Bose QuietComfort 45 Disingkap, Kini dengan ANC yang Lebih Efektif Mengeliminasi Suara Obrolan

Bose punya headphone nirkabel baru. Namanya QuietComfort 45, dan ia merupakan penerus langsung dari salah satu headphone nirkabel terpopuler Bose, QuietComfort 35 II. Apa saja pembaruan yang dihadirkan? Kalau cuma melihat kulit luarnya, kita rupanya tidak akan menjumpai begitu banyak perubahan.

Secara keseluruhan, desain Bose QC45 tampak sangat mirip dengan pendahulunya. Konstruksinya masih mengandalkan bahan plastik, tapi itu berarti bobotnya tetap enteng di angka 238 gram. Juga tidak berubah adalah mekanisme lipat pada earcup-nya, sangat memudahkan untuk disimpan dan dibawa-bawa.

Masih soal desainnya, Bose bilang bahwa mereka telah menyingkirkan jahitan dan lipatan-lipatan kecil pada bagian yang terbuat dari material lembut, serta mengganti celah-celah di antara berbagai komponen dengan transisi yang lembut. Desain QC45 lebih refined, mungkin begitu maksud yang hendak disampaikan Bose.

Beralih ke kinerja audio, Bose sama sekali tidak menyinggung adanya perubahan, sehingga bisa kita asumsikan kualitas suara QC45 sama baiknya seperti QC35 II. Yang disempurnakan justru adalah kinerja fitur active noise cancelling-nya (ANC).

Bose memang tidak menjelaskan secara mendetail apa saja yang diubah dari sistem ANC-nya, tapi yang pasti QC45 mampu mengeliminasi suara di frekuensi menengah (mid-range) secara lebih efektif. Di frekuensi ini, suara yang paling umum adalah suara obrolan manusia. Artinya, QC45 lebih bisa diandalkan di tempat-tempat seperti kereta komuter, kantor, maupun kafe.

Tidak seperti Bose Noise Cancelling Headphones 700, intensitas ANC di QC45 tidak dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Pengguna QC45 hanya bisa memilih antara mode Quiet dan Aware, yang cara kerjanya bertolak belakang: Quiet akan mengeliminasi suara di sekitar pengguna, sedangkan Aware justru membiarkan suara-suara dari luar masuk. Di headphone lain, mode Aware ini biasa dikenal dengan istilah transparency atau ambient mode.

Selain kinerja ANC, penyempurnaan lain yang QC45 bawa mencakup mic yang lebih andal, Bluetooth 5.1 dengan dukungan multipoint pairing (bisa dihubungkan ke dua perangkat secara bersamaan), dan port USB-C untuk charging.

Dalam sekali pengisian, QC45 diklaim mampu bertahan sampai 24 jam pemakaian. Cukup lumayan meski masih kalah dari Sony WH-1000XM4 (30 jam). Untuk mengisi baterainya sampai penuh, pengguna QC45 butuh meluangkan waktu sekitar dua jam. Namun seandainya terburu-buru, charging selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk pemakaian selama 3 jam.

Di Amerika Serikat, Bose QuietComfort 45 saat ini telah dipasarkan seharga $330. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni hitam dan putih, semuanya dengan finish matte.

Sumber: CNET dan Bose.

Yamaha YH-L700A Adalah Headphone Nirkabel Premium dengan ANC dan 3D Audio

Dewasa ini, headphone nirkabel tidak bisa hanya mengandalkan kualitas suara dan desain semata. Fitur ekstra macam active noise cancellation (ANC) perlahan juga mulai menjadi standar wajib yang harus dipenuhi, dan tidak jarang pabrikan turut menyematkan fitur lain yang tak kalah inovatif, seperti misalnya 3D audio berbasis head tracking.

Dua fitur inilah yang menjadi nilai jual utama headphone terbaru Yamaha, YH-L700A. Perangkat tak hanya dibekali fitur ANC yang efektif meredam suara di sekitar tanpa memengaruhi kualitas suara yang dihasilkan, melainkan juga kemampuan untuk mendeteksi pergerakan kepala penggunanya. Sederhananya, efek 3D audio yang dihasilkan bisa terkesan lebih immersive karena akan selalu disesuaikan dengan orientasi kepala pengguna secara real-time.

Teknologi 3D audio atau spatial audio berbasis head tracking bukanlah hal yang benar-benar baru. Produsen headphone Audeze bahkan sudah mengimplementasikannya sejak tahun 2018 pada sebuah headset gaming bernama Mobius, dan belum lama ini, Apple menyingkap AirPods Max yang juga mengunggulkan fitur serupa. Seperti yang kita tahu, Apple cukup sering memopulerkan suatu tren teknologi, dan sepertinya 3D audio bakal jadi yang selanjutnya.

Fitur lain yang ditawarkan YH-L700A mencakup Listening Optimizer, yang memanfaatkan mikrofon di bagian dalam earcup untuk mengukur seberapa kedap perangkat membungkus telinga. Dengan kata lain, optimasinya bakal berbeda untuk setiap pengguna karena bentuk telinga mereka berbeda satu dengan yang lainnya.

