Capaian dan Target Layanan Marketplace Sejasa

Layanan on-demand yang menghadirkan pilihan beragam jasa sampai saat ini masih menjadi bisnis yang cukup marak digerakkan di tanah air. Ada Seekmi, Beres.id, Ahlijasa dan Sejasa.

Tentu banyak alasan mengapa akhirnya banyak startup yang mencoba bermain dalam industri ini, mulai dari isu sulitnya mendapatkan jasa di kawasan perumahan dan apartemen, hingga potensi yang ada terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Dari pantauan yang ada, saat ini sudah banyak startup layanan on-demand yang menghadirkan beragam jasa hanya memfokuskan beberapa jasa yang populer saja, seperti laundry, pemeliharaan AC dan asisten rumah tangga. Hanya beberapa startup saja yang kemudian serius untuk menghadirkan beragam layanan jasa, salah satunya adalah Sejasa.

Meskipun terbilang baru, tepatnya baru lahir di bulan Oktober 2015, marketplace jasa dari RecomN Technologies Pte Ltd ini ternyata masih tetap fokus dalam hal pilihan jasa yang diberikan. Mulai dari jasa perbaikan AC, renovasi rumah, catering, dan banyak lainnya. Hingga akhir Desember 2016 ini Sejasa mengklaim telah memiliki 115 kategori, dari 13 ribu penyedia jasa. Untuk pengguna aktif saat ini, Sejasa mengklaim memiliki sekitar 10 ribu lebih pengguna aktif setiap bulannya.

Proses pemberian ulasan pengguna

Selama ini Sejasa mengandalkan sepenuhnya ulasan dari pengguna untuk menentukan kualitas dari penyedia jasa yang bermitra dengan Sejasa. Sejasa berusaha untuk mengumpulkan ulasan dan pemberian rating dari pengguna agar bisa menentukan kualitas dan penilaian dari masing-masing penyedia jasa secara objektif. Sejasa juga mengajak lebih banyak pengguna untuk memberikan ulasan usai jasa digunakan.

“Proses pemberian rating dapat dilakukan oleh customer setelah customer melakukan pemesanan di Sejasa, dan kami juga melakukan quality control untuk memastikan review tersebut valid,” kata Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya kepada DailySocial.

Saat ini Sejasa baru bisa digunakan di desktop, mobile site dan aplikasi mobile platform Android. Untuk iOS sendiri Sejasa melihat belum ada rencana pasti akan dirilis dalam versi iOS.

“Kemungkinan akan launch pada tahun 2017, tetapi saat ini fokus kami tetap pada platform Android. Hal ini dikarenakan penyedia jasa kami yang menggunakan iOS jumlahnya kurang dari 10%,” kata Anthony.

Untuk tahun 2017 mendatang masih banyak rencana yang akan dilancarkan oleh Sejasa, di antaranya adalah terus meningkatkan kualitas layanan dan proses pembayaran.

“Saat ini average rating penyedia jasa kami adalah 4.4/5, selain itu kami ingin mencapai positive unit economics dan tentunya meningkatkan adopsi dari sistem escrow kami melalui SejasaPay,” pungkas Anthony.

Application Information Will Show Up Here

Menilik Persaingan Marketplace Jasa di Indonesia

Persaingan industri startup di Indonesia masih belum benar-benar stabil. Artinya semua pemain di dalamnya masih terbuka peluangnya untuk menjadi top leader di sektor masing-masing. Salah satu sektor yang potensial untuk terjadi persaingan sengit di dalamnya adalah layanan on-demand untuk jasa. Meski belum sepopuler layanan ojek atau pesan antar barang (atau makanan) layanan jasa ini berpotensi untuk menjadi besar. Alasannya sederhana, karena semua membutuhkan kemudahan.

