Lummo Dikabarkan PHK Mayoritas Karyawan

Lummo, startup penyedia SaaS untuk penghubung bisnis, dilaporkan melakukan aksi PHK dengan skala besar bulan ini. Disebutkan ada potensi 99-100% karyawan dirumahkan. Meskipun demikian, entitas bisnis tetap beroperasi dan tidak dalam kondisi pailit.

Strategi serupa pernah dilakukan startup quick commerce Bananas tahun lalu yang mengubah bisnis perusahaan dengan nama baru tapi dengan entitas legal dan para investor yang sama.

Menurut info yang kami terima, ada potensi perubahan bisnis / pivot yang dilakukan startup yang memperoleh pendanaan total sekitar $149 juta (lebih dari 2,2 triliun Rupiah), termasuk VC yang didukung Pendiri Amazon Jeff Bezos di putaran pendanaan Seri C.

DailySocial.id telah mencoba menghubungi pihak perusahaan, tapi mereka menolak memberikan pernyataan resmi.

Berdasarkan pantauan terakhir di LinkedIn, sejumlah karyawan Lummo telah menampilkan status #OpentoWork di laman profilnya. Sebelumnya, Lummo sempat memangkas 100 karyawan pada akhir Juni 2022 dan menghentikan ekspansi layanan LummoShop.

Pada awal 2020, Lummo yang sebelumnya bernama BukuKas, telah melakukan rebranding TOKKO yang berada di bawah BukuKas, dan juga ikut di-rebranding menjadi LummoSHOP. Pihaknya berujar, perubahan nama ini menandai ambisi Lummo untuk menjadi top of mind solusi UMKM. Nama BukuKas dinilai kurang mengaspirasi visi perusahaan untuk menjangkau lebih banyak segmen UMKM.

PHK Startup

Aksi PHK masih terus berlanjut di awal 2023. Berdasarkan catatan kami, terdapat sembilan startup di Tanah Air yang melakukan perampingan organisasi di sepanjang kuartal I 2023, termasuk GoTo, Zenius, dan Shopee Indonesia.

Startup Jumlah Karyawan Terdampak Bulan
Segari 24%  Jan 2023
OLX Autos 300 orang Jan 2023
Moladin 360 orang Feb 2023
Zenius N/A Feb 2023
Fazz Financial N/A Maret 2023
Shopee Indonesia 500 orang Maret 2023
GoTo 600 orang Maret 2023
Shox Rumahan 100% Maret 2023
Lummo N/A Maret 2023

Sumber: Diolah oleh DailySocial.id

Sementara, Startup Report 2022 melaporkan ada sebanyak 20 startup Indonesia yang melakukan layoff. Beberapa di antaranya pivot ke bisnis baru. Startup quick commerce Bananas adalah salah satunya yang mengaku gagal dalam menemukan unit ekonomi yang cocok.

Sumber: Startup Report 2022

Langkah efisiensi yang ditempuh startup tak lepas dari faktor ketidakpastian ekonomi di tengah krisis global. Pelaku startup merestrukturisasi bisnisnya untuk mengantisipasi sulitnya mendapatkan dana baru untuk operasional.

Application Information Will Show Up Here

[Video] Dukungan Lummo untuk Pelaku Usaha dan Brand

DailySocial bersama Co-founder & COO Lummo Lorenzo Peracchione, membahas tentang bagaimana strategi dan rencana perusahaannya ke depan usai menerima pendanaan seri C senilai $ 80 juta, termasuk di dalamnya dari perusahaan modal ventura milik Jeff Bezos.

Untuk video menarik lainnya seputar strategi bisnis dan kontribusi sejumlah startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV dalam sesi DScussion.

Lummo Umumkan Keterlibatan VC Jeff Bezos dalam Putaran Pendanaan Seri C

Setelah sebelumnya telah mengumumkan perolehan pendanaan seri C senilai $80 juta (lebih dari 1,1 triliun Rupiah), startup penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis Lummo mengumumkan keikutsertaan Jeff Bezos dalam putaran pendanaan yang sama.

Jeff Bezos melalui kantor pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition, mengikuti putaran investasi yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India tersebut. Keikutsertaan Bezos dalam seri pendanaan ini bertujuan memperkuat ambisi Lummo untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik brand di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Ini menjadi investasi kedua Bezos Expedition di startup Indonesia, setelah sebelumnya masuk ke putaran pendanaan Ula.

“Investasi ini semakin memperkuat upaya Lummo untuk mengembangkan solusi D2C demi memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemilik usaha di Indonesia, mempercepat pertumbuhan bisnis mereka, serta memaksimalkan efisiensi operasional dengan memanfaatkan solusi SaaS Lummo,” kata CEO Lummo Krishnan Menon.

Kepada DailySocial.id, COO Lummo Lorenzo Peracchione menuturkan dana segar tersebut akan difokuskan untuk memperluas penawaran produk agar dapat melayani lebih banyak pengusaha UMKM dan brand. Dengan masuknya Jeff Bezos sebagai bagian dari investor mereka, diharapkan bisa memberikan manfaat lebih kepada Lummo, dilihat dari prestasi Jeff Bezos sebelumnya membangun Amazon menjadi layanan e-commerce unggulan global.