Selanjutnya ada fitur Listening Care, yang pada dasarnya bakal menjaga konsistensi dynamic range yang dihasilkan di volume apapun. Harapannya adalah supaya pengguna tidak harus menyetel musik dalam volume yang keras untuk bisa mendengarkan seluruh detail suara dengan baik.

Seperti halnya headphone modern lain yang dibekali ANC, Yamaha YH-L700A juga dilengkapi fitur ambient mode agar pengguna dapat mendengarkan suara di sekitarnya tanpa perlu melepas headphone saat dibutuhkan. Semua fitur ini dapat diakses melalui aplikasi pendamping yang tersedia di platform Android maupun iOS.

Perihal baterai, Yamaha mengklaim daya tahan baterai hingga 34 jam nonstop dengan fitur ANC aktif. Angka tersebut cukup impresif dan selevel dengan yang ditawarkan Bang & Olufsen Beoplay HX. Yang jadi problem adalah ketika fitur 3D audio-nya diaktifkan, sebab daya tahan maksimumnya bakal langsung turun menjadi 11 jam saja.

Seperti yang sudah bisa diprediksi, semua fitur ini harus ditebus dengan modal yang tidak murah. Di Australia, Yamaha YH-L700A dijual seharga AU$700, atau kurang lebih sekitar 7,5 jutaan rupiah. Harga tersebut membuatnya berada jauh di atas level headphone ANC populer macam Sony WH-1000XM4, dan sudah mendekati level AirPods Max.

Sumber: What Hi-Fi.

Xiaomi Ungkap FlipBuds Pro, TWS Pertamanya yang Dibekali Active Noise Cancellation

Pasar TWS terus bertambah besar di tahun 2021 ini. Apple masih menguasai sebagian besar pangsa pasar, akan tetapi gap-nya sudah tidak sejauh di tahun-tahun sebelumnya. Mengintai di belakangnya adalah Xiaomi, yang sampai kemarin rupanya belum punya TWS dengan active noise cancellation (ANC) sama sekali.

Itu semua berubah dengan diumumkannya Xiaomi FlipBuds Pro. Ini merupakan TWS paling premium dari Xiaomi sejauh ini, dan fitur unggulannya adalah ANC yang mampu meredam suara-suara di sekitar sampai 40 dB, kira-kira sehening di dalam perpustakaan kalau kata Xiaomi sendiri.

Untuk mewujudkannya, Xiaomi membekali FlipBuds Pro dengan tiga buah mikrofon di setiap unitnya: satu untuk menangkap dan mengisolasi suara-suara di sekitar, satu untuk menangkap suara pengguna, dan satu lagi untuk memastikan suara pengguna tidak teredam tanpa disengaja. Untuk output-nya, masing-masing unitnya mengandalkan dynamic driver berdiameter 11 mm.

Guna semakin memaksimalkan kinerjanya, Xiaomi turut membekali FlipBuds Pro dengan chip Bluetooth kelas premium besutan Qualcomm, QCC5151. Secara teknis, chip ini tak hanya mendukung konektivitas Bluetooth 5.2 saja, melainkan juga teknologi-teknologi seperti Google Fast Pair, Qualcomm TrueWireless Mirroring, Qualcomm Adaptive Active Noise Cancellation, maupun codec aptX Adaptive.

Ketika digunakan bersama ponsel-ponsel Xiaomi seperti Mi Mix Fold, Mi 11 Series, Mi 10 Series, Redmi K40 Series, Redmi K30 Series, maupun Redmi Note 9 Pro, perangkat juga bisa beroperasi dalam latensi yang sangat rendah. Dengan kata lain, TWS ini juga cocok untuk dipakai dalam sesi gaming.

Melihat desainnya, tidak bisa dipungkiri kalau TWS ini tampak seperti AirPods Pro versi hitam legam. Baterainya diklaim mampu bertahan sampai 7 jam pemakaian (5 jam kalau ANC-nya dinyalakan terus), atau total 28 jam jika digabung dengan charging case-nya. Selain via kabel USB-C, case-nya juga dapat diisi ulang menggunakan Qi wireless charger.

Di Tiongkok, Xiaomi menjual TWS ini seharga 799 yuan, atau kurang lebih sekitar 1,8 jutaan rupiah. Sayang sekali sejauh ini belum ada informasi terkait kapan Xiaomi bakal membawanya ke negara-negara lain.

Sumber: GSM Arena dan GizmoChina.

10 TWS dengan Fitur Active Noise Cancellation yang Bisa Dibeli di Indonesia

Ketika hendak membeli sebuah true wireless stereo alias TWS, kriteria apa saja yang Anda prioritaskan? Apakah kualitas suaranya? Desain dan kenyamanannya? Ketahanan baterainya? Atau adanya fitur-fitur pelengkap seperti active noise cancellation (ANC) maupun transparency mode?

