AMD Ungkap GPU Radeon RX 6000 Series, Siap Bersaing Melawan Nvidia di Segmen High-end

2020 resmi menjadi tahun pembuktian bagi AMD. Belum lama ini, lewat Ryzen 5000 Series, AMD membuktikan bahwa prosesor bikinan mereka bisa mempunyai performa gaming yang lebih kencang daripada Intel. Sekarang, AMD ingin membuktikan bahwa mereka juga bisa bersaing melawan Nvidia di segmen kartu grafis high-end.

Sebelumnya, mari kita mengingat kembali penawaran terbaru yang Nvidia umumkan di bulan September kemarin. Kala itu, Nvidia memperkenalkan tiga kartu grafis yang dibangun di atas arsitektur Ampere: RTX 3070, RTX 3080, dan RTX 3090. Di posisi paling rendah dengan banderol $499, RTX 3070 diklaim punya performa yang sama, atau bahkan melampaui RTX 2080 Ti yang dihargai $1.200, dan klaim itu sudah dibuktikan oleh banyak reviewer baru-baru ini.

AMD di sisi lain tidak punya GPU yang sanggup menyaingi RTX 2080 Ti. GPU terkuat mereka sebelum ini, Radeon VII, hanya mampu bersaing melawan RTX 2080 biasa, dan kartu tersebut pun sudah di-discontinue sejak lama. Yang masih dijual sampai sekarang adalah Radeon RX 5700 XT, tapi kartu tersebut hanya menduduki level yang sama seperti RTX 2070.

Kondisinya berubah drastis pasca peluncuran Radeon RX 6000 Series pada tanggal 28 Oktober kemarin. Dengan memaksimalkan arsitektur barunya, RDNA 2, AMD tak hanya berniat menggulingkan RTX 2080 Ti, tapi juga RTX 3090 sekaligus. Kedengarannya mungkin kelewat ambisius, tapi itulah kesan yang saya dapat setelah menyimak presentasi AMD.

Sama seperti Nvidia, AMD turut menyingkap tiga kartu grafis baru: RX 6800, RX 6800 XT, dan RX 6900 XT. Berikut spesifikasi lengkap ketiganya:

AMD Radeon RX 6800

AMD Radeon RX 6800 XT

AMD Radeon RX 6900 XT

Compute Unit

60

72

80

Base Clock

1.815 MHz

2.015 MHz

2.015 MHz

Boost Clock

2.105 MHz

2.250 MHz

2.250 MHz

VRAM

16 GB GDDR6

16 GB GDDR6

16 GB GDDR6

Memory Bus Width

256-bit

256-bit

256-bit

Infinity Cache

128 MB

128 MB

128 MB

Total Board Power

250 W

300 W

300 W

Jadwal Rilis

18 November 2020

18 November 2020

8 Desember 2020

Harga

$579

$649 $999

Melihat tabel di atas, Anda mungkin langsung bertanya-tanya mengenai Infinity Cache. AMD menggambarkan teknologi ini berfungsi layaknya L3 cache di prosesor, dan pada praktiknya mampu menggenjot performa selagi menekan konsumsi daya. AMD mengilustrasikan bahwa kombinasi memory bus 256-bit plus Infinity Cache pada RX 6000 Series mampu menghasilkan bandwith dua kali lebih besar daripada memory bus 384-bit, tapi di saat yang sama konsumsi dayanya tercatat cuma 90%.

Kalau bicara benchmark, AMD mengklaim RX 6800 menawarkan performa rata-rata 18 persen lebih baik daripada RTX 2080 Ti, dan ini menempatkannya di level yang hampir sama seperti RTX 3070 meski harganya terpaut $80. Lalu untuk RX 6800 XT, AMD cukup berbangga kinerjanya mampu menyaingi RTX 3080 selagi mengonsumsi daya yang lebih rendah.

Terakhir, ada RX 6900 XT yang siap berkompetisi secara langsung melawan RTX 3090. Dalam beberapa permainan, RX 6900 XT bahkan mencatatkan selisih frame rate yang cukup banyak dibanding RTX 3090. Semua itu lagi-lagi dengan efisiensi energi yang lebih baik dan harga jual yang jauh lebih terjangkau.

Juga sangat menarik adalah teknologi yang AMD juluki dengan istilah Smart Access Memory. Idenya adalah, kita bisa mendapatkan performa yang lebih baik lagi jika menandemkan GPU RX 6000 Series dengan prosesor Ryzen 5000 Series dan motherboard B550 atau X570. Berdasarkan pengujian internal AMD, peningkatan performanya berkisar antara 5 – 11 persen di beberapa game.

