Demi Menandingi Apex Legends, Call of Duty: Black Ops 4 Dapatkan Update Raksasa

Demam Apex Legends sedang merebak di mana-mana. Spin-off Titanfall ini sukses mengumpulkan pemain dalam waktu singkat, dan berhasil pula menggaet gamer yang awalnya kurang menyukai battle royale. Mereka yang telah memainkannya setuju, kreasi anyar Respawn itu memadukan konsep sejumlah permainan lain; misalnya Halo, Destiny, Overwatch dan Rainbow Six Siege.

Apex Legends merupakan satu dari banyak game yang digarap sebagai respons populernya formula last man standing. Sebelumnya, mode ini turut dibubuhkan developer ternama di franchise andalan mereka, seperti Battlefield, Red Dead Redemption dan Call of Duty. Di Call of Duty: Black Ops 4, Activision bahkan nekat untuk menukar kehadiran mode campaign single-player dengan battle royale. Untung saja, gamer dan media mengapresiasi arahan ini.

Call of Duty: Black Ops 4 sempat masuk ke daftar nominasi permainan shooter terbaik di 2018 serta memenangkan sejumlah penghargaan. Namun belakangan namanya mulai meredup akibat Apex Legends dan Fortnite Battle Royale. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat dua kompetitor itu disajikan sebagap game free-to-play, sedangkan edisi termurah Black Ops 4 saja dibanderol seharga US$ 40 (tanpa mode Zombie).

Sebagai respons Activision dan Treyarch terhadap kepopuleran Apex Legends, mereka meluncurkan add-on anyar untuk Black Ops 4. Penambahan konten bukanlah hal baru bagi game multiplayer, tapi buat yang ini, ukurannya lebih berbobot dari sebelum-sebelumnya. Update tersebut memperkenalkan konten bertajuk Operation Grand Heist, yang terinspirasi dari film-film perampokan di tahun 1970-an.

Pelepasan Operation Grand Heist ditemani dua peta multiplayer anyar (Casino dan Lockup), Specialist baru (Outrider, ahli menggunakan panah), karakter Cosmic Silverback di mode Zombie, serta lokasi dan mode tambahan di porsi battle royale Blackout. Di sana ada tempat bernama Ghost Town, merupakan adaptasi dari map multiplayer klasik Black Ops II, dipadu zona bawah tanah yang segera mengingatkan ala peta Buried.

Grand Heist.

Mode tambahan di Blackout diberi titel Hot Pursuit. Ia menyuguhkan tiga jenis pilihan kendaraan baru (berupa SUV, mobil ‘muscle’ dan speed boat), dan menantang tim untuk berlomba-lomba mendapatkan pasokan perlengkapan high level berisi senjata, baju pelindung dan peledak.

Grand Heist 1

Selain itu, Treyarch membubuhkan beragam item baru di Black Market, sebagian dari mereka mengusung tema 70-an. Lalu beberapa opsi senjata anyar yang bisa Anda gunakan meliputi Rampage Auto Shotgun, Switchblade X9 SMG dan palu Home Wrecker.

Grand Heist 2

Update Operation Grand Heist sudah tersedia buat Call of Duty: Black Ops 4 versi PlayStation 4. Para pemilik Black Ops Pass dipersilakan untuk mengakses peta multiplayer baru serta bermain sebagai Outrider. Lalu, satu mode Zombie tambahan akan tiba di bulan Maret nanti. Detail lengkap bisa Anda baca di situs Treyarch.

Sumber: VentureBeat.

Call of Duty Black Ops 4 Kalahkan Penjualan Red Dead Redemption 2

Seperti sebelumnya, kuartal terakhir tahun ini dimeriahkan oleh pelepasan game-game yang paling dinanti dari franchise-franchise raksasa. Mereka semua akan bersaing hingga momen liburan nanti. Sejak bulan Oktober kemarin, Anda mungkin sudah sempat mendengar judul-judul apa saja yang berhasil memperoleh pemasukan hingga ratusan juta dolar.

