Bank Jago Kini Miliki 10 Juta Pengguna, Kontribusi Gopay dan Bibit Capai 66 Persen

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan bisnis  pada semester pertama tahun 2024. Mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital, perseroan berhasil mencapai hasil yang positif dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.

Hingga Juli 2024, pengguna aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 10 juta nasabah funding. Jika ditambahkan dengan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta. Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi signifikan mitra ekosistem strategis, seperti ekosistem GoTo (khususnya Gopay) dan platform reksa dana online Bibit. Sekitar 66% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem ini.

Pertumbuhan pengguna aplikasi Jago juga sejalan dengan peningkatan DPK  yang mencapai Rp14,8 triliun pada akhir kuartal II-2024, tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,1 triliun. Dari total DPK tersebut, 61% atau sekitar Rp9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sementara sisanya 39% atau Rp5,7 triliun merupakan term deposit.

Dalam hal penyaluran kredit, Bank Jago berhasil menyalurkan sebesar Rp15,7 triliun hingga akhir kuartal II-2024, meningkat 40% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,2 triliun. Penyaluran kredit ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, terbukti dari rendahnya rasio non-performing loan gross yang hanya sebesar 0,4%.

“Sebagai bank yang menggabungkan cara-cara digital dengan strategi bisnis yang kuat, Bank Jago menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan kualitas yang baik. Inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital adalah model bisnis yang tepat untuk kami,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung.

Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini turut mendorong total aset Bank Jago menjadi Rp24,2 triliun per semester I-2024, meningkat 29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya permodalan Bank Jago untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2024, Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, tumbuh 23% dari Rp41 miliar pada Juni 2023.

Arief menambahkan, “Sebagai bank berbasis teknologi, kami tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kombinasi inovasi dan manajemen risiko yang baik merupakan landasan kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi.”

Selain itu, Bank Jago juga mendapatkan pengakuan internasional. Pada April 2024, Forbes menempatkan Bank Jago dalam daftar 403 bank terbaik di dunia, dan nomor empat teratas di Indonesia. Pengakuan ini diberikan berdasarkan survei terhadap 49 ribu nasabah dari 33 negara, yang mengevaluasi tingkat kepercayaan, layanan nasabah, layanan digital, serta syarat dan ketentuan.

“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan, Aplikasi Jago sekarang sudah digunakan jutaan nasabah dan membantu mereka mencapai mimpinya,” kata Head of Consumer Business Bank Jago, Trio Lumbantoruan.

Dengan pencapaian ini, Bank Jago menunjukkan bahwa pendekatan digital dan kolaboratifnya mampu menjawab tantangan dan kebutuhan perbankan modern, serta terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Kolaborasi GoPay Tabungan Dorong Pertumbuhan Pengguna Aplikasi Bank Jago di 2023

PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) memperoleh tambahan 3 juta pengguna aplikasi di sepanjang 2023, menjadi total 8,1 juta dari posisi 5,1 juta pengguna di 2022. Adapun, total nasabah Bank Jago tembus 10,2 juta.

Disampaikan dalam rilisnya, pertumbuhan pengguna aplikasi Jago disebut turut disumbang dari produk tabungan sinergi GoPay dan Jago, yakni GoPay Tabungan by Jago pada Oktober 2023. Penambahan pengguna aplikasi Jago ikut mendorong perolehan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 46% (YoY) menjadi Rp12,1 triliun di sepanjang 2023.

“Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan perbankan Jago,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.

Penyaluran kredit Bank Jago tumbuh 38% menjadi Rp13 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp9,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kemitraan Jago dengan ekosistem keuangan dan platform digital. Rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat 0,8%.

Alhasil, Bank Jago meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,6 triliun. Sementara, laba bersih setelah pajak melesat 355% menjadi Rp72 miliar di sepanjang 2023. “Sepanjang 2023 kami mampu menjaga pertumbuhan bisnis tetap positif dan sehat dengan memperhatikan potensi risiko. Ini akan menjadi momentum yang baik untuk tumbuh secara berkelanjutan di 2024.”

