Adji “Sven” Bicara Analisis dan Prediksi Hasil AWC 2019

Tinggal satu pekan jelang Arena of Valor World Cup 2019. Kompetisi ini merupakan ajang tertinggi untuk menunjukkan siapa tim Arena of Valor terbaik di dunia. Indonesia, yang diwakili EVOS AOV, berada di dalam keadaan yang kurang enak. Setelah fase drawing dayEVOS AOV harus terima kenyataan terjebak di grup B, grup paling kompetitif, yang berisikan Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea, dan Vietnam.

Melihat negara-negara kuat terkumpul di dalam satu grup, prediksi hasil dari AWC ini jadi semakin sulit. Jangankan bicara soal siapa juaranya, memprediksi siapa yang lolos dari fase grup saja sudah bikin kita jadi kebingungan. Maka dari itu, kami berdiskusi dengan salah satu shoutcaster yang juga terkenal sebagai community guy dalam Arena of Valor Indonesia, Adji “Sven” Hadi Perdana.

Sumber: Garena Official Media
Sumber: Garena Official Media

Seperti saya sebut sebelumnya, memprediksi hasil AWC ini cukup sulit. Bahkan Adji sendiri cukup kebingungan. Semua tim kuat tergabung di sana, termasuk juga EVOS yang bisa digolongkan sebagai tim kuat. “Jangan meremehkan EVOS loh, mereka juga termasuk kategori tim kuat menurut gue. Hal ini karena melihat perkembangan serta kualitas permainan mereka di panggung ESL Clash of Nation bulan Maret kemarin.”

Tapi terlepas dari hasil mereka kemarin, EVOS AOV juga melakukan rezim latihan yang cukup berat untuk persiapan AWC ini. Mereka sempat latihan bootcamp di Taiwan selama kurang lebih 2 pekan, untuk berlatih tanding dengan negara yang jadi kiblat permainan di Arena of Valor.

Melanjutkan bicara prediksi, menurutnya peluang juara terbesar dipegang oleh tim Toyota Diamond Cobra atau KOG Diamond Cobra, tim perwakilan dari Thailand. Tim ini memang sedang kuat belakangan ini. Kedatangan beberapa punggawa pecahan dari tim Korea di AWC 2018 lalu menjadi salah satu faktor besar bagi tim ini.

“Cara mereka (Sun dan Jjak) bermain dan menguasai map beda banget jika dibanding dengan saat di ahq. Ditambah, Jjak juga terlihat lebih bisa kontrol emosi saat keadaan sedang kalah.” Jawab Adji. “Tetapi yang pasti, kalau dari segi gameplay, nilai lebih mereka adalah gaya permainan yang disiplin. Contohnya adalah, ketika harus bertarung di Abyssal, mereka sudah memastikan minion wave midlane dan DS lane aman terkendali.”

Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra
Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra

Lalu bagaimana dengan grup A? Grup sebelah agak jarang disorot, karena anggapan bahwa grup ini tidak seberat dibanding grup B. Bicara soal ini, prediksi Adji ada pada ahq e-Sports Club dan juga ONE Esports. “Kalau dilihat dari segi player tim ahq punya Kim ‘HAK’ Do-Yeop. Sebagai pemain midlanerpermainan dia sangat stabil, dan jarang bermain buruk.” Adji membahas ahq.

“Kalau dari ONE Esports, apa yang gue lihat adalah permainan mereka itu tipikal Asia Timur, yaitu permainan disiplin objektif. Dalam salah satu rekaman yang gue tonton, ada satu game dia mendapat skor kill di bawah 10, tapi berhasil menang. Melawan mereka tentu bakal jadi sangat sengit dan juga sulit.” lanjut Adji membahas ONE Esports.

Pertandingan Arena of Valor World Cup 2019 akan dimulai pada 27 Juni 2019 mendatang. Mari dukung EVOS AOV, dukung Indonesia dalam pertandingan ini. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, Anda dapat pantau kanal Youtube Garena AOV Indonesia untuk siaran langsung berbahasa Indonesia dari pertandingan AWC 2019.

EVOS AOV di AWC 2019, Usaha Merengkuh Asa Menghadapi Para Jawara

Hal yang ditunggu-tunggu oleh para penikmat esports AOV akhirnya tiba, yaitu drawing day untuk fase grup dari AOV World Cup 2019. Diselenggarakan mulai dari 27 Juni 2019 mendatang, kompetisi AWC 2019 dibuka dengan pertandingan grup dengan seri round-robin antar negara peserta.

