Tanpa Tombol Home, iPad Air Generasi Terbaru Makin Mirip dengan iPad Pro

Sekitar 1,5 tahun yang lalu, Apple memutuskan untuk menghidupkan kembali iPad Air setelah sempat memensiunkannya sejenak. Tahun ini, iPad Air malah sudah di-upgrade lebih jauh lagi, dan seperti yang bisa kita lihat, desainnya bahkan sudah mengikuti seri iPad Pro yang tidak dilengkapi tombol Home.

Absennya tombol Home pada iPad Air generasi keempat ini memungkinkan layarnya untuk lebih melar lagi. Jadi meskipun dimensinya sama seperti yang dirilis 1,5 tahun lalu, ukuran layarnya lebih besar di angka 10,9 inci. Tebalnya sama persis di angka 6,1 mm, dan bobotnya pun cukup identik di kisaran 460 gram.

Layarnya sendiri merupakan panel IPS dengan resolusi 2360 x 1640 pixel. Satu hal yang perlu diingat adalah, refresh rate-nya cuma 60 Hz, bukan 120 Hz seperti yang iPad Pro tawarkan. Kabar baiknya, iPad Air anyar ini kompatibel dengan Apple Pencil generasi kedua, dan ini penting mengingat iPadOS 14 memperkenalkan sejumlah pembaruan yang signifikan terkait fungsi stylus berharga mahal tersebut.

Satu perbedaan lain yang tidak kalah drastis adalah, iPad Air tidak dilengkapi teknologi Face ID. Kamera depannya adalah kamera 7 megapixel biasa tanpa dampingan sensor-sensor canggih. Sebagai gantinya, iPad Air tetap mengandalkan Touch ID, akan tetapi yang sudah berpindah posisinya ke tombol power di sisi atas.

Namun kalau ditanya apa bagian yang paling menarik dari iPad Air generasi keempat, saya mungkin bakal menjawab chipset-nya. iPad Air ditenagai oleh A14 Bionic, chipset pertama Apple yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nanometer. Biasanya, Apple memperkenalkan chipset dengan arsitektur baru bersama iPhone baru, tapi ternyata tahun ini tidak demikian.

Dibandingkan generasi sebelumnya yang mengandalkan chipset A12 Bionic, A14 diklaim memiliki performa CPU 40 persen lebih cepat, serta performa GPU 30 persen lebih baik. Tidak kalah menarik adalah kemampuan mengolah fungsi-fungsi berbasis machine learning hingga 10x lebih kencang dari sebelumnya.

Secara teknis, A14 mengemas prosesor 6-core dan GPU 4-core. Sebagai perbandingan, chipset A12Z milik iPad Pro terbaru yang dirilis Maret lalu mengemas prosesor 8-core dan GPU 8-core. Kemungkinan performa iPad Pro masih lebih superior, akan tetapi iPad Air semestinya lebih unggul perihal efisiensi daya berkat chipset yang dibuat dengan proses pabrikasi yang lebih kecil lagi.

Seperti halnya iPad Pro, iPad Air generasi terbaru juga mengemas port USB-C ketimbang Lightning. Kamera belakang 12 megapixel-nya juga sama persis seperti yang terdapat pada iPad Pro, meski tentu saja Anda tak bisa menemukan kamera ultra-wide maupun sensor LiDAR di sini.

Apple berencana memasarkan iPad Air generasi keempat ini mulai bulan Oktober. Harganya dipatok mulai $599, dan varian kapasitas penyimpanan yang tersedia cuma dua: 64 GB atau 256 GB. Pilihan warnanya sendiri bertambah banyak dengan adanya model berwarna biru, hijau, dan rose gold.

iPad generasi ke-8

 

Bersamaan dengan iPad Air, Apple turut memperkenalkan iPad generasi ke-8 dengan penyegaran spesifikasi. Wujud perangkatnya masih sama persis seperti sebelumnya, akan tetapi jeroannya sudah diperbarui dan kini mengandalkan chipset A12 Bionic. Selain berarti performanya meningkat pesat, kehadiran A12 juga berarti iPad terbaru ini bisa lebih cekatan mengolah fungsi-fungsi berbasis AI berkat adanya Neural Engine.

