OLXmobbi Hadirkan Layanan Terintegrasi, Permudah Transaksi Mobil Bekas

PT Astra Digital Mobil (ADMO) melalui OLXmobbi kini menawarkan layanan terintegrasi untuk mempermudah transaksi jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas. Melalui kolaborasi dengan berbagai lini bisnis Grup Astra di bidang otomotif dan keuangan, OLXmobbi menyediakan solusi menyeluruh bagi pelanggan.

“OLXmobbi bersemangat menjalin berbagai kolaborasi dengan lini bisnis Grup Astra. Untuk proses pembiayaan, kami bekerja sama dengan ACC, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, dan AstraPay. Kami juga menjadi mitra resmi trade-in dari Auto2000 dan Astra Daihatsu,” kata President Director PT Astra Digital Mobil Naga Sujady.

Menurut Director & Co-CEO PT Astra Digital Mobil CK Yap, kolaborasi ini bertujuan menghubungkan bisnis mobil bekas di dalam Grup Astra, memberikan akses layanan yang lebih luas dan mempermudah proses transaksi. Dengan lebih dari 2.000 mobil bekas berkualitas, OLXmobbi menawarkan proses yang aman, nyaman, cepat, dan mudah.

Director PT Tokobagus Agung Iskandar, menambahkan bahwa semua proses transaksi di OLXmobbi ditangani oleh tim ahli yang tersertifikasi. OLXmobbi juga menyediakan garansi mesin dan transmisi hingga satu tahun, jaminan uang kembali dalam tujuh hari, gratis biaya jasa perawatan, dan layanan home test drive.

Pelanggan yang ingin menjual, membeli, atau tukar tambah mobil dapat mengunjungi store OLXmobbi atau melalui website olxmobbi.co.id. Dengan lebih dari 30 store di 10 wilayah di Indonesia, OLXmobbi menawarkan layanan inspeksi di rumah untuk memudahkan pelanggan menjual mobil mereka dengan cepat dan efisien.

Pada tahun ini, OLXmobbi akan berpartisipasi sebagai Official Trade-in Partner dalam event GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD pada 18-28 Juli 2024.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Konsolidasi OLXmobbi, Langkah Astra Bersaing di Pasar O2O Mobil Bekas

Pasar mobil bekas masih sangat diminati konsumen Indonesia. Sepanjang 2023, volume penjualan mobil baru diestimasi berkisar 1 juta unit, sedangkan penjualan mobil bekas diperkirakan melampaui angka tersebut.

Mengacu laporan Ken Research, volume penjualan mobil bekas di tanah air diproyeksikan tumbuh 14,2% CAGR (2020-2025F). Salah satu faktor pendorongnya adalah ketersediaan opsi fasilitas kredit atau pembiayaan.

Sumber: Ken Research

Kehadiran platform marketplace otomotif sejak lama memberikan cara baru bagi konsumen untuk mencari lebih banyak pilihan. Platform digital banyak digunakan untuk memasang iklan jual mobil bekas, yang mana memudahkan konsumen untuk mengecek dulu sebelum datangi showroom.

Survei lain yang diterbitkan DSResearch pada 2018 menyebut bahwa 96% konsumen banyak memanfaatkan platform digital untuk mencari informasi, menjual, atau membeli mobil.

Astra genjot O2O

Dalam skala regional, Indonesia masih merajai penjualan kendaraan terbesar di Asia Tenggara dari total 3,35 juta unit di sepanjang 2023 menurut laporan ASEAN Automotice Federation (AAF).

Beberapa pemain kunci di industri dalam negeri mengambil sejumlah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem layanannya dan bersaing dengan perusahaan asing yang mengakuisisi platform otomotif dalam negeri.

Langkah ini juga ditempuh perusahaan konglomerasi Astra dengan mencaplok OLX pada 2023. Bulan lalu, Astra resmi mengumumkan peleburan Mobil88, mobbi, dan OLX Autos menjadi OLXmobbi. Kini, OLXmobbi berada di bawah naungan PT Astra Digital Mobil.

“Peleburan tiga pemain besar di pasar mobil bekas Indonesia, yakni mobil88, mobbi, dan OLX Autos, diharapkan bisa membuat pasar mobil bekas di Indonesia semakin bergairah, dan bisnis jual-beli mobil bekas Grup Astra kian solid,” ujar Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady dalam keterangan terpisah kepada DailySocial.id beberapa waktu lalu.

Terlebih, ini juga menjadi strategi perusahaan di tengah menurunnya tren penjualan mobil baru. Diketahui, penjualan roda empat Astra tercatat merosot 23% (YoY) menjadi 40.438 unit pada Maret 2024. Secara nasional, Astra menguasai 54% pangsa pasar mobil baru di Indonesia.

Naga mengungkap bahwa OLXmobbi akan menghadirkan pengalaman omnichannel dengan menggabungkan kanal offline dan online (O2O). Dengan model B2C, OLXmobbi menghubungkan showroom milik ekosistem Grup Astra kepada pembeli mobil bekas.

Sebelum kehadiran OLX dan mobbi, penjualan mobil offline Astra dikerek anak usahanya, Mobil88. Bergabungnya ekosistem OLX dinilai akan meningkatkan kredibilitas OLXmobbi, terutama kinerja jual-beli mobil bekas ke depannya.

“Kami sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk ekspansi, termasuk melihat pasar dan lokasi yang dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi bisnis kami. Namun, kami belum memutuskan waktu pasti untuk ekspansi ini,” jelasnya.

OLXmobbi telah memiliki lebih dari 30 store dan inspection center di 10 kota besar di Indonesia, termasuk di Jabodebaek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar.

