Telkom Akan Spin-Off Unit Marketplace B2B PaDi di Kuartal II 2023

PT Telkom Indonesia Tbk (IDX: TLKM) mengungkap kesiapannya untuk membesarkan portofolio bisnis digital tahun ini. Perusahaan berencana mendirikan operating company (opco) pada kuartal II untuk memayungi unit bisnis digital yang akan dilepas (spin-off) secara mandiri.

Dalam wawancara eksklusif oleh DailySocial.id, Executive Vice President (EVP) Digital Business & Technology Komang Aryasa mengatakan bahwa entitas mandiri menjadi salah satu tahap yang perlu diambil apabila ingin meningkatkan skala bisnis digital. Dengan langkah ini, pihaknya dapat membuka akses bagi investor luar yang berminat menanamkan modalnya.

“Kami mempertimbangkan model opco seperti INDICO, di mana di bawahnya akan terdapat opco-opco lain. Salah satu yang akan [dilepas] untuk tahap awal adalah Pasar Digital (PaDi) dan Logee. Kami sedang jajaki ke [investor] yang berminat chip in di sini, serta menanti persetujuan [induk usaha]. Target kami dalam tiga bulan ke depan adalah eksekusi [PaDi] menjadi opco,” ungkap Komang.

Sekadar informasi, INDICO merupakan umbrella brand dari PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED) yang menaungi tiga entitas digital, yakni Kuncie, Fita, dan Majamojo. Entitas ini resmi didirikan pada tahun lalu yang dipimpin oleh Andi Kristianto sebagai CEO.

Sementara, Telkom Digital Business memiliki umbrella brand bernama Leap-Telkom Digital untuk mengakselerasi pertumbuhan produk dan layanan digital, seperti PaDi, Logee, dan Agree. Leap diperkenalkan pada pertengahan 2022. Saat ini, pihaknya belum menentukan apakah akan memakai brand Leap atau tidak pada opco ini.

Lebih lanjut, ujar Komang, unit bisnis digital harus memenuhi sejumlah metrik agar dapat menjadi entitas mandiri, di antaranya memiliki roadmap menuju EBITDA positif dalam 3-5 tahun ke depan, pertumbuhan eksponensial, dan uniqueness yang sulit diduplikasi oleh kompetitor.

Telkom mengklaim Gross Merchandise Value (GMV) yang diperoleh PaDi di 2022 mencapai Rp3,7 triliun, tumbuh lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang sekitar Rp1,7 triliun. Adapun, GMV PaDi saat ini (year-to-date) mencapai Rp5,4 triliun.

Adapun, rencana spin-off bisnis digital Telkom sebelumnya telah disampaikan Direktur Digital Business Telkom M Fajrin Rasyid pada akhir tahun lalu.

Mengenal PaDi

PaDi merupakan online marketplace B2B yang menghubungkan supply dan demand untuk pengadaan dan kebutuhan bisnis. Sebagai entry point, PaDi membidik segmen BUMN sebagai pembeli dan UMKM sebagai penyedia barang dan jasa. Contohnya, perlengkapan kantor dan event organizer.

Dikatakan, pengembangan PaDi bermula ketika pandemi Covid-19 memukul sektor UMKM di 2020. Secara umum, pemberdayaan UMKM dinilai masih rendah karena kalah saing dengan perusahaan skala menengah dan besar. Maka itu, PaDi difokuskan untuk memberdayakan UMKM mengingat BUMN juga membina banyak UMKM sehingga dapat diikutkan ke dalam ekosistem PaDi. Potensi pasar BUMN juga sangat besar karena penyerapan belanjanya didominasi oleh perusahaan menengah dan besar.

Menurut data Kementerian Keuangan, potensi belanja negara dan daerah untuk Produk Dalam Negeri (PDN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Daerah (APBN dan APBD) di 2022 mencapai lebih dari Rp700 triliun. “Dari total spending BUMN per tahun itu, sebanyak 97% diserap oleh perusahaan besar, sedangkan UMKM cuma mengambil porsi 3%,” tambah Tribe Leader SMB Digitalization Jimmy Karisma Ramadhan.

PaDi dirancang untuk menyederhanakan journey experience bagi BUMN dan UMKM. Proses pengadaan, pembayaran, hingga pengiriman dilakukan secara online. Pihaknya juga menghadirkan tools untuk menunjang aktivitas penjual, seperti accounting, legalitas, dan penjualan offline. Sudah ada 92 BUMN terdaftar sebagai buyer dan 68.000 penjual UMKM.

“Kami ingin menghadirkan proses pengadaan semudah berbelanja di e-commerce sebagai salah satu value. Sejak tiga tahun terakhir, kami melihat perilaku pembeliaan BUMN mulai terbangun di sini. Target kami tak hanya transparansi dan digitalisasi, tetapi juga efisiensi dan mencapai Produk Dalam Negeri (PDN),” papar Jimmy.

Bidik enterprise

Setelah BUMN, PaDi sedang menjajaki kemungkinan masuk ke pasar enterprise. Pihaknya juga berencana menggandeng bank pelat merah untuk memfasilitasi akses modal usaha bagi UMKM. Misalnya, invoice financing untuk kebutuhan pengadaan.

