10+ Aplikasi Fitness dan Workout Android Terbaik

Kamu ingin memulai workout akan tetapi bingung memulai dari mana? Atau mungkin kamu memerlukan suatu menu fitness yang pas, dilengkapi dengan pengingat dan kata penuh motivasi?

Dewasa ini, banyak aplikasi yang akan membantu kamu untuk melakukan program workout sesuai dengan preferensi kamu loh. Aplikasi-aplikasi ini tidak hanya akan membantu menu workout kamu tapi ada juga beberapa aplikasi yang akan memberikan pengingat atas jadwal workout kamu.

10+ Aplikasi Fitness Android Terbaik

Berikut ini adalah beberapa aplikasi fitness android terbaik yang dapat kamu coba!

Home Workout

Home Workout sebagai aplikasi fitness android terbaik
Home Workout sebagai aplikasi fitness android terbaik

Salah satu aplikasi fitness dan workout android terbaik adalah Home Workout. Home Workout memungkinkan pengguna untuk menyusun program agar kamu dapat berlatih secara rutin. Hanya dalam beberapa menit sehari, pengguna dapat menjaga kebugaran dan membangun otot tanpa harus pergi ke pusat kebugaran.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Leap Fitness Group yang mana memang merupakan developer aplikasi yang berfokus untuk perencanaan workout. Perangkat lunak yang telah diunduh oleh lebih dari 100 juta pengguna ini memiliki berbagai fitur canggih yang dapat mempermudah kegiatan latihan kebugaran kamu.

Fitur yang dimiliki oleh Home Workout di antaranya adalah perencanaan latihan kebugaran dengan pemanasan dan peregangan, grafik kemajuan latihan, grafik perkembangan berat badan, serta panduan berupa video dan animasi yang detail. Ingin coba aplikasi ini?

Workout for Women

Workout for women sebagai aplikasi fitness android terbaik
Workout for women sebagai aplikasi fitness android terbaik

Aplikasi Workout for Women juga adalah aplikasi fitness di android terbaik yang dapat kamu coba nih. Sesuai dengan namanya, aplikasi Workout for Women akan memberikan rancangan latihan kebugaran dengan target pengguna yakni perempuan.

Aplikasi yang telah diunduh oleh 50 juta pengguna ini memiliki tujuan agar penggunanya dapat membakar lemak, mengencangkan pantat, merampingkan kaki, mengecilkan lingkar pinggang, dan membentuk tubuh. Aplikasi ini memiliki pengembang yang sama dengan aplikasi Home Workout yakni Leap Fitness Group. Pengembang aplikasi ini memang mempunyai ciri logo aplikasi dengan warna yang senada yakni abu-abu dan merah. 

Fitur yang ada pada aplikasi ini di antaranya adalah fasilitas pelacakan berat badan, fitur lacak kalori yang terbakar, dan panduan dengan video dan animasi. Aplikasi ini memberikan klaim bahwa mereka memberikan program workout 7 menit per hari yang cocok dengan pemula maupun pro.

Program pun dikhususkan untuk wanita dengan berbagai tujuan yaitu seperti mengurangi berat badan dan mengencangkan berbagai bagian tubuh.

Adidas Training: Home Workout

Adidas training sebagai aplikasi fitness android terbaik
Adidas training sebagai aplikasi fitness android terbaik

Selain berfokus untuk membuat produk olahraga, Adidas ternyata juga mengembangkan aplikasi fitness yang akan membantu kamu menjalankan rencana olahraga. Aplikasi ini adalah Adidas Training: Home Workout.

Adidas Training ini hadir menawarkan berbagai fitur seperti HD video, kurang lebih 180 exercises, program workout Tabata and HIIT (High Intensity Interval Training), yoga, serta dance yang membantu kegiatan workout kamu. Selain itu, Adidas juga menawarkan fitur premium dimana pengguna dapat memperoleh perencanaan training yang spesifik.

Lose Weight App for Men

Lose Weight App for Men sebagai aplikasi fitness android terbaik
Lose Weight App for Men sebagai aplikasi fitness android terbaik

Aplikasi Lose Weight App for Men juga dapat kamu jadikan pilihan sebagai aplikasi fitness terbaik lainnya. Seperti namanya, aplikasi ini memiliki visi utama untuk mengajak penggunanya –yang ditargetkan sebagai laki-laki– untuk dapat menyelesaikan program dan menurunkan berat badan mereka.

Program ini ditujukan untuk dilakukan secara rutin setiap hari dengan waktu hanya berkisar di antara 5-10 menit sehari. Layanan program ini memiliki tiga tingkat kesulitan dan cocok baik itu untuk pemula maupun bagi yang pro.

Hal yang menarik lagi adalah aplikasi ini tersinkronisasi dengan Google Fit. Dengan begitu, aplikasi ini akan memberikan rekam jejak berapa saja kalori yang telah kamu bakar.

Six Pack in 30 Days

Six Pack in 30 Days sebagai aplikasi fitness android terbaik
Six Pack in 30 Days sebagai aplikasi fitness android terbaik

Seperti namanya, aplikasi Six Pack in 30 Days akan memberikan program kebugaran dikhususkan bagi kamu yang ingin mendapatkan perut six pack dalam 30 hari rutin latihan. Aplikasi yang telah diunduh oleh kurang lebih 100 juta pengguna ini memiliki fitur yang cocok digunakan oleh pemula sekalipun.

Fitur yang ditawarkan oleh aplikasi ini di antaranya adalah program latihan rutin untuk 30 hari serta rekaman kemajuan latihan dari waktu ke waktu. Selain itu, aplikasi ini pun memberikan kebebasan kustomisasi atas waktu pengingat latihan.

Aplikasi ini akan sangat cocok untuk kamu yang memiliki target memiliki tubuh berotot selama 30 hari tanpa harus pergi ke pusat kebugaran. Aplikasi ini pun dilengkapi dengan video dan animasi panduan yang detail sehingga akan sangat cocok bagi pemula.

