Touch Guide.

The Linear Model

1586932395876

Model ini adalah model yang paling simpel dalam penggunaan MTA. Karena penerapannya yang cukup mudah dimengerti, model ini tepat untuk Anda yang baru mulai menggunakan MTA. Pada Linear Model, seluruh touchpoint yang dimiliki akan mendapatkan kredit yang sama untuk pengaruhnya terhadap pemberian konversi pada calon pelanggan. Untuk itu, bobot biaya yang diberikan untuk seluruh media yang digunakan juga sama.

Time Decay Model

1586932418060

 

Pada model ini, persentase kredit dan bobot tiap touchpoint-nya terus naik dari awal hingga periode akhir kampanye sebelum titik konversi. Kenaikan ini dilakukan secara bertahap tergantung dengan masa kampanye pemasaran. Model ini sangat cocok untuk Anda yang ingin memasarkan produk yang memiliki short purchase cycles dan masa kampanye pemasaran yang tidak lama.

U-Shaped Model

1586933065407

 

Bila Anda adalah pemasar yang menganggap titik awal dan titik akhir adalah yang paling berpengaruh terhadap tingkat konversi calon pelanggan, maka model ini mungkin adalah model yang tepat untuk Anda. Pada model ini, bukan berarti Anda tidak memanfaatkan siklus tengah yang dimiliki, melainkan lebih menitikberatkan titik awal dan akhir untuk memiliki bobot yang lebih banyak untuk membuat calon pelanggan memiliki awareness dan menuju lead akhir yang menjadi tujuan dari kampanye pemasaran.

W-Shaped Model

1586933126295

 

Berbeda dengan U-shaped model yang menitikberatkan pada awal dan akhir,, model MTA ini juga menitikberatkan pada titik tengah siklus kampanye Anda. Model ini cocok untuk masa kampanye pemasaran yang panjang sehingga membutuhkan titik berat di tengah-tengah untuk tetap menjaga calon pelanggan Anda mencapai titik konversi yang dituju.

Custom Model

1586933368594

 

Model ini cukup tepat untuk digunakan jika Anda mungkin sudah cukup sering menggunakan MTA dan ingin lebih memiliki insight terhadap customer journey yang lebih dalam dan kompleks. Sesuai namanya, pada model ini Anda sebagai pemasar dapat leluasa melakukan kustomisasi bobot yang diberikan pada tiap touchpoint sepanjang siklus menuju titik konversi yang Anda tuju. Akan tetapi perlu diingat bahwa menurut The Adjust Multi-Touch Guide yang dibuat oleh Adjust, semakin kompleks model yang digunakan juga potensi error juga semakin tinggi sehingga membutuhkan pengalaman yang banyak sebelum Anda memutuskan menggunakan model yang semakin kompleks.

Dengan memilih model yang tepat, Anda sebagai pemasar akan lebih dapat mengerti media mana yang paling efektif saat menggunakan MTA sesuai dengan kebutuhan. Tidak semua model dapat sesuai dengan setiap pemasar, sehingga Anda perlu merefleksikan kembali kebutuhan, tujuan pemasaran, dan kemampuan dalam menggunakan MTA sebelum menyusun strategi pemasaran Anda. Anda juga dapat mengetahui lebih lanjut tentang model-model dalam penggunaan MTA ini melalui The Adjust Multi-Touch Guide dari Adjust yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

Mengenal Multi-Touch Attribution dalam Mobile Marketing

Banyaknya informasi yang diterima oleh khalayak pada saat yang bersamaan membuat brand saat ini sulit untuk langsung mendapatkan perhatian pada percobaan kontak pertama. Beragam pilihan media yang dikonsumsi juga membuat brand kini tidak lagi dapat mengandalkan satu jenis media untuk menjadi alat pemasarannya. Brand, kini harus mencoba untuk dapat memiliki interaksi melalui berbagai media yang dimiliki dan dimanfaatkan secara gratis maupun berbayar untuk memenuhi tujuan pemasarannya.

