Menengok Tim The Big Four di PMPL ID 2020 Season 2

Sudah empat pekan PMPL ID 2020 Season 2 berjalan. Persaingan antar tim begitu ketat. Setiap pekan selalu ada tim baru yang keluar sebagai juara mingguan. Terlepas dari itu, tetap saja ada yang namanya The Big Four atau empat tim terkuat di PMPL ID 2020 Season 2. The Big Four ini dibilang terkuat, karena banyaknya jumlah Kill yang dikumpulkan oleh tim tersebut.

Empat tim tersebut ialah ION Esports, Bigetron Red Aliens, MORPH Team, dan Geek Fam ID. Apa yang membuat tim tersebut jadi sangat mematikan? Simak analisa dari Achmad Fauzan “El Dogee” selaku shoutcaster PMPL ID 2020 Season 2 berikut ini.

ION Esports – 193 Kill

(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia
(Dari kiri ke kanan) Hijrah, RedfaceN, Liquid, Auro, empat roster tetap ION Esports di PMPL ID 2020 Season 2. Sumber: Mineski Indonesia

“Mereka dikenal sebagai tim dengan permainan yang sangat taktis, dan tidak takut bermain di luar zona,” kata El Dogee membahas permainan tim debutan dari PINC 2020 ini. Lebih lanjut, El Dogee menyebut Eksarachman Jayanto “Redfacen” dan Sabda Bisma “Auro” sebagai key player yang membuat ION Esports jadi begitu ganas.

“Suatu tim yang berhadapan dengan ION akan kelimpungan menjaga perimeternya, karena Redfacen begitu lihai mencari celah untuk dapat menumbangkan lawannya,” jawab El Dogee membahas Redfacen.

“Auro sendiri memang sempat hilang dari dunia kompetitif dalam waktu yang cukup lama. Namun ia membuktikan bahwa pengalaman, dan kemampuan individunya masih tetap bertahan. Apalagi ia dipadukan dengan pemain berbakat dari ION Esports, yang membuat Auro jadi makin ganas di PMPL.” El Dogee membahas Auro.

Untuk sementara waktu ini, Redfacen sudah mengumpulkan 71 poin, dan sangat berpotensi menyandang gelar Terminator di akhir musim nanti.

Bigetron Red Aliens – 176 Kill

Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile
Sumber: Rilis Resmi PUBG Mobile

Tim terbaik Asia untuk musim 2020 ini terbilang sedang cukup inkonsisten di PMPL ID 2020 Season 2. Salah satu bukti atas pernyataan tersebut adalah torehan buruk yang mereka dapatkan di week 3 PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, keganasan tim ini tetap tak bisa dipungkiri, apalagi melihat total perolehan Kill yang mereka dapat.

Salah satu kuncinya tentu adalah Muhammad Abi “Ryzen”. Untuk sementara waktu, Ryzen sudah mengumpulkan 47 Kill. Terkait performa tersebut, El Dogee menagatakan: “Aim dan mental pemain ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia mampu menahan 2 tim sendirian, dan masih bisa memberikan damage. Tak hanya itu, nama Ryzen juga selalu terpampang di dalam Terminator leaderboard, apapun turnamennya.”

MORPH Team – 172 Kill

Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id
Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id

Setelah melejit di pekan ketiga, MORPH Team layu saat memasuki pekan keempat PMPL ID 2020 Season 2. Terlepas dari itu, MORPH Team tetap menjadi salah satu tim kuat di skena PUBG Mobile Indonesia. Salah satunya berkat Excel Tio Ananta “Frenzzy” dan Afrida Imani “Zaay”, dua pemain muda yang menjadi pilar penting MORPH Team.

“Saya percaya MORPH Team memiliki masa depan yang cerah dengan kehadiran Zaay dan Frenzzy. Dua pemain tersebut masih berusia muda, dan menjadi aim-star andalam MORPH Team. Walau sempat coba-coba komposisi roster di 2 minggu pertama PMPL ID 2020 Season 2, namun mereka berevolusi menjadi tim yang ganas pada week 3.” El Dogee mengutarakan pendapatnya terhadap dua pemain tersebut.

Selain mereka berdua, El Dogee mengatakan bahwa Herli Juliansah “Jeixy” juga menjadi kunci penting lain atas performa gemilang MORPH Team. “Pengalaman Jeixy sudah tidak diragukan lagi, ia menjadi sosok penting yang bisa mengendalikan tim, terutama dalam situasi peperangan.” Jawab El Dogee.

Geek Fam ID – 154 Kill

Tim ini berada di peringkat bontot pada PMPL ID 2020 Season 1. Alhasil, manajemen Geek Fam memutuskan mendatangkan 3 pemain baru untuk menyambut PMPL ID 2020 Season 2. Keputusan tersebut berbuah manis, melihat posisi Geek Fam ID sebagai tim ke-4 dengan perolehan Lill terbanyak sampai minggu ketiga.

“Mereka adalah tim yang mengutamakan Kill dibandingkan placement. Tak heran mereka lebih berani membuka baku tembak, mengejar dan membungkam lawan-lawan yang ada di hadapannya. Placement point mereka mungkin tidak seberapa, tapi jumlah Kill yang didapat berhasil menambak kekurangan tersebut.

Kuncinya? Wahyu Ari Subakti “Mort” salah satunya. Mort mungkin kalah jumlah Kill dibanding kawan-kawannya. Tapi El Dogee berargumen: “Beberapa fight, terutama situasi 1 vs 1, Mort kerap kali bisa memenangkan duel dan mendapakan momen clutch krusial, yang membuatnya menjadi pemain yang patut diwaspadai oleh lawan-lawan Geek Fam ID.”

Apakah salah satu dari empat tim tersebut dapat memboyong piala PMPL ID 2020 Season 2 nantinya? Melihat posisi Bigetron RA yang sedang menurun belakangan, kesempatan mencuri gelar tim PUBG Mobile terbaik Indonesia sepertinya menjadi semakin besar bagi tim-tim lain, termasuk salah satu dari bagian The Big Four ini.

 

Rekap Week 4 PMPL ID 2020 Season 2: AURA Esports Tampil Gemilang

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 2 sudah menyelesaikan pertandingan pekan keempat. Regular Season menyisakan 2 pekan pertandingan lagi, yang tentunya membuat persaingan antar tim menjadi semakin ketat. Jika kita melihat ke belakang, setiap pekan PMPL ID 2020 Season 2 selalu memiliki tim yang berbeda yang menjadi sorotan. Pekan pertama ION Esports jadi sorotan berkat debutnya yang eksplosif. Pekan kedua ada BOOM Esports berhasil memuncaki klasemen mingguan. Pekan ketiga ada MORPH Team yang sedang panas dan mengumpulkan banyak poin.

Pekan ketiga jadi giliran AURA Esports yang sedang membara, dan berhasil mendapatkan juara mingguan. Selain pertandingan utama PMPL ID Season 2, pertandingan week 4 juga menayangkan PMPL SEA Ladies, yang merupakan ajang pembuktian kemampuan pemain PUBG Mobile perempuan se-Asia Tenggara.

PMPL SEA Ladies diikuti oleh 16 tim. Indonesia diwakili tiga tim terbaik dari PMPL ID Ladies Tournament yang diselenggarakan pada week 3 lalu. Para tim ladies asal Indonesia bertarung dengan luar biasa dalam pertandingan tersebut. Dari 4 ronde pertandingan, Aerowolf Zoo, BTR Ace, dan Alter Ego Dionne berhasil membuat tim dari negara lain cukup kesulitan.

Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id
Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id

Aerowolf Zoo terbilang jadi yang paling konsisten. DevilDust dan kawan-kawan berhasil mempertahankan posisi top 4 di 3 ronde, dan mengumpulkan 55 poin. Sayangnya di akhir pertandingan, Littlegroot Eufrosine dari Thailand berhasil mengumpulkan poin 58 poin dan menjadi juara. Akhirnya, Aerowolf Zoo mendapat posisi Runner-Up dalam gelaran tersebut. Sementara itu, Belletron Ace dengan perolehan 47 poin berhasil mendapat peringkat 4, diikuti oleh Alter Ego Dionne dengan perolehan 46 poin di peringkat 5.

Sementara itu pada pertandingan PMPL ID Season 2, AURA Esports yang berada di grup B sudah mengamuk sejak hari pertama. Sempat Too Soon dua kali, namun mereka tampil sangat konsisten setelahnya, pertahankan peringkat 5 besar sebanyak 4 kali dan dapat Chicken Dinner satu kali, dari 6 ronde pertandingan. Pada akhir hari pertama AURA Esports amankan peringkat 2 dan mengantungi total 72 poin.

Hari kedua pertandingan jadi semakin menarik karena AURA Esports di grup B harus bertemu grup C yang didalamnya ada Bigetron RA. Walaupun melawan tim juara dunia, namun AURA Esports berhasil menunjukkan ketangguhannya pada pekan ini. Mereka lagi-lagi cuma dapat satu Chicken Dinner, tapi tampil konsisten dengan mengamankan posisi top 10 sebanyak 5 kali dari 6 ronde pertandingan. Dengan satu kali Too Soon saja, AURA Esports amankan 77 poin dan menjadi tim dengan perolehan poin terbanyak di hari itu.

Hari terakhir giliran RRQ Ryu yang mengamuk, walaupun membuka pertandingan ronde 1 dengan Too Soon. Namun setelahnya mereka kembali stabil, terus-terusan berada di posisi top 10, dan amankan satu kali Chicken Dinner dengan 11 kill. Pada akhir hari ketiga, RRQ Ryu berhasil memperoleh 67 poin dan menjadi tim dengan perolehan poin terbanyak di hari itu.

Sumber: Liquidpedia

Sumber: Liquidpedia
Sumber: Liquidpedia

Setelah 3 hari pertandingan. AURA Esports berhasil menjadi juara mingguan dengan 149 poin yang mereka kumpulkan dari pertandingan PMPL ID Season 2 week 4 hari pertama dan kedua. Sementara di sisi lain, performa MORPH Team terbilang menurun sangat drastis pada pekan ini, walaupun mereka berhasil merajai pekan lalu. Mereka cuma mendapatkan total 44 poin saja, sehingga Rensky dan kawan-kawan tergeser ke peringkat 7 pada week 4.

Jumlah Penonton PMPL ID 2020 Season 2 Week 4

PMPL ID 2020 Season 2 Kembali menyiarkan pertandingan Ladies Tournament pada pekan ini. Faktor tersebut mungkin bisa dibilang jadi alasan total views PMPL ID 2020 Season 4 week 4 terbilang stabil jika dibandingkan pekan lalu. Pertandingan hari kedua (5 September 2020), yang menjadi puncak dari turnamen Ladies, menjadi pertandingan dengan total views terbanyak. Berikut rincian data viewership PMPL ID 2020 Season 2 Week 4.

Sumber: PUBG Mobile Official Facebook Page
Sumber: PUBG Mobile Official Facebook Page

Week 4 Day 1 – 4 September 2020  (Facebook Gaming)

  • Total durasi siaran – 7 jam 46 menit 52 detik
  • Total tayangan dilihat – 1 juta views

Week 4 Day 2 – 5 September 2020 (Facebook Gaming)

  • Total durasi siaran – 9 jam 17 menit
  • Total tayangan dilihat – 2 juta views

Week 4 Day 3 – 6 September 2020 (Facebook Gaming)

  • Total durasi siaran – 9 jam 3 menit 51 detik
  • Total tayangan dilihat – 1,8 juta views

Sebagai catatan data jumlah penonton tersebut kami kumpulkan pada saat artikel ini ditulis, yaitu tanggal 7 September 2020.

PMPL ID 2020 Season 4 mungkin bisa dibilang sebagai liga PUBG Mobile Indonesia paling kompetitif sejauh ini, melihat juara mingguan yang terus menerus diperebutkan oleh tim yang berbeda pada setiap pekan. Setelah AURA Esports, kira-kira siapa lagi yang akan merebut titel tersebut? Atau mungkin, AURA Esports bisa mempertahankan performa gemilang mereka?

Rekap Week 3 PMPL ID 2020 Season 2: MORPH Team Mulai Memanas

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 2 telah memasuki pekan ketiganya. Dinamika pertandingan menjadi semakin tidak terduga, setelah MORPH Team berhasil menjadi juara mingguan, lalu ION Esports mendobrak Global Leaderboard dan menjadi pemuncak klasemen keseluruhan sementara di pekan ketiga ini.

ION Esports memang sudah menunjukkan potensinya sejak mereka melakukan debut eksplosif di pekan perdana PMPL ID 2020 Season 2. Pada pekan kedua, ION Esports mungkin tidak menjadi sorotan karena ada BOOM Esports yang berhasil menjadi juara mingguan. Namun berkat permainan yang stabil, posisi mereka di klasemen keseluruhan cukup stabil pada pekan lalu.

Pekan ini ION Esports kembali mendobrak. Pada pertandingan pertama mereka berhasil mendapatkan poin terbanyak, walau sebenarnya tidak mendapatkan Chicken Dinner sama sekali. Pada sisi lain, Bigetron RA sedang mengalami penurunan performa permainan, dan finish di peringkat 9 pada akhir pertandingan grup A vs B di hari pertama.

Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id
Ilustrasi kemenangan MORPH Team atas Bigetron RA di map Sanhok pada pertandingan hari terakhir Week 3 PMPL ID 2020 Season 2 – Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id

Berada di grup C, MORPH Team sudah mulai mendobrak sejak hari kedua. Walau mereka hanya berada di peringkat 3, tetapi performa noMrcy dan kawan-kawan cukup stabil di hari itu. Sementara di sisi lain, AURA Esports yang memanas di pertandingan hari kedua, dengan total dua Chicken Dinner yang mereka dapatkan.

Hari ketiga menjadi puncak performa bagi MORPH Team. Mereka mungkin tidak bergelimang Chicken Dinner, namun poin Kill yang didapatkan sangatlah banyak. MORPH Team membuka hari dengan peringkat 3 dan 15 kill, membuat perolehan poin tim berjulukan #MightyMorph jadi mencuat. Performa puncak tersebut berhasil dipertahankan oleh Jeixy dan kawan-kawan setelahnya.

Ronde kedua mereka berhasil mendapatkan Chicken Dinner dengan 14 Kill, dilanjut dengan mendapat peringkat 2 di ronde ketiga dengan 10 Kill. Namun setelahnya, MORPH Team terlihat mulai dingin sedikit demi sedikit. Perolehan peringkat mereka menurun, walau tetap mempertahankan jumlah Kill yang didapatkan.