Semua orang tentu punya preferensinya sendiri-sendiri. Namun tidak bisa dipungkiri, semakin ke sini keberadaan fitur ANC semakin dicari oleh konsumen. Jadi dengan hanya menekan sebuah tombol, suara-suara di sekitar akan dieliminasi sehingga pada akhirnya kita bisa hanyut dalam alunan musik.

Pandemi atau tidak, ANC menurut saya tetap relevan. Di saat pandemi seperti sekarang, ANC merupakan cara termudah untuk menjaga konsentrasi di tengah ramainya kediaman masing-masing. Lalu ketika pandemi sudah berakhir dan kita sudah kembali ke rutinitas awal, ANC pun jadi semakin berguna karena kita pasti akan kembali berhadapan dengan hiruk pikuk di tempat umum.

Singkat cerita, tidak ada ruginya menyisihkan dana ekstra untuk menggaet TWS yang dibekali ANC ketimbang yang tidak dibekali fitur tersebut. Kalau Anda butuh referensi, berikut adalah 10 TWS dengan active noise cancellation yang bisa dibeli di Indonesia saat ini.

Apple AirPods Pro

Apple AirPods Pro

Pilihan terbaik bagi para pengguna iPhone, AirPods Pro tak hanya menawarkan sistem ANC yang efektif, melainkan juga desain yang lebih ergonomis ketimbang AirPods versi standar. Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ANC-nya, pengguna hanya perlu menekan bagian tangkainya, atau bisa juga melalui Control Center di iPhone atau iPad.

Dalam sekali charge, baterai AirPods Pro bisa tahan hingga 4,5 jam (dengan ANC aktif), dan charging case-nya bisa menyuplai lebih dari 24 jam daya ekstra. Bodinya sendiri tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Link pembelian: iBox Official Shop (Shopee) — Rp4.199.000

Samsung Galaxy Buds Pro

Samsung Galaxy Buds Pro

TWS terbaru Samsung yang diperkenalkan bersama Galaxy S21 Series, Galaxy Buds Pro hadir dengan desain yang lebih konvensional ketimbang Galaxy Buds Live, membuatnya lebih cocok di telinga lebih banyak konsumen. ANC dan transparency mode sudah pasti tersedia, namun yang tidak kalah menarik adalah fitur Voice Detect, yang akan mengecilkan volume secara otomatis ketika pengguna terdeteksi sedang berbicara.

Untuk baterainya, Buds Pro diklaim bisa tahan sampai 5 jam penggunaan (ANC aktif), atau total 18 jam kalau ditotal dengan tambahan daya dari charging case-nya. Semua itu dikemas dalam rangka yang tahan air (IPX7).

Link pembelian: Samsung Mobile Indonesia (Tokopedia) — Rp2.999.000

Sony WF-1000XM3

Sony WF-1000XM3

Diluncurkan di pertengahan tahun 2019, Sony WF-1000XM3 memang tidak bisa dibilang baru lagi, tapi itu bukan berarti ia sudah tidak layak untuk dibeli. Guna mewujudkan isolasi suara yang efisien, Sony menyematkan chip khusus yang didedikasikan untuk fitur ANC, sekaligus yang mencakup sebuah DAC (digital-to-analog converter) dengan kapabilitas pengolahan audio beresolusi 24-bit.

Baterainya tergolong awet, bisa tahan sampai 6 jam dalam sekali pengisian. Charging case-nya yang berukuran cukup bongsor bisa mengisi penuh perangkat sampai tiga kali (18 jam). Satu hal yang perlu diingat, pengguna TWS ini harus lebih berhati-hati karena perangkatnya tidak dirancang tahan air.

Link pembelian: Sony Audio Official (Tokopedia) — Rp2.399.000

Bose QuietComfort Earbuds

Bose QuietComfort Earbuds

Kurang afdal rasanya membahas soal noise cancelling tanpa menyebut salah satu pionir teknologinya, dan Bose sejak tahun lalu sudah membawanya ke ranah TWS lewat Bose QuietComfort Earbuds. Intensitas ANC di perangkat ini bisa diatur dengan 11 tingkatan yang berbeda, mulai dari yang paling kuat sampai yang paling minimal sehingga suara-suara dari luar masih bisa masuk.

Secara desain, TWS ini juga terkesan unik berkat semacam sirip kecil yang berfungsi untuk menambah kestabilannya selagi dikenakan, dan fisiknya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IPX4. Untuk baterainya, Bose mengklaim daya tahan hingga 6 jam pemakaian, atau total 18 jam kalau digandengkan bersama charging case-nya.

Anda bilang AirPods Pro mahal? Well, tidak ada apa-apanya jika dibanding TWS yang satu ini.

