Reku Soroti Kolaborasi Antarpemangku Kepentingan untuk Dorong Adopsi Kripto

Kolaborasi lintas pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk pelaku industri, asosiasi, dan regulator, menjadi salah satu kunci utama adopsi kripto di Indonesia yang disoroti oleh startup pedagang aset kripto Reku.

Menurutnya, kolaborasi ini dapat menghasilkan solusi lebih baik dalam mendorong pengembangan inovasi produk dan menerapkan regulasi yang ideal. “Hal ini dilakukan untuk memperbaiki ekosistem aset kripto di Indonesia sehingga tercipta industri yang sehat dan menguntungkan semua pihak,” tutur Chief Compliance Officer Reku Robby pada Media Clinic Reku, Selasa (19/9).

Disampaikan dalam keterangan resminya, Reku berupaya untuk aktif berkolaborasi bersama BAPPEBTI dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) untuk mengembangkan industri aset kripto yang sehat, termasuk meninjau penerapan regulasi dan kondisi pasar.

Robby juga mengungkap isu keamanan dan sentimen negatif masih menjadi tantangan utama dalam mendorong adopsi kripto di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab dan ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan laporan Bappebti, total nilai transaksi kripto periode Januari-Juni 2023 mencapai Rp66,4 triliun, merosot 68,6% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dalam temuannya, Reku mendapati bahwa penerapan pajak pada transaksi kripto menjadi salah satu hal yang dikeluhkan pengguna.

“Hal tersebut berpotensi untuk mendorong banyak investor memilih bertransaksi aset kripto di luar negeri. Tentunya, ini dapat berdampak negatif bagi pedagang aset kripto di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, maraknya exchanger ilegal juga ikut disoroti dalam sesi Media Clinic Reku. Menurut laporan OJK, kerugian masyarakat akibat kripto ilegal pada tahun lalu ditaksir mencapai lebih dari Rp4 triliun. Masyarakat tergiur bertransaksi exchanger ilegal yang dinilai bebas pajak dan memiliki produk bervariatif.

Maka itu, pihaknya meyakini Bursa Kripto dapat memberikan jaminan keterbukaan dan keamanan transaksi aset kripto. termasuk crypto village yang dapat meningkatkan literasi masyarakat.

Optimistis

Terlepas dengan tantangan in, Reku mengaku optimistis terhadap pertumbuhan dan prospek ekosistem kripto di Indonesia dengan mendorong inovasi untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar. Reku menyebut telah menjangkau pengguna di lebih 500 kota/kabupaten di Indonesia.

Pengguna Reku terdiri dari rentang usia bervariasi, mulai dari 18-30 tahun (48%), 31-44 tahun (38%), dan 45-55 tahun (13%). Berdasarkan kategori geografis, Reku mendapati Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi dengan volume transaksi tertinggi, menandakan potensi adopsi aset kripto di luar pulau Jawa.

“Salah satu upaya Reku untuk mendukung pertumbuhan ekosistem di Indonesia yakni melalui inovasi produk dan layanan, seperti melalui fitur staking yang telah digunakan oleh 70% pengguna dan mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 100% sejak Juni 2023,” ujar Robby.

Pada Juni lalu, Reku juga telah mengantongi lisensi dari BAPPEBTI untuk fitur Staking atau kemampuan untuk mengunci aset kripto ke jaringan blockchain untuk mendapatkan passive income tanpa harus perlu jual-beli atau trading.

Selain itu, Reku telah memperoleh sertifikasi ISO 27001 terkait perlindungan keamanan pengguna, penerapan autentikasi ganda, dan enkripsi sesuai standar internasional. Secara berkala, Reku merilis Proof of Reserve (PoR) yang diuji dan diaudit secara akurat untuk memastikan dana dan transaksi pengguna tersimpan secara utuh 1:1 dan dapat diverifikasi.

Selain Reku, di Indonesia juga sudah ada sejumlah pemain exchange lokal. Salah satunya Tokocrypto. Saat ini mereka memiliki lebih dari 3 juta pengguna terdaftar, 400.000 di antaranya aktif setiap bulan. Selama semester I 2023, Tokocrypto mencatat volume transaksi perdagangan rata-rata sebesar $300 juta per bulan, yang setara dengan sekitar Rp4,6 triliun, dan 10 juta setiap harinya.