Seperti kita tahu bersama di awal kemunculannya startup yang memberikan layanan on-demand masih belum begitu dipandang dan populer. Kini dengan inovasi berupa aplikasi mobile dan layanan yang semakin beragam layanan ojek ini tak lepas dari keseharian masyarakat. Demikian pula saya prediksikan untuk layanan jasa.

Di Indonesia setidaknya ada beberapa nama yang sudah mulai menunjukkan eksistensinya di sektor ini. Sebut saja Sejasa, Seekmi, dan juga Beres. Meski hanya Seekmi yang asli dari Indonesia tapi semuanya masih berpeluang menjadi penguasa di sektor ini.

Indonesia seperti di kebanyakan sektor merupakan pasar yang cukup seksi. Selain penduduknya yang mencapai ratusan juta penetrasi penggunaan teknologi dalam hal ini smartphone dan internet juga terbilang cukup tinggi. Sejasa, Seekmi, dan Beres harus segera mulai mendekat ke publik Indonesia, baik penyedia jasa maupun calon pelanggan mereka.

[Baca juga: Kiat Sukses Sejasa Utamakan Standardisasi Kualitas Produk dan Layanan]

Dua nama pertama kebetulan pernah diulas di DailySocial. Keduanya sepakat standarisasi atau lebih tepatnya memastikan kualitas penyedia jasa adalah menjadi yang utama. Kedua juga kebetulan menerapkan sistem rating dan review yang tentunya sesuai sehingga data yang terpampang adalah data sesungguhnya. Semua demi kenyamanan konsumen.

Kami sempat menanyakan tanggapan Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya mengenai persaingan ini. Menurutnya untuk saat ini pihak Sejasa tidak begitu khawatir dengan persaingan yang terjadi. Karena pasar di sektor masih baru sehingga proses edukasi akan lebih mudah jika dilakukan bersama.

“Untuk saat ini kami tidak begitu khawatir dengan persaingan, karena kami tidak menganggap marketplace jasa lainnya sebagai saingan. Hal ini dikarenakan marketplace jasa sebetulnya merupakan business model yang relatif baru. Kehadiran marketplace jasa lainnya justru akan membantu dalam mengedukasi market bahwa ada alternatif lain bagi customer untuk menemukan penyedia jasa terpercaya dan bagi penyedia jasa bahwa ada channel alternatif untuk mendapatkan akses ke customer baru,” jelasnya kepada DailySocial.

[Baca juga: Seekmi, Google Launchpad Accelerator, dan Fokusnya di Tahun 2016]

Hal senada juga diungkapkan CEO Seekmi Nayoko Wicaksono. Ia percaya jika di awal edukasi pengguna masih menjadi prioritas. Meyakinkan pengguna bahwa keberadaan marketplace jasa yang bisa membantu mereka akan menjadi masalah yang harus dipecahkan lebih dulu dibanding persaingan.

Selain pasar dan calon pengguna (baik itu penyedia jasa atau pemakai jasa) yang masih perlu edukasi, layanan ini juga membutuhkan model atau bentuk layanan yang mudah dan praktis. Berkaca pada keberhasilan layanan ojek aplikasi mobile tampaknya bisa menjadi model terbaik.

Selain itu, teknologi rating, review dan penyajian daftar penyedia jasa harus sesuai, atau mungkin ada unsur personalisasi. Teknologi matchmaking yang diusung Seekmi bisa menjadi terobosan tersendiri.

Untuk pasar yang baru mungkin terlalu dini untuk berbicara siapa juaranya. Yang jelas untuk saat ini siapa yang bisa bertahan, terus berinovasi dan bisa menjawab kebutuhan dan keinginan pengguna akan menjadi yang terdepan. Itulah mengapa menjamin kualitas penyedia jasa menjadi salah satu hal terpenting.

