IDN Media Receives Series C Funding Led by EV Growth

IDN Media today (08/1) has announced the series C funding led by EV Growth – a joint venture capital of East Ventures, Sinar Mas, and Yahoo! Japan; special for advanced funding. Participated also in this round True Digital & Meria Platform (part of Charoen Pokphand group, Thailand) and LINE Ventures. The nominal hasn’t been informed.

The additional funding is to be allocated to fasten the platform development with “nationwide hyperlocal” strategy, to boost product / technology offering, and explore the acquisition / strategic partnership. In terms of strategic partnership, IDN Media provides seed funding to Cetaku startup and collaborates with Rappler Indonesia.

Winston Utomo, IDN Media’s Founder & CEO said the series C funding is a beginning to realize the long-term vision.

“The series C funding is a crucial event in our journey. A mission to be the voice of millennials and gen Z is our current homework. We’ll keep working hard to be a company which brings positive impact in public,” he said.

William Utomo, as the other founder and also IDN Media’s COO stated the rapid business growth, supported by reliable team.

“In terms of business, we’ve been partnered with more than 2000 brands in the last 12 months to help business development by connecting them to our audience. We’ll keep improving the technology / product offering,” he added.

Winston and William Utomo, IDN Media's Founders / IDN Media
Winston and William Utomo, IDN Media’s Founders / IDN Media

IDN Media was founded in June 8th, 2014 in Surabaya by Utomo brothers. They currently operating five business units consist of four digital media (IDN Times, Popbela, Popmama, and Yummy) with three business agency (IDN Creative, IDN Event, and IDN Creator Network).

Wilson Cuaca, Managing Partner EV Growth said, “I know IDN Media will grow into a big company since I met Winston and William for the first time. They’re not only have vision but also strong in implementation and operation. They have a great and loyal user base, and the most important one, they’ve created a healthy and sustainable business.

Kay Lim, Head of LINE Ventures also performed a speech. He appreciates IDN Media’s significant growth in such short time. He believes, along with LINE and other partners, IDN Media can create a revolution of media industry and become the biggest digital media in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Dapatkan Pendanaan Seri C yang Dipimpin EV Growth

IDN Media hari ini (08/1) mengumumkan perolehan pendanaan seri C yang dipimpin oleh EV Growth – perusahaan modal ventura patungan East Ventures, Sinar Mas dan Yahoo! Jepang; dikhususkan untuk pendanaan tahap lanjut. Turut berpartisipasi dalam putaran ini True Digital & Media Platform (bagian dari grup Charoen Pokphand, Thailand) dan LINE Ventures. Tidak diinfokan mengenai nominal dana yang berhasil dibukukan.

Modal tambahan ini akan difokuskan IDN Media untuk mempercepat pertumbuhan platform melalui strategi “nationwide hyperlocal“, memajukan penawaran produk/teknologi, dan mengeksplorasi kemitraan strategis/akuisisi. Soal kemitraan strategis, tahun 2018 IDN Media memberikan pendanaan awal kepada startup Cetaku dan menjalin kolaborasi dengan Rappler Indonesia.

Founder & CEO IDN Media Winston Utomo menyampaikan, pendanaan seri C yang didapat merupakan permulaan untuk memulai visi jangka panjang yang telah dimiliki.

“Pendanaan seri C ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami. Misi untuk menjadi suara milenial dan gen Z menjadi pekerjaan yang sedang kami jalankan. Kami akan terus bekerja sangat keras untuk menjadi perusahaan yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujar Winston.

Sementara itu pendiri lainnya yang juga merupakan COO IDN Media, William Utomo, menyampaikan bahwa pertumbuhan bisnis setahun terakhir cukup pesat, didorong oleh tim yang andal.

“Dalam hal bisnis, di 12 bulan terakhir kami telah bekerja sama dengan lebih dari 2000 brand untuk membantu menumbuhkan bisnis mereka dengan menghubungkan dengan audiens kami. Ke depan kami berupaya terus meningkatkan penawaran produk dan teknologi,” sambut William.

Founder IDN Media
Founder IDN Media, Winston dan William Utomo / IDN Media

IDN Media didirikan pada 8 Juni 2014 di Surabaya oleh Utomo bersaudara. Saat ini IDN Media mengoperasikan lima unit bisnis digital yang terdiri dari empat media digital (IDN Times, Popbela, Popmama, dan Yummy) serta tiga bisnis agensi (IDN Creative, IDN Event dan IDN Creator Network).