Selebihnya, tidak ada perubahan yang menarik buat iPad standar. Ukuran layarnya masih sama persis di angka 10,2 inci, demikian pula resolusinya di angka 2160 x 1620 pixel. Tombol Home masih di tempat biasanya, begitu juga port-nya yang masih Lightning.

Beruntung harga jualnya juga masih sama: mulai $329 untuk varian Wi-Fi only dengan kapasitas cuma 32 GB. Apple juga menawarkan varian berkapasitas 128 GB, serta yang dibekali konektivitas seluler.

Dengan harga serendah itu, tentu saja iPad generasi ke-8 ini paling cocok buat konsumen yang hendak membeli tablet pertamanya. Satu hal yang perlu dicatat adalah, jangan sampai salah membeli Apple Pencil buat dipakai dengan perangkat ini, sebab yang kompatibel cuma Apple Pencil generasi pertama.

Sumber: Apple 1, 2.

Apple Luncurkan iPad Air dan iPad Mini Generasi Baru, Kini Kompatibel dengan Apple Pencil

Apple baru saja meluncurkan dua iPad anyar, spesifiknya generasi terbaru dari iPad Air dan iPad Mini. iPad Air? Bukankah model tersebut sudah dipensiunkan sejak dua tahun lalu? Betul, tapi entah mengapa Apple memutuskan untuk menghadirkannya kembali.

Desainnya masih serupa, tidak seperti iPad Pro generasi ketiga yang mengadopsi rancangan baru tanpa tombol Home. Yang berbeda, iPad Air anyar ini mengemas layar 10,5 inci, bukan lagi 9,7 inci seperti sebelumnya. Meski layarnya membesar, untungnya iPad Air generasi terbaru ini tidak bertambah tebal; tubuhnya masih sangat tipis di angka 6,1 mm, dengan bobot 456 gram untuk varian Wi-Fi only.

Apple juga masih mempertahankan panel LCD dengan kepadatan pixel 264 ppi, yang berarti resolusinya kini berada di angka 2224 x 1668 pixel. Dukungan fitur True Tone sudah tersedia, namun yang lebih menarik adalah kompatibilitasnya dengan Apple Pencil.

Eits, sebaiknya kita jangan tersenyum dulu, sebab Apple Pencil yang dimaksud adalah generasi pertama, bukan yang baru seperti yang diperkenalkan bersama iPad Pro generasi ketiga. Terlepas dari itu, setidaknya sekarang semua lineup iPad terbaru sudah bisa menerima input dari stylus bikinan Apple sendiri.

2019 iPad Mini

Semua? Ya, iPad Mini anyar pun juga begitu. Di samping kompatibel dengan Apple Pencil, layar 7,9 inci milik iPad Mini rupanya juga mengemas lebih banyak pixel, tepatnya 2048 x 1536 pixel (326 ppi). Berhubung ukurannya lebih kecil, tentu saja bobot iPad Mini lebih ringan di angka 300,5 gram (varian Wi-Fi only).

Perbedaan antara iPad Air dan iPad Mini berhenti sampai di situ saja, sebab spesifikasi yang diusung keduanya sama persis: chipset A12 Bionic seperti milik iPhone XS (bukan A12X seperti punya iPad Pro generasi ketiga), dengan pilihan storage 64 atau 256 GB. Satu komponen yang berbeda tentu saja adalah kapasitas baterai: iPad Air dengan baterai 30,2 Wh, iPad Mini dengan baterai 19,1 Wh.

Kamera yang tertanam pada iPad Air dan iPad Mini pun juga identik. Di belakang, ada kamera 8 megapixel dengan lensa f/2.4, sedangkan di depan ada kamera 7 megapixel dengan lensa f/2.2. Baik kamera depan maupun belakangnya bisa dipakai untuk merekam video 1080p.

Lineup lengkap iPad untuk tahun 2019 / Apple
Lineup lengkap iPad untuk tahun 2019 / Apple

Anda boleh bilang keduanya sama sekali tidak menarik, apalagi jika dibandingkan dengan iPad Pro. Namun kita harus ingat bahwa tidak semua orang sanggup menyediakan dana sebesar $799 untuk sebuah tablet, sehingga pada akhirnya iPad Air dan iPad Mini bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau.

Di Amerika Serikat, iPad Air dijual dengan harga mulai $499, sedangkan iPad Mini mulai $399. Harga tersebut adalah untuk varian Wi-Fi only dengan kapasitas penyimpanan 64 GB, dan belum termasuk Apple Pencil yang harus dibeli terpisah seharga $99.

