Grand Final Blibli Esports Championship 2019 Jadi Ajang Pencarian Bakat Esports Baru

Akhir pekan ini (7-8 Desember 2019) adalah kulminasi gelaran Blibli Esports Championship 2019. Mempertandingkan Arena of Valor, Dota 2, dan PUBG Mobile, pemain-pemain terbaik akan bersaing di panggung utama yang hadir di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta.

Sedari awal, gelaran Blibli Esports Championship 2019 memang diadakan untuk para pemain yang berada di tingkat semi-pro. Sebelumnya, rangkaian kompetisi ini sudah diadakan di beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Jakarta, Universitas Budi Luhur, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada gelaran puncak tersebut, akan ada 16 kampus dan pemain-pemain kelas semi-pro dari 3 regional yang akan bertanding. Berikut daftarnya:

Kampus DKI Jakarta:

  1. Universitas Trisakti
  2. UPN Veteran Jakarta
  3. Universitas Bunda Mulia
  4. Universitas Negeri Jakarta
  5. Universitas Muhammadiyah Jakarta
  6. Universitas Budi Luhur
  7. Perbanas Institute
  8. Indonesia Banking School
  9. Universitas Jayabaya
  10. Universitas Atmajaya
  11. Universitas Pancasila
  12. Universitas Mercu Buana

Kampus Tangerang:

  1. Politeknik Negeri Jakarta
  2. Universitas Pamulang
  3. UIN Syarif Hidayatullah

Kampus Depok:

  1. Politeknik Negeri Jakarta

Regional Turnamen:

  1. Jakarta
  2. Tangerang
  3. Bekasi

Walau mempertandingkan tim-tim setingkat semi-pro, Blibli Esports Championship 2019 akan tetap dipandu oleh nama-nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Acara akan dipandu oleh Darius Drew dan Sabila Aprilia, pertandingan AOV akan dipandu oleh Aldo dan Ravalda, dari PUBG Mobile ada duet Pasta dan Bangpen, dan pertandingan Dota 2 akan dipandu oleh JustInCase dan ARS.

Sumber: Blibli Blog
Keseruan Fun Match bersama Nara Pixies saat Blibli Esports Championship Regional Jakarta. Sumber: Blibli Blog

Blibli Esports Championship 2019 juga tidak sekadar menghadirkan pertandingan saja, akan ada juga berbagai acara menarik yang bisa Anda ikuti. Akan ada puncak acara Shoutcaster Got Talent dengan Clara “Mongstar” sebagai juri. Ada juga Sharing Session dari Sarah Viloid dan Bangpen, Fun-Match serta Talkshow dari Belletron serta RRQ, ditambah juga penampilan dari Giring Ganesha dan JKT48 di hari kedua.

Selain gelaran utama, ada juga activity booth dari Blibli yang mengadakan mini-tournament dengan hadiah uang tunai yang cukup besar. Beberapa game yang dipertandingkan adalah:

  • PUBG Mobile dengan total hadiah Rp3 juta/hari
  • PES 2020 dengan total hadiah Rp4 juta/hari
  • Temple Run dengan total hadiah Rp3 juta/hari

Ini bukan kalinya pertama Blibli melakukan inisiatif untuk esports. Sebelumnya, salah satu ecommerce terbesar di Indonesia ini juga ikut turun tangan mendukung gelaran Piala Presiden 2019.

Dokumentasi: Hybrid
Dokumentasi: Hybrid

Tempo hari, Andy Adrian Deputy Chief Marketing Officer untuk Blibli sempat menceritakan alasan Blibli mendukung esports kepada Hybrid jelang Piala Presiden Esports 2019. Ia mengucapkan, salah satunya karena pasar esports merupakan salah satu target pasar yang dituju oleh ecommerce. 

Selanjutnya Lay Ridwan Gautama SVP – Trade Partnership untuk Blibli juga menambahkan, bahwa engagement komunitas gamers, dan branding Blibli sebagai perusahaan ecommerce yang selalu up-to-date dengan tren terkini juga jadi alasan berikutnya.

