Samsung Hentikan Produksi Blu-ray Player 4K

Perlahan-lahan, konsumen mulai menyambut baik metode penjualan digital, terlepas dari masih banyaknya orang yang menginginkan disc dalam boks; mungkin karena alasan belum optimalnya koneksi internet atau mereka berambisi untuk melengkapi koleksi film yang ditaruh rapi di rak. Namun suka tak suka, ‘kebiasaan’ ini akan jadi semakin sulit dilakukan di masa depan.

Setelah rumornya beredar sejak berbulan-bulan silam, Samsung mengonfirmasi keputusan mereka untuk menghentikan produksi perangkat Blu-ray player 4K. Informasi mengenainya terdengar pertama kali oleh pihak retailer. Selain itu, orang-orang juga melihat absennya produk Blu-ray player baru di acara IFA Berlin 2018 serta CES Las Vegas 2019 kemarin. Kabar tersebut akhirnya dibenarkan sang produsen pada Forbes.

Sejauh ini, Samsung belum memberikan penjelasan atas alasan penyetopan produksi Blu-ray player 4K. Menurut analisis Forbes, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu kemungkinan melihat kecilnya kesempatan bagi produk mereka untuk merebut pangsa pasar agar bisa berkembang. Blu-ray player boleh dikatakan sebagai produk niche, dan saat ini segmennya sudah dikuasai oleh dua brand besar, yakni Sony dan Panasonic.

Berdasarkan laporan narasumber Forbes, Samsung tadinya punya agenda buat memperkenalkan Blu-ray player high-end dalam waktu dekat. Tapi kemudian rencana tersebut dibatalkan. Samsung pertama kali masuk ke segmen Blu-ray player UHD lewat peluncuran UBD-K8500 di bulan Februari 2016. Waktu itu, produk disiapkan sebagai solusi all-in-one. Ia tetap bisa menjalankan disc Blu-Ray reguler, DVD, CD, dan 3D. Kemudian perangkat juga dapat men-stream konten UHD dari penyedia layanan seperti Netflix.

Ada pola menarik bisa kita lihat di sini. Samsung ialah salah satu perusahaan yang paling pertama berkecimpung di segmen Blu-ray 4K. Saat itu, bahkan film-film pendukung resolusi ultra high definition seperti The Martian dan Kingsmen: The Secret Service belum betul-betul tersedia. Dua tahun setelahnya, Samsung tiba-tiba memilih untuk tidak lagi bermain di sana, menyusul Oppo yang mengundurkan diri dari bidang penyediaan Blu-ray player di bulan April 2018.

Di kuartal kedua 2018, perusahaan riset Nielsen mengabarkan bahwa permintaan terhadap perangkat DVD dan Blu-ray mengalami penurunan, tergerus oleh meningkatnya minat konsumen pada device serta layanan streaming. Laporan Nielsen di masa itu menyebutkan, hanya 66 persen rumah di wilayah Amerika yang kini mempunyai DVD/Blu-ray player, menurun 6 persen dari 72 persen di tahun sebelumnya.

Rata-rata, konsumen dewasa di Amerika Serikat hanya menghabiskan waktu lima menit dalam sehari untuk menonton konten via DVD atau Blu-ray player.

Via The Verge.

Oppo Resmi Berhenti dan Tinggalkan Bisnis Audio-Video

Tahukah Anda kalau Oppo mempunyai anak perusahaan bernama Oppo Digital yang beroperasi secara mandiri di Amerika Serikat? Tidak seperti induknya, Oppo Digital secara khusus memproduksi dan memasarkan perangkat audio dan video kelas atas, macam headphone, headphone amplifier, dan Blu-ray player.

Salah satu produk Oppo Digital yang populer adalah headphone over-ear bernama PM-3, yang mengandalkan teknologi planar magnetic dan terbukti menuai respon positif dari banyak kritikus. Di sektor video, ada Blu-ray player UDP-205, yang mendukung resolusi 4K serta dilengkapi DAC (digital-to-analog converter) kelas wahid.

Namun yang agak mengejutkan, Oppo Digital memutuskan untuk berhenti memproduksi semua produknya (baca: tutup) meski telah beroperasi selama 14 tahun lamanya. Alasannya tidak dijelaskan, tapi bisa jadi dikarenakan semakin sedikit konsumen yang tertarik membeli Blu-ray player di era kejayaan layanan streaming ini.

Oppo UDP-205 / Oppo Digital
Oppo UDP-205 / Oppo Digital

Perlu dicatat, berhentinya tidak langsung seketika, melainkan secara perlahan, dimulai dari tanggal 2 April kemarin. Kendati demikian, Oppo menegaskan bahwa mereka masih akan memberikan dukungan atas semua produk yang sudah terlanjur dibeli konsumen, termasuk merilis firmware update ketika ada fitur baru atau perbaikan yang diperlukan.

Ke depannya, Oppo Digital tidak akan lagi mengembangkan dan memproduksi produk baru. Ini berarti nasib konsumen setianya hanya bergantung pada stok yang tersisa di pasaran, dan mungkin ini waktu beserta alasan yang tepat bagi saya untuk membeli headphone Oppo PM-3 yang sudah lama saya incar itu (tapi tidak dibeli-beli karena harganya agak membuat meringis).

Sumber: Oppo Digital.

Aplikasi YouTube Akan Berhenti Berfungsi pada Perangkat yang Sudah Uzur

Jika Anda rutin menonton video di YouTube, Anda sepertinya harus meng-upgrade perangkat-perangkat yang sudah cukup tua usianya. Akibat sejumlah revisi pada YouTube Data API, aplikasi YouTube pun akan berhenti berfungsi pada sejumlah perangkat yang sudah uzur tersebut. Continue reading Aplikasi YouTube Akan Berhenti Berfungsi pada Perangkat yang Sudah Uzur

[Review] Blu-ray Player Pioneer BDP-160

Belum lama ini tim Trenologi diberikan kesempatan untuk mencoba player Blu-ray baru besutan Pioneer. Perangkat yang diklaim sebagai entry-level oleh Pioneer ini dibanderol di harga Rp. 2.6 – 2.8 juta, namun jangan khawatir dengan harga yang lebih tinggi karena fitur yang ditawarkan dan kualitasnya-pun sangat layak dipertimbangkan. Ya, Pioneer seri BDP-160 ini harus anda pertimbangkan, sebuah produk cutting-edge yang cocok untuk masyarakat modern. Continue reading [Review] Blu-ray Player Pioneer BDP-160