7 Minutes Workout

7 minutes workout sebagai aplikasi fitness android terbaik
7 minutes workout sebagai aplikasi fitness android terbaik

Sesuai juga dengan nama aplikasinya, 7 Minutes Workout menawarkan program latihan kebugaran untuk kamu yang dapat dilakukan setiap hari hanya dalam durasi 7 menit tiap harinya. Dengan desain interface yang minimalis namun tetap menarik, aplikasi ini telah terbukti aman, efektif, dan efisien.

Tujuh menit latihan dari program aplikasi ini terdiri atas 12 latihan selama masing-masing 30 detik dengan 10 detik. Alat peraga yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah kursi dan dinding. Fitur lain dari aplikasi ini di antaranya adalah adanya log latihan sehingga pengguna memiliki catatan waktu latihan secara lengkap.

Aplikasi ini pun juga memberikan fleksibilitas yang sangat baik bagi penggunanya. Kamu dapat menyesuaikan waktu istirahat serta melompati bagian latihan baik ingin ke bagian sebelumnya atau sesudahnya.

30 Day Fitness Challenge

30 days Fitness Challenge sebagai aplikasi fitness android terbaik
30 days Fitness Challenge sebagai aplikasi fitness android terbaik

Aplikasi 30 Day Fitness Challenge juga sekiranya dapat kamu jadikan sebagai aplikasi fitness pilihan kamu. Sesuai dengan namanya, pengguna diajak untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan dengan tantangan latihan kebugaran selama 30 hari.

Fitur yang dimiliki oleh aplikasi ini di antaranya adalah penggunda dimungkinkan untuk merekam perkembangan latihan secara otomatis, video panduan, serta pengingat latihan. Kamu juga dapat membagikan keseharian kamu dengan teman di media sosial sehingga dapat saling memotivasi satu sama lain.

FitOn Workouts & Fitness Plans

FitOn sebagai aplikasi fitness android terbaik
FitOn sebagai aplikasi fitness android terbaik

Aplikasi FitOn Workouts & Fitness Plans juga dapat kamu coba jika kamu ingin memulai workout. FitOn memiliki berbagai program dan rencana latihan kebugaran yang sepenuhnya dapat disesuaikan dengan situasi kamu.

Aplikasi yang telah diunduh oleh kurang lebih 5 juta pengguna ini menyediakan program HIIT yang sangat cocok bagi kamu yang memiliki waktu padat. Uniknya lagi, aplikasi FitOn juga menyediakan arahan meditasi untuk kamu yang ingin menenangkan diri karena adanya stres atau anxiety, meningkatkan pernapasan, serta meningkatkan relaksasi untuk tidur yang lebih baik.

Nike Training Club

Nike Training Club sebagai aplikasi fitness android terbaik
Nike Training Club sebagai aplikasi fitness android terbaik | Nike.com

Aplikasi perencanaan fitness, training, maupun workout yang dapat kamu coba lainnya adalah Nike Training Club. Seperti Adidas, Nike tidak kalah juga mengembangkan aplikasi workout hingga saat ini total unduhan aplikasi fitness dari Nike ini sudah mencapai 10 juta pengguna dari seluruh dunia.

Aplikasi fitness yang ditawarkan oleh Nike ini memberikan berbagai program lengkap dengan video panduan lengkap. Video panduan yang disediakan Nike sendiri beraneka ragam. Pada misalnya Nike memiliki video panduan untuk menjadi atlet dengan berbagai tips agar pengguna tidak mengalami cedera. 

Freeletics

Freeletics sebagai aplikasi fitness android terbaik
Freeletics sebagai aplikasi fitness android terbaik

Aplikasi kebugaran selanjutnya yang dapat kamu coba ialah Freeletics. Freelectics merupakan aplikasi nomor satu di Eropa. Namanya merepresentasikan bahwa penggunanya dapat melakukan latihan kebugaran secara bebas, kapan pun di mana pun.

Freeletics menyediakan program latihan kebugaran yang berisi 20 HIIT bodyweight workout, 25 exercises, 20 sesi audio, dan komunitas workout yang terhubung dengan seluruh pengguna aplikasi ini dari berbagai negara.

Freeletics pun menawarkan layanan premium dengan fasilitas yang lebih oke dan dengan bantuan personal trainer AI. 

Sworkit Fitness

Sworkit sebagai aplikasi fitness android terbaik
Sworkit sebagai aplikasi fitness android terbaik

Aplikasi Sworkit Fitness juga dapat menjadi pilihan training dan latihan kebugaran kamu loh! Sworkit menawarkan berbagai program workout yang akan sesuai dengan preferensi kamu. Aplikasi ini memiliki integrasi teknologi dengan aplikasi Google Fit. Dengan begitu, pengguna dapat melihat progress latihan mereka.

Fitur unik yang disediakan oleh Sworkit Fitness di antaranya adalah perpustakaan program workout khusus anak-anak. Hal ini membuat aplikasi Sworkit lebih inklusif dan dapat menjangkau sebagai macam kalangan, bahkan anak kecil juga dapat berolahraga dibantu dengan aplikasi ini.

Ilustrasi aplikasi workout android terbaik
Ilustrasi aplikasi workout android terbaik | Victor Freitas Pexels

Nah, itu tadi adalah beberapa aplikasi fitness atau perencanaan workout untuk kamu yang mungkin kebingungan ingin memulai workout dari mana. Aplikasi ini akan memberikan saran menu kebugaran apa yang akan cocok untuk kamu yang memiliki target tertentu, dalam jangka waktu tertentu.

Pada misalnya, kamu memiliki target untuk mendapatkan six pack dalam waktu satu bulan, aplikasi Six Pack in 30 Days mungkin adalah pilihan paling tepat untuk kamu. Aplikasi fitness banyak yang dilengkapi dengan fitur canggih seperti integrasi dengan Google Fit sehingga kamu dapat mengetahui berapa banyak kalori yang kamu bakar.

Perangkat lunak fitness ini tidak hanya akan membantu kamu memulai program workout yang sesuai dengan target kamu, akan tetapi juga dapat memotivasi kamu untuk berolahraga dan hidup sehat. Sungguh bermanfaat bukan? Apakah kamu berminat meng-install salah satu aplikasi ini?

