Acer Swift 7 Kembali Pecahkan Rekor Laptop Tertipis di Dunia

Apa nama laptop tertipis di dunia? Kalau jawaban Anda “MacBook”, besar kemungkinan Anda belum pernah mendengar soal Acer Swift 7. Diperkenalkan di ajang IFA 2016, tebal laptop tersebut hanyalah 9,98 mm. Lalu apakah Acer sudah puas? Ternyata belum.

Momen CES 2018 ini mereka manfaatkan untuk kembali memecahkan rekor yang mereka pegang sendiri. Swift 7 generasi baru (SF714-51T) memiliki sasis unibody berbahan aluminium yang bahkan lebih tipis lagi, tepatnya di angka 8,98 mm. Di saat yang sama, layar sentuhnya sedikit membesar jadi 14 inci, tentu saja masih dengan panel IPS beresolusi full-HD dan lapisan kaca Gorilla Glass.

Acer Swift 7 (SF714-51T)

Sayangnya harus ada kompromi di balik bertambah tipisnya Swift 7, yakni di sektor performa. Di saat laptop lain mulai mengadopsi prosesor Intel generasi ke-8, Swift 7 edisi 2018 ini masih saja menggunakan Intel Core i7 generasi ke-7, dibantu oleh RAM 8 GB dan SSD tipe PCIe berkapasitas 256 GB.

Kendati demikian, setidaknya autentikasi kini jadi lebih aman dan praktis berkat kehadiran sensor sidik jari di sisi kiri keyboard. Juga unik untuk Swift 7 adalah kompatibilitas dengan jaringan 4G LTE, mengingat perangkat mengemas slot Nano SIM sekaligus teknologi eSIM.

Soal baterai, Swift 7 diestimasikan bisa beroperasi sampai 10 jam nonstop. Acer berencana memasarkannya mulai April mendatang dengan banderol mulai $1.699.

Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer
Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer

Selain Swift 7, Acer turut memperbarui lini laptop convertible-nya, Spin 3. Versi barunya (SP314-51) kini mengemas layar IPS full-HD 14 inci – masih bisa diputar 360 derajat untuk digunakan sebagai tablet – dan sudah dipersenjatai dengan prosesor Intel generasi kedelapan demi peningkatan performa yang cukup signifikan.

Acer menjanjikan daya tahan baterai hingga 12 jam untuk Spin 3, serta pengalaman multimedia yang lebih baik berkat sepasang speaker yang dihadapkan ke depan. Harganya tetap sangat kompetitif, mulai $599, dan bakal dipasarkan pada bulan Januari ini juga.

Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer
Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer

Acer juga tidak lupa dengan lini Chromebook-nya. Model terbaru Acer Chromebook 11 hadir dalam varian berlayar sentuh (CB311-8HT) dan non-sentuh (CB311-8H). Keduanya sama-sama bisa beroperasi dengan senyap karena tidak ada lagi kipas pendingin yang mendampingi prosesor Intel Celeron di dalamnya.

Dua port USB-C telah Acer tambatkan pada Chromebook berlayar 11,6 inci ini. Fitur unggulan lainnya tentu saja adalah kompatibilitas dengan aplikasi Android, yang bisa diunduh dengan mudah lewat Google Play Store. Acer menunjuk April 2018 sebagai jadwal perilisannya, dengan harga mulai $249.

Laptop terakhir yang Acer singkap di CES 2018 adalah Nitro 5 yang diperuntukkan para gamer. Versi barunya kini bisa dikonfigurasikan dengan prosesor dan kartu grafis besutan AMD, yang bisa Anda baca selengkapnya di sini.

Sumber: 1, 2, 3.

Acer Chromebook 11 C771 Datang dengan Spesifikasi Mumpuni dan Bodi Tahan Banting

Chromebook kerap diasosiasikan dengan laptop murah berspesifikasi pas-pasan. Hal ini wajar mengingat produsen Chromebook memang membidik sekolah maupun institusi pendidikan lain sebagai target pasarnya. Hal ini juga yang akhirnya menggerakkan produsen untuk menambatkan fitur spesifik seperti misalnya durabilitas ekstra.

Tidak percaya? Lihat saja Acer Chromebook 11 C771. Dari luar ia mungkin terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi Acer sebenarnya merancangnya mengikuti standar militer, dimana ketika ditutup ia dapat menahan tekanan dari objek berbobot hingga 60 kg. Tak cuma itu, keyboard C771 bahkan didesain untuk bisa bertahan dari tumpahan cairan.

Acer bahkan turut memperhatikan detail kecil yang lebih spesifik lagi, seperti misalnya desain keyboard yang tidak terlalu timbul dan memiliki jarak amat sempit di antara tombol-tombolnya. Untuk apa? Untuk mencegah anak-anak yang umumnya bersifat destruktif dari mencungkil tombol-tombolnya.

Acer Chromebook 11 C771

Proteksi ekstranya semakin lengkap berkat bumper karet di sekujur tubuh yang bisa menyelamatkan nyawanya saat tidak sengaja terjatuh. Semua ini dikemas dalam sasis dengan ketebalan tidak lebih dari 21 mm dan bobot 1,35 kg.

Yang lebih menarik, performanya ternyata berbanding lurus dengan durabilitasnya. Laptop berlayar 11,6 inci ini ditenagai oleh prosesor Intel generasi keenam, dengan tiga pilihan model: Celeron, Core i3 dan Core i5. Panel sentuh datang sebagai fitur opsional, namun semua model mengemas RAM berkapasitas 4 GB. Baterainya sendiri diperkirakan bisa bertahan selama 13 jam – 12 jam untuk varian touchscreen.

Konektivitasnya terbilang melimpah. Konsumen akan mendapatkan satu port USB-C, dua port USB 3.0, port HDMI dan slot microSD. Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai bulan ini juga, dengan banderol mulai $280. Varian dengan prosesor Core i3 dan Core i5 dijadwalkan menyusul bulan depan.

Sumber: SlashGear.