Ada juga INDODAX yang sudah melayani lebih dari 5,8 juta member. Platform yang sudah didirikan sejak 9 tahun yang lalu tersebut memperdagangkan lebih dari 200 aset kripto dari seluruh dunia. Lewat kanal edukasi gratisnya, Indodax Academy, investor kripto bisa mempelajari seluk beluk kripto dan blockchain.

Application Information Will Show Up Here

Nusa Finance Rilis NFT Marketplace, Perkuat Ekosistem Web3 Di Satu Platform

Ekosistem blockchain dan kripto terus berkembang dari tahun ke tahun, ditandai oleh kemunculan platform maupun proyek di Indonesia. Salah satunya, Nusa Finance, platform Web3 dan Decentralized Finance (DeFi) yang sebelumnya bernama Tadpole Finance.

Nusa Finance didirikan oleh William Sutanto dan Oscar Darmawan yang juga petinggi platform investasi kripto ternama Indodax. Namun, untuk operasionalnya, Nusa Finance dinakhodai oleh Wildan Ramadhan (CEO) dan Ifan Wijaya (CTO). Adapun, Nusa Finance memiliki kemitraan strategis dengan Indodax dan Tokenomy.

Dalam keterangan resmi, CEO Nusa Finance Wildan Ramadhan mengungkapkan, “perkembangan teknologi blockchain turut melahirkan beberapa inovasi seperti aset NFT. Bagi para kreator, NFT dapat dimanfaatkan sebagai aset dengan sebuah hak kepemilikan atau proof of ownership yang jelas dan eksklusif. Peluang inilah yang coba kami tangkap melalui fitur NFT Marketplace di platform Nusa Finance.”

Sejak diluncurkan pada Oktober 2022, Nusa Finance menawarkan beberapa fitur unggulan, seperti Decentralized Finance (DeFi)layanan investasi berbasis token NUSA (governance), dan pasar terbuka untuk non-fungible token (NFT marketplace).

Selain itu, Nusa juga menawarkan layanan keuangan berbasis blockchain secara menyeluruh yang dapat beroperasi tanpa otoritas pusat, dengan beberapa fitur turunan seperti Lending, Staking, Swap, dan Liquidity.

“Lending Market Nusa ingin menciptakan sistem deposito di dalam blockchain yang memungkinkan orang meminjam dan menjaminkan kriptonya. Ini dapat dimanfaatkan sebagai tool untuk para trader,” kata Wildan ditemui di acara Media Luncheon, Kamis (6/7).

Nusa juga memfasilitasi Staking, mekanisme di mana pengguna dapat memperoleh passive income dalam bentuk bunga dengan mengunci aset kripto untuk jangka waktu tertentu. Selanjutnya, Farming, program Nusa untuk mempertemukan token project bagi pengguna yang ingin staking.

Nusa Finance menargetkan perilisan aplikasi mobile di kuartal ketiga 2023 untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Perusahaan juga tengah mengupayakan semua fitur bisa terintegrasi dalam satu aplikasi. Belum satu tahun beroperasi, Nusa Finance mengklaim telah mencatatkan 20 token dan nilai transaksi aset kripto sebesar Rp600 juta dalam sehari.

Wildan menambahkan, perkembangan Web3 di Indonesia masih relatif baru dan masih berada pada tahap awal adaptasi. “Nusa Finance diciptakan dengan tujuan untuk menghadirkan platform Web3 yang sederhana, informatif, dapat diakses oleh siapa saja, dan menciptakan ekosistem insentif yang sehat bagi para pendukungnya.” tegasnya.

NFT Marketplace

Sebagian besar pasar NFT saat ini berpusat pada barang koleksi, seperti karya seni digital (ilustrasi, foto, musik, video), item dalam game, kartu olahraga, tiket acara, nama domain. Dengan teknologi blockchain yang dimiliki, setiap karya digital yang dijadikan NFT ini diberi kode pengenal yang unik, sehingga tidak dapat direplikasi maupun diduplikasi.