Per akhir 2023, Bank Jago memiliki total aset Rp21,3 triliun atau tumbuh 26% (YoY) dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 62%.

Perlu diketahui, Jago adalah bagian dari ekosistem digital milik Grup GoTo. Saat ini, GoTo menggenggam saham Bank Jago sebesar 21,4% melalui anak usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa (induk GoPay). Pembukaan rekening adalah produk sinergi awal antara GoTo dan Jago. Diikuti sejumlah layanan lain, termasuk Kantong/Pocket Jago sebagai opsi pembayaran layanan Gojek.

Pada tahun lalu, GoTo resmi melepas aplikasi GoPay sebagai platform terpisah dari Gojek, memungkinkannya untuk menjangkau pasar lebih luas. Salah satu strategi lanjutan adalah meluncurkan GoPay Tabungan by Jago yang diklaim meraup 700 ribu pengguna dengan kenaikan transaksi hingga 5 kali lipat dari awal dirilis hingga Februari 2024.

Menyusul kemitraan strategis antara TikTok dan Tokopedia, Bank Jago sempat menyebut tengah mengeksplorasi sejumlah use case yang dapat dimanfaatkan untuk masuk dua ekosistem e-commerce terbesar di Indonesia tersebut. 

Application Information Will Show Up Here

Karim Siregar: Iringi Jalan Bank Jago, Sembari Bangun Talenta Engineering

“DKatalis punya peran penting karena kami fokus membangun teknologi keuangan yang melayani perbankan dan dapat diintegrasikan ke ekosistem mitra,” Karim Siregar

Mungkin tak banyak diketahui, DKatalis adalah perusahaan teknologi di balik eksistensi aplikasi Jago. Dengan posisinya sebagai mitra strategis, DKatalis memainkan elemen krusial pada bank digital empunya Jerry Ng ini.

Dalam perbincangan DailySocial.id dua tahun lalu dengan Karim siregar yang saat itu menjabat Presiden Direktur Bank Jago, ia merujuk Bank Jago sebagai tech-based bank—mengutamakan pengalaman digital dan memanfaatkan API untuk terhubung dengan ekosistem mitranya.

Namun, sejak Mei 2023, Karim Siregar berpindah tugas ke DKatalis. Ia diminta untuk memimpin misi Bank Jago selanjutnya ke tahap ekspansi. Bagaimana upaya DKatalis membangun talent engineering di sektor keuangan?

Sekilas DKatalis

Tampilan situs DKatalis

“Ide awal Bank Jago adalah bank untuk layanan keuangan digital yang dapat dihubungkan ke dalam ekosistem. Bank berbasis teknologi dan tertanam dalam ekosistem. Saat itu, bank-nya sudah ada (Bank Artos), tetapi teknologinya belum,” ungkap Karim dalam wawancara terbarunya dengan DailySocial.id.

Menurutnya, teknologi di ekosistem digital Indonesia saat itu sudah jauh lebih maju dibandingkan teknologi yang dipunyai sektor perbankan. Hal ini dikarenakan perkembangan ekosistem digital sudah lebih dulu dimulai dibandingkan bank yang cenderung lebih fokus berinvestasi teknologi di internal, seperti risk management.

Alhasil, belum ada perusahaan teknologi yang dinilai dapat merealisasikan visi Bank Jago sebagai tech-based bank. DKatalis pun didirikan sebagai tangan kanan teknologi Bank Jago, berperan untuk membangun seluruh infrastruktur teknologinya agar dapat melayani segmen pengguna dan mitra ekosistem.

“Membangun bank itu tidak mudah, kita harus memahami industrinya karena sangat kompleks dan teregulasi. Tidak bisa sembarangan buat teknologi, diimplementasi, dan dijalankan bank. Ada compliance, risk, semua regulatory requirement bank tidak mudah,“ tambahnya.

