Aston Martin Ciptakan Mesin Sim Racing Seharga Satu Miliar Rupiah

Aston Martin, produsen mobil mewah asal Inggris kini turut terjun ke ranah gaming. Wujud keterlibatan Aston Martin ke ranah gaming adalah AMR-C01, simulator racing yang dikatakan menawarkan “pengalaman esports yang mewah”. Dalam rilis, Aston Martin mengatakan bahwa AMR-C01 sebagai “ultimate luxury home simulator”, diperuntukkan bagi para pembalap yang ingin berkompetisi di dalam balap virtual atau nyata, dengan balutan kemewahan khas Aston Martin.

Untuk membangun simulator racing ini, Aston Martin menggandeng perusahaan teknologi asal Inggris, Curv Racing Simulator. Menunjukkan kemewahan, rig AMR-C01 menggunakan bahan karbon fiber yang ringan, dan juga teknologi terkini untuk dapat memberikan pengalaman balapan yang imersif kepada para pengguna.

“Membuat mesin simulator racing adalah sebuah tantangan bagi tim perancang. Terlepas dari itu, walaupun mesin simulator bukanlah mobil, tapi rancangannya terinspirasi dari mobil balap Aston Martin. Dalam merancang ini, kami mencoba menyajikan rancangan elegan dengan garis yang dinamis serta proporsi yang seimbang, seperti rancangan mobil balap Aston Martin lainnya. Saya membayangkan AMR-C01 sebagai sebuah pahatan seni yang ada di rumah-rumah mewah yang indah.” tuis Marek Reichman selaku Chief Creative Officer Aston Martin lewat rilis resmi.

Perancangan AMR-C01 sebagai mesin simulator sendiri tidak main-main. Salah satu penyebabnya karena Curv Racing Simulators selaku rekan Aston Martin dalam membuat mesin ini. Curv Racing Simulators dimpimpin oleh Darren Turner, mantan driver di Aston Martin, yang merupakan spesialis simulator dengan pengalaman lebih dari 20 tahun membuat mesin simulasi Formula 1.

Terkait AMR-C01, Turner mengatakan. “AMR-C01 adalah tentang kecintaan terhadap balap. Kami membuat sebuah simulator dengan tingkat imersivitas tinggi, yang menawarkan penggunanya mendapatkan pengalaman balap yang menyenangkan dari kenyamanan rumah. Tujuan kami adalah membuat sebuah simulator yang memberi kenyamanan balap virtual layaknya balapan di dunia nyata. Posisi mengemudi di AMR-C01 mengikuti dari posisi mengemudi di mobil Aston Martin Valkyrie, agar pengguna bisa mendapatkan pengalaman layaknya mengemudikan sebuah hypercar. Kami bangga sekali dengan apa yang sudah kami capai ini, dengan teknik, dan perancangan yang saya percaya sebagai home simulator paling cantik yang pernah ada.”

Sumber: carmagazine.co.uk
Interior Aston Martin Valkyrie, yang merupakan inspirasi bagi mesin simulator balap Aston Martin AMR-C01 | Sumber: carmagazine.co.uk

Selama situasi pandemi, pasar balap simulasi memang jadi tampil menjanjikan, apalagi mengingat banyaknya balapan resmi yang ditunda. Beberapa waktu kita bisa melihat sendiri bagaimana balapan seperti Nascar, MotoGP, dan Formula 1 berubah format jadi balap simulasi, mengingat keadaan pandemi. Di Indonesia sendiri, bentuk ketertarikan pasar mobil mewah terhadap sim racing terjadi pada awal September lalu, dalam bentuk kolaborasi GT-Sim.ID dengan penjual mobil mewah impor kenamaan, Prestige Image Motorcars.

Mesin balap simulasi dari Aston Martin ini dijual terbatas sebanyak 150 buah saja, dan dijual dengan harga 57.500 poundsterling atau sekitar 1,1 miliar rupiah. Bagaimana? Apakah Anda berminat untuk memilikinya?

Aston Martin Ungkap SUV Elektrik Super-Mewah, Lagonda All-Terrain

Aston Martin membuat kejutan di ajang Geneva Motor Show tahun lalu dengan menyingkap rencananya untuk menghidupkan kembali sub-brand Lagonda kepunyaannya. Wacana tersebut turut dibarengi oleh sebuah mobil konsep yang mungkin terkesan terlalu canggih untuk standar sekarang.

