XL Media Gathering 2019: Sediakan Aplikasi untuk Nelayan dan Update 4G LTE

Seperti biasa, XL selalu mengadakan kumpul-kumpul bersama para wartawan di setiap tahunnya. Pada kali ini, XL mengajak para jurnalis ke Banyuwangi untuk sekaligus memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata dari daerah tersebut. Acara tersebut diadakan pada tanggal 4-6 April 2019.

Banyuwangi dipilih oleh XL karena di sana merupakan tempat penghasil ikan terbaik di pulau Jawa. Selain itu, sejak dua tahun terakhir ini Banyuwangi sangat menarik minat para wisatawan. XL pun ingin memperkenalkan Banyuwangi pada para wisatawan agar dapat meningkatkan pariwisata dari daerah tersebut.

XL Laut Nusantara

Acara XL Media Gathering 2019 ini pun diikuti oleh lebih dari 30 media. Dalam acara kali ini, XL langsung membawa para jurnalis ke sebuah desa bernama Mandar untuk mengumumkan aplikasi terbaru yang dikembangkan oleh XL Axiata, Laut Nusantara.

Laut Nusantara dikembangkan oleh XL untuk membantu para nelayan, khususnya mereka yang berada di kampung Mandar, dalam menangkap ikan. Aplikasi ini akan memberitahukan para nelayan keberadaan ikan, sehingga nelayan tidak lagi kesulitan dalam mencarinya. Pihak XL juga menyebut bahwa dengan menggunakan aplikasi ini, nelayan tidak lagi “mencari ikan” tetapi tinggal “menangkap ikan”.

XL NElayan

Keberadaan ikan ini sendiri dilacak melalui Balai Riset dan Observasi Laut pada Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui jalur khusus atau tunnelling. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga cukup akurat.

XL pun memberikan pelatihan dan juga memberikan smartphone Xtream kepada para nelayan. Para nelayan pun juga merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi yang satu ini. Bapak Rachmat, salah satu nelayan di kampung Mandar, mengatakan bahwa setiap kali menggunakan aplikasi ini, beliau selalu mendapatkan ikan lebih banyak dari biasanya hanya bermodalkan aplikasi dan smartphone ber-GPS.

XL- Nelayan

Saat dikonfirmasi, informasi kelautan dari Balai Riset dan Observasi Laut didapatkan langsung melalui satelit. Oleh karena itu, mereka mengklaim bahwa keakuratan data yang mereka dapat sangat tinggi berkat informasi dari satelit tersebut. Selain nelayan, mereka yang memiliki hobi memancing juga dapat menggunakan aplikasi ini.

Acara kemudian berpindah ke Ballroom Hotel Dialoog Banyuwangi. Pada kesempatan kali ini, XL memaparkan peningkatan pertumbuhan yang mereka dapatkan selama tahun 2017-2019.

XL - QnA

Hingga akhir tahun 2018 lalu, kontribusi pendapatan data terhadap total pendapatan layanan telah mencapai 82%, meningkat dari 69% ditahun 2017. Pencapaian tersebut berhasil mendorong peningkatan EBITDA tahun 2018 sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja XL Axiata di tahun 2018 tersebut secara rata-rata telah mengungguli para kompetitor, baik untuk pertumbuhan revenue maupun pertumbuhan EBITDA. Hingga akhir tahun pendapatan XL Axiata diharapkan bisa ditingkatkan minimal selaras bahkan di atas rata-rata industri.

Pihak XL juga menyebut 3 hal utama yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2019 ini. Pertama, terus membangun jaringan secara agresif di berbagai wilayah di luar Jawa. Perluasan jaringan ini termasuk mencakup wilayah yang secara geografis sebagai pelosok dan terluar dengan memanfaatkan jaringan Palapa Ring Barat dan Timur.

Kedua, dari sisi produk, XL Axiata akan terus menghadirkan layanan-layanan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen. Strategi yang sama dengan tahun lalu, yaitu dual brand XL dan AXIS pada layanan prabayar, serta XL Prioritas untuk pascabayar, akan terus ditingkatkan manfaatnya dengan menyesuaikan pada selera dan trend digital terkini dari masing-masing segmen.