Dari kacamata sederhana, teknologi ini memungkinkan prosesor Ryzen 5000 Series untuk mendapat akses penuh atas memory yang dimiliki GPU RX 6000 Series demi semakin meminimalkan bottleneck. Tanpa Smart Access Memory, prosesor cuma bisa mengakses 256 MB dari total VRAM yang tersedia.

Terakhir, AMD tidak lupa memastikan kalau RX 6000 Series mendukung teknologi ray tracing sepenuhnya dengan merujuk pada API DirectX 12 Ultimate. AMD juga sempat menyinggung sedikit soal Super Resolution, yang sepintas terdengar seperti ekuivalen dari teknologi DLSS besutan Nvidia. Sayang AMD belum mau berbicara lebih jauh soal ini.

Kalau melihat jadwal peluncurannya, November 2020 bakal menjadi salah satu tahun paling menarik di sepanjang sejarah gaming, terlepas dari pengaruh besar pandemi COVID-19. Selain kedatangan dua console next-gen sekaligus, kita juga bakal disambut oleh sederet komponen PC baru dari berbagai kubu.

Sumber: AMD dan AnandTech.

AMD Radeon Software Versi Terbaru Hadirkan Sederet Fitur Menarik Macam Dynamic Resolution dan Streaming via Seluler

Gamer PC yang mengikuti perkembangan hardware sejak lama pasti tahu bahwa untuk urusan driver atau software, Nvidia masih jauh lebih unggul ketimbang AMD. Namun beberapa tahun terakhir ini AMD terus menunjukkan kemajuan pesat di ranah tersebut, dan buktinya bisa kita lihat pada AMD Radeon Software Adrenalin 2020 Edition yang baru saja dirilis.

Dulunya bernama Catalyst Control Center, Radeon Software kini telah berevolusi menjadi aplikasi gaming yang komprehensif. Pada versi terbarunya ini, interface-nya tampak jauh lebih modern sekaligus lebih mudah dinavigasikan. Untuk mengaksesnya, pengguna tinggal mengklik tombol Alt+R pada keyboard, dan ini berlaku bahkan saat sedang di dalam game.

Dari sekian banyak fitur baru yang ditawarkan, salah satu yang paling menarik adalah Radeon Boost. Fitur ini pada dasarnya merupakan teknik dynamic resolution, yang akan aktif dengan sendirinya ketika sistem mendeteksi pergerakan cepat melalui input mouse. Selagi aktif, resolusi layar akan diturunkan, lalu dikembalikan lagi ke asalnya ketika tak ada lagi pergerakan cepat yang terbaca.

Pergantian resolusi secara dinamis itu diyakini mampu meningkatkan performa sampai 23% jika dirata-rata. Pengaruhnya pada kualitas gambar juga kecil, karena sekali lagi resolusinya hanya akan turun ketika aksi-aksi cepat sedang berlangsung di dalam game. Juga perlu dicatat, Radeon Boost tidak akan aktif apabila game-nya sendiri tidak mendukung fitur tersebut.

Yang kedua, ada penyempurnaan terhadap fitur streaming game AMD Link. Sebelum ini, streaming game di PC melalui ponsel hanya bisa dilakukan apabila terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sama. Sekarang, streaming dapat dilancarkan di mana saja, bahkan selagi ponsel atau tablet hanya terhubung ke jaringan seluler saja.

AMD Radeon Software Integer Display Scaling

Ketiga, Radeon Software kini menawarkan fitur Integer Display Scaling. Dari kacamata sederhana, fitur ini dimaksudkan supaya gamegame retro tetap terlihat tajam meski gambarnya pixelated. AMD bilang bahwa ini merupakan salah satu fitur yang paling dinanti-nanti oleh konsumennya.

Sejatinya masih banyak fitur yang ditawarkan versi terbaru Radeon Software, namun terlalu panjang seandainya saya bahas semua di sini. Singkat cerita, kalau PC Anda menggunakan GPU bikinan AMD, software ini wajib diunduh demi memaksimalkan kinerja sekaligus menikmati fitur-fitur lengkapnya.

Sumber: PC Gamer dan AMD.

AMD Radeon RX 5500 Siap Tantang GTX 1650 di Segmen GPU Kelas Budget

Kabar gembira bagi para gamer PC yang hendak melakukan upgrade tapi terkendala soal budget. AMD baru saja memperkenalkan Radeon RX 5500, seri kartu grafis terbarunya untuk segmen menengah ke bawah.

Kalau dibandingkan dengan penawaran dari kubu hijau (Nvidia), RX 5500 duduk di kelas yang sama seperti GeForce GTX 1650, kelas yang menargetkan pengalaman gaming yang mulus di resolusi tidak lebih dari 1080p. AMD bahkan tidak segan menyebut performa RX 5500 lebih unggul ketimbang GTX 1650.

