Titanfall Resmi Ditarik dari Peredaran, Namun Server-nya Masih Akan Tetap Aktif

Game FPS multiplayer Titanfall resmi ditarik dari peredaran mulai hari ini. Lewat Twitter, Respawn Entertainment selaku pengembangnya turut menjelaskan bahwa game Titanfall yang pertama ini juga akan dicabut dari berbagai layanan subscription pada tanggal 1 Maret 2022. Kendati demikian, Respawn memastikan bahwa server Titanfall masih akan terus aktif buat para penggemar loyalnya.

Respawn memang tidak mengelaborasi alasan di balik keputusannya menyetop penjualan Titanfall orisinal, namun besar kemungkinan ini berkaitan dengan serangan DDoS yang rutin diterima server Titanfall selama dua tahun terakhir (dan yang sampai menjalar ke Apex Legends), sehingga game-nya sering kali jadi tidak dapat dimainkan sama sekali.

Problemnya pun terus berkelanjutan karena Respawn hanya bisa mengalokasikan 1-2 orang untuk menangani Titanfall orisinal. “Kalau game-nya tidak bisa dimainkan, lalu kenapa masih dijual?” Kira-kira begitulah keluhan yang dilontarkan fans loyal Titanfall selama ini, dan tampaknya EA selaku publisher-nya pun akhirnya sudah tobat.

Tentu saja kita juga tidak boleh lupa akan fakta bahwa Titanfall sudah cukup berumur. Game ini pertama dirilis di bulan Maret 2014, dan dalam kurun waktu tujuh tahun pasca peluncurannya, Titanfall sudah menerima satu sekuel beserta dua game spin-off (salah satunya Apex Legends itu tadi).

Jumlah pemainnya yang masih aktif juga sudah tersisa sangat sedikit. Berdasarkan data dari SteamDB, jumlah terbanyak pemain yang online secara bersamaan dalam 24 jam terakhir cuma 9 orang (pastinya lebih banyak kalau ditambah pemain yang online via Origin, tapi semestinya tidak akan signifikan).

Di titik ini, tidak berlebihan jika kita menganggap bahwa masa hidup Titanfall sudah tamat. Namun para penggemarnya tidak perlu bersedih, sebab mereka masih punya Titanfall 2. Sekuelnya itu memang juga tidak luput dari serangan DDoS yang sama, tapi setidaknya ia masih punya single-player campaign yang fenomenal, satu elemen krusial yang absen pada Titanfall orisinal.

Bagaimana dengan Titanfall 3? Sebaiknya jangan terlalu berharap banyak, mengingat mayoritas tim Respawn masih akan terus berfokus ke Apex Legends, yang sendirinya merupakan salah satu anak emas EA dengan pemasukan yang luar biasa.

Sumber: IGN.

Jumlah Pemain Farming Simulator 22 di Steam Kalahkan Battlefield 2042, Epic Games Akuisisi Harmonix Systems

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di dunia gaming. Salah satunya, Steam berhasil mencetak rekor concurrent users baru. Selain itu, jumlah peak gamers dari Farming Simulator 22 di Steam lebih banyak dari Battlefield 2042, yang merupakan salah satu game paling dinanti pada tahun ini. Pada minggu lalu, Netflix juga mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Amir Rahimi sebagai Vice President of Game Studios. Sementara Epic Games telah mengakuisisi Harmonix Systems, kreator dari Rock Band dan Dance Central.

Di Steam, Jumlah Pemain Farming Simulator 22 Kalahkan Battlefield 2042

Battlefield 2042 adalah salah satu game yang paling ditunggu-tunggu di 2021.  Hanya saja, setelah diluncurkan, Battlefield 2042 gagal memenuhi ekspektasi para fans. Salah satu kekecewaan para gamers, khususnya pemain PC, adalah banyaknya bugs di Battlefield 2042. Memang, Battlefield 2042 masih menjadi salah satu game paling populer di Steam pada minggu lalu. Tapi, popularitas dari game itu berhasil dikalahkan oleh Farming Simulator 22, yang diluncurkan beberapa hari setelah Battlefield 2042.

Berdasarkan data dari SteamDB, jumlah peak gamers dari Battlefield 2042 adalah 105.397 orang. Sementara jumlah peak gamers dari Farming Simulator 22 mencapai 105.636. Walau selisihnya tidak besar, Farming Sim 22 tetap berhasil mendapatkan peak gamers lebih banyak dari Battlefield 2042. Seperti yang disebutkan oleh Kotaku, jika platforms lain seperti PlayStation 5 dan Origin disertakan, kemungkinan, jumlah pemain Battlefield 2042 akan mengalahkan Farming Sim 22. Namun, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Battlefield 2042 — salah satu game yang paling dinanti tahun ini — kalah populer dari Farming Sim 22 di Steam, salah satu toko game digital terpopuler untuk game PC.

Valve Cetak Rekor Concurrent Users Baru: 27,1 Juta Orang

Pada minggu lalu, Steam berhasil memecahkan rekor concurrent users. Menurut SteamDB, sekarang, rekor concurrent users tertinggi dari Steam adalah 27.182.165 orang. Sebelum ini, rekor concurrent users Steam adalah 26,9 juta orang, yang tercapai pada April 2021. Dua game dari Valve memberikan kontribusi terbesar. Counter-Strike: Global Offensive memiliki concurrent players sebanyak 849.144 orang, sementara Dota 2 663.561 orang. Sementara game dengan kontribusi terbesar ketiga adalah PUBG, yang mendapatkan concurrent users sebanyak 241.902 orang. Apex Legends dari Respawn ada di posisi keempat dan New World dari Amazon di posisi lima, menurut laporan Eurogamer.