14 Kolaborasi antara Brand Apparel dan Esports di Indonesia ataupun Dunia

Popularitas esports membuat banyak merek non-endemik tertarik untuk menjajaki dunia competitive gaming, mulai dari merek snack, perbankan, sampai otomotif. Merek pakaian, baik lokal maupun internasional, juga mulai aktif di dunia esports. Berikut beberapa merek pakaian dan sepatu lokal yang pernah bekerja sama dengan organisasi esports di Indonesia.

Thanksinsomnia

EVOS Esports menggandeng Thanksinsomnia pada Juli 2019. Ketika itu, EVOS mengungkap, alasan mereka bekerja sama dengan merek streetwear tersebut adalah karena mereka ingin dikenal tidak hanya sebagai tim esports, tapi juga brand lifestyle. Kaos menjadi salah satu produk hasil kolaborasi keduanya. Mereka juga membuat jaket hoodie. Mohan Hazian, pendiri Thanksinsomnia mengaku, mereka bersedia bekerja sama dengan EVOS karena mereka memang ingin merilis produk bertema esports.

Jaket hoodie hasil kolaborasi EVOS dengan Thanksinsomnia.
Jaket hoodie hasil kolaborasi EVOS dengan Thanksinsomnia.

W. Essentiels

Thanksinsomnia bukan satu-satunya merek streetwear yang digandeng oleh EVOS. W. Essentiels jadi merek streetwear lain yang juga digandeng oleh EVOS untuk membuat merchandise bersama. Bersama, EVOS dan W.Essentiels membuat dua kaos dan juga dua jaket hoodie. W. Essentiels sendiri merupakan merek asal Bandung yang didirikan pada 2010.

Urbain Inc

Tentu saja, EVOS bukan satu-satunya organisasi esports Tanah Air yang digandeng oleh merek apparel lokal. RRQ mengumumkan kerja samanya dengan Urbain Inc pada Oktober 2019. Kolaborasi yang bertema Vs Everybody ini ditujukan untuk “merangkul komunitas” di Indonesia. Salah satu hasil kerja sama antara Urbain Inc. dan RRQ adalah kaos. Selain itu, mereka juga membuat jaket hoodie.

Never Too Lavish (NTL)

Merek Never Too Lavish sempat ramai dibicarakan karena jaket denim buatan mereka digunakan oleh Presiden Joko Widodo. Pada 2020, mereka bekerja sama dengan Team Elvo. Kolaborasi tersebut diprakarsai oleh Andrew Tobias, pendiri Team Elvo. Dia mengungkap, alasannya menggandeng NTL adalah karena dia ingin para pemain Team Elvo tampil keren. Sementara Never Too Lavish tertarik untuk bekerja sama dengan Team Elvo karena misi dari organisasi esports tersebut.

“Mereka membawa konsep pemain harus tampil keren, harus benar baik dari sisi penampilan maupun disiplin,” kata pendiri Never Too Lavish, Bernhard “Hardthirteen” Suryaningrat, lapor Kompas. “Kami siap untuk menjadi pionir dari reformasi itu untuk scene gaming Indonesia.”

Selain itu, Never Too Lavish juga pernah bekerja sama dengan RVL Goods untuk melakukan lelang sepatu. Hasil dari pelelangan itu kemudian disumbangkan melalui Yayasan Sahabat Veteran Indonesia untuk membantu para veteran perang. Kolaborasi tersebut diadakan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan pada 2019.

NAH Project

NAH Project menjadi salah satu merek sneakers lokal yang ikut aktif di scene esports. Bersama EVOS Esports, mereka membuat dua sneakers yang dinamai Legendary dan Coraggio. Dan meskipun NAH Project dikenal sebagai merek sneakers, mereka juga membuat produk-produk lain sebagai bagian dari kerja sama dengan EVOS, seperti kaos dan jaket.

KITC

KITC mengumumkan kerja samanya dengan ONIC Esports pada Agustus 2020. Hasil kolaborasi antara kedua merek ini beragam, mulai dari patch, masker, dan gantungan kunci sampai kaos, slingbag, dan jaket. Menariknya, KITC tidak  secara gamblang menampilkan nama atau ikon ONIC dalam produk-produk mereka. Sebagai gantinya, produk-produk tersebut menampilkan slogan khas PUBG Mobile, seperti “Winner Winner Chicken Dinner”.

Brodo

Selain NAH Project, Brodo menjadi merek sepatu lokal lain yang pernah menggandeng organisasi esports. Pada Desember 2020, mereka memamerkan sepatu edisi terbatas hasil kerja sama dengan ONIC Esports. Mereka mengklaim, sepatu ONIC x BRODO itu telah dirancang secara khusus untuk para penggemar esports dan fashion.

Esports tak hanya game atau olahraga, tapi sudah menjadi budaya dan gaya hidup untuk Gen-Z,” kata CEO ONIC Esports, Shawn Liem, dikutip dari HAI. “Karya kolaborasi kami dengan Brodo kami persembahkan sebagai bentuk apresiasi dan inspirasi agar para SONIC selalu berani melangkah dan terus maju ke depan bersama kami.”

Sepatu BRODO x ONIC.
Sepatu BRODO x ONIC.

Tren kerja sama antara merek pakaian atau sepatu dengan organisasi espots tak hanya terjadi di Indonesia. Di tingkat global pun, ada banyak merek sportswear dan luxury fashion yang menjadi sponsor atau rekan dari para pelaku dunia esports. Berikut beberapa merek pakaian dan sepatu ternama yang telah masuk ke dunia esports.

Adidas

Perusahaan asal Jerman ini telah aktif di dunia esports sejak 2018. Ketika itu, mereka menggandeng North, organisasi esports asal Nordik. Melalui kerja sama ini, Adidas menyediakan pakaian untuk para pemain North, yang akan dikenakan saat para pemain bertanding dan melakukan streaming, menurut laporan Esports Insider.

Selain itu, Adidas juga pernah bekerja sama dengan organisasi esports Prancis, Team Vitality untuk membuat sneakers edisi terbatas. Pada 2019, Adidas dan Team Vitality merilis sneakers yang dinamai VIT.01. Pada Desember 2020, mereka memperkenalkan sneakers edisi terbatas baru, yaitu VIT.02. Selain itu, mereka juga meluncurkan sepatu bertema Dragon Ball Z, X9000L3.