“Kami berhati-hati untuk masuk ke enterprise. Strategi kami adalah kurasi validitas seller untuk melihat kemampuan berjualan. Hal ini untuk menjaga confident level PaDi dengan baik,” tambah Komang.

Dalam lanskap pasar B2B, Telkom mengklaim belum ada pemain di Indonesia yang menguasai pasar dan unggul pada efisiensi. Menurutnya, saat ini PaDi punya posisi kuat karena didukung oleh ekosistem Telkom Group yang dapat dimanfaatkan untuk menjangkau lima bisnis utama B2B, antara lain pengadaan, marketplace, direct B2B, clasiffied ads, dan support service.

Pihaknya juga tengah mengeksplorasi untuk masuk ke layanan e-tender yang mana prosesnya belum terdigitalisasi. Platform PaDi baru sebatas memberikan informasi pengumuman tender BUMN, tetapi belum masuk sampai proses tendernya.

“Kami berupaya menghadirkan transparansi sehingga nantinya BUMN atau UMKM tidak perlu daftar setiap kali ada tender. Kami terhubung juga dengan daftar hitam di BUMN sehingga vendor yang sudah di-blacklist otomatis diketahui.”

Pertamina NRE Alokasikan 7,7 Triliun Rupiah untuk Investasi ke Startup Energi

PT Pertamina melalui anak usaha Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) akan mengalokasikan dana sebesar $500 juta atau sekitar 7,7 triliun Rupiah untuk investasi startup di sektor energi. Inisiatif Energy Fund ini akan dikelola bersama MDI Ventures.

Dilansir dari DealStreetAsia, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkap bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi selama lima tahun. “Kami harap akan lebih banyak investor bergabung [pada dana kelolaan ini],” ujarnya.

Dalam pemberitaan DailySocial.id sebelumnya, Energy Fund merupakan satu dari tiga dana kelolaan yang diresmikan oleh Kementerian BUMN pada September 2022 di ajang BUMN Startup Day. Peluncuran ketiga dana kelolaan ini disepakati melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA).

Adapun, dua dana kelolaan lainnya disuntik oleh disuntik dari PT Bio Farma (Bio Health Fund) dan PT Pupuk Indonesia (Agri Fund). Ketiga dana kelolaan ini akan menjadi kendaraan investasi pada startup tahap early hingga growth di vertikal terkait.

Kepada DailySocial.id, CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan pembentukan dana kelolaan ini tak semata untuk mendapat capital gain, tetapi juga membawa sinergi, produk baru, ke induk usaha. “Investasi [tiga dana kelolaan] ini menyasar tahap seed sampai seri B dan C, tetapi ini vertical-focused ya. Berbeda dengan Merah Putih Fund yang fokus pada startup soonicorn,” ungkap Donald.

Dalam keterangan resminya, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina NRE Said Reza Pahlevy mengatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi. Sektor yang diincar oleh Pertamina antara lain low carbon solutions, energi baru dan terbarukan (EBT), dan masa depan di sektor energi.

“Transisi energi membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Kolaborasi Pertamina NRE dengan MDI Ventures yang didukung oleh Kementerian BUMN membuka peluang pendanaan bagi perusahaan rintisan yang memiliki semangat yang sama untuk mengembangkan energi bersih,” tuturnya seperti dikutip dari CNN.

Ekosistem startup energi

Pada tulisan feature kami tiga tahun lalu mengenai gelombang startup energi, dikatakan bahwa antusiasme pelaku startup di sektor ini mulai bangkit. Namun, pelaksanaannya memang masih sulit karena sejumlah faktor. Misalnya, investasi di sektor ini membutuhkan modal besar, tetapi lama untuk bisa menghasilkan keuntungan. Belum lagi anggapan produk masih mahal, seperti panel surya.

Sejak beberapa tahun terakhir, iklim investasi startup mulai ramai mengarah pada sektor hijau, energi salah satunya. Investor mulai berfokus pada pendanaan berdampak (impact) tak hanya sosial, tetapi juga lingkungan. Bahkan Pemerintah menggerakkan BUMN hingga perusahaan teknologi besar untuk terlibat dalam mendorong perkembangan ekosistem energi terbarukan.

Saat ini, sejumlah startup yang fokus pada energi terbarukan di Indonesia antaranya adalah SolarKita, Xurya, Warung Energi, Weston Energy, Forbetric, Erenesia, Khaira Energy, dan Syailendra Power. Sebagian besar menggarap potensi tenaga surya.

Powerbrain menawarkan solusi smart energy management melalui perangkat IoT (termasuk sensor) hingga automation software untuk memaksimalkan utilisasi energi. Sementara, SolarKita menawarkan layanan end-to-end dari konsultasi terkait Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), hingga survei ke rumah dan memperhitungkan kondisi dan situasi untuk instalasi PLTS.

SolarKita salah satunya disuntik oleh lembaga non-profit New Energy Nexus yang fokus pada pendanaan, program, dan jaringan yang mendukung startup dan pebisnis di bidang energi bersih. Juga berdiri sebagai organisasi non-profit Achmad Zaky Foundation (AZF) juga fokus terhadap investasi di sektor impact.