Epic Games Akuisisi Harmonix Systems, Kreator Rock Band

Epic Games baru saja mengakuisisi Harmonix Systems, studio di balik seri game Rock Band dan Dance Central. Bermarkas di Boston, Amerika Serikat, Harmonix telah membuat berbagai game bertema musik selama lebih dari 20 tahun. Harmonix mengungkap, walau telah diakuisisi oleh Epic, mereka tetap akan meluncurkan konten baru untuk Rock Band 4. Di bulan ini, Harmonix telah meluncurkan enam lagu baru di game tersebut, termasuk Montero (Call Me By Your Name) dari Lil Nas X dan Shimmer dari Fuel.

Rock Band adalah salah satu karya Harmonix Systems. | Sumber: Polygon

“Bergabung dengan keluarga Epic Games adalah pencapaian tersendiri bagi kami,” tulis Harmonix, seperti dikutip dari Collider. “Hal ini tidak bisa kami capai tanpa dukungan dari kalian semua, para fans. Terima kasih! Dalam 26 tahun terakhir, kami terus berusaha untuk menciptakan cara menikmati musik yang baru dan unik. Sekarang, kami akan bekerja sama dengan Epic untuk membawa pengalaman bermain game musik ke Metaverse.”

Netflix Kini Punya Vice President of Game Studios

Netflix menunjuk Amir Rahimi, mantan President of Games di Scopely, sebagai Vice President of Game Studios. Di Scopely, Rahimi telah bekerja selama dua tahun. Sebelum itu, dia bekerja sebagai SVP dan General Manager Los Angeles dari FoxNext, unit virtual Reality dan taman bermain dari Century Foxy. Dia juga pernah bekerja selama tiga tahun di Zynga dan tujuh tahun di Electronic Arts. Di Netflix, Rahimi akan melapor pada Mike Verdu, Vice President of Games, menurut laporan GamesIndustry.

Beberapa bulan belakangan, Netflix memang menunjukkan minat pada industri game. Mereka merekrut Verdu pada Juli 2021 dan mengakuisisi developer Oxenfree, Night School Studio, pada September 2021. Pada Juli 2021, Netflix mengungkap rencana mereka untuk menjajaki industri game. Mereka menyebutkan, mereka akan fokus ke mobile game terlebih dulu. Game yang mereka luncurkan akan bisa dimainkan secara gratis oleh orang-orang yang telah berlangganan Netflix.

Jumlah Gamers di Afrika Sub-Sahara Kini Capai 186 Juta

Jumlah gamers di kawasan Afrika Sub-Sahara naik dari 77 juta pada 2015 menjadi 186 juta orang pada 2021, menurut studi yang dilakukan oleh Newzoo dan Carry1st. Seiring dengan bertambahnya jumlah gamers, total belanja di industri game pun naik. Afrika Selatan menjadi negara dengan total belanja paling besar. Diperkirakan, pada tahun ini, total spending dari gamers di Afrika Selatan mencapai US$290 juta. Sebagai perbandingan, total spending di Nigeria diduga mencapai US$185 juta, Ghana US$42 juta, Kenya US$38 juta, dan Ethiopia US$35 juta.

Total belanja negara-negara Afrika Sub-Sahara.

Di kawasan Afrika Sub-Sahara, Afrika Selatan juga menjadi negara dengan persentase gamers paling tinggi. Sebanyak 40% populasi dari negara itu bermain game. Di Ghana, persentase gamers dibandingkan populasi hanya mencapai 27%, di Nigeria 23%, Kenya 22%, dan Ethiopia 13%. Dari 186 juta gamers di Afrika Sub-Sahara, sebanyak 177 juta orang bermain di mobile. Menurut studi yang dilakukan oleh Newzoo dan Carry1st, Afrika Sub-Sahara adalah salah satu kawasan dengan pertumbuhan mobile game paling besar, seperti yang disebutkan oleh GamesIndustry.

Sumber header: Steam

Wolfpack Bergabung dengan NXL, Dapat Dukungan dari BNI

Tim Apex Legends, Wolfpack Arctic, resmi menjadi bagian dari NXL. Bersamaan dengan itu, mereka juga mengumumkan kerja sama NXL Wolfpack dengan BNI. Kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun. Melalui kerja sama ini, BNI akan mendukung berbagai kegiatan Wolfpack. Selain itu, logo BNI juga akan disematkan dalam jersey para pemain NXL Wolfpack.

Sebelum ini, tim Wolfpack telah memenangkan berbagai kompetisi, seperti GLL Masters Spring dan GLL Community Cup. Tak hanya itu, mereka juga berhasil memenangkan FFL Season 5 – Japan Tournament serta Apex Legends Global Series (ALGS) Championship 2021 – APAC South. Dari ALGS Championship, Wolfpack berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$177,3 ribu atau sekitar Rp2,5 miliar.

