Semua yang Perlu Diketahui tentang Age of Empires IV

Empat tahun setelah diumumkan pertama kali, Age of Empires IV akhirnya punya jadwal rilis: musim gugur 2021. Meski tidak menyingkap tanggal yang pasti, Microsoft dan Relic Entertainment selaku pengembangnya sudah siap untuk membeberkan seabrek detail baru.

Di artikel ini, saya akan mencoba merangkum semua detail penting yang perlu diketahui mengenai Age of Empires IV, mulai dari deretan suku bangsa atau peradaban yang dapat dimainkan, sampai beberapa mekanisme baru yang bakal menambah keseruan bermain game RTS (real-time strategy) ini.

8 peradaban dan 4 historical campaign

Di awal peluncurannya nanti, total akan ada 8 peradaban yang bisa dimainkan. Sejauh ini empat dari antaranya sudah dikonfirmasi: English, Mongols, Chinese, dan Delhi Sultanate (pertama kalinya di franchise AoE). Seperti biasa, masing-masing suku bangsa memiliki unit spesialnya tersendiri, dan untuk Delhi Sultanate, tentu saja ada unit yang menunggangi gajah.

Delapan mungkin terkesan sedikit, akan tetapi Relic memastikan bahwa peradaban lain bakal menyusul ke AoE IV pasca perilisannya. Kemungkinan besar peradaban-peradaban baru ini akan dirilis dalam bentuk DLC, mirip seperti yang diterapkan 2K pada Civilization VI.

Permainan juga bakal menawarkan 4 historical campaign yang berdasar pada sejarah. Sejauh ini baru satu campaign yang sudah diumumkan, yakni Norman Conquest yang melibatkan peperangan antara bangsa Norman dan Inggris yang dimulai di tahun 1066. Campaign ini akan disajikan dengan gaya mirip dokumenter, lengkap dengan narasi dan footage dari lokasi perang yang sebenarnya.

Mekanisme-mekanisme baru di AoE IV

Seperti halnya AoE III, AoE IV juga menerapkan mekanisme pergantian era (age up). Total ada empat era, yaitu Dark Age, Feudal Age, Castle Age, dan Imperial Age. Apa saja yang dapat dibangun tentu berbeda tergantung kemajuan teknologi dari zaman ke zaman.

Menariknya, yang bakal berubah mengikuti zaman di AoE IV bukan hanya bangunan-bangunannya saja, melainkan juga audio yang tersaji. Contohnya, jika Anda memilih peradaban English, percakapan antar unitnya di era Dark Age bakal susah dipahami karena bahasa Inggris yang digunakan adalah versi kuno yang jauh berbeda dari yang kita pakai sekarang.

Seiring waktu, bahasa yang mereka gunakan bakal berevolusi sampai akhirnya sama seperti yang kita kenali sekarang. Contoh lainnya, musik yang mendampingi sesi bermain juga bakal berbeda dari zaman ke zaman. Jadi kalau di awal permainan cuma melibatkan beberapa instrumen saja, di era Imperial Age akan berubah menjadi orkestra dengan formasi lengkap.

Age of Empires IV

Variasi lokasi dalam AoE IV juga akan berpengaruh terhadap kelebihan dan kekurangan masing-masing peradaban. Contohnya, map dengan banyak area terbuka bakal sangat menguntungkan buat bangsa Mongol, sebab di AoE IV mereka juga memiliki kemampuan untuk mengemas dan memindahkan markasnya dari satu titik ke yang lain (nomaden). Sebaliknya, map dengan banyak chokepoint adalah lokasi idaman bangsa Inggris yang terkenal amat defensif.

Mekanisme baru lain yang tak kalah menarik adalah ambush. Jadi di AoE IV, pemain bisa menempatkan unit-unitnya di area yang tersembunyi dan sulit terpantau, semisal di tengah hutan, untuk kemudian menyergap rombongan musuh secara tiba-tiba. Dengan adanya mekanisme ambush seperti ini, tentu saja peran unit scout akan semakin esensial.

AoE IV juga bakal memperkenalkan mekanisme wall combat, di mana peperangan antar unit tak hanya bisa terjadi di luar tembok kastil saja, melainkan juga di atas tembok kastil, sangat berguna untuk menggerus benteng pertahanan musuh yang banyak diisi pasukan pemanah.

Terakhir, trailer terbaru AoE IV juga menampilkan cuplikan naval combat. Pengembangnya turut memastikan bahwa semua yang ditunjukkan di trailer terbaru AoE IV ini benar-benar langsung diambil dari in-game engine.

Sebagai informasi, sebelum dipercaya menggarap AoE IV, Relic Entertainment memang sudah sangat berpengalaman di genre RTS lewat judul-judul seperti Homeworld dan Warhammer 40,000: Dawn of War yang bertema sci-fi, maupun Company of Heroes yang mengambil setting Perang Dunia II. Tentunya akan sangat menarik melihat bagaimana mereka menyajikan aksi pertempuran di zaman yang jauh lebih kuno lagi.

AoE II dan AoE III masih akan terus di-update

Eksistensi AoE IV bukan berarti AoE II Definitive Edition dan AoE III Definitive Edition langsung tidak relevan begitu saja. Pada kenyataannya, Microsoft selaku pemilik franchise telah menjanjikan sejumlah konten anyar untuk kedua game tersebut.