Reinkarnasi Lagonda ini pada dasarnya akan berfokus pada segmen mobil elektrik, dan di ajang Geneva Motor Show tahun ini, mereka sudah menyiapkan mobil konsep lain bernama Lagonda All-Terrain. Tidak seperti sebelumnya, konsep ini terkesan lebih masuk akal untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Aston Martin Lagonda All-Terrain

Dari namanya sudah kelihatan bahwa Lagonda All-Terrain merupakan sebuah SUV segala medan, akan tetapi penampilannya sangat menipu. Buat saya, ia kelewat mewah untuk melahap medan berlumpur, tapi toh Rolls-Royce Cullinan juga demikian. Bedanya, tentu saja, Lagonda All-Terrain murni mengandalkan energi listrik.

Bentuknya juga mengingatkan saya pada Jaguar I-Pace, namun dengan sasis yang lebih panjang hingga nyaris menyerupai sebuah limusin. Aston Martin pada dasarnya banyak menerapkan prinsip desain Lagonda Vision Concept dalam merancang Lagonda All-Terrain, dan sebagai sebuah Lagonda, nuansa mewahnya sudah tercium bahkan dari luar.

Aston Martin Lagonda All-Terrain

Masuk ke dalam, aura mewahnya semakin pekat. Lantainya benar-benar rata dan berlapis karpet, sedangkan sasis yang begitu panjang membuat kabinnya terkesan begitu lapang. Kendati demikian, yang bakal menjadi pusat perhatian justru adalah kunci dari mobil ini.

Teknologi keyless entry sudah pasti ada di mobil ini, akan tetapi usai pemilik mobil masuk ke dalam, ia dipersilakan menempatkan kuncinya itu ke wadah membulat dengan desain bersirip di bagian tengah. Dari situ kuncinya akan melayang memanfaatkan teknologi levitasi, dan di titik itu kuncinya beralih fungsi menjadi kenop putar untuk mengoperasikan sistem infotainment.

Aston Martin Lagonda All-Terrain

Sungguh itu merupakan sebuah inovasi yang tidak perlu, akan tetapi kemewahan tidak pernah mengenal kata perlu atau tidak perlu. Beralih ke spesifikasi dan performa, sayangnya sampai sejauh ini Aston Martin masih enggan merincikannya.

Kita juga tidak boleh lupa bahwa Lagonda All-Terrain masih berstatus konsep. Meski begitu, Aston Martin sudah punya niatan untuk mulai memproduksinya pada tahun 2022.

Sumber: Aston Martin.

Tak Mau Kalah dari Jaguar, Aston Martin Pamerkan Mobil Klasik Bermesin Listrik

Masih ingat dengan Jaguar E-type Zero, mobil klasik tapi yang murni bermesin listrik? Mobil itu bakal diproduksi mulai 2020, dan di tahun yang sama, ia bakal kedatangan rival yang sepadan, yakni 1970 Aston Martin DB6 Volante versi elektrik.

Bukan, ini bukan karya iseng seorang kolektor mobil klasik, melainkan eksekusi dari Aston Martin sendiri. Sama seperti E-type Zero, tampilan luarnya sama sekali tidak diubah, akan tetapi di balik kap mesinnya bernaung sebuah motor listrik yang spesifikasinya masih dirahasiakan.

1970 Aston Martin DB6 Volante versi elektrik

Aston Martin menyebut motor listrik ini sebagai tipe “kaset” karena dapat dengan mudah dipasangkan ke jantung mobil Aston Martin yang sudah ada, lalu dilepas dan diganti kembali dengan mesin aslinya jika mau. Satu-satunya indikasi bahwa ia merupakan mobil elektrik adalah ketika ia sedang diparkir dan diisi ulang baterainya.

Yang membedakannya dari E-type Zero adalah di bagian interior. Di sini Aston Martin lagi-lagi tidak mengubah apapun kecuali menyematkan layar kecil yang berfungsi untuk menampilkan beragam indikator seputar mesin listriknya. E-type Zero di sisi lain mengemas kabin yang terasa modern berkat layar sentuh besar di tengah dashboard-nya.