Pemilik Wolfpack, Mike yang juga dikenal dengan nama “KeboOraurus”, mengungkap bahwa dia membentuk Wolfpack pada pertengahan 2020. Ketika itu, dia menyadari bahwa tim Thailand dan Australia cenderung mendominasi skena Apex Legends di Asia Pasifik selatan. Namun, dia merasa, pemain Apex Legends Indonesia juga tidak kalah jago. Dia kemudian memutuskan untuk membuat tim. Untuk itu, dia mencari pemain-pemain yang memang jago dari komunitas.

“Saya saring, saya pilih beberapa orang. Saya dukung mereka,” ujar Mike. “Target kita satu: bawa nama Indonesia ke tier atas.”

Prestasi NXL Wolfpack di Apex Legends selama ini. | Sumber: NXL

Setelah bergabung dengan NXL dan mendapatkan dukungan dari BNI, Wolfpack punya berbagai program yang hendak mereka realisasikan. Salah satunya, mereka akan mengadakan siaran langsung dari para pemain ketika mereka bertanding. Selain itu, mereka juga akan mengadakan coaching clinic. Ketiga pemain profesional Wolfpack sendiri yang akan langsung turun tangan sebagai pengajar dalam pelatihan tersebut. Dan coaching clinic itu bisa dihadiri dengan gratis. Tak hanya itu, Wolfpack juga akan membuat konten yang menampilkan berbagai kejadian behind the scene.

Richard Permana, CEO NXL Esports menjelaskan alasannya untuk mengakuisisi Wolfpack. Dia mengungkap, sebelum memutuskan untuk menggandeng Wolfpack, dia mengamati seberapa serius tim tersebut. Dia bahkan sempat berkunjung ke gaming house dari Wolfpack.

Keseriusan tim Wolfpack terlihat dari prestasi mereka, ungkap Richard. Bahkan tanpa mendapatkan dukungan dari siapapun, Wolfpack berhasil menjuarai ALGS 2021 untuk kawasan APAC South. Padahal, ALGS merupakan kompetisi “tertinggi” dari Apex Legends yang diadakan langsung dari Electronic Arts sebagai publisher dari Apex Legends. Lebih lanjut Richard mengungkap, visi dari Wolfpack sama dengan NXL, yaitu ingin agar tim Indonesia bisa unjuk gigi di skena Apex Legends, baik di tingkat regional maupun internasional.

Riot Games dan Tencent Siapkan Skena Esports Wild Rift di Tiongkok, Gucci dan Lexus Kerja Sama dengan 100 Thieves

Minggu lalu, Gen.G mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kerja sama dengan PUMA. Sekarang, kolaborasi mereka akan melibatkan tim VALORANT di Amerika Utara. Selain itu, 100 Thieves juga mengumumkan kolaborasi mereka dengan Lexus serta Gucci. Sementara EA dan Respawn mengungkap, jika keadaan memungkinkan, mereka akan menggelar turnamen esports Apex Legends secara offline pada tahun depan.

Tencent dan Riot Games Bakal Kembangkan Skena Esports Wild Rift di Tiongkok

League of Legends: Wild Rift belum dirilis secara resmi di Tiongkok. Meskipun begitu, Riot Games dan Tencent sudah menyiapkan skena esports dari mobile MOBA tersebut. Dot Esports menyebutkan, peluncuran Wild Rift telah disetujui oleh National Press and Publication Administration (NPPA) pada Februari lalu. Namun, belum diketahui kapan mobile game itu akan dirilis. Satu hal yang pasti, game tersebut akan dirilis oleh Tencent.

Di Tiongkok, Tencent dan Riot Games membuat perusahaan joint venture yang bernama TJ Sports. Perusahaan itu bertanggung jawab untuk mengadakan League of Legends Pro League (LPL). Bulan lalu, TJ Sports mengungkap bahwa mereka sudah menyiapkan rencana untuk mengembangkan ekosistem esports Wild Rift — yang dikenal dengan nama League of Legends Mobile — di Tiongkok. Ekosistem esports Wild Rift di Tiongkok akan terdiri dari tiga bagian: yaitu jalur influencer, jalur LPL, dan kompetisi nasional. Untuk jalur LPL, 16 tim yang ikut serta dalam LPL akan bisa saling bertanding dengan satu sama lain untuk mendapatkan 5 slot yang tersedia di kompetisi nasional.

100 Thieves Kerja Sama dengan Lexus

Organisasi esports asal Amerika Utara, 100 Thieves, baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan otomotif, Lexus. Dengan ini, nama Content House milik 100 Thieves akan diubah menjadi Lexus Content House. Selain itu, Lexus dan 100 Thieves juga akan bekerja sama dalam membuat konten digital. Proses pembuatan konten digital itu akan ditangani oleh Rachell “Valkyrae Hofstetter dan Leslie “Fuslie” Fu. Keduanya juga akan menjadi brand ambassador dari Lexus.

Lexus resmi jadi rekan 100 Thieves.

“Lexus melihat ada hubungan yang otentik antara perusahaan otomotif dengan gaya hidup premium. Kami senang karena bisa menemukan rekan dengan visi yang sama seperti 100 Thieves,” kata Vinay Shahani, Vice President of Marketing, Lexus, seperti dikutip dari Esports Insider. “Melalui kolaborasi ini, kami bertujuan untuk mengejutkan dan memuaskan komunitas 100 Thieves dengan konten inovatif.”

