[Video] Tren dan Pertumbuhan Platform “Used Car Marketplace”

Saat pandemi, pertumbuhan marketplace jual-beli mobil bekas di Indonesia mengalami pertumbuhan. Tidak hanya menawarkan opsi secara online, makin banyak yang menawarkan pengalaman secara omnichannel.

DailySocial bersama Co-Founder Carro Aditya Lesmana membahas seperti apa tren dan pertumbuhan platform used car marketplace di masa mendatang.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Carro Resmikan Automall Point, Suguhkan Pengalaman “Online-Offline” dalam Jual-Beli Mobil

Pada kuartal I 2021, platform car marketplace Carro mengklaim berhasil membukukan total penjualan unit mobil bekas hingga di atas 100% dibandingkan kuartal IV 2020. Dan rata-rata penjualan mobil bekas didominasi jenis MPV dan SUV bertransmisi otomatis dengan harga jual kisaran Rp100 juta hingga Rp600 juta.

Menurut Co-founder Carro Aditya Lesmana, salah satu alasan mengapa penjualan mobil bekas lebih diminati saat pandemi, di tengah tekanan ekonomi  masyarakat membutuhkan opsi kendaraan yang lebih ekonomis, namun tetap aman dan berkualitas. Oleh karena itu bisa dikatakan secara nilai ekonomi, mobil bekas menjadi pilihan terbaik.

“Walaupun demikian banyak masyarakat masih ragu untuk pergi dari satu dealer ke dealer lain karena faktor keamanan dan kualitas. Faktor inilah yang menjadi salah satu kekuatan Carro, karena konsumen dapat memilih, melihat informasi, bahkan melakukan pembayaran maupun tukar tambah secara online, dan mobil pilihan konsumen akan langsung kami kirimkan ke alamat yang dituju,” kata Aditya.

Carro juga telah bekerja sama dengan e-commerce Tokopedia dan Blibli, yang semakin memudahkan konsumen untuk membeli mobil bekas berkualitas, serta melakukan tukar tambah secara cepat, dengan berbagai jenis pilihan pembayaran.

Sepanjang tahun 2020 merupakan periode yang penuh tantangan bagi banyak sektor, termasuk industri otomotif. Hal ini tercermin dari data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales turun 48,35 persen pada 2020 dibandingkan 2019, sedangkan penjualan mobil ritel turun 44,55 persen.

Sementara itu menurut Lembaga Pembiayaan yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan mobil bekas pada Januari 2020 sempat menyentuh Rp58,35 triliun, namun angkanya terus turun hingga level terendahnya pada Agustus 2020, yaitu Rp51,32 triliun.

Hadirkan Carro Automall Point

Sepanjang 2020 lalu, melakukan beberapa inovasi dan ekspansi. Salah satunya dengan menghadirkan Carro Automall. Melalui Carro Automall, konsumen bisa mendapatkan pengalaman hybrid online-offline saat membeli mobil.

Sebelumnya, salah satu kompetitor mereka Carsome juga telah meluncurkan Carsome Experience Center, untuk hadirkan pengalaman serupa.

“Kami melihat pertumbuhan transaksi digital begitu pesat di Indonesia, di sisi lain konsumen juga tetap ingin mendapatkan pengalaman langsung dari sebuah gerai offline. Melalui kehadiran Carro Automall Point, kami meningkatkan sinergi online-offline dalam proses jual-beli mobil bekas. Sehingga di samping kecepatan, dan kepraktisan yang didapat dari penerapan teknologi digital secara online, konsumen juga dapat menikmati pengalaman langsung dari gerai offline kami,” kata Aditya.

Dengan diluncurkannya Carro Automall Point ini juga diharapkan perusahaan bisa menjangkau lebih luas lagi konsumen yang tinggal di luar pulau Jawa. Pasar mobil bekas yang masih tradisional turut menambah tantangan untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas. Hal inilah yang menjadi perhatian Carro. Dalam waktu dekat ini Carro juga akan membuka Carro Automall Point di beberapa kota di Indonesia, antara lain Tangerang dan Semarang.