1970 Aston Martin DB6 Volante versi elektrik

Seperti yang saya bilang, mobil ini baru akan mengaspal di tahun 2020, sebab Aston Martin baru berencana memulai proses konversinya tahun depan. Akhir tahun depan juga bakal menjadi momen penyingkapan mobil elektrik perdana Aston Martin, Rapide E, sehingga wajar apabila mobil klasik tapi elektrik ini baru akan menyusul di tahun berikutnya.

Sumber: Autoblog.

Lenovo Luncurkan ThinkPad P1, Mobile Workstation High-End Dengan Rasa Ultrabook

Saat membahas workstation, hal yang terbersit di benak kita ialah perangkat-perangkat kerja raksasa yang disiapkan untuk menangani tugas-tugas berat. Konsep mobile workstation memang telah muncul beberapa tahun silam, namun perubahan karakteristik pekerja mendorong produ-sen membuat terobosan, salah satu bentuknya adalah memangkas ukurannya lebih jauh lagi.

Lenovo sendiri bukanlah nama baru di bidang penyediaan workstation. Bahkan sebelum diakusisi oleh Lenovo di tahun 2006, ThinkPad telah menjadi pilihan favorit sejumlah perusahaan dalam menyediakan alat kerja bagi para staf. Ada banyak opsi laptop kerja persembahan brand asal Tiongkok itu, tapi mungkin belum ada yang seunik ThinkPad P1. Rekan saya Glenn bilang, workstation ini lebih ringan dari MacBook Pro.

P1 5

Kurang lebih sebulan setelah diperkenalkan, Lenovo resmi meluncurkan ThinkPad P1 di Indonesia. Acaranya dilakukan secara istimewa, dilaksanakan di showroom Aston Martin Jakarta. Mungkin Anda penasaran apa yang mencetus kerja sama kedua nama ini. Lenovo menjelaskan bahwa mobile workstation ThinkPad mempersilakan para teknisi otomotif bekerja di mana pun, misalnya buat mengerjakan desain 3D atau melakukan simulasi wind tunnel.

Peluncuran ThinkPad P1 dilaksanakan tak lama setelah mendaratnya Aston Martin New Vantage di Indonesia. Menurut general manager marketing Aston Martin Francisca Prandayani, Lenovo dan brand mobil sport mewah Inggris itu punya banyak kesamaan visi, dari mulai fokus pada desain mutakhir, teknologi canggih, serta betul-betul memperhatikan ‘craftsmanship‘ dalam menggarap produk.

P1 2

P1 17

 

Desain

Lewat ThinkPad P1, Lenovo mencoba memadukan pengalaman mereka dalam menggarap workstation andal dengan konsep mobilitas tinggi dan desain ultrapremium. Tubuh laptop high-end ini tersusun dari konstruksi magnesium yang dikombinasikan bersama serat karbon. Lalu meski menghidangkan layar 15-inci, penampilannya terlihat lebih mungil karena Lenovo telah meminimalkan lebar bingkainya.

P1 8

P1 9

ThinkPad P1 mempunyai dimensi 361,8×245,7mm, berketebalan hanya 18,4mm serta memiliki bobot 1,7-kilogram. Di sisi desain, Lenovo meng-upgrade bagian logo, mengubah font ‘ThinkPad’ berwarna silver menjadi hitam. Jangan cemas, titik di huruf ‘i’ tetap mengusung LED merah. Ketika lid dibuka, Anda disuguhkan keyboard tenkeyless enam baris, touchpad dengan tombol terpisah, serta tombol power dan sensor sidik jari di area kanan.

P1 10

P1 14

Meneruskan tradisi ThinkPad, bagian keyboard kembali menjadi salah satu aspek andalan di ThinkPad P1. Papan ketik ber-backlight itu mungkin masih menggunakan rubber dome (tak seperti sistem magnetic levitation di Dell XPS 15 2-in-1), namun tetap terasa nyaman untuk dipakai mengetik. Perwakilan Lenovo menjelaskan, hal tersebut tercapai berkat pemanfaatan keycap cekung yang mengikuti kontur jari serta dengan menentukan jarak key travel ideal – tidak terlalu jauh ataupun dangkal – di 1,8-milimeter.