“Kita senang dengan kehadiran Jeff Bezos dalam tim dan menjadi kebanggaan bagi kami mendapatkan sosok yang piawai dalam digital e-commerce. Investasi ini juga menjadi validasi atas pekerjaan yang telah kami lakukan. Yang menjadi penting adalah investasi ini menjadi signal yang kuat akan kepercayaan investor secara global, dan juga merubah persepsi investor asing tentang potensi dan pertumbuhan indonesia saat ini,” kata Lorenzo.

Mengedepankan konsep D2C

Pendekatan D2C yang diklaim sebagai keunggulan kompetitif Lummo telah memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan bisnis mereka. Selain itu, solusi D2C juga membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah persaingan bisnis online yang menantang. Berbekal pengalaman mendalam tentang market di Indonesia, Lummo optimis dapat menciptakan solusi teknologi yang mampu memecahkan tantangan bisnis yang dihadapi para pengusaha.

Awal tahun 2020 lalu Lummo yang sebelumnya bernama BukuKas telah melakukan rebranding TOKKO yang berada di bawah BukuKas, juga ikut di-rebranding menjadi LummoSHOP.

Secara khusus LummoSHOP, membantu para pelaku usaha dan pemilik brand yang ingin meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka secara optimal dengan membantu mereka membangun relasi dan menjual langsung ke pelanggan (D2C), demi memaksimalkan efisiensi operasional di berbagai saluran dan membangun merek mereka sendiri secara online.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

BukuKas Secures 1.1 Trillion Rupiah Series C Funding; to Rebrand into Lummo

The bookeeping app developer for MSMEs, BukuKas, announced Series C funding of $80 million (over 1.1 trilllion Rupiah). Tiger Global and Sequoia Capital India have led this round, followed by CapitalG, an investment arm of Google’s parent company. Alphabet Inc, and several angel investors, including Santiago Sosa (Nuvemshop) and Maximilian Bittner (Lazada); also the previous investors, including Hedosophia.

BukuKas’ total investment since two years of operation is estimated to exceed $150 million. The company’s valuation is projected to reach $500 million. Since the series B round announced in May 2021, BukuKas has listed as a centaur.

Rebranding into Lummo

On the occassion, the company also announced the rebranding into Lummo. The TOKKO under BukuKas, was also rebranded into LummoSHOP.

Lummo is taken from the Latin “lumen” which means “light”. This name is said in line with the company’s ambition to be a light for entrepreneurs and brand owners, and make it easier for those with various potentials to build businesses through business-to-customer liaison software (D2C SaaS) services.

Lummo’s Co-founder & CEO, Krishnan Menon said, this rebranding signifies the company’s serious ambition to become a top-of-mind solution for MSMEs. The previous name, BukuKas, was considered less aspirational for the company’s ambitions to reach more MSME business segments.

“We have built a lot of SaaS targeting many merchant segments, considering our users come from various business levels. Thus, our role is to highlight all needs of merchants and brands, previously many apps only focused on consumers. We believe Lummo will grow bigger than BukuKas and TOKKO,” he said in a virtual press conference today (19/1).

Regarding the investment funds, Lummo’s Co-founder & COO, Lorenzo Peracchione said to use it for expanding product offerings in order to serve more MSME entrepreneurs and brands. This strategy can certainly be achieved with more digital talent. Not only that, the company is starting to target expansion into the ASEAN market, which has the same problems as Indonesia.

“ASEAN has great potential and similar needs to Indonesia. However, Indonesia is still our main market, there are still many MSMEs have yet to be explored,” Peracchione said.

LummoSHOP

Lummo was first launched in December 2019 as BukuKas, a bookkeeping app for MSMEs aiming to empower and support more MSMEs towards digitization. Furthermore, in November 2020, the company launched TOKKO, an online store  enabler that allows businesses to build direct relationships with customers.

Amidst the high demand of online business competition, MSMEs gain benefits to manage its business better by utilizing the technological solutions by TOKKO, therefore, TOKKO’s (now LummoSHOP) Gross Merchandise Value (GMV) grows up to 11 times from December 2020 to December 2021.

In order to strengthen commitment in driving regional MSMEs digitization, the company also presents TOKKO Semesta, a community program for MSMEs by providing assistance, mentorship, and online business training with a personalization approach that adapts to the needs of MSME business scale online and offline.

The evolution of LummoSHOP strengthens the company’s advantage in technological innovation solutions that connect businesses directly with customers such as chat commerce, catalog integration, custom domains, multi-platform store management, personalization features for business branding, and various other exciting innovations.

The multi-platform store management feature in LummoSHOP makes it easier for MSMEs to manage customer orders from several shopping platforms at once and put LummoSHOP as the center of their online business operations. The service also helps MSMEs to create an official store website, therefore, they can build a brand and unique identity for their online business.

With LummoSHOP’s D2C approach, MSMEs can take advantage of technology solutions such as accessing purchase history, customer base management, and other important analytics to build and develop a strong customer base, without any hindrance from third parties.