Nike

Sama seperti Adidas, Nike mulai aktif di dunia esports pada 2018. Mereka memasuki dunia esports ketika mereka membuat kontrak endorsement dengan Jian “Uzi” Zihao, salah satu pemain League of Legends di tim Tiongkok, Royal Never Give Up. Selain itu, Nike Tiongkok juga menjadi rekan resmi dari Laegue of Legends Pro League di Negeri Tirai Bambu tersebut. Di luar Tiongkok, mereka menjalin kerja sama dengan FURIA, organisasi esports asal Brasil, dan Vodafone Giants, yang berasal dari Spanyol. Tak hanya itu, mereka juga menjadi sponsor pakaian untuk SK Gaming asal Jerman serta T1 dari Korea Selatan.

Jian "Uzi" Zihao. | Sumber: Esports Observer
Jian “Uzi” Zihao. | Sumber: Esports Observer

Puma

Puma mulai tertarik untuk masuk ke dunia esports pada 2019. Sejauh ini, mereka sudah menggaet beberapa organisasi esports ternama, seperti Cloud9 dan Gen.G Esports. Pada awalnya, kerja sama Puma dengan Cloud9 hanya mencakup tim League of Legends mereka. Kemudian, Puma bersedia untuk membuat pakaian dari semua pemain Cloud9. Bersama Cloud9, Puma juga membuat koleksi pakaian khusus yang bisa dibeli oleh masyarakat luas. Sementara itu, salah satu bentuk kerja sama Puma dan Gen.G adalah membuat merchandise bersama.

Louis Vuitton

Kerja sama Louis Vuitton dengan Riot Games pada 2019 menjadi kali pertama merek luxury fashion itu masuk ke dunia esports. Melalui kerja sama itu, Louis Vuitton setuju untuk membuat trophy case dari Summoner’s Cup, trofi yang didapatkan oleh pemenang League of Legends World Championship. Selain itu, Louis Vuitton juga membuat koleksi pakaian bertema League of Legends.

Gucci

Mengikuti jejak Louis Vuitton, Gucci mulai masuk dunia esports pada 2020. Merek luxury fashion asal Italia itu menggandeng Fnatic, organisasi esports asal Inggris. Hasil kolaborasi mereka berupa jam tangan yang “terinspirasi dari Fnatic”. Walau dihargai £1,150 (sekitar Rp22 juta), jam tangan itu terjual habis.

Jam tangan Gucci yang terinspirasi oleh Fnatic.
Jam tangan Gucci yang terinspirasi oleh Fnatic.

Under Armour

Under Armour menandatangani kerja sama dengan organisasi esports asal Singapura, Team SMG, pada September 2020. Melalui kerja sama ini, para pemain Team SMG akan mengenakan pakaian bermerek Under Armour. Saat ini, Team SMG punya roster yang berlaga di Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, dan Valorant.

Kappa

Kappa pertama kali masuk ke dunia esports pada 2019 dengan menggandeng organisasi esports asal Inggris, Vexed Gaming. Melalui kerja sama itu, Kappa menyediakan pakaian untuk para pemain Vexed Gaming, yang digunakan baik ketika mereka bertanding atau dalam keseharian mereka. Selain itu, keduanya juga membuat koleksi pakaian yang bisa dibeli oleh para fans.

Pada 2020, Kappa lalu bekerja sama dengan tim Dota 2 Tiongkok, Royal Never Give Up. Sejak saat itu, mereka juga aktif mendukung berbagai pelaku esports lain, mulai dari MAD Lions, London Esports, Audacity Esports, sampai ESL Premiership.

Sumber header: Daily Esports

Esports Lokapala Bakal Masuk PON 2021, Garena Ungkap Skema Esports Free Fire di Malaysia

Minggu lalu, ada beberapa kabar menarik di industri esports, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, KONI mengungkap bahwa esports akan menjadi cabang olahraga eksibisi di PON 2021. Salah satu game yang akan diadu adalah game lokal, Lokapala. Sementara itu, Garena juga telah mengungkap turnamen-turnamen Free Fire yang akan diadakan di Malaysia pada tahun depan.

Lokapala Jadi Cabang Olahrga Eksibisi di PON 2021

Lokapala, game MOBA mobile buatan Anantarupa Studio, akan masuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 sebagai cabang olahraga eksibisi. Hal ini diungkapkan oleh Marciano Norman, Ketua KONI ketika dia dan timnya berkunjung ke markas Anantarupa pada Kamis, 17 Desember 2020.

“KONI Pusat merasa terpanggil untuk membantu mempromosikan game buatan developer asal Indonesia, sejalan dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah,” kata Sekretaris Jenderal, KONI, Ade Lukman. “Kami ingin membantu industri lokal agar bisa bersaing dengan industri dari luar Indonesia. Esports adalah salah satu cabang olahraga yang berkembang dan kami mendukung penuh pengembangan industri esports lokal.”

Versi beta Lokapala dirilis pada Februari 2020. Sementara pada Mei 2020, game itu diluncurkan resmi. Pihak Anantarupa mengungkap, saat ini, Lokapala telah memiliki 1,5 juta pemain meski mereka tidak pernah melakukan promosi atau mengadakan turnamen Lokapala tingkat nasional. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa gamer Indonesia cukup menyukai game-game buatan mereka.

EA dan EUFA Umumkan eChampions League Musim Ketiga

Electronic Arts dan Union of European Football Associations (UEFA) mengumumkan musim ketiga dari turnamen esports FIFA, eChampions League. Turnamen ini akan menjadi bagian dari EA Sports FIFA 21. Kompetisi tersebut akan menggunakan mode FIFA 21 Ultimate Team dan akan dimulai dengan babak kualifikasi online yang bakal diadakan pada Februari 2021.

Kompetisi ini bisa diikuti oleh semua orang yang setidaknya telah memenangkan 27 game di FUT Champions Weekend League. Namun, menurut The Esports Observer, biasanya, untuk bisa mendapatkan tim yang kuat, seseorang harus menghabiskan uang hingga puluhan ribu dollar.