Sumber: Apple.

Apple Ungkap iPad Pro Generasi Ketiga dengan Desain Baru Tanpa Tombol Home

Setelah trio iPhone berponi pada bulan September lalu, suguhan hardware terbaru dari Apple untuk tahun ini turut mencakup iPad Pro generasi ketiga. Tidak seperti sebelumnya yang sebatas mengusung spesifikasi baru, iPad Pro generasi ketiga mengemas desain baru yang sangat menarik.

Menarik karena wajahnya kini hanya dihuni oleh sebuah layar dari ujung ke ujung. Masih ada bezel yang mengitarinya, tapi ukurannya sangat tipis jika dibandingkan generasi sebelumnya. Saking tipisnya, tidak ada lagi ruang yang cukup untuk ditempati tombol Home.

Apple iPad Pro

Ya, iPhone sekarang bukan lagi satu-satunya perangkat iOS yang tak dilengkapi tombol usang tersebut. Semua pengoperasian berbasis gesture-nya telah diwariskan ke iPad Pro, demikian pula sistem Face ID untuk mengenali wajah pengguna. Yang sedikit berbeda, Face ID di iPad Pro dapat bekerja dalam orientasi portrait maupun landscape.

Penghapusan tombol Home demi memaksimalkan ukuran layar dalam dimensi yang lebih ringkas merupakan kabar baik. Yang menyebalkan adalah, jack headphone turut dieliminasi pada iPad Pro generasi baru ini. Beruntung kabar buruk ini masih bisa ditutupi oleh kehadiran port USB-C yang sepenuhnya menggantikan port Lightning.

Penggunaan USB-C berarti iPad Pro bisa kompatibel dengan lebih banyak aksesori. Menyambungkannya ke display eksternal kini semudah memasangkan satu kabel USB-C saja (tanpa dongle), dan display yang didukung bisa sampai yang beresolusi 5K. Bukan cuma itu, iPad Pro generasi baru ini ternyata juga bisa dijadikan power bank dadakan untuk iPhone.

Apple iPad Pro

Semua ini disajikan melalui dimensi yang lebih ringkas dari sebelumnya. Varian 12,9 inci misalnya, diklaim punya volume 25 persen lebih kecil berkat desain layar penuhnya, sedangkan varian 11 inci memiliki ukuran yang sama persis seperti varian 10,5 inci sebelumnya.

Tebal kedua varian sama-sama cuma 5,9 mm, tapi ini berarti tonjolan kamera belakangnya jadi semakin besar. Soal bobot, varian 11 inci berada di kisaran 468 gram, sedangkan varian 12,9 inci di kisaran 633 gram. Terlepas dari itu, kedua varian masih dibekali empat buah speaker dan baterai berkapasitas besar; 29,37 Wh pada varian 11 inci, 36,71 Wh pada varian 12,9 inci.

Kamera belakangnya sendiri terbentuk dari sensor 12 megapixel dan lensa f/1.8. Smart HDR menjadi salah satu fitur yang ditawarkan, tapi saya tidak melihat ada Portrait Mode tercantum. Untuk video, 4K 60 fps adalah resolusi maksimum yang didukung. Beralih ke depan, ada kamera 7 megapixel yang mendukung Portrait Mode seperti di iPhone.

Apple iPad Pro

Terkait layar, iPad Pro generasi ketiga masih menggunakan panel LCD seperti sebelumnya, dengan resolusi 2388 x 1668 pixel pada varian 11 inci, dan 2732 x 2048 pixel pada varian 12,9 inci. Teknologi ProMotion dengan refresh rate 120 Hz yang menjadi terobosan generasi sebelumnya juga masih digunakan di sini.

Di balik layar tersebut, bernaung spesifikasi yang luar biasa mumpuni. Chipset A12X Bionic yang digunakan mengemas prosesor 8-core dan GPU 7-core, dan untuk pertama kalinya di iPad, ada Neural Engine yang didedikasikan untuk menangani fitur berbasis machine learning. Menurut klaim Apple, performa grafis iPad Pro bisa disetarakan dengan Xbox One S, dan ini krusial demi realisasi Adobe Photoshop CC untuk iPad tahun depan.