Berinteraksi melalui berbagai media juga dapat membantu brand untuk dapat memahami bagaimana customer journey mereka. Dengan memahami hal tersebut, dapat membantu para pemasar untuk dapat mengetahui contact point yang dapat dimaksimalkan dan juga dapat lebih memahami segmentasi yang dapat dikembangkan dalam strategi pemasarannya. Untuk itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif oleh brand untuk dapat menjangkau pelanggan melalui berbagai platform dan channel yang mereka gunakan, salah satunya dengan menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA). Lewat artikel ini, kami akan membahas seputar pemanfaatan MTA dalam mobile marketing yang dirangkum dari The Adjust Multi-Touch Guide.

Touchpoints Bagi Pelanggan Potensial

Menurut Online Marketing Institute, pelanggan yang paling potensial membutuhkan minimal tujuh touchpoints sampai benar-benar mereka melakukan konversi yang diharapkan. Untuk menyusun sebuah strategi pemasaran yang efektif, selain membutuhkan interaksi melalui berbagai platform, brand juga harus memastikan bahwa mereka dapat melacak efektivitas dari masing-masing platform tersebut dalam upaya berinteraksi dengan calon pelanggan mereka. Salah satu cara mengukur dan mengidentifikasi upaya tersebut adalah menggunakan Multi-Touch Attribution (MTA).

Berbeda dengan attribution model lain yang lebih dulu dikenal seperti first-touch dan last-touch yang menitikberatkan efektivitas channel yang digunakan pada touchpoint pertama dan terakhir, MTA mengukur seluruh rangkaian perjalanan dan interaksi calon pelanggan pada tiap touchpoint yang dilalui. Dengan menggunakan attribution model ini, masing-masing platform yang digunakan sebagai touchpoint pada calon pelanggan dapat diukur sesuai dengan pengaruhnya terhadap konversi yang didapatkan.

Keunggulan Multi-Touch Attribution

Dalam The Adjust Multi-Touch Guide yang dibuat oleh Adjust, MTA dapat membuat kita lebih memahami data calon pelanggan secara real-time, rinci, dan personal. Kita juga dapat menggunakan data-data tersebut sebagai insight untuk memaksimalkan upaya marketing yang sedang berjalan. Calon pelanggan mungkin berinteraksi dengan brand melalui artikel, iklan berbayar di media sosial, keyword yang dioptimalisasi melalui pencarian google, dan berbagai channel lainnya yang dimanfaatkan brand untuk berinteraksi dengan calon pelanggan. Dengan menggunakan MTA, kita dapat lebih memahami efektivitas setiap touchpoint yang berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan konversi yang diharapkan.

Apabila Anda adalah seorang pemasar yang memanfaatkan banyak channel dalam campaign yang dibuat, MTA dapat menjadi salah satu cara untuk dapat mengukur efektivitas masing-masing channel serta membantu agar lebih mengerti customer journey untuk brand. Dengan mengetahui channel marketing mana yang paling efektif, Anda juga dapat lebih bijak dalam menentukan bobot budget yang disusun untuk strategi pemasaran Anda. Sehingga budget yang dimiliki bisa dititikberatkan kepada channel yang paling efektif dalam membantu calon pelanggan mencapai titik konversi. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut mengenai strategi dalam penggunaan MTA ini melalui The Adjust Multi-Touch Guide dari Adjust yang dapat diunduh lewat tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Adjust

Mengenal Jenis-Jenis Layanan Email Automation untuk Startup

Email dapat menjadi cara yang efektif untuk melakukan kegiatan pemasaran dan promosi. Layanan email automation yang digunakan untuk pemasaran pun bermunculan dan mulai banyak digunakan. Mulai dari yang gratis hingga yang berbayar. Di antara berbagai jenis pilihan layanan, Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan. Tentunya dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada sebaik mungkin.

Berikut ini 10 layanan email automation untuk bisnis startup yang bisa Anda gunakan sebagai penunjang kegiatan pemasaran:

MailChimp

MailChimp menawarkan akun premium gratis untuk para penggunanya. Platform ini merupakan pilihan populer bagi pemilik bisnis dengan anggaran sedikit, atau tanpa anggaran. Meskipun dengan paket berlangganan gratis, Anda tidak dapat meremehkan penawarannya. Sebab, fitur yang dimiliki oleh MailChimp akan membantu kebutuhan bisnis, terutama dalam layanan email automation.

BenchMark

BenchMark email memiliki fitur yang mudah digunakan, mulai dari editor email drag-and-drop hingga email automation. Jika Anda ingin menggunakannya, layanan ini menyediakan paket gratis  dengan 250 email per bulan, atau berbayar dengan biaya $13.9 per bulan.