Terinspirasi dari Dragon Ball Z, Team Vitality dan Adidas Rilis Sepatu VIT.02

Bersama Team Vitality, adidas memamerkan snekars edisi terbatas barunya, VIT.02. Selain dari branding Vitality, desain sneakers ini juga terinspirasi oleh Dragon Ball Z. Sepatu tersebut juga sudah dilengkapi dengan teknologi BOOST milik adidas. Sepatu ini merupakan hasil kontrak kerja sama Team Vitality dan adidas yang ditandatangani tiga tahun lalu. Sneakers tersebut didesain untuk para atlet esports yang ingin menampilkan aspirasi dan kreativitas mereka, lapor Esports Insider.

Adidas.VIT 02. | Sumber: Esports Insider
Adidas.VIT 02. | Sumber: Esports Insider

Tim Red Bull Racing Esports Team Buka Tempat Latihan Khusus

Red Bull Racing Esports baru saja membuat tempat latihan khusus sim racing. Fasilitas itu akan menjadi markas dari tim Red Bull Esports Team, yang berisi 12 orang. Tak hanya itu, fasilitas ini juga akan digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para sim racer muda yang ingin mengembangkan diri, menurut laporan Esports Insider.

Red Bull Esports Racing baru bangun fasilitas baru. | Sumber: Esports Insider
Red Bull Esports Racing baru bangun fasilitas baru. | Sumber: Esports Insider

Fasilitas sim racing ini terbagi menjadi empat kawasan, yaitu tempat latihan, tempat bertanding, kawasan konsol, dan ruangan loker untuk para sim racer. Red Bull akan memilih nama dari fasilitas ini berdasarkan lebih dari 4.000 masukan yang diberikan oleh para fans.

Garena Ungkap Jadwal Turnamen Free Fire di Malaysia untuk 2021

Garena mengumumkan, mereka akan menyelenggarakan tiga turnamen Free Fire major di Malaysia pada 2021. Salah satunya adalah Free Fire MCP Majors Season 1. Turnamen ini terbuka untuk semua tim dan pemain di Malaysia, Kamboja, dan Filipina. Dari babak kualifikasi, akan terpilih 24 tim terbaik dari 3 region untuk maju ke babak Qualifier Finals. Dari sini, akan terpilih 12 tim yang akan bertanding di babak League. Dalam MCP Majors League, 6 tim terbaik dari Free Fire Tri-nation Cup akan berlaga melawan 12 tim yang lolos dari babak Qualifiers.

Turnamen kedua adalah Free Fire Malaysia Championship. Turnamen ini akan menggunakan format serupa MCP Majors. Tentu saja, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Sebanyak 48 tim dari babak Qualifier akan masuk ke Qualifier Finals. Dari sana, akan terpilih 18 tim untuk maju ke babak League. Sementara 12 tim teratas akan saling bertanding untuk memperebutkan gelar juara dari FFMC, menurut laporan Egg Network.

Ada tiga turnamen Free Fire yang diadakan di Malaysia pada 2021. | Sumber: Egg Network
Ada tiga turnamen Free Fire yang diadakan di Malaysia pada 2021. | Sumber: Egg Network

Turnamen terakhir adalah Free Fire MCP Majors Season 2. Format turnamen ini serupa dengan Season 1. Hanya saja, enam tim yang mendapatkan tiket langsung ke babak League adalah tim undangan. Tim yang memenangkan kejuaraan ini akan mewakili negara mereka untuk bertanding di kompetisi internasional Free Fire berikutnya.

Merek Sportswear Kini Semakin Minati Esports

Rudolf Dassler dan Adolf Dassler adalah dua bersaudara asal Jerman yang mendirikan pabrik sepatu bersama. Sayangnya, pada 1948, keduanya memutuskan untuk berpisah dan mendirikan perusahaan masing-masing. Rudolf Dassler membuat Puma dan Adolf Dassler Adidas. Meskipun Adidas dan Puma tak lagi dipimpin oleh seorang Dassler, persaingan kedua perusahaan sportswear tersebut masih kental. Pada 1964, Nike didirikan dan menjadi pesaing baru dari Adidas dan Puma.

Merek sportswear biasanya mengajak kerja sama atlet olahraga ternama. Misalnya, Nike dengan Cristiano Ronaldo. Seiring dengan berkembangnya esports, merek-merek sportswear seperti Adidas, Nike, dan Puma juga mulai tertarik untuk berkolaborasi dengan organisasi esports. Pada 2019, Adidas membuat sneaker khusus untuk Team Vitality. Sementara Nike menjadi sponsor dari liga League of Legends di Tiongkok. Tak mau kalah, Puma bekerja sama dengan Cloud9 untuk membuat koleksi pakaian bagi gamer.

“Bukan hal yang aneh jika kami memasuki ranah esports,” kaat Matt Shaw, Team Head of Digital Marketing and Esports, Puma, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami memang perusahaan olahraga, tapi kami juga peduli pada tren budaya di masyarakat. Karena itu, kami memerhatikan apa yang konsumen kami sukai. Salah satu hal yang konsumen kami paling skai adalah bermain game.”

Pandemi pada 2020 tidak menghentikan Adidas, Nike, maupun Puma untuk menyelami dunia esports lebih dalam. Pada tahun ini, Nike menandatangani kerja sama dengan T1 Sports & Entertainment serta SK Gaming. Sementara Puma menggandeng Gen.G, yang merupakan rival lama dari T1 di liga League of Legends Korea Selatan.

“Definisi dari kata ‘olahraga’ terus berubah,” ujar Shaw. “Merek olahraga tidak lagi harus membatasi diri mereka ke olahraga tradisional. Kelebihan Puma sebagai merek adalah karena kami juga terlibat dalam budaya musik, hiburan, dan internet.”

Merek sportswear biasanya peduli akan tren budaya di masyarakat. Sekarang, semakin banyak atlet dan organisasi olahraga yang terjun ke dunia esports, seperti Gareth Bale yang membentuk organisasi esports Ellevens Esports atau Juventus yang bekerja sama dengan Astralis Group. Jadi, tidak heran jika merek-merek sportswear seperti Adidas, Nike, dan Puma juga serius dalam memasuki ranah esports.

sportswear esports
Puma bekerja sama dengan Cloud9 untuk membuat koleksi pakaian.