Tandai kalender Anda, dan hadiri gelaran Grand Final Blibli Esports Championship 2019! Untuk informasi lebih lengkap, Anda juga dapat mengunjungi laman resmi Blibli Esports Championship 2019.

Hasil Positif EVOS AOV di Tengah Banyaknya Rintangan Selama AIC 2019

Arena of Valor International Championship (AIC) 2019 telah dimulai sejak 5 November 2019 lalu, dan kini pertandingan sudah hampir mencapai puncaknya. Tinggal tersisa 4 tim, HTVC IGP Gaming, Team Flash, Buriram United Esports, dan Hong Kong Attitude, bertarung memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 (sekitar Rp7 miliar).

Sayangnya, kita tidak bisa melihat wakil Indonesia dari daftar 4 tim yang masuk babak Semifinal. Wakil Indonesia untuk AIC 2019 adalah EVOS Esports, juara ASL Season 3, yang telah berhasil memenangkan liga AOV kasta satu tingkat nasional sebanyak 3 kali berturut-turut.

Sumber: Twitter @AOVWorld
Sumber: Twitter @AOVWorld

Walau tidak berhasil lolos sampai babak Semifinal, namun perjalanan EVOS di AIC 2019 merupakan sebuah kemajuan terbesar bagi Indonesia di kancah AOV internasional. Tahun 2018 lalu Indonesia kalah telak di dua kompetisi AOV internasional. EVOS yang mewakili Indonesia di AOV World Championship 2018 kalah telak, gugur di babak grup dengan tanpa kemenangan satu kali pun. Saudara E-Sports yang jadi wakil Indonesia di AOV International Championship 2018 juga mengulang kisah yang sama, kalah telak, gugur di babak grup dengan tidak mendapat satu kali pun kemenangan.

Tahun ini, perjuangan Satria Adi “Wiraww” Wiratama dan kawan-kawan membuahkan hasil yang cukup manis. Pada babak grup, EVOS Esports berhasil lolos walau harus menghadapi tim-tim kuat, seperti ahq e-Sports Club atau Hong Kong Attitude.

Masuk babak 8 besar, tantangan berat menanti EVOS Esports. Mereka harus menghadapi Buriram United Esports, tim asal Thailand, yang merupakan juara ROV Pro League (RPL) Season 4. Selama ini tim asal liga RPL selalu dianggap sebagai tim terkuat di kancah AOV Internasional, mengingat status RPL yang bisa dibilang sebagai liga paling kompetitif di AOV.

Alhasil Buriram United Esports layaknya ahq e-Sports Club zaman tahun 2018, yang memberi masalah besar kepada lawan yang dihadapinya. “Menurut gue Buriram United Esports memang tim yang sangat kuat, tim calon juara.” ucap Priyagung “RuiChen” Satriono, coach EVOS AOV, kepada redaksi Hybrid.

Priyagung "RuiChen" Satriono, sosok tangan dingin di balik rentetan kemenangan tim EVOS AOV. Sumber: ESL Indonesia
Priyagung “RuiChen” Satriono, sosok tangan dingin di balik rentetan kemenangan tim EVOS AOV. Sumber: ESL Indonesia

“Kualitas pemain mereka juga terbilang mengerikan, salah satunya adalah FirstOne (Sanpett Marat). Talenta super berbakat, mekanik permainannya apik, bisa command tim, juga bisa draft.” Agung (sapana Priyagung) melanjutkan ceritanya. Mencoba melawan dengan sekuat tenaga, EVOS Esports harus rela tertekuk lutut di hadapan Buriram United Esports. Mereka kalah 4-1 dari seri pertandingan best-of-7.

“Sebetulnya dari awal turnamen, kami merasa mentalitas tanding kami sudah siap. Namun karena menghadapi banyaknya masalah di hari pertama babak grup dan penambahan rules secara mendadak yang cukup merugikan, sedikit banyak mempengaruhi mental para pemain.” tukas Hilmy Khairy, manajer divisi AOV EVOS Esports.

