Versi Baru Gmail untuk iOS Hadirkan Fitur Gesture Swipe yang Customizable

Gesture swipe pada aplikasi email saat ini sudah banyak dianggap sebagai fitur standar. Kepraktisan yang ditawarkan memang tidak tertandingi: lewat tampilan inbox, swipe ke kanan bakal memindahkan email tersebut ke archive, sedangkan swipe ke kiri bakal mengaktifkan fitur snooze.

Masalahnya, tidak semua orang punya kebiasaan yang sama. Beruntung solusinya cukup simpel: jadikan gesture swipe itu customizable, alias dapat diubah fungsinya sesuai kebutuhan, ibarat tombol “Fn” yang biasa terdapat pada sebelah kanan tombol shutter di kamera-kamera modern.

Itulah yang dilakukan Google pada aplikasi Gmail untuk iOS. Gesture swipe memang sudah lama ada, akan tetapi baru sekarang pengguna dibebaskan mengubah fungsinya. Caranya cukup dengan masuk ke menu pengaturan Gmail, pilih “Swipe actions”, lalu tentukan opsi yang diinginkan.

Apakah itu “Archive”, “Trash”, “Mark as read”, “Mark as unread”, “Snooze”, atau “Move to”, yang pasti pengguna dibebaskan memilih, baik untuk swipe ke kiri maupun kanan. Di samping gesture swipe yang customizable, versi baru Gmail ini juga menghadirkan fitur snooze pada notifikasi, yang dapat diakses dengan 3D Touch atau menyentuh dan menahan pada notifikasi yang masuk.

Versi baru Gmail ini sekarang sudah tersedia, tapi mungkin belum untuk semua pengguna. Kalau Anda kurang suka gesture-nya dibuat customizable, maka Anda harus mematikannya terlebih dulu, sebab fitur ini nantinya akan aktif secara default.

Sumber: Engadget dan Google.

Susul Versi Web-nya, Aplikasi Gmail Versi Mobile Usung Tampilan Baru

Tahun lalu, Google memperbarui tampilan Gmail versi web mengikuti filosofi desain Material Theme yang mereka gagaskan. Sejauh ini Material Theme sudah bisa kita jumpai pada sejumlah layanan Google, termasuk pada versi mobile-nya, seperti Google News misalnya. Namun hingga kemarin Gmail versi mobile rupanya masih menggunakan tampilan yang sudah sangat kuno untuk standar 2019.

Beruntung Google sendiri sadar akan hal itu, dan hari ini mereka mengumumkan bahwa Gmail versi mobile siap menerima penyegaran desain dalam waktu dekat. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, desainnya sangat mirip seperti Gmail versi web dengan tampilan serba putih.

Sayangnya tidak ada informasi apakah Google juga bakal menyertakan fitur Dark Mode pada update Gmail versi mobile ini. Tampilan barunya memang kelihatan bersih dan rapi, tapi menurut saya kurang ideal bagi pengguna yang rutin mengakses inbox-nya sesaat sebelum tidur malam.

Gmail mobile redesign

Terlepas dari itu, perubahan desain ini tak hanya berdampak pada aspek visual saja, tapi juga fungsionalitas. Contoh yang paling gampang, pengguna sekarang dapat langsung melihat attachment (misalnya foto) tanpa perlu membuka pesannya terlebih dulu.

Lebih lanjut, mengganti antara akun pribadi dan akun kerja juga lebih mudah berkat tampilan baru ini. Kemudian ketika sistem mendeteksi ada pesan yang membahayakan – bersifat phishing misalnya – maka di bagian teratas akan muncul peringatan besar berwarna merah, persis seperti pada versi web-nya.

Rencananya update ini akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan, baik untuk platform Android maupun iOS. Google juga bilang bahwa mereka sudah menyiapkan penyegaran desain untuk aplikasi mobile mereka lainnya di sepanjang 2019.

Sebagai pengguna Gmail, saya pribadi sudah sangat lama sekali tidak memakai aplikasinya pada ponsel saya. Aplikasi email pilihan saya adalah Outlook bikinan Microsoft, namun mungkin saya akan menyempatkan untuk mencoba versi baru aplikasi Gmail ini.

Sumber: Google.

Microsoft Rombak Total Tampilan Aplikasi Outlook di iOS

Seperti sebagian besar orang, Gmail adalah layanan yang saya pakai untuk email pribadi. Meski demikian, aplikasi yang saya gunakan bukanlah aplikasi Gmail atau aplikasi email bawaan iPhone, melainkan Outlook garapan Microsoft.