100 Thieves Kolaborasi dengan Gucci

Selain dengan Lexus, 100 Thieves juga mengumumkan kolaborasi mereka dengan merek fashion mewah, Gucci, pada minggu lalu. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Gucci dan 100 Thieves akan merilis beberapa produk fashion, termasuk kaos Rugby, jersey, dan hoodie. Produk utama dari kolaborasi antara Gucci dan 100 Thieves adalah tas berwarna merah yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.

Produk utama dari kerja sama 100 Thieves dengan Gucci.

Bersamaan dengan peluncuran sejumlah produk kolaborasi ini, Gucci meluncurkan program marketing yang melibatkan tujuh kreator konten terbaik dari 100 Thieves, seperti Valkyrae, Neekolul, BrookeAB, Nadeshot, CouRageJD, Yassuo, dan Kris London. Program itu juga melibatkan dua pemain profesional dari 100 Thieves, yaitu Kenny dan Ssumday, lapor Man of Many.

Kolaborasi Gen.G dengan PUMA Kini Cakup Tim Amerika Utara

Gen.G mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kerja sama mereka dengan sportswear PUMA. Sebagai bagian dari kerja sama ini, PUMA akan membuat jersey untuk semua tim dan kreator konten Gen.G, termasuk pemain VALORANT dan kreator konten di Amerika Serikat. Pada awalnya, kolaborasi antara Gen.G dan PUMA hanya melibatkan tim-tim di Korea Selatan.

Kolaborasi PUMA dan Gen.G kini juga akan melibatkan tim Amerika Utara.

Kerja sama antara Gen.G dan PUMA dimulai pada Juni 2020. Saat itu, PUMA membuat jersey untuk tim PUBG dan League of Legends dari Gen.G. Dua tim itu sama-sama bermarkas di Korea Selatan. Pada Oktober 2020, PUMA dan Gen.G membuat jersey edisi terbatas untuk League of Legends World Championship 2020, menurut laporan Esports Insider.

Kompetisi Apex Legends Bakal Diadakan Offline dengan Hadiah Sebesar US$5 Juta

EA dan Respawn Entertainment bakal menggelar liga untuk Apex Legends secara offline pada tahun depan. Turnamen resmi untuk Apex Legends itu akan menawarkan total hadiah sebesar US$5 juta, dua kali lipat dari total hadiah kompetisi Apex Legends tahun ini. Selain pertandingan antara para pemain profesional, kompetisi Apex Legends itu juga akan menyertakan lomba cosplay serta pertandingan antara pemain profesional dan amatir.

Tahun ini, Apex Legends Global Series (ALGS) telah dimulai pada Juni 2021. Kompetisi yang menawarkan total hadiah US$2,5 juta itu diikuti oleh 170 tim Apex Legends terbaik dari seluruh dunia. ALGS dianggap cukup sukses. Buktinya, pertandingan final untuk kawasan Amerika Utara dari ALGS Championship mendapatkan Average Minute Audience (AMA) sebanyak 180 ribu, yang merupakan rekor dalam sejarah viewership ALGS.

Titanfall Pertama Ternyata Kini Hanya Ditangani oleh 1-2 Orang

Kelanjutan dari aksi protes para pemain Titanfall pertama yang menyebabkan game Apex Legends dan Titanfall 2 terkena hack ternyata terus berlanjut. Sayangnya berbeda dengan Apex Legends yang permasalahannya dapat segera diatasi tidak sampai 1 hari, Titanfall kelihatannya tidak akan mendapat penanganan yang sama.

Menurut informasi dari subreddit Titanfall yang baru dikeluarkan beberapa hari lalu menjelaskan secara lengkap semua hal yang perlu diketahui oleh para pemain yang tidak dapat memainkan Titanfall maupun Titanfall 2.

Masalah utama dari kedua game ini adalah adanya celah keamanan yang rentan dan belum ditambal oleh pengembang Respawn Entertainment. Padahal masalah ini telah diketahui oleh sang pengembang sejak 2019 lalu.

Dan penyebab mengapa Respawn tidak segera membenahi celah tersebut hingga sekarang adalah karena game Titanfall pertama kini hanya ditangani oleh 1-2 orang saja. Hal ini diungkap oleh Jason Garza yang merupakan Koordinator Komunitas untuk Respawn.

Lewat video di kanal YouTube pribadinya, Garza menjelaskan pada salah satu videonya (Pada menit 11:25). Garza menyebut Respawn sebenarnya tidak meninggalkan dan melupakan komunitas Titanlfall, namun memang hanya 1-2 orang saja dalam studio yang masih mengerjakan game tersebut. Sedangkan mayoritas anggota tim fokus pada Apex Legends.

Garza juga meminta para pemain Titanfall untuk bersabar karena mereka membutuhkan waktu untuk memperbaiki apa yang terjadi pada Titanfall. Terlebih memperbaiki masalah tersebut tidak semudah hanya dengan menekan tombol dan semua masalah selesai secara ajaib.

Image credit: Respawn Entertainment

Di sisi lain para fans masih mempermasalahkan EA dan Respawan Entertainment yang masih menjual game Titanfall dan Titanfall 2 di Origin maupun Steam meskipun kedua game ini tidak dapat dimainkan sama sekali pada saat ini.

