Waze Kini Dapat Digunakan di Apple CarPlay

Sebelum Apple Maps generasi baru dirilis (masih lama, sebab mereka mengerjakannya sendiri dari nol), saya sebagai pengguna iPhone masih akan bergantung sepenuhnya pada Google Maps (atau Waze sesekali, saat mengemudikan mobil). Sayang ini semua tidak dimungkinkan apabila saya menggunakan Apple CarPlay di dashboard mobil, sebab fitur itu cuma bisa menampilkan navigasi dari Apple Maps.

Berita baiknya, ‘penyakit’ ini sudah berhasil diobati oleh iOS 12 yang dirilis belum lama ini. iOS 12 memang tidak membawa pembaruan yang luar biasa banyak, tapi lebih ke peningkatan performa dan fitur ‘perintilan’ yang pengaruhnya cukup besar. Salah satunya adalah dukungan aplikasi navigasi pihak ketiga pada CarPlay.

Sekarang, Waze pun juga sudah merilis update versi baru (versi 4.43.4) yang menghadirkan kompatibilitas CarPlay. Jadi saat Anda menyambungkan iPhone ke head unit mobil yang mendukung CarPlay, Anda bisa langsung melihat tampilan navigasi Waze langsung di layar head unit.

Waze Apple CarPlay

Meninjau panduan navigasi di layar dashboard jelas lebih nyaman sekaligus aman ketimbang di layar iPhone yang lebih kecil. CarPlay juga akan otomatis memperbesar ukuran icon yang tampak, sehingga kalau harus mengoperasikannya selagi memegang setir pun tetap bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Kompatibilitas Waze dengan CarPlay ini hadir beberapa hari setelah Google Maps meluncurkan update yang sama. Dengan begitu, Apple CarPlay sekarang setidaknya bisa disetarakan dengan Android Auto untuk urusan navigasi.

Sumber: MacWorld.

Waze Luncurkan Mode Navigasi Khusus Pengendara Motor

Aplikasi GPS populer Waze baru saja menerima update yang cukup menarik, sekaligus yang amat bermanfaat bagi mayoritas penggunanya di tanah air. Apalagi kalau bukan mode navigasi khusus untuk pengendara sepeda motor?

Untuk mengaktifkannya, pengguna hanya perlu menentukan tipe kendaraan pada menu pengaturan Waze. Dalam mode khusus sepeda motor ini, petunjuk arah yang disajikan Waze bakal mencakup jalur-jalur yang optimal untuk pengendara motor, atau kalau sejauh pemahaman saya, jalan-jalan pintas kecil yang biasanya tak bisa dilalui mobil.

Karena Waze menganut filosofi crowdsourcing, rekomendasi jalur yang disuguhkan juga banyak dipengaruhi oleh komunitas penggunanya. Jadi dengan kata lain, semakin sering Anda mengaktifkan mode navigasi khusus motor ini, semakin bagus pula rekomendasi jalur yang diberikan.

Talk to Waze

Versi baru Waze ini turut menghadirkan fitur Talk to Waze, yang bisa kita tebak dari namanya merupakan fitur perintah suara. Cukup ucapkan “OK Waze”, diikuti oleh instruksinya, pengguna dapat mengaktifkan beragam fungsi Waze tanpa perlu mengangkat jarinya sekalipun.

Fitur ini jelas sangat ideal ketika digandengkan dengan mode navigasi khusus motor tadi, tapi toh pengendara mobil juga bakal mengambil banyak manfaat darinya. Untuk sekarang, Talk to Waze baru mendukung bahasa Inggris saja, dan baru tersedia di negara-negara berikut: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Afrika Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Terakhir, Waze juga menambahkan dukungan atas jalur HOV (high-occupancy-vehicle), namun fitur ini baru tersedia di beberapa kawasan di Amerika Serikat saja.