P1 11

P1 12

Rasa empuk yang sama juga bisa ditemukan di tombol mouse, diposisikan di atas area touchpad. Touchpad ThinkPad P1 memanfaatkan lapisan kaca bertesktur halus. Dan jika Anda membutuhkan metode pengendalian mouse yang lebih presisi, ThinkPad P1 tak lupa dibekali TrackPoint, berada di antara tombol G, H dan B.

P1 13

Segala port seperti USB 3.1, LAN, audio, card reader dan dua ThunderBolt 3.0 dapat Anda temukan di sisi kiri dan kanan. Absennya konektivitas fisik di bagian belakang membebaskan layar buat bergerak sejauh 180 derajat.

 

Layar

ThinkPad P1 yang Lenovo bawa ke Indonesia adalah unit dengan layar anti-glare 15,6-inci beresolusi 4K 3840x2160p. Panel berjenis IPS tersebut mampu menghidangkan tingkat kecerahan 400-nit, serta memiliki kedalaman warna 10-bit dan kapabilitas reproduksi warna 100 persen color gamut Adobe – dapat menjadi rekan ideal para desainer dan fotografer.

P1 21

 

Hardware

Komposisi hardware ThinkPad P1 dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Lenovo menyediakan pilihan prosesor dari mulai Intel Core generasi kedelapan i7-8850 plus vPro, Core i9, hingga Intel Xeon E-2176M. Selain itu ada opsi kartu grafis Nvidia Quadro P1000 atau P2000, memori dual DIMM hingga 64GB, serta penyimpanan SSD M.2 NVMe ganda, siap mendukung storage sampai 4TB. Lalu, baterai internalnya mampu menjaga laptop tetap aktif hingga 13 jam.

P1 18

Hal yang membedakan laptop biasa dengan mobile workstation ialah sertifikasi independent software vendor (ISV). Itu berarti, hardware-hardware ThinkPad P1 bukan saja telah memenuhi kriteria workstation serta lulus simulasi sesi uji  software. Notebook juga siap mendukung memori ECC untuk CPU Xeon, bisa mendeteksi dan memperbaiki eror single bit.

P1 20

Webcam ThinkPad P1 ditunjang kemampuan mendeteksi inframerah, memungkinkan kita membuka notebook dengan wajah via Windows Hello. Bagian tersebut turut diproteksi oleh ThinkShutter, yaitu penutup lensa yang bisa ditarik jika Anda khawatir ada oknum-oknum yang berusaha melanggar privasi.

P1 19

Sebelumnya, saya sempat menyampaikan bahwa ThinkPad P1 mempunyai dua port ThunderBolt 3.0. Koneksi berkecepatan tinggi tersebut disuguhkan lewat USB type-C, memperkenankannya menghidangkan visual di resolusi maksimal 8K.

P1 15

 

Ketersediaan

Tim Lenovo menyampaikan bahwa ThinkPad P1 sudah dapat dipesan oleh konsumen di tanah air. Peluncuran produk juga ditemani oleh pelepasan mobile workstation ‘VR ready‘ ThinkPad P52 dan P72. ThinkPad P1 sendiri dijajakan seharga mulai dari Rp 30 juta.

P1 6

Aston Martin Kembali Pamerkan Ide Gila Berupa Pesawat Terbang Berteknologi VTOL

Tiga tahun lalu, pabrikan mobil mewah asal Inggris, Aston Martin, membuktikan bahwa mereka tak hanya bisa merancang kendaraan beroda saja, tapi juga sebuah speedboat. Sekarang, Aston Martin kembali mengumumkan ide gila mereka, tapi kali ini dibawa ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Tinggi di sini bermakna harfiah, sebab yang diumumkan adalah sebuah pesawat terbang.

Namanya Aston Martin Volante Vision Concept, dan jelas sekali ia baru sebatas konsep sekarang. Aston Martin mendeskripsikannya sebagai pesawat mewah berteknologi VTOL (vertical take-off and landing), itulah mengapa Anda tak akan menemukan satu pun roda di bodinya.