“Melalui Carro Automall, konsumen dari luar pulau Jawa dapat memilih, dan membeli mobil bekas berkualitas dengan mudah. Dan kami bahkan sudah berhasil mengirimkan mobil hingga ke Papua. Ditambah lagi dengan hadirnya Carro Automall Point di berbagai kota di Indonesia, akan membuat Carro dapat semakin dekat dan mudah dijangkau,” kata Aditya.

Disinggung apakah Carro memiliki rencana untuk penggalangan dana tahun ini, Aditya menegaskan sebagai platform jual-beli mobil bekas, Carro memiliki komitmen untuk terus meningkatkan layanan dan ekspansi bisnis agar bisa menjangkau seluruh masyarakat dan fundraising menjadi salah satu pilar perusahaan untuk mewujudkan komitmen tersebut.

Tahun 2019 lalu Carro mendapatkan pendanaan lanjutan senilai $30 juta atau setara dengan 428,2 miliar Rupiah. Investasi ini merupakan kelanjutan dari penggalangan seri B yang sebelumnya diumumkan pada Mei 2018 ($30 juta) dan Maret 2019 ($30 juta). Jika ditotal dari pendanaan pertama, kurang lebih Carro telah mengumpulkan total lebih dari $100 juta dari para investor.

“Kami sebagai startup selalu berada dalam fundraising-mode dan memastikan performa dan profitabilitas perusahaan di setiap lini selalu siap untuk mendapatkan pendanaan pada saat kapan pun.”

Application Information Will Show Up Here

Carro Tambah Kemitraan dengan Blibli, Permudah Proses Tukar-Tambah Mobil

Carro kembali mengumumkan kerja sama teranyar, kali ini menggandeng Blibli untuk memberikan kemudahan jual beli tukar tambah mobil secara online. Kerja sama serupa juga sudah dilakukan perusahaan bersama Tokopedia yang sudah dijalin sejak tahun lalu.

Sebelumnya, sang rival OLX Autos juga baru resmikan kesepakatan strategis dengan Tokopedia untuk peluang bisnis penjualan mobil baru di Indonesia.

Dalam keterangan resmi, Co-Founder Carro Aditya Lesmana menjelaskan, lewat Blibli kini konsumen dapat dengan mudah menjual dan membeli mobil dari rumah. Entah itu menukar kendaraan yang lebih besar, lebih mewah, atau menukar untuk mobil yang lebih kecil dan terjangkau. “Carro melihat bahwa konsumen menginginkan kemudahan ketika ingin menjual atau membeli kendaraan,” terangnya, Kamis (18/2).

EVP of Digital and Automotive Category Blibli Lay Ridwan Gautama menambahkan, melalui sinergi kedua perusahaan masyarakat memiliki wadah digital yang dapat membantu mewujudkan impian mereka untuk memiliki mobil dengan mudah dan mendapat harga terbaik dari mobil bekasnya.

“Kami melihat segmen jual-beli kendaraan roda empat mengalami pertumbuhan yang signifikan pada kategori otomotif di Blibli. Kolaborasi ini pun berpotensi untuk menggairahkan pasar di tengah perekonomian Indonesia yang cukup menantang,” kata Lay.

Dijelaskan lebih jauh oleh Aditya, lewat platform Blibli konsumen dapat bertransaksi tukar tambah/trade-in mobil dengan mudah dan selesai dalam satu hari. Konsumen cukup mengisi informasi tentang mobil yang ingin mereka tukar tambah melalui Blibli. Selanjutnya, tim Carro akan berkoordinasi dengan konsumen untuk melakukan inspeksi mobil sesuai dengan protokol kesehatan di lokasi yang diinginkan konsumen.

Inspeksi akan dilakukan secara menyeluruh pada 150 titik, setelah itu tim akan memberikan penilaian terhadap mobil tersebut dan memberikan harga terbaik dari ribuan mitra dealer Carro di seluruh Indonesia. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu 1 jam setelah persetujuan konsumen. “Di samping itu, konsumen juga tetap dapat melakukan proses trade-in, meskipun mobilnya belum lunas.”