Ketiga, melanjutkan inovasi bisnis untuk memperkuat pijakan di masa depan. Inovasi bisnis ini berupa pencipaan layanan-layanan baru yang saat ini masih di luar bisnis utama namun yang memiliki peluang besar di masa mendatang. Termasuk pada kategori ini, sekarang XL Axiata sudah memiliki antara lain layanan yang berbasis pada jaringan fiber, yaitu XL Home dan layanan bagi pelanggan korporasi XL Business Solutions. Untuk mendukung layanan-layanan tersebut, XL Axiata juga akan melanjutkan upaya fiberisasi jaringan. Termasuk dalam upaya ini adalah pengembangan layanan Internet of Thing (IoT).

XL - Kupang

Guna mendorong pertumbuhan layanan data di tahun 2019 ini, XL Axiata akan meningkatkan lagi tingkat penetrasi smartphone. Pada akhir tahun lalu, tingkat penetrasi telah mencapai 80% dari pelanggan, dan diharapkan hingga akhir tahun 2019 ini bisa terus meningkatkan lagi. XL Axiata akan berfokus mengakuisisi pelanggan smartphone yang merupakan heavy user layanan data, khususnya layanan data 4G. Dengan demikian, trafik data akan bisa terdorong kuat yang didukung oleh pertumbuhan trafik 4G.

Pada kesempatan yang sama, Yessie D. Yosetya selaku Chief Technology Officer XL Axiata mengatakan bahwa XL akan secara pelan-pelan mematikan jaringan 2G. Oleh karenanya, dalam dua sampai tiga tahun ke depan, jaringan 2G bakal dialihkan ke jaringan 4G.

Hal tersebut dilakukan dengan cara mematikan jaringan 2G pada daerah-daerah yang sudah rendah pemakaiannya. Setelah jaringan tersebut dimatikan, XL akan lebih leluasa untuk melakukan refarming jaringan. Hal tersebut tentu akan berimbas pada kecepatan dari jaringan 4G.

Dengan penutupan jaringan 2G tersebut, XL pun bisa lebih berhemat lagi. Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin mengatakan bahwa jaringan 2G merupakan teknologi lama. Hal tersebut tentu saja berimbas pada daya yang digunakan lebih besar dari teknologi yang baru. Dengan penutupan ini dan dialihkan ke jaringan 4G, daya yang digunakan tentu lebih kecil.

Ketersediaan jaringan pada jaringan MRT juga menjadi pertanyaan yang banyak diajukan oleh wartawan. Menurut Yessie, XL sampai saat ini masih melakukan negosiasi untuk dapat memancarkan sinyal sepanjang terowongan MRT. XL pun meminta agar diadakannya aturan khusus untuk penyediaan layanan di ruang publik, sehingga kedepannya kejadian yang sama tidak akan terulang kembali.

Setelah pernyataan tersebut, XL pun mengakhiri acara Question and Answer pada hari pertama. XL pun juga berjanji akan mengadakan acara temu wartawan pada saat ada update-update terbaru mengenai jaringan XL. Oleh karena itu, mari kita tunggu saja pengumuman selanjutnya.

Warung Pintar Expands to Banyuwangi

Warung Pintar announces its expansion to Banyuwangi. It is due to a similar vision between Warung Pintar and Banyuwangi regency to maximize micro business and tourism sector using technology.

Warung Pintar had established since November 2017. Entering the second year, Warung Pintar initiated various strategies for business development, such as acquiring Limakilo and expansion to new area.

Due to Banyuwangi regency’s transparency and the will to have better economy, Warung Pintar has opened 101 kiosks a month before launch, equipped with its services. Banyuwangi regency shows its support by forming special regulation to give opportunity for the owners to open kiosk in the government-owned public facility.

“In 2020, we’re confident that Banyuwangi’s economy will grow at 5.5 – 5.7 percent, above the national prediction at 5.1 – 5.5 percent. This has proven that the government understand public’s capacity and make an effort to realize it. The regency also bite this opportunity, for the first time, partners with startup, Warung Pintar,” Banyuwangi’s Regent, Abdullah Azwar Anas said.

warung pintar

In order to achieve the economy growth , Warung Pintar and Banyuwangi regency are to apply the hyperlocal strategy as local SMEs empowerment, such as coffee, dried banana, cassava chips, and other products in Warung Pintar Banyuwangi,” Warung Pintar’s Co-Founder and COO , Harya Putra.