Pihaknya enggan mengelaborasi lebih lanjut, tapi peleburan ini memungkinkan mereka untuk bersinergi dengan inisiatif digital Astra lainnya, seperti Astra Otoshop, platform e-commerce B2B dan B2C untuk suku cadang kendaraan roda dua dan roda empat dan Auto2000 Digiroom yang melayani purnajual, bengkel, dan home service.

Sejauh ini, Grup Astra memiliki lini digital yang dibidik untuk dapat menghasilkan sumber pendapatan baru, seperti Motorku X, AstraPay, Moxa, Maucash, Seva.id, Movic, Mobbi.

Konsolidasi pemain

Beberapa tahun terakhir, sektor otomotif banyak diwarnai aksi konsolidasi. Merger dan akuisisi ditempuh sejalan dengan sulitnya akses permodalan dan upaya meningkatkan efisiensi di tengah sulitnya makroekonomi. Cars 24 angkat kaki dari Indonesia pada tahun lalu.

Dalam peta persaingannya, OLXmobbi akan bersaing dengan sejumlah platform, seperti Mobil123, Carsome, Carro, dan Carsome. Sebagai gambaran, Carsome kini menaungi Mobil 123 dan Carmudi. Carsome bermain di C2B2C, yang mana tak hanya menjual langsung ke konsumen, tetapi juga membeli dari konsumen dan menjualnya ke jaringan diler.

Company Acquirer Year
Carmudi Indonesia iCar Asia 2019
iCarAsia Carsome 2022
MPRent Carro 2023

Menariknya, beberapa pemain lain masuk ke bisnis pembiayaan (multifinance) untuk mengakomodasi kebutuhan pembiayaan kendaraan sekaligus memperkuat ekosistem mobil bekas mereka.

Carro mengakuisisi 50% saham MPMRent yang merupakan penyedia sewa mobil. Carro juga memiliki bisnis pembiayaan sendiri melalui PT Sembrani Finance Indonesia. Sementara, Moladin baru-baru ini masuk ke bisnis multifinance yang mana telah berizin OJK.

Pesaing kuat lainnya, OTO.com tak hanya bermain di mobil bekas, tetapi juga motor, truk, dan kendaraan listrik. OTO.com adalah anak usaha Girnar Software Pvt. Ltd yang juga mengoperasikan CarDekho dan Zigwheels, portal mobil terbesar di India.

Application Information Will Show Up Here

Leo Koesmanto: Transformasi Bank Saqu dan Upayanya Gaet Solopreneur

Euforia bank digital mungkin mulai melandai, tetapi industrinya diyakini masih terus potensial. Tiga tahun terakhir dimanfaatkan untuk memperkenalkan bank digital dengan produk tabungan sebagai jalan masuknya.

Di awal, bank digital sempat diramaikan oleh pemain yang didukung grup teknologi atau bank besar, misalnya Bank Jago (GoTo), Bank Neo Commerce (Akulaku), atau blu (BCA). Rata-rata memanfaatkan skema akuisisi bank kecil agar mudah mengembangkan ekosistemnya ketimbang mendirikan dari awal.

Grup konglomerasi Astra menjadi partisipan akhir di tahun 2023 dengan memperkenalkan aplikasi Bank Saqu. Satu tahun digunakan untuk merampungkan transaksi akuisisi dengan WeLab, dan mentransformasikan Bank Jasa Jakarta (BJJ).

Akuisisi dan transisi Bank Jasa Jakarta

Selama hampir 40 tahun, BJJ beroperasi sebagai bank konvensional. Apabila ingin bertransisi ke digital, perusahaan membutuhkan investasi IT yang besar. “Kami meyakini going digital itu inevitable, tetapi investasinya besar. Dan ini bukan bicara investasi corporate banking, tetapi consumer. Perlu capex di depan. Sementara, kami adalah bank yang relatif kecil,” ucap Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto saat berbincang dengan DailySocial.id.

Sebagai informasi, Leo Koesmanto adalah bankir dengan jejak karier panjang di digitalisasi perbankan. Ia sempat menjabat sebagai Managing Director Head of Digital Banking di PT Bank DBS Indonesia.

Di saat yang sama, WeLab yang sudah lebih dulu mendirikan virtual bank di 2020, kala itu mempertimbangkan ekspansi ke Indonesia. Kemudian, Astra Financial dengan portofolio Astra Pay dan maucash, juga tengah gencar mengembangkan produk keuangan berbasis digital.

Ia menilai industri bank digital masih akan tumbuh positif tahun ini, terutama di Indonesia. Meski euforianya tidak sebesar beberapa tahun silam, tapi Leo menyebut bahwa perbankan adalah bisnis jangka panjang, dan tidak terpatuk pada aspek digital banking. 

“Pasar [digital] kita sedang menarik, tetapi transformasi ini tidak bisa lagi dengan cara lama. Akhirnya WeLab bersama Astra masuk ke Bank Jasa Jakarta. Dalam kesepakatan ini, WeLab membawa teknologinya, Astra membawa ekosistem untuk akses pasar. Prosesnya transisinya lumayan cepat. Dalam 7-8 bulan, kami sudah siap,” jelasnya.

Leo belum dapat membagikan rencana pengembangan Bank Saqu pada tahun ini dengan alasan fokus pada transisi teknologi dan membangun branding produknya. Demikian juga dengan integrasinya ke ekosistem milik Astra. Dalam masa transisi, BJJ menggunakan teknologi milik WeLab di Hong Kong, tetapi pihaknya tengah memproses untuk membangun teknologinya di Indonesia.