After rebranding into LummoSHOP, the company will intensify efforts to support business through a D2C online trading approach, and enable local Indonesian entrepreneurs to manage and develop their business independently and optimally in order to be more competitive.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

BukuKas Tutup Pendanaan Seri C 1,1 Triliun Rupiah; “Rebranding” Menjadi Lummo

BukuKas, startup pengembang aplikasi pencatatan keuangan untuk UMKM, mengumumkan perolehan pendanaan seri C senilai $80 juta (lebih dari 1,1 triliun Rupiah). Tiger Global dan Sequoia Capital India menjadi pemimpin dalam putaran ini, turut diikuti oleh CapitalG selaku arm investing dari induk Google Alphabet Inc, dan sejumlah angel investor, seperti Santiago Sosa (Nuvemshop) dan Maximilian Bittner (Lazada); serta investor sebelumnya seperti Hedosophia.

Total capaian investasi yang berhasil diperoleh BukuKas sejak dua tahun berdiri ditaksir lebih dari $150 juta. Diproyeksikan valuasi perusahaan dapat mencapai $500 juta. Sejak putaran seri B yang diumumkan pada Mei 2021, BukuKas telah mencapai status centaur.

Rebranding jadi Lummo

Dalam kesempatan tersebut, perusahaan sekaligus mengumumkan perubahan merek menjadi Lummo. TOKKO yang berada di bawah BukuKas, juga ikut di-rebranding menjadi LummoSHOP.

Lummo diambil dari bahasa latin “lumen” yang berarti “cahaya”. Pemilihan nama ini sejalan dengan ambisi perusahaan untuk menjadi penerang bagi para pengusaha dan pemilik merek, dan memudahkan mereka dengan berbagai potensi untuk membangun bisnis melalui layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggannya (D2C SaaS).

Co-founder & CEO Lummo Krishnan Menon menjelaskan, perubahan nama ini menandakan ambisi yang serius dari perusahaan untuk menjadi top of mind sebagai solusi untuk UMKM. Nama sebelumnya, BukuKas, dianggap kurang mengaspirasi ambisi perusahaan yang ingin menjangkau lebih banyak segmen bisnis UMKM.

“Kami banyak membangun SaaS yang menyasar ke banyak segmen merchant, mengingat pengguna kami datang dari berbagai level usaha. Sehingga, peran kami adalah menyoroti semua kebutuhan merchant dan brands, sebelumnya banyak aplikasi yang hanya memfokuskan ke konsumer. Kita percaya Lummo akan jadi nama yang lebih besar dari BukuKas dan TOKKO,” ucapnya dalam konferensi pers virtual yang digelar hari ini (19/1).

Terkait penggunaan dana investasi, Co-founder & COO Lummo Lorenzo Peracchione menuturkan akan dipakai untuk memperluas penawaran produk agar dapat melayani lebih banyak pengusaha UMKM dan brand. Strategi tersebut tentunya dapat dicapai dengan diperlukannya merekrut lebih banyak talenta digital. Tak hanya itu, perusahaan mulai mengincar ekspansi ke pasar ASEAN yang memiliki permasalahan yang sama dengan Indonesia.

“Di ASEAN ada potensi yang besar dan punya kebutuhan yang sama dengan Indonesia. Tapi, kami masih menjadikan Indonesia sebagai pasar utama, masih banyak UMKM yang belum tergarap,” ujar Peracchione.

LummoSHOP

Lummo diluncurkan pertama kali di Desember 2019 dengan nama BukuKas, yaitu aplikasi pembukuan untuk UMKM yang memiliki misi memberdayakan dan mendukung lebih banyak UMKM menuju digitalisasi. Kemudian pada November 2020, perusahaan berekspansi meluncurkan TOKKO, layanan pembuat toko online yang memungkinkan pelaku usaha membangun relasi langsung dengan pelanggan.

Di tengah tingginya persaingan bisnis online, UMKM merasakan manfaat yang besar untuk mengelola bisnisnya lebih baik dengan memanfaatkan solusi teknologi yang dihadirkan TOKKO, sehingga Gross Merchandise Value (GMV) di TOKKO (sekarang menjadi LummoSHOP) tumbuh hingga 11 kali lipat dari Desember 2020 sampai dengan Desember 2021.

Untuk memperkuat komitmen mendorong digitalisasi UMKM daerah, perusahaan juga menghadirkan TOKKO Semesta yaitu sebuah program komunitas bagi UMKM dengan memberikan pendampingan, mentorship, dan pelatihan bisnis online dengan pendekatan personalisasi yang menyesuaikan dengan kebutuhan skala bisnis UMKM secara online maupun offline.

Evolusi LummoSHOP memperkuat keunggulan perusahaan dalam solusi inovasi teknologi yang menghubungkan bisnis langsung dengan pelanggan seperti chat commerce, integrasi katalog, custom domain, manajemen toko multi platform, fitur personalisasi untuk branding bisnis, dan beragam inovasi menarik lainnya.

Fitur manajemen toko multi-platform yang ada di LummoSHOP memudahkan UMKM untuk mengelola semua pesanan pelanggan mereka dari beberapa platform belanja sekaligus dan menjadikan LummoSHOP pusat pengelolaan operasional bisnis online mereka. Layanan tersebut juga membantu UMKM untuk membuat situs web resmi tokonya sehingga mereka dapat membangun merek dan identitas unik bisnis online-nya.