Waze Hadirkan Integrasi Spotify, Demikian Pula Sebaliknya

Macet ataupun tidak, musik hampir selalu menemani kita di jalanan. Tradisi ini malah semakin diperkuat dengan adanya inisiatif-inisiatif dari layanan streaming, seperti misalnya Spotify yang menyuguhkan playlist yang diracik untuk mendampingi pengguna di tengah kemacetan.

Selain memutar musik, kita biasanya juga membuka aplikasi navigasi. Yang paling ideal dalam kasus ini mungkin adalah Waze, dimana yang kita cari bukannya rute pulang (yang sejatinya sudah sangat kita hafal), melainkan informasi spesifik macam titik macet akibat kecelakaan, kegiatan konstruksi dan lain sebagainya.

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa Spotify dan Waze adalah aplikasi yang aktif menemani kita di perjalanan, dan ini juga berarti kita kerap bolak-balik membuka Spotify dan Waze selagi mengemudi. Tidakkah jauh lebih nyaman seandainya kita bisa mengakses keduanya dari satu aplikasi yang sama? Tentu saja, dan ini bukan merupakan angan-angan semata.

Waze baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Spotify untuk mengintegrasikan layanan streaming musik tersebut. Asalkan aplikasi Spotify telah ter-install di perangkat, Anda dapat memutar playlist favorit Anda di Spotify tanpa harus keluar dari aplikasi Waze.

Caranya tinggal sentuh icon Spotify yang muncul di atas kanan aplikasi Waze, dan lagu terakhir yang Anda dengarkan akan otomatis diputar. Tentu saja Anda dapat berpindah ke Spotify dengan satu tap ekstra, tapi hanya ketika mobil Anda benar-benar sedang berhenti.

Integrasi Waze di dalam Spotify / Waze
Integrasi Waze di dalam Spotify / Waze

Yang lebih menarik lagi, integrasi ini ternyata juga berlaku sebaliknya: Anda juga dapat memulai fungsi navigasi Waze dari dalam aplikasi Spotify selagi musik tetap dijalankan, sekali lagi dengan syarat aplikasi Waze sudah ter-install di perangkat Anda.

Integrasi Spotify di dalam Waze dan Waze di dalam Spotify ini akan tersedia untuk pengguna Android mulai hari ini, sedangkan pengguna iOS masih harus bersabar menunggu.

Sumber: Waze.

Fitur Baru Waze Bantu Pengguna Hindari Kemacetan di Area Event yang Menutup Jalan

Sejak awal diluncurkan, fungsi utama Waze adalah menyajikan rute-rute alternatif sehingga pengguna bisa terhindar dari kemacetan. Metode crowdsourcing yang digunakan juga terbukti efektif, tapi bagaimana jika ada suatu event besar yang sampai menutup jalan? Bisakah pengguna mendapatkan informasi tanpa harus ‘mengorbankan’ pengguna lain terlebih dulu yang sudah terlanjur terjebak?

Bisa, dan solusinya tetap saja mengandalkan metode crowdsourcing. Pun demikian, crowd yang dimaksud bukanlah pengguna Waze, melainkan penyelenggara eventevent besar tersebut.

Waze baru-baru ini mengumumkan Global Event Partner Program. Sederhananya, mereka ingin mengajak para penyelenggara event untuk memberikan informasi terkait jalan-jalan yang bakal ditutup sebelum acara dimulai, lalu meneruskannya ke seluruh pengguna Waze.

Menggunakan tool Waze Closure, mitra-mitra penyelenggara event ini bisa menginput detail-detail ekstra seperti misalnya lokasi parkir atau jalan yang dijadikan dua arah karena seberangnya ditutup. Mereka juga bisa menyematkan sebuah Live Map pada situs event guna memberikan informasi lalu lintas dan sebagainya yang terus ter-update.