Tokopedia dan Blibli merupakan sejumlah strategi Carro untuk mewujudkan ambisinya sebagai pelopor transformasi digital pada industri otomotif dengan menerapkan standar penjualan secara contactless. Disebutkan sebelumnya, pada tahun lalu Carro mencatat tren pembelian mobil secara contactless naik 100% per bulannya. Per September 2020, sebanyak tiga dari 10 mobil terjual lewat contactless.

Selain melalui platform e-commerce, perusahaan juga meluncurkan perangkat lock and unlock yang dapat diakses melalui smartphone untuk semua mobil yang di jual di Carro.

Tak hanya itu, perusahaan meresmikan Carro Automall di Harapan Indah, Bekasi. Konsep ini menggabungkan pengalaman berbelanja mobil secara online dan offline. Konsumen dapat mengakses harga, fitur, spesifikasi, dan histori mobil melalui kode QR yang tersedia di masing-masing mobil.

Pasar car marketplace di Indonesia memang terus bertumbuh, terlebih pemain seperti Carro atau OLX Autos menjembatani orang yang ingin menjual mobilnya secara cepat. Di segmen ini juga ada Carsome yang juga tengah menggenjot bisnisnya.  Akhir tahun 2020 lalu, mereka baru mengumumkan pendanaan seri D senilai 424 miliar Rupiah, salah satunya misinya akan mulai merambah ke model bisnis B2C.

Application Information Will Show Up Here

Carro Starts Selling New Cars, Strengthen Collaboration with Tokopedia

The car trading platform Carro expands its collaboration with Tokopedia. Recently, the collaboration that was formed in 2020 has provided more than 50 payment options for purchasing certified used cars on Tokopedia.

In recent contact with DailySocial, Carro’s Co-founder, Aditya Lesmana said consumers can enjoy more flexible financing options at Tokopedia. Carro is working with a number of finance companies in Indonesia to facilitate the payment options, both cash and credit with various types of down payment (DP) tenors, and the desired insurance.

“Last year was a year full of challenges for us. However, the Covid-19 pandemic has actually triggered the automotive industry to innovate. We are taking strategic steps, one of which is with Tokopedia. This has had a positive impact where the demand for certified used cars has jumped up to 600%,” Aditya said.

In July 2020, Carro expanded access to certified used car purchases by opening Carro Automall through the Tokopedia platform. This collaboration allows more than 100 million active Tokopedia users to view and buy certified used cars on the platform.

For Aditya, the trend of contactless car purchases has increased 100% from month to month. As of September 2020, three out of ten cars were sold, through the contactless process. With the increasing trend of online car purchasing, Carro keeps the door open for collaboration with marketplace platforms in Indonesia.

“Sales of new used cars show a positive trend, especially in the midst of a pandemic. This change has an impact on the automotive sector in Indonesia in line with the increasing online demand for cars,” he said.

Apart from financing options, Carro also announced a new chapter by entering a new car market segment. This step was taken in line with optimism for Indonesia’s economic growth this year.

Quoting data from the Association of Indonesian Automotive Industries (GAIKINDO), Aditya said that domestic sales of new cars are predicted to reach 750 thousand units in 2021. This has taken into account Indonesia’s economic growth potential which is projected to grow by 3% -4%. GAIKINDO also believes that people’s purchasing power for new cars is to improve this year.

“We are optimistic that the automotive industry in Indonesia and Southeast Asia, both the used car and new car market sectors, will recover in 2021. Technological advances, collaboration, and adaptation made by various stakeholders in the automotive industry to develop online businesses will encourage car sales,” he explained.

He considered that the automotive industry continues to develop and transform over time. Transactions through digital platforms certainly make it easier for consumers to find out more detailed product information, prices, payment options, features, and complete car history.

Meanwhile, in a written statement, Tokopedia’s AVP of Business David Kartono said the partnership with Carro is an ongoing effort to encourage all opportunities for the Indonesian people. He expects this collaboration can help promote economic recovery in Indonesia through digital platforms.