Dalam hal ini, Nusa Finance baru saja meluncurkan fitur NFT Marketplace, pasar terbuka untuk aktivitas aset non-fungible token (NFT)Pengguna dapat menciptakan, menyimpan, dan menjual aset NFT dalam platfrom NUSA. Fitur ini ditujukan bagi para kreator NFT yang ingin memperkenalkan karya-karyanya dengan mudah dalam sebuah platform yang sudah terjamin keamanannya. Fitur NFT Marketplace dapat diakses secara langsung melalui website resmi Nusa Finance.

Wildan menjelaskan proposisi nilai yang ditawarkan pasar NFT milik Nusa adalah memfasilitasi konsultasi blockchain untuk perusahaan konvensional yang ingin memasuki Web3. “Kita bisa memberikan konsultasi blockchain untuk perusahaan sesuai dengan model bisnis mereka. Misalnya kita membuat NFT untuk perusahaan ticketing,” jelasnya.

Hal ini sejalan dengan potensi NFT yang sedang berkembang dalam negeri, di mana Indonesia tercatat sebagai negara dengan pengguna NFT terbanyak di dunia. Mengutip laporan dari Statista Digital Economy Compass 2022, Indonesia berada pada urutan ke-8 dengan 1,25 juta pengguna.

Di Indonesia sudah ada beberapa marketplace NFT yang sudah lebih dulu beroperasi, seperti TokoMall, bagian dari ekosistem blockchain milik Tokocrypto yang belum lama ini telah diakuisisi Binance. Selain itu juga ada Kolektibel yang berdiri di atas jaringan public blockchain Vexanium untuk pencatatan kepemilikan NFT.

Optimistis Kripto Akan “Rebound”, Reku Siapkan Rangkaian Fitur Baru

Meskipun pasar kripto masih ‘batuk-batuk’, tetapi keyakinan untuk kembali rebound tetaplah ada. Reku, rebrand dari Rekeningku, mempersiapkan kedatangan momentum tersebut tiba dengan fitur inovatif, di antaranya Staking dan dua mode pengguna (Pro dan Lightining), yang sudah dirilis baru-baru ini.

Saat dihubungi DailySocial.id, COO Reku Jesse Choi menyampaikan, meskipun saat ini masih crypto winter, pada momentum ini, pihaknya melihat banyak peluang untuk menyelesaikan masalah pengguna.

Misalnya, pengguna menginginkan cara untuk mendapatkan hadiah pasif (passive rewards) dengan cara yang transparan dan aman. Masalah tersebut melatarbelakangi kehadiran fitur Staking, yang diklaim secara unik memecahkan masalah yang belum dapat dilakukan oleh perusahaan lain.

“Musim dingin kripto tidak berarti kita harus berhenti memecahkan masalah, tetapi sebaliknya, ini adalah waktu yang tepat untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dalam membangun produk unggulan,” kata Choi.

Dijelaskan lebih jauh, fitur Staking di Reku berbeda dengan produk pendapatan lainnya, karena terjadi langsung di blockchain sehingga lebih transparan. Staking di Reku juga disebut lebih mudah karena bisa dimulai dari di bawah Rp5 ribu, dan reward bisa didapatkan setiap hari.

Selanjutnya pada dua mode pengguna, Mode Pro didesain untuk mempermudah para investor menggunakan fitur lebih mendalam dan mengatur harga jual-beli sesuai target atau strategi masing-masing. Sementara, Mode Lightining hadir untuk membantu investor agar lebih instan dalam melakukan pembelian atau penjualan sebuah koin tanpa perlu memikirkan harga yang harus diajukan.

Pada mode ini, desainnya sengaja dibuat lebih sederhana agar proses menjadi lebih mudah dan efisien bagi investor. Kedua mode ini dapat digunakan oleh para investor dalam satu aplikasi yang sama melalui Reku.