Buat yang seperti saya, Anda bakal tersenyum mendengar kabar bahwa Microsoft baru saja merombak tampilan Outlook versi iOS secara total. Saya pribadi menilai tidak ada yang salah dari tampilan lamanya, akan tetapi tampilan barunya ini jauh lebih menarik sekaligus fungsional.

Penyempurnaannya mencakup baik hal yang sepele maupun yang esensial. Yang sepele contohnya adalah haptic feedback yang muncul ketika pengguna menggeser email ke kiri atau kanan, diikuti oleh animasi yang menawan. Selanjutnya, warna biru khas Outlook kini tampak lebih mendominasi tampilan aplikasi.

Beralih ke yang esensial, Outlook versi terbaru ini memungkinkan pengguna untuk menjadwalkan suatu event kalender tanpa mengharuskannya menginput teks sama sekali. Aplikasi bakal mencermati semua elemen yang dilibatkan (siapa saja yang diundang dan waktu lowong masing-masing, beserta tanggal dan tempatnya), dan pengguna hanya perlu menggeser-geser saja opsi yang tersedia.

Dari perspektif yang lebih luas, update Outlook ini merupakan bagian dari upaya Microsoft untuk meningkatkan user experience di semua produknya yang termasuk dalam layanan Office 365. Hal kecil dan sepele pun ikut mereka perhatikan, dan itu juga yang pada akhirnya melahirkan deretan icon baru untuk aplikasi-aplikasi Office 365.

Sumber: Microsoft.

Aplikasi Email Mahal Newton Dipensiunkan

Saya yakin sebagian besar dari kita sudah cukup puas dengan aplikasi Gmail yang ada di ponsel masing-masing, bahkan termasuk pengguna iPhone sekalipun. Sebagian lain mencoba mencari alternatif yang lebih baik (menurut saya) macam Microsoft Outlook, dan sisanya justru rela keluar biaya demi aplikasi email berbayar yang memberikan nilai lebih.

Di antara aplikasi-aplikasi email berbayar yang tersedia buat Android maupun iOS, Newton adalah salah satu yang paling mencolok. Ketimbang membayar di muka untuk bisa mengunduh aplikasi, konsumen Newton diwajibkan membayar biaya berlangganan. Biayanya pun tidak sedikit; $100 per tahun untuk sebuah email client yang alternatif gratis nan berkualitasnya ada banyak.

Sejak 2016 (ketika itu tarif berlangganannya masih $50), CloudMagic selaku pengembang Newton mengklaim sudah ada lebih dari 40.000 pelanggan. Berhubung CloudMagic tidak mencari pendanaan dari investor, model bisnis Newton ini merupakan tulang punggung utama atas operasional perusahaan berdasarkan penjelasan CEO CloudMagic, Rohit Nadhani.

Sayang semua itu masih belum cukup, apalagi kalau meninjau jangka panjang. Akibatnya, CloudMagic memutuskan untuk memensiunkan Newton per 25 September mendatang. Mereka tidak lagi menerima pelanggan baru, dan pelanggan lama pun otomatis dibatalkan serta diberikan refund.

Secara teknis, keputusan ini didasari oleh pangsa pasar aplikasi email premium yang kecil. Bagaimana tidak, seperti yang saya bilang tadi, mayoritas konsumen sudah merasa puas dengan aplikasi Gmail gratisan, dan di luar sana masih banyak aplikasi email gratisan lain yang berkualitas.

Kabar ini sebenarnya cukup mengejutkan mengingat baru bulan lalu Newton kedatangan fitur anyar yang cukup menarik. Terlepas dari itu, CloudMagic sendiri masih akan tetap beroperasi, dan pasca penutupan Newton, mereka bakal berfokus pada proyek baru, meski sejauh ini belum ada kejelasan mengenai proyek yang dimaksud.

Sumber: Engadget dan Newton.

Newton Mail Hadirkan Fitur Baru untuk Secara Otomatis Menyoroti Email yang Perlu Ditindaklanjuti

Pernah mendengar tentang aplikasi email bernama Newton? Kalau pernah, Anda mungkin mengingatnya sebagai salah satu aplikasi email termahal. Bagaimana tidak, selama hampir dua tahun, aplikasi yang sebelumnya bernama CloudMagic itu harus ditebus dengan tarif berlangganan seharga $50 per tahun, dan sekarang tarifnya malah naik menjadi $100 per tahun.