Dua belas tim peserta dibagi ke dalam dua grup yang masing-masing berisikan enam tim. Indonesia, yang diwakili EVOS Esports, tergabung ke dalam Grup B, grup yang banyak orang bilang sebagai grup neraka. Memang, isi grup tersebut adalah tim yang sudah cukup pengalaman di scene esports AOV, dan merupakan regional yang dianggap sebagai kiblat kancah kompetitif AOV internasional. Berikut hasil pembagian grup dari drawing day AWC 2019.

Sumber: Garena AOV Indonesia
Sumber: Garena AOV Indonesia

Grup A

  • Chinese Taipei – One Team (Wildcard)
  • Thailand – ahq e-Sports Club (Wildcard)
  • Vietnam – Box Gaming (Wildcard)
  • North America – BM Gaming
  • Malaysia – M8HEXA
  • Japan – Blizzard

Grup B

  • Vietnam – Team Flash
  • Chinese Taipei – MAD Team
  • Mainland China – XMan
  • Indonesia – EVOS Esports
  • Thailand – Toyota Diamond Cobra
  • Korea – NewB

Selain menjadi kiblat kancah kompetitif AOV internasional, negara yang menjadi lawan Indonesia di grup B memang terkenal sebagai negara pemain MOBA yang baik. Korea contohnya, masih jadi negara jagoan League of Legends sampai saat ini. Tiongkok baik Taiwan atau Mainland China, adalah dua regional yang terkenal merupakan jagoan di kancah MOBA internasional, termasuk juga kancah AOV.

Menghadapi grup neraka, jalan bagi EVOS untuk setidaknya lolos dari grup tentu tidak mudah. Bagaimana persiapan dan kesiapan mental para pemain dari EVOS AOV? Saya pun mencoba berbincang dengan sang pelatih EVOS AOV, Priyagung “RuiChen” Satriono.

Priyagung "RuiChen" Satriono, sosok tangan dingin di balik rentetan kemenangan tim EVOS AOV. Sumber: ESL Indonesia
Priyagung “RuiChen” Satriono, sosok tangan dingin di balik rentetan kemenangan tim EVOS AOV. Sumber: ESL Indonesia

Membicarakan soal grup neraka, ia mengakui bahwa memang grup tempat EVOS AOV bernaung lebih berat daripada grup sebelahnya. “Ambil positifnya aja, anggap saja kita sedang diuji untuk dapat membuktikan diri bahwa Indonesia tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.” jawab Agung, mencoba tidak terlalu memikirkan soal grup neraka.

Bicara soal musuh terberat, RuiChen juga terbilang tak mau terlalu ambil pusing, dan berusaha fokus dengan tim sendiri saja. “Musuh terberat tetap adalah diri sendiri kalau menurut gue. Tinggal gimana cara teman-teman EVOS AOV menghilangkan ego, menghilangkan nafsu untuk dapat kill, dan cari objektif buat menangkan permainan secara tim, bukan personal.”

“Lalu kalau bicara soal tim terkuat, jawabannya jelas MAD Team dari Taiwan. Kenapa? Kalau menurut gue skill gap antara MAD Team dengan penghuni grup lainnya memang terbilang cukup jauh. Malah, menurut gue MAD Team ini mungkin adalah kandidat juara di AWC 2019.” RuiChen menjawab lebih lanjut seputar tim yang akan dihadapinya.

1x
Salah satu tim yang paling diwaspadai dari grup B di AWC 2019. Sumber: MAD Team Official Page

Lalu bagaimana Agung memandang kemampuan EVOS AOV dalam menghadapi AWC yang berisikan jawara-jawara AOV yang punya permainan luar biasa? Ternyata RuiChen terbilang cukup optimis. Ia cukup yakin bahwa Sultandyo “MythR” Raihan dan kawan-kawan bisa lolos dari grup dengan posisi yang cukup meyakinkan. “Kami yakin bisa lolos di peringkat 3, asalkan temen-temen EVOS AOV bisa memberi performa terbaiknya. Bahkan, kalau misal tim lain kepleset, kami mungkin bisa lolos di peringkat 2.” ujar RuiChen.

Pertandingan fase grup AWC 2019 akan berlangsung pada 27 Juni 2019 mendatang. Pertandingan akan terus berlangsung sampai bulan Juli, dengan gelaran final diadakan pada 17 Juli 2019 mendatang. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, Anda bisa pantau kanal Youtube Garena AOV Indonesia untuk siaran langsung AWC 2019 berbahasa Indonesia.