Program dan fitur baru ini bakal menguntungkan semua pihak. Untuk pihak penyelenggara event, tidak menutup kemungkinan mereka dapat menjual lebih banyak merchandise karena pengunjung bisa datang lebih cepat dengan berbekal informasi-informasi seperti di atas. Untuk pengguna Waze, mereka dapat terhindar dari kemacetan karena sudah merencanakan rute alternatif lebih dulu.

Sejauh ini Waze sudah menggandeng 20 mitra yang tersebar di Amerika, Eropa dan Asia. Mengingat para partner tidak ditarik biaya, bisa dipastikan jumlah ini akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

Sumber: Engadget dan Waze.

Tampilan Google Maps Dirombak Jadi Lebih Rapi dan Jelas

Dengan semakin lengkap dan merincinya informasi yang Google Maps simpan, membacanya secara sepintas tentu tidak mudah. Google paham akan permasalahan semacam ini, hingga akhirnya mereka menerapkan pembaruan visual yang cukup drastis pada Google Maps versi web, Android maupun iOS.

Tampilan Google Maps secara keseluruhan kini terkesan lebih bersih daripada sebelumnya. Pun demikian, penyajian informasi masih menjadi prioritas utama. Elemen-elemen yang dirasa tidak terlalu perlu ditiadakan, seperti misalnya outline jalanan.

"Areas of interest" ditandai dengan warna oranye pada peta / Google
“Areas of interest” ditandai dengan warna oranye pada peta / Google

Gaya visual baru ini menjadikan informasi macam kondisi lalu lintas dan rute angkutan umum semakin jelas terlihat. Di saat yang sama, Google turut menyempurnakan tipografi pada Maps, memperbesar ukurannya dan membuatnya tampak lebih jelas secara menyeluruh.

Di saat yang sama, Google juga menyuguhkan cara baru untuk meninjau informasi dengan cepat. Pengguna kini bisa melihat area berwarna oranye pada peta yang mewakili “areas of interest“, lokasi dimana pengguna bisa melakukan bermacam aktivitas di berbagai tempat, mulai dari restoran sampai pusat perbelanjaan.

Zoom pada area berwarna oranye tersebut, maka Maps akan menampilkan informasi lebih mendetail mengenai tiap-tiap tempat. Semakin pekat warna oranyenya, berarti semakin banyak lokasi menarik yang bisa ditemukan di sana.

Panduan skema warna untuk mengidentifikasi tempat-tempat tertentu di Google Maps dengan cepat / Google
Panduan skema warna untuk mengidentifikasi tempat-tempat tertentu di Google Maps dengan cepat / Google

Google tidak lupa menyertakan panduan skema warna untuk membantu pengguna mengenali tipe-tipe lokasi yang berbeda dalam Maps. Harapannya, pengguna bisa mengidentifikasi tempat seperti rumah sakit, sekolah, jalan tol dan lain sebagainya dengan cepat tanpa perlu banyak-banyak mengandalkan swipe atau zoom.

Sumber: Google Maps Blog.

Inrix Traffic Siap Tantang Waze dengan Teknologi Machine Learning

Waze selama ini menuai popularitas karena aspek personalisasinya yang apik dalam memberikan panduan navigasi berbasis GPS, ditambah update informasi lalu lintas yang berasal dari komunitas. Namun sekarang ada penantang baru yang berpotensi merebut hati pengguna setia Waze, Inrix Traffic namanya.

Inrix sendiri sebenarnya sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan teknologi navigasi bersama sejumlah pabrikan otomotif, dan mereka juga sudah mempunyai aplikasi mobile sejak lama. Akan tetapi versi terbaru dari Inrix Traffic ini menyimpan fitur yang sangat menarik, yakni kemampuan mempelajari pola mengemudi pengguna berbekal teknologi machine learning.

Setiap rute yang Anda ambil, lokasi yang Anda tuju dan waktu keberangkatannya akan dikumpulkan dan dianalisa oleh Inrix Traffic. Jadi ketimbang memberikan petunjuk navigasi berdasarkan rute yang paling efisien, Inrix juga akan mempertimbangkan faktor lain seperti misalnya rute favorit Anda, yang mungkin saja mencakup jalan-jalan kecil guna menghindari titik-titik macet.