Carro is a car buying and selling platform in the Southeast Asia region with transactions of more than $1 billion in 2019. The company offers the convenience of buying cars with online transactions and checking cars offline at Carro Automall located in Bekasi.

Carro claims the Automall is the largest certified used car showroom in Indonesia. In addition, it also offers contactless sales of used cars and trade in new cars from various brands on its platform. In order to improve the offline experience before consumers make transactions, Carro also provides a test drive facility that can be ordered through the Carro and Tokopedia platforms.

This startup was founded in 2015 and used the C2B and B2C business models where consumers can sell used cars through the Carro platform and offer them to consumers. In this vertical, Carro competes with a number of players, such as OLX Autos and Carsome.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Carro Rambah Penjualan Mobil Baru, Perkuat Kolaborasi dengan Tokopedia

Platform jual-beli mobil Carro kembali memperluas kolaborasinya dengan Tokopedia. Kali ini, kolaborasi yang terjalin sejak 2020 ini resmi mengumumkan kehadiran lebih dari 50 opsi pembayaran untuk pembelian mobil bekas bersertifikat di Tokopedia.

Dihubungi oleh DailySocial, Co-founder Carro Aditya Lesmana mengatakan, konsumen kini dapat menikmati opsi pembiayaan yang lebih fleksibel di Tokopedia. Carro bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan di Indonesia untuk memfasilitasi jenis pembayaran, baik itu tunai maupun kredit dengan pilihan down payment (DP) tenor, dan asuransi yang diinginkan.

“Tahun lalu merupakan tahun penuh tantangan bagi kami. Namun, pandemi Covid-19 justru memicu industri otomotif untuk berinovasi. Kami melakukan langkah strategis, salah satunya dengan Tokopedia. Hal ini memberikan dampak positif di mana permintaan mobil bekas bersertifikat melonjak hingga 600%,” ungkap Aditya.

Pada Juli 2020, Carro memperluas akses pembelian mobil bekas bersertifikasi dengan membuka Carro Automall melalui platform Tokopedia. Kolaborasi ini memungkinkan lebih dari 100 juta pengguna aktif Tokopedia untuk melihat dan membeli mobil bekas bersertifikasi di platform tersebut.

Menurut Aditya, tren pembelian mobil secara contactless mengalami peningkatan 100% dari bulan ke bulan. Per September 2020, sebanyak tiga dari sepuluh mobil terjual, terjadi secara contactless. Dengan meningkatnya tren pembelian mobil secara online, Carro akan terus membuka peluang kolaborasi dengan platform marketplace di Indonesia.

“Penjualan mobil baru bekas menunjukkan tren positif, terlebih di tengah pandemi. Perubahan ini berdampak terhadap sektor otomotif di Indonesia sejalan dengan meningkatnya permintaan mobile secara online,” katanya.

Selain opsi pembiayaan, Carro juga mengumumkan babak barunya dengan memasuki segmen pasar mobil baru. Langkah ini diambil sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Aditya menyebut penjualan mobil baru dalam negeri diprediksi mencapai 750 ribu unit di 2021. Prediksi ini telah memperhitungkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksi tumbuh 3%-4%. GAIKINDO juga meyakini daya beli masyarakat terhadap mobil baru akan membaik tahun ini

“Kami optimistis industri otomotif di Indonesia dan Asia Tenggara, baik sektor pasar mobil bekas dan mobil baru, akan kembali pulih di 2021. Kemajuan teknologi, kolaborasi, dan adaptasi yang dilakukan berbagai stakeholder di industri otomotif untuk mengembangkan bisnis secara online akan mendorong penjualan mobil,” paparnya.

Ia menilai bahwa industri otomotif terus berkembang dan bertransformasi seiring waktu. Transaksi melalui platform digital tentu mempermudah konsumen untuk mengetahui informasi produk lebih rinci, harga, opsi pembayaran, fitur, hingga riwayat lengkap mobil.