Langkah-Langkah Menambahkan Produk di Marketplace PaDi UMKM untuk Seller Pemula

Bagaimana cara menambahkan produk di PaDi UMKM? Pertanyaan tersebut pasti terbersit di benak Anda yang merupakan seller pemula di marketplace PaDi UMKM. Menambahkan produk merupakan langkah utama dalam mulai berjualan di PaDi UMKM setelah melakukan registrasi. Untuk itu, pastikan Anda memahami caranya melalui artikel ini.

PaDi UMKM sendiri merupakan marketplace yang menyediakan berbagai kategori produk bisnis jasa dan barang hasil inisiasi Kementerian BUMN dan Kementerian UMKM. PaDi UMKM juga menjadi salah satu wadah UMKM Indonesia menjajakan produk atau jasanya secara online.

Cara Menambahkan Produk di PaDi UMKM

Berikut adalah langkah-langkah menambahkan produk di PaDi UMKM:

  • Login ke Dashboard PaDi UMKM Seller di sini dengan akun yang telah terdaftar sebelumnya.

  • Selanjutnya, pada laman utama dashboard penjual, pilih Produk>Tambah Produk di daftar menu yang terletak di sebelah kiri halaman.
  • Berikutnya, lengkapi informasi produk yang diminta. Mulai dari jenis produk, nama, dan juga deskripsi produk.

  • Setelah itu, pilih kategori produk yang akan Anda tambahkan.

  • Kemudian, unggah foto produk. Anda dapat mengunggah hingga 10 foto produk dengan size foto minimal 1 MB dan maksimal 5 MB. Apabila ukuran foto terlalu besar, lihat cara resize foto di sini.

  • Jika sudah, berikutnya tambahkan brand produk jika ada. Jika tidak ada brand produk, Anda dapat melewati informasi ini.

  • Selanjutnya, masukkan harga satuan produk. Anda juga dapat mencentang kotak Barang/jasa dikenakan PPN apabila produk tersebut akan dikenakan PPN.

  • Setelah harga, jangan lupa juga untuk atur stok produk. Anda dapat memasukkan jumlah unit produk atau mencentang opsi Jadikan Selalu Ada Stok jika Anda dapat memastikan produk selalu ready stock. Sehingga, Anda tidak perlu memperbarui stok setiap saat.

  • Lalu, tambahkan informasi pembelian minimum dan kelipatan pembelian.
  • Kemudian, apabila produk yang Anda jual dibuat oleh Pelaku Usaha di Indonesia, aktifkan opsi PDN (Produk Dalam Negeri).

  • Berikutnya, lengkapi informasi TKDN. Apabila Anda bingung perihal TKDN, Anda dapat lihat di sini untuk informasi lengkapnya.

  • Setelah TKDN, pilih opsi Pajak Penghasilan atau PPh (hanya untuk usaha dengan status PKP).
  • Terakhir, lengkapi informasi berat, dimensi, asuransi pengiriman, dan opsi gratis ongkos kirim.

  • Setelah semua informasi produk dilengkapi, klik Simpan.

Demikian panduan cara menambahkan produk di dashboard seller PaDi UMKM untuk Anda seller pemula. Tambahkan produk usaha Anda satu per satu sebagai langkah awal Anda mulai berjualan online di marketplace PaDi UMKM. Selamat mencoba!

Lengkap! Ini Cara Daftar Jadi Seller di Marketplace PaDi UMKM

PaDi UMKM merupakan marketplace inisiasi BUMN yang menyediakan banyak keuntungan untuk UMKM seller. Dengan cara daftar sebagai seller di PaDi UMKM, Anda berkesempatan untuk menjual barang ke perusahaan-perusahaan BUMN, seperti Bank Mandiri, Pegadaian, BRI, dan PNM.

Apabila Anda tertarik dengan peluang ini, maka Anda wajib membaca artikel ini hingga selesai karena di sini akan disampaikan cara daftar sebagai seller di PaDi UMKM. Sudah penasaran? Stay tuned!

Cara Daftar Jadi Seller PaDi UMKM

Cara daftar PaDi UMKM sebagai seller dapat dilakukan langsung melalui situs PaDi UMKM. Selengkapnya, Anda bisa simak dan ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Akses situs PaDi UMKM dan klik tombol Daftar pada laman utama.

  • Kemudian, Anda akan melihat dua pilihan tipe akun registrasi, yaitu akun pembeli retail dan penjual. Pilih Penjual.

  • Berikutnya, masukkan nama lengkap Anda, email, dan nomor telepon aktif. Klik Daftar.

  • Pendaftaran berhasil. Selanjutnya, cek email terdaftar untuk mengatur kata sandi sebagai langkah verifikasi akun.

  • Klik tombol Atur Kata Sandi pada kotak masuk email terdaftar, lalu masukkan kata sandi dan konfirmasi kata sandi sebelum klik tombol Simpan dan Masuk.