Namun di balik tarif yang mahal itu, ada tim developer yang bekerja keras untuk terus menyempurnakan karyanya. Hal itu kembali dibuktikan lewat fitur terbaru Newton yang bernama Recap, yang memungkinkan aplikasi untuk secara otomatis menyoroti emailemail yang masih menanti balasan Anda maupun yang perlu ditindaklanjuti.

Jadi kalau ada email penting yang belum sempat Anda balas, atau sebaliknya yang belum dibalas oleh si penerima dan sepertinya perlu Anda ingatkan kembali, Newton bakal mengumpulkannya dengan rapi di satu tab baru dengan icon seperti simbol rewind. Di samping itu, Recap juga mencakup email yang berisi reminder maupun deadline.

Tampilan fitur Recap pada Newton Mail / CloudMagic
Tampilan fitur Recap pada Newton Mail / CloudMagic

Kalau memang perlu, pengguna dapat memilih untuk diberi notifikasi yang mengingatkan mereka untuk mengecek bagian Recap. Notifikasi ini hanya datang sekali dalam satu hari, dengan tujuan tidak mengganggu kesibukan pengguna.

Gmail sebenarnya juga memiliki fitur serupa yang dijuluki Nudge, akan tetapi sejauh ini baru tersedia di versi web pada perangkat desktop saja. Recap, di sisi lain, sudah tersedia pada versi terbaru Newton Mail di semua perangkat, terkecuali versi iPad-nya yang masih belum.

$100 per tahun memang terkesan luar biasa mahal untuk sebuah email client, itulah mengapa tersedia pula opsi subscription lain seharga $10 per bulan. Newton juga menyediakan free trial selama 14 hari bagi para pengguna baru.

Sumber: Newton via Engadget.

ProtonMail Bridge Hadirkan Fitur Enkripsi pada Aplikasi Email Desktop Pilihan Anda

Email adalah salah satu benda tertua di jagat internet. Sejarah bahkan mencatat bahwa email lahir lebih dulu ketimbang internet. Kendati demikian, email masih menjadi salah satu medium komunikasi utama kita sehari-hari.

Tentu saja email yang kita gunakan sekarang sudah sangat berbeda. Dari sekian banyak layanan email yang tersedia, ada satu yang cukup memikat perhatian publik dalam setahun belakangan ini. Namanya ProtonMail, dan nilai jualnya terletak pada fitur enkripsi secara menyeluruh.

ProtonMail sebenarnya sudah dikembangkan sejak 2014, namun baru tahun lalu layanan ini lepas dari status beta dan dirilis ke publik. Selain di web, ProtonMail juga tersedia dalam wujud aplikasi iOS maupun Android.

Namun kalau Anda seperti saya, sesi membuka email lebih banyak dihabiskan bersama perangkat desktop. Lebih lanjut, tidak sedikit pengguna PC dan Mac yang lebih memilih memakai aplikasi email bawaan macam Outlook atau Apple Mail ketimbang mengaksesnya melalui browser. Pengembang ProtonMail sepertinya menyadari akan hal tersebut, dan mereka sudah punya solusinya.

ProtonMail Bridge

Namanya ProtonMail Bridge, dan ia merupakan aplikasi terpisah yang memungkinkan Anda untuk menggunakan akun email terenkripsi ProtonMail di aplikasi email desktop pilihan Anda – bisa Microsoft Outlook, Apple Mail, Mozilla Thunderbird, atau yang lain yang mendukung protokol IMAP maupun SMTP.

Bridge pada dasarnya bekerja layaknya suatu server email lokal (IMAP atau SMTP) di komputer Anda. Aplikasi ini berjalan di background dan mengenkripsi sekaligus mendekripsi email yang masuk dan keluar secara otomatis, sehingga Anda bisa menggunakan aplikasi email seperti biasanya.

Bridge mendukung fitur pencarian teks di dalam email secara penuh, penggunaan beberapa akun email sekaligus serta fitur backup. Ini menarik karena ProtonMail versi web sendiri tidak mendukung fitur tersebut.

ProtonMail Bridge saat ini sudah tersedia secara cuma-cuma, sama halnya seperti akun ProtonMail itu sendiri. Untuk yang memerlukan panduan instalasi, ProtonMail sudah menyediakan panduan lengkapnya.

Sumber: ProtonMail dan Engadget.