Beberapa pemain Apex Legends juga memberikan dukungan untuk para pemain Titanfall, salah satunya lewat Reddit. Para pemain tersebut mengaku bahwa mereka tidak marah terhadap para fans Titanfall yang melakukan penyerangan terhadap Apex Legends.

Para pemain Apex juga memahami bahwa bila EA dan Respawn memperlakukan para pemain veteran dan game lama mereka seperti saat ini terhadap Titanfall, maka hal yang sama juga akan terjadi kepada Apex Legends nantinya di masa depan.

 

Server Apex Legends Diserang Sebagai Protes untuk Titanfall

Baru-baru ini para pemain Apex Legends banyak yang mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat memainkan game-nya karena game-nya diretas oleh para hacker yang meninggalkan pesan “TF1 (Titanfall 1) sedang diserang, jadi begitu juga Apex” serta alamat website “SAVETITANFALL.COM”.

Pesan ini muncul menutupi tombol “Play” yang membuat para pemain Apex Legends tidak dapat bermain. Seperti yang tertulis, serangan para hacker ini merupakan bentuk protes kepada EA dan juga Respawn terhadap game Titanfall pertama.

Hal tersebut disebabkan karena game Titanfall pertama hampir tidak dapat diakses para pemainnya karena serangan para hacker. Saking parahnya, banyak pemain yang tidak dapat mengakses server game-nya sama sekali karena eksploitasi kode di dalam game-nya.

Para hacker membuat para pemain tidak dapat mengakses server karena membanjirinya dengan bot. Respawn sempat mengatakan bahwa mereka akan memperbaiki masalah server Titanfall tersebut pada bulan April lalu. Namun sayangnya hingga sekarang belum ada tindakan lanjutan.

Tampilan website Savetitanfall.com

Website SaveTitanfall dibuat beberapa bulan lalu untuk menarik perhatian para gamer kepada game Titanfall pertama. Game yang dirilis pada 2014 lalu ini memang mengenaskan karena para pemain tidak bisa memainkan game-nya sama sekali sekarang.

Laman Steam dari Titanfall yang mendapat banyak respon negatif dari para gamer

Ironisnya, EA masih menjual game ini secara digital dan bahkan memasukkannya ke dalam Steam tahun lalu. Meskipun pada akhirnya game ini mendapat penilaian negatif dari para pengguna Steam.

Sebenarnya, kejadian penyerangan ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Apex Legends. Awal tahun ini, Respawn juga sempat berjanji untuk menghentikan para hacker yang melakukan serangan DDoS pada server-nya yang membuat pemain tertendang keluar di tengah pertandingan.

Mengenai penyerangan ini, pihak dari Respawn kembali mengatakan bahwa mereka telah menginvestigasi hal tersebut dan sudah berhasil mengembalikan sistem matchmaking di Apex Legends setelah 5 jam perbaikan. Sayangnya tidak adak indikasi atau informasi apapun dari Respawn mengenai perbaikan terhadap game Titanfall 1 hingga berita ini dibuat.

EA akan Segera Buka Masa CBT Apex Legends Mobile di Indonesia

Beberapa waktu yang lalu Electronic Arts (EA) selaku publisher game dari Apex Legends mengumumkan sedang mengembangkan versi mobile-nya. Setelah beberapa bulan dikembangkan, Apex Legends Mobile sudah memasuki masa closed beta test.

Dalam masa CBT ini, Apex Legends Mobile sudah dapat dimainkan. Namun belum semua orang bisa memainkan game bergenre battle royale ini. Pasalnya, Apex Legends Mobile masih dalam tahap pengembangan dan akan ada banyak pembaharuan lagi.

Sebelumnya, Respawn Entertainment sebagai sang developer mengumumkan bahwa masa CBT game Apex Legends Mobile hanya dapat dimainkan untuk pemain dari negara India dan Filipina saja. Kini mereka berencana menambakan 5 negara baru lagi untuk menikmati tes beta tertutup ini. Kelima negara yang terpilih adalah Indonesia, Peru, Kolombia, Mesir, dan Lebanon.

Respawn Entertainment sendiri tidak menyebutkan tanggal pasti dimulainnya masa CBT ini. Namun mereka mengungkapkan akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.

Terpilihnya Indonesia untuk mengikuti CBT game Apex Legends Mobile ini tentu saja mendapatkan respon positif dari penggemarnya.

Di sisi lain, Apex Legends versi console dan PC sudah memiliki lebih dari 100 juta pemain di seluruh dunia di ulang tahunnya yang kedua. Pengumuman jumlah pemain tersebut diumumkan pada pertengahan bulan April 2021 lalu.

Apakah dengan munculnya versi mobile dari Apex Legends dapat membantu EA meraup lebih banyak pemain? Jika kita berkaca dari Call of Duty yang muncul versi mobile-nya terlebih dahulu, Call of Duty: Mobile (CODM) memang langsung mendapatkan jumlah pemain yang masif meski belum lama dirilis.

Pada Oktober 2020, Activision Blizzard mengumumkan jika CODM berhasil mendapatkan 300 juta download di tahun pertamanya. Menurut ActivePlayer.IO, perkiraan pemain CODM saat artikel ini ditulis sudah mencapai 210 juta pemain aktif. Padahal Call of Duty: Warzone baru bisa mendapatkan 100 juta pemain dalam waktu 1 tahun.