Week 3 PMPL ID 2020 Season 2 MORPH Team

Week 3 PMPL ID 2020 Season 2 MORPH Team

Sumber: Liquidpedia
Sumber: Liquidpedia

Dengan apa yang mereka tunjukkan di pertandingan Week 3, MORPH Team kini menyodok ke peringkat 2 Global Leaderboard sementara dengan total perolehan 370 poin. Dari sisi lain, Bigetron RA yang sedang tidak prima di week 3 kemarin masih duduk di peringkat 4 dengan total perolehan 352 poin.

Jumlah Penonton Week 3 PMPL ID 2020 Season 2

Selain pertandingan yang semakin memanas, pekan ketiga PMPL ID 2020 Season 2 juga menyajikan pertandingan Star Challenge, yang sepertinya juga berhasil menarik minat para khalayak esports PUBG Mobile Indonesia. Dari 3 hari penayangan PMPL ID 2020 Season 2, terlihat juga bahwa akhir pekan, tepatnya hari minggu (30 Agustus 2020), menjadi waktu pilihan bagi khalayak esports PUBG Mobile Indonesia untuk menonton PMPL ID 2020 Season 2. Berikut rincian jumlah penonton week 3 PMPL ID 2020 Season 2.

Sumber: Facebook PUBG Mobile
Sumber: Facebook PUBG Mobile

Week 3 Day 1 – 28 Agustus 2020 – Facebook Gaming

  • Total durasi siaran – 492 menit 39 detik (8 jam 12 menit 39 detik)
  • Total views1,1 juta views

Week 3 Day 2 – 29 Agustus 2020 – Facebook Gaming

  • Total durasi siaran – 494 menit 24 detik (8 jam 14 menit 24 detik)
  • Total views951,5 ribu views

Week 3 Day 3 – 30 Agustus 2020 – Facebook Gaming

  • Total durasi siaran – 534 menit 26 detik (8 Jam 57 menit 26 detik)
  • Total views2,3 juta views

Sebagai catatan, data jumlah penonton tersebut kami kumpulkan setelah tayangan week 3 day 3 PMPL ID 2020 Season 2 berakhir, tepatnya tanggal 30 Agustus 2020 kemarin.

Kompetisi PMPL ID 2020 Season 2 menjadi semakin dinamis, setelah bangkitnya MORPH Team di pekan ketiga ini. Pekan depan sepertinya akan menjadi semakin sengit lagi. Mengingat tinggal 2 pekan tersisa untuk babak Regular Season, pengisi top 8 global leaderboard sementara di PMPL ID 2020 Season 2 tentunya tidak akan mau mengalah demi mendapatkan kesempatan bertanding di babak Final nantinya.

BroPasta Bicara Soal 5 Tim Penantang Bigetron RA di PMPL ID 2020 Season 2

PUBG Mobile Pro League 2020 kini sudah memasuki musim kedua. Pekan lalu, 14- 16Agustus 2020, menjadi pertandingan pekan perdana dari PMPL ID 2020 Season 2, yang jadi momen debut eksplosif dari ION Esports. Walau sudah memasuki musim kedua, namun PMPL ID masih meninggalkan pertanyaan yang sama, siapa tim Indonesia yang bisa menumbangkan laju Bigetron RA?

Wolfy sudah memberi pendapatnya soal 5 tim yang bisa menantang Bigetron RA pada PMPL ID 2020 musim pertama. Kini di musim kedua, giliran BroPasta memberi pendapatnya soal 5 tim penantang Bigetron RA.

 

MORPH Team

MORPH Team merupakan “kawan seperjuangan” Bigetron RA di PMWL 2020 Season Zero East Region. Dalam pertandingan online tingkat Asia tersebut, MORPH Team mendapat hasil yang kurang memuaskan, finish peringkat 18 di akhir babak Regular Season. Namun keikutsertaan mereka di PMWL 2020 Season Zero – East Region terbilang memberi pengalaman yang menjadi bekal mereka menghadapi PMPL ID 2020 Season 2. Dengan roster yang semakin matang, serta pemain seperti Zaay dan Frenzzy, MORPH Team seharusnya lebih siap untuk menggusur tahta Bigetron RA.

Sumber: MORPH Team
Sumber: MORPH Team

 

RRQ Ryu

Musim lalu tim ini berhasil menyedot perhatian para pemirsa berkat penampilan luar biasa dari Nerpheko. Namun, sayangnya RRQ Ryu harus puas finish peringkat 9 di akhir musim PMPL ID 2020 Season 1. Perfroma naik turun bisa dibilang menjadi salah satu alasan kenapa RRQ Ryu mendapat hasil yang kurang memuaskan. Musim ini mereka menambah satu pemain baru, Mildway dari tim Professional Esports. Dengan penambahan pemain ini, serta melihat bagaimana performa mereka belakangan, tentu saja RRQ Ryu akan menjadi penantang keras bagi Bigetron RA di musim ini.

 

Bonafide King

Musim sebelumnya, tim ini berstatus sebagai kuda hitam, namun mereka berhasil menunjukkan performa yang cukup keras dan bahkan hampir lolos ke PMPL SEA. Walau kehilangan Jerssy, namun mereka menghadirkan Hans4you dan Sfq sebagai pelatih. Mereka mengalami awal pekan yang cukup berat, sehingga harus puas bertengger di peringkat 13 untuk saat ini. Namun melihat performa mereka pada turnamen sebelum PMPL yang cukup baik, kita lihat saja sejauh mana tim ini bisa menantang sang Red Aliens.

 

BOOM Esports

Akhir babak Regular Season PMPL ID 2020 Season 1, BOOM Esports tampil dengan cukup memukau dan berhasil mengamankan peringkat 4. Voker, bisa dibilang sebagai salah satu pemain kunci atas performa BOOM Esports yang cukup gemilang tersebut. Musim ini, BOOM Esports tak banyak berganti roster, hanya melepas Eston, dan menambah Bobbs dari The Pillars Slayer. Berkaca pada performa mereka di turnamen sebelum PMPL, BOOM Esports juga seharusnya bisa mengaum dengan keras ke arah Bigetron Red Aliens.

Sumber: PMPL Indonesia
Sumber: PMPL Indonesia

 

AURA Esports

AURA Esports memang tampil dengan cukup mengesankan di musim ini. Saat ini, mereka bertengger di peringkat 3, dengan selisih poin yang cukup tipis dengan Bigetron RA dan ION Esports. Ditinggal Kent, kini mereka menghadirkan Steve sebagai pemain terbaru. Pergantian pemain tersebut sepertinya tidak terlalu berpengaruh banyak, yang membuat Jayden dan kawan-kawan, seharusnya bisa bicara lebih banyak di PMPL ID 2020 Season 2 ini.

 

Selain soal 5 tim tersebut, BroPasta juga menambahkan pendapatnya sebagai penutup pembahasan. “Perubahan sistem poin dan turnamen yang berjalan secara online, menurut saya membuat semua tim jadi punya kesempatan yang kurang lebih sama.” PMPL ID 2020 Season 2 masih akan berlangsung hingga bulan September 2020 mendatang. Akankah kelima tim tersebut berhasil menumbangkan Bigetron Red Aliens?

Lima Ratus Ribu Lebih Orang Indonesia Menonton PMWL 2020 East Season Zero Finals

PUBG Mobile World League (PMWL) 2020 Season Zero – East Region telah selesai digelar. Bigetron RA berhasil keluar menjadi juara setelah kemenangan yang gemilang di ronde akhir pertandingan dari babak League Finals. Selain kemenangan Bigetron RA, pertandingan PMWL 2020 Season Zero juga membawa pencapaian-pencapaian tertentu.

