Apple Resmi Akuisisi Aplikasi Penebak Judul Lagu, Shazam

Salah satu fitur unggulan Google Pixel 2 adalah Now Playing, yang memanfaatkan kecerdasan Google Assistant untuk mengenali lagu yang sedang diputar di sekitarnya secara otomatis. Fitur ini memang terkesan sepele, tapi mengingat aktivasinya sama sekali tidak membutuhkan koneksi internet dan input dari pengguna, semuanya terdengar jadi sangat menarik.

Entah terinspirasi oleh Google atau tidak, Apple sepertinya sedang berupaya untuk menghadirkan fitur serupa di iPhone. Indikasinya bisa dilihat dari akuisisi mereka atas Shazam baru-baru ini. Shazam, bagi yang tidak tahu, merupakan salah satu aplikasi penebak judul lagu pertama yang pernah ada.

Kabar ini pertama dilaporkan oleh TechCrunch, tapi telah dikonfirmasi langsung oleh perwakilan Apple. Mereka menilai bahwa Shazam bakal menjadi pendamping yang ideal untuk layanan Apple Music, dan mereka sudah siap untuk mengeksekusi sejumlah rencana menarik untuk meleburkan keduanya.

Nilai akuisisinya sendiri tidak disebutkan, tapi Recode melaporkan bahwa nilainya berada di kisaran $400 juta. Angka ini jauh di bawah valuasi Shazam di angka $1 miliar saat terakhir menerima pendanaan dari investor.

Akuisisi ini bisa menjadi jalan bagi Apple untuk menghadirkan fitur macam Now Playing milik Pixel 2 di iPhone / Google
Akuisisi ini bisa menjadi jalan bagi Apple untuk menghadirkan fitur macam Now Playing milik Pixel 2 di iPhone / Google

Shazam sendiri sudah sejak lama menjalin hubungan yang baik dengan Apple. Aplikasi mobile-nya menjalani debut bersama peluncuran App Store untuk iOS pertama kalinya di pertengahan tahun 2008, dan semenjak iOS 8 yang dirilis di tahun 2014, Shazam sudah terintegrasi dengan Siri.

Dengan mengakuisisi Shazam, bisa jadi tujuan Apple adalah memperdalam integrasinya dengan Siri itu tadi, dan pada akhirnya menghadirkan fitur macam Now Playing milik Pixel 2 di iPhone. Di sisi lain, Shazam juga punya teknologi visual image recognition dan platform AR-nya sendiri, dan saya kira Apple tak akan menyia-nyiakan kedua aset tersebut.

Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana nasib Shazam versi Android? Apakah bakal dihapus? Bisa jadi, tapi menurut saya Apple bakal membiarkannya. Alasannya? Apple Music juga tersedia di Android, dan Shazam merupakan salah satu ‘penggerak’ traffic terbesar menuju ke layanan streaming tersebut.

Sumber: CNBC.

Shazam Kini Suguhkan Video Musik Supaya Pengguna Lebih Betah Berlama-lama di Aplikasi

Ada yang baru dari Shazam. Aplikasi penebak judul lagu tersebut mencoba melebarkan sayapnya menuju ranah lain, tapi tentunya masih relevan dengan akarnya. Apa lagi kalau bukan video musik? Di versi terbarunya, pengguna akan disuguhi dengan channel khusus berisi video musik terkurasi.

Ini merupakan buah kerja sama Shazam dengan sebuah platform video musik bernama Vadio, sekaligus hasil pemikiran Shazam guna memperluas cara penggunanya menemukan musik baru. Tujuan lainnya? Tentu saja untuk membuat pengguna lebih betah berlama-lama memakai aplikasi Shazam.

“Kami ingin memberikan para fans alasan kuat untuk menghabiskan waktu lebih banyak di Shazam dengan memberikan akses ke koleksi video musik yang immersive,” jelas Fabio Santini selaku Chief Product Officer Shazam.

Bagaimana cara kerja fitur baru ini? Jadi mulai sekarang setelah Shazam berhasil mengidentifikasi sebuah lagu, akan muncul channel musik video. Videonya bisa merupakan video klip dari lagu yang dimaksud, atau bisa juga yang dikurasi oleh editor Vadio maupun berdasarkan tren dan optimalisasi pengiklan.

Efektif atau tidaknya fitur ini masih belum ada yang tahu. Saya sendiri sudah terbiasa menggunakan Shazam secara singkat-singkat: buka app, tekan tombol “Shazam”, lalu kembali melanjutkan aktivitas lain setelah mengetahui judul lagunya. Kehadiran video musik bisa saja membuat saya tertarik, tapi bisa juga tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Seandainya ini semua tidak ada yang terdengar menarik buat Anda, mungkin akan lebih baik kalau Anda mengunduh Shazam Lite yang belum lama diluncurkan, yang hanya berfokus pada fitur identifikasi lagu dan penggunaan data yang minimal.

Sumber: Shazam.

Shazam Kini Bisa Mengenali Lagu dengan Lebih Cepat

Aplikasi penebak judul lagu Shazam baru saja mendapat update yang cukup signifikan. Pembaruannya ada di balik layar, yang berarti dari segi tampilan aplikasi tersebut masih kurang lebih sama.

Utamanya adalah peningkatan teknologi pengenal lagu yang dimiliki Shazam. Dalam update terbaru ini, kemampuan Shazam mengenali sebuah lagu meningkat pesat. Berdasarkan percobaan saya, Shazam cuma butuh waktu 1 detik untuk menebak judul lagu The Wanderer yang dipopulerkan oleh penyanyi blues Dion DiMucci di tahun 60-an.

Sama halnya ketika saya coba untuk mencari judul lagu yang dibawakan band Journey, Shazam mampu menampilkan hasilnya dalam waktu kurang lebih 2 detik. Tentu saja, masih ada faktor lain yang berpengaruh, seperti misalnya seberapa berisik suara di sekitar ataupun kecepatan koneksi internet. Tapi dalam kondisi yang terbilang normal, peningkatan kecepatannya cukup terasa.

Di saat yang sama, Shazam juga menghadirkan fitur pencarian teks yang lebih lengkap. Fitur ini sangat memudahkan pengguna yang hendak mencari tahu lagu-lagu baru, video klip maupun lirik dari sebuah lagu.

Tidak kalah menarik, pengguna juga bisa mencari tahu apa yang di-Shazam oleh musisi idolanya. Jadi secara garis besar kita bisa tahu musik seperti apa yang umumnya membuat sang artis tertarik. Semua ini bisa dilakukan secara cuma-cuma dan tanpa perlu mendaftarkan akun.

Sumber: Business Wire. Gambar header: Shazam via Shutterstock.