Dengan pendekatan D2C yang dimiliki LummoSHOP, UMKM dapat memanfaatkan solusi teknologi seperti mengakses riwayat pembelian, pengelolaan basis pelanggan, serta analitik lainnya yang penting untuk membangun dan mengembangkan basis pelanggan yang kuat, tanpa adanya halangan dari pihak ketiga.

Setelah rebranding ke LummoSHOP, perusahaan akan meningkatkan upayanya dalam mendukung kesuksesan pelaku usaha melalui pendekatan perdagangan online D2C, serta menjadikan pengusaha lokal Indonesia bisa mengelola dan mengembangkan bisnis mereka secara lebih mandiri dan optimal agar lebih siap bersaing.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Mulai Pembukuan Usaha yang Lebih Ringkas dengan BukuKas

BukuKas merupakan salah satu aplikasi untuk membantu mengatur keuangan usaha seperti halnya Buku Warung. Cara mendaftar dan menggunakan aplikasi BukuKas cukup mudah. Sebagai seorang pebisnis atau pegiat UMKM, Anda harus rutin melakukan pembukuan untuk melihat laba-rugi usaha Anda. Jika Anda bingung melakukan pembukuan secara manual, BukuKas hadir untuk membantu Anda.

Mulai dari mencatat transaksi, mencatat hutang piutang, mengunduh laporan hingga mengirimkan pengingat hutang dapat Anda lakukan dengan BukuKas. Tapi, Anda harus mendaftar terlebih dahulu untuk melakukan semua kegiatan pembukuan di atas. Bagaimana caranya? Simak informasinya di bawah ini.

Cara Daftar Akun BukuKas

Sebelum mendaftar, install aplikasi BukuKas di smartphone Android atau iOS Anda. Aplikasi BukuKas tersedia di PlayStore maupun App Store. Setelah berhasil terpasang, ikuti langkah-langkah di bawah ini.

  • Buka aplikasi BukuKas.
  • Masukkan nomor telepon untuk mendaftar akun. Pilih salah satu metode verifikasi. Apakah melalui SMS atau WhatsApp.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Masukkan kode verifikasi yang masuk ke SMS atau WhatsApp Anda. Jika nomor yang terdaftar atau WhatsApp dengan nomor yang terdaftar ada pada perangkat yang sama, maka kode akan terisi otomatis.
  • Selanjutnya, Isi Nama Bisnis/Toko Anda, Tipe Penggunaan ( bisnis atau pribadi), serta Kategori Bisnis. Kategori bisnis yang dapat dipilih diantaranya seperti pada gambar di bawah ini.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Setelah itu, klik Simpan.
  • Selesai. Anda telah berhasil mendaftar akun BukuKas dan akan masuk ke halaman utama BukuKas.

Cara Menggunakan Aplikasi BukuKas untuk Mengelola Transaksi

Setelah berhasil mendaftar akun BukuKas, kelola transaksi di BukuKas, mulai dari mencatat transaksi hingga mengunduh laporan penjualan dengan cara-cara berikut ini.

Cara Mencatat Transaksi Penjualan dan Pengeluaran

Mencatat setiap transaksi yang dilakukan sangat penting untuk mengetahui alur keluar dan masuknya uang. Dengan begitu, Anda bisa melihat laba-rugi usaha Anda.

Cara Mencatat Transaksi Penjualan:

  • Buka aplikasi BukuKas.
  • Masuk ke menu Transaksi.
  • Klik Tambah Transaksi untuk mencatat transaksi baru.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Selanjutnya, pada halaman Transaksi Baru, pilih kategori transaksi Penjualan.
  • Berikutnya, pilih salah satu Metode Pencatatan (Nominal/Mode Kasir). Apabila Anda memilih mode kasir, Anda akan diminta untuk mengatur stok barang terlebih dahulu.
  • Setelah itu, masukkan Nominal Penjualan dan Harga Pokok (modal yang dikeluarkan).
  • Isi Catatan/Keterangan jika perlu dan tandai transaksi dengan Lunas atau Belum Lunas.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Di bagian bawah, Anda akan melihat informasi yang bisa Anda tambahkan. Namun, ini bersifat opsional. Jika ingin, Anda bisa menambahkan nama barang yang terjual, metode pembayaran transaksi, channel terjadinya transaksi, nama pelanggan, dan foto bukti pembayaran.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

 

  • Setelah semua terisi, klik Simpan Transaksi.
  • Invoice penjualan akan keluar dan Anda bisa mencetaknya atau mengirimkannya ke pelanggan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

Cara Mencatat Transaksi Pengeluaran:

  • Masuk menu Transaksi dan klik Tambah Transaksi.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Pilih kategori transaksi Pengeluaran.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Masukkan Nominal Pengeluaran.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Lalu, pilih Kategori Pengeluaran. Anda bisa memilih kategori yang ada atau menambah kategori baru.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Setelah itu, berikan catatan atau keterangan jika diperlukan, serta tandai transaksi dengan Lunas atau Belum Lunas.
  • Selanjutnya, isi informasi terkait nama barang, metode pembayaran, nama pelanggan, serta foto bukti transaksi apabila dibutuhkan pada bagian Informasi Opsional.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Jika sudah, klik Simpan Transaksi.

