Pengertian Konjungsi, Fungsi, dan Macamnya Dilengkapi Contoh

Konjungsi sangat penting dalam sebuah teks karena membuat teks atau tulisan yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca. Apa sebenarnya konjungsi? Lalu apa fungsinya, dan macam-macamnya? Mari simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Konjungsi

Konjungsi pada dasarnya adalah kata yang menghubungkan atau menyambungkan kata-kata dalam kalimat, baik dalam tulisan maupun lisan. Namun, secara umum, konjungsi adalah kata yang menghubungkan satu kata dengan kata lainnya untuk membuat kalimat bersambung. Konjungsi adalah rantai yang menyatukan kata-kata dalam kalimat sehingga dapat dimengerti. Konjungsi harus ditulis dengan huruf kecil jika digunakan di dalam judul.

Fungsi Konjungsi

Fungsi konjungsi termasuk: 

  • Menghubungkan kata dan kalimat, klausa dan frasa, dan paragraf. 
  • Sebagai penghubung antara kalimat atau paragraf. 
  • Menjelaskan kalimat atau istilah. 

Macam-macam Konjungsi

Fungsi konjungsi adalah untuk menghubungkan dua satuan bahasa, baik yang setara (sederajat) maupun yang tidak setara.

Konjungsi terdiri dari empat kategori: konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat.

  1. Konjungsi Koordinatif

Sebuah konjungsi yang menghubungkan dua elemen atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaksis yang sama disebut konjungsi koordinatif.

Contoh konjungsi koordinatif dan artinya adalah sebagai berikut:

  • dan: sebagai penanda hubungan penambahan
  • atau: sebagai penanda hubungan pemilihan
  • melainkan: sebagai penanda hubungan perlawanan
  • padahal: sebagai penanda hubungan pertentangan
  • sedangkan: sebagai penanda hubungan pertentangan
  • serta: sebagai penanda hubungan pendampingan
  • tetapi: sebagai penanda hubungan perlawanan
  • dan/atau: sebagai penanda hubungan jumlah atau pilihan

Contoh kalimat konjungsi koordinatif:

Nana dan Sam adalah teman sejawat

Kamu mau ikut ke Bandung atau tunggu di rumah saja?

Itu bukan motor, melainkan sepeda.

Dia hanya diam saja, padahal selama ini tahu banyak informasi.

Kakak sedang memasak, sedangkan adik mencuci.

Saya pergi ke pasar membeli sayur serta daging..

Sepupuku sebenarnya cantik, tetapi malas mandi.

Apakah kamu mau membeli jam, baju, dan/atau rok?

  1. Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dengan status sintaksis yang sama. Ini terdiri dari dua komponen yang biasanya terpisah satu sama lain.

Contoh kalimat dan konjungsi korelatif berikut:

baik – maupun: Baik ayah maupun anaknya tidak suka makan sayur.

tidak hanya – tetapi juga: Seluruh karyawan tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh terhadap setiap aturan perusahaan.

bukan hanya – melainkan juga: Kekerasan pada anak bukan hanya menyangkut masalah sosial, melainkan juga masalah ekonomi.

demikian – sehingga: Mobil di tol berpacu demikian cepat sehingga sulit untuk ditangkap mata kamera.

sedemikian rupa – sehingga: Pesan yang baik harus disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian pendengar.

apa(kah) – atau: Apakah kamu setuju atau tidak, kami tetap kukuh pada pendirian.

entah – entah: Entah menang entah kalah, saya tetap akan berusaha sampai pertandingan selesai.

jangankan – pun : Jangankan berdiri, duduk pun ia tak sanggup.

  1. Konjungsi Subordinatif

Sebuah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan tidak memiliki status sintaksis yang sama disebut konjungsi subordinatif. Konjungsi subordinatif dapat diklasifikasikan menjadi tiga belas kategori berdasarkan perilaku sintaksis dan semantiknya. Berikut adalah daftar jenis konjungsi subordinatif dan contohnya.

–  Konjungsi subordinatif waktu

  • menunjukkan awal peristiwa dimulai: sejak, sedari, semenjak 
  • menunjukkan awal suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa lain: begitu, demi, ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, tatkala, sewaktu
  • menunjukkan awal suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa lain: setelah, sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai 
  • menunjukkan lamanya suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa terten: hingga, sampai

–  Konjungsi subordinatif syarat: asalkan, apabila, jika, jikalau, kalau, manakala

–  Konjungsi subordinatif pengandaian: andai, seandainya, jika, jikalau, kalau, manakala

– Konjungsi subordinatif tujuan: agar, biar, supaya

– Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, kendatipun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun

– Konjungsi subordinatif pembandingan: alih-alih, daripada, ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti

– Konjungsi subordinatif sebab: karena, sebab, oleh karena, oleh sebab

– Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, makanya, sampai-sampai

– Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa

– Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa

– Konjungsi subordinatif komplementatif: bahwa

– Konjungsi subordinatif atributif: yang

– Konjungsi subordinatif perbandingan: … sama … dengan, lebih … dari …

  1. Konjungsi Antarkalimat

Berbeda dengan tiga jenis konjungsi di atas, konjungsi antarkalimat diperlukan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Konjungsi antarkalimat selalu digunakan di awal kalimat baru dan ditandai dengan huruf kapital dan tanda koma.

Berikut contoh konjungsi antarkalimat.

a) Konjungsi antarkalimat yang menunjukkan ketidaksesuaian dengan kalimat sebelumnya

Biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu

b) Konjungsi antarkalimat yang menunjukkan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan dalam kalimat sebelumnya.

Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, berikutnya

c) Konjungsi antara kalimat yang menunjukkan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya.

Tambahan pula, lagi pula, selain itu

d) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang disebutkan sebelumnya.

Sebaliknya

e) Konjungsi antarkalimat yang menunjukkan keadaan sebenarnya

Sesungguhnya, Bahwasanya

f) Konjungsi antarkalimat yang dinyatakan sebelumnya diperkuat oleh konjungsi antarkalimat.

Malah, bahkan 

g) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.

Akan tetapi, namun

h) Konjungsi antarkalimat yang menunjukkan keinklusifan dan eksklusifitas.

Oleh karena itu, oleh sebab itu

i) hubungan antarkalimat yang menunjukkan konsekuensi

Sebelum itu

Contoh kalimat berikut menggunakan konjungsi antarkalimat:

  • Kami tidak marah dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak suka saja dengan pendapatnya..
  • Perbuatan buruk akan mendapat balasan yang buruk pula. Bahkan, balasannya sangat buruk.
  • Pak Budi terkena penyakit kudis. Selain itu, dia juga mengidap amandel.
  • Mayoritas anak muda akan langsung membeli mobil baru. Kecuali itu, Ayu lebih memilih berinvestasi.
  • Kondisi perumahan kita memang sudah mulai aman. Akan tetapi, masing-masing penghuni tetap harus tetap waspada.

Demikianlah mengenai konjungsi dari mulai pengertiannya sampai macam-macam konjungsi. Semoga bermanfaat!