Link pembelian: Bose Official (Tokopedia) — Rp5.490.000

Jabra Elite 85t

Jabra Elite 85t

Seperti halnya Sony WF-1000XM3 tadi, Jabra Elite 85t turut mengemas chip khusus yang bertugas menangani fitur ANC. Ia pun juga mirip dengan penawaran dari Bose berkat kemudahan mengatur intensitas ANC dari 11 tingkatan yang berbeda. Lalu jika dibandingkan dengan produk dari generasi sebelumnya, Elite 85t menjanjikan kualitas suara yang lebih baik berkat driver berdiameter dua kali lebih besar.

Dengan ANC menyala terus, baterainya diperkirakan bisa tahan sampai sekitar 5,5 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya menyimpan sekitar 19,5 jam daya ekstra. Ketahanan fisiknya sendiri dijamin oleh sertifikasi IPX4.

Link pembelian: Jabra Official Store (Tokopedia) — Rp2.959.000

Audio-Technica ATH-ANC300TW

Audio-Technica ATH-ANC300TW

Nama Audio-Technica mungkin lebih dikenal di kalangan profesional yang bekerja di industri rekaman ketimbang konsumen umum, namun itu bisa menjadi indikasi akan karakter suaranya yang mendetail. Di ATH-ANC300TW, legasi tersebut dikawinkan dengan fitur ANC tiga tahap, serta tentu saja kepraktisan yang ditawarkan form factor TWS.

Bodinya tahan cipratan air maupun keringat dengan sertifikasi IPX2. Ketimbang mengandalkan panel sentuh, pengoperasiannya masih menggunakan tombol fisik (bisa dianggap kelebihan atau kekurangan, tergantung preferensi masing-masing). Dalam sekali pengecasan, TWS ini bisa beroperasi hingga 4,5 jam nonstop, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 13,5 jam daya ekstra.

Link pembelian: Audio-Technica Official (Tokopedia) — Rp2.690.000

1More True Wireless ANC

1More True Wireless ANC

1More membangun reputasinya lewat deretan earphone yang mengemas konfigurasi dual driver atau bahkan triple driver, dan TWS ini pun tidak terkecuali. Ketimbang hanya mengemas dynamic driver saja, masing-masing earpiece milik 1More True Wireless ANC turut mengusung satu driver ekstra yang berjenis balanced armature.

Konfigurasi yang tidak umum itu kemudian dikawinkan dengan fitur ANC, ditambah lagi baterai dengan daya tahan selama 5 jam pemakaian (21 jam kalau digabungkan bersama charging case-nya). Wujudnya terbilang ringkas, tapi sayang tidak ada sertifikasi ketahanan air.

Link pembelian: 1More Official Store (Tokopedia) — Rp2.399.000

Razer Hammerhead True Wireless Pro

Razer Hammerhead True Wireless Pro

Membawa nama Razer berarti perangkat ini harus bisa memenuhi kebutuhan para gamer, dan itu diwujudkan lewat fitur Gaming Mode, yang dapat diaktifkan dengan satu sentuhan untuk menurunkan latency-nya hingga menjadi 60 milidetik, memastikan audio dan video yang tersaji bakal selalu sinkron.

Di samping menawarkan ANC, Razer Hammerhead True Wireless Pro juga unik karena mengusung sertifikasi THX. Di setiap charge, baterainya bisa tahan sampai 4 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya bisa mengisi ulang sampai empat kali (16 jam).

Link pembelian: Razer Store (Tokopedia) — Rp3.249.000

OPPO Enco X

OPPO Enco X

Dikembangkan bersama brand audio terkemuka asal Denmark, Dynaudio, OPPO Enco X mengemas konfigurasi dual driver yang terdiri dari magnetic balanced membrane driver dan dynamic driver, ditambah lagi dukungan Low-Latency High-Definition Audio Codec (LHDC) untuk streaming audio dalam resolusi yang lebih tinggi.

ANC dan transparency mode merupakan fitur standar pada Enco X, demikian pula ketahanan air dan debu dengan sertifikasi IP54. Selagi baterainya terisi penuh, Enco X dapat digunakan sampai sekitar 4 jam dengan ANC aktif di mode yang paling intens, atau sampai 20 jam kalau ditotal dengan suplai daya dari charging case-nya.

Link pembelian: OPPO Indonesia Official Store (Shopee) — Rp2.199.000

Huawei Freebuds 4i

Huawei Freebuds 4i

Dibandingkan TWS lain dalam artikel ini, Huawei Freebuds 4i punya kelebihan di dua aspek: daya tahan baterai dan harga. Jadi meski ANC-nya dinyalakan terus, baterainya mampu bertahan hingga 7,5 jam pemakaian. Kalau dimatikan, daya tahan baterainya malah bisa mencapai angka 10 jam, atau 22 jam jika digabung bersama charging case.

Urusan harga, banderol Rp999.000 yang dibawanya tentu terdengar sangat menggiurkan, terutama mengingat TWS dengan ANC biasanya dijual dengan harga di atas 2 juta rupiah. Secara fisik, TWS ini juga termasuk tangguh dengan ketahanan air IP54.

Link pembelian: Huawei Official Store (Tokopedia) — Rp999.000

Gambar header: Depositphotos.com.