Cara Mengubah dan Menghapus Transaksi di BukuKas

Transaksi batal atau ada kesalahan? Tenang! Anda bisa mengubah dan menghapus transaksi di BukuKas dengan cara ini.

Cara Mengubah Transaksi:

  • Buka aplikasi BukuKas dan masuk ke menu Transaksi
  • Pilih transaksi yang ingin diubah.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Klik tombol Ubah di bagian kanan atas.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Ubah detail transaksi yang diinginkan.
  • Jika sudah, klik Simpan Transaksi.

Cara Menghapus Transaksi:

  • Masuk ke menu Transaksi di aplikasi BukuKas.
  • Pilih transaksi yang ingin dihapus.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Klik tombol Hapus di pojok kanan atas atau di bagian paling bawah.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Akan muncul pop-up untuk menghapus transaksi.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Pilih Hapus jika Anda sudah yakin untuk menghapus transaksi.

Cara Mengunduh Laporan Laba-Rugi Transaksi

Apabila Anda telah berhasil mencatat laporan transaksi di aplikasi BukuKas, Anda bisa mengunduh laporan transaksi dalam bentuk file Excel atau PDF. Begini langkah-langkahnya:

  • Buka aplikasi BukuKas.
  • Masuk ke menu Lainnya.
  • Klik pada pilihan Unduh Laporan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Tentukan periode laporan yang ingin diunduh.
  • Berikutnya, pastikan Anda memilih Laporan Laba Rugi.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Selanjutnya, pilih jenis file laporan yang ingin diunduh (PDF/Excel)
  • Setelah itu, klik Unduh.

Jika Anda masih bingung dengan cara menggunakan aplikasi BukuKas di atas, simak video berikut ini yang diunggah oleh BukuKas Indonesia.

Video Tutorial Menggunakan BukuKas

Cara Mengelola Hutang Piutang di BukuKas

Mencatat hutang piutang termasuk ke dalam aktivitas pembukuan usaha. Mengapa? Karena hutang piutang mempengaruhi alur keuangan usaha. Jika kesulitan, Anda bisa menggunakan BukuKas untuk mengelola hutang piutang usaha Anda dengan cara-cara berikut ini.

Cara Mencatat Hutang Piutang

Cara mencatat hutang piutang di BukuKas berbeda dengan cara mencatat transaksi biasa. Ikuti langkah-langkah ini untuk mencobanya.

Cara Mencatat Hutang Piutang Baru:

  • Masuk ke menu Hutang.
  • Klik Tambah Hutang Piutang untuk mencatat hutang piutang baru.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Pilih Memberi untuk mencatat hutang pelanggan dan pilih Menerima untuk mencatat hutang Anda.
  • Masukkan nominal hutang piutang, nama pelanggan atau rekan Anda, serta catatan jika dibutuhkan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Setelah itu, klik Simpan Transaksi.

Cara Menambah Hutang Piutang Pelanggan:

  • Masuk ke menu Hutang.
  • Pilih pelanggan yang catatan hutangnya ingin ditambah.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Klik Saya Memberi untuk menambah catatan hutang pelanggan tersebut.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Masukkan nominal hutang dan catatan (bila dibutuhkan).

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Lalu, klik Simpan Transaksi.

Cara Mencatat Pembayaran Hutang Pelanggan:

  • Buka menu Hutang dan pilih pelanggan yang telah membayarkan sebagian hutangnya.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Pilih Saya Menerima dan masukkan nominal uang yang Anda terima sebagai pembayaran hutang.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Isi catatan jika diperlukan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Terakhir, klik Simpan Transaksi.
  • Jumlah hutang pelanggan akan berkurang dan Anda bisa melihat sisa hutang yang belum lunas.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

Cara Menandai Lunas Semua Catatan Hutang Pelanggan:

  • Pilih pelanggan yang telah melunasi semua hutangnya di menu Hutang.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Klik Tandai Lunas di samping tampilan nominal hutang.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Selanjutnya, klik Lunaskan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

Cara Mengirim Pengingat Hutang Kepada Pelanggan

Pelanggan belum membayarkan hutang padahal telah lewat tenggat pembayaran? Ingatkan pelanggan dengan fitur yang ada pada aplikasi BukuKas ini.

  • Buka aplikasi BukuKas dan masuk ke menu Hutang.
  • Pilih pelanggan yang ingin Anda kirimkan pengingat.
  • Klik opsi Ingatkan dengan ikon WhatsApp.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Selanjutnya, Anda akan melihat tampilan pesan pengingat untuk dikirmkan ke pelanggan Anda.
  • Anda bisa mengubah pesan pengingat dengan klik Ubah Pesan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Jika sudah, klik Kirim Pengingat dan pilih aplikasi WhatsApp atau lainnya untuk mengirim pesan pengingat kepada pelanggan.

Cara Mengunduh Laporan Hutang Piutang

Laporan hutang piutang diunduh secara terpisah dari laporan transaksi. Untuk mengunduh laporan keseluruhan hutang atau laporan hutang pelanggan, Anda bisa mengikuti cara di bawah ini.