Aplikasi Email Outlook Kini Dibekali Integrasi Aplikasi Pihak Ketiga

Sejak pertama kali dirilis, Outlook sudah menjadi aplikasi email favorit saya di ponsel. Alasan lain yang membuat Outlook semakin tak tergantikan adalah komitmen Microsoft untuk terus menyempurnakannya dari waktu ke waktu. Usai merombak tampilannya, Microsoft kini menghadirkan integrasi aplikasi pihak ketiga pada Outlook.

Integrasi yang Microsoft sebut dengan istilah add-ins ini sebelumnya sudah lebih dulu hadir di Outlook versi iOS, dan kini versi Android-nya pun ikut kebagian jatah. Berkat add-ins, pengguna sejatinya dapat mengerjakan dan menyelesaikan berbagai macam tugas tanpa perlu meninggalkan aplikasi Outlook sama sekali.

Aplikasi-aplikasinya sejauh ini mencakup Evernote, Microsoft Dynamics 365, Microsoft Translator, Nimble, OnePlaceMail, Outlook Customer Manager, Smartsheet dan Trello. Dalam waktu dekat, Microsoft juga akan menambahkan Wrike, JIRA, MeisterTask, Gfycat dan MojiLala.

Outlook Add-ins

Add-in Evernote misalnya, memungkinkan pengguna untuk menyimpan email ke dalam aplikasi pembuat catatan tersebut secara cepat, sedangkan Microsoft Translator siap menerjemahkan pesan dalam email secara instan ke dalam 60 bahasa yang didukung.

Add-in lain seperti Trello memungkinkan pengguna untuk mengaitkan email tertentu dengan kartu tugas yang ada di aplikasi kolaborasi tersebut. Namun add-in tidak selamanya terkesan serius. Lihat saja Gfycat dan MojiLala, yang memudahkan pengguna untuk menyelipkan GIF atau sticker ke dalam pesan email yang ditulis.

Di Android, add-ins bisa diakses lewat menu tiga titik yang ada di header setiap pesan yang masuk. Untuk sekarang add-ins baru bisa digunakan jikalau pengguna memakai akun Outlook.com atau Office 365, akan tetapi Microsoft berjanji untuk menghadirkan dukungan akun Gmail dalam waktu dekat.

Sumber: Microsoft.

Tampilan Aplikasi Outlook Kembali Dirombak, Kali Ini Demi Menyempurnakan Navigasi

Sudah hampir dua tahun semenjak aplikasi Outlook untuk Android dan iOS terakhir mendapat perombakan desain yang signifikan. Outlook masih menjadi aplikasi email pilihan saya pribadi, dan kalau Anda sepaham dengan saya, Anda pasti juga akan senang mendengar kabar bahwa Microsoft kembali mendandani Outlook secara cukup drastis.

Tidak seperti sebelumnya dimana estetika menjadi faktor utama, perombakan desain kali ini lebih ditekankan pada penyempurnaan navigasi. Tampilan Outlook sendiri sudah termasuk rapi, sekarang tinggal bagaimana pengguna dapat menggunakannya secara lebih efisien, tanpa harus membuang waktunya yang amat berharga hanya demi mengakses folder email di akun lain.

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar sebelum dan sesudah di atas, tampilan suatu percakapan email (thread) kini jadi lebih merinci, dan pembatas antara setiap pesan pun juga kelihatan lebih jelas. Saat Anda membuka suatu thread, Outlook akan otomatis menggeser layar dan menampilkan pesan terbaru tepat di hadapan Anda.

Icon reply, reply all dan forward kini telah digantikan oleh jendela quick reply sehingga pengguna bisa memberikan balasan kepada semua dengan lebih cepat selagi melihat seluruh isi percakapan di saat yang sama.

Outlook new look

Dari gambar kedua ini, tampak bahwa tampilan akun dan folder pada Outlook kini sudah dirombak menjadi lebih cantik sekaligus lebih mudah diakses. Di bawah sendiri, ada icon menu pengaturan yang sebelumnya berwujud satu tab sendiri di halaman utama.

Nantinya halaman utama Outlook hanya akan dihuni oleh tiga tab saja: Mail, Search dan Calendar. Tab People dan Files akan disatukan ke dalam Search. Fungsi pencariannya pun juga akan dibenahi supaya bisa lebih proaktif – dapat menyajikan konten yang sekiranya diperlukan sebelum pengguna mengetikkan sesuatu di jendela pencarian.