“Harus cepat adaptasi dengan hal baru, mau tidak mau kami harus latihan lagi sambil mengembalikan mentalitas pertandingan para pemain. Sebetulnya cukup berat, karena hitungannya kami hanya punya satu hari untuk mengubah berbagai macam hal. Untungnya satu seri dan satu menang pada hari pertama berhasil memberikan hawa positif kepada tim kami.” Hilmy melanjutkan cerita perjuangan tim EVOS AOV selama AIC 2019.

Terhenti di babak 8 besar EVOS Esports berhak membawa uang tunai sebesar US$16.000 (sekitar Rp200 juta). Dengan semua perjuangan dan hasil positif yang sudah ditorehkan, Agung mengaku kurang puas dengan apa yang didapat selama AIC 2019.

“Sejujurnya kami cukup ambisius dengan AIC 2019. Kami cukup percaya diri dengan segala persiapan yang kami lakukan, jadi ekspektasi saya dan tim adalah setidaknya bisa mendapat 4 besar, atau malah jadi runner-up. Namun apa mau dikata, soal masalah teknis, dan menghadapi Buriram di babak 8 besar, memang merupakan hal-hal terduga yang ada di luar kendali kami.” Agung bercerita soal harapan tim EVOS Esports untuk AIC 2019.

Pertandingan AIC 2019 masih berlanjut sampai tanggal 23-24 November 2019 mendatang, untuk menentukan siapa juaranya. Terlepas dari semua hal yang terjadi, ini adalah perjalanan luar biasa bagi EVOS Esports! Tetap berjuang, semoga EVOS AOV bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan!

Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 6: Penentuan 4 Tim yang Lolos Ke Grand Final

Akhir pekan lalu (30 Agustus – 1 September 2019) menjadi konklusi dari fase grup ASL Indonesia Season 3 by ESL. Setelah liga sepanjang 6 pekan kini akhirnya terungkap, siapa saja 4 tim yang akan beratnding di babak Grand Final yang akan diselenggarakan pada 14 September 2019 mendatang.

Persaingan papan tengah yang sangat ketat menjadi tema besar selama 6 pekan ASL Indonesia Season 3 ini. Alhasil, pekan terakhir ini menjadi pertarungan hidup dan mati bagi tim-tim pengisi papan tengah klasemen, yaitu BOOM.ID, COMEBACK, Bigetron Esports (BTR), dan DG E-Sports.

BTR mungkin yang bisa dibilang nasibnya paling buruk di pekan ini. Beban mereka sudah cukup berat setelah kalah dua kali pada pekan kelima. Pada pekan penentuan, mereka harus terima bahwa kejadian tersebut harus terulang kembali.

Memang BTR tidak kalah dua kali berturtut-turut di pekan ini, tapi di hari pertama mereka harus terima kekalahan dari Armored Project yang berada di posisi juru kunci. Untungnya di hari kedua mereka masih bisa mengalahkan COMEBACK, walau tak mengubah apapun di papan klasemen.

Yang juga menarik di pekan terakhir ini adalah persaingan antara COMEBACK dengan DG E-Sports. Memiliki poin yang sama, kedua tim ini jadi “main mata” dalam memperebutkan slot bertanding di Grand Final. Satu sisi COMEBACK entah kenapa performanya berangsur menurun seiring waktu. Sementara DG E-Sports mulai stabil setelah kedatangan Yayan “Backdoor” Hidayat yang mengisi posisi jungler.

Lawan COMEBACK di pekan keenam ini adalah BTR dan BOOM.ID. Setelah kalah melawan BTR di hari kedua (31 Agustus 2019), kesempatan terakhir mereka untuk lolos adalah menang melawan BOOM.ID.

Rekor sebelumnya, COMEBACK pernah kalahkan BOOM.ID di pekan ketiga. Sayang, hal ini tidak terulang di pekan keenam. Walau Irdham “Damskii” Hilmansyah sempat mencuri satu poin kemenangan, namun sayangnya mereka harus kalah dua kali berturut-turut dari seri pertandingan best-of-3. BOOM.ID akhirnya menang dengan skor 2-1, mendapat posisi ketiga di klasemen, dan amankan slot untuk bermain di babak Grand Final.