Cara Mengunduh Seluruh Laporan Hutang:

  • Masuk ke menu Lainnya di aplikasi BukuKas.
  • Klik Unduh Laporan.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Tentukan periode laporan yang ingin diunduh.
  • Pilih Laporan Hutang Piutang pada jenis-jenis laporan yang ingin diunduh.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Selanjutnya, pilih jenis file. Anda bisa mengunduhnya dalam bentuk PDF atau Excel.
  • Terakhir, klik Unduh.

Cara Mengunduh Laporan Hutang Pelanggan:

  • Pertama, buka menu Hutang.
  • Kedua, pilih pelanggan yang ingin Anda unduh laporan hutangnya.
  • Ketiga, klik opsi Laporan dengan ikon download.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Keempat, pilih jenis file yang ingin diunduh.

 

Cara menggunakan aplikasi bukukas

 

  • Lalu, klik Unduh.

Itu dia cara lengkap mendaftar dan menggunakan aplikasi BukuKas untuk mencatat berbagai transaksi usaha. Gunakan BukuKas sekarang untuk pembukuan usaha yang lebih ringkas dan hemat waktu. Jika masih ragu, lihat juga cara menggunakan aplikasi BukuWarung untuk menentukan aplikasi pembukuan usaha yang tepat untuk Anda.

Observing BukuKas Strategies for Fundraising

The MSME’s digitization is a big topic that has been widely discussed throughout this pandemic, as this sector is considered most affected and in urgent need of digital solutions to survive. At the same time, a great potential lies in this sector. Therefore, in the past year, new players have emerged and succeeded in attracting investors to channel their funds.

One of the startups with an exponential growth is BukuKas. Within two years, the startup which focuses on developing applications for financial records for MSMEs, has successfully closed a series B funding round of $50 million (more than 727 million Rupiah). This is quite a large nominal for series B funding which usually starts from $30 million to $60 million.

What really makes this MSME financial recording business so sexy in the eyes of investors? And how can BukuKas’ growth hacking strategy close the Series B round within just two years? Regarding this matter, #SelasaStartup invited the Co-Founder and CEO of BukuKas Krishnan Menon.

Product market fit first

BukuKas product is actually very simple, financial records for MSMEs. However, in order to get into today’s products, companies have to do research many times, observe trends in the industry and ask user’s feedback. In the first three months of BukuKas, the company invested a lot in product market fit.

After all, product market fit is a neverending process as there will always new innovations. Therefore, it takes passionate people for early team, having deep experience in the industry, and directing all available energy to achieve a good product.

“Because creating a product that is easy to use is not an easy process. It can be proven from our application usage in the industry as we see what the market needs,” Menon said.

The initial team was built with solidity and dedication. Menon suggested giving them company shares, therfore, they have a sense of ownership instead of just paying them, especially if the company can’t provide high salary.

This condition is to overcome the retention of quality employees, especially the supply of quality talent is limited. “Give them sense of company ownership, that’s our way of getting good employees at the seed stage.”

Create an interactive pitch deck

Making a deck is a bit tricky because it has to summarize information about the company, business plan, and potential market. Menon recommends decks should be no longer than 15 pages to keep the duration short. If it’s possible, always prioritize graphics with a minimum text to make it more interactive.

“The basic mistake of founders is making textbook-like decks. Aim for minimal text, maximizing graphics and no more than 15 slides.”

He also suggested to create company’s deck that can be compared with other similar companies, therefore, investors won’t have to read all the pages. This method is proven to reduce time and attract more investors.

In addition, to practice smooth presentation, before going to a VC with larger funds, it’s better to get into an angel investor first. Menon thought angel investors is a good start because they generally provide a lot of useful advice for founders.

“They can also provide new connections to founders, making it suitable for founders with minimal connections to broaden network.”

Fundraising starts now

Menon continued that fundraising needs to start now, because this pandemic is proving that digital is the future way of working. Therefore, founders should have a nominal projection for 18 months runway. The fund must have a clear and detailed business plan.

The assumption that the early-stage investors investing in founders, according to Menon, is completely true. That anyone could actually make the same product. The difference is how to take the opportunity by offering a solution, whether real or not.

“We have no specific strategy to get the seed investment. We’re just being ourselves, being honest, and mission driven.”

Menon believes that large capital will double up the probability of a company to become a market leader. However, he did not agree on capital being the main factor. In fact, there are many other thingsthat can be of support.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Menengok Strategi Penggalangan Dana ala BukuKas

Digitalisasi UMKM adalah topik besar yang banyak dibahas sepanjang pandemi, karena sektor inilah yang paling terdampak dan paling membutuhkan solusi digital agar tetap bertahan. Di saat yang bersamaan, potensi besar tersimpan di sektor ini. Makanya dalam setahun belakangan, banyak pemain baru bermunculan dan sukses menarik para investor untuk menyuntikkan dananya.

Salah satu startup dengan pertumbuhan eksponensial belakangan ini adalah BukuKas. Dalam waktu dua tahun startup yang fokus pada aplikasi pengembang pencatatan finansial untuk UMKM ini, sukses menutup putaran pendanaan seri B senilai $50 juta (lebih dari 727 juta miliar Rupiah). Nominal ini cukup besar untuk pendanaan seri B yang biasanya dimulai dari rentang $30 juta sampai $60 juta.