Adapun, beberapa produk Bank Saqu yang sudah meluncur antara lain Tabungmatic (Tabungan), Busposito (deposito), dan Saqu Booster yang memungkinkan pengguna mendapat booster dengan bunga hingga 10% dari kembalian transaksi.

“Ekosistem adalah salah satu aspek penting di bank digital karena biaya akuisisi itu mahal. Tentu kami akan embed function ke dalam ekosistem Astra sehingga pengguna tidak sekadar pakai tabungan saja. Namun, kami belum melakukan banyak riset mendalam karena ini masih awal, dan masih fokus di produk tabungan. Ke depannya, kami akan kembangkan ke produk pinjaman,” kata Leo.

Klaimnya, aplikasi Bank Saqu mendapat traksi positif di pasar dengan 300.000 nasabah dalam dua bulan. Pihaknya juga tidak akan menambah kantor cabang dan mengandalkan cabang existing Bank Jasa Jakarta di 13 lokasi.

Produk dalam mindset solopreneur

Bank Jasa Jakarta dikatakan ingin membawa nilai tambah berbeda dengan masuk ke segmen yang lebih spesifik, yaitu solopreneur. Menurut definisinya, solopreneur adalah pemilik usaha individu, bisa juga pekerja kantoran yang punya proyek sampingan. Jumlah solopreneur di Indonesia diperkirakan menyentuh 117 juta pada 2030.

“Dari dulu memang sudah banyak orang yang punya pekerjaan sampingan, tetapi ini solopreneur ya. Artinya, individu, berbeda dengan UKM yang punya pegawai. Solopreneur punya mindset produktif,” tutur Leo.

Dalam menerjemahkan kebutuhan solopreneur, pihaknya melihat bahwa solopreneur cenderung memiliki mindset bekerja keras, tetapi tetap dapat bersenang-senang menikmati hasilnya. Tabungan menjadi produk utamanya saat ini, di mana produk pinjaman mungkin akan menyusul.

“Bank digital identik dengan personal banking. Namun, DNA Bank Jasa Jakarta adalah UKM. Memang sektornya retail, tapi konsumen kami bukan di segmen mass market, melainkan mereka yang punya usaha dan butuh modal kerja. Memang personal banking memudahkan pembukaan rekening, tetapi ada hal-hal di sektor bisnis yang tidak bisa secepat itu,” ungkapnya.

Perkiraan pertumbuhan solopreneur / Sumber: BPS (2023)

Bank digital cenderung mengincar segmen milenial dan gen Z yang dicap sudah fasih dengan aktivitas digital. Bank Jago adalah salah satunya. Sementara, bank-bank digital lain masuk dengan membawa posisi berbeda di pasar, seperti Bank Raya yang membidik pekerja informal atau Bank Aladin menggaet jaringan ritel Alfamart agar lekat dengan aspek keseharian pengguna.

Menurut laporan Kementerian Koperasi dan UKM, pandemi memantik kebiasaan baru masyarakat Indonesia dalam bertransaksi digital. Kebiasaan baru ini ikut mendorong adopsi layanan e-commerce dan pembayaran digital, yang mana ikut melahirkan kemunculan pelaku usaha baru.

Application Information Will Show Up Here

Astra dan WeLab Resmikan Bank Saqu, Layanan Perbankan Digital untuk Solopreneur

Bank Jasa Jakarta (BJJ), bank milik Grup Astra dan WeLab, resmi meluncurkan aplikasi Bank Saqu pada Senin (20/11). Bank Saqu siap bersaing dengan sejumlah aplikasi perbankan digital lainnya di Indonesia.

Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto mengungkap, Bank Saqu punya posisi berbeda dengan perbankan digital yang sudah ada. Bank Saqu  membidik segmen anak muda, terutama para solopreneur di Indonesia.

“Kami harus memiliki positioning yang berbeda dari perbankan digital yang sudah ada. Banyak generasi muda aktif yang memiliki usaha atau side gig. Segmen ini memiliki cara berpikir yang produktif, bukan konsumtif,” ucap Leo saat acara peluncuran Bank Saqu di Jakarta.

Mengutip salah satu studi, Bank Saqu menyebut terdapat perkiraan 117 juta solopreneur di Indonesia pada 2030. Studi tersebut juga mengestimasi kontribusi solopreneur ke PDB akan mencapai 36% pada 2030.

“Dengan wawasan pasar lokal dan cakupan ekosistem Astra baik offline maupun online, serta kecakapan teknologi dari WeLab, kami percaya Bank Saqu mampu menempatkan diri untuk memasuki pasar yang menjanjikan ini,” tambahnya.

Bank Saqu kini sudah dapat diunduh di Google Play Store dan Apple Store. Berikut adalah sejumlah layanan/fiturnya:

  1. Saku: fitur kantong yang dapat dipersonalisasi nasabah hingga 20 kantong
  2. Busposito: produk deposito, diklaim pertama di Indonesia, yang memanfaatkan kekuatan komunitas. Artinya, semakin banyak yang bergabung ke Busposita, semakin besar bunga yang diperoleh nasabah.
  3. Tabungmatic: nasabah dapat menabung secara otomatis dari setiap pembulatan transaksi melalui QRIS.
  4. Saku Booster: saku khusus untuk menyimpan semua cashback yang diperoleh nasabah dari transaksi, termasuk Tabungmatic.
Produk Bank Saqu / Sumber: Bank Saqu

Sebagai informasi, Bank Saqu adalah hasil transformasi Bank Jasa Jakarta (BJJ) usai diakuisisi oleh PT Astra International Tbk melalui anak usahanya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) bersama WeLab melalui WeLab Sky.

Astra Financial dan WeLab Sky menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 49,56%. Penyelesaian transaksi akuisisi telah dirampungkan pada tahun lalu.