Sementara itu DG E-Sports harus melawan EVOS di pertandingan pertama pekan ini, dan Armored Project di pertandingan kedua. Kalah melawan EVOS yang notabene masih sangat sulit untuk dikalahkan, kesempatan terakhir DG E-Sports untuk lolos adalah menang melawan AP.

Walau AP adalah tim pengisi klasemen papan bawah, namun tim ini kerap memberikan kejutan kepada tim-tim pengisi papan tengah. Untungnya Glen “Kurus” Richard berhasil mempertahankan konsistensi mereka, kalahkan AP, dan berhasil lolos ke babak Grand Final setelah merebut posisi keempat di klasemen.

Sementara papan tengah begitu panas membara, pertarungan papan atas, meski tak banyak mengubah keadaan, menjadi pertarungan penuh gengsi antara EVOS dan Saudara E-Sports (SES).

EVOS yang mempertahankan gengsinya sebagai tim terbaik di Indonesia, melawan SES yang sedang berusaha keras merebut titel juara bertahan dari si macan biru. Pertandingan pertama, EVOS unjukkan kemampuannya dan menumpas habis SES. Satrio “Wiraww” Adi Wiratama ketika itu berhasil melumat habis SES, dengan skor cukup dominan (16-5), durasi yang sangat singkat (11:19), dan selisih networth lebih dari 10k Gold.

Mendapat tekanan begitu besar, normalnya SES tak siap dan mungkin akan kalah di game kedua. Kendati demikian SES menggunakan momentum kekalahannya untuk bangkit kembali. EVOS yang sudah menangkan awal Game kedua malah lengah, yang langsung dimanfaatkan oleh SES. Kedudukan jadi 1-1 setelah Game kedua berakhir.

Game ketiga, ada satu fenomena yang mungkin bisa disebut sebagai “kutukan ASL Season 3”. Momen EVOS dikalahkan BOOM.ID kembali terjadi. Inilah kesamaan dari 2 pertandingan kekalahan EVOS: baik BOOM.ID dan SES sama-sama kalah dari EVOS di Game pertama, Namun, SES dan BOOM ID menyamakan kedudukan di Game kedua.

Memasuki Game ketiga, SES tampil dengan percaya diri. Mereka lalu menutup kemenangan dengan dominasi yang kuat atas EVOS. Kalau Anda ingat, pada Week 4, Game ketiga EVOS kalah dari BOOM.ID dengan skor 0-13. Kemenangan SES atas EVOS pada Week 6 seperti mengulang momen tersebut, bedanya skornya kini adalah 1-13.

Sumber: ESL Indonesia Official Site
Sumber: ESL Indonesia Official Site

Hal ini menarik karena apakah pola yang sama ini menunjukkan kelemahan dari EVOS Esports? Apakah hal yang sama juga akan terjadi lagi di babak Grand Final?

Dengan seluruh hasil pertandingan yang terjadi selama 6 pekan, berikut ini adalah 4 tim teratas yang akan berlaga di Grand Final ASL Indonesia S3 by ESL:

Sumber: ESL Indonesia Official Site
Sumber: ESL Indonesia Official Site
  1. EVOS Esports – 30 Poin
  2. Saudara ESports – 27 Poin
  3. BOOM.ID – 18 Poin
  4. DG E-Sports – 15 Poin

Dari keempat tim ini, baik SES dan BOOM ID pernah mengalahkan EVOS Esports. Apakah kedua tim ini berhasil menggeser tahta sang juara bertahan?

Babak Grand Final ASL Indonesia S3 by ESL ini akan sedikit berbeda dari 2 musim sebelumnya. Pasalnya, sebelum dijalankan oleh ESL, selama ini Grand Final ASL dikenal dengan menggunakan sistem Gauntlet. Namun di Musim Ketiga kali ini, format standar single elimination yang akan digunakan dengan Bo3 untuk Semifinal dan Bo5 untuk Finalnya.

Keempat tim AoV terbaik di Indonesia kali ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1 miliar dengan distribusi sebagai berikut:

Sumber: ESL Indonesia Official Site
Akankah EVOS bisa mengulang kejayaannya di musim ketiga ASL? Sumber: ESL Indonesia Official Site
  • Juara 1: Rp300 juta
  • Runner-Up: Rp150 juta
  • Peringkat 3: Rp75 juta
  • Peringkat 4: Rp75 juta
  • Peringkat 5: Rp45 juta
  • Peringkat 6: Rp25 juta
  • Peringkat 7: Rp15 juta

Selain mendapatkan hadiah, juara dari ASL Indonesia S3 by ESL ini juga akan mendapatkan kursi untuk bertanding di Arena of Valor International Championship (AIC) 2019 melawan tim-tim terbaik dari beberapa negara; salah satunya adalah juara ESL MSP Championship yang melibatkan 3 negara (Malaysia, Singapura, dan Filipina).

Bagaimana perjalanan EVOS Esports di Grand Final nanti? Apakah tim-tim lain juga menyadari ada pola yang sama dari kekalahan EVOS saat melawan BOOM ID dan SES? Akankah ada juara baru untuk ASL by ESL kali ini?

ASL S3 by ESL yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner ini akan menyelenggarakan babak Grand Final pada hari Sabtu, tanggal 14 September 2019, di Tennis Indoor Senayan.

 

 

 

Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 4 dan 5: Tumbangnya Penguasa Klasemen, Bangkitnya Tim Papan Bawah

Pada 26 Agustus 2019 lalu, ASL Indonesia Season 3 by ESL telah menyelesaikan seluruh rangkaian pertandingannya. Pekan lalu menjadi pekan yang panjang ASL Season 3 karena ada dua pekan pertandingan berlangsung secara berturut-turut, yaitu Pekan 4 (19-21 Agustus 2019) dan Pekan 5 (23-25 Agustus 2019).

Banyak hal menarik terjadi selama satu pekan padat pertandingan tersebut. Berikut rekap Week 4 dan Week 5 ASL Indonesia Season 3.

Week 4: Runtuhnya Dominasi Tim Papan Atas

Selama tiga pekan belakangan kita menyaksikan bagaimana dua tim papan atas, EVOS Esports dan Saudara e-Sports (SES), hampir sepenuhnya mendominasi kompetisi ini. Masuk pekan keempat, ada sebuah kejadian mengejutkan. BOOM.ID menggila seraya mencabik-cabik dominasi tim papan atas.

EVOS adalah tim yang menjadi korban keganasan sang #HungryBeast di pekan ini. Sebelumnya, Muhammad “Naitomea” dan kawan-kawan BOOM.ID tidak berhasil satu kemenangan pun di Week 3. Mereka bahkan kalah dari Armored Project, yang notabene adalah tim kuda hitam pengisi papan bawah ASL Season 3.

Pada Week 4, mereka membalas kekalahan tersebut dan bahkan melibas EVOS AOV dengan skor 2-1. Runtuhnya dominasi EVOS AOV ini jadi menarik untuk disimak, karena ketika itu, kedua tim benar-benar menampilkan permainan level tinggi yang memukau.

Game pertama, EVOS Esports menang cukup dominan (12-6). Masuk game kedua, Muhammad “Menbong” Zefransyah dengan permainan “tengil” yang ditunjukkan berhasil membuat EVOS Esports kalang kabut. Menghadapi keadaan seperti ini, EVOS Esports sebagai tim papan atas tentu tidak akan mengalah dengan segitu mudahnya.

Berlangsung alot, game kedua berakhir dengan kemenangan BOOM.ID di menit 23:39. Menariknya, EVOS Esports malah masih memimpin perolehan networth pada saat pertandingan berakhir.

Dengan perolehan skor 1-1, EVOS Esports agaknya cukup shock dengan keadaan tersebut. Akhirnya BOOM.ID bisa menang mudah di game 3 dengan skor kill 13-0.

Pekan tumbangnya raja-raja juga diikuti dengan kekalahan Saudara e-Sports di hari yang sama. Mereka dikalahkan oleh DG E-Sports, yang baru saja bangkit karena asupan jungler baru, Yayan “Backdoor” Hidayat.