Seperti biasa, Apple tidak mengungkap kapasitas RAM yang tersedia pada iPad Pro. Namun yang cukup sinting adalah kapasitas penyimpanannya, yang berkisar antara 64 GB sampai 1 TB. Dengan bekal port USB-C dan storage 1 TB, tidak berlebihan apabila iPad Pro diperlakukan sebagai pengganti laptop.

Apple iPad Pro

Lalu sampailah kita pada bagian yang menjadikan iPad Pro itu pro, yakni aksesori. Apple telah merancang Apple Pencil generasi baru yang dapat di-charge secara wireless dengan ditempelkan secara magnetik ke sisi samping iPad Pro. Bukan cuma itu, Pencil baru ini juga mengemas sensor sentuh sehingga pengguna dapat mengaktifkan sejumlah fungsi dengan menyentuh bagian sampingnya.

Untuk keyboard, Apple menyediakan Smart Keyboard Folio yang memproteksi bagian depan sekaligus belakang iPad Pro. Selagi terpasang, aksesori ini juga bisa menjadi dudukan dua posisi buat iPad Pro. Charging sama sekali tidak diperlukan, sebab aksesori ini menyambung melalui konektor khusus pada sisi samping iPad Pro.

Apple iPad Pro

7 November adalah tanggal yang ditetapkan Apple sebagai awal pemasaran iPad Pro generasi ketiga. Varian 11 incinya dibanderol mulai $799, sedangkan varian 12,9 inci mulai $999. Apple Pencil dijual terpisah seharga $129, sedangkan Smart Keyboard Folio seharga $179 untuk varian 11 inci dan $199 untuk varian 12,9 inci.

Sumber: Apple.

Stylus Logitech Crayon Kini Tak Lagi Eksklusif untuk Sekolah-Sekolah Saja

Maret lalu, bersamaan dengan peluncuran iPad edisi 2018, Logitech memperkenalkan stylus yang amat menarik bernama Crayon. Crayon unik karena ia merupakan hasil kolaborasi langsung antara Apple dan Logitech, dan ini cukup jarang terjadi di industri aksesori.

Dari awal Crayon dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih terjangkau dari Apple Pencil. Maka dari itu, Crayon pun hanya kompatibel dengan iPad 2018 (model A1893 dan A1954) saja. Asumsinya, kalau Anda memilih iPad 2018 ketimbang iPad Pro, Anda pasti juga lebih memilih menghemat dengan membeli Crayon ketimbang Apple Pencil.

Logitech Crayon

Yang menjadi kendala, saat dirilis Crayon hanya bisa dibeli oleh institusi-institusi pendidikan saja. Namun ternyata eksklusivitas itu hanya bersifat sementara, sebab Crayon sekarang sudah bisa dibeli oleh semua konsumen tanpa terkecuali, hanya saja harganya sedikit lebih mahal: $70 dibanding harga untuk sekolah-sekolah yang cuma $50.

Terlepas dari itu, Crayon masih terasa cukup ekonomis jika dibandingkan Apple Pencil. Selisih $30 itu hanya berimbas pada satu hal: Crayon tidak dilengkapi fitur pressure sensitivity seperti Pencil, namun saya kira ini tidak begitu krusial buat sebagian besar konsumen.

Logitech Crayon

Yang lebih penting adalah kinerjanya yang bisa diandalkan. Cukup nyalakan Crayon, maka ujung runcingnya siap dipakai untuk berkarya tanpa perlu melalui proses pairing. Seperti Pencil, coretan-coretan menggunakan Crayon akan langsung muncul nyaris tanpa jeda dan dengan tingkat presisi yang tinggi.

Logitech Crayon

Crayon bahkan bisa dibilang lebih superior daripada Pencil di sejumlah aspek. Bentuknya pipih sehingga tidak akan tergelinding di atas meja, lalu penutup port Lightning-nya tidak akan terlepas sehingga tidak mungkin hilang. Baterainya pun cukup awet, bisa bertahan sampai 7 jam pemakaian, serta mendukung fast charging (charge selama 2 menit, perangkat bisa digunakan hingga 30 menit).

Dengan banderol $70, saya rasa sulit mencari alternatif lain yang lebih bagus ketimbang Logitech Crayon. Logitech sendiri berniat memasarkannya secara luas mulai bulan Oktober mendatang.