TSM Jalin Kontrak dengan FTX Senilai Rp3 Triliun, Hadiah Apex Legends Global Series Tembus Rp36,8 Miliar

Minggu lalu, Team SoloMid mendapatkan kontrak bernilai US$210 juta (sekitar Rp3 miliar) dengan bursa cryptocurrency, FTX. Selain itu, SteelSeries juga mengungkap bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan tim esports dari Mercedes-AMG Petronas. EA juga mengumumkan bahwa total hadiah dari Apex Legends Global Series Championship mencapai US$2,58 juta atau sekitar Rp36,8 miliar.

Kerja Sama dengan Bursa Cryptocurrency, TSM Ubah Nama Jadi TSM FTX

Minggu lalu, Team SoloMid baru (TSM) saja menandatangani kontrak dengan Futures Exchange (FTX), bursa cryptocurrency asal Hong Kong. Melalui kontrak ini, FTX mendapatkan hak untuk menyematkan nama mereka ke nama TSM. Dengan begitu, TSM akan dikenal sebagai TSM FTX. Kontrak tersebut bernilai US$210 juta atau sekitar Rp3 triliun dan berdurasi 10 tahun. Keputusan FTX untuk bekerja sama dengan TSM merupakan bagian dari strategi mereka untuk memperkenalkan diri pada masyarakat Amerika Serikat, lapor InvenGlobal.

TSM akan melakukan rebranding menjadi TSM FTX. | Sumber: Dot Esports

Menurut Forbes, kontrak antara TSM dengan FTX merupakan kontrak rebranding dengan nilai terbesar untuk organisasi esports di Amerika Serikat. Keputusan TSM untuk menerima tawaran FTX menunjukkan perbedaan antara organisasi esports dengan tim olahraga konvensional. Tim-tim sepak bola seperti Liverpool atau Barcelona tidak akan pernah tertarik untuk mengubah nama mereka demi mendapatkan sponsor. Sementara di dunia competitive gaming, organisasi esports akan rela untuk mengubah namanya selama harga yang dibayarkan sesuai.

Total Hadiah Apex Legends Global Series Championship Capai Rp36,8 Miliar

Electronic Arts mengumumkan bahwa total hadiah untuk Apex Legends Global Series Championship (ALGS) mencapai US$2,58 juta (sekitar Rp26,8 miliar). EA berkontribusi US$1 juta (sekitar Rp14,3 miliar) pada total hadiah dari ALGS. Sementara US$1,58 juta (sekitar Rp22,5 miliar) sisanya didapatkan dari penjualan skin Apex Legends edisi terbatas. Sayangnya, EA tidak mengungkap berapa banyak skin yang berhasil mereka jual, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

Pada Mei 2020, EA mengumumkan, sebagian dari penjualan skin dan bundle khusus dalam Apex Legends akan digunakan untuk menambahkan total hadiah dari ALGS Championship. Empat skin yang dimaksud adalah Mechameleon, Boared to Death, Wild Speed, dan Silverback. Keempat skin itu merupakan bagian dari bundle Animal Kingdom. EA menambahkan US$5 (sekitar Rp70 ribu) ke total hadiah ALGS untuk setiap pembelian skin edisi terbatas dan US$20 (sekitar Rp285 ribu) untuk setiap pembelian bundle Animal Kingdom.

SteelSeries Jadi Penyuplai Aksesori Eksklusif dari Mercedes-AMG Petronas Esports Team

SteelSeries baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan Mercedes-AMG Petronas Esports Team, divisi gaming dari tim F1 milik Mercedes-AMG Petronas. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kerja sama tersebut. Satu hal yang pasti, melalui kerja sama ini, SteelSeries menjadi penyuplai aksesori gaming eksklusif untuk tim Mercedes-AMG Petronas.

SteelSeries bakal buat headset, keyboard, dan mouse khusus untuk tim esports Mercedes-AMG Petronas.

Selain itu, SteelSeries dan Mercedes-AMG Petronas Esports Team juga akan bekerja sama untuk melakukan pengujian produk, menyelenggarakan event digital, dan berbagai kegiatan marketing lainnya. Menurut laporan The Esports Observer, SteelSeries juga akan membuat mouse, keyboards, dan headsets edisi terbatas untuk Mercedes-AMG Petronas Esports Team.

ESL Gaming dan 433 Berkolaborasi untuk Tingkatkan Popularitas Virtual Bundesliga

ESL Gaming mengungkap bahwa mereka telah menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan pembuat konten digital dan media sosial sepak bola, 433. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan awareness akan bevestor Virtual Bundesliga (VBL), kompetisi esports FIFA, di tingkat global. Melalui kerja sama tersebut, channel esports dari 433 akan menampilkan video pendek dari VBL, termasuk babak grand final yang diadakan pada 6 Juni 2021 kemarin. Selain itu, 433 juga akan menampilkan konten highlight dari VBL pada musim depan.