Perlu diketahui, Bank Jago tidak memiliki kepemilikan langsung di DKatalis. Status keduanya adalah mitra strategis dalam naungan entitas yang berbeda.

Menyokong ekspansi Bank Jago

Menyinggung dapur pengembangannya, Karim mengungkap ada tiga hal inti yang dibangun DKatalis, yakni product design, engineering, dan data. Teknologi DKatalis dirancang khusus untuk melayani sektor keuangan. Ada empat mitranya saat ini, dua di antaranya adalah Bank Jago dan Amaan.

Sebagai mitra utama, ucap Karim, DKatalis harus siap secara teknologi untuk mendukung perkembangan Bank Jago selanjutnya. Selama memimpin Bank Jago tiga tahun terakhir, ia melihat pertumbuhan perusahaan dan tak lagi berada di fase “building“.

Hingga kuartal III 2023, Bank Jago tercatat punya 9 juta nasabah (termasuk 7,4 juta pengguna aplikasi Jago) dan meraup laba bersih sebesar Rp50 miliar. Jumlah mitra ekosistem Jago berkembang menjadi 38; tiga di antaranya adalah mitra ekosistem utama, yakni GoTo, Bibit, dan Amaan.

“Bank Jago tengah fokus bangun bisnis dan kemitraan dengan berbagai macam ekosistem. Maka itu, kami harus siap, dari fase building ke expanding, karena mitra kami makin banyak. Posisi Jago pun bergeser, jadinya aplikasi Jago adalah Bank Jago. Semua yang dibangun Jago, akan ada di dalamnya. The application is the bank. Semuanya [akan] ada di situ,” tuturnya.

Kantong/Pocket adalah salah satu produk utama aplikasi Jago yang dibangun DKatalisyang mana sudah terintegrasi dengan Gojek dan Bibit. DKatalis akan memasuki produk baru yang sejalan dengan rencana Jago selanjutnya, yakni digital lending.

DKatalis telah membangun 70% dari seluruh fitur dasar di aplikasi Jago / Jago

“Terkait isu kredit macet, kami memahami risk management system itu sangat krusial. Kami dan Jago memastikan punya sistem yang sangat kuat, terjaga dengan baik. Setiap mitra (channeling) Jago kan punya risk assessment sendiri, tetapi pada saat dipindahkan ke Jago (sebagai lender), ini akan diulas lagi dengan sistem DKatalis,” ujarnya.

Di samping, standar teknologi pembayaran baru juga tengah dinantikan perusahaan. Jika sebelumnya pemerintah baru menyamakan standar pembayaran QR (QRIS) dan berbasis API (SNAP), pihaknya tengah melihat potensi perkembangan NFC di Indonesia.

“Saya melihat standar pembayaran ini akan semakin banyak. Apakah akan mengarah ke open banking? We’ll see. Jago saat ini sudah kerja sama dengan banyak mitra. Apabila ada standar open banking, ini akan mudah membuka kunci untuk kami implementasi.”

Bangun talent engineering

DKatalis juga menyoroti pentingnya membangun talenta untuk mengakomodasi tren perkembangan teknologi di sektor keuangan. Salah satu output yang sudah dikembangkan DKatalis sepenuhnya adalah People Experience (PX), platform HR yang klaimnya dirancang oleh profesional dengan akumulasi 80 tahun pengalaman.

“Platform ini digarap untuk mengakomodasi perkembangan organisasi yang tak bisa lagi mengandalkan kultur konvensional. “Banyak organisasi yang bilang kerja agile, tetapi implementasi prosesnya tidak agile. I mean there’s a huge difference. They don’t do like this [DKatalis].”

Karim menuturkan bahwa platform ini dapat mengakomodasi kebutuhan talenta muda yang tak lagi dapat beradaptasi dengan praktik inovasi konvensional. Menurutnya, baik di Jago dan DKatalis, semua dikembangkan dari awal. Hierarki divisi juga dibagi dalam tim, squad, hingga kelompok terkecil.