Apa yang sebenarnya membuat bisnis pencatatan finansial untuk UMKM ini begitu terlihat seksi di mata investor? Lalu bagaimana strategi growth hacking BukuKas bisa menutup putaran Seri B dalam waktu dua tahun saja? Untuk membahas ini, #SelasaStartup mengundang Co-Founder dan CEO BukuKas Krishnan Menon.

Selalu utamakan product market fit

Produk BukuKas sebenarnya sangat simpel yakni pencatatan finansial untuk UMKM. Namun untuk mencapai di produk sekarang, perusahaan harus berkali-kali melakukan riset, melihat tren di industri dan bertanya ke pengguna. Pada tiga bulan pertama BukuKas, perusahaan banyak menaruh investasi di product market fit.

Toh, product market fit itu selalu berproses tidak pernah berhenti karena inovasi selalu ada yang baru. Maka dari itu, dibutuhkan tim awal dengan obsesi tinggi, punya pengalaman yang mendalam soal industri, dan mengarahkan seluruh energi yang ada untuk mencapai produk yang baik.

“Sebab untuk menciptakan produk yang mudah digunakan itu tidak mudah prosesnya. Bisa dibuktikan dari usage aplikasi kami di industri seperti apa karena kita melihat apa yang dibutuhkan market,” ucap Menon.

Tim awal tersebut, dibangun dengan solid dan berdedikasi tinggi. Menon menyarankan untuk memberikan mereka saham perusahaan agar punya rasa memiliki, sehingga tidak sekadar menggaji saja apalagi kalau perusahaan belum bisa menggaji mereka dengan nilai tinggi.

Kondisi tersebut untuk mengatasi retensi karyawan yang berkualitas, terlebih supply talenta berkualitas itu terbatas. “Buat mereka juga memiliki perusahaan, itulah cara kami untuk mendapatkan karyawan bagus di tahap seed.”

Buat pitch deck yang interaktif

Membuat deck adalah pekerjaan yang sedikit tricky karena harus merangkum informasi tentang perusahaan, rencana bisnis, dan potensi pasar. Menon merekomendasikan deck tidak boleh lebih dari 15 halaman untuk tetap menjaga durasi tetap singkat. Diusahakan pula selalu mengutamakan grafis dengan minimal teks agar lebih interaktif.

“Kesalahan dasar yang biasa dilakukan founder adalah membuat deck seperti buku teks. Usahakan minimal teks, maksimalkan grafis dan tidak lebih dari 15 slides.”

Ia juga menyarankan untuk membuat isi deck perusahaan dapat dikomparasi dengan perusahaan lain yang sejenis sehingga investor tidak perlu membaca semua halaman. Cara ini terbukti bisa mengurangi waktu dan membuat orang jadi lebih tertarik dengan perusahaan Anda.

Tak hanya itu, untuk melatih kelancaran presentasi, sebelum menuju VC dengan dana yang lebih besar, ada baiknya untuk masuk ke angel investor terlebih dulu. Menon melihat angel investor adalah permulaan yang tepat untuk berlatih karena umumnya mereka akan memberikan banyak masukan yang berguna untuk para founder.

“Mereka juga bisa memberikan koneksi baru kepada founder, sehingga cocok untuk founder yang minim koneksi dalam membuka lebih banyak koneksi.”

Lakukan pendanaan dari sekarang

Menon melanjutkan saat ini adalah momen yang tepat untuk melakukan fundraising karena pandemi ini membuktikan bahwa cara kerja digital adalah masa depan. Oleh karena itu, founder harus membuat proyeksi nominal pendanaan yang dibutuhkan untuk runway 18 bulan ke depan. Dana tersebut harus memiliki rencana bisnis yang jelas dan rinci.

Anggapan bahwa pada tahap awal investor itu berinvestasi pada founder, menurut Menon, itu sepenuhnya benar. Bahwa siapa pun sebenarnya bisa membuat produk yang sama. Pembedanya adalah bagaimana mengambil kesempatan tersebut dengan menawarkan solusinya apakah nyata atau tidak.

“Tidak ada strategi spesifik yang kami lakukan saat mendapat investasi awal. Kami hanya menjadi diri sendiri, jujur, dan tetap mission driven.”

Menon percaya kapital yang besar akan membuat probabilitas suatu perusahaan menjadi pemimpin pasar jadi lebih besar. Namun, ia menampik bahwa kapital bukanlah faktor utama. Sebab ada banyak hal lain yang mendukung kesempatan tersebut.

Hedosophia, Saison Capital, dan Sejumlah Investor Terlibat di Pendanaan Seri B BukuKas

Pertengahan Mei 2021 lalu, BukuKas baru mengumumkan pendanaan seri B senilai $50 juta. Sequioa Capital India dikatakan memimpin putaran tersebut diikuti angel investor Gokul Rajaram dan Taavet Hinrikus.

Dari data yang kami dapatkan, sejumlah investor global ternama turut andil dalam putaran tersebut. Pemodal ventura asal London, Hedosophia dikabarkan menjadi pemimpin dalam putaran ini, dengan partisipasi nilai mayoritas dari total pendanaan (est $30 juta).