Aston Martin Volante Vision Concept

Sepasang baling-baling yang diposisikan di sisi kiri dan kanan hidungnya dapat berganti orientasi (tilting), sehingga pada akhirnya ia dapat lepas landas secara vertikal. Mesinnya merupakan jenis hybrid (listrik dan bensin), dan Aston Martin rupanya telah dibantu oleh Rolls-Royce di sektor ini, yang memang dikenal berpengalaman dalam pengembangan mesin pesawat terbang.

Kokpitnya dapat menampung tiga orang sekaligus (satu di depan, dua di belakang). Segala informasi bakal diproyeksikan ke kaca depan, dan tentu saja Volante bakal dilengkapi mode berkendara otomatis alias autopilot.

Aston Martin Volante Vision Concept

Volante sejatinya dapat dilihat sebagai visi Aston Martin terkait mobilitas masa depan. Anda pasti pernah mendengar berita-berita mengenai mobil terbang maupun drone yang bisa mengangkut penumpang. Volante di sini diposisikan sebagai versi premium dari kendaraan-kendaraan masa depan tersebut.

Namun jangan harap kendaraan semacam ini bisa terealisasi dalam waktu dekat – bahkan mobil konsep Lagonda pun pasti bisa terwujudkan jauh lebih cepat. Jangankan teknologi di baliknya, regulasi seputar mobil terbang dan passenger drone saja masih belum siap, dan ini jelas harus diselesaikan lebih dulu.

Aston Martin Volante Vision Concept

Bagi yang jeli melihat namanya, Anda mungkin menyadari bahwa nama ini diambil dari mobil-mobil varian Volante (convertible) besutan Aston Martin. “Volante” sendiri berasal dari bahasa Itali yang berarti “terbang”. Semoga saja maknanya bisa terpenuhi sesegera mungkin.

Sumber: Wallpaper dan Aston Martin.

Aston Martin Hidupkan Kembali Lagonda, Kini Usung Konsep Kendaraan Masa Depan

Lagonda ialah merek mobil mewah yang menjadi milik Aston Martin sejak tahun 1947. Di pertengahan 70-an, brand ini difokuskan pada penyediaan model-model sedan empat pintu, sehingga Aston Martin bisa berkonsentrasi menciptakan varian sport. Tapi bahkan facelift yang diimplementasikan di Series 4 (1987) belum cukup memberinya daya saing di hadapan kompetitor.

Hampir tiga dekade setelah momen tersebut, Aston Martin menyingkap wacana buat menghidupkan kembali Lagonda. Di Geneva Auto Show 2018, sang perusahaan otomotif Inggris itu memamerkan inkarnasi futuristis dari Lagonda, menamainya Vision Concept. Mobil ini dirancang untuk meneruskan visi Lagonda: menyuguhkan desain mewah plus interior lapang, dikombinasikan dengan konsep kendaraan masa depan.

“Lagonda dirancang untuk menjadi brand mewah nol emisi pertama didunia, sebuah evolusi dari satu merek otomotif terkenal, turut mengadopsi kecanggihan teknologi penggerak bebas polusi serta sistem kemudi otonom,” tulis Aston Martin. “Misi kami sederhana: untuk menantang standar kendaraan mewah, membangunnya dengan tangan, demi memuaskan segmen konsumen yang paling menuntut.”

Lagonda 2

Dari luar, Vision Concept terlihat seperti mobil yang ada di cerita-cerita fiksi ilmiah. Tubuhnya mengusung desain streamline, dimaksudkan demi meminimalkan resistensi udara. Grille depan, lekukan pada bingkai, penggunaan headlight tipis dan sayap kamera yang menggantikan peran kaca spion menegaskan kesan futuristisnya. Sudut penglihatan pengemudi dan penumpang juga luas bekat menyatunya windshield dan atap, ditambah kaca samping memanjang.

Lagonda

Walaupun penampilannya terlihat ‘tajam’ dan pendek khas mobil sport, tugas Lagonda Vision Concept bukanlah untuk melesat secepat-cepatnya di arena pacu. Misi utamanya adalah menghidangkan kenyamanan kelas satu buat para penumpang. Absennya pilar B serta penggunaan struktur ‘suicide‘ di pintu belakang memudahkan orang keluar masuk, lalu di dalam, Anda disajikan ruang kabin yang lapang.