Choi memastikan akan menyusul fitur-fitur baru lainnya untuk menjadi pemain yang terdepan. Kendati demikian, ia memaparkan pencapaian sejauh ini, Reku telah tumbuh dengan cukup baik, dengan posisi 3 teratas di Indonesia berdasarkan volume, dan diklaim rata-rata pengguna Reku lebih aktif daripada rata-rata pengguna perusahaan lain.

“Kami akan terus berfokus memberikan pengalaman pengguna yang terbaik, mudah digunakan, menyenangkan, serta menyediakan produk dan fitur investasi baru yang inovatif. Kami juga akan terus fokus pada misi kami untuk memberdayakan masyarakat Indonesia menjadi investor kripto yang lebih bijak dengan kombinasi produk baru serta konten dan penelitian kelas dunia.”

Potensi kripto masih menjanjikan

Berdasarkan data laporan pasar kripto yang dianalisis dan disusun oleh Reku pada 2023, ada beberapa indikator penting yang menunjukkan tren positif pasar kripto diiring dengan berkembangan investasi, khususnya dari investor institusi untuk mengembangkan aplikasi atau teknologi baru di berbagai proyek.

Proyek blockchain bahkan telah menjalin kerja sama strategis dengan institusi-institusi ternama dengan jutaan pengguna. Capaian tersebut terjadi ketika pasar berada pada fase bearish dan harga Bitcoin terkoreksi lebih dari 50% dari titik tertingginya.

Terlepas dari kapitalisasi pasar yang saat ini masih turun, sektor-sektor potensial seperti DeFi misalnya, telah membukukan peningkatan jumlah pengguna aktif lebih dari 20% serta peningkatan jumlah transaksi sebesar lebih dari 55% secara year-on-year pada 21 Februari 2023, menurut hasil penelitian Reku.

Berdasarkan analisis data tersebut, keadaan pasar kripto pun secara fundamental diproyeksi akan lebih baik dan kuat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, dapat berpotensi memicu pertumbuhan aset kripto yang ada menjadi lebih besar lagi.

Didukung oleh data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total investor kripto di Indonesia mencapai 16,99 juta orang hingga Februari 2023, bertambah 13 ribu orang dibanding Januari 2022. Kenaikan juga terefleksi dari nilai transaksi perdagangan aset kripto sejak awal tahun ini. Tercatat pada Februari 2023, nilai transaksi kripto sebesar Rp13,8 triliun, naik 13,7% dari Januari 2023 yang sebesar Rp12,14 triliun.

Masih mengutip dari sumber yang sama, disampaikan demografi investor aset kripto di Indonesia pada 2022 didominasi oleh generasi muda direntang usia 18-24 tahun (28,2%) dan 25-30 tahun (28,5%). Menariknya, kelompok profesi pelajar/mahasiswa (23,5%) menjadi salah satu yang paling dominan untuk latar belakang investor aset kripto. Demografi rata-rata nilai transaksi aset kripto menunjukan sebesar 64,6% yang bertansaksi di bawah Rp500 ribu. Nominal transaksi tertinggi di atas lebih dari Rp100 juta hanya sekitar 4,1%.

“Kami optimistis dengan pertumbuhan industri kripto. Ada banyak perkembangan menarik dan banyak orang cerdas di seluruh dunia bekerja untuk mendorong inovasi lebih lanjut dalam industri ini, jadi kami yakin ada banyak hal yang menarik,” tutup Choi.

Application Information Will Show Up Here

Alchemy Pay Peroleh Lisensi untuk Beroperasi di Indonesia

Platform payment gateway untuk transaksi kripto asal Singapura Alchemy Pay resmi memperoleh lisensi dari Bank Indonesia untuk mengoperasikan layanan pengiriman uang dan remitansi. Lisensi ini didapat melalui kerja sama Alchemy Pay dengan perusahaan fintech lokal, yakni PT. Berkah Digital Pembayaran.

Berdasarkan data Bank Indonesia, PT Berkah Digital Pembayaran atau lebih dikenal dengan BDPay telah terdaftar sebagai Penyedia Layanan Pembayaran dengan lisensi kategori 3. Platform ini menawarkan layanan pengiriman uang lokal dan lintas batas untuk klien ritel dan korporat. Selain itu, BDPay juga menyediakan layanan gaji klien dan transfer ke-136 bank di Indonesia.