“Saat ini, industri esports punya ruang yang cukup besar sehingga merek-merek sportswear besar tidak saling bertabrakan dengan satu sama lain,” kata Shaw. Dia merasa, esports masih memerlukan investasi dari semua merek sportswear untuk dapat berkembang. “Salah satu tantangan terbesar bagi merek sportswear adalah untuk meyakinkan masyarakat awam bahwa esports merupakan olahraga.”

Untungnya, esports memang semakin diakui sebagai olahraga. Tak hanya itu, esports juga semakin dikenal oleh masyarakat umum. Pasalnya, selama pandemi, banyak kompetisi olahraga yang dibatalkan dan digantikan oleh pertandingan esports.

“Sejak pandemi, masyarakat semakin menerima esports dan gaming,” kata Gina Chung Lee, VP of Brand, Gen.G. “Tren yang muncul akan tumbuh semakin cepat karena semua orang harus tetap di rumah akibat pandemi. Dan banyak dari tren itu yang akan bertahan, termasuk kolaborasi antara industri gaming, esports, musik, dan fashion. Akan semakin banyak kerja sama tak terduga yang muncul antara pelaku keempat industri itu saat orang-orang menyadari kesamaan antara industri-industri tersebut.”

Perusahaan Semakin Tertarik untuk Pasang Iklan Dalam Game

Masyarakat disarankan untuk tetap di rumah untuk meminimalisir kemungkinan tertular corona. Hal itu membuat semakin banyak orang menghabiskan waktunya dengan bermain game. Para pengiklan melihat tren ini sebagai kesempatan. Karena itu, semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk memasang iklan dalam game atau di turnamen esports. Mereka melihat, memasang iklan dalam game merupakan bagian dari strategi marketing media sosial.

Belum lama ini, Adidas mengadakan turnamen FIFA untuk menggantikan liga sepak bola yang harus dibatalkan karena corona. Turnamen tersebut mempertemukan 12 pesepak bola dan 12 selebritas. Pertandingan dari turnamen itu lalu disiarkan di akun Facebook Adidas, IGTV, dan YouTube secara langsung di Turki.

Adidas mengatakan, jumlah penonton dari turnamen tersebut mencapai dua kali lipat dari liga sepak bola Turki. Sekitar 1,2 juta penonton menghabiskan sekitar 20-40 menit untuk menonton pertandingan sepak bola virtual tersebut. Populernya turnamen FIFA itu mendongkrak bisnis Adidas. Jumlah download aplikasi Adidas di Turki naik dua kali lipat. Hal ini berujung pada kenaikan pendapatan dari aplikasi tersebut hingga 25 persen.

Dalam turnamen FIFA ini, semua peserta menggunakan baju bermerek Adidas. Tak hanya itu, logo Adidas juga sering muncul dalam game karena mereka memang menjadi sponsor dari banyak tim sepak bola yang dimainkan. Dengan ini, Adidas berhasil menjadikan turnamen FIFA sebagai ajang untuk memperkenalkan merek mereka. Kesuksesan Adidas membuat semakin banyak pengiklan tertarik untuk memasang iklan dalam game.

iklan dalam game
Riot buat banner dalam game untuk iklan.

Pada akhir Mei lalu, Riot Games juga mulai membuat banner sponsor di League of Legends. Jadi, nama atau logo sponsor dapat ditampilkan dalam game. Dengan begitu, banner sponsor akan dilihat oleh para pemain profesional maupun para fans ketika pertandingan berlangsung. Mastercard dan Alienware menjadi dua perusahaan pertama yang memasang in-game banner dari Riot tersebut. Riot berencana untuk menampilkan merek yang berbeda di 12 liga regional mereka.

Banner dalam game akan menjadi salah satu aset paling penting di portofolio kami karena ia dapat menarik perhatian para penonton saat pertandingan berlangsung,” kata Naz Aletaha, Head of Global Esports Partnership, Riot Games, seperti dikutip dari Digiday. “Keberadaan banner tersebut membuka kesempatan baru yang selama ini hanya dapat dilakukan di dalam acara offline.” Dia menjelaskan, untuk mengukur sukses atau tidaknya in-game banner ini, Riot akan menggunakan tolok ukur yang sama dengan iklan di media sosial, seperti jumlah impresi.

Sementara itu, Electronic Arts berusaha agar turnamen esports dari game mereka disiarkan di televisi. “Nilai dari iklan dalam game akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah penonton,” kata Todd Sitrin, General Manager of the Competitive Gaming Division, Electronic Arts. Dia menjelaskan, dalam waktu 2-6 bulan belakangan, nilai game EA naik di mata pengiklan naik karena mereka sadar, mereka bisa menjangkau generasi muda melalui iklan dalam game dan turnamen esports.

Jadi Sponsor FIFA 20 Global Series, Adidas Juga Buat Desain Bola Baru

Adidas akan menjadi sponsor dari FIFA 20 Global Series. Selain itu, mereka juga akan mendesain dari bola yang akan digunakan dalam game. Seorang pemain FIFA 20 bisa menggunakan bola tersebut dengan membeli in-game pack atau menonton FIFA 20 Global Series di akun Twitch yang terhubung dengan akun EA. Desain bola baru ini akan pertama kali digunakan pada FIFA Ultimate Team (FUT) Champions Cup yang diadakan pada 8 November.

“”Kerja sama terkait EA Sports FIFA adalah bagian penting untuk menjembatani budaya sepak bola dan budaya game FIFA,” kata FIFA Competitive Gaming Commissioner, Brent Koning, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Keputusan Adidas untuk mendesain bola dari EA Sports FIFA 20 Global Series menunjukkan bagaimana franchise game telah berkembang dengan sangat pesat. Menjadi rekan dari perusahaan yang sangat dikenal di kalangan komunitas sepak bola — baik oleh pemain atau para fans — ini akan membuat pemain dan penonton menjadi semakin tertarik dengan EA Sports FIFA 20 Global Series.”