Semua lokasi yang pernah Anda kunjungi akan disimpan secara otomatis oleh Inrix. Daripada mengharuskan Anda untuk menginput alamat secara manual, Inrix akan menampilkan petunjuk navigasinya sesuai dengan rutinitas Anda. Misalnya, kalau Anda sering mengunjungi gym setiap Rabu malam, Inrix akan mengingatkan Anda di waktu yang tepat sekaligus menampilkan petunjuk navigasinya.

Aplikasi ini juga cukup pintar untuk mengamati isi kalender Anda, lalu merencanakan panduan navigasi berdasarkan jadwal acara Anda, mirip seperti yang ditawarkan Waze 4.3. Sama seperti Waze yang mengandalkan data dari komunitas, Inrix juga menyajikan informasi lalu lintas sekaligus ramalan cuaca yang dikumpulkan dari sekitar 275 juta pengguna layanan Inrix di seluruh dunia. Faktor yang membedakan Inrix adalah database petanya berasal dari OpenStreetMap.

Kalau Anda sudah cukup lama mendambakan alternatif dari Waze yang berfitur serupa, atau bahkan lebih lengkap, Inrix Traffic bisa didapatkan secara cuma-cuma di iOS atau Android.

Sumber: GeekWire dan Inrix Blog.

Application Information Will Show Up Here

Waze 4.3 untuk iOS Hadirkan Fitur Planned Drives

Belum lama setelah Waze 4.0 tiba di Android, pengguna iOS sudah kebagian jatah update Waze versi 4.3. Update ini memperkenalkan satu fitur baru yang amat menarik bernama Planned Drives.

Sesuai namanya, fitur ini ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam merencanakan suatu perjalanan, baik di hari yang sama maupun seminggu ke depannya. Premisnya adalah, pengguna bisa selalu tahu kapan harus berangkat.

Fitur Planned Drives bisa diaktifkan dengan satu langkah saja. Pengguna hanya perlu mencantumkan waktu dan tanggal kedatangan yang diinginkan. Selanjutnya, Waze akan merekomendasikan waktu yang tepat untuk berangkat. Saat sudah mendekati event yang telah direncanakan tersebut, Waze tak akan lupa memberi peringatan.

Menariknya, rekomendasi waktu keberangkatan ini akan selalu diperbaharui dengan sendirinya, menyesuaikan dengan kondisi jalanan secara real-time agar pengguna bisa terhindar dari kemacetan. Planned Drives juga menyediakan rekomendasi grafis untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kemacetan dalam tujuh hari ke depan sehingga pengguna bisa lebih mudah mengatur jadwalnya.

Fitur Planned Drives ini juga terintegrasi dengan Facebook, dimana janji temu atau event di Facebook akan masuk ke dalam Planned Drives secara otomatis, dengan catatan pengguna memberi Waze akses terhadap akun Facebook-nya. Waze 4.3 untuk iOS sekarang sudah bisa diunduh langsung lewat App Store.

Waze 4.0 untuk Android Hadirkan Desain Baru yang Lebih Atraktif

Setelah lebih dulu dirilis di iOS pada bulan Oktober lalu, Waze 4.0 kini juga tersedia untuk semua pengguna perangkat Android. Sama seperti versi iOS-nya, versi terbaru Waze ini mengusung tampilan antarmuka baru yang lebih atraktif sekaligus memudahkan pengoperasian.

Mulai dari tampilan peta sampai menu dan pelaporan jalan telah didesain ulang guna memberikan visualisasi yang lebih jelas kepada pengguna. Waze 4.0 sengaja dirancang agar lebih fokus terhadap pengalaman sosial dalam mengemudi, utamanya lewat pin dengan kode berwarna untuk jenis pelaporan yang berbeda.