“Kerja sama ini memungkinkan kedua perusahaan untuk menawarkan metode pembayaran yang lebih baik kepada pengguna maupun klien di Asia dan mengurangi biaya operasional layanan terkait,” demikian tertulis dalam laman medium Alchemy Pay pada 27 Februari 2023.

Didirikan pada 2018, Alchemy Pay dikenal sebagai penyedia layanan penukaran fiat on & off-ramp, pembayaran kripto, dan checkout NFT ke platform Web3. Perusahaan memungkinkan pedagang online dan offline untuk melakukan penukaran dari fiat ke kripto, begitupun sebaliknya. Hal ini menyederhanakan onboarding ke ekosistem blockchain dan mempermudah akses ke layanan Web3.

Alchemy Pay dikenal melalui kemitraannya dengan beberapa perusahaan pemimpin global seperti Binance, Shopify, NIUM, dan QFPay. Saat ini, perusahaan juga memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang disebut ACH Coin. ACH merupakan token kripto ERC20 asli dari blockchain Ethereum.

Perusahaan meningkatkan aksesibilitas terhadap kripto dengan layanan langsung ke pelanggan. Solusi pembayaran ini telah diintegrasikan oleh banyak platform Web3 dan penerbit token cryptocurrency dari bermacam kalangan. Dilansir dari situs resmi Alchemy Pay, pengalaman tim pendiri di sektor keuangan dan teknologi tradisional menempatkan Alchemy Pay dalam posisi unik untuk mengatasi hambatan lama dan mendorong adopsi arus utama.

Layanan yang yang disediakan Alchemy Pay juga telah mendukung pembayaran melalui Mastercard, Visa, Google Pay, Apple Pay, dan sejumlah dompet seluler regional lainnya, termasuk BDPay. Selama hampir lima tahun beroperasi, perusahaan telah berhasir melebarkan sayapnya ke 173 negara.

Perkembangan industri kripto di Indonesia

Salah satu implementasi dari blockchain, yaitu aset kripto, terus mengalami perkembangan di Indonesia. Pemerintah juga memberikan dukungan dengan melakukan penyesuaian regulasi. Tujuannya, pelaku industri dapat menyelenggarakan ekosistem kripto yang wajar dan adil, serta mengutamakan perlindungan bagi masyarakat sebagai pelanggan.

Laporan  “Indonesia Web3 Landscape dan Crypto Outlook 2022” yang dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dan Indonesia Crypto Network (ICN) menunjukkan bahwa terdapat 569 perusahaan atau startup terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain” dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014.

Lanskap industri Web3 di Indonesia. Sumber: Indonesia Cypto Outlook 2022

Pengawasan dan pengaturan perdagangan aset kripto saat ini masih menjadi bagian dari kewenangan Bappebti. Hal itu mengacu pada Peraturan Bappebti Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

Kementerian  Perdagangan  juga  menargetkan  Indonesia  akan  memiliki  kelembagaan  bursa aset kripto yang secara khusus menjadi tempat perdagangan aset kripto setidaknya pada pertengahan tahun 2023. Kelembagaan bursa aset kripto diperlukan karena diperkirakan pada 2023 aset kripto akan mengalami  perkembangan  yang  pesat.

Adapun volume transaksi kripto Indonesia di tahun 2022 berada di angka Rp290 triliun. Menurut data dari Bappebti, per Januari 2023, terdapat sekitar 16,86 juta investor aset kripto di Indonesia. Angka ini jauh lebih besar dibanding total investor di pasar modal yang hanya mencapai 9,98 juta investor.

Akademi Crypto Hadirkan Platform Edukasi Investor Kripto Pemula

Aset kripto kini semakin diminati sebagai salah satu instrumen investasi yang cukup digandrungi di Indonesia. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia sebanyak 16,55 juta pada November 2022. Dari jumlah tersebut, 48% diantaranya berasal dari kalangan muda dengan rentang usia 18-35 tahun.