  • Apabila Anda telah menyimpan kata sandi, berikutnya Anda akan langsung masuk ke dashboard PaDi UMKM seller. Namun, sebelum mulai mengunggah produk pertama Anda, lengkapi informasi toko Anda dengan klik tombol Lengkapi Data pada pop-up yang muncul.

  • Dalam melengkapi data toko/perusahaan, Anda akan melalui beberapa tahap. Pertama, lengkapi Nomor Induk Berusaha (jika ada), KTP pemilik usaha, serta dokumen pendukung (NIB/NPWP).

  • Kedua, lengkapi surat keterangan bebas pajak (jika ada). Lalu, klik Selanjutnya.

  • Ketiga, lengkapi data profil perusahaan, mulai dari badan usaha, kategori tipe perusahaan, status usaha, jenis kegiatan usaha utama, hingga alamat lengkap usaha.

  • Apabila semua data telah diisi, klik Kirim.

  • Tim PaDi UMKM akan melakukan verifikasi toko/perusahaan Anda dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam.

Setelah melakukan registrasi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan menerima informasi terkait proses verifikasi melalui email terdaftar. Apabila dinyatakan lolos verifikasi, Anda akan melihat pesan seperti pada gambar di bawah ini.

Namun, jika belum lolos, Tim PaDi UMKM akan memberikan alasan mengapa Anda tidak lolos verifikasi dan Anda dapat memperbaikinya untuk kemudian mengajukan verifikasi ulang.

Nah, itu dia panduan cara daftar sebagai seller di marketplace PaDi UMKM. Persiapkan dokumen pribadi dan usaha sebelum mendaftar untuk memudahkan Anda selama proses pendaftaran. Selamat mencoba!

Mengenal PaDi UMKM, Marketplace Inisiasi BUMN dan Keuntungan Bergabung

Pandemi yang menghantam Indonesia membuat banyak platform digital bermunculan untuk memfasilitasi aktivitas UMKM dalam memasarkan produknya secara online. Salah satu di antaranya adalah PaDi UMKM. Apakah Anda sudah tahu apa itu PaDi UMKM?

Jika belum dan Anda tertarik untuk mengetahui platform digital ini lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya mengenai apa itu PaDi UMKM dan keuntungan bergabung sebagai seller di PaDi UMKM pada artikel ini!

Apa Itu PaDi UMKM?

Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) merupakan marketplace hasil inisiasi Kementerian BUMN dan Kementerian UMKM, serta LKPP yang resmi diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2020 dengan tujuan untuk memudahkan akses UMKM Indonesia ke pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya BUMN.

Melansir laman PaDi UMKM, saat ini PaDi UMKM telah memiliki 8 kategori produk dan jasa utama yang penting untuk diketahui oleh para calon PaDi UMKM seller sebelum mendaftar, antara lain:

  • Catering dan makanan ringan,
  • Jasa periklanan,
  • Jasa ekspedisi dan pengepakan,
  • Pengadaan barang dan jasa material konstruksi,
  • Sewa dan pengadaan perlengkapan furniture,
  • Jasa perawatan peralatan dan mesin,
  • Jasa konstruksi dan renovasi,
  • Sewa dan pengadaaan peralatan mesin.

Keuntungan Bergabung di PaDi UMKM

Marketplace adalah salah satu wadah yang menjadi andalan UMKM Indonesia dalam melakukan penjualan. Seperti yang kita ketahui, jumlah marketplace di Indonesia terhitung banyak. Sehingga, Anda perlu mengetahui keuntungan yang bisa Anda peroleh di setiap marketplace, termasuk PaDi UMKM.

Jadi, apa saja keuntungan yang bisa diperoleh ketika bergabung di PaDi UMKM? Berikut adalah informasinya.

Kemudahan Mengajukan Pembiayaan

Sebagai marketplace hasil inisiasi BUMN, seller di PaDi UMKM dapat memperoleh kemudahan pengajuan pembiayaan dari perusahaan BUMN, seperti BRI, Pegadaian, Bank Mandiri, dan PNM.

Kepastian Pembayaran Penjualan

PaDi UMKM seller juga tidak perlu khawatir perihal pembayaran karena semua pembayaran dimonitor langsung oleh manajemen dan kementerian BUMN.

Memiliki Pelanggan Tetap

Pasar di PaDi UMKM berasal dari perusahaan-perusahaan BUMN, maka dari itu Anda tidak perlu khawatir soal pelanggan karena seller PaDi UMKM mendapatkan pelanggan tetap.

Mendapatkan Saran Guna Meningkatkan Kualitas

PaDi UMKM seller juga dapat meningkatkan kualitas dari saran dan penilaian produk yang diberikan oleh pelanggan. Dengan begitu, pelanggan akan semakin puas berbelanja di toko Anda.

Demikian informasi mengenai apa itu PaDi UMKM serta keuntungan bergabung sebagai seller di marketplace inisiasi BUMN satu ini. Selain PaDi UMKM, Anda juga bisa menjadi penyedia produk untuk instansi pemerintahan dengan mendaftar sebagai seller Bhinneka. Selamat mencoba!