Selain itu ada juga limited partner yang bergabung dengan total keterlibatan hampir seperlima dari total saham yang diperdagangkan, yakni Gemini Investments. Diketahui LP ini juga masuk sempat berpartisipasi ke pendanaan Kopi Kenangan dan Payfazz.

Adapun daftar investor lainnya yang turut terlibat dan belum disebut dalam pemberitaan sebelumnya meliputi Cormano Trade & Investment, Saison Capital, Dogan Online, Cambium Grove Capital, Alter Global, Delaware, January Capital, Orion Advisor, TS Guardians, dan Endeavor Catalyst.

Dengan pendanaan tersebut, saat ini BukuKas diperkirakan telah mencapai valuasi $195 juta.

Hingga April 2021, BukuKas telah berhasil merangkul 6,3 juta pemilik toko dan pelaku usaha kecil, yang mana hampir separuhnya atau sebanyak 3 juta pengguna di antaranya adalah pengguna aktif bulanan. BukuKas mencatatkan akumulasi nilai transaksi sebesar hampir $25,9 juta miliar, atau setara 2,2% dari PDB Indonesia.

BukuKas menargetkan pada 2022 mendatang, perusahaan dapat menumbuhkan jumlah pengguna hingga 20 juta UMKM.

Sementara itu rival utamanya BukuWarung pada awal Juni 2021 ini juga baru mengumumkan penutupan pendanaan seri A yang dipimpin oleh Valar Ventures dan Goodwater Capital. Putaran ini menghasilkan nilai investasi $60 juta, membawa valuasi perusahaan di kisaran $190 juta.

Baik BukuKas dan BukuWarung sama-sama menyuguhkan aplikasi untuk membantu pelaku UMKM melakukan pencatatan transaksi harian. Misi jangka panjangnya untuk menghadirkan layanan fintech komprehensif bagi UMKM di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

BukuKas Bags 709 Billion Rupiah Funding, Joining the Centaur Club

BukuKas, a bookeeping app startup for MSMEs, announced $50 million (equivalent to 709 billion Rupiah) Series B funding led by Sequioa Capital India. Also participated in this round some of well-known angel investors, such as Gokul Rajaram and Taavet Hinrikus, one of TransferWise’s founders.

Sequioa Capital India previously led the Series A round for BukuKas four months ago worth of $10 million (equivalent to 141 billion Rupiah).

BukuKas will use the fund to build up the engineering and product teams in its two offices, Jakarta and Bangalore. The company is to expand the services for business people in line with the company’s vision of providing comprehensive software solutions for MSMEs in Indonesia.

“This new investment round will boost our growth as efforts are being made to build a complete financial solution for small businesses that we believe are the bread and butter of the Indonesian economy,” BukuKas’ Co-Founder & CEO, Krishnan Menon said in an official statement, Tuesday (5/18).

The announcement, he continued, is in time with the launch of the new payment feature of BukuKasPay last month. This feature allows businesses to pay to their suppliers on time and to collect debts from their customers digitally, through various digital payment methods, such as Virtual Bank Accounts, QRIS, and popular e-wallets.

Within a month of its release, BukuKas is said to recorded tens of millions US dollars monthly payment transactions on its platform.

As of April 2021, BukuKas has succeeded in reaching 6.3 million shop owners and small businesses, of which nearly half or as many as 3 million of them are monthly active users. BukuKas recorded an accumulated transaction value of nearly $25.9 million, or equivalent to 2.2% of Indonesia’s GDP.

Krishnan targets the company to grow users up to 20 million MSMEs by 2022.

BukuKas was first launched in December 2019 under the incubation of Whiteboard Capital. Companies are evolving to meet the transformation of MSMEs, evolving from simple digital financial records applications that allow small business owners to better record and manage sales and expenses.

Currently, BukuKas is an application that provide inventory management, create invoices, and perform analytics.

“BukuKas wants to be the first choice for business ecosystem partners to help small business owners develop and grow in this digital era. In line with the launch of BukuKasPay, we will continue to build the trust of BukuKas users and support them with comprehensive banking and trading solutions in the near future,” BukuKas’ Co-Founder and COO, Lorenzo Peracchione added.

Confirmed as Centaur

In Bukukas’ funding journey, prior to entering series A and B, the company has secured $9 million in early stage funding led by Speedinvest. In total, BukuKas has raised $69 million and with the math’s done, this is likely to sent the company into the ranks of centaur startups or aspiring unicorns.

This is a term for startups that have reached a valuation of over $100 million and under $1 billion. The valuation referred to here is measured based on the funding raised from investors.

As we tried to confirmed with the CEO about the centaur status and asked for an estimated valuation, he prefers not to comment.

According to the 2020 Startup Report, there are at least 43 centaur startups in the Indonesian ecosystem by 2020. Six of them already have a valuation of over $500 million.

In addition, the startup industry enthusiasm for similar business like BukuKas has skyrocketed. It is marked by the various disbursement of funding provided to BukuWarung and Credibook throughout this pandemic. Apart from them, there are other players who have joined, including Moodah, Teman Bisnis, Akuntansiku, Lababook, Akuntansi UKM, and many more.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here