Amartha Akuisisi Bosowa Multi Finance, Strategi Perkuat Lini Bisnis

Pelaku bisnis fintech lending terus memperluas cakupan ke sektor multifinance. Terbaru, PT Amartha Nusantara Raya (Amartha) mengumumkan akuisisinya atas PT Bosowa Multi Finance, menambah deretan aksi korporasi serupa yang telah dilakukan perusahaan fintech lainnya.

Dalam pengumuman resmi bertanggal 24 Oktober 2024, Amartha Nusantara Raya menyatakan akan mengambil alih seluruh saham PT SAM Global Kapital dan PT Bosowa Asuransi di PT Bosowa Multi Finance. Perusahaan telah mengonfirmasi rencana ini kepada media, meski belum memberikan keterangan lebih lanjut hingga berita ini dirilis.

Langkah serupa sebelumnya dilakukan pemain serupa, termasuk Modalku yang pada tahun 2022 telah melancarkan akuisisinya atas PT Buana Sejahtera Multidana, kemudian mengubahnya menjadi entitas baru di bawah grup Modalku dengan nama PT Modalku Finansial Indonesia atau Modalku Finance. Perusahaan fintech seperti Akulaku, Kredivo, hingga Fazz juga kini mulai menyeriusi bisnis ini.

Ekspansi ke industri multifinance menjadi strategi penting bagi fintech P2P lending. Bisnis multifinance menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam mendapatkan pendanaan, termasuk pinjaman dari lembaga keuangan untuk ekspansi. Sebaliknya, pinjol hanya mengandalkan dana dari para lender yang bersedia mendanai nasabah yang dipilih.

Keunggulan ini menjadikan multifinance sebagai opsi menarik bagi pelaku bisnis fintech yang ingin memperkuat skala dan diversifikasi usaha.

Kondisi keuangan Bosowa Multi Finance

Berdasarkan laporan keuangan akhir 2023 yang tersedia di situs resmi Bosowa Multi Finance, perusahaan memiliki total aset senilai Rp106,887 miliar. Aset ini meliputi kas sebesar Rp1 miliar, piutang pembiayaan konsumen Rp6,25 miliar, piutang pihak berelasi Rp52,39 miliar, dan aset tetap Rp30,37 miliar. Sementara itu, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp16,66 miliar, dengan ekuitas mencapai Rp90,22 miliar.

Turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi katalis positif bagi industri multifinance. Penurunan ini diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit sekaligus membantu perusahaan multifinance mendapatkan pendanaan murah. Meski dampak signifikan baru diproyeksikan terlihat pada 2025, sinyal ini diyakini dapat mendukung kinerja jangka panjang.

Perkembangan bisnis Amartha

Hingga semester pertama 2024, Amartha berhasil menyalurkan modal sebesar Rp5 triliun, meningkat 66,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp3 triliun.  Perusahaan juga telah memperluas jangkauan layanannya ke luar Pulau Jawa, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Ekspansi ini bertujuan memperdalam pangsa pasar dan meningkatkan akses permodalan bagi UMKM di berbagai daerah.

Dari sisi performa bisnis, selama tiga tahun terakhir Amartha mengklaim telah konsisten mencatat profitabilitas. Perusahaan juga memperkuat komitmen membangun ekosistem finansial inklusif di Asia Tenggara, dengan fokus pada inovasi teknologi dan literasi keuangan untuk memberdayakan usaha mikro.

Tahun ini, organisasi nirlaba global Accion mengumumkan pendanaan ekuitas senilai $17,5 juta atau setara Rp287 miliar ke Amartha. Investasi dikucurkan melalui Accion Digital Transformation Fund, bertujuan membantu Amartha membangun platform yang menyediakan rangkaian lengkap produk dan layanan keuangan bagi bisnis kecil yang dipimpin oleh perempuan di daerah pedesaan di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan data dan AI.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten