Mophie Luncurkan Battery Case untuk Galaxy S8 dan S8 Plus

Layar merupakan salah satu komponen yang paling rakus daya pada smartphone. Semakin besar dan semakin tinggi resolusi layar sebuah ponsel, semakin boros pula baterainya. Galaxy S8 dan S8 Plus dengan layar masifnya tidak luput dari masalah ini, dan kalau Anda merasa power bank kurang praktis, battery case mungkin bisa menjadi alternatif yang lebih ideal.

Produsen aksesori ternama, Mophie, baru saja merilis battery case khusus untuk Galaxy S8 dan S8 Plus. Selain tentunya memberikan proteksi terhadap bodi serba kaca milik handset unggulan Samsung tersebut, casing ini juga akan menyuplai daya ekstra sebesar 2.950 mAh – 3.300 mAh untuk varian S8 Plus.

Secara fisik, casing ini memiliki dimensi 73,3 x 160 x 17,6 mm, dengan bobot sekitar 105 gram. Charging-nya mengandalkan sambungan USB-C, namun yang menarik adalah bagaimana casing ini akan memprioritaskan baterai milik ponsel Anda terlebih dulu setiap kali di-charge bersama-sama.

Tidak kalah menarik adalah kompatibilitas casing ini dengan Qi wireless charger apapun, termasuk keluaran Samsung sendiri – meskipun charging-nya hanya berlangsung dalam kecepatan standar. Andai Anda punya Mophie Charge Force, charging bakal jadi lebih praktis karena casing dapat menempel via magnet.

Buat pengguna Galaxy S8 dan S8 Plus yang tertarik, Mophie sekarang sudah memasarkan battery case ini seharga $100.

Sumber: The Verge.

Samsung DeX Hadirkan Fitur ala Microsoft Continuum pada Galaxy S8 dan S8 Plus

Bertepatan dengan peluncuran Galaxy S8 dan S8 Plus, Samsung rupanya turut mengumumkan sebuah aksesori yang cukup mengundang perhatian. Namanya Samsung DeX, dan fungsi utamanya adalah mengubah tampilan sistem operasi ponsel menjadi mirip Windows atau macOS di layar eksternal.

Konsep yang ditawarkan Samsung DeX ini sejatinya bukan hal baru; Microsoft memulainya dengan fitur Continuum pada Lumia 950, dan belum lama ini developer Remix OS juga mengumumkan fitur serupa.

Tampak depan Samsung DeX Station / Samsung
Tampak depan Samsung DeX Station / Samsung

Cara kerjanya pun mirip-mirip: sambungkan DeX Station ke TV atau monitor via HDMI, lalu tancapkan Galaxy S8 atau S8 Plus Anda. Seketika itu juga, tampilan sistem operasi Android yang sudah sangat kita kenal berubah jadi menyerupai Windows, lengkap dengan sejenis tombol Start untuk mengakses seluruh aplikasi yang ter-install.

Selanjutnya, pengguna tinggal menyambungkan mouse dan keyboard ke DeX Station, bisa lewat USB atau Bluetooth. Manfaat yang ditawarkan tentu saja berkaitan dengan aspek produktivitas dan multitasking, dimana pengguna jadi bisa menjalankan beberapa aplikasi dalam jendela yang terpisah secara bersamaan.

Samsung bilang semua aplikasi Android bisa dijalankan dalam mode desktop ini, namun yang paling optimal untuk sekarang ini baru aplikasi-aplikasi buatan Microsoft dan Adobe. Semua jendela aplikasi dapat dibesar-kecilkan seperti di perangkat desktop, dan browser-nya pun akan menampilkan situs dengan tampilan desktop secara default.

Ponsel akan di-charge selama terpasang pada Samsung DeX Station / Samsung
Ponsel akan di-charge selama terpasang pada Samsung DeX Station / Samsung

Menarik juga untuk diketahui adalah selama ponsel menyambung ke DeX Station, baterainya akan terus terisi berkat integrasi teknologi adaptive fast charging. Lebih lanjut, Samsung juga telah membekali DeX dengan sebuah kipas pendingin guna memastikan ponsel yang tersambung tidak kepanasan. Port Ethernet juga tersedia seandainya tidak ada jaringan Wi-Fi yang bisa digunakan.

Samsung DeX rencananya bakal dipasarkan bersamaan dengan Galaxy S8 dan S8 Plus. Informasi harganya belum tersedia, namun Samsung berniat untuk membundelnya bersama Galaxy S8 di beberapa kawasan.

Sumber: Samsung.