Kemudahan pengoperasian diwujudkan lewat panel ETA baru yang memungkinkan pelaporan serta penunjukan jalur alternatif hanya dengan satu sentuhan saja. Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur Smart Calendar guna mendapatkan informasi terkait insiden-insiden yang bisa mempengaruhi perjalanan sebelum mereka keluar dari kediamannya masing-masing.

Waze 4.0 untuk Android

Di saat yang sama, Smart Calendar juga akan mengingatkan pengguna untuk berangkat tepat waktu sesuai dengan jadwalnya masing-masing serta berdasarkan kondisi jalan dan estimasi waktu mengemudi. Namun yang tidak kalah menarik, Waze 4.0 juga memastikan penurunan konsumsi daya, yang berarti baterai perangkat bisa lebih awet meski aplikasi berjalan secara konstan.

Waze 4.0 untuk Android saat ini sudah bisa diunduh langsung lewat Google Play. Meski update-nya terbilang lama datangnya, tim pengembang Waze menyebutkan bahwa masih ada ruang untuk perkembangan maupun fitur-fitur baru yang lebih menarik untuk dirilis di tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Google Maps Punya Fitur Baru Supaya Mode Navigasi Bisa Berlanjut Meski Harus Melakukan Perhentian Mendadak

Tidak terhitung berapa kali mode navigasi di aplikasi Google Maps telah membantu kita berkelana di dalam maupun luar kota. Namun sayang, terkadang petunjuk suara dan visual yang sangat jelas tersebut ‘dirusak’ oleh perhentian-perhentian mendadak yang harus kita buat di tengah perjalanan, entah itu untuk mengisi bahan bakar kendaraan atau membelikan titipan minyak goreng buat pasangan tercinta.

Bayangkan saja, sudah enak-enak mengikuti rute perjalanan yang ditampilkan, Anda harus keluar dari mode navigasi untuk menetapkan rute lain menuju pom bensin. Usai mengisi tangki bahan bakar hingga penuh, Anda harus mengetik ulang nama tempat yang Anda tuju tadi guna melanjutkan perjalanan. Tak cuma merepotkan, tapi cara ini juga buang-buang waktu.

Beruntung Google semakin paham akan cara kita bernavigasi sehari-harinya. Dalam beberapa minggu ke depan, mereka akan meluncurkan pembaruan fitur di Google Maps versi Android yang akan mengatasi persoalan tadi, dimana pengguna bisa menambahkan tujuan baru pada rute perjalanan tanpa harus keluar dari mode navigasi.

Fitur navigasi untuk perhentian mendadak di Google Maps

Jadi ketika Anda sedang dalam perjalanan dengan mode navigasi aktif, Anda dapat menyentuh icon kaca pembesar untuk memunculkan tampilan menu lokasi yang mungkin sesuai dengan kebutuhan Anda saat itu, bisa SPBU, pasar swalayan, ataupun kedai kopi untuk berhenti sejenak selagi menunggu macet mereda.

Apabila tipe lokasi yang Anda cari tidak ada dalam pilihan tersebut, Anda tinggal menyentuh kembali icon kaca pembesar untuk melakukan pencarian lebih lanjut, atau juga bisa dengan memanfaatkan fungsi perintah suara.

Seperti yang tadi disebutkan, fitur baru dalam mode navigasi ini akan tersedia di aplikasi Google Maps untuk Android dalam beberapa minggu ke depan. Belum ada keterangan kapan versi iOS-nya bakal kebagian fitur serupa.

Gambar header: Google Maps via Shutterstock.

5 Aplikasi GPS Paling Populer untuk Perangkat Android

Aplikasi GPS atau global positioning system merupakan amunisi wajib bagi pengguna perangkat smartphone yang kerap bepergian ke luar kota untuk menjalankan bisnis atau Anda yang gemar jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat baru.

Continue reading 5 Aplikasi GPS Paling Populer untuk Perangkat Android