Managing Partner EV Growth Willson Cuaca menyampaikan, “Saya tahu IDN Media akan menjadi sangat besar sejak hari pertama bertemu dengan Winston dan William. Mereka tidak hanya visioner, tetapi juga sangat kuat dalam pelaksanaan dan operasional. Mereka memiliki basis pengguna besar dan loyal, dan yang terpenting mereka telah menciptakan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.”

Kay Lim, Head of LINE Ventures turut menyampaikan sambutannya. Ia mengapresiasi pertumbuhan signifikan IDN Media dalam waktu yang relatif singkat. Ia meyakini, bersama LINE dan mitra lainnya, IDN Media dapat merevolusi industri media dan menjadi media digital terbesar di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Valuklik Kini di Bawah Naungan Dentsu Aegis Network, Merger dengan iProspect

Agensi digital Valuklik hari ini mengumumkan telah menandatangani kesepakatan definitif untuk menyatukan operasional mereka dengan Dentsu Aegis Network, perusahaan pemasaran digital dan media global, serta melakukan merger dengan iProspect. Pasca penggabungan, Valuklik akan berganti nama menjadi iProspect Valuklik, konsolidasi kekuatan ini dinilai akan menambah skala signifikan terhadap kapabilitas jaringan kerja, kekuatan teknologi, dan mengukuhkan posisi sebagai market leader dalam pertumbuhan pasar yang tinggi di digital performance marketing.

Brand Valuklik, Pinnacle, sebuah unit khusus untuk analisis dan salah satu mitra penjualan terbesar Google Analytics & solutions partner di Indonesia juga akan bergabung dengan iProspect dan berganti nama menjadi iProspect Pinnacle.

“Bergabung dengan Valuklik akan memungkinkan iProspect untuk memberikan hasil bisnis  transformatif yang sesungguhnya kepada setiap klien di pasar Asia Tenggara yang sangat disruptif. Penggabungan kekuatan ini sangat penting untuk memperkuat posisi kami di Indonesia dan kami telah menemukan mitra terbaik pada diri Cleo, Rahul dan tim mereka,” ujar Joanna Catalano, CEO iProspect Asia Pacific.

Didirikan pada tahun 2012 oleh Cleosent Randing, Valuklik fokus memberikan solusi pemasaran berbasis data driven, large scale enterprise SEO, transformasi digital dan data & analisis. Agensi ini memberikan layanan pemasaran digital di semua digital media channels – search, social media, programmatic media, dan performance content.

“Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat di dunia dan nomor satu penggerak pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, sehingga membuat Indonesia menjadi prioritas kami untuk melangkah maju ke depan. Dengan prospek pertumbuhan jangka menengah dan jangka panjang yang sangat baik – terutama dalam digital advertising, kami melaju ke skala yang cukup besar dengan perbedaan yang substansial di pasar ini,” sambut CEO Dentsu Aegis Network Asia Tenggara Dick van Motman.

Motman melanjutkan, “Valuklik membawa serta kemampuan yang kuat dalam kinerja marketing and search, serta skala yang dibutuhkan di mana hal ini sangat penting untuk mempercepat bisnis kami. Konsolidasi kekuatan kami dengan Valuklik memenuhi semua kriteria yang kami harapkan dan sejalan dengan perkembangan yang kami inginkan setelah kami melakukan akuisisi terhadap Dwi Sapta, hal ini membuat kami semakin mantap untuk menawarkan layanan dan manajemen digital performance melalui talenta tim kami di sana.”

Lima Kesalahan Saat Melakukan Pemasaran Melalui Media Sosial

Media sosial saat ini sudah menjadi salah satu media paling ampuh dan banyak digunakan oleh startup untuk mempromosikan dan melakukan engagement dengan pelanggan. Namun demikian dari sekian banyak akun media sosial yang banyak beredar saat ini, masih banyak startup yang masih salah menerapkan cara yang tepat.

Artikel berikut ini akan membahas 5 kesalahan yang masih dilakukan oleh brand hingga startup saat melancarkan kegiatan promosi melalui media sosial, belajar dari CEO Tatu, agensi media sosial di Amerika Serikat.

Tidak memprioritaskan media sosial

Salah satu kesalahan yang masih banyak dilakukan oleh startup saat berencana untuk melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah tidak memprioritaskan kegiatan ini dengan optimal dan menyerahkan pengerjaannya kepada fresh graduate atau kalangan millennial. Kebanyakan startup menganggap kalangan millennial yang baru memasuki bursa tenaga kerja saat ini memiliki pengalaman dan wawasan yang cukup baik terkait dengan media sosial, namun faktanya kurangnya pengetahuan hingga rendahnya pendekatan yang mereka kuasai terkait dengan kegiatan pemasaran, menjadikan akun media sosial Anda kurang optimal.

Untuk bisa memiliki akun media sosial yang aktif dan menarik, perkerjakan tenaga ahli yang memiliki wawasan hingga pengalaman yang cukup terkait dengan pengelolaan media sosial.

What happens on social media has real consequences for your brand. It deserves every bit as much attention as your pricing strategy or your branding.

Fokus kepada jumlah pengguna, interaksi hingga konversi

Kesalahan lain yang masih banyak dilakukan oleh startup saat melancarkan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah, terlalu fokus dengan hasil seperti mendapatkan pengikut dalam jumlah tertentu, jumlah like setiap postingan, click-throughs hingga conversions.

Strategi yang paling tepat saat melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah untuk selalu “menghormati” target pengguna Anda di media sosial. Yang perlu diingat adalah kebanyakan dari mereka menggunakan media sosial untuk berbagi foto hingga informasi kepada teman hingga keluarga, sifat personal tersebut yang harus dihormati. Sehingga ketika startup Anda ingin menyisipkan sebuah info atau promo, upayakan untuk membuat kegiatan tersebut secara relevan dan tidak mengganggu target pengguna Anda saat melihat update terbaru di media sosial.

It’s great to have a narrative, but it has to have value to the people you’re talking to as well as yourself,” is how Janet expresses it.

Tidak menggunakan kalimat yang “mengajak” dan kasual

Kesalahan lain yang banyak dilakukan oleh startup hingga brand saat melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan media sosial adalah penggunaan kalimat yang terlalu “menjual” dan tidak bersifat personal. Kalimat baku yang biasa digunakan saat melakukan promosi di media konvensional kerap dilakukan. Hal tersebut dinilai salah dan tidak bersifat dua arah.

Kegiatan pemasaran yang baik adalah informasi yang bersifat seperti percakapan dan mampu mengajak target pengguna Anda masuk dan terlibat dari percakapan tersebut. Hindari kegiatan yang terlalu hard selling dan fokus kepada konten yang menarik dan engaging.

It’s about conversation, not spamming people with the same old messaging.

Tidak membuat konten yang relevan

Sebelum Anda melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial, kenali dulu brand Anda dan siapa target pengguna yang tepat. Kemudian lancarkan kegiatan pemasaran berupa foto, video hingga kalimat sederhana yang relevan dengan target pengguna Anda. Jangan sebarkan promosi tersebut secara acak, namun tentukan siapa pengguna media sosial yang membutuhkan dan mencari layanan atau produk startup Anda.

If it doesn’t resonate, or if they feel like it’s automated and there’s no human behind it, they are not going to respond to you.

Lebih fokus kepada kuantitas bukan kepada kualitas

Saat ini sudah banyak layanan berbayar yang bisa digunakan oleh startup hingga brand untuk mempercepat pertumbuhan akun media sosial. Dari semua layanan tersebut pastinya akan memberikan hasil yang cukup pasti mulai dari follower hingga jumlah like, namun yang perlu dicermati adalah, peningkatan jumlah tersebut belum menjamin jumlah pengikut akun media sosial Anda bakal memiliki relasi atau koneksi dengan brand yang Anda miliki. Untuk itu agar kegiatan Paid Promotion Anda bisa berjalan dengan baik secara optimal, jaga kualitas konten agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

It doesn’t matter how big your following is. It’s about how much they care about you

Understanding Digital Campaigns in Indonesia

Naning Utoyo is a Singapore-based researcher at MRM Worldwide. As part of her tasks, she’s responsible for finding out about the way digital campaigns in Indonesia are conducted. Although she is an Indonesian, she has spent much of her professional career overseas and to understand the digital scene better, she solicited comments and opinions from digital strategists and advertising practitioners in the country and was kind enough to share her findings, thoughts, and discussions, with DailySocial.

Continue reading Understanding Digital Campaigns in Indonesia