Box Hadirkan Integrasi Dolby.io, Mudahkan Optimasi Konten Audio Secara Otomatis

Konten audio terus bertambah populer belakangan ini, terutama berkat meledaknya popularitas Clubhouse dan format live audio, serta tentu saja pesatnya perkembangan industri podcasting. Data dari layanan cloud storage Box bahkan menunjukkan bahwa konsumennya mengunggah setidaknya 50 persen lebih banyak file audio dalam 18 bulan terakhir.

Melihat tren seperti itu, Box pun terdorong untuk memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Mereka baru saja mengumumkan integrasi platform Dolby.io pada layanannya. Sebagai informasi, Dolby.io merupakan kumpulan API (application programming interface) yang dapat diintegrasikan untuk membantu meningkatkan kualitas audio.

Dolby.io pertama kali dirilis pada pertengahan tahun 2020. Sejauh ini, produk yang ditawarkan ada tiga jenis: Interactivity API, Media Processing API (yang digunakan Box untuk integrasi ini), dan Music Mastering API. Selain Box, platform ini juga dipakai oleh SoundCloud untuk layanan mastering-nya.

Integrasi ini pada dasarnya memungkinkan pengguna Box untuk meningkatkan kualitas audio dari berbagai macam file yang diunggahnya (bisa audio, bisa juga video) tanpa perlu meninggalkan Box sama sekali. Mereka hanya perlu memilih file yang hendak dioptimalkan audionya, lalu mempersilakan AI menjalankan tugasnya.

Yang bakal sangat diuntungkan di sini tentu adalah para podcaster maupun kreator konten audio lainnya, terutama mereka yang belum punya studio kedap suara, yang sering kali berujung pada kualitas audio yang tidak konsisten. Lebih lanjut, AI milik Dolby.io juga dirancang untuk meminimalkan suara-suara di background yang kurang relevan. Selain podcast, jenis konten yang bisa dioptimalkan oleh Dolby.io juga mencakup musik, voiceover, sesi mengajar, wawancara, rapat, konferensi, dan lain sebagainya.

Yang mungkin menjadi pertanyaan adalah, berapa tarifnya? Sebab layanan secanggih ini biasanya tidak akan gratis begitu saja. Well, pengguna diberi jatah gratis 200 menit setiap bulannya. Setelahnya, Dolby akan menarik biaya $0,05 per menit audio yang dioptimalkan. Tidak ada tarif berlangganan yang harus dibayarkan sama sekali.

Sumber: Engadget dan Dolby.

Aplikasi Pemindai Box Capture Andalkan Fitur Otomatisasi dan Kolaborasi

Dunia pekerjaan maupun pendidikan tentunya belum bisa meninggalkan dokumen fisik untuk selamanya. Sehari-harinya kita masih akan berjumpa dengan tumpukan dokumen fisik. Daripada memenuhi meja, lebih baik kita scan saja menggunakan smartphone.

Dewasa ini memang sudah ada banyak aplikasi pemindai dokumen. Namun aplikasi bernama Box Capture dari layanan cloud storage Box.com ini cukup menarik perhatian berkat fitur otomatisasinya yang pintar sekaligus efisien.

Pengguna Box.com tentunya akan sangat diuntungkan oleh aplikasi ini. Setelah menyambungkan akun, pengguna bisa langsung memindai beragam dokumen menggunakan kamera iPhone, dan versi digitalnya akan langsung tersimpan di folder yang telah ditentukan. Semisal koneksi internet sedang rewel, jangan berhenti memindai, aplikasi akan otomatis mengunggahnya ke cloud saat koneksi sudah lancar kembali.

Box Capture

Namun keunggulan utama Box Capture ada pada fitur kolaborasi. Pengguna bisa memindai suatu dokumen, lalu hasilnya akan langsung diunggah ke shared folder yang dikerjakan bersama rekan. Semisal Anda butuh tanggapan dari seorang rekan terkait dokumen tersebut, mention saja namanya di kolom komentar.

Hasil scan dokumen akan otomatis di-crop, diluruskan dan dirapikan tampilannya. Pengguna juga bisa membuat satu file PDF dari beberapa dokumen yang di-scan. Lebih lanjut, pengguna bebas memilih opsi dimana hasil scan akan langsung diunggah tanpa disimpan ke Camera Roll terlebih dahulu – sangat berguna untuk pemilik iPhone dengan kapasitas penyimpanan 16 GB saja.

Box Capture saat ini bisa diunduh secara cuma-cuma oleh pengguna iPhone dan iPad lewat App Store.

Sumber: Box Blog.

Aaron Levie Bicara Tentang Langkah Sukses Membangun Software untuk Enterprise

shutterstock_229737691

Saat ini terdapat hampir dua miliar pengguna smartphone dan 2,9 miliar pengguna internet di dunia. Potensi ini merupakan peluang bagi startup untuk membangun banyak aplikasi untuk konsumer. Perkembangan teknologi yang cepat mendorong perusahaan besar harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Bisnis ritel membutuhkan multichannel commerce, bisnis healthcare butuh teknologi yang bisa meningkatkan pengalaman pasiennya, sementara industri film butuh channel distribusi dan promosi yang besar, luas, langsung, dan tepat sasaran.

Continue reading Aaron Levie Bicara Tentang Langkah Sukses Membangun Software untuk Enterprise