Platform P2P Lending Crowdo Bermitra dengan BFI Finance, Layani Pinjaman Berbasis Agunan

Platform peer to peer lending asal Singapura Crowdo resmikan kemitraan dengan perusahaan pembiayaan PT BFI Finance guna meningkatkan akses terhadap pembiayaan UKM.

Dengan menganut konsep referensi, calon debitur dapat mengajukan pinjaman di platform Crowdo dengan menjaminkan BPKB kendaraannya, baik itu motor atau mobil, serta aset tetap seperti rumah. Pinjaman terbuka untuk keperluan bisnis juga pribadi. Selanjutnya, pihak Crowdo akan menyerahkan ke BFI untuk tinjauan lebih lanjut.

“Ini adalah kesemptan yang luar biasa bagi kami untuk memperluas jangkauan Crowdo ke seluruh Indonesia. [..] kemitraan dengan BFI, akan mempercepat pemberian solusi bagi pelanggan. [..] Kami berkomitmen untuk mengatasi hambatan dalam mengakses layanan keuangan dan mendorong bisnis [..],” kata General Manager Crowdo Indonesia Cally Alexandra dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Jumat (26/5).

Business Strategy Department BFI Mahendra Kesumah menambahkan kemitraan antara kedua perusahaan merupakan strategi BFI dalam rangka memperluas kegiatan usaha perusahaan pembiayaan. Seperti yang tercantum dalam POJK Nomor 29, perusahaan pembiayaan tidak hanya dapat memberikan pembiayaan kendaraan saja, tapi sudah diperluas ke investasi, modal kerja, dan multiguna.

“BFI melihat Crowdo sebagai salah satu p2p lending dengan visi yang sama seperti kami. Kami juga pertimbangkan pengalaman Crowdo, mereka tidak hanya mengerti pasar di Indonesia, tapi juga di Malaysia dan Singapura,” ucap Mahendra.

Ke depannya, Crowdo berkomitmen untuk terus memperluas kemitraan dengan perusahaan lainnya demi kemudahan akses pinjaman untuk UKM di Indonesia.

Sebelumnya, Crowdo juga meresmikan kemitraan dengan MatahariMall untuk program “Super Loan”. Dari program tersebut, penjual di MatahariMall berkesempatan untuk mengambil pinjaman antara Rp50 juta sampai Rp200 juta dengan bunga 1%-3% per bulannya.

Sediakan Pinjaman Khusus Penjual, Crowdo Gaet MatahariMall Untuk Program “Super Loan”

Crowdo, platform penyedia p2p lending asal Singapura, mengumumkan kemitraan dengan pemain e-commerce MatahariMall untuk program “Super Loan”. Diharapkan kemitraan ini dapat memperluas akses pembiayaan modal kerja skala besar untuk para merchant yang telah tergabung dalam jaringan Lippo Group tersebut.

Diklaim saat ini MatahariMall telah memiliki 8 ribu merchant UKM dengan akses yang sangat terbatas untuk melakukan pinjaman ke bank. Lewat program “Super Loan”, merchant MatahariMall dapat mengajukan pinjaman untuk keperluan modal kerja dengan besaran antara Rp50 juta sampai Rp200 juta, dengan bunga 1%-3% per bulan dan tenor di mulai dari 1 sampai 12 bulan.

Untuk mengajukan aplikasi, merchant diharuskan sudah menjadi penjual aktif di MatahariMall minimum enam bulan dan sudah berbentuk badan usaha. Dokumen yang dibutuhkan, mulai dari data dan foto pribadi, serta data legalitas usaha.