Lagonda 3

Lagonda Vision Concept nantinya akan dibekali sistem otonom empat level. Itu berarti, ia sanggup beroperasi tanpa bantuan manusia, juga dapat menempuh segala kondisi jalan. Fungsi driverless bisa diaktifkan dengan menekan satu tombol, dan selanjutnya, setir segera dimasukkan ke dashboard. Hebatnya lagi, area kemudi juga bisa dipindahkan dari kanan ke kiri atau sebaliknya, menghemat waktu dan ongkos ketika kendaraan dipasarkan di wilayah berbeda.

Lagonda 4

Aston Martin masih belum mengungkap detail spesifikasi Vision Concept. Mereka hanya bilang bahwa mobil ini seluruhnya digerakkan oleh motor listrik tanpa bensin setetes pun. Belum diketahui seberapa cepat ia dapat melesat serta jarak tempuh maksimalnya.

Mengingat bahwa Lagonda Vision adalah mobil konsep, jangan terlalu berharap ia mengaspal dalam waktu dekat. Bahkan jika teknologi otonomnya sudah betul-betul matang, kita belum bisa memperkirakan reaksi pengelola jalan terhadap kendaraan driverless.

Via The Verge. Sumber: Lagonda.

Aston Martin AM-RB 001 Diizinkan Turun ke Jalan Meski Ia Bisa Melesat Secepat Mobil F1

Istilah street legal mengacu pada kendaraan yang diperbolehkan turun ke jalan karena telah memenuhi syarat keamanan. Meskipun spesifikasinya berbeda-beda di setiap negara, mobil F1 dan sejumlah tipe eksperimental sudah pasti tidak diizinkan dikendarai di jalan-jalan perkotaan. Tapi impian menjadi pembalap F1 tentu belum sirna jika Anda memiliki banyak uang.

Dua nama terkemuka di bidang otomotif baru saja menyingkap kreasi dari sebuah proyek besar. Aston Martin dan tim F1 Red Bull menyingkap AM-RB 001, yaitu kendaraan kelas hypercar yang diracik untuk merebut gelar mobil tercepat di dunia. Para penciptanya dengan percaya diri mengklaim bahwa AM-RB 001 mampu melesat secepat – bahkan secara teori bisa melampaui – mobil Formula 1.

Aston Martin AM-RB 001 1

Selain janji performa super-tinggi, aspek menarik lain dari AM-RB 001 adalah ia dari awal dirancang sebagai mobil street legal. Rencananya, Aston Martin akan membenamkan mesin V12 baru di bagian tengah kendaraan dua kursi ini. Beberapa fitur F1 juga turut diadopsi di sana seperti sistem energy recovery untuk ‘memanen’ tenaga kinetik yang dihasilkan saat mengerem.

Tim Red Bull yang dipimpin oleh desainer Adrian Newey bertugas buat memastikan AM-RB 001 mendapatkan tekanan downforce sempurna, terpenuhi berkat sistem aerodinamis di sisi bawah kendaraan. Di sinilah letak rahasia AM-RB 001: lantainya dirancang untuk membungkus kabin serta merangkul sisi bawah ruang mesin.

Aston Martin AM-RB 001

Bagian atas dan wujud AM-RB 001 secara keseluruhan sendiri digarap oleh chief designer Aston Martin Marek Reichman. Dari foto-fotonya, area depan kendaraan ini memiliki penampilan ala mobil khusus balapan, kemudian terdapat diffuser di belakang untuk memastikan chassis ringan AM-RB 001 tetap mencengkram aspal saat dipacu di kecepatan tinggi.

AM-RB 001 menyajikan sepasang pintu gullwing (terbuka seperti sayap), dan ketika Anda membukanya, setir turut terangkat agar pengendara mudah masuk. Mobil juga tidak mempunyai spion kiri dan kanan, pengemudi bisa melihat bagian sisi kendaraan melalui rangkaian kamera.

Aston Martin AM-RB 001 3

Sejauh ini Aston Martin memang masih malu-malu mengungkap informasi teknis terkait performa AM-RB 001. Meski demikian, banyak orang memprediksi ia akan menyuguhkan tenaga 900-break horsepower dan berbobot 900-kilogram, yang artinya AM-RB 001 mempunyai rasio tenaga dan berat satu banding satu. Singkat cerita, hypercar mampu melesat amat sangat kencang.