Masih berlanjut

Tren transformasi bank konvensional menjadi bank digital masih terus berlanjut hingga sekarang. Superbank (sebelumnya Bank Fama) adalah hasil akuisisi oleh Grup EMTEK, Grab, dan Singtel. Baru-baru ini, bank digital asal Korea Selatan, Kakaobank juga akan ikut mengakuisisi 10% saham Superbank.

Kemudian, Hibank (sebelumnya Bank Mayora) juga diakuisisi oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada tahun lalu. BNI menggandeng Sea Group sebagai mitra teknologi Bank Mayora. Baik Superbank dan Hibank juga tengah menyiapkan layanan perbankan digital mereka yang sama-sama menyasar segmen UMKM.

Bank digital lain yang memiliki pendekatan serupa ada Bank Raya, yang membidik segmen pekerja gig economy atau pekerja informal. Sementara, Bank Aladin lebih memilih pendekatan yang menyentuh aspek keseharian pengguna dengan menggandeng jaringan ritel Alfamart.

Application Information Will Show Up Here

Astra Apresiasi Pemenang Astranauts 2023 dari Jalur Startup dan Mahasiswa

Astra mengumumkan pemberian apresiasi kepada tiga mahasiswa dan tiga startup sebagai pemenang kompetisi inovasi digital dan teknologi Astranauts 2023. Kesempatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan acara Demo Day & Awarding Astranauts 2023 yang dihadiri Direksi Astra, para juri, dan mentor.

Astranauts yang sudah memasuki tahun kedua ini mengangkat tema “Building A Sustainable Future Through Technology” sebagai salah satu bentuk nyata dari inisiatif Astra untuk mendukung perkembangan inovasi digital bagi startup dan mahasiswa di Indonesia, serta menjawab tantangan bisnis dan teknologi saat ini.

Para pemenang Astranauts ini telah mencetuskan ide inovatif di bidang sustainability, edutech, emerging tech, health, agribusiness, mobility, fintech, logistic, dan new media.

“Sebagai wujud dukungan Astra terhadap ekonomi digital Indonesia, Astra menginisiasi Astranauts sejak tahun 2022 untuk semakin mendorong inovasi digital bagi startup dan mahasiswa di Indonesia dalam menjawab tantangan bisnis dan teknologi serta memberikan dampak positif bagi Indonesia secara berkelanjutan,” ujar Direktur Astra Santosa saat membacakan sambutan Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro.

Demo Day & Awarding Astranauts 2023

Selama masa penjaringan, Astra mengumpulkan lebih dari 900 ide inovasi dari 2.200 pendaftar. Setelah melewati tahap kurasi, terpilih 23 finalis yang terdiri dari 12 startup dan 11 mahasiswa. Mereka semua telah mendapatkan sesi mentorship dengan para pakar dari berbagai industri selama dua pekan, serta mempresentasikan konsep bisnis dan ide inovasi di hadapan Direksi Astra dalam rangkaian acara Demo Day.

Setelah melewati serangkaian tahapan penjurian, terpilih masing-masing tiga pemenang pada jalur startup dan mahasiswa, yakni:

Jalur Startup
Juara 1: Fazpass
Juara 2: Blitz Electric Mobility
Juara 3: Seratuspersen Anak Nusantara

Jalur Mahasiswa
Juara 1: Karla Bionics
Juara 2: Moona
Juara 3: MyECO

Pemenang dari jalur startup mendapatkan hadiah senilai Rp100 juta untuk juara pertama, Rp70 juta untuk juara kedua, dan Rp40 juta untuk juara ketiga. Sementara untuk jalur mahasiswa, pemenang mendapatkan hadiah senilai Rp40 juta untuk juara pertama, Rp30 juta untuk juara kedua, dan Rp20 juta untuk juara ketiga.

Tak hanya itu, Astra juga memberikan dua kategori penghargaan baru kepada peserta, yaitu Fans Favorite: finalis yang berhasil menarik perhatian masyarakat berdasarkan hasil voting yang dilakukan melalui website, dan Out of The Box: finalis yang berhasil memberikan ide baru dan unik berdasarkan penilaian juri yang dilaksanakan pada Demo Day.

Akhirnya, terpilihlah Kawancara sebagai pemenang Fans Favorite dan Mengasihi Group, dan Speakapp sebagai pemenang Out of The Box. Kemudian, seluruh finalis akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubasi Astra InnovLab, dan menjadi bagian dari Astra Startup Community, serta berkesempatan berkolaborasi dengan Grup Astra.

Sebagai penutup, diselenggarakan Astranauts Conference 2023 dengan beragam topik inspiratif yang akan dihadiri oleh lebih dari 25 tech leader, pemimpin industri, dan regulator untuk berbagi insight menarik di sembilan bidang penilaian. Acara ini diselenggarakan pada hari ini (8/6) di Menara Astra, Jakarta.

Astranauts 2023 bermitra dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Biofarma, MRT Jakarta, Bank Indonesia, Blue Bird Group, GoTo, GovTech Edu Indonesia, GDP Labs, Sime Darby, MD Entertainment, Google APAC, Google Cloud Indonesia, Meta Indonesia, Microsoft Indonesia, AWS Indonesia, Halodoc, DANA, Mapan, Dagangan, Eduqat, eFishery, JALA, Rekosistem, Paxel, Waresix, Shipper, Noice, Ayoconnect, Kejora Capital, Plug and Play Indonesia, Arkblu, Chickin, Belajarlagi, MarkPlus Inc., WeTV Indonesia, Kumpul ID, Astra Startup Community, Binus University, dan Indonesia LPDP Entrepreneurs Club (ILEC) yang terlibat sebagai mentor, juri dalam Demo Day, dan pembicara dalam Astranauts Conference 2023.

Disclosure: DailySocial.id merupakan strategic partner Astranauts 2023

Equinix dan Astra Bentuk Usaha Patungan untuk Percepat Transformasi Digital

Perusahaan infrastruktur digital Equinix (Nasdaq: EQIX) dan PT Astra International Tbk (IDX: ASII) mengumumkan pembentukan usaha patungan dengan tujuan mengembangkan infrastruktur digital demi mempercepat transformasi digital di Indonesia. Perusahaan patungan ini dibentuk dengan kepemilikan modal saham 75% Equinix dan 25% Astra.

Dengan menggabungkan keahlian infrastruktur digital berskala global milik Equinix dan pengalaman luas Astra di Indonesia, perusahaan patungan ini diharapkan bisa membantu baik perusahaan dalam negeri maupun multinasional di Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas digital mereka. Hal ini dapat memanfaatkan teknologi baru seperti hybrid multicloud, 5G, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan lainnya.

Pada tahap awal, perusahaan anyar ini rencanannya akan mengembangkan dan mengoperasikan sebuah pusat data Internasional Business Exchange (IBX) di Jakarta bernama JK1, lalu dilanjutkan dengan ekspansi secara nasional. Pusat data IBX JK1 ini terdiri dari delapan lantai dan direncanakan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2024.

Rencananya, pusat data ini akan menyediakan lebih dari 1.600 kabinet dan ruang colocation seluas lebih dari 5.300 meter persegi setelah sepenuhnya terbangun. Berlokasi di pusat bisnis Jakarta dan dekat dengan internet exchange utama, JK1 akan membantu perusahaan di Indonesia untuk mencapai kinerja yang optimal melalui infrastruktur digital dan ekosistem yang dinamis.

Di samping itu, JK1 juga akan memasukkan konsep sustainability ke dalam desainnya dengan memanfaatkan teknologi inovatif seperti cooling array Equinix dalam mendukung target komersial dan lingkungan perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Equinix sendiri merupakan perusahaan pertama di industri pusat data yang menetapkan target 100% energi terbarukan dan berkomitmen untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2030, didukung oleh short-term science-based targets yang telah disetujui. Hal ini juga sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations.

Presiden Equinix Asia Pasific Jeremy Deutsch mengungkapkan bahwa, “perusahaan patungan ini memanfaatkan potensi digital yang terus meningkat dan mencerminkan keberlanjutan komitmen Equinix dalam melayani masyarakat Indonesia dengan kapasitas skala besar untuk memenuhi kebutuhan komputasi, penyimpanan, dan edge data center.”

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro yang mengungkapkan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan fokus Astra dalam mempercepat transformasi digitalnya.

“Dengan penyediaan layanan data center komprehensif, semakin terintegrasi, modern, mudah diakses, dan dijalankan dengan semangat dan prinsip keberlanjutan, kami berharap perusahaan patungan ini akan memperkuat infrastruktur pusat data dan membantu para pelaku bisnis di Indonesia,” ujarnya.

Pasar pusat data di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu pasar layanan pusat data colocation yang menjanjikan di Asia Tenggara. Dengan ragam inisiatif terkait transformasi digital, kebijakan pemerintah yang mendukung adopsi teknologi digital, dan peningkatan konektivitas dan infrastruktur jaringan negara, pasar ini diperkirakan akan terus tumbuh.

Salah satunya adalah program pemerintah Indonesia yang menargetkan setidaknya 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk dapat go digital pada tahun 2024Selain itu, program transformasi digital nasional Indonesia juga telah menciptakan sebuah kerangka pembangunan ekonomi dan kebutuhan atas infrastruktur digital.

Berdasarkan laporan Uncover 2022: Southeast Asia Cloud Economy yang dipublikasi oleh Twimbit, pasar colocation Indonesia diperkirakan bernilai USD1,2 miliar pada tahun 2027. Dengan permintaan ritel yang signifikan untuk colocation, ditambah dengan meningkatnya aktivitas hyperscale, Indonesia diharapkan dapat menjadi pasar colocation ASEAN terbesar pada 2027.

Pertumbuhan pasar colocation di Asia Tenggara. Sumber: Twimbit

 

 

 

 

 

 

 

Tidak dapat dimungkiri bahwa Singapura menjadi negara yang memiliki pasar paling matang di Asia Tenggara, namun dari sisi CAGR, Indonesia hampir menggandakan CAGR Singapura dalam periode 2019-2022. Kematangan adopsi cloud di Singapura dapat berarti pasar akan segera mencapai puncaknya, tetapi negara-negara tetangga siap untuk pertumbuhan eksponensial.

Di Indonesia sendiri, setidaknya telah ada 62 pusat data di Indonesia pada 2020. Sebanyak 36% atau 22 pusat data tersebut dimiliki asing, dengan 11 pusat data dimiliki oleh Singapura. Singapura sendiri menjadi negara dengan jumlah pusat data terbanyak, yaitu 100 pusat data di periode yang sama.

Pada November 2022 lalu, pemerintah juga sudah memulai pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di kawasan Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Kapasitas pusat data yang akan dibangun memiliki prosesor 25.000 core, dengan penyimpanan 40petabyte dan memori 200terabyte.

Anak usaha Astra Internasional, Astra Graphia pada November lalu juga telah mengumumkan rencananya untuk memperkuat bisnis pusat data di Indonesia. Perusahaan juga telah memiliki data center sendiri. Namun, saat ini masih digunakan untuk kebutuhan komersil yang diprioritaskan guna mendukung kinerja perusahaan seperti memberikan solusi cloud bagi pelanggan.

Astra Digital Resmi Meluncurkan Platform Jual-Beli Mobil Bekas “mobbi”

Untuk merangkum pasar yang lebih luas, PT Astra Digital Mobil resmi meluncurkan platform jual-beli mobil bekas “mobbi” (sebelumnya bernama mo88i). Aplikasi ini menyediakan berbagai pilihan mobil bekas dan terintegrasi dengan berbagai bisnis otomotif milik Grup Astra.

Dengan model business-to-consumer (B2C), mobbi menghubungkan showroom milik ekosistem Grup Astra kepada pembeli mobil bekas. Dengan integrasi ini, pihaknya berupaya menghadirkan layanan menyeluruh kepada pelanggan, baik dari aspek kualitas, finansial, dan asuransi sebagai faktor pertimbangan utama dalam proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

“Saat ini mobbi sudah terintegrasi dengan ekosistem Grup Astra, seperti Toyota, Daihatsu, IBID, Auto TRUST, ACC group, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, dan AstraPay. Rencananya, integrasi ini terus bertambah ke depan,” kata Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady.

Layanan mobbi menyediakan fleksibilitas pilihan pembayaran dengan opsi tunai maupun kredit, ditambah akses kredit yang bisa didapatkan di aplikasi. Dukungan integrasi ekosistem Grup Astra diharapkan dapat mempermudah proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

“mobbi mengedepankan tiga keunggulan, yaitu inspeksi oleh ahli dari Astra, jaminan kualitas mobbi Certified, dan jaminan delapan hari uang kembali. Jadi, jika dalam waktu tersebut, mobil tidak sesuai dengan hasil inspeksi mobbi Certified, pelanggan dapat mengembalikan mobil dan memperoleh refund 100%,” tambah Direktur dan Co-CEO PT Astra Digital Mobil CK Yap.

Lanskap penjualan mobil bekas

Pertumbuhan bisnis jual-beli mobil bekas tercatat tumbuh 10% di sepanjang 2022 dibandingkan tahun lalu. Kehadiran online marketplace turut mendorong pertumbuhan bisnis jual-beli mobil bekas. Selain mobbi, sejumlah platform yang menawarkan layanan yang sama di antaranya Carro, Carsome, Otofrens, Moladin, hingga Broom.

Berdasarkan riset DailySocial, kebiasaan orang bertransaksi di online marketplace membentuk perilaku jual-beli melalui platform digital. Adapun, layanan ritel otomotif terbagi ke dalam beberapa model bisnis, yakni B2C atau C2C. Paling populer berupa layanan penjualan mobil baru (oleh bisnis), layanan penjualan mobil bekas (oleh bisnis maupun konsumen), dan layanan penjualan mobil bekas (oleh konsumen).

Selain itu, penurunan daya beli mobil baru akibat pandemi Covid-19 justru memicu peningkatan volume penjualan mobil bekas. Saat ini, lanskap industri tengah didominasi oleh dua kubu. Di satu sisi segelintir diler besar beserta beberapa platform raksasa tengah fokus pada layanan jual instan.

Pada dasarnya, mereka mengadopsi model diler konvensional dengan modal yang jauh lebih besar dan dukungan teknologi. Di sisi lain, ada banyak sekali makelar dan pedagang rumahan yang masih bekerja secara tradisional dan sering kali kurang transparan dalam menjalankan bisnisnya. Konsep sharing economy juga banyak diterapkan oleh pemain marketplace mobil saat ini.

Application Information Will Show Up Here

Astra dan WeLab Resmi Ambil Alih Saham Mayoritas Bank Jasa Jakarta

PT Astra International Tbk melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) mengumumkan penyelesaian transaksi akuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ), bersama dengan WeLab melalui WeLab Sky Limited. Proses penyelesaian transaksi ditandai dengan diterimanya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

Setelah penyelesaaian transaksi akuisisi, Astra Financial dan WeLab Sky masing-masing memiliki saham BJJ sebesar 49,56% dan menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali bank. Nantinya, BJJ akan dijadikan sebagai bank digital inovatif dari Indonesia.

Secara terpisah, mengutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada hari ini (19/9), Astra Financial dan BJJ telah menandatangani Share Subscription Agreement (SSA), yang mana SMI akan mengambil bagian atas 1,13 juta lembar saham baru yang mewakili 49,56% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di BJJ dengan nilai transaksi sebesar Rp3,87 triliun.

“Per tanggal 16 September 2022, seluruh persyaratan pendahuluan berdasarkan SSA untuk menyelesaikan transaksi, termasuk persetujuan OJK, telah terpenuhi,” tulis manajemen Astra.

Dalam keterangan resmi, Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menyampaikan, investasi perusahaan di BJJ sejalan dengan aspirasi grup pada pilar jasa keuangan untuk menjadi penyedia layanan jasa keuangan ritel terdepan, serta mendukung perkembangan industri jasa keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“BJJ sebagai bank digital, melalui strategi omnichannel, akan melengkapi produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan kepada pelanggan Astra. Hasil riset menunjukkan, sekitar 77% masyarakat di Indonesia masih tergolong ke dalam kategori unbanked dan underbanked. Melalui kerja sama ini, kami berharap BJJ dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, serta mempercepat inklusi dan literasi keuangand Indonesia,” tambah Direktur Astra sekaligus Director-In-Charge Astra Financial Suparno Djasmin.