“Kemitraan ini sejalan dengan misi kami untuk membantu UKM terbaik di Indonesia agar mereka bisa mengakses pembiayaan dari investor lokal tetapi juga global. [..] Sekaligus, memperkuat kehadiran Crowdo dengan menyediakan pinjaman bisnis di pelosok negeri mulai hari ini. [..],” ucap General Manager Crowdo Indonesia Cally Alexandra dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Head of Partnership & Communication Alvin Aulia Akbar menambahkan, “[..] Kami percaya dengan memaksimalkan penggunaan teknologi, UKM dapat mempercepat peningkatan kontribusi positif mereka termasuk penggunaan fintech untuk kemudahan akses kredit. [..] Lewat kerja sama ini, kami berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan UKM [..].”

Saat ini Crowdo telah membiayai lebih dari 2.500 proyek usaha dan diharapkan dapat tumbuh lebih pesat ke depannya. Cally menuturkan, pihaknya menargetkan Crowdo dapat menjadi platform bisnis terbaik dan terbesar di Indonesia untuk membantu UKM lokal dalam meningkatkan pembiayaan dari komunitas investor global. Pihaknya juga akan melakukan kemitraan lainnya demi terealisasinya target tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Platform P2P Lending Crowdo Luncurkan Aplikasi Khusus Investor “Crowdo Connect”

Platform P2P Lending asal Singapura Crowdo meresmikan aplikasi khusus investor (pemberi pinjaman) dinamai Crowdo Connect. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan investor dalam mengatur portofolio investasi dan informasi penting lainnya mengenai UKM yang akan mereka investasi mulai dari rating, bunga, tenor, hingga profil UKM itu sendiri.

Tak hanya itu, aplikasi ini juga menjadi visi Crowdo yang ingin menghubungkan UMK Indonesia dengan investor dari berbagai belahan negara. Dari segi jumlah investor, saat ini Crowdo sudah menghimpun lebih dari 30 ribu anggota yang tersebar di 70 negara. Untuk sementara, Crowdo Connect baru tersedia untuk pengguna Android.

“Alasan kami meluncurkan aplikasi ini karena permintaan tinggi dari para investor. Maka dari itu, kami men-desain aplikasi ini sesuai kebutuhan mereka, investor dapat langsung melakukan investasi dalam aplikasi dan mengatur portofolionya,” terang General Manager Crowdo Indonesia Cally Alexandra, Selasa (28/2).

Lewat peluncuran ini, Crowdo Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis yang lebih ambisius untuk tahun ini. Crowdo menargetkan total pinjaman tersalurkan bisa tembus di kisaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Target rerata pinjaman pun juga naik menjadi Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.

Angka ini tumbuh lebih pesat dibandingkan pencapaian Crowdo Indonesia di tahun sebelumnya. Total pinjaman tersalurkan masih di bawah Rp200 miliar, dengan rincian total UKM yang berhasil didanai sekitar 1.200 UKM dan besaran rerata pinjaman per UKM sebesar Rp200 juta.

“Kami targetkan pada tahun ini bisa menyalurkan pinjaman sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.”

Secara resmi, Crowdo pertama kali diluncurkan di Singapura sejak 2012. Mereka lalu berekspansi ke Malaysia tiga tahun kemudian dan akhirnya meresmikan bisnis di Indonesia tahun lalu.

Fokus model bisnis Crowdo di Indonesia berbeda dengan dua negara lainnya. Di Indonesia, Crowdo hanya fokus menjalankan bisnis P2P lending. Sementara di Malaysia dan Singapura, Crowdo memiliki dua fokus bisnis yakni P2P lending dan equity crowdfunding.

Saat ditanya mengenai kemungkinan Crowdo untuk mengembangkan bisnis equity crowdfunding di Indonesia, Cally hanya mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih fokus untuk mengembangkan bisnis P2P lending, mengingat potensi UKM yang belum terjamah layanan bank masih sangat besar.

Model bisnis Crowdo di Indonesia

Untuk mengajukan pinjaman dana (atau berinvestasi) di platform, pengguna hanya membutuhkan tiga langkah proses. Untuk memastikan keamanan proses, Crowdo menerapkan pendekatan berdasarkan empat pilar sebagai credit scoring. Mulai dari traditional parameter, big data, social media data, dan psychometric test.