“Contoh, pengembangan digital lending sebetulnya jauh lebih berat karena proses banking-nya sangat spesifik. Kalau transaksi lebih gampang. Kami bukan menanyakan kendalanya dulu, tapi menggambarkan ideal journey-nya seperti apa? Lalu, kami lakukan refinement. Oh, ternyata ada kendala dari bank atau teknologi, misalnya. Baru kami identifikasikan sehingga timbul bagian-bagian sistem yang harus dikembangkan. Tim tinggal menentukan sendiri bagian mana yang mau digarap. So, they fully collaborate among themselves untuk membuat itu semua.”

Saat ini, tim DKatalis tersebar di Indonesia, Singapura, dan India supaya mudah menyerap adopsi teknologi keuangan baru dari luar.

Application Information Will Show Up Here

GoPay dan Bank Jago Rilis Produk Simpanan Jangka Pendek

Produk tabungan masih akan menjadi fokus PT Dompet Anak Bangsa (GoPay) selanjutnya usai menjadi aplikasi independen pada tahun lalu. Lewat produk utamanya GoPay Tabungan by Jago, GoPay kembali memperkenalkan rekening simpanan bersama mitra ekosistemnya PT Bank Jago Tbk.

Rekening simpanan GoPay Tabungan by Jago adalah produk tabungan jangka pendek yang disebut memiliki sejumlah keunggulan, antara lain menabung mulai dari Rp1, fleksibilitas pencairan, tidak ada biaya administrasi dan biaya penalti, dan bunga sebesar 3,75% p.a.

“Inovasi GoPay masih akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, misalnya transaksi pembayaran dan produk tabungan. Kami ingin bangun fondasi masyarakat untuk menabung, sebelum loncat ke produk lain, seperti investasi,” ujar Head of Banking & Financial Management GoPay Andreas Santopen ditemui usai peluncuran produk GoPay Tabungan by Jago, Rabu (31/1).

Saat ini, GoPay Tabungan by Jago memiliki tiga jenis rekening. Pertama, rekening utama yang telah lebih dulu diperkenalkan pada Oktober 2023. Kedua, rekening utama Syariah, dan terakhir rekening simpanan. Seluruh produk dan layanannya telah dijamin LPS serta diawasi BI dan OJK.

Pihaknya mengklaim sejak pertama kali rilis hingga sekarang, GoPay Tabungan by Jago meraup 700 ribu pengguna dengan kenaikan transaksi hingga 5 kali lipat. Adapun, transaksi di aplikasi GoPay didominasi oleh layanan pembayaran tagihan, e-commerce, pulsa hingga QRIS.

Dari hasil risetnya, pihaknya menemukan sejumlah pengguna GoPay kesulitan memulai menabung karena anggapan produk tabungan di bank perlu dana dalam jumlah besar dengan biaya administrasi tinggi. Selain itu, aksesnya juga sulit karena lokasi kantor cabang jauh.

Berdasarkan data LPS pada 2022, rasio simpanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia masih rendah dengan tingkat 38,8% dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Singapura (141%), Thailand (135,69%), dan Malaysia (122,59%).

“Kami akan terus menambah fitur-fitur baru GoPay Tabungan untuk menumbuhkan kebiasaan menabung bagi masyarakat,” tambah Head of Customer Value Management Bank Jago Irene Santoso.

Sinergi Bank Jago dan Grup GoTo telah terjalin pada berbagai ekosistem bisnisnya. Diawali dengan sinergi pembukaan rekening, Bank Jago kini telah terintegrasi sebagai salah satu metode pembayaran di aplikasi Gojek secara otomatis, baik layanan GoRide, GoFood, dan GoSend.

Application Information Will Show Up Here

Bank Jago: Potensi Bisnis dari Kemitraan GoTo-TikTok Baru Terlihat di Kuartal Awal 2024

Sebagai salah satu mitra ekosistem Grup GoTo, PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTOS) mengaku belum melakukan penilaian secara utuh bagaimana kolaborasi GoTo dengan TikTok dapat menguntungkan bisnis perbankan mereka.