Melihat angkanya, dua permainan berhasil mencuri perhatian kita. Dirilis di tanggal 12 Oktober, Call of Duty: Black Ops 4 sempat mengamankan gelar sebagai game terlaris di 2018, sukses meraup US$ 500 juta dalam waktu 24 jam. Namun titel itu sempat direbut oleh Red Dead Redemption 2 dengan US$ 725 juta cuma dalam tiga hari. Meski demikian, data terkini menunjukkan bahwa game shooter Activision itu ternyata masih lebih laku dibanding simulator koboi buatan Rockstar.

RDR 2

Berdasarkan laporan NPD Group terkait penjualan game di bulan Oktober 2018, Call of Duty: Black Ops 4 berhasil mengungguli Red Dead Redemption 2, terutama di wilayah Amerika Serikat. Menakar dari distribusi versi fisiknya, Black Ops 4 tercatat sebagai game dengan penjualan tertinggi urutan kedelapan sepanjang sejarah, sejak NPD Group mulai beroperasi di tahun 1995. Perlu diketahui bahwa WWII masih menjadi game Call of Duty terlaris dalam periode 12 bulan.

Red Dead Redemption 2 sendiri terpantau sebagai permainan dengan penjualan terbanyak kedua baik di bulan Oktober maupun di tahun 2018. Dibanding Red Dead Redemption pertama (dilepas tahun 2010), angka pemasarannya naik tiga kali lipat.

Inilah 20 permainan terlaris di bulan Oktober 2018 di kawasan Amerika Serikat. Perlu diketahui bahwa daftar di bawah tidak merepresentasikan distribusi game secara digital serta di platform PC, hanya versi fisik untuk console.

  1. Call of Duty: Black Ops IIII
  2. Red Dead Redemption II
  3. Assassin’s Creed: Odyssey
  4. NBA 2K19
  5. Super Mario Party
  6. Soul Calibur VI
  7. FIFA 19
  8. Marvel’s Spider-Man
  9. Madden NFL 19
  10. WWE 2K19
  11. Forza Horizon 4
  12. Lego DC Super Villains
  13. My Hero One’s Justice
  14. Shadow Of The Tomb Raider
  15. Mario Kart 8
  16. Grand Theft Auto V
  17. Super Mario Odyssey
  18. Diablo III
  19. The Legend of Zelda: Breath of the Wild
  20. NHL 19

Di bulan Oktober kemarin, pemasukan dari penjualan game global mencapai US$ 1,545 miliar, naik 73 persen dari Oktober 2017; dan menyentuh US$ 10,52 miliar dalam periode setahun. Menurut NPD Group, US$ 1,545 selama sebulan merupakan rekor baru. Sebelumnya, nilai penjualan permainan video tertinggi (selama sebulan) yang berhasil mereka catat adalah di Oktober 2008 – tepat 10 tahun silam.

Bukan cuma konten digital, penjualan hardware serta aksesori gaming juga memperlihatkan lonjakan dalam 12 bulan ini, masing-masing sebesar US$ 2,72 miliar (meningkat 19 persen) dan US$ 2,96 miliar (naik 35 persen).

Via VentureBeat.

Detail Terkait Mode Battle Royale di Call of Duty: Black Ops 4 Disingkap Lewat Trailer Baru

Sebagai permainan ke-15 di seri utama Call of Duty, Black Ops 4 mengusung arahan penyajian yang sangat kontras dari para pendahulunya. Melihat tren populer di ranah game action saat ini, Activision dan tim developer Treyarch nekat untuk menukar keberadaan campaign single-player yang sudah menjadi tradisi Call of Duty selama belasan tahun dengan mode battle royale.

Lewat arahan baru tersebut, Black Ops 4 merupakan permainan Call of Duty pertama yang difokuskan sepenuhnya pada multiplayer. Begitu diumumkan, mode last man standing berskala besar itu tentu saja segera menarik perhatian. Treyarch memberinya nama Blackout, dan di sana, mereka mencoba mengombinasikan gameplay khas Call of Duty dengan formula battle royale tradisional.

Dan tak lama setelah EA menyingkap informasi lebih jauh mengenai Firestorm di Battlefield V, Activision segera memublikasikan trailer ‘Blackout Battle Royale’. Video berdurasi dua menit lebih ini tidak memiliki narasi, namun penyuguhan gameplay kemungkinan besar tak jauh berbeda dari PUBG atau Fortnite: pemain diterjunkan ke suatu lokasi dari udara, dan sebelum mulai memburu lawan, Anda harus mengumpulkan persenjataan serta peralatan terlebih dulu.