Mandiri Capital Jembatani Sinergi Startup dengan Perusahaan Induk Lewat Program “Xponent”

PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) belum lama ini meluncurkan program “Xponent” sebagai wadah bagi startup untuk bersinergi dengan ekosistem yang ada di Mandiri Group. Program ini juga bertujuan untuk memperkuat inovasi di Mandiri Group guna mendukung perluasan ekosistem digital di tanah air.

Kamis (13/10), program Xponent segmen pertama berhasil terselenggara dengan kategori lending. Dalam kesempatan ini, MCI sekaligus mengumumkan beberapa kerja sama strategis bisnis unit Mandiri Group dengan startup terpilih.

Setidaknya tiga sinergi telah diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), yang dipimpin oleh Dennis Pratistha, Chief Investment Officer PT Mandiri Capital Indonesia. Pertama, kerja sama layanan solusi retail dan wholesale, di mana portofolio MCI di segmen insurtech, Qoala, akan menjadi partner penyedia asuransi kepada debitur Mandiri Tunas Finance (MTF) serta berperan sebagai broker untuk kanal digital.

Berikutnya, ada dua startup yang bergerak di bidang pembiayaan rumah (KPR) yaitu Ringkas dan Ideal yang akan bekerja sama dengan Consumer Loans Group Mandiri untuk memungkinkan proses pembelian rumah hingga ke pencairan yang lebih efektif dan efisien.

Rangkaian program Xponent ini terbagi ke dalam beberapa sesi, pertama diskusi panel dengan para pemimpin startup Indonesia. Beberapa pembicara ternama hadir, seperti Emilio Wibisono selaku CEO & Founder Sinbad, Irvan Kolonas selaku President Agriaku, Ryan Manafe selaku CEO Dagangan, dan lainnya. Kemudian, sesi business matching untuk membangun konektivitas antara pemimpin satu dengan lainnya.

Direktur Keuangan PT Mandiri Capital Indonesia Rino Bernando mengatakan, “[..] MCI akan rutin melaksanakan program Exponent secara berkala sebagai wujud komitmen kami mendukung akselerasi transformasi ekonomi digital Indonesia, dan sebagai salah satu strategi kami mendorong kinerja perusahaan.”

MCI memberikan kesempatan bagi seluruh startup untuk bergabung dalam program ini, dengan beberapa syarat, yaitu; (1) Minimum sudah melakukan putaran penggalangan dana pra-seri A, (2) Mempunyai model bisnis yang solid dan berkelanjutan, dan (3) Mempunyai use case sinergi dengan institusi finansial.

Program Xponent segmen selanjutnya akan diadakan pada Kamis, 20 Oktober 2022, mengangkat topik Beyond Lending dan mengundang unit bisnis dari Mandiri Group yang berbeda dari segmen sebelumnya. Pendaftaran Xponent masih terus terbuka bagi startup yang tertarik untuk terlibat dalam sinergi dengan Mandiri Group.

Tesis Investasi Mandiri Capital

Sebagai corporate venture capital (CVC) dari Bank Mandiri, MCI telah terlibat dalam pendanaan kepada 22 startups yang bergerak berbagai bidang dan berperan aktif untuk membangun business traction kepada portfolio, maupun nonportofolio melalui sinergitas.

Kebanyakan sinergi terkait dengan pembiayaan, seperti loan channeling dengan Crowde menyasar toko tani, lalu kerjasama dengan Amartha sebagai bentuk perluasan pasar di kota tier 2 dan 3, serta invoice financing bersama Investree kepada pelaku segmen bisnis dan UMKM.

Dalam wawancara DailySocial.id sebelumnya dengan mantan Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro, ia mengungkapkan bahwa strategi tesis MCI dalam berinvestasi itu bergantung pada fund yang dikelola. Bila fund tersebut datang dari Mandiri Group, sudah tentu harus berkaitan dengan mandat grup, yakni mendorong inisiatif transformasi dan dampak positif bagi Mandiri Group melalui optimalisasi sinergi.

Sejauh ini MCI baru mengelola dua fund aktif. Pertama, fund yang dananya bersumber dari Mandiri Group. Kedua, Indonesia Impact Fund (IIF) yang menitikberatkan pada startup yang menciptakan dampak lingkungan dan sosial merujuk pada lima tujuan dalam SDG (sustainable development goals). Platform edutech Cakap menjadi proyek debut dari dana kelolaan ini.

Di luar itu, MCI juga didaulat sebagai salah satu dari 5 CVC yang terlibat dalam pembentukan dana kelolaan Merah Putih Fund sebagai inisiatif Kementrian BUMN untuk mengakselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn. Targetnya, pendanaan startup melalui Merah Putih Fund akan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2023.

Contoh Surat Lamaran Kerja BUMN, Kamu tertarik?

Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Alenxandra Askandar mengatakan BUMN menjamis kesejahteraan para pekerjnya dengan mengaktualisasikan pengelolan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam skema peluang karir dan benefit yang ditawarkan pada pegawai.

Menurutnya, pintu kesempatan untuk bertumbuh dan berinovasi akan terbuka lebar. Talenta muda yang memiliki minat tinggi pada digital serta kreatif merupakan salah satu motor inovasi berkelanjutan di BUMN untuk menghasilkan terobosan dan gebrakan.