Sementara itu dalam keterangan tertulis, AVP of Business Tokopedia David Kartono mengatakan kemitraan dengan Carro adalah upaya berkelanjutan untuk mendorong segala peluang bagi masyarakat Indonesia. Ia berharap kolaborasi ini dapat membantu mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia lewat platform digital.

Carro merupakan platform jual-beli mobil di kawasan Asia Tenggara dengan transaksi lebih dari $1 miliar di 2019. Perusahaan menawarkan kemudahan pembelian mobil dengan transaksi online dan pengecekan mobil secara offline di Carro Automall yang berlokasi di Bekasi.

Carro mengklaim Automall ini sebagai showroom mobil bekas bersertifikat terbesar di Indonesia. Selain itu, Carro juga menawarkan penjualan mobil bekas dan trade in mobil baru dari berbagai merek secara contactless di platformnya. Untuk meningkatkan offline experience sebelum konsumen bertransaksi, Carro juga menyediakan fasilitas test drive yang dapat dipesan melalui platform Carro dan Tokopedia.

Startup yang berdiri pada 2015 ini menggunakan model bisnis C2B dan B2C di mana konsumen dapat menjual mobil bekas melalui platform Carro dan menawarkannya kepada konsumen kembali. Pada vertikal ini, Carro bersaing dengan sejumlah pemain, seperti OLX Autos dan Carsome.

Penjualan Mobil Bekas Meningkat Selama Pandemi, Carro Bukukan Pertumbuhan Bisnis

Sebuah studi bertajuk Indonesian Autos dari HSBC Global Research menemukan 90% respondennya beralih ke kendaraan pribadi selama masa pandemi ini. Di saat yang sama penjualan mobil baru masih jauh dari pulih. Di sisi lain, penjualan mobil bekas kian melonjak.

Carro, salah satu pemain marketplace untuk mobil bekas, mendapati berkah tersebut. Perusahaan rintisan yang bermarkas di Singapura itu mengklaim mengalami kenaikan permintaan hingga 600%. Angka itu terbilang besar untuk industri otomotif yang terpukul cukup dalam akibat pandemi sepanjang tahun.

Co-Founder Carro Aditya Lesmana memaparkan, pencapaian itu ditengarai oleh daya beli masyarakat yang menurun dan lebih berhemat dalam membelanjakan uangnya selama wabah berlangsung. Namun karena wabah juga, pasar beralih dari transportasi publik ke kendaraan pribadi agar terhindar dari ancaman virus saat bepergian. Carro ikut mereguk keuntungan dari kondisi ini.

“Selama pandemi Covid-19, Carro sendiri telah mengalami lonjakan jual beli mobil bekas bersertifikat yang dapat diuji coba dari rumah dan dibeli secara online,” ujar Aditya.

Data dari Lokadata menunjukkan penjualan mobil bekas tumbuh 80% pada Agustus kemarin. Dalam periode yang sama, penjualan mobil baru yang perlahan mulai pulih, masih tumbuh di angka 45% saja. Dan semua itu terjadi dengan catatan penjualan mobil secara year on year turun 47,8% per Oktober 2020. Hal ini memperkuat minat pasar di Indonesia masih kuat terhadap mobil bekas.

Aditya Lesmana menjelaskan, kenaikan permintaan yang mereka alami juga didorong oleh perubahan-perubahan dalam merespons kebutuhan pasar. Beberapa di antaranya adalah fitur test drive yang bisa dilakukan di tempat calon pembeli sehingga meminimalisasi kontak. Pembelian pun juga bisa diantar difasilitasi untuk dikirim langsung ke rumah pembeli.

“Tidak ada perubahan yang signifikan. Kami tetap melaksanakan rencana yang telah kami buat sejak beberapa tahun lalu dalam mengedepankan teknologi untuk memfasilitasi masyarakat agar dapat melakukan pembelian mobil secara contactless,” imbuh Aditya.

Carro sendiri memiliki model bisnis C2B untuk membantu konsumen menjual mobilnya; dan B2C untuk menjual mobil bekas yang dibeli dari konsumen. Di lanskap ini, mereka bersaing langsung dengan beberapa pemain, di antaranya OLX Autos dan Carsome.