V-MODA Luncurkan Headphone Noise-Cancelling Pertamanya, M-200 ANC

V-MODA, produsen headphone asal Amerika Serikat yang diakuisisi oleh Roland di tahun 2016, punya logo baru guna menyambut tahun 2021 ini. Bersamaan dengan itu, mereka turut menyingkap headphone wireless anyar yang cukup memikat, yakni V-MODA M-200 ANC.

Ya, dari namanya saja sudah bisa langsung ditebak bahwa headphone ini mengunggulkan fitur active noise cancellation (ANC) untuk mengeliminasi suara-suara di sekitar penggunanya. Di saat pabrikan lain seperti Bose dan Sony sudah mematangkan teknologi ANC-nya selama beberapa tahun, V-MODA justru baru merambah kategori ini sekarang. Namun seperti biasa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Intensitas ANC di headphone ini bisa diatur dalam 10 tingkatan yang berbeda menggunakan aplikasi pendampingnya di smartphone. V-MODA pun tidak lupa menyematkan mode ambient yang akan mengecilkan volume secara otomatis sekaligus menonaktifkan fitur ANC setiap kali pengguna menutupi earcup sebelah kiri menggunakan tangannya.

Untuk urusan estetika, M-200 ANC rupanya masih mempertahankan gaya desain yang sudah V-MODA terapkan sejak sepuluh tahun lalu, dengan konstruksi serba logam dan earcup berbentuk segi enam yang sudah sangat khas. Juga sudah menjadi tradisi V-MODA selama ini adalah lapisan penutup earcup-nya yang dapat dilepas-pasang dan dikustomisasi sesuka hati.

Saat sedang tidak digunakan, kedua earcup-nya dapat dilipat ke dalam sehingga menempel dengan headband dan mudah disimpan di dalam hard case. Satu sentuhan desain manis pada M-200 ANC adalah bantalan telinga yang dapat dilepas dan dipasang secara magnetis, sangat memudahkan ketika perlu dibersihkan atau diganti dengan yang baru.

Dalam sekali pengisian, baterai M-200 ANC disebut dapat bertahan selama 20 jam nonstop meski fitur ANC-nya menyala terus. Charging-nya sudah mengandalkan kabel USB-C, dan pengisian selama 10 menit saja sudah bisa menyuplai daya yang cukup untuk sekitar 1,5 jam pemakaian. Lalu kalau memang dibutuhkan, M-200 ANC juga masih bisa digunakan dengan kabel audio 3,5 mm standar.

Yang cukup mengejutkan dari V-MODA M-200 ANC adalah harganya: $500. Kalau soal kualitas suara, V-MODA sebenarnya sudah tidak perlu diragukan, terutama bagi konsumen yang menyukai karakter suara yang warm dengan bass yang empuk. Yang masih perlu pembuktian adalah kinerja fitur ANC-nya, dan di sinilah headphone ini harus mampu bersaing dengan dua raja di kategori ini, yaitu Sony WH-1000XM4 dan Bose Noise Cancelling Headphones 700, yang keduanya sama-sama dibanderol lebih terjangkau.

Sumber: Engadget.

Apple Singkap AirPods Max, Headphone Wireless ANC Seharga $549

Saat pertama kali diumumkan di bulan September 2016, AirPods tidak lebih dari sebatas earphone wireless berwujud aneh yang merupakan justifikasi Apple atas keputusannya mengeliminasi headphone jack dari iPhone 7. Tiga tahun berselang, Apple menyingkap AirPods Pro yang dibekali active noise cancellation (ANC), dan sekarang, Apple sudah punya model baru lagi yang paling berbeda, yakni AirPods Max.

Seperti yang bisa Anda lihat, perangkat ini punya wujud seperti headphone wireless standar ketimbang true wireless earphone. Desainnya minimalis khas Apple, dengan rangka headband yang terbuat dari stainless steel, serta kain bermotif jaring-jaring yang breathable yang membalut bantalan telinga sekaligus kepalanya. Pilihan warnanya ada lima: putih, hitam, biru, pink, dan hijau.

Pada earcup sebelah kanannya, Anda akan menjumpai dua buah tombol. Satu untuk berganti antara mode ANC atau mode transparan (untuk membiarkan suara dari sekitar masuk), satu lagi berupa digital crown yang dipinjam langsung dari Apple Watch. Sesuai dugaan, digital crown ini berfungsi untuk menyesuaikan volume, mengatur playback, menerima panggilan telepon, sekaligus memanggil Siri.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung unit driver bertipe dynamic dengan diameter 40 mm yang dirancang oleh Apple sendiri. Ditandemkan dengan chip Apple H1, kualitas suara yang dihasilkan akan selalu konsisten di mana pun pengguna berada. Apple juga tidak lupa menanamkan gyroscope dan accelerometer pada AirPods Max sehingga perangkat dapat mendeteksi pergerakan kepala pengguna, lalu menerapkan efek spatial audio secara dinamis.