Meski tumbang di satu pertandingan, konsistensi tetap menjadi kunci. Mereka bangkit lagi esok harinya, berhasil kalahkan Bigetron Esports (BTR) dengan skor 2-1.

Week 5: Bigetron yang Semakin Terpuruk

Kekalahan Bigetron di pekan sebelumnya ternyata memberi efek berantai kepada performa tim yang berlogokan robot merah ini. Bigetron yang selama ini kerap bergabung dengan panasnya pertarungan papan tengah, pekan ini dipaksa turun kasta.

Stewart “Xylont” Yoel Tiolamon (Sebelumnya menggunkaan nick Teemola) sepertinya harus berlapang dada setelah kalah di tiga pertandingan yang mereka jalani.

Pada hari pertama pekan ini mereka takluk melawan BOOM.ID (2-1). Hari kedua mereka tambah terpuruk, kalah dari DG E-sports dengan tanpa balas (2-0). Ditambah lagi mereka juga harus menghadapi EVOS Esports, dan kembali mendapatkan hasil yang tidak memuaskan (2-0).

Kemenangan DG E-Sports atas BTR membuat mereka berhasil menyodok ke posisi ke-4, naik kasta jadi tim papan tengah. Kini tersisa satu pekan lagi untuk menentukan 4 tim yang akan melaju ke babak playoff.

Posisi EVOS dan SES sudah sangat solid, dengan perolehan poin masing-masing 27 dan 21 poin. Pekan depan, Week 6, menjadi ajang saling sikut tim papan tengah. Sebab setidaknya ada tiga tim yang akan memperebutkan dua slot terakhir untuk melaju ke babak playoff, yaitu BOOM.ID, DG E-Sports, dan COMEBACK.

Sumber: ESL Indonesia
Klasemen ASL setelah Week 4. Sumber: ESL Indonesia
Sumber: ESL Indonesia
Klasemen ASL setelah Week 5. Sumber: ESL Indonesia

Tapi, tidak menutup kemungkinan juga bagi BTR atau AP untuk menyalip. Dengan catatan, mereka bisa menangkan semua match di Week 6, dan BOOM.ID, DG E-Sports, serta COMEBACK tergelincir di pertandingan pekan tersebut.

Saksikan kelanjutan pertarungan tim-tim AoV terbaik di Indonesia hanya di ASL Indonesia Season 3 by ESL yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

 

Cerita Perjuangan 4 Tim Grand Finalist Arena of Valor Star League Season 2

Setelah sekitar 5 bulan berlalu, akhirnya kita sampai ke babak playoff dari liga kasta pertama Arena of Valor, AOV Star League (ASL). Dimulai pada 16 September 2018 lalu, ASL diikuti oleh 7 tim esports profesional Indonesia. Mereka adalah EVOS, Saudara Esports, DG Esports, GGWP.ID, RRQ, Headhunters, dan Bigetron Esports.

Tujuh tim tersebut bertanding dalam format liga, lalu akhirnya tersaring empat tim terbaik untuk bertanding pada babak playoff berdasarkan dari klasemen mereka selama musim berjalan. Empat tim tersebut adalah GGWP.ID, EVOS, Saudara Esports, dan DG Esports. Untuk bisa mencapai playoff, empat tim ini punya cerita perjuangannya masing-masing yang membuat ASL Grand Final jadi menarik untuk disimak.

Roster GGWP.ID pada ASL musim pertama. Sumber:
Roster GGWP.ID pada ASL musim pertama. Sumber: Facebook Page @ggwpaov

Pemuncak klasemen, GGWP.ID, bisa dibilang sebagai tim yang punya cerita paling dramatis selama ASL ada di jagat kompetisi AOV Indonesia. Musim pertama ASL, tim ini terseok-seok menjalani liga profesional ini. Berkali-kali kalah pada pekan awal, mereka bangkit pada paruh kedua musim pertama setelah bergabungnya SusuGajah ke dalam tim.

Berkat hal tersebut, mereka dapat melaju ke babak playoff, mencapai putaran final, dan bahkan hampir jadi juara ASL musim pertama. Belajar dari kesalahan di masa lalu, tim ini berhasil mendominasi sepanjang musim kedua. Tercatat mereka hanya kalah satu kali selama musim kedua, yaitu oleh tim EVOS.