Optimis Kian Tumbuh

Presiden Direktur Dyandara Promosindo Hendra Noor Saleh menilai pergeseran minat masyarakat ke mobil bekas masuk akal karena kondisi pandemi mendorong mereka beralih ke kendaraan pribadi namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Hendra pun yakin mereka yang bermain dengan memanfaatkan platform digital seperti Carro dapat bertahan dari tekanan ekonomi akibat pandemi.

“Di tengah tekanan yang diakibatkan pandemi Covid-19, industri otomotif harus bergerak cepat dan bertransformasi secara digital. Melalui penerapan teknologi akan muncul kekuatan baru bagi industri otomotif terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan konsumen,” ujar Hendra.

Berkaca dari pencapaian tadi, Carro bersiap mereguk untung dari tren yang sedang berlangsung. Aditya Lesmana menjelaskan mereka berencana meluncurkan aplikasi untuk memudahkan konsumen dalam memantau penggunaan mobil hingga memeriksa jadwal perawatan. Sejumlah fitur baru juga akan mereka perkenalkan untuk mendukung kenyamanan pengguna.

“Kami terus berfokus dalam meningkatkan layanan ke konsumen sebagai pengguna akhir maupun showroom mobil bekas dengan menambahkan opsi asuransi mobil dan juga pembiayaan,” imbuh Aditya.

Aditya enggan menjawab angka penjualan mobil bekas yang ditargetkan oleh Carro untuk tahun ini. Namun ia optimis pencapaian mereka akan lebih baik seiring perekonomian yang diperkirakan akan membaik pada 2021.

“Kita mungkin tidak menjual mobil termurah tapi kita memberikan garansi mobil terlengkap,” pungkas Aditya.

Application Information Will Show Up Here

Pasca Perolehan Dana Satu Triliun Rupiah, Carro Siapkan Marketplace Mobil Bekas di Indonesia (UPDATED)

Carro, startup Singapura yang bergerak di bidang otomotif kini siap memberikan layanan marketplace-nya di Indonesia untuk segmen mobil bekas. Dipimpin mantan pimpinan Tokobagus / OLX Alif Priyono, yang juga sempat menjadi Country Manager mobil123, Carro Indonesia mencoba mengambil ceruk mobil bekas di Indonesia.

“Kami berhasil mengumpulkan dana Seri B sebesar satu triliun Rupiah akhir bulan lalu dan akan menggunakan dana tersebut salah satunya mengembangkan marketplace di Indonesia,” terang Co-Founder Carro Indonesia Aditya Lesmana.

Dana satu triliun Rupiah tersebut diperoleh dari konsorsium beberapa venture capital, seperti AlphaJWC, Skystar, Softbank, Singtel, Insignia, dan B Capital. Carro sendiri sudah tersedia di Indonesia sejak tahun lalu.

Carro Indonesia fokus untuk menyediakan layanan “jual cepat” bagi customer yang ingin menjual mobil bekas. Mengusung slogan “Sell your car in 30 minutes”, Carro Indonesia mengupayakan platform yang mampu menjual mobil bekas dengan mudah, cepat, aman, dan nyaman. Selain itu Carro Indonesia juga akan membantu perusahaan yang ingin menjual asset kendaraan tanpa biaya administrasi, biaya pemindahan unit maupun biaya-biaya tambahan lainnya.

“Saat ini kami memiliki partner lebih dari 3000 dealer mobil bekas di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. Carro mengembangkan mobil bisnis C to B to C (customer to business to customer) dan memposisikan diri sebagai supply bagi dealer mobile bekas,” terang Alif.

Alif melanjutkan, pihaknya akan memperkenalkan teknologi yang mampu mengubah pasar tradisional mobil bekas di Indonesia dengan memberikan alternatif platform yang kredibel selain cara tradisional seperti classified.

“Dari sisi product technology, saat ini kita sudah memiliki fitur Jual Cepat dan Dealer App. Ke depan kita akan kembangkan fitur Titip Jual, Bulk Purchase, Intercity dan beberapa layanan fitur yang lain,” jelas Alif.