Kiat Sukses Sejasa Utamakan Standardisasi Kualitas Produk dan Layanan

Jika diminta menyebutkan konsep startup yang cukup “laku” di Indonesia mungkin online marketplace adalah salah satunya. Tak hanya barang, marketplace jasa juga sudah mulai banyak bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah Sejasa. Marketplace jasa yang merupakan bagian dari RecomN Technologies Pte Ltd ini mulai diperkenalkan ke publik tanah air pada Oktober silam. Meski belum lama hadir di Indonesia, pihak Sejasa sudah mengklaim bahwa layanan mereka merupakan pemimpin untuk sektor marketplace jasa di Indonesia.

Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya kepada Dailysocial mengungkapkan bahwa menurut data internal yang mereka miliki, sejauh ini Sejasa sudah menangani 10.000 permintaan setiap bulannya. Secara keseluruhan Anthony juga mengungkapkan bahwa sudah ada ribuan pelanggan yang menggunakan layanan Sejasa dengan pertumbuhan 40% setiap bulannya.

Di Sejasa sendiri saat ini telah melayani permintaan untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Denpasar dan memiliki sembilan puluh lebih kategori yang ditawarkan.  Mulai dari jasa perbaikan AC, renovasi rumah, catering, dan banyak lainnya. Dengan pilihan yang beragam dan teknologi yang memudahkan Sejasa berharap pelanggan bisa membantu pelanggan dalam menemukan pelanggan dengan penyedia jasa berkualitas.

“Kami menghubungkan customer yang sedang membutuhkan layanan jasa (service AC, renovasi rumah, catering, event organizer, trainer yoga, dan 90+ kategori lainnya) dengan penyedia jasa yang sesuai. Customer cukup mengisi formulir singkat untuk menjelaskan apa yang mereka butuhkan dan dalam 1 – 2 jam, akan ada hingga 6 penawaran yang masuk dari pihak penyedia jasa,” ujar Anthony.

Dengan sistem review dan verifikasi yang berlaku di sistem Sejasa, kualitas jasa dan review bisa objektif dan menjadi pertimbangan bagi pengguna lainnya. Sementara bagi penyedia jasa Sejasa memberikan cara baru untuk mendapatkan pelanggan.

“Masalah utama industri jasa ada dua, harga yang tidak transparan dan juga tidak adanya standar kualitas yang jelas. Platform Sejasa hadir sebagai solusi untuk kedua masalah utama tersebut, dibuktikan dengan customer retention rate kami yang cukup tinggi,” terang Anthony.

Menjadikan standardisasi layanan sebagai hal utama

Persaingan di segmen marketplace jasa mengharuskan siapa pun yang ada di dalamnya mempunyai keunggulan yang membedakan dengan lainnya. Demikian pula dengan Sejasa. Ketika ditanya apa yang menjadi faktor pembeda Sejasa Anthony menegaskan pembedanya ada pada standar kualitas layanan. Dengan menetapkan sistem review yang ketat Sejasa berusaha menjaga kualitas semua jasa yang ditawarkan di layanan mereka.

“Kami sangat berfokus pada standardisasi layanan melalui sistem review. Kami sangat strict dengan review dan untuk penyedia jasa yang average ratingnya di bawah angka tertentu, akan langsung kami keluarkan dari platform Sejasa. Hingga saat ini, average rating dari penyedia jasa yang bergabung dengan kami adalah 4.5 (skala 1 – 5). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar customer sangat puas dengan layanan dari penyedia jasa yang bergabung dengan Sejasa.com,” terang Anthony.

Anthony lebih jauh menjelaskan dalam hal menjaga kualitas review yang ada pihaknya juga menyediakan fitur verified review.

“Secara total, kami telah memiliki ribuan verified review pada top category kami, yang tentunya hal ini akan semakin mempermudah customer dalam mengambil keputusan untuk memilih penyedia jasa,” imbuh Anthony.

Saat ini selain menjaga kualitas layanan jasa yang ada Sejasa juga fokus pada penambahan jumlah kategori jasa dan juga jangkauan ke berbagai kota baru.