Mikrofon USB Blue Yeti X Diciptakan untuk Menunjang Kebutuhan Streamer, Podcaster dan Kreator Konten Lainnya

Blue, produsen mikrofon yang kini merupakan anak perusahaan Logitech, baru saja merilis produk anyar dari seri mic terlarisnya, Yeti. Dijuluki Yeti X, desainnya memang tidak banyak berubah dibanding seri Yeti sebelumnya, akan tetapi secara fungsionalitas, ia jauh lebih superior.

Perubahan fisik yang paling kentara adalah indikator LED yang mengitari kenop bagian depan, yang bakal sangat membantu para streamer atau podcaster dalam memantau volume suaranya dengan mudah. Kenopnya ini juga multi-fungsi dan bukan sebatas untuk menyesuaikan volume input saja.

Saat kenopnya ditekan, mic otomatis masuk dalam mode mute. Kalau ditekan dan ditahan, pengguna bisa memilih antara dua mode: volume dan blend. Mode blend ini menarik, terutama bagi para streamer Twitch yang perlu menyeimbangkan volume game dan volume suaranya. Berkat mode blend ini, pengguna tinggal memutar-mutar kenop sampai ketemu titik imbang yang dikehendaki.

Blue Yeti X

Yeti X dilengkapi empat modul mic tipe kondensor, dan ia juga memiliki kenop tambahan di sisi belakangnya untuk mengaktifkan satu dari empat mode pengambilan suara yang tersedia: cardioid untuk menangkap suara dari depan mic, omni untuk menangkap suara dari sekeliling mic secara merata, bidirectional untuk menangkap suara dari depan dan belakang mic, serta stereo untuk menangkap suara dari kiri dan kanan mic.

Juga menarik adalah integrasi fitur Blue Voice, yang pertama diperkenalkan melalui headset Logitech G Pro X belum lama ini. Blue Voice sejatinya merupakan fitur berbasis software untuk menyesuaikan karakteristik suara yang diinginkan secara cepat, serta untuk menambahkan beragam efek vokal jika diperlukan.

Menimbang segala fiturnya, tidak heran apabila Blue Yeti X ditargetkan untuk para streamer, podcaster maupun kreator konten lain yang membutuhkan kustomisasi input audio tingkat profesional. Harganya pun tidak bisa dibilang murah: $170 saat dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang.

Sumber: Logitech.

Blue Yeti Nano Warisi Keunggulan Mikrofon USB Legendaris dalam Harga yang Lebih Terjangkau

10 tahun yang lalu, merek yang kita ingat saat membicarakan tentang mikrofon mungkin adalah merek seperti Sennheiser atau Shure. Namun di eranya para YouTuber dan podcaster ini, gelar merek mikrofon terpopuler malah jatuh ke Blue. Lewat produk legendaris seperti Yeti, Blue berhasil membangun reputasinya sampai akhirnya diakuisisi oleh Logitech.

Blue Yeti sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, bahkan YouTuber kondang sekaligus tajir seperti MKBHD pun juga merekomendasikannya. Namun banderol $130 mungkin terasa kelewat mahal bagi sebagian konsumen. Kalau itu masalahnya, Blue sudah menyiapkan alternatifnya, yakni Yeti Nano.

Yeti dan Yeti Nano / Blue Microphones
Yeti dan Yeti Nano / Blue Microphones

Sesuai namanya, ia merupakan versi lebih mungil dari Yeti. Dimensi yang lebih ringkas membuat tombol mute harus absen darinya, tapi setidaknya kenop volume berukuran besarnya masih ada. Ia pun masih dilengkapi jack headphone sehingga pengguna bisa memonitor rekaman audionya secara real-time.

Kalau Yeti standar mengemas tiga kapsul kondensor 14 mm, Yeti Nano cuma punya dua. Kompromi lain yang Blue terapkan pada Yeti Nano terletak pada mode perekamannya: ia hanya memiliki dua mode saja (Yeti standar punya empat), yaitu Cardioid (satu arah) dan Omnidirectional (segala sudut).

Blue Yeti Nano

Yeti Nano siap merekam audio dalam resolusi maksimum 24-bit/48kHz (Yeti standar cuma 16-bit). Resolusinya ini bisa diatur melalui aplikasi pendampingnya di komputer, Blue Sherpa, termasuk halnya pengaturan lain. Firmware update untuk Yeti Nano nantinya juga akan dikirim melalui software ini.

Blue Yeti Nano saat ini sudah dipasarkan seharga $100. Selisihnya memang tidak begitu banyak, dan ini juga bukan mikrofon USB termurah yang ada di pasaran (juga bukan yang termurah di jajaran produk Blue). Terlepas dari itu, kalau memang harus memiliki Blue Yeti namun tidak punya dana lebih dari $100, inilah pilihan satu-satunya.

Sumber: TechCrunch dan Blue.