Pada sesi media gathering kemarin (12/12), Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengaku belum mengetahui detail kesepakatan antara GoTo dan TikTok, terutama dampaknya bagi seluruh mitra strategisnya. Namun, ia meyakini kolaborasi ini dapat memberikan manfaat bagi bisnis Bank Jago.

“TikTok dan Tokopedia adalah dua ekosistem e-commerce terbesar di Indonesia. Jika keduanya digabungkan, [bisa mendorong] GMV lebih besar. Ada potensi yang dapat dioptimalkan, apalagi kemitraan kami dengan GoTo luas. Mungkin di Q1 atau Q2 2024 kita bisa assess potensi kerja sama keduanya bagi Bank Jago,” tutur Arief.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) dan ByteDance baru saja meresmikan kemitraan strategis dengan menggabungkan bisnis e-commerce Tokopedia dan TikTok Shop. Demi mendukung kegiatan operasionalnya, TikTok mengucurkan investasi sebesar $1,5 miliar (sekitar Rp23,4 triliun) ke Tokopedia.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, saat kick off kemitraan awal Tokopedia-TikTok kemarin (13/12), mengatakan akan memberikan waktu uji coba hingga empat bulan kepada Tokopedia dan TikTok untuk menjalankan kemitraan e-commerce ini, sembari melihat dampaknya terhadap pedagang kecil di negara Asia Tenggara. “Teknologi bukan hal yang mudah, mungkin diperlukan upaya untuk menyempurnakannya,” ujarnya menurut laporan Reuters,

Kemitraan Bank Jago dan Gojek (saat itu belum bergabung dengan GoTo) terjalin lewat akuisisi kepemilikan saham pada akhir 2020. Hingga saat ini, Bank Jago telah bersinergi dengan sejumlah layanan Grup GoTo, antara lain pembukaan rekening Jago di aplikasi Gojek, pembiayaan (financing), pengelolaan mitra merchant (GoBiz), dan terbaru produk GoPay Tabungan by Jago.

Arief mengungkap total nasabahnya kini telah mencapai 9 juta pengguna. “Kami targetkan pengguna layanan GoPay Tabungan by Jago dapat mencapai 500 ribu di akhir 2023. Tren ini sejalan dengan indikasi kenaikan transaksi harian hingga 50%,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keuangan di Q3 2023, Bank Jago mengantongi laba bersih sebesar Rp50,29 miliar atau tumbuh 24% dibandingkan periode sama tahun lalu. Bank Jago telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,3 triliun atau meningkat 41% (YoY).

Pada kesempatan sama, Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph juga mengungkap tengah menyiapkan produk pinjaman digital melalui aplikasi Jago. Produk ini ditargetkan komersial di tahun depan. ”

“Kami mendukung pinjaman GoTo Financial karena basically menggunakan engine Jago. Kami juga tengah proses development pinjaman dari aplikasi Jago. Kedua produk pinjaman ini membidik segmen berbeda. Kami harap pertumbuhan [penyaluran pinjaman] kami lebih baik di tahun 2024. Mitra kami semakin solid, kini jumlahnya ada 17 institusi keuangan.”

Application Information Will Show Up Here

Merangkum Upaya Bank Digital Tetap Relevan Dorong Inklusi Keuangan

PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) kembali memperluas sinerginya ke dalam ekosistem Grup GoTo. Setelah Gojek, Bank Jago kini berkolaborasi dengan lini bisnis keuangan untuk menyediakan layanan GoPay Tabungan di aplikasi Jago.

Model kolaborasi ini bisa jadi belum ada di Indonesia mengingat GoPay dikenal sebagai platform pembayaran. Sebelumnya, sinergi awalnya adalah menghadirkan Bank Jago sebagai opsi pembayaran di aplikasi Gojek. Transaksi GoRide, GoFood, atau GoSend akan otomatis memotong saldo di Bank Jago.

