Moselo’s Focus to Become a Creative Service Marketplace

About a year ago, we were having a discussion about Moselo with Richard Fang. It was Weekend Inc’s side project in a form of a chat commerce and Richard was still its CEO. Fast forward to this day, Moselo has become a separate entity and grown into a platform that connects creative industries with consumers. In a simple way as creative service marketplace. It also accommodates online payment in its chat platform.

Fang said to DailySocial that the service is supported by an angel investor, and currently employs 30 people, most are engineers.

Moselo is now having 10 thousand registered users and a thousand experts. Expert is for those providing creative assistance.

He said the creative industry has various challenges in Indonesia. “As a designer, I’m familiar with the creative industry, therefore, I’m aware of the challenge faced by the players.”

Many millennials are into the creative industry, although the idea tends to be rejected by the reason that it has no guarantee to support for living.

“Because it starts from a hobby, to be developed into the public product and be monetized, it’ll give more satisfaction for the creative industry players,” he said.

Moselo is now focus on music, design, videography, photography, beauty, and entertainment industry. Fang said the most popular segments are beauty, design, and photography, from either consumers or experts.

While the freelance portals are given such similar services, Moselo hopes to create a better experience in discussion and transaction.

It provides browsing, conversing, consulting, and shopping in one application.

Payment platform

Midtrans is used as the payment gateway. Consumers can pay directly on the platform when they are firm with the service. It’s quite similar with e-commerce, the (escrow) fund will be kept in Moselo before all work is done.

The CEO admits that there has been an internal discussion regarding DP (Down Payment) implementation. However, they currently applying full payment first. He recommends experts to be more creative in making service packages, for example, by giving consulting session that’s excluded the work packages.

Future planning

Moselo already has lots of product plans in the pipeline for this year. Nevertheless, they’ll be testing it one by one to validate the existing premises.

During this year, Moselo is expected to acquire 75 thousand users and increasing experts into 25 thousand.

“The objective is to explore passion to be more beneficial and making money for them.”

“I expect Moselo to be a platform for creative industry players can connect easily to consumers, also boosting the development of creative industry in Indonesia,” he finished.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Moselo Kini Fokus Jadi “Creative Service Marketplace”

Sekitar hampir setahun yang lalu kami mendiskusikan Moselo dengan Richard Fang. Ketika itu Moselo adalah sebuah proyek Weekend Inc dalam bentuk chat commerce dan Richard masih menjadi CEO Weekend Inc. Fast forward hari ini, Moselo menjadi sebuah perusahaan terpisah dan berkembang menjadi platform yang menghubungkan pelaku industri kreatif dengan konsumen. Mudahnya kita sebut sebagai creative service marketplace. Layanan ini juga mengakomodasi skema pembayaran online di dalam platform chat-nya.

Kepada DailySocial, Richard menyebutkan layanannya didukung oleh angel investor, yang tidak disebutkan namanya, dan saat ini memiliki sekitar 30 pegawai, yang sebagian besar adalah engineer.

Moselo kini memiliki 10 ribu pengguna terdaftar dan 1000 expert. Expert di sini adalah sebutan untuk penyedia jasa kreatif.

Richard menjelaskan industri kreatif memiliki berbagai tantangan di Indonesia. “Sebagai seorang desainer, saya familiar dengan industri kreatif, sehingga saya cukup memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri kreatif.”

Generasi langgas (millennial) memang banyak yang memiliki passion di industri kreatif. Meskipun demikian, ide untuk mengejar passion ini secara penuh waktu acap kali ditentang karena alasan belum tentu mampu menjamin kehidupan sebagaimana pekerjaan umum lainnya.

“Karena berawal dari hal yang disukai, jika kemudian bisa dikembangkan menjadi produk bagi orang lain dan menghasilkan, tentunya akan memberikan kepuasan lebih bagi para pelaku industri kreatif,” ungkap Richard.

Fokus Moselo adalah industri jasa kecantikan, fotografi, videografi, desain, musik, dan jasa hiburan. Richard menyebutkan sejauh ini jasa kecantikan, desain, dan fotografi masih menjadi segmen yang paling banyak mendapatkan animo, baik dari konsumen maupun expert.

Di satu sisi, sebenarnya portal-portal freelance memberikan variasi layanan yang beririsan, meskipun demikian Moselo hadir dengan harapan memberikan pengalaman berdiskusi dan bertransaksi dengan lebih baik.

Moselo memberikan proses browsing, conversing, consultation, dan shopping di dalam satu aplikasi.

Platform pembayaran

Menggunakan Midtrans sebagai penyedia payment gateway, konsumen bisa langsung membayar di platform ketika sudah yakin dengan layanan yang ingin dibelinya. Seperti halnya layanan e-commerce, dana akan disimpan dulu oleh Moselo sebelum seluruh pekerjaan selesai.

Richard mengakui secara internal sudah ada diskusi soal apakah kita perlu menerapkan DP atau tidak. Meskipun demikian akhirnya mereka saat ini menerapkan pembayaran secara penuh terlebih dulu. Richard menganjurkan expert untuk lebih kreatif memberikan paket layanan, misalnya memberikan jasa konsultasi, di luar paket pekerjaan yang bisa dipilih.

Rencana ke depan

Tahun ini Moselo memiliki banyak rencana produk yang sudah ada di pipeline. Meskipun demikian mereka akan testing satu-satu untuk memvalidasi premis-premis yang mereka sudah tentukan.

Sepanjang tahun ini diharapkan Moselo memperoleh 75 ribu pengguna, dengan jumlah expert yang meningkat hingga 25 ribu.

“Tujuannya untuk mengeksplorasi passion menjadi hal yang lebih berguna, dan bisa menghasilkan bagi mereka.

“Saya berharap, Moselo dapat menjadi wadah bagi pelaku industri kreatif agar dapat terhubung dengan mudah kepada konsumen, dan turut meningkatkan tumbuhnya industri kreatif di Indonesia,” tutup Richard.

Application Information Will Show Up Here