“Dengan lebih dari 65 juta pengikut media sosial di dunia, 433 tidak hanya merepresentasikan komunitas sepak bola digital terbesasr di tingkat global, tapi juga merupakan rekan yang cocok bagi bevestor Virtual Bundesliga,” kata ESL Senior Vice President Global Business Development, Bernhard Mogk, seperti dikutip dari Esports Insider. “Bekerja sama dengan 433 mengukuhkan visi VBL untuk tampil di global dengan menyediakan konten media sosial yang menarik bagi komunitas kami.”

Riot Adakan Turnamen Wild Rift Global, Fans Apex Legends Bisa Naikkan Total Hadiah ALGS Championship

Minggu lalu, Riot Games mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan Wild Rift Origin Series, turnamen Wild Rift global pertama yang mereka adakan sendiri. Sementara itu, EA mengungkap bahwa fans Apex Legends akan bisa berkontribusi pada total hadiah dari ALGS Championship dengan membeli bundle yang tersedia di game. Selain itu, ada beberapa berita menarik lain terkait turnamen esports.

Riot Games Selenggarakan Turnamen Wild Rift untuk Eropa dan MENA

Riot Games mengumumkan bahwa mereka akan menggelar turnamen League of Legends: Wild Rift. Turnamen yang dinamai Wild Rift Origin Series ini akan jadi turnamen Wild Rift global pertama yang diadakan oleh Riot Games. Kompetisi tersebut akan terbuka untuk tim-tim dari Eropa, Middle East and North Africa (MENA), dan Commonwealth of Independent States (CIS). Total hadiah yang ditawarkan oleh Riot mencapai US$300 ribu, lapor Talk Esports.

Mengadakan Wild Rift Origin Series merupakan bagian dari strategi Riot untuk menyertakan tim dan pemain dari kawasan MENA ke dalam kompetisi esports untuk kawasan Eropa mereka. Pasalnya, untuk bisa ikut serta dalam Origin Series, sebuah tim harus memiliki setidaknya tiga pemain dari Eropa, MENA, atau CIS, menurut The Esports Observer. Pada awal Mei 2021, Riot memang mengungkap, mereka ingin mengembangkan ekosistem esports global dari Wild Rift.

Logitech Bakal Adakan Turnamen Esports untuk Penyandang Disabilitas

Tahun lalu, Logitech dan dua perusahaan anaknya, Beyond Entertainment dan Challonge, bekerja sama dengan AbleGamers Charity, Adaptive Action Sports, dan Mount Sinai untuk menyelenggarakan Logitech G Adaptive Esports Invitational. Turnamen esports itu diadakan khusus untuk para gamers dengan disabilitas. Sesuai namanya, kompetisi esports tersebut hanya bisa diikuti oleh tim-tim yang mendapat undangan. Menurut laporan The Esports Observer, ada enam tim yang terpilih untuk ikut serta dalam turnamen Rocket League 2v2 dengan sistem single-elimination tersebut.

Logitech akan kembali mengadakan turnamen esports untuk penyandang disabilitas.

Minggu lalu, Logitech mengungkap bahwa mereka akan kembali mengadakan turnamen tersebut. Hanya saja, kali ini, mereka juga akan membuat sedikit perubahan. Tahun ini, Logitech akan membuka pendaftaran turnamen ke umum di beberapa kawasan. Sama seperti sebelumnya, Logitech juga akan bekerja sama dengan AbleGamers, Adaptive Action Sports, dan Mount Sinai. Dan kompetisi tahun ini juga masih akan diselenggarakan oleh Beyond di platform turnamen Challonge.

University of Warwick Bakal Buat Pusat Esports Senilai £275 Ribu

University of Warwick mengumumkan rencana mereka untuk membuat pusat esports di kampus. Mereka siap untuk mengeluarkan £275 ribu demi membuat pusat esports tersebut. Diharapkan, keberadaan pusat esports itu akan “mendorong inovasi” dalam kampus. Memang, University of Warwick sendiri memang memiliki tim esports bernama Warwick Esports. Menurut laporan Esports Insider, University of Warwick akan bekerja sama dengan sejumlah rekan regional dan nasional, seperti Coventry & Warwickshire Local Enterprise Partnership (CWLEP), Create Central, dan West Midlands Combined Authority (WMCA).

Warwick University ingin buat pusat esports di kampus.

Fans Bisa Ikut Berkontribusi untuk Total Hadiah ALGS Championship

Minggu lalu, Electronic Arts mengungkap, para fans Apex Legends akan bisa ikut berkontribusi pada total hadiah dalam ALGS Championship dengan membeli item bundle dalam game. Pada awalnya, total hadiah turnamen tersebut adalah US$1 juta. Dengan kontribusi dari fans, angka itu bisa naik hingga US$3 juta.

Item bundle yang bisa dibeli oleh fans telah mulai dijual sejak 18 Mei 2021 lalu. Ada empat bundle yang bisa dibeli oleh para fans, yaitu “Mechameleon”, “Boared to Death”, “Wild Speed”, dan “Silverback”. EA akan menambahkan US$5 ke total hadiah ALGS Championship untuk setiap bundle yang dibeli. Sementara untuk setiap pembelian bundle “Animal Kingdom”, EA akan menambahkan US$20 ke total hadiah ALGS Championship, menurut laporan Esports Insider.