Elite Email

Bagi Anda yang memiliki usaha kecil, yayasan, atau organisasi nirlaba mungkin akan cocok menggunakan layanan Elite Email. Layanan email automation ini dapat memberikan laporan geografis berupa lokasi pelanggan dan di mana mereka terlibat dengan email Anda melalui peta interaktif. Selain itu, Anda bisa mengirimkan email dan membuat segmentasi tak terbatas. Elite email menawarkan paket gratis untuk 500 kontak dengan pengiriman email tak terbatas dan $15 per bulan jika membutuhkan lebih dari 500 kontak.

Freshmail

Layanan email ini menyediakan fitur-fitur seperti membuat track dan konten dinamis, juga bisa menghasilkan barcode untuk mengirimkan email dan bisa melakukan A/B testing. Biayanya terjangkau walaupun tetap harus memiliki keahlian dalam  melakukan pengoperasiannya. Salah satu fitur gratis yang diberikan adalah Email tak terbatas hingga 500 kontak, membuat layanan ini tidak cocok untuk skala bisnis yang besar. Namun cocok untuk bisnis waralaba dan UMKM. Sedangkan untuk fitur berbayar dikenakan biaya $7 untuk 1.000 email, tergantung pemakaian.

Mailerlite

Mailerlite merupakan salah satu layanan email marketing termurah dan cocok untuk pemula karna pengoperasiannya yang mudah. Meskipun menyediakan fitur gratis, ketika Anda berencana untuk berlangganan biayanya pun tergolong murah sekitar $6,66. Tentunya harga yang sangat murah dibanding platform lain. Selain mudah digunakan, adanya kemampuan autoresponder dan embed formulir untuk mengumpulkan email menjadi fitur andalan pada layanan ini.

Reachmail

Reachmail salah satu platform yang juga banyak digunakan untuk kegiatan email marketing. Untuk yang ingin mencoba, layanan ini menyediakan fitur gratis untuk 5.000 kontak dan 15.000 email per bulan untuk Anda gunakan. Sedangkan jika ingin menambahkan fitur yang lebih komplit, Anda dapat berlangganan dengan biaya mulai $10 per bulan untuk 7.500 kontak dan 30.000 email. Kelebihan menggunakan Reachmail adalah tidak ada persyaratan untuk mendaftar.

VerticalResponse

Layanan VerticalResponse memungkinkan untuk melakukan penjadwalan media sosial tak terbatas di Facebook dan Twitter. Kelabihan lainnya adalah adanya integrasi dengan banyak platform CRM seperti Salesforce, SugarCRM, ZohoCRM dan lain-lain.

SendinBlue

Bagi yang ingin mencoba layanan ini, mereka selalu memberikan fitur gratis bagi penggunanya dengan akses 9.000 email per bulan dan subscriber tak terbatas (baik gratis maupun berbayar). Hal ini jarang ditemui di platform lain karena biasanya selalu memberikan limit subscriber. Batasan untuk fitur gratis dalam mengirim email hanya 300 per hari . Dan untuk fitur berbayarnya hanya sebesar $7,37 per bulan dengan 40.000 email per bulan.

MTarget

MTarget adalah aplikasi online yang didesain untuk membantu bisnis melakukan pemasaran melalui kanal email. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur social media management. Untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri, ada sejumlah keunggulan yang coba dihadirkan dalam platform MTarget seperti email automation dengan sistem labeling yang memudahkan pengguna dalam melakukan segmentasi.

Campayn

Campayn menyediakan fitur pengelolaan kontak dan memungkinkan pengguna untuk menanamkan formulir pada website. Hal ini akan mempermudah untuk mengumpulkan email subscriber dengan biaya yang kompetitif.

Menggunakan layanan email sebagai kegiatan pemasaran bisa menjadi tugas besar. Meskipun begitu, strategi ini patut dicoba untuk bisnis. Selalu ingat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih penyedia layanan pemasaran email, seperti apa langkah awal yang tepat ketika akan memulai menggunakan layanan email untuk pertumbuhan bisnis Anda. Hal ini sangat penting untuk menghindari segala masalah dan kendala di masa depan.