Cara Menggunakan Aplikasi Si Apik untuk Mencatat Keuangan Usaha

Si Apik adalah aplikasi pencatatan keuangan usaha dari Bank Indonesia. Cara menggunakan aplikasi Si Apik yang mudah merupakan solusi bagi para pelaku UMKM Indonesia yang ingin mulai merapikan catatan keuangannya dengan bantuan aplikasi digital.

Jika Anda adalah salah satu UMKM tersebut dan tertarik menggunakan Si Apik, berikut ini adalah panduan menggunakan aplikasi Si Apik mulai dari cara daftar akun hingga mencatat pemasukan dan pengeluaran.

Cara Daftar dan Login Akun Si Apik

Untuk mulai menggunakan aplikasi pencatatan keuangan Si Apik, Anda harus membuat akun terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Ikuti panduan berikut ini:

  • Unduh dan buka aplikasi Si Apik.
  • Kemudian, klik Mulai Disini pada halaman pembuka.

  • Anda akan masuk ke halaman Syarat & Ketentuan. Klik Setuju untuk melanjutkan pendaftaran.

  • Berikutnya, pilih salah satu sektor usaha Anda. Lalu klik Selanjutnya.

  • Setelah itu, masukkan informasi usaha Anda. Mulai dari logo, nama usaha, alamat, nomor telepon, nama pemilik deskripsi usaha, nomor KTP/NPWP (opsional), dan password.

  • Jika sudah, klik Selanjutnya.
  • Terakhir, pilih periode awal transaksi yang akan dicatat di aplikasi Si Apik. Lalu, klik Mulai Mengisi.

  • Selesai. Anda telah berhasil daftar akun Si Apik.

Setelah melakukan pendaftaran, jangan lupa untuk login. Berikut adalahnya langkah-langkahnya:

  • Buka aplikasi Si Apik.
  • Kemudian klik nama usaha Anda.

  • Lalu, pilih pengguna Admin dan masukkan password terdaftar.

  • Setelah itu, klik Masuk.

Cara Menggunakan Aplikasi Si Apik untuk Mencatat Penerimaan Uang

Ada uang masuk? Begini cara mencatatnya di aplikasi Si Apik:

  • Buka aplikasi Si Apik dan login dengan akun terdaftar.
  • Kemudian, pada tab Penerimaan, pilih salah satu jenis penerimaan uang. Pilihan yang tersedia antara lain penerimaan dana dari kegiatan usaha, penerimaan dana dari pemberi pinjaman, dan penerimaan dana dari pemilik. Sebagai contoh, tutorial ini akan menunjukkan cara mencatat penerimaan dana dari kegiatan usaha. Klik pada opsi tersebut.

  • Setelah itu, pilih salah satu jenis kegiatan usaha. Sebagai contoh, klik Penjualan.

  • Kemudian, masukkan informasi yang diminta, antara lain nama barang yang terjual, jumlah barang, satuan barang, harga jual, total harga, nama pelanggan, tanggal transaksi, dan catatan (jika perlu).

  • Jika sudah, klik Simpan.

Cara Menggunakan Aplikasi Si Apik untuk Mencatat Pengeluaran

Selain mencatat uang masuk, Anda juga dapat mencatat pengeluaran usaha Anda di aplikasi Si Apik. Simak dan ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Buka dan login ke aplikasi Si Apik.
  • Lalu, masuk ke tab Pengeluaran.

  • Selanjutnya, pilih salah satu dari tiga jenis pengeluaran yang tersedia. Di antaranya ada pengeluaran dana untuk kegiatan usaha, pengeluaran dana kepada pemberi pinjaman, dan pengeluaran dana kepada pemilik. Sebagai contoh, tutorial ini akan memberikan panduan mencatat jenis pengeluaran dana untuk kegiatan usaha.
  • Setelah memilih jenis pengeluaran dana yang diinginkan, pilih kembali kegiatan usaha yang membuat usaha Anda mengeluarkan dana. Misalnya, pilih Pembelian Barang Dagangan.

  • Kemudian, lanjutkan dengan mengisi form yang memuat informasi mengenai nama barang, jumlah barang yang dibeli, harga, total harga, nama pemasok, tanggal transaksi, dan catatan (opsional).

  • Jika sudah, klik Simpan.

Nah, itu dia panduan singkat cara menggunakan aplikasi Si Apik untuk membantu Anda yang ingin mulai melakukan pencatatan keuangan usaha dengan bantuan aplikasi keuangan digital. Selamat mencoba!

Cara Hitung Proyeksi Laba Rugi bagi Bisnis, Bisa Pakai Aplikasi!