Outlook new search

Fungsi Search baru ini untuk sementara masih belum tersedia, tapi Microsoft berjanji untuk merilisnya dalam waktu dekat, baik untuk versi Android maupun iOS. Buat yang belum pernah memakai Outlook, saya sarankan Anda mencobanya lebih dulu.

Sumber: Microsoft.

Application Information Will Show Up Here

Fitur Smart Reply Kini Tersedia di Gmail untuk Android dan iOS

Pengguna Inbox by Gmail selama ini telah dimanjakan oleh fitur Smart Reply, yang pada dasarnya merupakan fitur balasan otomatis tapi disesuaikan dengan konteks yang ada berkat keterlibatan artificial intelligence (AI). Namun jujur saya pribadi kurang suka dengan cara penyajian email yang tidak konvensional pada Inbox by Gmail.

Beruntung Google akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Smart Reply pada aplikasi Gmail untuk Android dan iOS. Google menyebut setidaknya 12 persen email yang terkirim melalui Inbox by Gmail berasal dari Smart Reply, dan menurut saya angka ini bisa jadi lebih besar lagi karena sekarang pengguna aplikasi Gmail juga kebagian jatah yang sama.

Smart Reply bekerja dengan memberikan tiga rekomendasi balasan pada tiap-tiap email yang Anda terima. Pilih salah satu, maka Anda bisa langsung mengirim balasan tersebut atau mengedit dan menambahinya terlebih dulu. Tujuannya tidak lain dari menghemat waktu Anda dalam menghadapi rentetan email masuk.

Semakin sering Anda menggunakan Smart Reply, semakin sempurna pula rekomendasi balasan yang bisa diberikan. Detail yang sangat kecil namun tak bisa disepelekan, seperti misalnya penggunaan tanda seru setelah kata “thanks”, akan turut diperhatikan, semuanya mengikuti gaya pribadi Anda dalam ber-email.

Smart Reply saat ini memang baru bisa digunakan untuk email yang berbahasa Inggris saja. Namun Google sudah berencana untuk menambah dukungan bahasa-bahasa lain ke depannya.

Sumber: Google.

Email Insights Tawarkan Solusi Pencarian Email yang Lebih Cepat

Proyek Microsoft Garage sudah melahirkan sejumlah karya yang cukup menarik untuk diseriusi menjadi produk komersil. Beberapa di antaranya Sprightly, Clip Layer, dan juga News Pro 3.0 yang menggoda pengguna lewat fitur-fitur unggulannya. Tapi sebagaimana konsep dibentuknya Microsoft Garage, inovasi tak akan terhenti. Baru-baru ini mereka kembali meluncurkan produk baru sebuah piranti lunak yang dinamai Email Insights.

Email Insights adalah aplikasi yang ditujukan untuk membantu pengguna dalam hal pekerjaan yang berkenaan dengan surat elektronik. Aplikasi diracik layaknya sebuah browser pencarian tapi khusus untuk email, mempunyai cita rasa seperti Bing ataupun Google tapi ditujukan untuk mencari surat-surat elektronik.

Email-Insights-screenshot-intent-pane

Aplikasi ini mendukung Microsoft Outlokk dan juga Gmail, dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan tiga hasil pencarian paling revelan dari pencarian pesan melalui panel yang disebut dengan Intent Pane. Seperti halnya mesin pencari, Email Insights juga menyuguhkan autocomplete teks, perbaikan ejaan dan menampilkan nama kontak meski kata kunci yang diketik tidak jelas atau salah penulisan.

Email-Insights_autocomplete

Dengan demikian, setelah aplikasi terpasang ia akan meminta pengguna untuk menginput informasi akun Outlook dan juga Gmail. Dari sana kemudian aplikasi akan menarik semua email dari kedua akun tersebut. Pada prosesnya pengguna dapat menyaring pencarian berdasarkan kotak masuk, terkirim atau bahkan surat elektronik yang sudah dihapus di tong sampah. Pencarian juga akan mencakup nama, nama lampiran dan juga tautan.

Dalam rilis resminya Microsoft mengatakan bahwa hasil pencarian akan didasarkan pada waktu dan juga relevansi. Untuk memberikan kenyamaan ekstra, pengguna dapat menyematkan aplikasi ke taskbar untuk mempersingkat pekerjaan ketika hendak mencari email tertentu. Selain itu pengguna juga dapat melakukan banyak pencarian secara bersamaan dengan membuka tab baru.

Tertarik? Anda bisa mengunduh Email Insights di tautan ini.

Sumber gambar header Winbuzzer.