Yang pertama, AoE II DE akan menerima expansion pack keduanya yang berjudul Dawn of Dukes, dengan fokus pada peradaban di kawasan Eropa Timur. Juga menarik dan tidak kalah penting adalah, AoE II DE bakal kedatangan fitur co-op multiplayer, pertama kalinya di seri AoE II semenjak game aslinya dirilis di tahun 1999.

Untuk AoE III DE, update terbarunya bakal menghadirkan Amerika Serikat sebagai peradaban baru yang dapat dimainkan. Update ini bisa didapat secara cuma-cuma bagi yang berhasil memenuhi challenge, atau dibeli secara terpisah lewat Steam atau Microsoft Store mulai 13 April 2021.

Seperti yang saya bilang di awal, AoE IV sendiri akan dirilis di musim gugur tahun ini, yang semestinya akan berlangsung antara bulan September sampai Desember. Permainan akan tersedia di platform PC maupun Xbox.

Sumber: Xbox.

Age of Empires IV Resmi Diumumkan

Hampir semua penggemar permainan RTS veteran berduka ketika Ensemble Studios, studio pencipta Age of Empires, ditutup di tahun di tahun 2009 tak lama setelah mereka melepas Halo Wars. Microsoft selaku pemilik franchise mencoba mengurangi kesedihan itu lewat Age of Empires Online, tetapi model free-to-play di sana tampaknya tak cocok dengan formula RTS tradisional.

Masa depan seri ini tampak terkatung-katung ketika Microsoft memutuskan untuk menghentikan pengembangan konten AoE: Online karena alasan mahalnya biaya. Namun ternyata perjalanan Age of Empires masih belum berakhir. Kira-kira empat tahun selepas momen itu, Microsoft Studios secara mendadak mengumumkan kelanjutan dari seri ini. Mereka memberinya judul sederhana, Age of Empires IV.

Pengumuman Age of Empires IV dilakukan lewat Twitter, dibarengi dengan publikasi trailer di YouTube. Untuk sekarang, detail mengenai permainan tersebut masih sangat sedikit, termasuk aspek gameplay-nya. Namun ada cukup banyak hal menarik yang berhasil saya ekstrak dari beberapa sumber berbeda.

Pertama, Microsoft menunjuk Relic Entertainment sebagai pengganti Ensemble Studios untuk mengembangkan Age of Empires IV. Relic ialah nama familier bagi kalangan pencinta RTS PC. Mereka ini memupuk reputasi melalui karya-karya legendaris semisal Homeworld, Company of Heroes dan seri Warhammer 40,000: Dawn of War. Di website, Relic mengungkapkan kegembiraan karena bisa jadi bagian dari warisan Age of Empires serta rasa bangga telah diberi tanggung jawab buat mengerjakan sekuel ini.

Menakar dari trailer sepanjang satu setengah menit tersebut, tampaknya Age of Empires IV tidak hanya fokus pada satu era, dapat Anda lihat dari jenis-jenis pasukan yang ada di sana: penduduk asli Amerika, Redcoat Inggris, legion Romawi, samurai Jepang dan lain-lain. Semoga saja, permainan ini mengusung gameplay RTS tradisional dan bukan sekedar real-time tactics; yang artinya mengharuskan pemain mengelola hampir semua aspek – dominasi militer, ekonomi hingga pengumpulan sumber daya.

Age of Empires IV bukanlah satu-satunya proyek Age of Empires yang sedang Microsoft Studios godok. Di E3 2017, sang publisher sempat menyingkap Age of Empires: Definitive Edition, upaya remaster permainan Age of Empires pertama. Selain itu, Microsoft juga punya agenda untuk me-remaster game kedua dan ketiganya.

Waktu rilis Age of Empires IV masih belum diketahui. Yang jelas, game ini akan menjadi permainan eksklusif Windows 10. Jika tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri untuk mengakses sesi tes beta di situs Age of Empires.

Via PC Gamer.

Microsoft Akan Hidupkan Kembali Seri Game Strategi Klasik, Apakah Itu?

Sebelum Valve mendominasi pasar, Microsoft sudah lebih dulu berkecimpung di industri gaming. Ada lebih dari 130 IP video game dipegang oleh mereka. Tapi semenjak Microsoft mengalihkan fokus ke Xbox dan home console current-gen, genre strategi yang biasa menjadi andalan lama-lama terabaikan. Kabar baiknya, tak semua harapan penggemar strategi sirna begitu saja. Continue reading Microsoft Akan Hidupkan Kembali Seri Game Strategi Klasik, Apakah Itu?

Microsoft Akhirnya Resmi Menonaktifkan Age of Empires Online

Age of Empires adalah salah satu franchise game strategi klasik yang begitu dicintai. Semenjak diluncurkan di tahun 1997, ia telah menghasilkan tujuh game penerus dan tiga buah judul spin-off. Dan Age of Empires Online merupakan inkarnasi terakhir seri yang dipopulerkan oleh developer Ensemble Studios itu. Continue reading Microsoft Akhirnya Resmi Menonaktifkan Age of Empires Online