Salah satunya adalah pertandingan League Finals yang mencetak rekor jumlah penonton terbanyak terbaru. Mengutip dari Esports Charts, gelaran PMWL 2020 Season Zero – East Region ternyata mencetak rekor jumlah penonton, dengan 1,1 juta pasang mata menonton ronde ke-24 yang merupakan penentu Bigetron RA untuk menjadi juara Asia.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Sebelumnya, Esports Charts juga sempat merilis data penonton saat Opening Weekend dari PMWL 2020 Season Zero digelar. Ketika itu, Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengkonsumsi tayangan Opening Weekend dari PMWL 2020 Season Zero East Region, dengan total Watch Hours mencapai 1,1 juta jam hanya dari penonton Indonesia saja.

Pada laga Final kemarin (9 Agustus 2020), Indonesia juga lagi-lagi menjadi penonton mayoritas. Menurut catatan dari Esports Charts, jumlah penonton Indonesia dalam gelaran final PMWL 2020 Season Zero East Region hampir mencapai setengah dari jumlah penonton terbanyak, yaitu sejumlah 513.055 orang.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Melihat beberapa catatan terakhir, Indonesia memang gemar mengkonsumsi konten esports PUBG Mobile. Menurut spekulasi Esports Charts, Bigetron RA jadi salah satu faktor atas fenomena ini. Ketika itu Esports Charts menjelaskan, bahwa total perolehan jumlah penonton dari bahasa lokal tertentu, berbanding lurus dengan prestasi yang didapatkan dari negara pengguna bahasa tersebut.

Dalam kasus Opening Weekends, Bigetron RA, dan OR Esports adalah pengisi peringkat atas, membuat tayangan bahasa Indonesia dan India jadi yang paling banyak dikonsumsi. Selain dari sisi esports, game PUBG Mobile sendiri sudah mengumpulkan 3 milliar dollar AS pendapatan, dari awal rilis hingga Juli 2020 kemarin.

Sumber: Bigetron Esports
Ibarat menonton Taufik Hidayat di kompetisi Badminton internasional, alasan penonton Indonesia sangat tertarik menonton PMWL 2020 East Region mungkin karena ingin melihat negaranya, yang diwakili oleh Bigetron RA, berprestasi di tingkat internasional | Sumber: Bigetron Esports

Menariknya, pendapatan yang didapatkan oleh game PUBG Mobile ternyata tidak sepenuhnya berbanding lurus dengan pencapaian yang dihasilkan oleh konten esports. Mengutip Sensor Tower, selain Tiongkok, AS dan Jepang jadi dua negara penyumbang pemasukan terbesar terhadap game tersebut. Walau demikian, ternyata jumlah penonton konten esports PMWL 2020 Season Zero – West region justru sangat timpang jika dibandingkan dengan East Region.

Namun, jumlah download game PUBG Mobile sedikit bisa menjelaskan alasan populernya konten PMWL 2020 Season Zero – East Region. Dalam laporan tersebut ditulis bahwa India merupakan negara pengunduh game PUBG Mobile terbanyak dengan total 175 juta download. Menariknya, jumlah download PUBG Mobile di Indonesia malah tidak masuk peringkat 3 besar, walaupun negara kita adalah konsumen terbanyak dari konten esports PUBG Mobile.

Apa Alasan Pembagian Slot Turnamen Esports Internasional?

Belakangan esports sedang berkembang dengan pesatnya. Secara internasional, Newzoo mengatakan bahwa pasar esports diperkirakan akan mencapai nilai 15,4 triliun rupiah pada tahun 2020. Asia Tenggara juga menjadi salah satu kawasan yang perkembangannya cukup pesat. Masih dari Newzoo, dilaporkan bahwa industri gaming dan esports di Asia Tenggara ternyata tetap menggeliat selama situasi pandemi. Pada 2019, nilai industrinya bahkan diperkirakan mencapai angka 4,6 miliar dollar AS.

Namun, karena perkembangan terlalu cepat ini, kadang kali ada masalah dalam prosesnya, yang membuat prosesnya esports jadi tidak adil. Di tengah banyaknya kompetisi bermunculan, soal standarisasi mungkin jadi satu hal, yang dapat menjadi masalah suatu saat nanti. Saya sempat membahas fenomena ini dari sudut pandang komunitas game fighting Indonesia, dengan turnamen satu dengan yang lain punya peraturan yang terlampau jauh berbeda.

Standarisasi peraturan turnamen baru satu bagian pembahasan saja. Pada bagian lain, yang menurut saya menarik untuk dibahas dan dipertanyakan adalah soal kesempatan menuju turnamen tingkat internasional.

Jika Anda adalah penggemar setia esports, Anda mungkin sadar akan hal ini. Dalam turnamen, terutama yang setingkat internasional, kadang ada ketidakseimbangan pembagian jumlah slot yang disediakan, untuk suatu negara atau kawasan. Kadang satu negara atau kawasan punya kesempatan lebih besar untuk lolos, sementara negara atau kawasan lain punya kesempatan yang lebih kecil

Kesempatan lebih besar bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti tahap kualifikasi yang cenderung lebih pendek, maupun jumlah slot untuk lolos ke suatu turnamen yang cenderung lebih banyak bagi suatu negara atau kawasan. Apakah ini adalah sesuatu yang normal? Apakah ini adil? Kita akan membahas ini melihat dari sisi esports dan olahraga tradisional, sembari mencari tahu apa alasan diberlakukannya sistem seperti ini.

 

Melihat Pembagian Slot Turnamen Esports

Dalam esports, ada satu kebiasaan untuk memberikan slot turnamen lebih banyak, untuk negara dengan jumlah pemain terbanyak dari suatu game. Saya sendiri sebenarnya kurang tahu dari mana kebiasaan ini mulai dilakukan. Untuk membahas ini, kita akan melihat ini dari dua turnamen terdekat, yang baru dan sedang berjalan, MPL Invitational 4 Nations Cup, dan PUBG Mobile World League 2020 Season Zero – East Region.

Bertajuk 4 Nations Cup, MPL Invitational mempertandingkan tim MLBB profesional dari empat negara, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Myanmar. Melihat nama turnamen tersebut, ekspektasi saya adalah perebutan tahta tim MLBB terbaik dari empat negara tersebut, lewat kompetisi yang seimbang dengan satu tim mewakili satu negara. Tetapi kenyataannya adalah, turnamen tersebut malah diberondong oleh tim asal Indonesia.

Menurut catatan saya, tim asal Indonesia mendapat 8 slot dengan komposisi 6 tim dari jalur kualifikasi dan 2 tim dari jalur undangan. Malaysia mendapat 4 slot dengan komposisi 3 dari jalur kualifikasi dan 1 jalur undangan. Singapura mendapat 4 slot dengan komposisi 3 dari jalur kualifikasi, 1 jalur undangan. Terakhir Myanmar hanya mendapat 1 slot yang berasal dari undangan.

Mungkin saya yang aneh karena berpikir seperti ini, tetapi jika melihat jumlah tim perwakilan negaranya, pembagian slot rasanya jadi tidak adil bukan? Turnamen seolah terasa seperti MPL 3 Nations Cup plus satu tim Myanmar… Hehe. Dengan jumlah perwakilan yang lebih banyak, tidak heran jika Indonesia punya kesempatan yang lebih besar menjadi juara atau kesempatan mendapat panggung All-Indonesia Final seperti pada M1 World Cup. Meski demikian, bukan berarti RRQ tidak berjuang untuk menjadi juara dalam gelaran tersebut.