Sebagai bagian dari keluarga AirPods, tentu saja perangkat ini masih menjanjikan proses pairing yang seamless bagi para pengguna iPhone, iPad maupun Mac. Saat perangkat dilepas, audio akan otomatis di-pause, dan sebaliknya saat perangkat kembali dikenakan, audio pun juga akan kembali diputar.

Berhubung ini bukan TWS, tentunya tidak ada charging case yang menemani. Dalam sekali pengisian, AirPods Max diklaim bisa beroperasi sampai 20 jam nonstop, dan ini dengan fitur ANC sekaligus spatial audio aktif. Tanpa harus terkejut, charging-nya mengandalkan konektor Lightning, dan 5 menit charging diyakini cukup untuk menenagai perangkat selama 1,5 jam pemakaian.

Yang mungkin bakal membuat terkejut adalah harganya: $549, alias jauh lebih mahal daripada headphone wireless terbaik besutan Bose maupun Sony yang berada di kisaran harga $349, yang sejauh ini kerap menjadi pilihan terbaik bagi konsumen yang mencari headphone premium. Kendati demikian, AirPods Max tetap bukan headphone wireless ANC yang paling mahal, sebab predikat tersebut sejauh ini masih dipegang oleh Bang & Olufsen Beoplay H95 dengan banderol $800.

Sumber: Apple.

RHA TrueControl ANC Hadir Membawa Active Noise Cancellation dan Dukungan Wireless Charging

Pabrikan perangkat audio asal Skotlandia, RHA Audio, kembali memperkenalkan TWS terbaru sekaligus produk ketiganya di segmen ini. Dijuluki RHA TrueControl ANC, perangkat ini menghadirkan fitur yang absen pada TWS besutan RHA sebelumnya, yakni active noise cancellation (ANC).

Seperti halnya banyak TWS premium lain (dan seperti yang tersirat dari namanya), TrueControl menawarkan kebebasan bagi pengguna untuk mengatur intensitas fitur ANC-nya. Bahkan mode ambient-nya pun bisa disesuaikan, sehingga pengguna dapat mengatur seberapa banyak suara dari sekitar yang ingin ia dengarkan.

Mode ambient ini pun juga dapat diaktifkan secara cepat, cukup dengan menyentuh dan menahan earpiece sebelah kiri. Jadi ketika ada seseorang yang mengajak bicara, pengguna hanya perlu menerapkan gesture tersebut, lalu melepaskan jarinya untuk kembali mendengarkan lagu yang tengah diputar sebelumnya.

Secara teknis, TrueControl mengemas driver tipe dynamic berdiameter 6 mm. Ukurannya memang sama seperti milik TrueConnect, akan tetapi kinerjanya semestinya agak berbeda mengingat respon frekuensinya pun juga berbeda. Faktor lain yang juga bakal berpengaruh terhadap kualitas suaranya adalah dukungan codec AAC dan aptX, yang keduanya tidak bisa kita jumpai pada TrueConnect.

Di balik rangkanya yang tahan air dengan sertifikasi IPX4, tertanam baterai yang mampu bertahan selama 5 jam pemakaian (dengan ANC menyala), sedangkan charging case-nya bisa menyuplai sekitar 15 jam daya baterai ekstra (total 20 jam pemakaian). Berbeda dari sebelumnya, case milik TrueControl ini dapat diisi ulang secara wireless di samping mengandalkan kabel USB-C.

Secara keseluruhan, TrueControl tidak dirancang untuk menggantikan TrueConnect, apalagi mengingat versi baru TrueConnect baru dirilis bulan Juli lalu. TrueControl merupakan alternatif bagi konsumen yang tidak suka dengan desain bertangkai ala AirPods, serta yang membutuhkan lebih dari sebatas isolasi suara secara pasif.

Tentu saja, TrueControl juga ditujukan buat yang memiliki budget ekstra. Pasalnya, harga TWS ini cukup tinggi di angka $300. Di rentang harga tersebut, TrueControl bakal bersaing langsung dengan Sennheiser Momentum True Wireless 2 maupun Devialet Gemini yang sama-sama datang dari brand yang dekat dengan kalangan audiophile.

Sumber: SlashGear.

LG Tambahkan Active Noise Cancellation ke TWS Anti-Bakterinya

Pada bulan Juni kemarin, LG mengungkap Tone Free HBS-FN6, pesaing AirPods yang cukup unik karena dibekali dengan teknologi anti-bakteri. Idenya adalah, setiap kali TWS disimpan di dalam charging case-nya, cahaya ultraviolet akan membunuh 99,9% bakteri E. coli maupun S. aureus yang bersarang di eartip silikonnya.

Tahun belum berganti, LG sudah merilis versi yang lebih sempurna lagi, yakni Tone Free HBS-FN7. Dilihat sepintas, fisiknya nyaris identik dengan yang LG luncurkan di bulan Juni, sebab memang yang baru adalah penambahan active noise cancellation (ANC) supaya perangkat mampu mengeliminasi suara dari luar secara lebih baik lagi.