Akan ada dua tipe Aston Martin AM-RB 001, versi jalanan seharga £ 2 juta (US$ 2,657 juta), diproduksi sekitar 150 unit; dan varian khusus track yang dibanderol £ 3 juta (hampir US$ 4 juta), cuma ada 25 unit. Proses distribusi akan mulai dilakukan di tahun 2018.

Aston Martin AM-RB 001 2

Via Telegraph. Sumber: Aston Martin.

Gandeng Bullitt Group, Land Rover Rilis Smartphone Android Tahan Banting

Sebagian dari Anda mungkin berpikir jika nama Jaguar Land Rover (JLR) sangat identik dengan pabrikan mobil mewah asal Inggris, namun kini perusahaan itupun telah ikut meramaikan ranah smartphone dengan menelurkan sejumlah produk smartphone besutannya.

Seperti yang kami rangkum dari TechTimes, kini JLR telah berencana untuk menelurkan kembali produk smartphone Android teranyarnya.

Untuk merampungkan niatan tersebut, JLR tidak sendirian, Mereka telah menggandeng perusahaan consumer electronic yang juga berasal dari Inggris bernama Bullitt Group, perusahaan yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Caterpillar, JCB dan Ministry of Sound.

Sayangnya, tidak dijelaskan smartphone seperti apa yang nantinya akan dirilis oleh JLR tersebut, namun seperti yang dilansir oleh Livemint, smartphone itu akan berjalan dengan sistem operasi Android yang hadir dengan kemampuan tahan banting sehingga smartphone ini akan lebih menyasar konsumen yang lebih spesifik, seperti para pekerja bangunan, militer atau mereka yang sering melakukan aktivitas di luar ruang.

Langkah ini telah membuat JLR sejajar dengan pabrikan otomotif mewah lain seperti Ferrari, Lamborghini, Aston Martin dan Bentley yang juga telah merilis produk smartphone di bawah trademark mereka masing-masing.

Lindsay Weaver, eksekutif yang menangani perizinan dan nama merek dari JLR mengatakan bahwa “Memasukkan ikon desain dan teknologi inovatif Land Rover ke dalam ponsel merupakan sebuah tantangan sekaligus juga kesempatan yang menarik juga fantastis karena akan membawa merek tersebut ke dimensi baru.”

Dia juga sedikit menjelaskan bahwa tim desain dari JLR bersama Bullitt Group akan bekerja sama untuk melahirkan produk lain dari Land Rover yang akan memberikan nilai lebih bagi penggunanya.

Dikabarkan juga bahwa pabrikan otomotif asal Inggris ini telah berencana untuk memasarkan produk smartphone dan aksesorinya ini pada tahun 2017 mendatang.

Sumber: TechTimes | Gambar Header: Land Rover

Aston Martin Pamerkan Prototipe Sedan Elektrik Penantang Tesla Model S

“Mewah nan perkasa”, frasa tersebut adalah gambaran tepat buat Aston Martin Rapide S. Buat yang tidak tahu, Rapide S merupakan satu-satunya mobil sport buatan Aston Martin yang dilengkapi empat pintu. Ya, ini bisa dibilang sebagai sedan biasa, tapi tentu saja ada sentuhan kemewahan sekaligus keganasan yang sudah menjadi tradisi Aston Martin. Continue reading Aston Martin Pamerkan Prototipe Sedan Elektrik Penantang Tesla Model S

Sentuh 100 Km/H Kurang Dari 3 Detik, Aston Martin Vulcan Dilarang Masuk Jalanan

Bahkan tanpa kehadiran berkali-kali di film James Bond, reputasi tinggi Aston Martin sebagai brand mobil sport mewah tak bisa diusik. Mungkin kita cukup jarang melihatnya muncul di jalan-jalan karena showroom di Indonesia memang baru dibuka. Dan Vulcan menunjukkan bahwa Aston Martin tidak cuma memerhatikan kemewahan berkendara di atas aspal saja. Continue reading Sentuh 100 Km/H Kurang Dari 3 Detik, Aston Martin Vulcan Dilarang Masuk Jalanan