Sumber: Moonton
Sumber: Moonton

Berlanjut ke kasus lain, PUBG Mobile World League 2020 Season Zero – East Region (PWML 2020). Turnamen tersebut diikuti oleh 20 tim yang berasal dari kompetisi lokal dan regional. Dari kompetisi lokal, ada satu tim yang berasal dari pemenang liga PMPL Indonesia, Thailand, Vietnam, MY/SG, Chinese Taipei, turnamen Street Challenge (Korea Selatan), Japan Championship, serta PMCO Pakistan, dan PMCO Wild Card (yang dimenangkan oleh tim asal Mongolia).

Jumlah slot yang disediakan dari liga dan turnamen lokal hanya satu slot saja, dengan tambahan 4 slot untuk negara Asia Tenggara yang berhasil menempati peringkat 6 besar. Namun ada sedikit anomali untuk satu region terakhir yang merupakan peserta dari turnamen ini, yaitu Asia Selatan. Total ada 7 slot disediakan, hanya untuk regional Asia Selatan dalam PMWL 2020 Season Zero – East Region.

Skena esports PUBG Mobile di Asia Selatan sendiri memang didominasi oleh perwakilan negara India. Jika mengutip data Sensor Tower, India tercatat sebagai negara pengunduh game PUBG Mobile terbanyak dengan total sekitar 175 juta install sampai awal Juli 2020 kemarin. Hasilnya adalah 7 slot yang disediakan diisi oleh perwakilan dari negara India saja.

Sumber: Tencent Games
Sumber: Tencent Games

Apabila kita menghitung dari jumlah perwakilan per kawasan, Asia Tenggara akan menjadi kawasan yang terlalu mendominasi dibanding yang lain dengan total ada 8 perwakilan. Tetapi jika dihitung perwakilan per negara, maka perwakilan India jadi sangat tidak adil jika dibandingkan dengan negara lain, dengan 7 tim beranggotakan 39 orang atau sekitar 37% dari total keseluruhan peserta PMWL 2020 Season Zero – East Region berasal dari India, mengutip data Liquidpedia.

Apakah ini adil? Atau dalam konteks kompetisi, keadilan adalah jika negara dengan pemain terbanyak memiliki kesempatan lebih besar untuk dapat lolos ke kompetisi yang lebih tinggi? Agar sudut pandang kita tidak terbatas pada dunia kompetisi esports saja, mari kita mengintip sistem pembagian spot kualifikasi dari ekosistem kompetisi olahraga.

 

Bagaimana Sistem Pembagian Slot Kualifikasi Olahraga?

Dalam esports kita melihat MPL Invitational dan PMWL 2020 Season Zero – East Region yang jadi dua contoh kompetisi dengan proporsi perwakilan negara yang tidak seimbang. Lalu bagaimana kasusnya di dalam ekosistem olahraga?

Untuk itu, saya melihat dari sistem kompetisi sepak bola dan pertandingan festival olahraga SEA Games. Pertandingan sepak bola sengaja saya pilih, untuk mewakili sistem kompetisi tim vs tim, layaknya pada esports MLBB. Sementara festival olahraga seperti SEA Games saya pilih karena bisa dibilang punya sistem paling mendekati dengan pertandingan esports battle royale, yang menggunakan sistem peringkat serta poin.

Pada sepak bola saya mengambil FIFA World Cup 2018 sebagai contoh, karena merupakan ajang terbesar sepak bola terdekat yang baru selesai, sehingga bisa jadi patokan pembagian spot kualifikasi dalam pertandingan sepak bola antar-negara sejauh ini.

FIFA World Cup 2018 diikuti oleh 208 negara anggota asosiasi, yang dibagi ke dalam 6 zona kualifikasi, yaitu Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara, Tengah dan Kepulauan Karibia, Oseania, dan Amerika Selatan. Total ada 32 slot di pertandingan utama FIFA World Cup 2018, dengan 31 spot berasal dari kualifikasi, dan 1 spot spesial khusus Rusia selaku tuan rumah kompetisi.

Masing-masing kawasan memiliki jumlah slot yang berbeda-beda. Asia (termasuk Australia) memiliki 4,5 slot ditambah 0,5 slot dari kawasan Oseania (New Zealand dan kepulauan lainnya). Afrika memiliki 5 Slot, Amerika Utara, Tengah, dan Kepulauan Karibia memiliki 3,5 slot ditambah 4,5 slot dari Amerika Selatan. Pemilik kesempatan terbesar untuk menuju ke FIFA World Cup 2018 adalah kawasan Eropa, dengan total 13 slot, paling banyak dibanding kawasan lainnya.

Ternyata dalam kompetisi olahraga, praktik pembagian slot yang tidak proporsional juga terjadi. Apakah berarti praktik seperti demikian memang wajar? Lebih lanjut, mari kita intip SEA Games 2019.

Festival olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut mempertandingkan 56 jenis olahraga dengan total 529 event bermedali, mengutip dari Sport Business. Dalam gelaran festival olahraga seperti SEA Games 2019, negara dapat memilih untuk mengikuti suatu cabang olahraga atau tidak.

Hal ini jadi alasan kenapa setiap negara, punya jumlah kontingen atlet yang berbeda-beda. Menurut catatan Jawa Pos, Indonesia mengirimkan 841 atlet, dengan total 1303 orang jika menyertakan pelatih dan official. Malaysia mengirimkan 795 atlet dan 398 official, sedangkan Filipina selaku tuan rumah mengirimkan 1115 atlet ditambah 753 pelatih dan official, menurut catatan beberapa media lokal.

SEA Games juga melibatkan esports sebagai salah satu cabang bermedali. Bukti bahwa SEA Games membebaskan negara peserta untuk mengikuti suatu cabang atau tidak, bisa terlihat pada cabang esports.

Sumber: eGG Network
Sumber: eGG Network

SEA Games 2019 mempertandingkan 11 negara anggota Southeast Asian Games Federation (SEAGF), yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Timur, dan Vietnam. Cabang esports mempertandingkan 6 game berbeda, yaitu MLBB, Arena of Valor, Dota 2, Hearthstone, StarCraft II, dan Tekken 7.

Dari cabang esports Anda bisa melihat bahwa beberapa game yang dipertandingkan hanya diikuti oleh beberapa negara saja. StarCraft II dan Hearthstone contohnya, yang hanya diikuti 6 negara saja yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. MLBB jadi cabang game esports dengan jumlah negara peserta terbanyak, yaitu 9 negara. Jadi, dari keseluruhan cabang esports di SEA Games 2019, hanya Timor Timur dan Brunei Darussalam saja yang tidak mengikuti cabang esports sama sekali.

Jika kita berasumsi Brunei Darussalam dan Timor Timur tidak bisa ikut cabang esports karena mereka tidak memiliki kontingen atlet, apakah SEA Games 2019 adil jika ada cabang pertandingan yang tidak bisa diikuti oleh suatu negara?

 

Apa Alasan Ketidakseimbangan Slot Kualifikasi Suatu Kompetisi?