Fitur ANC ini diwujudkan dengan memanfaatkan tiga mikrofon di masing-masing earpiece – dua di luar dan satu di dalam – yang secara aktif akan memonitor gelombang suara dari segala arah. Dikombinasikan dengan isolasi suara pasif yang berasal dari eartip silikonnya, semestinya tidak akan ada lagi suara dari sekitar yang tembus sampai ke dalam.

Untuk kualitas suaranya sendiri LG masih memercayakan tuning dari Meridian Audio. Kalau kurang sreg dengan karakter suara aslinya, tentu saja pengguna dapat melakukan pengaturan equalizer pada aplikasi pendampingnya di smartphone, atau memilih satu dari empat preset yang tersedia.

Teknologi sanitasi berbasis cahaya ultraviolet tadi masih menjadi andalan di sini. Satu hal yang baru adalah keberadaan indikator LED pada charging case milik Tone Free FN7, sehingga pengguna dapat memantau sisa baterai maupun status sterilisasinya dengan lebih mudah.

Bicara soal baterai, Tone Free FN7 diyakini sanggup beroperasi hingga 5 jam nonstop, atau 15 jam jika dipadukan bersama charging case-nya. Kalau fitur ANC-nya dimatikan, daya tahan baterainya bisa diperpanjang menjadi 7 jam, atau 21 jam bersama charging case. Dukungan fast charging pun turut tersedia; pengisian selama 5 menit sudah bisa menenagai perangkat selama 1 jam.

Berbeda dari sebelumnya, LG Tone Free FN7 kabarnya akan dijual di sejumlah negara di Amerika, Eropa dan Asia mulai kuartal keempat tahun ini juga. Harganya belum ditentukan, akan tetapi di Korea Selatan ia dihargai 219.000 won, atau kurang lebih setara Rp2,85 juta.

Sumber: What Hi-Fi dan LG.

Buka Pendaftaran Acara Reno4 Virtual Run, OPPO Juga Luncurkan TWS Baru, Enco W51

OPPO Indonesia baru saja meluncurkan sebuah produk audio anyar, yakni true wireless stereo (TWS) bernama OPPO Enco W51. Timing peluncurannya bisa dibilang menarik, sebab OPPO memang sengaja memperkenalkannya bersamaan dengan pembukaan pendaftaran acara Reno4 Virtual Run.

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai acaranya, mari menilik perangkatnya terlebih dulu. Dijual seharga Rp1.299.000, Enco W51 merupakan TWS ke-5 OPPO sejauh ini, dan ia membawa setidaknya dua keunggulan yang belum pernah ada pada saudara-saudaranya, yakni active noise cancellation (ANC) dan dukungan Qi wireless charging.

Sistem ANC pada Enco W51 ditunjang oleh keberadaan tiga buah mikrofon pada masing-masing earpiece: satu di dalam eartip, satu di sisi luar, dan satu lagi di bagian bawah tangkainya, paling dekat dengan mulut. Dipadukan dengan prosesor dual-core, OPPO mengklaim kinerja noise cancellation-nya bisa lebih baik daripada perangkat serupa yang hanya menggunakan prosesor single-core untuk keperluan ini.

Secara teknis, Enco W51 tercatat mampu mengurangi tingkat kebisingan di sekitar pengguna hingga sebesar 35 desibel. Lalu saat dipakai untuk menelepon, Enco W51 diyakini juga mampu menyajikan suara yang jernih meski angin sedang bertiup sekencang 25 km/jam.

Ketika saya tanya mengenai perbedaan antara Enco W51 dengan Enco W31, Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia mengatakan bahwa Enco W51 memiliki karakter suara yang lebih jernih dan tidak kelewat nge-bass. Unit driver yang digunakan sebenarnya sama-sama berdiameter 7 mm, akan tetapi sepertinya OPPO telah menerapkan tuning yang berbeda pada Enco W51.

Kalau dari segi fitting, Aryo mengaku fitting-nya hampir mirip seperti Enco W31, yang memang hampir identik bentuknya. Buat sebagian besar orang, keberadaan eartip silikon semestinya bisa membantu menstabilkan posisi perangkat selagi di dalam telinga – setidaknya lebih stabil daripada yang berbentuk earbud seperti Enco Free.

Terkait baterai, Enco W51 diklaim sanggup beroperasi hingga 3,5 jam nonstop, atau 20 jam jika digabungkan dengan charging case-nya. Lalu kalau fitur ANC-nya dimatikan, daya tahan baterainya akan naik sedikit menjadi 4 jam, atau 24 jam bersama charging case. Seperti yang saya bilang tadi, charging case milik Enco W51 ini bisa diisi ulang secara nirkabel menggunakan Qi wireless charger.

3,5 jam merupakan waktu yang sangat lama untuk berlari, apalagi kalau pengguna hanya berlari di sekitaran komplek rumahnya. Ditambah lagi, fisik Enco W51 tercatat tahan air dan debu dengan sertifikasi IP54, sehingga keringat pengguna sama sekali bukan masalah baginya.