Along within this partnership, the regency has held some events with Warung Pintar, such as Festival Juragan Pintar and Hackathon Pintar competition last March.

Warung Pintar is currently has more than 1,200 kiosks in Jakarta. The arrival in Banyuwangi marks their step to expand its business and connect more kiosks.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Warung Pintar Resmi Berekspansi ke Banyuwangi

Startup Warung Pintar mengumumkan kepastiannya berekspansi ke Banyuwangi. Ekspansi ini didorong oleh kesamaan visi antara Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi untuk memaksimalkan bisnis mikro dan sektor pariwisata dengan memanfaatkan teknologi.

Warung Pintar berdiri sejak November 2017 silam. Berjalan dua tahun, Warung Pintar mulai melancarkan berbagai macam strategi untuk pengembangan bisnis, salah satunya adalah akuisisi terhadap startup Limakilo dan ekspansi ke kota-kota baru.

Didukung keterbukaan Pemkab Banyuwangi dan semangat untuk memajukan perekominian, satu bulan sebelum peresmian Warung Pintar berhasil membuka 101 warung yang dilengkapi layanan-layanan dari Warung Pintar. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memberikan dukungan dengan membuat regulasi khusus yang memberi kesempatan kepada pemilik warung membuka di fasilitas umum milik pemerintah.

“Tahun 2020 kami optimis ekonomi daerah Banyuwangi akan tumbuh di kisaran 5,5 – 5,7 persen, di atas prediksi ekonomi nasional yag hanya sebesar 5,1 – 5,5 persen. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah mengerti kondisi dan kemampuan masyarakat sehingga berupaya keras untuk mewujudkannya. Pemkab Banyuwangi pun menggunakan kesempatan ini untuk, pertama kalinya, bekerja sama dengan startup, yaitu Warung Pintar,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Warung Pintar di Banyuwangi

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi menerapkan strategi hyperlocal, berupa pemberdayaan UMKM setempat untuk berjualan di Warung Pintar dan menjadikan Warung Pintar sebagai pusat informasi pariwisata.

“Tak hanya berjualan produk kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat memperoleh produk UMKM setempat sepert kopi, sale pisang, keripik singkong dan produk olahan lainnya di Warung Pintar Banyuwangi,” terang Co-Founder dan COO Warung Pintar Harya Putra.

Masih dalam rangkaian kerja sama ini Pemkab Banyuwangi dan Warung Pintar telah menggelar beberapa acara, seperti Festival Juragan Pintar dan kompetisi Hackathon Pintar yang digelar akhir Maret silam.

Warung Pintar saat ini sudah memiliki lebih dari 1.200 warung di Jakarta. Kehadirannya di Banyuwangi ini menandai langkah Warung Pintar untuk memperluas binisnya dan menghubungkan lebih banyak warung.

Application Information Will Show Up Here

Warung Pintar Selenggarakan “Hackathon Pintar 1.0”, Bagian dari Ekspansi di Banyuwangi

Pasca perolehan pendanaan seri B awal tahun ini, startup new retail Warung Pintar menyegerakan ekspansi dimulai dari wilayah Jawa paling timur, yakni Banyuwangi. Sebagai bagian dari agenda ekspansi, Warung Pintar akan mengadakan berbagai rangkaian acara, salah satunya bertajuk “Hackathon Pintar 1.0”.

Hackathon Pintar 1.0 adalah kompetisi kolaboratif menciptakan produk digital untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam waktu 24 jam. Saat ini pendaftaran untuk peserta masih dibuka dan akan ditutup pada tanggal 15 Maret 2019 mendatang. Selanjutnya pada 22 Maret 2019 akan diumumkan 50 tim yang lolos dan berhak mengikuti Hackathon Day pada 29 Maret 2019 di Pendopo Sabha Swagata, Banyuwangi.

Sebagai awalan, pada 1 Maret 2019 lalu Warung Pintar telah menyelenggarakan acara Road to Hackathon Pintar 1.0 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Acara ini dilaksanakan untuk memperkenalkan mekanisme kompetisi, cerita inspirasi tim teknologi Warung Pintar, membahas tantangan UMKM & Pariwisata di Banyuwangi serta solusi yang diharapkan. Acara ini turut dihadiri BRI sebagai salah satu sponsor yang menjelaskan pemanfaatan API di kompetisi ini.