Melihat pertumbuhan besar serta regulasi yang mulai tertata, aset kripto diproyeksikan menjadi sektor investasi yang menjanjikan di masa depan. Hal ini  menginspirasi pengusaha sekaligus investor muda Indonesia Timothy Ronald untuk membuat platform edukasi bernama Akademi Crypto.

Platform ini dirancang bagi pemula yang ingin mengetahui sekaligus memperdalam pemahaman terkait dunia kripto, mulai dari pengetahuan mengenai blockchain sebagai dasar pengembangan aset kripto, serta ragam produk turunannya, seperti decentralized finance (DeFi), metaverse, dan NFT.

Akademi Crypto menawarkan dua layanan utama yang bersumber langsung dari para pengajar dan praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Pertama, layanan berbentuk lebih dari 24 modul yang mengupas tuntas sejarah hingga perkembangan cryptocurrency. Modul tersebut tersedia untuk dipelajari kapan saja sesuai level pemahaman pengguna.

Selanjutnya, layanan komunitas yang dapat digunakan pengguna untuk berbagi insight dan berinteraksi langsung dengan para pengajar. Di Akademi Crypto, para pengajar hadir dengan identitas ‘Profesor’ sesuai dengan prinsip anonimitas yang berlaku. Mereka adalah expert di bidangnya, seperti blockchain security engineer di institusi ternama, peneliti di bidang blockchain, hingga akademisi di universitas papan atas.

Bagi para investor pemula yang tertarik dan ingin mempelajari lebih dalam dunia aset kripto, platform ini segera dapat diakses mulai bulan Januari 2023 dengan sistem berlangganan. Platform mematok harga khusus untuk pengguna yang ingin berlangganan di bulan peluncurannya, yaitu Rp233 ribu per bulan.

Founder & CEO Akademi Crypto Timothy Ronald mengungkapkan, “melalui platform dan ragam modul yang telah disiapkan, kami berharap bisa mendongkrak jumlah masyarakat yang ingin berinvestasi khususnya pada aset kripto. Ke depannya, kami ingin terus menghadirkan layanan yang relevan untuk generasi muda yang memiliki semangat belajar investasi aset kripto.”

Pasar aset kripto di Indonesia

Dalam laporan terbaru yag dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Indonesia Crypto Network (ICN) bertajuk “Indonesia Crypto Outlook Report 2022“, disebutkan bahwa industri blockchain dan kripto di Indonesia tumbuh secara eksponensial selama enam tahun terakhir. Transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp279,8 triliun pada periode Januari-Oktober 2022.

Pemerintah juga semakin menunjukkan dukungannya pada pengembangan industri ini. Di awal 2023, Bappebti telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) untuk mengoptimalkan pengembangan, pemberdayaan, dan pengawasan ekosistem penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Indonesia.

Selama 2022, Bappebti tercatat memberikan perizinan berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto kepada 25 perusahaan untuk dapat melakukan perdagangan di pasar fisik aset kripto. Bappebti juga telah menetapkan jenis aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto sebanyak 383 jenis. Dari jumlah tersebut, sepuluh aset kripto di antaranya merupakan koin lokal.

Salah satu yang teranyar adalah platform wealthtech Ajaib yang mulai menawarkan investasi aset kripto. Solusi ini hadir di bawah unit usaha Ajaib Group, dengan badan hukum PT Kagum Teknologi Indonesia. Fitur Ajaib Kripto ini disebut akan segera diistribusikan secara bertahap ke pengguna Ajaib. Dengan fitur ini, untuk pertama kalinya investor Indonesia dapat berinvestasi di aset kripto, saham, dan reksa dana dalam satu aplikasi.

Selain Ajaib, platform wealthtech Stockbit terus memperkaya portofolio produk investasinya dan masuk ke investasi aset kripto melalui aplikasi terpisah “Stockbit Crypto”. Pemain yang sudah lebih dulu menawarkan platform investasi aset kripto lainnya termasuk Pintu, Zipmex, Indodax, juga Tokocrypto yang belum lama ini telah diakuisisi oleh Binance.