Sumber: Logitech.

Logitech Luncurkan Stylus dan Kombo Case + Keyboard untuk iPad Edisi 2018

Salah satu fitur baru yang paling menarik dari iPad edisi 2018 adalah kompatibilitasnya dengan Apple Pencil. Hal ini secara langsung membuka potensinya jadi lebih luas, terutama di sektor pendidikan, yang notabene memang menjadi target pasar utama Apple.

Masalahnya, Apple Pencil yang harus dibeli terpisah seharga $99 mungkin terlalu mahal bagi mayoritas konsumen. Namun jangan khawatir, sebab Logitech sudah menyiapkan alternatif yang jauh lebih terjangkau, yaitu Logitech Crayon.

Logitech Crayon

Crayon menawarkan hampir segala kelebihan Pencil: bagian ujung yang runcing, latency yang sangat rendah, dukungan atas fitur palm rejection, serta bisa digunakan dalam sudut miring untuk membuat coretan yang lebih tebal. Yang absen hanya satu, yakni fitur pressure sensitivity, di mana tebal-tipisnya coretan juga bisa diatur berdasarkan seberapa keras Anda menekan ujung stylus ke layar.

Dari segi desain dan ergonomi, Crayon bisa dibilang lebih superior ketimbang Pencil. Sasis aluminiumnya yang pipih membuatnya lebih mantap di genggaman ketimbang Pencil yang membulat, lalu penutup konektor Lightning-nya tidak mungkin terlepas dari stylus, tidak seperti milik Pencil yang sangat mudah hilang.

Dalam satu kali charge, Crayon bisa digunakan hingga 8 jam nonstop. Namun bagian terbaiknya sekali lagi adalah harganya, yang cuma $50.

Logitech Rugged Combo 2

Logitech Rugged Combo 2

Selain Crayon, Logitech juga punya aksesori lain untuk iPad 2018 yang tak kalah menarik, yakni Rugged Combo 2. Logitech bilang bahwa kombinasi casing dan keyboard ini secara spesifik dirancang untuk ‘bertahan hidup’ selama digunakan di sekolah, yang tentunya tidak bisa luput dari perlakuan kasar para murid.

Masing-masing tombol keyboard-nya nyaris tidak bisa dicongkel, dan secara keseluruhan tahan terhadap tumpahan cairan. Keyboard-nya ini bisa dilepas kapan saja, dan tidak perlu di-charge karena menyambung langsung ke iPad via konektor pada casing-nya, bukan via Bluetooth – casing-nya sendiri menyambung ke iPad via konektor Lightning.

Sentuhan manis lain yang ditawarkan Rugged Combo 2 adalah sebuah holder di bagian samping untuk menyimpan baik stylus Crayon di atas maupun Apple Pencil. Harganya? $100 saja.

Satu hal yang amat disayangkan, kedua aksesori ini rupanya tidak akan dijual ke konsumen secara luas, melainkan khusus ke sekolah dan institusi pendidikan saja – iPad 2018 sendiri juga bisa didapat dengan harga yang lebih murah jika pembelinya adalah institusi pendidikan.

Sumber: Logitech.

Apple Kembali Luncurkan iPad Baru, Kini Kompatibel dengan Stylus Apple Pencil

Setahun setelah merilis iPad baru pengganti iPad Air 2, Apple kembali memperkenalkan generasi terbaru dari perangkat tersebut. iPad edisi 2018 ini sama sekali tidak berubah dari segi desain, akan tetapi spesifikasinya meningkat cukup signifikan.

Berwujud identik, layar yang digunakan pun sama persis seperti versi tahun lalu, 9,7 inci dengan resolusi 2048 x 1536 pixel (264 ppi). Tombol Home, sensor Touch ID dan jack headphone tetap eksis pada tablet ini.

2018 iPad

Yang baru adalah chipset yang menenagainya. iPad 2018 dibekali chip A10 Fusion, sama seperti yang tertanam pada iPhone 7 dan 7 Plus. Dibandingkan versi tahun lalu, performa prosesornya lebih cepat 40%, sedangkan GPU-nya 50%, kalau menurut klaim Apple.