Road to Hackathon Pintar 1.0
Road to Hackathon Pintar 1.0 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi / Warung Pintar

“Banyuwangi dikenal sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. Sektor pariwisata dan UMKM adalah salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Revolusi Industri 4.0 mendorong usaha mikro hingga besar untuk turut memanfaatkan teknologi agar mampu bersaing,” ungkap CTO & Co-founder Warung Pintar Sofian Hadiwijaya.

Sofian menambahkan, “Hackathon Pintar 1.0 mengusung Pariwisata dan UMKM Pintar sebagai tema utama. Kami mengajak anak muda Banyuwangi dan sekitarnya untuk membawa perubahan dengan bersama-sama mencari solusi bagi permasalahan UMKM dan pariwisata di Banyuwangi.”

Acara puncak berlangsung pada 30 Maret 2019 di Festival Juragan Pintar, Banyuwangi untuk menyeleksi 3 pemenang dengan total hadiah 30 juta rupiah. Warung Pintar berharap Hackathon pertama di Banyuwangi ini dapat menjadi kesempatan anak muda mengasah kreativitas dan ikut terlibat langsung membawa perubahan untuk UMKM dan pariwisata di wilayah setempat.

Bagi yang tertantang untuk turut serta di Hackathon Pintar 1.0, informasi dan pendaftaran dapat ditemukan melalui tautan berikut: http://bit.ly/DaftarHackathonPintar.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Hackathon Pintar 1.0

Go-Jek dan Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Hadirkan Layanan Kesehatan, UMKM, dan Transportasi

Go-Jek dan Pemkab Banyuwangi menghadirkan layanan kesehatan, UMKM, dan transportasi untuk masyarakat Banyuwangi. Langkah ini adalah tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara keduanya pada Oktober lalu.

Bentuk implementasi dari layanan kesehatan, mitra driver Go-Jek akan diberdayakan sebagai armada pengantar obat untuk warga Banyuwangi yang sedang sakit. Akan ada shelter khusus Go-Jek di RSUD Banyuwangi untuk melancarkan program ini.

Khusus untuk warga miskin, terkait biaya pengantaran, akan ada tambahan subsidi baik dari Pemkab maupun Go-Jek dari dana CSR. Adapun untuk transportasi, pihak Go-Jek merangkul taksi lokal untuk memperkuat armada Go-Car.

Sementara untuk UMKM, sebanyak 35 merchant Go-Food dari Banyuwangi akan diikut sertakan dalam pesta kuliner. Acara ini akan digelar pada 15-17 Desember 2017.

“Bagi Go-Jek, kolaborasi ini bukan sekadar bisnis saja tapi merupakan suatu pergerakan besar dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia dengan teknologi. Lewat implementasi teknologi, ada efisiensi yang bisa menggerakkan roda ekonomi, beri peluang lapangan pekerjaan sebesar-besarnya,” terang CEO Go-Jek Nadiem Makarim, Rabu (15/11).

Bupati Banyuwangi Azwar Anas menambahkan, kolaborasi ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat Banyuwangi, terutama pekerja sektor informal, UMKM, pelaku usaha transportasi dan masyarakat umum.

Pihaknya percaya dengan pemerintahan yang kolaboratif dengan perusahaan swasta, dapat mempercepat peningkatan kualitas layanan publik sekaligus membantu masyarakat terus berkembang.

“Go-Jek adalah satu dari sedikit entitas bisnis yang mampu mewujudkan kewirausahaan sosial dengan baik. Inovasi sosial seperti itulah yang perlu didukung karena pemerintah jelas tidak bisa berjalan sendirian,” kata Azwar.

Saat ini sudah ada 800 mitra Go-Jek yang sudah bergabung di Banyuwangi. Seluruh mitra tersebut sebelumnya berprofesi sebagai pengemudi ojek pangkalan. Secara total, mitra Go-Jek di seluruh Indonesia mencapai 600 ribu orang.

Nadiem melanjutkan, perusahaan selalu terbuka untuk berdiskusi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah lainnya dalam meningkatkan layanan publik.