OPPO Reno4 Virtual Run

OPPO Reno4 Virtual Run

Selagi masih tidak jauh dari topik berlari dan berkeringat, saatnya membahas lebih lanjut tentang acara OPPO Reno4 Virtual Run tadi. Secara mendasar, event ini tidak ubahnya lomba lari seperti yang kita kenal. Hanya saja ketimbang berlari beramai-ramai dan membahayakan diri sendiri sekaligus orang lain di masa pandemi seperti sekarang, lombanya pun diadakan secara virtual.

Jadi mulai 12 – 31 Oktober, para peserta lomba akan diminta untuk mengunggah data pengukuran sesi berlarinya – menggunakan aplikasi Strava – satu kali setiap harinya. Selama periode lomba, siapa yang lebih dulu mengakumulasikan jarak tempuh 50 kilometer, dialah yang menjadi pemenang lomba.

OPPO menyediakan hadiah dengan total nilai 80 juta rupiah. Hadiahnya berupa produk-produk terbaru OPPO seperti Enco W51 itu tadi, OPPO Watch, Reno4, Reno4 Pro, maupun Reno4 F yang akan segera diungkap dalam waktu dekat. Lomba ini dapat diikuti siapapun yang berusia 17 – 45 tahun secara cuma-cuma.

Buat yang tertarik, Anda bisa mendaftar dengan mengunjungi situs Reno4 Virtual Run, paling lambat sampai tanggal 12 Oktober. Dalam kesempatan yang sama, OPPO juga bakal mengadakan Social Media Competition yang akan dilangsungkan dalam dua tahap (12 – 31 Oktober dan 9 – 15 November).

Kenapa harus lari? Kenapa tidak olahraga lainnya, gowes misalnya? Well, OPPO melihat lari sebagai jenis olahraga yang paling merakyat dan bisa diikuti oleh semua kalangan. Meski tidak menutup kemungkinan mereka bisa saja mengeksplorasi cabang olahraga lain seandainya event ini terbukti sukses.

Dibanderol $229, TWS Jabra Elite 85t Hadir Membawa Chip ANC Khusus

Sesuai namanya, Jabra Elite 75t duduk di jajaran TWS elit yang ada di pasaran berkat sederet keunggulannya. Namun terlepas dari desainya yang benar-benar fit dan kemampuannya mengisolasi suara dengan baik, Elite 75t masih punya satu kekurangan dibanding produk sekelas: ia tidak dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC).

Kabar baiknya, Jabra sudah punya solusinya. Tidak, Anda tidak harus membeli TWS baru, sebab Jabra bakal merilis firmware update untuk semua unit Elite 75t dan Elite Active 75t, dan setelah diperbarui, Anda bisa langsung menikmati fitur ANC di kedua TWS tersebut tanpa mengeluarkan biaya satu sen pun.

Namun kalau Anda tidak keberatan mengeluarkan uang, Jabra juga punya TWS baru yang lebih menarik, yaitu Elite 85t. Model anyar ini datang membawa chip ANC khusus sehingga kemampuannya mengeliminasi suara-suara yang mengganggu di sekitar bisa lebih baik lagi daripada yang ditawarkan oleh Elite 75t pasca update.

Total ada enam mikrofon yang tertanam pada Elite 85t – tiga di kiri dan tiga di kanan – dan empat di antaranya dipakai khusus untuk mewujudkan fitur ANC-nya. Hal lain yang membedakan fitur ANC milik Elite 85t adalah, pengguna bisa mengatur intensitasnya dari 11 tingkatan yang berbeda – dari yang paling kuat sampai yang paling transparan, sehingga suara dari luar bisa terdengar semua ketika diperlukan.

Terkait kualitas suara, Elite 85t mengemas driver berdiameter 12 mm, dua kali lebih besar daripada yang tertanam pada pendahulunya. Elite 85t turut mengadopsi desain semi-open dan eartip berbentuk oval yang dipercaya dapat meningkatkan kenyamanan. Tebakan saya, desain semi-open ini juga bisa berujung pada soundstage yang lebih baik daripada sebelumnya.

Dalam sekali pengisian, Elite 85t mampu bertahan sampai 5,5 jam pemakaian, atau sampai 25 jam kalau dipadukan dengan charging case-nya. Itu dengan ANC menyala terus. Kalau dimatikan, baterainya diestimasikan bisa tahan sampai 7 jam, atau 31 jam bersama charging case-nya. Kebetulan charging case-nya juga sudah mendukung Qi wireless charging.

Rencananya, Jabra Elite 85t akan dijual mulai bulan November dengan harga $229. Kombinasi warna yang tersedia ada lima, namun yang akan hadir lebih dulu cuma warna Titanium/Black, sedangkan sisanya baru akan menyusul pada awal tahun 2021.

Sumber: Jabra via The Verge.