Alif juga menjabarkan bahwa Carro Indonesia akan melakukan investasi pemasaran dengan melakukan edukasi, baik terhadap pelanggan maupun used-car delaer dengan menggunakan berbagai media komunikasi dan marketing untuk mengenalkan layanan Carro Indonesia.

Pihak Carro juga meyakini bahwa marketplace yang dikembangkan akan mampu memberikan dampak ekonomi yang besar bagi pengusaha mobil bekas di Indonesia. “Kami menargetkan supply ke dealer mobil bekas sebanyak 1000 unit per bulan di akhir tahun ini,” tutup Alif.

Update : Penambahan komentar Alif Priyono

Venturra Capital Pimpin Pendanaan Seri A Senilai 70 Miliar Rupiah untuk Marketplace Mobil End-to-End Singapura Carro

Marketplace mobil end-to-end Carro yang berbasis di Singapura mengumumkan perolehan pendanaan Seri A sebesar $5,3 juta (atau sekitar Rp 70 miliar) dari konsorsium investor yang dipimpin oleh Venturra Capital. Turut berpartisipasi dalam pendanaan ini 2 VC Indonesia lainnya (Alpha JWC Ventures dan Skystar Capital) dan sejumlah investor yang berbasis di Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Carro segera berekspansi ke Indonesia, Malaysia, dan Thailand paling lambat akhir tahun ini.

Carro, berasal dari kata “Car Hero”, didirikan bulan November 2015 oleh 5 orang co-founder yang sama-sama pemegang beasiswa pemerintah Singapura IDA National Infocomm Scholarship. Satu di antaranya adalah orang Indonesia, Aditya Lesmana. Berbeda dengan marketplace mobil lainnya, tak hanya menghubungkan penjual dan pembeli, Carro terlibat dan memfasilitasi proses dari ujung ke ujung, berbentuk inspeksi mobil, test drive, hingga bantuan kredit mobil (terutama untuk mobil bekas).

Termasuk dalam pengumuman kali ini adalah peluncuran aplikasi mobile Carro Workshop yang memberikan rekomendasi bengkel terkait jenis-jenis layanan perbaikan yang dibutuhkan, rating dan reputasi bengkel, dan lokasi. Secara total, selama 6 bulan berdiri, tim Carro telah meluncurkan 4 jenis layanan.

Managing Partner Venturra Capital Stefan Jung tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Ia mengatakan, “Tim Carro mengesankan kami dengan kemampuan teknis, ambisi besar, dan traksi yang mereka peroleh hingga saat ini. Aaron [CEO Carro Aaron Tan] dan timnya telah membangun platform yang jauh lebih bagus, untuk pembeli dan penjual, dibanding platform yang sudah ada.”

Secara performa, Carro mengklaim mencatat pertumbuhan lebih dari 30% setiap bulannya dan berharap bisa memperoleh total nilai layanan mencapai SG$100 juta hingga akhir tahun ini. Memang permasalahan utama penjualan mobil bekas adalah bagaimana konsumen mendapatkan informasi detil soal kualitas mobil dan berapa harga yang pantas saat membelinya. Marketplace biasa hanya sekedar menawarkan tempat berjualan, sementara tren startup terbaru di sektor ini berusaha melangkah lebih jauh untuk membantu penjual dan pembeli mendapatkan harga dan produk terbaik.

Di Indonesia, Carro akan berhadapan langsung dengan MobilKamu yang memiliki model bisnis serupa.

CEO Carro Aaron Tan, terhadap perolehan pendanaan kali ini, berkomentar, “Putaran pendanaan kali ini menegaskan komitmen kami untuk menyediakan pembeli dan penjual kami tingkat kepercayaan dan transparansi yang lebih tinggi. Kami memperoleh pendanaan dari lebih dari 10 institusi investor yang mewakili berbagai negara untuk menyiapkan kami memasuki tiap-tiap pasar tersebut. Kami berada di jalan yang tepat untuk membawa Carro ke lebih dari 350 juta orang di Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand hingga akhir tahun 2016.”