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Sebelum menjadi sponsor FIFA 20 Global Series, Adidas juga menjadi sponsor dari FIFA 19 Global Series pada tahun lalu. Sementara EA mengumumkan FIFA 20 Global Series pada minggu lalu. FIFA 20 Global Series akan menawarkan total hadiah sebesar US$3 juta dan melibatkan lebih dari 20 liga sepak bola tradisional. Sepanjang FIFA 20 Global Series berlangsung, akan ada enam FUT Champions Cups, yang menggunakan format kualifikasi terbuka. Selain FUT Champions, FIFA eNations Cup dan FIFA eClub World Cup juga akan menjadi bagian dari FIFA 20 Global Series. FIFA eClub World Cup akan diadakan pada Februari dan pada akhir musim pada Juli 2020. Sementara FIFA eNations Cup akan diadakan Mei 2020.

“EA Sports FIFA 20 Global Series adalah kompetisi esports paling inklusif di dunia,” kata Koning, menurut laporan VentureBeat. “Semua orang bisa menjadi bintang. Mengingat kami telah bekerja sama dengan lebih dari 20 liga resmi, semua orang juga memiliki kesempatan lebih besar untuk menang.” Dia berharap, total durasi ditonton FIFA 20 Global Series akan bisa melebihi total durasi ditonton dari FIFA 19 Global Series, yang mencapai 800 juta menit.

Sementara itu, Todd Sitrin, Senior Vice President for Competitive Gaming, Electronic Arts mengatakan, mereka bangga karena scene esports mereka telah berlangsung selama tiga tahun. Dia juga merasa, skala turnamen kali ini telah menjadi semakin besar dari ketika pertama kali mengadakan turnamen esports. “Tahun ini, kami memperkirakan, akan ada pemain dari lebih dari 60 negara di dunia,” ujarnya. “Esports adalah prioritas bagi EA dan itulah kenapa kami terus menanamkan investasi di industri ini. Sekarang, kami telah berinvestasi di lima franchise game esports yang berbeda, dan FIFA adalah yang terbesar.”

Adidas Gaet Tyler “Ninja” Blevins untuk Kolaborasi Produk Fisik dan Virtual

Tyler Blevins alias Ninja boleh saja sudah tidak berafiliasi dengan Twitch. Namun itu tidak mementahkan statusnya sebagai salah satu figur paling populer di dunia game streaming. Sejak bergabung secara eksklusif dengan platform streaming milik Microsoft yaitu Mixer, Ninja sudah memiliki lebih dari dua juta follower. Ia juga memiliki proyek-proyek lain seperti rencana untuk menerbitkan beberapa buah buku.

Kabar terbaru dari Ninja adalah jalinan kerja sama antara dirinya dengan brand apparel dan perlengkapan olahraga ternama, Adidas.  Dalam sebuah kampanye bertajuk “Time In”, Adidas dan Ninja menunjukkan adanya sebuah kemiripan antara olahraga dengan gamer profesional. Yaitu bahwa keduanya memerlukan usaha keras, mengharuskan pelakunya untuk menghabiskan banyak waktu sebelum bisa mencapai kesuksesan. Atau bila diungkapkan dalam bahasa Inggris, “Putting the time in.”

Adidas bukanlah brand pertama yang melakukan kerja sama dengan Ninja. Sebelumnya, Ninja sudah pernah tampil di salah satu iklan Samsung Galaxy S10, bersama dengan Jung Chanwoo dari grup boyband K-Pop iKON. Ninja juga disponsori oleh Red Bull, dan memiliki ikatan dengan brand kursi gaming Maxnomic serta brand PC gaming NZXT BLD. Sebelum bekerja sama dengan Adidas, Ninja sudah memiliki produk fashion sendiri hasil kerja sama dengan Red Bull dalam wujud ikat kepala (official gameplay headband).

Dalam video kolaborasi singkat yang diluncurkan, Ninja mengaku merasa terhormat bisa menjalin kerja sama dengan Adidas. Akan tetapi kedua pihak masih belum mengumumkan produk apa yang mereka hasilkan dari kolaborasi ini. Menurut keterangan yang disampaikan Adidas kepada The Verge, kerja sama ini merupakan kerja sama jangka panjang dengan waktu berlaku beberapa tahun.

Ninja x Adidas - Hoodie
Hoodie bertuliskan “Ninja”, produk baru Adidas? | Sumber: Ninja

“Saya tidak bisa mengatakan secara spesifik apa yang sedang saya kerjakan bersama Adidas, tapi silahkan gunakan imajinasi Anda,” ujar Ninja dalam sebuah tayangan streaming di Mixer. Menurut Adidas, kolaborasi ini berpotensi menghasilkan produk dalam wujud digital ataupun fisik. Di video Time In sendiri, Ninja terlihat mengenakan hoodie Adidas dengan tulisan “Ninja” di lengannya, tapi belum diketahui apakah hoodie tersebut merupakan produk yang mereka maksud atau bukan.

Ninja berkata bahwa informasi lebih lanjut tentang kerja sama dengan Adidas ini akan diungkap dalam waktu dekat. Bila Anda berminat untuk menyaksikan tayangan streaming Ninja, Anda bisa mengunjungi channel Mixer miliknya setiap hari pada pukul 21:30 – 06:00 WIB (9:30 – 18:00 CST). Game utama yang ia mainkan sudah pasti Fortnite, tapi Ninja juga memainkan judul lain sesekali seperti Minecraft.

Sumber: The Verge, Adidas

Startup Ini Kembangkan Sistem Berbasis NFC untuk Memeriksa Keaslian Suatu Produk

Bertambah banyak dan populernya situs e-commerce tentu sangat memudahkan aktivitas berbelanja para konsumen. Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak pada kemudahan distribusi produk palsu, atau yang sering kita sebut dengan istilah “KW” di tanah air. Pada kenyataannya, di tahun 2016 diestimasikan total transaksi produk palsu dalam skala global mencapai angka nyaris setengah triliun dolar.

Sebuah startup asal Amerika Serikat bernama Blue Bite melihat adanya peluang pemanfaatan teknologi guna membantu mengatasi permasalahan seperti ini. Mereka merancang sistem berbasis NFC (near-field communication) yang dapat dipakai untuk memeriksa keaslian suatu produk.