“GoPay Tabungan by Jago menjawab tantangan masyarakat unbanked. GoPay Tabungan by Jago adalah rekening transaksi sehari-hari pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik (e-money) yang simpel dengan keunggulan bank,” ujar Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo Hans Patuwo dalam keterangan resminya.

GoPay Tabungan dapat digunakan untuk transfer, menyimpan uang untuk transaksi sehari-hari hingga mengajukan pinjaman di dalam satu aplikasi. Lewat aplikasi GoPay atau Gojek, pengguna dapat mengubah saldo GoPay menjadi GoPay Tabungan by Jago dengan klaim dalam dua menit.

Kolaborasi ini juga memungkinkan mengingat GoPay selama ini terikat dengan aplikasi Gojek. Pasca-spin off beberapa bulan lalu, GoPay dapat memperluas layanan mereka dan dapat menjangkau lebih banyak kebutuhan masyarakat.

Kolaborasi dorong inklusi

Sejak ramai kehadiran bank digital beberapa tahun lalu, kolaborasi terus digencarkan untuk mendorong inklusi keuangan. Misi awalnya adalah menyentuh kalangan unbanked dan underbanked yang punya keterbatasan terhadap akses keuangan. Kalangan ini rata-rata tidak memiliki rekening, terhambat lokasi ATM yang jauh, atau tidak punya akses internet.

Bank digital mengambil berbagai pendekatan berbeda, salah satunya lewat kolaborasi dengan platform digital, baik itu e-commerce, ride hailing, atau e-wallet. Kolaborasi ini juga seiring bertumbuhnya perilaku dan transaksi digital. Menurut data Bank Indonesia (BI), jumlah populasi unbanked di Indonesia mencapai 97,7 juta orang atau 48% dari total penduduk. Adapun, nilai transaksi digital banking di Indonesia menembus hampir Rp4,3 kuadriliun per April 2023.

Berbeda dengan model perbankan konvensional yang masih mengandalkan kantor cabang untuk interaksi fisik dengan teller ketika ingin membuat rekening baru, bank digital menggandeng platform digital untuk memudahkan pembukaan rekening, transaksi pembayaran, atau pinjaman. Beberapa kerja sama yang telah terjalin di antaranya adalah:

  1. Bank Jago dan Gojek
    Proses onboarding Bank Jago hadir di dalam aplikasi Gojek. Sinergi lainnya adalah menghubungkan Kantong (Pocket) sebagai opsi pembayaran di aplikasi Gojek. Pengguna bisa bertransaksi layanan apa pun, mulai dari makanan, transportasi, hingga tagihan.
  2. Standard Chartered dan Bukalapak
    Kerja sama strategis ini menghasilkan produk tabungan BukaTabungan, yang mana memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan dana via jaringan Mitra Bukalapak.
  3. Bank Aladin dan Alfamart
    Berbeda dengan bank digital lain, Bank Aladin meyakini bahwa ekosistem offline menjadi kunci untuk merangkul segmen unbanked dan underbanked di Indonesia, terutama yang menyentuh kegiatan keseharian. Tesis ini menjelaskan kemitraan strategisnya dengan pemilik jaringan ritel nasional Alfamart.

Setelah strategi untuk memudahkan proses onboarding, pemain bank digital terus menggulirkan fitur/layanan agar memudahkan pengguna mengakses keuangannya, seperti pembayaran via QRIS dan setor-tarik tunai tanpa kartu ATM. Apalagi, masyarakat masih terbiasa denga layanan perbankan yang  karena punya presensi fisik.

Baru-baru ini, Direktur Strategy, Corp. Communication, dan Investor Relation Bukalapak Carl Reading mengatakan bahwa kondisi masyarakat saat ini mungkin belum siap untuk menikmati pengalaman digital sepenuhnya. Hal ini juga yang membuat integrasi Bukalapak dengan mitra strategis keuangannya berjalan lambat.