Roster EVOS AOV jelang memasuki musim kedua ASL. Sumber:
Roster EVOS AOV jelang memasuki musim kedua ASL. Sumber: Facebook Page @TeamEvos

Berikutnya ada EVOS, salah satu organisasi esports yang punya sejarah panjang di kancah kompetitif AOV. Berawal dari tim TheWir yang dipunggawai oleh Wiraww dan kawan-kawan, tim ini dicaplok oleh EVOS setelah berhasil membuktikan diri dalam kompetisi MO Cup.

Dikelola oleh salah satu organisasi esports berpengalaman, tim ini berhasil mempertahan performa tetap stabil selama dua musim ASL berlangsung. Walau jadi fallen king pada musim kedua, namun mereka bertahan di posisi top 4 dan melaju ke playoff di posisi kedua klasemen ASL.

Roster terkuat SES di musim kedua ASL sebelum ditinggal oleh SES.NasiUduk
Roster terkuat SES di musim kedua ASL sebelum ditinggal oleh SES.NasiUduk. Sumber: Kincir

Lalu selanjutnya ada tim Saudara Esports, tim yang bisa dijuluki sebagai uncrowned king pada jagat kompetitif AOV. Tim Saudara Esports selama ini punya performa yang dibilang naik-turun. Berkali-kali mereka hampir menjadi juara, hampir mendominasi, tapi berkali-kali juga performa mereka menurun, dan bahkan hampir gagal lolos playoff.

Sempat sangat kuat dan bisa mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional, AIC 2018, kini mereka pincang setelah kehilangan sang ahli strategi SES.NasiUduk. Meski begitu pada akhirnya Saudara Esports berhasil melaju ke playoff dan mereka bertengger di peringkat ketiga klasemen ASL musim kedua.

Roster musim pertama dari DG esports, terlihat menjanjikan namun sayangnya gagal melaju ke babak playoff ASL. Sumber:
Roster musim pertama dari DG esports, terlihat menjanjikan namun sayangnya gagal melaju ke babak playoff ASL. Sumber: duniagames.co.id

Terakhir ada tim DG Esports, pendatang baru di kancah esports Indonesia. Datang pada musim pertama ASL dengan mengakuisisi tim Relative Risk, DG Esports juga bisa dibilang sebagai tim yang kerap inkonsisten. Permainan mereka agresif, garang, dan sangat potensial. Sayangnya mereka kerap gagal mengamankan beberapa kemenangan yang harusnya bisa mereka dapatkan.

Masuk musim kedua, penampilan DG Esports semakin terseok setelah kehilangan salah satu jungler berbakat mereka, DG.SiMontok. Paruh pertama musim kedua ASL, DG esports sangat terseok-seok, karena masalah roster dan pembagian role tim. Masuk ke paruh kedua, mereka mengganas sampai akhirnya dapat berangkat ke babak playoff, meski hanya bertengger di posisi keempat klasemen ASL musim kedua.

Melihat klasemen Grand Final ASL musim kedua, apakah mungkin kutukan ASL terjadi? Kalau benar terjadi, maka prediksi saya adalah seperti ini: DG Esports akan menjadi seperti GGWP.ID pada playoff ASL musim pertama. Mereka berjuang menjadi from zero to hero, terseok dari bracket paling bawah, lalu menanjak sampai ke babak final dan hampir mengalahkan sang raja. Sementara itu keadaan EVOS pada playoff ASL musim pertama akan digantikan oleh GGWP.ID. Mereka sebagai pemuncak klasemen akan berhasil menjadi juara setelah menang telak melawan DG Esports di babak final.

Sumber: Garena
Sumber: Garena

ASL Grand Final akan diselenggarakan pada 16 Februari 2019 mendatang di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Untuk yang ingin menyaksikan langsung pertandingan tim AOV terbaik se-Indonesia, Anda bisa mendaftarkan diri lewat tautan aov.co.id/tiketasl2.