Jadi semisal Anda hendak membeli bola Adidas Telstar 18 yang merupakan bola resmi Piala Dunia 2018, Anda hanya perlu menempelkan ponsel ke bola tersebut, mengklik tombol di aplikasi, dan membiarkan proses otentikasinya berlangsung. Semuanya selesai dalam hitungan detik, tanpa ada bagian produk yang perlu dibuka dan diteliti.

Blue Bite NFC authentication system

Itu dikarenakan di dalam bola Telstar 18 telah tertanam chip NFC, yang sebenarnya berfungsi untuk membuka portal konten ekstra bagi konsumen. Blue Bite pada dasarnya hanya menyisipkan elemen ekstra di mana kode identifikasi unik yang dimiliki setiap bola pada akhirnya bisa dijadikan metode otentikasi.

Industri retail sendiri sebenarnya sudah cukup lama memanfaatkan NFC, meski bukan untuk keperluan otentikasi, melainkan untuk memudahkan proses inventaris maupun pembayaran. Blue Bite tentu tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian. Mereka butuh dukungan penuh dari brand yang tertarik mengadopsi sistemnya.

Sejauh ini mereka sudah punya setidaknya 15 klien dari berbagai industri, mulai dari Bulgari sampai brand fashion Pinko. Harapan ke depannya, sistem semacam ini bisa membantu menekan angka penjualan produk palsu, yang sejatinya tidak memberikan efek positif terkecuali bagi para produsen dan penjualnya saja.

Sumber: Engadget.

Tutup Divisi Wearable-nya, Adidas Tak Lagi Berniat Mengembangkan Perangkatnya Sendiri

Ketenaran nama di dunia olahraga bukan jaminan untuk sukses di industri wearable. Hal ini dibuktikan oleh Adidas, yang belum lama ini dilaporkan bakal menutup divisi khusus mereka yang selama ini dipercaya mengembangkan teknologi wearable.

Bagi yang sudah lupa, Adidas sebenarnya sudah pernah merilis smartwatch-nya sendiri yang bernama miCoach Smart Run di tahun 2013. Meski banyak yang menanti, suksesor perangkat yang sudah berumur itu tak kunjung datang. Malahan, di awal 2017 ini Adidas memutuskan untuk memensiunkan platform miCoach.

Namun ini bukan berarti perusahaan asal Jerman itu sudah benar-benar menyerah menekuni segmen wearable. Mereka pada dasarnya sudah tidak tertarik lagi untuk mengembangkan perangkat wearable-nya sendiri, dan lebih memilih untuk berfokus ke ranah software.

Adidas memang punya aset yang cukup besar dalam hal layanan dan aplikasi fitness, salah satunya adalah Runtastic yang diakuisisi di tahun 2015. Ke depannya, Adidas bermaksud untuk mengonsolidasikan ekosistem digitalnya ke dua brand saja, yakni Runtastic itu tadi dan Adidas App.

Adidas Chameleon HR

Laporan ini juga memunculkan asumsi bahwa fitness tracker bernama Adidas Chameleon HR yang ditargetkan buat konsumen wanita kemungkinan besar tidak jadi diluncurkan. Sebelumnya, beredar rumor bahwa perangkat ini bakal dirilis bersama dengan aplikasi Adidas All Day, bahkan foto perangkatnya pun juga sudah diungkap secara resmi.

Lalu bagaimana dengan kolaborasi Adidas dan Fitbit, di mana sebelumnya dikabarkan bahwa Fitbit bakal memasarkan smartwatch Ionic edisi khusus Adidas mulai tahun depan? Menurut Wareable yang mengklaim telah menerima konfirmasi dari Fitbit, kerja sama ini masih akan terus dilanjutkan sesuai rencana.

Adidas sepertinya banyak belajar dari salah satu rival terbesarnya, Nike, yang sudah cukup lama bermitra dengan Apple lewat edisi khusus Apple Watch Nike+. Mendompleng nama selagi memberikan akses ke platform fitness buatannya sendiri dibuktikan Nike sebagai cara yang cukup efektif untuk tetap relevan di segmen wearable, dan ini sepertinya yang juga bakal dikejar oleh Adidas.

Sumber: TechCrunch dan Wareable.

Adidas All Day Sajikan Panduan 4 Aspek Kebugaran Dalam Satu Aplikasi

Reputasi Adidas di ranah kebugaran makin ketara ketika perusahaan perlahan namun pasti mulai fokus mengembangkan produk-produk teknologi dan digital. Yang paling segar, mereka baru saja meluncurkan sebuah aplikasi yang dinamai All Day yang nantinya dapat dipasang di perangkat berbasis Android dan juga iOS.

Aplikasi All Day dirancang untuk para atlit dan para wanita yang ingin memperoleh kualitas latian yang lebih terorganisir dengan target yang terukur. Menurut Adidas, All Day akan fokus pada empat aspek kesehatan yang dianggap paling vital, antara lain pergerakan, nutrisi, mindset dan istirahat.

Dalam penyajiannya, All Day menyuguhkan konten-konten tutorial seputar kebugaran dalam bentuk video dan tulisan. Konten-konten ini akan menunjukkan berbagai hal yang berguna meningkatkan kesehatan atlit, mulai panduan gerakan yoga singkat, resep sehat hingga data statistik yang memuat informasi jarak tempuh dan kalori yang dibakar sepanjang hari.

adidas all day_1

Saat digunakan, aplikasi All Day merekam data-data kebugaran yang kemudian dapat diintegrasikan dengan Health Kit milik Apple atau platform Google Fit. Dengan dukungan ini, proses pencatatan dan juga pencarian data akan jauh lebih mudah.

Aplikasi All Day saat ini masih bersifat beta sehingga sangat mungkin di dalamnya akan dijumpai sejumlah kesalahan. Untuk menjajal All Day, Anda harus menjadi salah satu partisipan versi beta yang jumlahnya akan dibatasi. Untuk mendaftar, silahkan ke halaman resmi Adidas.

Sumber berita Adidas.