Jika melihat kasus yang sudah ada, hampir tidak ada kompetisi yang menerapkan jumlah representasi yang seimbang. Tidak hanya terjadi di esports, FIFA World Cup ternyata menerapkan praktik serupa, karena memberi Eropa jumlah slot kualifikasi terbanyak yaitu sebanyak 13 slot. Sementara dalam SEA Games, kita melihat jumlah perwakilan atlet yang dikirimkan masing-masing negara berbeda-beda jumlahnya. Bahkan cabang esports pada SEA Games 2019 tidak diikuti oleh Brunei Darussalam dan Timor Timur, yang berarti memperkecil kemungkinan mereka untuk menjadi juara SEA Games 2019 secara keseluruhan.

Lalu apa sebenarnya alasan dari penerapan sistem seperti ini? Menurut opini saya, dasar argumennya mungkin seperti ini.

Orang terbaik dari 1000 kompetitor akan berbeda levelnya jika dibandingkan dengan yang terbaik dari 5 orang kompetitor. Sebagai contoh, saya menggunakan ujian sekolah sebagai analogi. Untuk menjadi yang terbaik dari Ujian Nasional 2019 yang diikuti oleh 8,3 juta peserta didik, Anda akan butuh nilai 90 atau mungkin 100. Tapi untuk menjadi yang terbaik dari satu kelas berisi 40 orang, Anda mungkin cuma butuh nilai 80-90 saja.

Tapi, level kompetisi tidak hanya ditentukan dengan melihat jumlah kompetitor saja. Kalau memang demikian, maka dalam pertandingan FIFA World Cup 2018, Asia yang punya 4 miliar penduduk seharusnya mendapat kesempatan lebih besar dibanding Eropa, yang cuma punya 700 juta penduduk.

Tapi nyatanya Eropa mendapat 13 slot, sementara Asia cuma mendapat 4,5 slot saja. Maka, satu faktor lain yang mungkin menjadi alasan adalah level kompetisi lokal di kawasan tersebut, dan prestasi-prestasi yang pernah didapat dari suatu kawasan.

Mobile Legends Profesional League
Dokumentasi: MPL Indonesia

Kembali membahas esports, mari coba kita urai ke dalam dua faktor tersebut, berdasarkan dua contoh turnamen esports yang saya sebut di atas. Kenapa Indonesia mendapat kesempatan lebih besar di dalam MPL Invitational 4 Regions Cup? Mengutip data dari Sensor Tower, Indonesia mencatatkan total 100,1 juta download, dan merupakan negara dengan jumlah pengunduh game MLBB terbanyak. Menyusul di belakangnya ada Filipina dengan 41,2 juta download, dan Vietnam dengan 21,3 juta download.

Selain dari itu, jika kita melihat secara level prestasi, Indonesia merupakan salah satu negara paling mencolok di skena MLBB. Walau gagal mendapat prestasi terbaik di MSC 2017, namun Indonesia mulai menunjukkan potensi di tahun-tahun berikutnya. MSC 2018, Indonesia berhasil mengamankan peringkat 3, walau gagal mendapat slot di babak Final. MSC 2019 adalah puncak prestasi Indonesia, ketika sorotan pertandingan jadi monopoli Indonesia berkat pertemuan ONIC Esports dengan Louvre Esports di babak Grand Final.

Level kompetisi MLBB di tingkat lokal Indonesia juga terbilang cukup keras keras. MPL Indonesia memiliki juara baru setiap musimnya, sampai akhirnya pola tersebut dihentikan oleh RRQ, yang berhasil mendapatkan gelar juara MPL keduanya pada MPL ID Season 5 kemarin. Semakin tinggi level kompetisinya, tim yang bertanding harus lebih baik lagi, dan harus sudah melalui kompetisi yang keras. Jadi, melihat faktor-faktor tersebut di atas, tidak heran jika negara kita mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk turnamen internasional.

Bagaimana dengan PUBG Mobile? Secara jumlah pemain, India memang merupakan negara dengan jumlah donwload PUBG Mobile terbanyak. India mencatatkan jumlah 175 juta download dengan proporsi sebesar 24% dari total keseluruhan download, mengutip dari data Sensor Tower awal Juli 2020 lalu. Jumlah download PUBG Mobile di India bahkan menyalip jumlah download Peacekeeper Elite (PUBG Mobile versi Tiongkok). Lebih lanjut Sensor Tower mengatakan bahwa Tiongkok berada di peringkat kedua dengan 16,7% dari keseluruhan download, dan AS di peringkat ketiga dengan 6,4% dari total keseluruhan download.

Jumlah pemain, mungkin jadi salah satu alasan kenapa India mendapat kesempatan yang lebih besar untuk menuju gelaran PMWL 2020 Season Zero – East Region. Lalu jika kita melihat dari sisi prestasi, Bigetron RA padahal merupakan juara dunia PUBG Mobile lewat gelaran PMCO 2019 lalu, kenapa Indonesia tidak mendapatkan kesempatan lebih banyak di turnamen PMWL 2020 Season Zero – East Region?

Jawabannya mungkin karena level kompetisi lokal Indonesia yang belum sebanding dengan negara lainnya di Asia Tenggara. Kalau kita membandingkan perolehan skor yang dikumpulkan di akhir babak Regular Season PMPL dari masing-masing negara Asia Tenggara, Anda bisa melihat bagaimana level kompetisi di Indonesia masih sangatlah timpang.

Pada PMPL ID Season 1, selisih skor antara Bigetron RA sang juara liga, dengan AURA Esports yang berada di peringkat 2 sangatlah jauh yaitu sebesar 445 poin. Sementara pada PMPL MYSG, PMPL Thailand, dan PMPL Vietnam, beda skor pada posisi top 4 terbilang tipis-tipis, setidaknya tidak lebih dari 300 poin. Jika landasannya adalah selisih skor di PMPL, maka mungkin kawasan South Asia jadi turnamen dengan level kompetisi tertinggi, karena selisih poin cuma mencapai angka puluhan saja pada peringkat top 4.

Terlebih, saya merasa Tencent terbilang sudah cukup adil dalam membagi slot kualifikasi menuju PMWL 2020 Season Zero – East Region untuk negara-negara Asia Tenggara. Masing-masing negara mendapat satu slot menuju PMWL yang diberikan kepada pemenang liga lokal, dan satu slot lagi diperebutkan melalui PMPL SEA Finals 2020. Cuma saja, Thailand memang terbukti bermain lebih baik dibanding negara lainnya. Alhasil negara mereka punya 3 wakil (1 wakil lebih banyak dibanding Indonesia dan Malaysia) di PMWL 2020 Season Zero – East Region.

 

Di luar dari soal mana yang lebih adil, hal lain yang tidak bisa kita lepaskan dalam sebuah kompetisi tentunya adalah kepentingan penyelenggara. Penyelenggara turnamen tentu ingin acaranya menarik minat banyak orang. Cara menarik minat tersebut mungkin bisa diambil dari dua hal, memberikan kesempatan lebih besar kepada negara/kawasan dengan jumlah penggemar terbanyak, serta menyajikan kompetisi yang keras.

Dalam kasus MPL Invitational Anda bisa melihat sendiri bagaimana turnamen tersebut menarik minat banyak orang, gara-gara tim dari Indonesia. Buktinya pertandingan antar dua tim Indonesia, RRQ vs EVOS, adalah pertandingan dengan jumlah viewer terbanyak sepanjang gelaran MPL Invitational, dengan jumlah penonton mencapai 1 juta orang. Jumlah penonton Indonesia pun tidak kira-kira, mencapai angka 971 ribu pada pertandingan tanggal 3 Juli 2020, mengutip Esports Charts.

Namun, mungkin satu pembeda terbesar antara esports dengan olahraga tradisional adalah, penentuan slot dalam pertandingan esports tingkat internasional masih jadi wewenang mutlak sang penyelenggara. Semoga saja asosiasi seperti GEF atau IESF bisa menjadi pihak yang menengahi dalam hal ini, layaknya asosiasi seperti FIFA atau SEAGF dalam ekosistem olahraga.

PMWL East Season Zero Super Weekend 3: Chicken Dinner Dramatis Bigetron RA

PMWL Season Zero 2020 – East region sudah memasuki Super Weekend 3 pada tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 2020 lalu. Super Weekend 3 merupakan Super Weekend terakhir, dan penentu untuk menuju ke babak League Finals dari PMWL 2020 Season Zero – East Region. Sayangnya pekan terakhir ini menjadi hari kelabu bagi para penggemar esports PUBG Mobile dari Indonesia.

Performa Bigetron RA sedang lemah pekan ini, sementara itu MORPH Team juga masih kesusahan menghadapi lawan-lawan dari negara-negara yang bisa dibilang terkuat dalam kancah PUBG Mobile. Bigetron RA mengalami rentetan Too Soon pada 3 ronde awal. Pada ronde ke-4 mereka baru terbangun, hingga berhasil mendapat peringkat 2, dengan 9 perolehan Kill.

Sumber: Instagram @pubgmobileesportsid
Sumber: Instagram @pubgmobileesportsid

Secara keseluruhan, walau bisa mempertahankan konsistensi di peringkat top 10, namun Bigetron minim Chicken Dinner di pekan ketiga ini. Mereka justru baru bisa mendapatkan Chicken Dinner pada ronde terakhir, ronde 15, saat bertanding di map Erangel. Padahal pada ronde tersebut, Zuxxy, Luxxy, Microboy, dan Ryzen berada dalam keadaan yang cukup terhimpit.

Saat Circle ke-6 Bigetron RA berada di posisi yang kurang baik, harus masuk Circle dengan menghadapi Valdus the Murder dan T1. Untungnya duet terminator, Zuxxy dan Ryzen, memberanikan diri untuk menabrak Valdus dengan menggunakan kendaraan. Valdus tumbang, Zuxxy dan Ryzen ter-Knockdown, namun mereka berhasil amankan posisi di dalam Circle.

Jelang Circle ke-7, keadaan makin runyam. Masih ada komplek bangunan yang masuk ke dalam area Circle, sementara Bigetron RA terjebak di medan terbuka, walau berhasil mendapat lembah kecil untuk berlindung. T1 berhasil dibungkam, kini menyisakan Bigetron RA dengan tim U Level Up. Bigetron RA sudah melakukan setup smoke yang begitu banyak di medan terbuka agar bisa merangsek masuk ke pertahanan U Level Up.

Namun, sayangnya tim U Level Up justru tidak sabar. Mereka menyerang Bigetron, sehingga Microboy, Ryzen dan kawan-kawan menumpas tim asal Taiwan tersebut dan mendapatkan Chicken Dinner yang begitu dramatis.

Dengan ini, maka Bigetron RA menjadi juara rangkaian pertandingan Super Weekend. Mereka mendapatkan hadiah uang sebesar 50 ribu dollar AS, dan juga kesempatan untuk melaju ke babak League Finals.

Pekan depan PMWL 2020 Season Zero – East Region sudah masuk babak League Finals. Sayangnya Indonesia cuma diwakili oleh Bigetron RA seorang saja. Indonesia, against the world. Dapatkah Zuxxy, Luxxy, Microboy, dan Ryzen mendapatkan kemenangan yang gemilang di dalam PMWL 2020 Season Zero – East Region? Mari kita doakan yang terbaik agar mereka bisa mendapatkan prestasi yang terbaik untuk Indonesia.

PMWL East Season Zero Super Weekend 1: RRQ Athena Kembali Merajai

Pekan lalu, pada Opening Weekend kita melihat dua perwakilan Indonesia, Bigetron Red Aliens dan MORPH Team, berhasil memberikan performa terbaiknya di dalam gelaran PMWL East Season Zero. Pekan ini menjadi pekan pertama dari pertandingan PMWL East Season Zero yang sesungguhnya.

Format pertandingan PMWL East Season Zero memang cukup unik. Setiap pekannya 20 tim peserta diadu pada saat Weekday. Dari pertandingan yang berjalan dari tanggal 14-15 Juli 2020 kemarin, hanya Bigetron RA saja, wakil Indonesia yang berhasil lolos ke babak Super Weekend. MORPH Team terhempas di peringkat 20 setelah berkali-kali mendapatkan perolehan yang buruk.

https://twitter.com/EsportsPUBGM/status/1284872841402421248

Babak Super Weekend adalah pertarungan yang sesungguhnya. Poin yang didapatkan dari babak Super Weekend akan diakumulasi, untuk selanjutnya menyeleksi 16 tim yang akan lolos ke babak League Finals. Pertandingan Super Weekend berisi 15 ronde yang berjalan selama tiga hari (17-19 Juli 2020).

Penampilan Bigetron RA pada Super Weekend pertama terbilang tidak sebegitu bagus. Apalagi setelah terkena Too Soon di ronde pertama, yang menghantam mental mereka. Setelahnya mereka berhasil bangkit, namun baru bisa mendapatkan Chicken Dinner di ronde 7. Sementara itu di sisi lain, RRQ Athena justru terlihat sedang tampil panas. Walau sempat Too Soon, tapi mereka bisa mengamankan kill yang banyak.

Momen rivalitas paling keras antar dua tim ini adalah pada ronde terakhir. Bermain di map Erangel, Circle sedang cukup jahat dan mengarahkan pemain ke Sosnovka Military Base. Zuxxy Luxxy dan kawan-kawan sebenarnya sudah cukup beruntung karena lebih dulu mengamankan daratan, sehingga mereka mencoba mencuri-curi kesempatan kill dengan menjaga area bibir pantai.

Sayangnya ketika Bigetron RA sedang melihat ke arah tim KOG, RRQ Athena yang juga sedang berenang sudah berhasil mencapai tepi pantai dan melihat posisi Bigetron RA. Karena ada kesempatan, tentu saja RRQ Athena menghajar Bigetron RA yang sedang lengah. Zuxxy menjadi korban pertama dari tangan dingin pemain-pemain RRQ.Athena.

Bigetron RA mencoba sebisanya untuk bisa kabur dari tim RRQ.Athena. Tetapi apa mau dikata, Bigetron RA ditumpas satu persatu, Ryzen dipulangkan ke lobby, dilanjut dengan Luxxy, sampai akhirnya timah panas mendarat di Microboy yang mengakhiri perjalanan Bigetron RA di peringkat 16 dengan 2 kill saja di ronde 15 tersebut.

Kini RRQ.Athena duduk nyaman peringkat 1 dengan perolehan sebanyak 205 poin. Sementara itu Bigetron RA kini memiliki 189 poin, berada di peringkat 2, sambil bersiap menyergap siapapun yang lengah di Super Weekend Week 2 nanti.

Pekan ini pertandingan akan berjalan seperti pada pekan pertama. 20 tim bertanding saat Weekday memperebutkan peringkat 16 besar, agar dapat bertanding di babak Super Weekend. Pada Super Weekend, pertandingan jadi semakin keras karena perolehan poin akan diakumulasi untuk menentukan tim bertanding di babak League Finals.

Semoga pekan ini MORPH Team dapat bangkit kembali sehingga bisa lolos ke babak Super Weekend. Juga semoga Bigetron RA bisa mendapatkan permainan terbaiknya dan menyalip RRQ Athena di pekan ini.