“Kami berencana menggunakan Mitra sebagai penghubung perbankan digital antara dunia digital dan komunitas di pedalaman untuk dapat melakukan setoran dan penarikan uang tunai,” tutur Carl dalam paparan publik Bukalapak beberapa waktu lalu.

Terlepas dengan kolaborasi yang sudah berjalan, nyatanya populasi unbanked tercatat masih besar. Namun, kondisi ini membuka ruang pertumbuhan bagi industri perbankan, keuangan, dan ekosistem digital untuk mengeksplorasi model kemitraan yang beneficial bagi masyarakat, khususnya di daerah.

Cara Transfer ke Bank Lain Melalui Bank Jago

Bank Jago merupakan layanan perbankan digital yang bisa membantu Anda untuk melakukan urusan keuangan tanpa perlu repot ke bank. Ada banyak sekali urusan keuangan yang dulu harus ke Bank, tapi sekarang tidak perlu dilakukan lagi berkat adanya layanan bank digital.

Perbankan digital seperti Bank Jago memiliki beragam fitur yang ditawarkan untuk para penggunanya. Salah satu fitur yang Anda bisa gunakan di Bank Jago adalah transfer uang ke rekening lain selain Bank Jago. Caranya cukup mudah sebagai berikut.

  • Buka aplikasi Bank Jago Anda
  • Klik Kirim dan Bayar

 

 

  • Klik Bank Lain

  • Pilih Bank yang akan dituju

  • Masukkan Nomor Rekening, lalu klik periksa

  • Masukkan nominal transfer, Anda juga bisa membuat transaksi terjadwal dengan mengaktifkan fiturnya, jika sudah bisa klik lanjut dan transfer bisa dilakukan

Transfer Mudah Ke Sesama Rekening Bank Jago

Perbankan sekarang sudah mulai ekspansi ke dunia digital, salah satu bank yang sudah melakukannya adalah Bank Artos yang sekarang memiliki bank digital dengan nama Bank Jago. Bank Jago bisa menjadi pilihan Anda yang memiliki banyak keperluan keuangan, tetapi tidak mau repot antre dan mengurus banyak hal ke bank.

Semua yang memiliki aplikasi bank digital dalam ponselnya pasti mengincar kemudahan untuk mengirimkan uang kepada sesama rekening bank atau ke rekening lain. Salah satu fitur yang bisa digunakan di Bank Jago adalah transfer ke sesama Bank Jago. Caranya adalah sebagai berikut.

  • Buka aplikasi Bank Jago
  • Klik kirim dan bayar

  • Pilih tambah baru

  • Pilih Bank Jago

  • Masukkan nomor akun, lalu klik periksa

  • Masukkan jumlah uang yang akan dikirim

  • Periksa kembali jumlah dan nomor rekeningnya, jika sudah klik kirim sekarang

  • Anda akan mendapat notifikasi uang berhasil dikirim

Buat Rekening Tanpa Antre dengan Daftar Bank Jago

Bank Jago merupakan salah satu bank digital yang bisa membantu urusan keuangan Anda, tanpa perlu repot antre ke Bank. Anda tidak perlu khawatir dengan bank satu ini, karena walaupun namanya tergolong baru, bank ini merupakan digitalisasi dari Bank Artos yang sudah lama berdiri.

Di dalam aplikasi Bank Jago juga banyak sekali fitur yang bisa Anda coba, mulai dari pemisahan kebutuhan, pembayaran bulanan otomatis, hingga fitur idaman yaitu tidak adanya biaya administrasi.

Bagi Anda yang tertarik untuk membuka rekening di Bank Jago, Anda hanya perlu menyiapkan smartphone, dokumen ktp dan jaringan internet. Berikut tahapan daftar di bank Jago.

  • Install aplikasi Bank Jago di smartphone masing-masing.