Sebagaimana melamar pekerjaan di tempat lain, melamar kerja di BUMN juga membutuhkan surat lamaran kerja maupun CV. Untuk melamar kerja di BUMN tentunya kamu harus membuat surat lamaran yang baik dan benar untuk meningkatkan kemungkinan dipertimbangkan oleh perusahaan.

Format Surat Lamaran Kerja

Sebuah surat permohonan kerja dapat disebut baik dan benar jika memuat unsur-unsur penting yang harus dicantumkan. Apa saja yang harus ada dalam sebuah surat lamaran pekerjaan? Delapan hal yang diperlukan dalam sebuah surat lamaran pekerjaan adalah:

  1. Tempat dan tanggal surat dibuat
  2. Alamat yang dituju
  3. Salam pembuka
  4. Pembuka surat
  5. Isi surat
  6. Lampiran
  7. Penutup surat
  8. Tanda tangan dan namamu

Contoh Surat Lamaran Kerja BUMN

Surat Lamaran Kerja BUMN (TELKOM)

Surat Lamaran Kerja BUMN (PLN Persero)

Surat Lamaran Kerja BUMN (Angkasa Pura)

Surat Lamaran Kerja BUMN (Pertamina)

Surat Lamaran Kerja BUMN (PDAM)

Itulah beberapa contoh surat lamaran kerja di perusahaan BUMN. Semoga contoh-contoh tersebut dapat membantumu membuatnya dan kamu sukses bergabung ke perusahaan yang kamu inginkan!

BUMN Startup Day 2022: Ajang Sinergi Pelaku Startup Dengan BUMN Dalam Mendorong Pertumbuhan Bersama

Mengambil momen akselerasi pemulihan ekonomi, BUMN Startup Day 2022 lahir sebagai inisiatif Kementerian BUMN untuk mempertemukan dan menguatkan sinergi antara BUMN (yang bergerak di berbagai sektor dan industri) dengan startup yang dikenal gesit dan jeli memanfaatkan perkembangan teknologi. Acara ini akan diselenggarakan pada 26-28 September 2022 mendatang yang bertempat di Hall 3A ICE BSD City, Tangerang Selatan.

Program yang diselenggarakan Kementerian BUMN ini dinilai sangat penting bagi para founders perusahaan rintisan Indonesia untuk mencari peluang bisnis, menambah pengetahuan, sekaligus memperluas network. Acara ini juga terbuka bagi mahasiswa dan komunitas demi mengambil banyak manfaat tersebut.

BUMN Startup Day 2022 akan menyuguhkan agenda berbeda dibanding kegiatan startup pada umumnya, dengan membuka peluang investasi dan kemitraan bisnis antara BUMN dan startup secara langsung. Selain diskusi panel, pameran, rapid mentoring, dan investor pitching, ada sesi-sesi business matching di mana startup dan BUMN dari berbagai sektor industri dapat saling menjajaki kemitraan bisnis, seperti co-creation, co-branding, joint marketing, dll.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 23 Agustus 2022 sebelumnya, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp4.818 triliun pada 2030. Saat ini Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan mencetak 2.346 startup. Dalam lanskap ekonomi digital itulah startup berperan penting, mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian dan daya saing teknologi Indonesia.

Oleh karenanya, Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong transformasi bisnis BUMN, khususnya melalui digitalisasi yang merupakan sebuah keharusan. BUMN telah mengambil keputusan strategis masuk ke ekosistem startup dengan membentuk anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang modal ventura. Hal ini tak lain karena BUMN menyadari startup sebagai aktor penting ekonomi masa depan.

Kementerian BUMN sudah mengidentifikasi potensi ekonomi digital dan startup. Kementerian telah membentuk lima (5) VC di bawah BUMN, yakni Mandiri Capital Indonesia (MCI), BNI Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures (di bawah Telkom), dan Telkomsel Mitra Investasi (TMI), diikuti sejumlah program seperti workshop untuk menjaring potensi startup Indonesia. Kelima modal ventura tersebut telah berinvestasi di total 136 startup. Maka kali ini, Kementerian menggelar BUMN Startup Day 2022 untuk mempertemukan semua potensi BUMN dengan ekosistem startup Indonesia.

Kegiatan ini akan terbagi ke dalam dua segmen besar, yakni edukasi dan peluang bisnis. Di segmen edukasi, akan digelar diskusi panel dengan pembicara internasional dan mentoring yang memberi kesempatan startup Indonesia berdiskusi secara intens dengan pelaku startup yang sukses dan investor.

Diskusi panel pada acara ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, seperti Patrick Walujo (Co-founder & Managing Partner Nortstar Pacific), Wilson Cuaca (Co-founder & Managing Partner East Ventures), Jessica Tanoesoedibjo (Managing Director Motion Technology), Abheek Anand (Managing Director Sequoia Southeast Asia), Tito Costa (partner di Global Founders Capital – GFC), dan masih banyak lagi. Pada acara rapid mentoring, peserta dapat langsung berdiskusi dengan para pemimpin startup Indonesia yang telah lebih dulu maju dan mendapat pendanaan dari investor.