“Kami memiliki berbagai solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memberi dampak positif bagi masyarakat. Kami juga membuka ruang kolaborasi yang pro inovasi seperti kolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi yang sudah terealisasi ini,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Banyuwangi Mall Siap Pasarkan Produk UMKM Lokal

Pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia terus menggeliat dari hari ke hari. Kini bukan hanya pihak swasta saja yang melirik, pemerintah daerah pun mulai menggali potensinya. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kali ini mencoba memberdayakan e-commerce demi mendorong pertumbuhan UMKM lokal lewat mall online bernama Banyuwangi Mall.

Banyuwangi Mall digagas oleh Pemkab Banyuwangi dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Peluncurannya dilaksanakan pada hari Rabu (20/4) kemarin di Banyuwangi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Menteri BUMN Rini Soemarno juga turut hadir untuk menyaksikan peluncuran Banyuwangi Mall.

Dikutip dari Beritasatu, Rini mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi kehadiran digital marketplace [Banyuwangi Mall]. Ini merupakan sinergi antara BUMN dan pemerintah daerah (Pemda). Jadi sudah tidak ada sekat antara BUMN dan Pemda. Semuanya bekerja untuk kesejahteraan rakyat.”

Bersamaan dengan kehadiran Banyuwangi Mall, Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi pembentukan Rumah Kreatif. Tugas utamanya adalah untuk mengelola operasional Banyuwangi Mall, mulai dari administrasi hingga kegiatan pemotretan produk. Rumah Kreatif ini digawangi oleh empat orang anak muda asal Banyuwangi, yakni Sari, Fatah Rohmansah, Fathurrachman dan Achmad Zaini.

“Pekerjaan kami di sini [adalah] untuk update konten yang ada di Banyuwangi Mall. Monitoring transaksi dari customer ke seller, juga sosialisasi pihak UMKM untuk dilatih dalam pemanfaatan Banyuwangi Mall ke digital marketing seperti sosial medianya,” ujar Sari.

Pun demikian, empat anak muda tersebut tidak sendirian dalam mengelola Banyuwangi Mall ini. Mereka mendapat pendampingan dari Rumah Klinik Koperasi dan UMKM yang merupakan program milik Pemkab Banyuwangi untuk mendampingi penggiat UMKM secara online maupun tatap muka.

Anas menyebutkan bahwa pasar utama e-commerce ini adalah untuk kelas menengah yang mengeluarkan rata-rata dana konsumtif Rp 60 ribu – Rp 300 ribu sehari. Menariknya, baru tiga jam Banyuwangi Mall diluncurkan, tercatat sudah ada 194 transaksi dengan nilai mencapai Rp 51 juta.

“Ini [adalah] upaya kami melindungi dan mendorong UMKM Banyuwangi. […] Selama ini banyak produk Banyuwangi secara direct masuk ke pasar potensial seperti Yogyakarta, Bali, Jakarta dan pelosok negeri lainnya dibajak dan dikatakan sebagai UMKM luar kota. Banyuwangi Mall tentu memperjelas pasar, memperlebar keuntungan para produsen dan mempersingkat rantai distribusi,” kata Anas dilansir oleh Detik.

Saat ini, dalam Banyuwangi Mall sudah ada 45 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijadikan sebagai pilot project. Produk yang dipasarkan pun beragam, mulai dari kerajinan tangan hingga produk buah-buahan. Sedangkan BNI sendiri berperan dalam membantu promosi ke jaringan nasabahnya dan menyediakan pilihan pembayaran melalui fasilitas e-payment seperti BNI Debit Online, BNI SMS Payment, BNI VA Payment, dan juga BNI Kartu Kredit.

Banyuwangi Dinominasikan Sebagai Salah Satu “Pilot Project” Pusat Industri Berbasis Teknologi Informasi

Banyuwangi salah satu contoh nyata bagaimana TIK bisa mengangkat potensi suatu daerah / Shutterstock

Pemerintah baru saja mengapresiasi pemanfaatan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) di Kabupaten Banywangi dengan memasukkan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu nominasi pilot project pusat industri berbasis TIK. Program ini menurut Kominfo nantinya diharap mampu mendorong UMKM dengan bantuan teknologi dan mentransformasikannya menjadi e-UMKM. Continue reading Banyuwangi Dinominasikan Sebagai Salah Satu “Pilot Project” Pusat Industri Berbasis Teknologi Informasi