Tencent Umumkan PMWL Season Zero Dengan Format Online

Tahun 2020 seharusnya menjadi lembaran baru bagi esports PUBG Mobile. Sejak Desember 2019, Tencent sudah mengumumkan bahwa mereka menyediakan Rp70,6 miliar untuk semua turnamen esports PUBG Mobile. Mereka juga umumkan format baru, dari PMCO, menjadi format liga yang diberi nama PUBG Mobile Pro League (PMPL). Keseriusan Tencent garap esports PUBG Mobile juga terlihat dengan menyajikan liga untuk skena lokal, yang bertajuk PMPL ID 2020 Season 1.

Setelah rangkaian PMPL ID dan PMPL SEA selesai, seharusnya pertandingan berlanjut ke PUBG Mobile World League (PMWL). Maka dari itu, Tencent baru-baru ini mengumumkan PUBG Mobile World League: Season Zero, yang memperebutkan total hadiah sebesar US$850 ribu (Rp12 juta). PMWL Season Zero menjadi musim kompetisi yang spesial, mengingat keadaan internasional yang sedang dilanda pandemi COVID-19.

PMWL Season Zero sendiri merupakan perwujudan usaha Tencent tetap menjalankan struktur esports PUBG Mobile, seperti apa yang diceritakan oleh James Yang, Director of PUBG Mobile Global Esports. Sudah bekerja sama dengan ESL, Tencent sebenarnya berencana untuk menyelenggarakan PMWL secara offline di studio ESL, Katowice, Polandia.

Namun karena keadaan internasional yang belum sepenuhnya aman dari pandemi COVID-19, maka PMWL Season Zero akan diadakan secara online, mengikuti seperti apa yang dilakukan oleh banyak ekosistem game esports lainnya.

Pertandingan PMWL Season Zero tetap dibagi menjadi dua regional, yaitu PMWL East untuk negara-negara Asia, dan PMWL West untuk negara barat seperti Eropa dan Amerika Serikat. Indonesia juga turut mengikuti kompetisi ini, yang diwakili oleh juara dunia PUBG Mobile tahun lalu, Bigetron Red Aliens, ditambah tim besutan Reza Arap, MORPH Team.

Untuk PMWL East, selain penambahan MORPH Team untuk mewakili Indonesia, satu yang menarik juga adalah penambahan RRQ Athena ke dalam kompetisi. Ini terjadi karena ada penambahan dua slot untuk PMWL East, dari yang tadinya mempertandingkan 18 tim menjadi 20 setelah perubahan format terjadi. Penambahan RRQ Athena tentu akan memberi dampak kepada kompetisi, mengingat tim tersebut adalah juara dunia PUBG Mobile tahun 2018, yang merupakan kontestan terberat bagi Bigetron Red Aliens.

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

PMWL East League direncanakan hadir mulai 10 Juli hingga 8 Agustus 2020 mendatang. Setelah PMWL, seharusnya masih ada PUBG Mobile World Championship, jika mengacu kepada rencana ekosistem esports PUBG Mobile yang direncanakan tahun 2020 ini.

Semoga saja keadaan segera membaik agar PMWC bisa tetap terlaksana, dan melihat wakil Indonesia memberikan usaha terbaiknya untuk menjadi juara di kancah internasional.

PMPL SEA Finals 2020: Yoodoo Gank Juara, Bigetron RA Runner-Up

Setelah PMPL ID 2020 Season 1 usai dan dimenangkan Bigetron RA, kini pertandingan berlanjut ke fase berikutnya, yaitu PMPL SEA Finals 2020. Diselenggarakan akhir pekan lalu pada tanggal 1-3 Mei 2020, tim Yoodoo Gank asal Malaysia berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan sebanyak 284 poin.

Indonesia diwakili oleh 3 tim dalam turnamen PUBG Mobile tingkat Asia Tenggara ini. Bigetron RA menjadi wakil Indonesia paling cemerlang, mendapat peringkat 2 setelah melalui pertarungan jatuh bangun. Sementara, 2 wakil lainnya mendapatkan peringkat yang kurang memuaskan. MORPH harus puas finish di peringkat 6, dan ONIC di peringkat 16.

Sumber: PUBG Mobile ID
Sumber: PUBG Mobile ID

Selama 3 hari pertandingan, para peserta bertanding layaknya maraton. Total ada 15 ronde mereka jalani selama 3 hari, dengan 5 ronde pertandingan setiap harinya. Yoodoo Gank selaku tim juara memang bermain dengan ciamik dalam kompetisi ini. Tercatat, selama 15 ronde, mereka berhasil mengamankan 5 Chicken Dinner. Bukan main-main, Chicken Dinner mereka juga selalu disertai dengan jumlah kill dua digit.

Sementara itu Bigetron RA sebenarnya mengalami performa yang kurang baik, walau tetap konsisten. Berkali-kali mereka berusaha keras untuk mendapatkan peringkat atas, namun mereka dihentikan sang rival yang sama-sama berada di peringkat top 4, yaitu King of Gamers Club dan RRQ Athena.

Alhasil mereka harus puas konsisten di top 10 saja selama 2 hari pertandingan. Puncak performa mereka ada di hari ketiga, ketika Ryzen dan kawan-kawan akhirnya pecah telor, dapatkan Chicken Dinner. Bukan main-main, Chicken Dinner tersebut didapatkan dengan 22 kill, jumlah kill terbanyak dalam satu ronde selama PMPL SEA Finals 2020 berlangsung.

Menariknya RRQ Athena yang merupakan juara dunia PUBG Mobile di tahun 2018, malah harus rela terhenti di PMPL SEA Finals 2020, dan tidak melaju ke babak berikutnya. Ini karena mereka finish di peringkat 4, sementara hanya ada dua tim saja yang berhak atas kesempatan melaju ke PUBG Mobile World League 2020: East Region.

Dengan ini, maka berikut juara PMPL SEA Finals 2020, dan enam tim dari Asia Tenggara yang melaju ke PMWL 2020: East Region.

Sumber: PUBG Mobile ID
Sumber: PUBG Mobile ID

Hasil PMPL SEA 2020

  • CHAMPION – Yoodoo Gank – US$30.000 (sekitar Rp440 juta) – Melaju ke PMWL East mengambil slot PMPL SEA Finals 2020
  • Second Place – Bigetron RA – US$20.000 (sekitar Rp293 juta) – Melaju ke PMWL East mengambil slot juara PMPL ID 2020 Season 1
  • Third Place – King of Gamers Club – US$15.000 (sekitar Rp220 juta) Melaju ke PMWL East mengambil slot PMPL SEA Finals 2020

Wakil SEA untuk PWML 2020: East Region

  • ILLUMINATE The Murder – Slot Juara PMPL Thailand
  • BOX Gaming – Slot Juara PMPL Vietnam
  • Team Secret – Slot Juara PMPL MYSG

Enam tim tersebut akan bertanding bersama dengan 10 tim lainnya yang berasal dari South Asia, Korea, Jepang, Pakistan, dan satu tim asal Mongolia yang datang dari babak PMCO Wildcard.

Selamat untuk Bigetron RA! Selamat untuk Yoodoo Gank telah menjadi juara! Semoga Bigetron RA bisa memberikan yang terbaik di pertandingan tingkat dunia, semoga tim Asia Tenggara juga bisa memberikan yang terbaik di PMWL 2020: East Region!