Founder dan Group CEO WeLab Simon Loong menambahkan, langkah strategis ini termasuk dalam rangka memperluas kehadiran bank digital di Asia, setelah pertama kali hadir di Hong Kong. Kemitraan strategis dengan Astra ini, dalam rangka meningkatkan sinergi lintas negara dan bisnis dengan para mitra dalam memperluas skala dan jangkauan.

“Kami antusias bahwa mitra jangka panjang kami, Astra, akan bekerja sama dengan kami untuk memberikan layanan perbankan berbasis teknologi terbaik melalui BJJ di Indonesia. Kami berharap dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan melalui kerja sama dengan Astra,” ucap Loong.

Daftar bank digital dan calon bank digital di Indonesia. Sumber: Laporan DSInnovate 2021

Unit bisnis keuangan grup Astra

Ini bukan pertama kalinya kemitraan antara kedua perusahaan. Sebelumnya, telah mendirikan perusahaan patungan fintech lending, PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA) pada 2018 untuk brand MauCash. Keduanya menggabungkan kekuatan satu sama lain, yakni ekosistem bisnis Astra yang solid dan dukungan pengalaman, teknologi, dan jaringan yang kuat dari WeLab.

Sebelumnya, Grup Astra juga memiliki usaha di bidang perbankan, yakni Bank Permata. Kemudian, bersama pemegang saham lainnya, Standard Chartered, dijual ke Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) pada 2020. Harga belinya Rp1.346 per saham atau nilai transaksi mencapai Rp33 triliun. Masing-masing mengantongi Rp16,83 triliun.

Astra diketahui memiliki sejumlah anak perusahaan di sektor keuangan, seperti perusahaan pembiayaan, asuransi, dan fintech. Di bidang pembiayaan, Astra memiliki Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS) untuk pembiayaan roda empat, dan Federal International Finance (FIF) untuk pembiayaan roda dua.

Selanjutnya, di bidang asuransi ada Asuransi Astra Buana (AAB) untuk asuransi umum, dan Astra Life untuk asuransi jiwa. Di bidang digital, ada MauCash yang fokus pada fintech lending, AstraPay di produk uang elektronik, dan Moxa, berbentuk aplikasi yang mengintegrasikan seluruh kebutuhan finansial.

Paxel Kantongi Pendanaan Seri C Sebesar 340 Miliar Rupiah

Startup logistik Paxel mengantongi pendanaan seri C sebesar $23 juta atau lebih dari 340 miliar Rupiah. Putaran keempat ini disuntik PT Astra Digital Internasional (ADI), Central Capital Ventura (CCV), MDI Ventures, Susquehanna International Group (SIG), Endeavour Catalyst, FJ Labs, dan PT Amsaka Investama Sejahtera.

Paxel sebelumnya memperoleh pendanaan seri B senilai $9,4 juta atau setara Rp134,7 miliar Rupiah pada Maret 2022 yang dipimpin MDI Ventures, serta partisipasi dari SIG, PT Luminary Media Nusantara, Bamboo Gold Services, dan Galilee Capital Ventures.

Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan investasi ini sejalan dengan upaya perusahaan mempercepat transformasi digital melalui produk dan layanan inovatif. “Kami telah memiliki digital roadmap untuk memetakan perkembangan digitalisasi yang relevan dengan bisnis dan peningkatan kompetisi dan kemampuan digital Grup Astra,” tuturnya.

Presiden Direktur CCV Armand Widjaja menambahkan, saat ini pihaknya telah memperluas fokus investasi ke embedded finance, seperti logistik dan commerce, tak hanya fintech. Ia meyakini pertumbuhan bisnis Paxel akan memberikan dampak besar kepada industri UMKM di Indonesia.

Berdiri di 2017, Paxel menawarkan sejumlah layanan logistik yang membantu pelaku UMKM untuk melakukan pengiriman barang melalui Paxel sameday delivery, smart locker PaxelBox. PaxelBig, PaxelMarket, dan layanan jemput-kelola sampah ecommerce PaxelRecycle. 

Per Juni 2022, Paxel tercatat telah melayani lebih dari 2000 UMKM, 2 juta pengguna, dan mengirimkan lebih dari 17 juta paket dengan klaim tingkat ketepatan waktu di atas 98%. Jangkauannya meliputi 11 provinsi di 86 kabupaten/kota, 589 kecamatan dan 4.846 Desa di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatera.

Ekspansi pasar

Lebih lanjut, pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan operasional Paxel ke luar Pulau Jawa, serta memperkuat last mile dan fulfillment cold chain untuk melayani segmen B2C dan B2B. Pihaknya juga akan memperkuat SDM dan teknologi demi mencapai sustainability growth.

Di samping itu, pendanaan ini akan membuka pintu kolaborasi pengembangan layanan Paxel terhadap jaringan ekosistem raksasa yang dimiliki Astra, Telkom, dan BCA.

Paxel mengklaim dalam empat tahun terakhir telah mengantongi pertumbuhan pendapatan dan pengguna masing-masing sebesar 240% dan 176% per tahun. Selain itu, gross margin juga disebut tumbuh 3,6 kali dan menjadi positif pada kuartal ketiga 2020.

Industri logistik di Indonesia merupakan salah satu penyumbang PDB nasional terbesar dan terus tumbuh selama pandemi. Situasi lockdown memicu konsumen dan pelaku bisnis mencari alternatif untuk mendistribusikan produk ke konsumen, terutama di sektor F&B. Kami melihat Paxel memiliki solusi di bidang ini dan telah membangun infrastruktur yang memungkinkan pengiriman cepat.” ujar Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li.

