Tanggung Jawab Chief Data Officer Ubah Data Jadi Sesuatu yang Berguna

Aliran deras data dari berbagai kanal pemasaran dan kanal-kanal lain menjadi pekerjaan serius bagi bisnis. Belum lagi teknologi IoT (Internet of Things) yang bisa mengalirkan data real time yang lebih deras dari biasanya. Kondisi ini memaksa bisnis atau perusahaan menempatkan orang-orang khusus untuk mengemban tugas ini. Memelihara data dengan memastikan kualitasnya sekaligus mengekstrak nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Menumpuknya banyak data memaksa bisnis untuk mengambil sesuatu yang bermanfaat dari data-data tersebut. Banjir data harus segera dimanfaatkan untuk tujuan bisnis dan rencana-rencana strategis seperti memahami secara mendalam kebutuhan pelanggan tanpa harus mengajukan pertanyaan dari mereka, menciptakan produk dan layanan baru yang depersonalisasi tanpa merumitkan mereka, mengelola risiko dan memenuhi tuntutan petuturan, dan lain sebagainya.

Banyak kemungkinan positif dari pengelolaan data yang memaksa para petinggi bisnis dan perusahaan menempatkan beberapa persen modal perusahaan mereka untuk berinvestasi ke alat atau perangkat lunak untuk pengolahan data dan profesional yang bertanggung jawab untuk masalah data.

Memanfaatkan data untuk membangun sebuah model prediksi yang bisa melakukan skenario tertentu menjadi salah satu alasan kuat mengapa Chief Data Officer diperlukan. Peran ini membutuhkan kombinasi pengalaman di ranah bisnis dan data manajemen, termasuk juga kemampuan matematika dan statistik dan membangun model prediksi dan perspektif.

Chief Data Officer juga memiliki tanggung jawab berat, salah satunya adalah menyuguhkan wawasan dari data-data yang ada sebagai pendukung keputusan. Termasuk juga prediksi-prediksi yang akan datang dari data-data yang dikumpulkan.

Secara umum Chief Data Officer diharapkan mampu membawa bisnis meningkatkan market share dengan memanfaatkan data yang ada dengan kemampuan-kemampuan yang ia miliki. Tentu Chief Data Officer tidak sendirian, umumnya tim data, selain Chief Data Officer, juga dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak canggih, staf-staf profesional lain dan juga seluruh elemen perusahaan yang menjaga kualitas data yang menjadi tanggung jawab masing-masing.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Perubahan-Perubahan untuk Menjaga Kualitas Data

Memanfaatkan data tidak hanya sebatas mengambil peluang, tetapi juga melakukan perubahan. Menyiapkan semua hal terkait data untuk mengantisipasi fleksibilitas perubahan adalah hal penting. Mulai dari perangkat lunak sampai dengan sumber daya manusia harus bisa mengantisipasi perubahan data.

Di era arus informasi yang semakin deras data bisa berubah setiap saat. Database tak lagi statis. Data-data formal seperti email, jabatan pekerjaan, dan nomor telepon bisa berubah-ubah setiap saat. Sangat penting bagi bisnis yang memanfaatkan big data dan analisisnya untuk mengantisipasi hal ini. Terutama untuk menjaga kualitas data.

Hal pertama yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan tidak memasrahkan semua urusan data ke departemen IT. Permasalahan data tidak selamanya berurusan dengan hal-hal teknis. Memasrahkan tanggung jawab utuh perihal data ke departemen IT harus dihindari, ada yang perlu diubah. Harus ada bagian khusus yang bertanggung jawab untuk menjaga kualitas data, Chief Data Officer misalnya. Posisi yang memang sewajarnya harus ada jika ingin mengoptimalkan big data.

Yang kedua adalah dengan menetapkan rencana jangka panjang untuk terus menjaga kualitas data. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan berinvestasi untuk perangkat lunak big data dan analisisnya. Terutama untuk perangkat lunak yang menawarkan fitur real time analysis. Hal tersebut akan sangat membantu.

Langkah selanjutnya yang bisa diambil adalah dengan saling mengintegrasikan sistem yang ada. Hal ini bisa mempermudah untuk pengecekan data dan proses validasi data. Sehingga tidak akan ada kerancuan atau perbedaan data di satu sistem dengan sistem yang lain.

Akurasi, kelengkapan, dan waktu adalah tiga hal yang berpengaruh dalam data. Semakin banyaknya sumber data dan arus informasi yang semakin cepat membuat bisnis yang memanfaatkan big data harus tanggap akan perubahan-perubahan data. Menyoal data bukan lagi soal kesempatan memanfaatkan data, tetapi berubah untuk mengantisipasi data.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Peran Sentral Chief Data Officer di Era Big Data

Teknologi big data menghadapkan pada kita fakta bahwa data tidak harus didiamkan. Data jika hanya ditumpuk hanya akan menjadi beban. Manajemen data yang buruk hanya akan membuat perusahaan mendapatkan “limbah data”. Terlebih jika data sudah terlalu lama disimpan mungkin nilai dari data bisa berkurang, sehingga mempertahankan data seolah membuatnya sia-sia. Untuk itulah perusahaan sekarang membutuhkan Chief Data Officer.

Peran atau posisi Chief Data Officer relatif baru, tapi sangat dibutuhkan saat ini. Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa pelanggan mulai membanjiri mereka dengan data. Data ini harus dikelola dengan tepat dan cepat untuk bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Chief Data Officer dihadapkan pada tanggung jawab pengelolaan data bisnis secara keseluruhan. Mengambil alih dari IT atau bagian yang biasa bersinggungan dengan data. Hadirnya Chief Data Officer bisa menempatkan kualitas data di inti operasi bisnis.

Hal yang mereka lakukan adalah melacak di mana perusahaan meletakkan aset data. Mencari tahu di mana mereka disimpan, siapa yang memiliki akses, dan informasi seberapa sering mereka “dibersihkan” dan diperiksa. Mereka meletakkan kualitas sebagai yang terpenting untuk mengelola kemurnian data-data penting dan memastikan perusahaan tidak mengeluarkan biaya lebih untuk menyimpan, menggandakan, versifikasi data atau data yang rusak.

Data bisa lebih “bersih” dan berguna bagi semua orang di dalam perusahaan. Membawa manajemen data lebih aman, tepat waktu dan efektif untuk data pelanggan.

Namun Chief Data Officer bukanlah seorang penyihir atau superhero yang tiba-tiba datang langsung mengatasi permasalahan perusahaan tentang data. Harus ada tujuan strategis dari perusahaan untuk menjadikan data sebagai aset. Tugas Chief Data Officer adalah untuk memastikan tujuan itu tercapai.

Misi menjadikan data sebagai aset strategis bukan misi individu. Itu harus menjadi tanggung jawab bersama. Setelah adanya Chief Data Officer di perusahaan, setiap elemen yang ada di perusahaan harus mulai mendukung dengan tetap bertanggung jawab pada data yang mereka hasilkan untuk membantu kerja Chief Data Officer.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk penulisan artikel ini