Treyarch menjelaskan bahwa Blackout akan menyuguhkan peta permainan terbesar di seri Call of Duty. Di sana, tempat-tempat seperti Nuketown, Hydro Dam serta Cargo Dock digabung dalam satu lokasi raksasa. Pertempuran bisa dilakukan di darat, perairan serta udara; dan Anda diperkenankan untuk memanfaatkan segala macam kendaraan yang tersedia, misalnya ATV, truk, dan helikopter.

Di mode ini, game mempersilakan kita memilih karakter. Treyarch menyediakan opsi berupa tokoh-tokoh protagonis dan antagonis di seri Black Ops – contohnya Alex Mason, Raul Menendez, hingga kru Primis. Menariknya lagi, Blackout tak hanya mengadu para pemain saja. Developer menambah ancaman di arena battle royale tersebut dengan menghadirkan zombie – mengingatkan saya pada DayZ.

Treyarch berencana untuk menggelar uji coba mode battle royale Black Ops 4 minggu depan, dimulai pada tanggal 10 September nanti. Aksesnya cukup terbatas karena hanya bisa diikuti oleh mereka yang telah melakukan pre-order versi PlayStation 4-nya. Tes beta Blackout di platform lain baru akan menyusul sesudahnya.

Call of Duty: Black Ops 4 rencananya akan meluncur di Windows, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 12 Oktober 2018. Activision tampaknya tidak gentar untuk mengadu kreasi mereka itu dengan Red Dead Redemption 2, dilepas tepat dua minggu setelah Black Ops 4.

Resmi Dikonfirmasi, Call of Duty: Black Ops 4 Tukar Single-Player Dengan Battle Royale

Banyak gamer mungkin setuju bahwa beberapa judul franchise besar betul-betul membutuhkan sesuatu yang baru agar permainan tidak membosankan. Namun beberapa elemen, misalnya kehadiran campaign atau multiplayer, telah menjadi identitas dari seri ini. Dan sejak berkiprah 15 tahun silam, kedua mode ini merupakan tradisi yang tak terpisahkan dari Call of Duty.

Itu mengapa rumor yang menyatakan game Call of Duty terbaru akan menanggalkan single-player terdengar ganjil. Dan bukan itu saja, sejumlah narasumber juga melaporkan keinginan Activision untuk menggantinya dengan battle royale. Tapi ternyata seluruh kabar tersebut dikonfirmasi oleh sang publisher sendiri dalam reveal event Black Ops 4 kemarin. Itu artinya, Black Ops 4 adalah permainan Call of Duty pertama yang menyajikan pengalaman multiplayer tanpa single-player.

Multiplayer di Black Ops 4 terbagi dalam dua kategori gameplay: kooperatif dan kompetitif. Sebagai developer-nya, Treyarch kembali menghadirkan mode Zombies, mengadu Anda dan kawan-kawan melawan mayat hidup. Mode ini menjanjikan pengalaman bermain baru dalam petualangan berbeda, di antaranya IX, Voyage of Despair dan Blood of the Dead. Mode ini akan menghidangkan fitur, karakter, dan musuh baru, serta keleluasaan kustomisasi.

Multiplayer kompetitif hadir berupa mode Blackout. Inilah bagian yang menghidangkan gameplay battle royale di Black Ops 4. Treyarch belum memberi tahu total gamer yang dapat bermain dalam satu pertandingan, namun mereka sudah membangun peta berskala super-besar buat mewadahi para pemain. Kabarnya, peta tersebut 1.500 kali lebih besar dari Nuketown.

Mode Blackout mempersilakan Anda untuk bermain sebagai karakter-karakter yang ada di franchise ini. Dan di sana, kita bisa mencoba bertahan hidup sendiri atau bersama teman-teman. Anda dipersilakan memanfaatkan segala macam kendaraan – darat, laut ataupun udara; serta menggunakan persenjataan raksasa buat melumat lawan.