Industri logistik

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal III 2021, Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor logistik dapat menyumbang Rp699,1 triliun terhadap PDB atau tumbuh 1,08% (YoY) di 2022

Chairman SCI Setijadi memproyeksikan kinerja sektor logistik, baik transportasi, pergudangan, dan kurir, membaik di sepanjang 2022. Pertumbuhan sektor ini akan didorong utamanya oleh sektor pengolahan, terutama non-migas, diikuti oleh sektor pertanian, perikanan, hingga perdagangan. Pada 2021, industri pengolahan non-migas disumbang sebagian besar dari industri makanan dan minuman (38,4%), kimia dan farmasi (11,4%), barang logam dan elektronik (8,7%), alat angkut 8,4%, serta tekstil dan pakaian 6,1%.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan menambahkan, pertumbuhan industri logistik dalam negeri di 2022 akan dikerek dari dua sektor; (1) pasar yang telah terintegrasi dengan teknologi digital dan (2) logistik yang bersifat penting dan menjadi komoditas utama untuk mendongkrak penerimaan negara.

Application Information Will Show Up Here

Astra dan WeLab Pertajam Komitmen Membawa Bank Jasa Jakarta Bertransformasi Digital

PT Astra International Tbk (IDX: ASII) mengumumkan akuisisinya terhadap PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Dalam penandatanganan Shares Subscription Agreement (SSA), Astra melalui PT Sedaya Multi Investama mencaplok 1,138 juta lembar saham atau sekitar 49,56% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Astra menggelontorkan sebesar Rp3,87 miliar pada transaksi ini. Adapun, kesepakatan ini telah diteken pada 1 Juli 2022.

Corporate Secretary Gita Tiffani Boer mengatakan transaksi tersebut bertujuan sebagai pengembangan usaha dan investasi Sedaya Multi Investama.

Selain itu, perusahaan juga mengumumkan bahwa Welab Sky Limited (WeLab) selaku salah satu pemegang saham Bank Jasa, juga akan menambah kepemilikan sahamnya di sana. Usai penyelesaian transaksi, WeLab akan mengantongi 49,56% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor di Bank Jasa Jakarta.

Pada Desember 2021, WeLab diketahui sudah menggenggam 24% saham Bank Jasa Jakarta. Aksi korporasi ini memperkuat komitmen mereka dalam membangun dan mengoperasikan bank digital. Mengingat potensinya masih besar, termasuk untuk menjangkau kalangan unbankable.

Dalam laporan yang dipublikasi oleh DSInnovate bertajuk “The Rise of Digital Banking in Indonesia“, disebutkan bahwa ukuran pasar bank digital, secara global nilainya diperkirakan sudah mencapai $12,1 miliar pada 2020 dan akan bertumbuh hingga $30,1 miliar di 2026 dengan CAGR 15.7%.

Menurut OJK, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 76,19% pada 2019. Selain itu, adopsi produk perbankan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga 2020, tercatat 351,7 juta rekening terdaftar di 110 bank (96 bank konvensional, 14 bank syariah). Sementara di Indonesia saat ini sudah ada 12 aplikasi bank digital yang bisa digunakan masyarakat.

Daftar bank digital dan calon bank digital di Indonesia. Sumber: Laporan DSInnovate

Relasi bisnis Astra dan WeLab

Relasi bisnis Astra dengan Welab telah terjalin sejak tahun 2018 ketika kedua perusahaan membentuk usaha patungan (joint venture) yang bergerak di bidang fintech lending, Astra WeLab Digital Arta. Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga merilis aplikasi Maucash, menawarkan dua produk pinjaman, Maucepat dan Mauringan.

WeLab merupakan startup p2p lending yang beroperasi di tiga negara melalui tujuh merek produk keuangan, di antaranya WeLend dan WeLab Bank di Hong Kong; WeLab Digital, Taoxinji, Wallet Gugu, dan Tianmian Tech di Tiongkok; serta Maucash di Indonesia.

WeLab Bank tercatat telah memiliki 50 juta pengguna dan menyalurkan pinjaman lebih dari $10 miliar. Sementara, WeLab mengantongi 150 ribu pengguna digital banking di Hong Kong.

Sementara, Bank Jasa Jakarta merupakan bank ritel yang menawarkan produk simpanan, pinjaman, dan layanan perbankan. BJJ memiliki 11 kantor cabang pembantu dan tiga kantor kas dengan jaringan ATM tergabung dalam jaringan Prima di seluruh kota besar Indonesia.

Perkuat ekosistem produk digital Astra

Grup Astra mulai melakukan transformasi digital sejak beberapa tahun lalu. Transformasi ini menggunakan tiga strategi utama, yakni memodernisasi core business, menciptakan sumber pendapatan baru yang inovatif, dan berinvestasi pada produk di ekosistem digital. Beberapa produk digital yang sudah masuk dalam ekosistem produk digital Astra termasuk CariParkir, Sejalan, Movic, SEVA dan mo88i .

Di sepanjang 2021, Astra semakin gencar memperkuat ekosistem produk digitalnya. Pada kuartal pertama 2021, anak usaha Astra Financial meluncurkan aplikasi Moxa alias Mobile Experience by Astra Financial. Perusahaan juga telah meluncurkan AstraPay yang sudah dapat digunakan di ekosistem Grup Astra. Berikut rincian produk digital yang sudah masuk dalam ekosistem Astra.

Produk Kategori Grup
AstraPay Fintech Astra Financial
Moxa Fintech Astra Financial
Maucash Fintech Astra Welab Digital Arta
mo88i Marketplace (mobil bekas) Serasi Autoraya (Mobil88)
CariParkir Transportation (navigation) Astra Digital
Seva.id Marketplace (mobil baru dan bekas) Astra Digital
Movic Transportation (car rental) Astra Digital
Sejalan Transportation (ride-sharing) Astra Digital