Proyeksi laba rugi merupakan kunci dari kelancaran bisnis bagi para pelaku usaha. Dalam menjalankan bisnis, pelaku usaha tak semata-mata fokus pada kuantitas barang atau jasa yang dijual, tetapi juga pada kualitas kinerja keseluruhan dari usaha yang dijalani.

Maka dari itu, pelaku usaha perlu memahami cara membuat laporan keuangan perusahaannya, salah satunya yakni proyeksi laba rugi. Apalagi, saat ini, banyak aplikasi akuntansi yang dapat membantu pelaku usaha terkait dengan hal tersebut.

Berikut ini penjelasan terkait cara menghitung proyeksi laba rugi, baik manual maupun menggunakan aplikasi. Simak selengkapnya.

Langkah Menghitung Laba Rugi Bisnis

Laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan keuangan bisnis yang umum dibuat oleh bisnis dalam suatu periode tertentu, yang berisi pendapatan dan beban bisnis yang menghasilkan nilai rugi atau laba bersih.

Dalam menghitung laba rugi menggunakan rumus perhitungan manual, pelaku usaha perlu tekun dan teliti. Ada pun rumus perhitungan proyeksi laba rugi adalah sebagai berikut:

  • Biaya Harga Pokok Penjualan (HPP) = Stok Awal – Pembelian Bersih – Stok Akhir
  • Penjualan Bersih = Penjualan – Potongan Penjualan – Return Penjualan
  • Laba Kotor = Penjualan Bersih – HPP
  • Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha (Biaya Operasional + Biaya Nonoperasional)

Setelah mengetahui rumus perhitungannya, ada pun beberapa cara beserta contoh kasus dalam menghitung proyeksi laba rugi bisnis, di antaranya sebagai berikut:

  • Hitung Laba Rugi Satu Produk

Jika usaha yang dijalankan hanya menjual satu jenis produk saja, maka proyeksi perhitungan laba rugi dapat dilakukan dengan cara dan contoh kasus berikut ini.

Misalnya, toko A menjual botol minum seharga Rp20.000 per buah. Sementara, modal yang dikeluarkan untuk memproduksi botol minum tersebut adalah Rp15.000. Dengan begitu, perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • Hitung Laba Rugi Lebih dari Satu Produk

Sedangkan, jika usaha yang dijalankan hanya menjual leih dari satu jenis produk, maka proyeksi perhitungan laba rugi dapat dilakukan dengan cara dan contoh kasus berikut ini.

Misalnya, toko B menjual dua botol minum dengan jenis yang berbeda. Jenis pertama, botol minum anak yang dijual seharga Rp50.000 dengan modal produksi Rp40.000. Jenis kedua, botol minum dewasa yang dijual seharga Rp100.000 dengan modal produksi Rp80.000.

Dengan begitu, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Cara Hitung Laba Rugi dengan Software dan Aplikasi

Dalam membuat laporan keuangan khususnya terkait proyeksi laba rugi, selain dapat dilakukam secara manual menggunakan buku besar, pelaku usaha juga dapat menggunakan alat bantu seperti software dan aplikasi pencatatan keuangan bisnis. Ada pun di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Jurnal Id

Jurnal.id atau Jurnal by Mekari merupakan software akuntansi online yang digunakan untuk mencatat, mengolah, menampilkan data transaksi akuntansi, termasuk proyeksi laba rugi bisnis bagi para pelaku usaha.

Dengan mengunduh aplikasi Jurnal.id, pelaku usaha tak perlu repot-repot melakukan perhitungan proyeksi laba rugi secara manual. Berikut ini contoh laporan laba rugi yang dapat dibuat secara otomatis di aplikasi ini.

  • Jubelio

Junelio merupakan platform omnichannel yang memiliki banyak layanan terkait dengan kelangsungan bisnis bagi pelaku usaha, seperti layanan marketplace, webstore, sistem gudang, sistem akunting, POS dan lainnya.

Pelaku usaha dapat menggunakan Jubelio sebagai alat bantu dalam melakukan perhitungan keuangan seperti proyeksi laba rugi. Berikut ini contoh laporan laba rugi yang dapat dibuat secara otomatis di aplikasi ini.

  • Kledo

Kledo merupakan software pengelola keuangan perusahaan dengan beragam fitur yang membantu pelaku usaha kecil merapikan keuangan usahanya. Beberapa fitur yang dimiliki antara lain seperti invoice, purchasing, biaya, laporan, aset tetap dan inventori.

Perangkat lunak satu ini dapat  memudahkan pelaku usaha dalam melakukan perhitungan laba rugi.  Berikut ini contoh laporan laba rugi yang dapat dibuat secara otomatis di aplikasi ini.

Demikian penjelasan terkait cara menghitung proyeksi laba rugi.