  • Buka aplikasi Bank Jago

  • Pilih layanan Bank Jago yang sesuai dengan keinginan Anda, Bank biasa atau syariah
  • Klik ‘Mulai Sekarang

  • Klik Buat Akun Jago

  • Masukkan email, nomor telepon, dan kode referral (opsional)

  • Verifikasi nomor telepon Anda
  • Buat password akun Anda

  • Verifikasi e-KTP Anda

  • Isi informasi yang diminta mengenai tujuan pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan informasi mengenai NPWP

  • Baca Syarat dan Kententuan Nasabah Bank Jago

  • Jika sudah selesai membaca bisa menceklis dua pernyataan yang ada dan klik ‘Lanjut

  • Ambil selfie, pastikan Anda berada di ruang dengan penerangan cukup

  • Akun Bank Jago Anda siap digunakan

Bank Jago Umumkan Sinergi dengan GoBiz, Bantu Kelola Keuangan Mitra Merchant

PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) dan GoTo Group kembali melanjutkan kolaborasi strategisnya pada ekosistem layanan keuangan GoTo Financial. Bank Jago mengumumkan sinerginya dengan platform untuk mitra usaha GoBiz.

Sebelumnya Bank Jago dan GoTo telah mengintegrasikan sejumlah layanan di GoPay. Di antaranya, pembukaan rekening, opsi pembayaran di Gojek, serta mengintegrasikan GoPay ke dalam fitur Kantong/Pocket di Bank Jago.

Sebagai informasi, GoTo Financial saat ini memiliki lisensi di e-wallet, e-money, P2P, multifinance, hingga payment gateway. GoTo Financial menaungi GoPay, GoBiz, Moka, hingga GoStore. Adapun, GoBiz (GoFood, GoPay, dan GoKasir) menawarkan one-stop-solutions untuk membantu pemilik usaha mengelola bisnisnya.

“Sinergi ini menandai langkah perusahaan untuk berperan aktif mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, khususnya bagi segmen UMKM, ritel, dan mass market,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar.

Sinergi ini juga berangkat dari riset yang dilakukan Bank Jago terkait pain point pemilik usaha. Mereka menemukan bahwa pemilik usaha memiliki terlalu banyak rekening dari bank berbeda, kesulitan mengelola dana, dan minim akses terhadap pinjaman usaha.

Untuk tahap awal, Bank Jago mengintegrasikan pembukaan rekening dan fitur Kantong/Pocket ke aplikasi GoBiz. Proses onboarding juga tidak lagi melewati verifikasi dengan KTP dan video call.

Selain itu, dalam waktu dekat Bank Jago juga akan merilis fitur yang memungkinkan pengguna GoBiz mencairkan dana di hari sama. Tak menutup kemungkinan, Bank Jago akan memberikan pinjaman kepada pengguna GoBiz ke depannya. Saat ini, GoTo Group memiliki 15,1 juta mitra usaha.

Merchant UMKM

Head of Merchant Business Bank Jago Vincent C. Soegianto menuturkan saat ini merchant GoBiz banyak berasal dari UMKM di segmen F&B. Menurutnya, kebutuhan finansial pada merchant di skala ini belum ter-capture sepenuhnya dibandingkan merchant skala besar (enterprise) yang sudah banyak diakomodasi oleh bank.

“Sinergi Bank Jago dengan GoTo akan berjalan bertahap karena Gojek dan Tokopedia punya banyak ekosistem yang kebutuhan dan segmennya berbeda-beda. Ini saja kami baru masuk ke individual [UMKM], belum ke merchant yang sudah punya PT,” tutur Vincent usai acara.

Ekosistem digital GoTo / Sumber: IndoPremier

Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2021, pelaku UMKM menyebutkan bahwa kemitraan dengan GoFood memberi manfaat terhadap pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz.

Sekitar 75% mitra merchant GoFood menganggap biaya komisi yang dikenakan sepadan dengan manfaat yang didapatkan, yakni fitur untuk mengelola bisnis, promosi, dan akses terhadap konsumen. Kemudian, 90% mitra merchant GoFood merupakan pemilik usaha mikro dan 34% adalah first-time entreprenuer yang baru bergabung saat pandemi Covid-19.