Selain itu, Treyarch juga memodifikasi elemen dasar permainan hingga Black Ops 4 terasa lebih ‘tradisional’. Pertama, developer mengganti sistem auto-regen health dengan metode manual, di mana Anda harus mengobati diri sendiri. Buat mempercepat prosesnya, kita dapat memanfaatkan Stim Pack.

Dan berbeda dari Call of Duty sebelum-sebelumnya, tidak ada lagi kemampuan-kemampuan ala super-hero seperti berlari di tembok atau melompat tinggi dibantu roket pendorong. Seluruh pertempuran dilakukan 100 persen di darat.

Call of Duty: Black Ops 4 akan dilepas pada tanggal 12 Oktober 2018 di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Khusus di PC, game rencananya didistribusikan lewat Battle.net.

Biasanya, Activision merilis game Call of Duty di bulan November. Tanggal peluncuran Black Ops 4 yang lebih cepat ini boleh jadi merupakan antisipasi publisher menghadapi pelepasan Red Dead Redemption 2 dan Battlefield V.

Call of Duty: Black Ops 4 Tidak Menyajikan Single-Player, Melainkan Battle Royale?

Sejak Call of Duty memulai kiprahnya 15 tahun silam, mode campaign single-player merupakan bagian tak terpisahkan dari permainan ini. Melalui campaign, studio-studio seperti Infinity Ward, Treyarch dan Sledgehammer Games bisa menyampaikan cerita. Tetapi sejumlah berita menyatakan bahwa kemungkinan permainan terbaru di seri itu akan menanggalkan single-player.

Informasi tersebut dilaporkan oleh sejumlah narasumber anonim pada Polygon. Informan-informan itu menyatakan bahwa Call of Duty: Black Ops 4 akan didistribusikan tanpa konten campaign standar. Activision sejauh ini belum memberikan tanggapan, hanya bilang mereka tidak mau mengomentari rumor dan spekulasi. Sang publisher tetap berniat untuk mengungkap seluruh detail mengenai game shooter anyar mereka di tanggal 17 Mei 2018.

Menurut narasumber, alasan dihilangkannya campaign single-player dari Black Ops 4 adalah karena proses pengembangan mode tersebut belum rampung. Informan lain menyatakan, hal ini disebabkan oleh keputusan Treyarch buat mengekspansi multiplayer, diarahkan ke mode Zombie yang populer di seri Black Ops, sehingga mereka tidak bisa menyelesaikan single-player. Sebagai penggantinya, Treyarch akan mencantumkan mode kooperatif.

Situs fan Call of Duty Charlie Intel malah punya info yang lebih spektakuler. Narasumbernya mengabarkan bahwa Activision punya agenda untuk membubuhkan mode battle royale di Black Ops 4 sebagai respons kepopularitasan formula last man standing itu di kalangan gamer. Menariknya, bagian ini tidak dikerjakan Treyarch, melain oleh Raven Software yang sempat membantu pengembangan Black Ops III, Infinite Warfare, serta Modern Warfare Remastered.

Kabar serupa juga diungkapkan oleh Kotaku berdasarkan sumbernya sendiri. Buat Anda yang belum familier dengan battle royale, mode ini mengadu pemain dalam satu arena besar dan menantang mereka untuk bertahan hidup selama mungkin. Orang yang terakhir masih hidup keluar sebagai pemenangnya. Sejumlah permainan battle royale juga mempersilakan gamer buat menghimpun timnya sendiri.

Dalam perjalanan Call of Duty, multiplayer perlahan-lahan berevolusi hingga eksistensinya tak hanya jadi pelengkap, namun berperan sebagai bagian krusial yang bisa memperpanjang usia permainan. Tapi apakah menghilangkan single-player merupakan langkah tepat? Buat saya pribadi, mode campaign serta segala elemen sinematik di dalamnya ialah identitas penting dari seri Call of Duty.

Dan betulkah penyebab hilangnya single-player dikarenakan kurangnya waktu pengembangan? Jika memang butuh waktu lebih banyak, apa salahnya mengundur peluncuran game ini? Lalu seandainya Activision benar-benar ingin menyajikan battle royale, akan lebih baik bagi mereka untuk mengikuti jejak Fortnite dengan menghidangkan dua game secara terpisah.