Sementara, di segmen peluang bisnis, ada business matching, atau penjajakan kolaborasi B2B, yang mempertemukan BUMN dari berbagai sektor dan industri dengan startup untuk menjajaki kerja sama bisnis, serta investor pitching yang memberi kesempatan startup untuk menawarkan peluang investasi kepada VC di lingkungan BUMN.

Acara dua hari ini ditujukan bagi startup yang sudah masuk fase early dan growth karena pada fase ini startup membutuhkan dukungan tidak hanya investasi, melainkan kemampuan manajerial untuk menjaga momentum yang tercipta dari fase-fase pertumbuhan sebelumnya. Sebagai pelengkap, akan dibahas pula topik-topik menarik seperti manajemen talenta, penguatan fundamental perusahaan, hingga peran perempuan dalam lanskap startup di Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai BUMN Startup Day 2022 bisa Anda kunjungi di halaman ini.

BNI Resmi Dirikan CVC, Ramaikan Ekosistem Pemodal Ventura di Dalam BUMN

PT Bank Negara Indonesia Tbk. mengumumkan pendirian entitas modal ventura bernama “PT BNI Modal Ventura”. Corporate Venture Capital (CVC) tersebut bertujuan untuk mendukung langkah perseroan dalam melakukan transformasi digital.

Dari keterbukaan yang diunggah di BEI, perusahaan menyetorkan dana 500 miliar Rupiah atau setara 500 ribu lembar saham, menjadikan 99,98% kepemilikan CVC oleh induk BNI — sisanya oleh PT BNI Asset Management.

Kabar tentang rencana terjunnya BNI ke ekosistem digital sebenarnya sudah terdengar sejak akhir tahun lalu. Tepatnya saat kabar Merah Putih Fund (MPF) mencuat. Seperti diketahui, dana kelolaan tersebut didukung oleh 5 BUMN lewat CVC-nya masing-masing, meliputi Telkom, Telkomsel, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia. Waktu itu cuma BNI yang belum memiliki CVC, sementara 4 lainnya sudah.

Hingga saat ini belum diketahui, siapa yang akan menakhodai unit CVC milik BNI tersebut, juga thesis investasi yang akan digaungkan.

Mengutip Kontan, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan, dalam rangka mendorong penciptaan inovasi dan pertumbuhan digital di Indonesia, BNI bermaksud untuk turut aktif sektor ekonomi digital. Diharapkan dengan didirikannya BNI Modal Ventura akan memberikan dampak positif terhadap kinerja konsolidasi dan posisi BNI di industri.

CVC dari BUMN

Selain mandat untuk menemukan mitra bisnis yang tepat dalam melakukan transformasi digital dan sinergitas antarperseroan, beberapa BUMN menghadirkan unit CVC juga untuk memberikan nilai bisnis lebih bagi perusahaan. Hal ini ditengarai jalur exit yang semakin terukur atas investasinya di startup teknologi.

Kehadiran CVC BUMN juga bersaing dengan pemodal ventura yang ada di ekosistem startup. Mereka tidak hanya bergantung pada dana awal yang digelontorkan dari perusahaan induk, beberapa di antaranya membentuk dana kelolaan baru bersama mitra bisnis lainnya untuk memperluas cakupan startup yang dapat didanai.

BUMN CVC Dana Kelolaan Tambahan Portofolio (per Q1 2022)
Telkom MDI Ventures
    • Bio Health Fund ($20 juta bersama Bio Farma)
    • Centauri Fund (~$200 juta bersama KB Financial Group)
    • Arise ($40 juta bersama Finch Capital)
50+ startup di Indonesia, Asia Tenggara, dan Global
Telkomsel Telkomsel Mitra Inovasi n/a 12 startup di Indonesia
Bank Mandiri Mandiri Capital Indonesia Indonesia Impact Fund (undisclosed bersama UNDP) 15 startup di Indonesia
Bank Rakyat Indonesia BRI Ventures
    • Fundnel Secondaries Fund ($50 juta bersama Fundnel Group)
    • Sembrani Kiqani (undisclosed)
    • Sembrani Nusantara (~$10 juta)
18 startup di Indonesia dan Asia Tenggara

Hadirnya CVC ini jelas menjadi angin segar bagi ekosistem. Selain berinvestasi, beberapa dari mereka juga menghadirkan program pembinaan, seperti MDI melalui Indigo, BRI Ventures melalui beberapa kolaborasi program akselerasi, juga TMI melalui TINC.

Di sisi hipotesis investasi, melalui dana kelolaan yang dimiliki juga variannya sudah sangat meluas. Misalnya yang dilakukan BRI Ventures, tidak hanya fintech, kini mereka juga berinvestasi ke D2C dan kripto. Mandiri Capital juga memperluas hipotesisnya ‘beyond fintech’, mendukung startup yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam sektor keuangan. Ukuran tiket pendanaannya pun beragam, mulai dari seed sampai tahap akhir.