Sama seperti seri RX 5700 yang belum lama ini mendarat di pasar tanah air, RX 5500 juga menggunakan arsitektur RDNA sebagai basisnya, dengan proses fabrikasi 7 nm. Dimensi penampang chip-nya lebih kecil ketimbang milik RX 5700, dan jumlah transistor di dalamnya pun juga lebih sedikit (6,4 miliar dibanding 10,3 miliar).

AMD Radeon RX 5500

Seri ini hadir dalam dua varian: RX 5500 untuk PC, RX 5500M untuk laptop. Spesifikasi keduanya tergolong mirip, dengan 22 compute unit dan 1.408 GPU core. Yang berbeda adalah clock speed serta kapasitas VRAM-nya; RX 5500 dengan pilihan 4 atau 8 GB, sedangkan RX 5500M hanya 4 GB. TDP-nya tercatat 150 W untuk RX 5500, sedangkan RX 5500M belum dirincikan.

Namun yang lebih penting adalah hasil ‘terjemahan’ dari angka-angka tersebut. Untuk game AAA yang masih tergolong baru macam Monster Hunter: World dan Borderlands 3, RX 5500 disebut siap menyajikannya secara mulus di angka 60 fps. Lalu untuk game esport macam Apex Legends, RX 5500 bahkan bisa mencapai angka 90 fps.

Sangat disayangkan AMD belum mengumumkan harga jual untuk seri RX 5500 ini. Kemungkinan besar harganya berada di tengah-tengah GTX 1650 dan GTX 1660, yakni di kisaran $150 – $200.

Untuk alternatif yang lebih bertenaga, baca juga Review AMD Ryzen 9 3900X dari tim redaksi Dailysocial Gadget.

Sumber: PC Gamer.

Cuma $200, Kartu Grafis Terbaru AMD Siap Tangani VR Gaming

Seperti yang kita tahu, VR gaming itu membutuhkan biaya besar. Headset-nya saja (Oculus Rift) berharga $600, sedangkan kartu grafis yang dibutuhkan minimal adalah AMD Radeon R9 290 seharga $340 – biayanya bisa lebih bengkak lagi kalau Anda memilih headset HTC Vive dan GPU Nvidia GeForce GTX 970.

Lalu tidakkah ada alternatif yang lebih terjangkau untuk bisa menikmati VR gaming? Well, untuk headset-nya sejauh ini Anda baru terbatas pada Rift atau Vive. Namun soal kartu grafis, AMD ternyata sudah menyiapkan alternatif yang amat sangat menarik.

Memanfaatkan panggung Computex 2016, AMD dengan bangga mengumumkan Radeon RX 480, kartu grafis terbarunya yang ditujukan untuk menekan ongkos yang dibutuhkan dalam VR gaming. Memangnya semurah apa? Dengan modal $200 saja, Anda sudah bisa meminang kartu grafis VR-ready yang satu ini.

AMD Radeon RX 480 dirancang dengan proses fabrikasi 14 nanometer / AMD
AMD Radeon RX 480 dirancang dengan proses fabrikasi 14 nanometer / AMD

RX 480 dirancang menggunakan arsitektur Polaris yang memang dikhususkan untuk PC desktop kelas mainstream. Anda tidak boleh membandingkannya dengan arsitektur Pascal milik Nvidia karena keduanya memang beda kelas. Kalau Nvidia mengincar konsumen kelas high-end, AMD lebih nyaman menyasar kelas menengah yang harus pandai-pandai mengatur budget.

Terlepas dari itu, AMD Radeon RX 480 ini tetap saja sangat menarik di mata konsumen. Spesifikasi lengkapnya masih belum dirincikan saat ini, namun bisa dipastikan nantinya ada varian dengan memory 4 GB dan 8 GB. Pemasarannya sendiri diperkirakan akan berlangsung mulai akhir bulan Juni.

Bukan, RX 480 bukanlah GPU tercepat yang pernah AMD buat – kalau itu yang Anda cari, sebaiknya Anda menengok Radeon Pro Duo. Ini merupakan kartu grafis yang bisa menangani VR gaming dengan harga paling terjangkau sejauh ini.

Sumber: AMD dan PC Gamer.

Gizmo 2, Single Board PC Imut dengan Prosesor AMD

Pada tanggal 24 hingga 26 Februari 2015 ini, sebuah perhelatan bernama Embedded World Conference akan diadakan di Nuremberg, Jerman. Sekilas tidak ada yang istimewa dari sebuah konferensi yang khusus diadakan untuk para developer tersebut, namun sebuah perusahaan non-profit bernama GizmoSphere akan memamerkan sebuah single board yang diotaki dengan prosesor AMD, perangkat tersebut bernama Gizmo 2.
Continue reading Gizmo 2, Single Board PC Imut dengan Prosesor AMD