Teknologi ini membuat proses pembiayaan dan investasi secara end-to-end jadi lebih efisien, transparan, dan cerdas. Jenis agunan yang dibutuhkan untuk setiap proses pengajuan adalah emas, mobil, invoice, dan kontrak.

Maksimal pinjaman yang bisa diajukan peminjam adalah Rp2 miliar, adapun kisaran bunga yang ditawarkan mulai dari 10% hingga 40% per tahun. Sedangkan, besaran dana minimal yang bisa diinvestasikan oleh investor adalah Rp1 juta.

Crowdo hanya mengambil admin fee untuk setiap pengajuan pinjaman yang berhasil dipenuhi investor, besarnya adalah 3% dari total pinjaman.

“Kami hanya akan ambil admin fee dari setiap pinjaman yang berhasil dipenuhi investor, bila tidak kami tidak akan charge mereka,” pungkas Cally.

Application Information Will Show Up Here

Layanan P2P Lending Crowdo Luncurkan Fasilitas Pembelian Mobil untuk Perorangan dan Perusahaan

Startup asal Singapura penyedia layanan pinjaman peer-to-peer (P2P), Crowdo sejak akhir November 2016 lalu telah meluncurkan layanan terbaru untuk masyarakat Indonesia, yaitu pembelian mobil dengan pinjaman P2P. Layanan terbaru yang secara khusus menargetkan kalangan millennial ini, merupakan pilihan baru yang ditawarkan oleh Crowdo sebagai layanan finansial ‘one stop service‘ di tanah air.

“Targetnya adalah masyarakat Indonesia usia produktif itulah yang kemudian kami incar untuk menjadi debitur Crowdo yang ingin memiliki aset dalam hal ini adalah mobil,” kata Senior Business Development Lead Crowdo Cally Alexandra kepada DailySocial.

“Kami membuka kesempatan untuk kalangan perorangan atau perusahaan yang ingin memiliki aset dalam hal ini mobil operasional perusahaan,” lanjutnya.

Lancarkan akuisisi kreditur dan debitur

Jelang akhir tahun 2016 Crowdo mengklaim telah memiliki 1200 debitur di seluruh indonesia dan 20 ribu kreditur secara global. Untuk kreditur lokal, Crowdo mencatat telah memiliki sekitar 5 ribuan kreditur di Crowdo.

“Hingga kini kami masih aktif melakukan pertemuan dengan calon debitur dan calon kreditur agar bisa mengakuisisi lebih banyak lagi investor dan peminjam yang potensial di Crowdo,” kata Cally.

Di Indonesia, Crowdo terdaftar dengan nama PT Mediator Komunitas Indonesia. Terkait rencana pemerintah yang segera merilis Rancangan POJK tentang Fintech Lending, Crowdo dalam hal ini menyambut baik regulasi tersebut. Alasan utama adalah untuk meyakinkan kepada kreditur bahwa Crowdo adalah perusahaan finansial yang valid dan terpercaya menuruti peraturan yang ditetapkan oleh regulator, dalam hal ini OJK.

“Diharapkan tahun depan OJK sudah bisa mengeluarkan peraturan tersebut. Dalam hal ini Crowdo butuh peraturan dari OJK untuk mendukung bisnis kami sekaligus meyakinkan calon kreditur dan debitur,” kata Cally.

Saat ini Crowdo hanya bisa diakses melalui web, namun rencananya awal tahun 2017 aplikasi mobile di platform Android dan iOS akan segera dirilis untuk memudahkan kreditur memilih portofolio calon debitur yang tepat dan memudahkan debitur mengajukan pinjaman.

“Tentunya di tahun 2017 Crowdo berharap bisa menambah jumlah kreditur sekaligus debitur yang berkualitas agar bisa membantu kalangan pengusaha yang baru merintis usaha dan juga pelaku usaha yang berencana untuk mengembangkan usahanya melalui pinjaman peer-to-peer Crowdo,” tutup Cally.