Telkom dan VC Asal Belanda Finch Capital Luncurkan Dana Kelolaan Baru “Arise Fund”

Telkom Group melalui unit CVC MDI Ventures meluncurkan dana kelolaan barunya “Arise Fund” dengan menggandeng mitra VC asal Belanda Finch Capital. Dihubungi oleh DailySocial, VP of Investments MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto menerangkan, targetnya sebesar $40 juta atau sekitar Rp568 miliar untuk dana kelolaan baru ini.

Ada sejumlah alasan di balik pembentukan Arise Fund. Menurut Aldi, sebagian besar investor generasi awal yang bermain di tahapan seed, kini sudah mulai menggalang dana yang lebih besar dan mulai fokus ke pendanaan seri A dan di atasnya.

Alhasil, startup di tahapan pra seri A menjadi kesulitan untuk memperoleh pendanaan apapun. Dari sejumlah laporan, ungkapnya, total pendanaan pra seri A telah mengalami penurunan hingga 20 persen di sepanjang 2020 setelah sempat stagnan selama beberapa tahun terakhir.

Situasi ini juga menyulitkan startup unicorn di kawasan Asia Tenggara karena mereka hanya mampu menggalang sepertiga atau seperempat dari pendanaan di putaran sebelumnya.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 tak dimungkiri telah membuat ketidakpastian di berbagai macam aspek menjadi semakin besar, termasuk dalam membangun perusahaan/bisnis baru. “Ini menjadi alasan lainnya mengapa kami menghindari investasi di startup tahap awal. Maka itu, kami berupaya mengisi gap di tahapan post-seed hingga seri A,” tutur Aldi.

Ia meyakini akan ada kemunculan peluang bisnis lain seiring dengan masalah baru yang bakal timbul pasca-pandemi nanti. Fenomena ini juga sekaligus akan memunculkan founder generasi baru yang lebih berkualitas. “Vertikal yang kami incar relatif agnostik. Kami lebih fokus pada karakteristik founder dan startupnya,” tambahnya.

Sebelumnya pada akhir 2019, Telkom telah meluncurkan Centauri Fund yang merupakan unit kelolaan baru, hasil kemitraan dengan KB Financial Group asal Korea Selatan. Tahapan pendanaan yang dibidik adalah pra seri A dan seri B.

Kemudian pada awal Maret 2020, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sempat mengungkap bahwa Telkom tengah menyiapkan dana kelolaan baru dengan kapasitas pendanaan berkisar US$300-500 juta atau Rp4,2 triliun-7 triliun (kurs Rp14.000/dolar AS).

Head of Investor Relations & Capital Raising MDI Ventures Kenneth Li juga menambahkan akan ada dua dana kelolaan baru tahun ini yang fokus pada pendanaan untuk segmen growth stage dan later stage.

Dana kelolaan baru pertama telah terealisasi pada Agustus 2020 senilai $500 juta atau sekitar Rp7 triliun, yakni Fund MDI 500. Adapun, Fund MDI 500 adalah kelanjutan dari Fund MDI 100 yang dimulai di 2015. Pengumuman dana kelolaan baru tersebut sekaligus berbarengan dengan penunjukan Fajrin Rasyid sebagai komisaris utama.

Memperluas value creation

Lebih lanjut, Aldi mengungkap bahwa kolaborasinya dengan Finch Capital diharapkan dapat menjembatani solusi gap pendanaan di post-seed hingga seri A di Indonesia. Ada beberapa hal yang dicari melalui kolaborasi ini. Pertama, VC yang memiliki pengalaman kuat dalam berinvestasi di ekosistem startup tahapan mature, baik di Eropa dan/atau Tiongkok.

Kemudian, MDI Ventures mencari kemitraan dengan pihak yang memiliki pemahaman dan posisi yang kuat terhadap ekosistem startup di Asia Tenggara, terutama startup tahapan awal di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga mencari VC yang memiliki jaringan kuat pada limited partner (LP) dan korporasi di Indonesia untuk memperluas value creation-nya di luar Telkom dan lingkup perusahaan BUMN.

“Kami juga mencari orang/team yang dapat menguasai operasional dan atau latar belakang wirausaha. Setelah menjajaki sejumlah mitra, Finch Capital adalah satu-satunya yang dapat mengisi semua itu sehingga mendorong kami untuk bermitra dengan mereka,” kata Aldi.

Sekadar informasi, Finch Capital telah memiliki pengalaman berinvestasi selama 25 tahun di dua pasar utama, yakni kawasan Eropa dan Asia Tenggara. Dalam keterangan informasi di situs resminya, Finch Capital membidik vertikal bisnis AI, fintech, dan IoT di Eropa, sedangkan di Asia Tenggara membidik vertikal agrikultur, fintech, edukasi, dan transportasi.

Managing Partner Finch Capital Hans De Back mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memicu kebutuhan untuk mengadopsi lebih banyak solusi digital. “Saat ini, Indonesia sudah menjadi pusat perekonomian terbesar di kawasan ini. Dengan sejumlah faktor pendukung ini, Indonesia siap menjadi pusat teknologi terbesar di Asia Tenggara pada 2025.” Ujar De Back dalam keterangan resminya.