Tiga Perusahaan Coworking Space Jakarta Bergabung!

Menjamurnya usaha coworking space di Indonesia ini menandakan ketartarikan akan masyarakat terhadap tren untuk membuat perusahaan startup dan juga munculnya freelancer-freelancer. Itulah manfaat dari coworking space adalah untuk menopang wirausaha-wirausaha yang ada di negeri ini dengan menyediakan alternatif berkantor yang lebih flexibel untuk perusahaan-perusahaan baru dan juga memberikan komunitas entrepreneurship dan support-support bisnis lainnya guna memberikan semangat dan bantuan terhadap perintis-perintis tersebut.

Berita yang menarik hari ini adalah diumumkannya penggabungan dari tiga coworking space Jakarta favorit, yaitu Conclave, Cre8, dan Freeware Spaces. Ketiga perusahaan ini merupakan beberapa pemain coworking space pertama di Indonesia. Conclave berdiri pada tahun 2015, Cre8 baru pada tahun 2016 (Tetapi brand VOffice sudah ada sejak 2013), dan Freeware Spaces sejak tahun 2013. Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga membuat proses merger ini terlihat menarik dan patut diikuti.

Apa sebenarnya alasan di balik ini semua? CEO & Founder dari Freeware Spaces, Aryo Ariotedjo menyebutkan bahwa dengan adanya isu WeWork (perusahaan coworking space terbesar dari Amerika Serikat), akan memasuki pasar Indonesia. Oleh sebab itu, ketiga perusahaan ini merasa bahwa ini merupakan kesempatan yang baik untuk menggabungkan menjadi kerajaan yang lebih besar lagi.

WhatsApp Image 2017-03-31 at 7.19.12 PM

Pada saat ini, merger ini menghasilkan suatu perusahaan coworking space baru yang memiliki 8 cabang yang berada di daerah2 strategis di Jakarta. Conclave mempunyai 2 cabang di daerah Wijaya & Gatot Subroto, Cre8 di Cilandak & Pantai Indah Kapuk dan juga ada 2 di Malaysia dan Filipina, dan Freeware Spaces ada 4 cabang di Ampera, Kemang, dan Sudirman Commercial & Business District atau SCBD (Energy Building & Equity Tower). Mereka berniat untuk membuka setidaknya 4-5 lokasi dalam tahun ini selama merger.

Aditya Hadiputra (Conclave), Albert Goh (Cre8 & Voffice), dan Aryo Ariotedjo (Freeware Spaces) mengungkapkan bahwa merger ini akan menghasilkan nama baru, USWORK, yang artinya “Kita Bekerja”.

“Pokoknya harus ada kata Work biar bagus untuk SEO mungkin,” ungkap mereka bertiga sambil tersenyum seru.

Mereka juga mengabarkan bahwa setelah merger ini ingin melakukan fund raising besar-besaran untuk mengalahkan WeWork di kawasan Asia Tenggara.

Inilah Tiga Finalis Terbaik Hackathon Beda Tapi Satu

Setelah digelar selama tiga hari, sejak 31 Mei 2016 – 2 Juni 2016, hackathon Beda Tapi Satu yang digelar oleh Affinis Lab bekerja sama dengan Facebook telah menemukan tiga finalis dengan ide terbaik. Mereka adalah kelompok Durian Pedas dengan proyek Asikinaja yang menjadi juara pertama, diikuti Pepaya Ampuh dengan proyek Salah Kaprah, dan Lychee Licin dengan proyek Koperasee. Kelompok yang memenangkan lomba ini nantinya akan mendapatkan pelatihan, dana awal dan dukungan lain untuk menjadikan kreasinya sebagai alat online yang aktif dan dapat menjangkau ratusan juta orang.

Kompetisi Beda Tapi Satu adalah hackathon yang diselenggarakan oleh Affinis Labs dan didukung oleh Facebook. Hackathon ini merupakan bentuk dukungan terhadap “Indonesia Digital Initiavie: Empowering Leaders of Peace” yang diumumkan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Februari silam.

Rangkaian acara Hackathon Beda Tapi Satu sendiri digelar selama tiga hari, dimulai dari 31 Mei 2016 dan berakhir pada 2 Juni 2016 di co-working space Conclave, Jakarta.

Ada sekitar 50 orang yang mendaftar dalam kompetisi dan kemudian disaring kembali menjad 20 orang terbaik untuk dibagi dalam lima kelompok (Durian Pedas, Lychee Licin, Mangga Gila, Pepaya Ampuh, dan Salak Sexy). Kelima kelompok ini diberi kesempatan brainstorming ide di hari pertama, mentoring dari pelaku startup di hari kedua, dan diakhiri presentasi ide di hari terakhir. Setelah melalui seleksi penilaian dari juri dan penonton, baik yang hadir maupun yang menyaksikan secara streaming, tiga finalis berhasil keluar sebagai juara.

Berikut adalah daftar tiga pemenang hackathon Beda Tapi Satu yang digelar Affinis Labs dan bekerja sama dengan Facebook:

  • Juara satu berhasil direbut oleh kelompok Durian Pedas dengan platform Asikinaja yang mencoba mengklarifikasi berita bohong (hoax).
  • Juara kedua ditempati oleh Pepaya Ampuh dengan platform Salahkaprah yang membantu orang untuk meruntuhkan steriotip.
  • Juara ketiga direbut oleh Lychee Licin dengan platform Koperasee, sebuah digital platform yang mencoba menghidupkan kembali koperasi sebagai media pemersatu kaum muda.

“Kami ingin ide yang menang dapat berkelanjutan dan Facebook, melalui kami, akan memberikan ide tim yang menang pendanaan awal. […] Jadi, yang kami janjikan dari kompetisi ini adalah seed funding, […] mentoring tim, dan membantu dalam networking. Bukan hanya untuk founder, tetapi juga talenta [yang akan bergabung]. Kami juga akan selalu menjaga kontak yang dekat dengan tim pemenang,” tandas Creative Director Affinis Labs Wajahat Ali.

Manfaatkan Tren Bertumbuhnya Startup Indonesia, Conclave Seriusi Pengembangan Co-Working Space

Co-working space Conclave hadir di Jakarta Selatan / Conclave

Jumlah penerimaan funding startup Indonesia yang tumbuh hingga dua kali lipat per kuartal pertama tahun ini (di banding tahun sebelumnya) menjadi salah satu indikasi bahwa geliat pertumbuhan startup Tanah Air kian subur. Menariknya tren pertumbuhan startup tersebut turut disertai dengan meningkatnya angka freelancer atau pekerja lepas, yaitu bertumbuh hingga 53 persen sampai saat ini. Angka tersebut mendorong Conclave untuk menghadirkan creative co-working space sebagai sarana tempat bagi pelaku bisnis di bidang startup untuk menjalankan aktivitasnya. Continue reading Manfaatkan Tren Bertumbuhnya Startup Indonesia, Conclave Seriusi Pengembangan Co-Working Space