Dongkrakan performa ini dibutuhkan demi menyajikan konten AR secara lebih optimal. Namun pembaruan yang lebih penting sebenarnya adalah dukungan atas Apple Pencil. Seperti yang kita tahu, stylus seharga $99 itu selama ini hanya kompatibel dengan lini iPad Pro saja.

2018 iPad

Kompatibilitas dengan Apple Pencil ini penting mengingat Acer baru saja merilis tablet Chrome OS yang datang bersama stylus Wacom. Penawaran Apple memang lebih mahal dikarenakan stylus-nya harus dibeli secara terpisah, tapi setidaknya pilihan konsumen kini tidak cuma terbatas pada iPad Pro saja jika mereka hendak berkreasi memanfaatkan kombo iPad + Apple Pencil.

Kabar baiknya, harga jual iPad edisi 2018 ini tidak berubah, masih di angka $329 untuk varian Wi-Fi only dengan kapasitas penyimpanan 32 GB, atau $459 untuk varian LTE. Varian berkapasitas 128 GB dibanderol $429 (Wi-Fi only) dan $559 (LTE).

Sumber: Apple.

Inikah Apple Pencil Generasi Berikutnya?

iPad Pro yang digadang-gadang sebagai lini tablet profesional dari Apple hadir tidak sendirian. Guna melengkapi iPad Pro, Apple mengeluarkan sebuah alat bantu input yang dinamakan Apple Pencil.

Apple Pencil dilengkapi dengan beragam teknologi yang menjadikannya beda dari stylus kebanyakan sehingga dapat digunakan layaknya spidol, pensil atau pulpen pada iPad Pro.

Apple membenamkan teknologi yang mampu mengenali tekanan serta orientasi pengguna dalam menggunakan Apple Pencil. Dengan berbagai kelebihan dan integrasi dengan iPad Pro, pantas saja Apple Pencil dihargai lumayan mahal dibandingkan dengan stylus lain seperti iPad Pencil dari 53.

Meski sudah cukup canggih namun Apple ternyata tak puas dengan produk bikinannya tersebut. Apple dikabarkan sedang mengerjakan generasi kedua Apple Pencil.

Lewat informasi paten yang dikutip dari Apple Insider, Apple mungkin saja akan merilis generasi kedua Apple Pencil dengan sebuah penghapus, ujung pensil yang dapat diganti serta Touch ID untuk fitur keamanan.

Ujung pensil seperti pulpen, spidol, atau stabilo mungkin saja ditambahkan pada generasi kedua Apple Pencil. Pengguna bisa menggantinya sesuai kebutuhan. Misalnya ketika pengguna ingin menandatangani file PDF maka ujung Apple Pencil diganti ke tipe pulpen agar lebih rapi.

Fitur keamanan yang akan disematkan di Apple Pencil digunakan sebagai autentikasi pengguna. Jika sidik jari tidak cocok dengan yang tersimpan di maka Apple Pencil pun tak akan berfungsi.

Yang menarik perhatian saya adalah letak yang akan Apple tempatkan untuk Touch ID jika akhirnya Apple benar-benar membawa fitur keamanan yang sudah ada di iPhone dan iPad ini ke Apple Pencil. Selain itu, penambahan fitur keamanan dengan sidik jari rasanya tidak akan membuat Apple Pencil menjadi lebih aman kecuali memang penggunanya teledor dan lupa menyimpannya di mana. Data yang penting pun tak mungkin ditaruh di Apple Pencil.

Apple bisa saja mematenkan segala teknologi yang ditemukannya. Namun bukan berarti teknologi yang dipatenkan itu akan keluar sebagai bagian pada sebuah produk. Hal ini tak lain berkat petuah dari alm. Steve Jobs yang kemudian juga muncul pada salah satu iklan Apple: “There are a thousand no’s for every yes”.

Paten ini memang Penasaran dengan Apple Pencil generasi berikutnya? Kita tunggu saja.

Sumber: Apple Insider / Gambar header: Apple

Apple Pencil, Stylus Perdana dari Apple untuk iPad Pro

Dalam event Hey Siri semalam, Apple mengambil langkah yang cukup berani dengan memperkenalkan iPad Pro, sebuah tablet jumbo berlayar 12,9 inci yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kaum profesional. Besar dan perkasa, kira-kira begitulah deskripsi singkat dari iPad Pro. Continue reading Apple Pencil, Stylus Perdana dari Apple untuk iPad Pro