Komunitas the*gameHERs Buat Divisi Khusus Mahasiswi

Komunitas gaming asal Amerika Utara, the*gameHERs baru saja memperkenalkan divisi khusus perempuan di tingkat universitas, yang dinamai the*gameHERs Collegiate Division. Menurut Esports Insider, pendirian komunitas khusus perempuan itu didukung oleh Lenovo Esports, Stay Plugged In (SPIN), eFuse, Geniuses League dari Evil Geniuses, dan lain sebagainya. Komunitas itu dibuat dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa yang ingin membuat komunitas gaming di universitas mereka sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dengan satu sama lain. Selain itu, komunitas itu juga menyediakan akses ke sejumlah hal penting, seperti informasi terkait turnamen serta liga esports, mentorship bagi mahasiswa yang tertarik meniti karir di dunia game dan esports, serta channel khusus di server Discord the*gameHERs.

EVOS Esports Gandeng Hepmil Creators’ Network, Nintendo Dikabarkan Bakal RIlis Switch Baru

Dalam sepekan terakhir, ada sejumlah berita menarik di dunia gaming dan esports. Menurut laporan Bloomberg, Nintendo akan merilis versi terbaru dari Switch. Konsol itu akan punya layar OLED 7 inci dan akan dapat menampilkan grafik hingga 4K saat terpasang di dock. Sementara itu, EVOS baru saja mengumumkan kerja samannya dengan Hepmil Creators’ Network (HCN).

Respawn Tambahkan Mode Solo di Apex Legends

Respawn akan meluncurkan Apex Legends untuk Nintendo Switch pada 9 Maret 2021. Bersamaan dengan itu, mereka juga akan merilis collection event berjudul Chaos Theory. Salah satu fitur baru yang tersedia di game battle royale itu adalah No-Fill toggle. Jika Anda mengaktifkan toggle ini, Anda akan bertanding sendiri. Hanya saja, Anda harus siap menghadapi tim yang berisi dua atau tiga orang.

“Kami tetap percaya, teamplay merupakan bagian paling penting dari Apex Legends,” kata Respawn, seperti dikutip dari VentureBeat. “Namun, kami meluncurkan fitur No-Fill matchmaking untuk memberikan opsi lain pada para pemain solo. Fitur ini akan memberikan kebebasan pada Anda dalam memainkan Apex Legends.”

Nintendo Bakal Rilis Switch 4K OLED?

Nintendo dikabarkan akan merilis Switch baru yang sudah mendapatkan upgrade. Bloomberg mengobrol dengan orang-orang yang tahu tentang rencana Nintendo dan membahas tentang spesifikasi dari konsol Switch baru ini. Disebutkan, Switch terbaru akan punya layar OLED selebar tujuh inci. Sebagai perbandingan, Switch versi standar punya layar 6,2 inci sementara Switch Lite 5,5 inci. Penggunaan layar OLED diharapkan akan membuat baterai Switch terbaru menjadi lebih awet dan memberikan kontras yang lebih baik. Selain itu, Switch terbaru ini juga sudah dapat menampilkan grafik 4K UHD ketika ia terpasang di dock, lapor GamesIndustry.

EVOS Esports Kerja Sama dengan Hepmil Creators’ Network

Minggu lalu, EVOS Esports mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama eksklusif dengan Hepmil Creators’ Network (HCN). Kerja sama ini berlaku untuk pasar Indonesia. HCN adalah perusahaan yang menghubungkan para kreator konten di Asia Tenggara dengan para advertisers. Sebagai bagian dari kerja sama ini, EVOS dan HCN akan menawarkan iklan premium di channel YouTube yang mereka naungi pada para advertisers di Indonesia.

Selain itu, kerja sama ini juga membuka kesempatan pada talenta esports dan gaming untuk menjadi bagian dari program Reserved Media, menurut laporan Esports Insider. Ketika advertiser membeli iklan via Google Ads, besar uang yang harus mereka bayarkan tergantung pada impressions iklan. Sementara model reserved media memungkinkan pengiklan untuk membayar dengan harga tetap.

ESL Gaming Australia Gandeng EPOS Jadi Rekan Audio Resmi

ESL Gaming Asutralia baru saja menandatangani kontrak kerja sama selama dua tahun dengan perusahaan audio, EPOS. Melalui kerja sama ini, EPOS akan menjadi rekan audio resmi dari ESL ANZ Champs, khususnya kompetisi Counter-Strike: Global Offensive dan StarCraft II. Sepanjang siaran kompetisi itu, beberapa produk EPOS akan digunakan oleh para talent. Selain itu, ESL juga akan membuat dua segmen baru, menurut laporan Esports Insider.

ESL Gaming Australia bekerja sama dengan EPOS. | Sumber: Esports Insider
ESL Gaming Australia bekerja sama dengan EPOS. | Sumber: Esports Insider

LEGO Technic Sponsori Tim Sim Racer

Coanda Simsport mengumumkan kerja sama mereka dengan LEGO Technic pada Januari 2021. Dengan ini, salah satu sim racer dari Coanda Simsport akan bertanding di Porsche TAG Heuer Esports Supercup (PESC) di bawah nama LEGO Technic. Sim racer yang terpilih untuk mewakili LEGO Technic adalah Mack Bakkum, sim racer asal Belanda, lapor Overtake. Keputusan LEGO Technic untuk mensponsori Coanda Simsport menandai kali pertama mereka memasuki dunia esports.